Claim Missing Document
Check
Articles

Pendampingan Masyarakat Dalam Pemeliharaan Tanaman Pada Urban Farming Di Kelurahan Penanggungan Malang Nurlaelih, Euis Elih; Sitawati, Sitawati; Fajarwati, Santi Kusuma; Damaiyant, Dewi Ratih Rizki
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v8i3.5476

Abstract

Kelurahan Penanggungan khususnya RT. 9, RW. 8 merupakan salah satu wilayah yang berada di Kecamatan Klojen, Kota Malang dimana sebagian besar didominasi oleh kawasan permukiman padat sehingga sangat sedikit lahan yang tersisa untuk bercocok tanam. Namun demikian hal ini tidak menyurutkan semangat warganya untuk melakukan penghijauan dalam kondisi keterbatasan lahan tersebut. Masyarakat memanfaatkan setiap sudut yang tersedia dengan mengembangkan sistem pertanian kota (urban farming) dengan cara yang sudah dipahami.  Namun demikian masih belum optimal, khususnya dalam hal pemeliharaan tanaman. Oleh karena itu diperlukan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga didapatkan hasil budidaya tanaman yang lebih baik dan menguntungkan bagi warga. Tujuan kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat sasaran. Kegiatan dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi serta analisis data dan pelaporan. Hasil pengabdian memberikan dampak positif kepada masyarakat berupa semakin tertatanya tanaman yang ada dan meningkatnya pengetahuan warga.
KAJIAN ETNOBOTANI MASYARAKAT DESA BERDASARKAN KEBUTUHAN HIDUP Syafitri, Friska Rahma; Sitawati, Sitawati; Setyobudi, Lilik
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Etnobotani merupakan kaitan antara manusia dan tumbuhan. Etnobotani menggambarkan dan menjelaskan kaitan antara budaya dan kegunaan tumbuhan, bagaimana tumbuhan digunakan, dirawat dan dinilai memberikan manfaat untuk manusia. Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi jenis tanaman yang ada pada Desa Jenggolo Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, mengidentifikasi pemanfaatan tanaman bagi warga Desa Jenggolo, menganalisis hubungan antara pemanfaatan tumbuhan dengan kebutuhan hidup masyarakat.. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juli 2013. Penelitian ini bersifat eksplorasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 68 % pekarangan di Desa Jenggolo memiliki pola pekarangan modern, Terdapat 155 jenis tanaman, yang didominasi fungsi kesehatan/ functional food sebesar 40.65%, estetika 38.71%, peneduh 12.90%, pangan 5.16% dan spiritual 2.58%. Petani lebih dominan untuk menanam tanaman kesehatan/functional food sebanyak 37.72%, sedangkan pengusaha kecil dan menengah, seniman, tukang batu dan kayu dan wiraswasta dominan tanaman hias yaitu 50.61%, 48.89%, 45.36% , 42%. Peningkatan luas halaman tidak di ikuti dengan peningkatan jumlah jenis tanaman (R2 = 0.31, y = 0.06x + 9.42). Tingkat ketergantungan masyarakat dengan tanaman yang dapat dikonsumsi dari pekarangan rumah. Ketergantungan petani terhadaptanaman di pekarangan 35%, sedangkan wiraswasta 2%. Kata kunci: Etnobotani, Profesi, Pekarangan, Fungsi Tanaman
EVALUASI KEINDAHAN DAN KENYAMANAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) ALUN-ALUN KOTA BATU Zahra, Amellia Firdaus; Sitawati, Sitawati; Suryanto, Agus
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 7 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alun-alun Batu merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau umum di pusat kota Batu. Penelitian bertujuan mengetahui tingkat keindahan dan kenyamanan di Alun-alun Batu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2012 yang bertempat di Alun-alun Kota Batu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu Scenic Beauty Estimation (SBE) untuk evaluasi keindahan dan Model RayMan untuk evaluasi kenyamanan. Sebagai perbandingan Model RayMan, digunakan juga metode Thermal Humidity Index (THI) untuk evaluasi kenyamanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alun-alun Batu merupakan ruang terbuka hijau dengan perbandingan perkerasan dan vegetasi adalah 60:30. Model RayMan menunjukkan bahwa alun-alun ini mengalami kondisi yang tidak nyaman pada siang hari (pukul 06.00 sampai 15.00), memasuki kondisi nyaman pada jam 15.30 dan kembali pada kondisi tidak nyaman pada jam 18.00. Alun-alun Batu memiliki estetika tinggi (nilai SBE tinggi yaitu 102,6), tetapi memiliki waktu tidak nyaman selama 9 jam, lebih lama daripada waktu nyaman yang hanya 3 jam. Kata kunci: Alun-alun Batu, Scenic Beauty Estimation, Model RayMan, keindahan, kenyamanan
VEGETASI SEBAGAI PEREDUKSI CO2 UDARA AMBIEN TEPI JALAN Putra, Bayu Permata; Nawawi, Mochammad; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 8 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang tumbuh bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat(Iwan, 2009). Penelitian dilakukan untuk untuk mengetahui peran vegetasi dalam menurunkan CO2 Udara Ambien di jalan Soekarno – Hatta Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai September 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dengan pengumpulan data primer pada lokasi studi koridor Jalan Soekarno – Hatta pada 5 titik. Hasil pengamatan diperoleh 18 jenis pohon peneduh, kondisi CO2 udara ambien tertinggi terjadi pada pukul 16.00 (410,11 ppm), suhu udara tertinggi pada pukul 12.00 (30,58oC), kelembaban tertinggi pada pukul 07.00 (78,46 %) dan kecepatan angin tertinggi pada pukul 16.00 (2,95 m/s). Nilai CO2 tertinggi terdapat pada lokasi pengamatan depan POLTEK dengan nilai 413,56 ppm. Dari data yang diperoleh serta hasil dari pengolahan data terlihat vegetasi tidak terlalu berperan dalam menurunkan CO2 di jalan Soekarno – Hatta dikarenakan tanaman sendiri juga menghasilkan CO2 di malam hari sehingga masih terdapat konsentrasi CO2 di sekitar tajuk tanaman, yang lebih terlihat jelas adalah angin dalam mereduksi konsentrasi CO2 di jalan Soekarno – Hatta yang membantu tereduksinya konsentrasi CO2 di jalan Soekarno – Hatta (lokasi pengamatan dengan kerapatan tajuk 5 % kecepatan angin 3,25 m/s nilai CO2 388,37). Kata kunci : CO2, Vegetasi, Angin, Iklim Mikro.
PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS N TERHADAP TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L.) Puspita, Putri Bella; Sitawati, Sitawati; Santoso, Mudji
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman kailan (Brassica oleraceae L.) merupakan sayuran yang memiliki kandungan gizi seperti protein, mineral, dan vitamin serta rasa daun dan batang yang manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biourine sapi dan dosis N dengan komposisinya yang terbaik pada tanaman kailan. Penelitian di-laksanakan di Dusun Ngujung, Batu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor 1 yaitu B1 = 10.000 ppm; B2 = 20.000 ppm; B3 = 30.000 ppm. Faktor 2 yaitu P1= 100% N anorganik (urea 220 kg ha-1); P2 = 50% N anorganik : 50% N organik (urea 110 kg ha-1 + pupuk kandang sapi 5 ton ha-1); P3 = 100% N organik (pupuk kandang sapi 10 ton ha-1). Sehingga didapatkan 9 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi konsentrasi biourine dan dosis nitrogen pada semua parameter pertumbuhan dan hasil. Pemberian biourine 20.000 ppm dan pupuk anorganik 110 kg urea ha-1 dan pupuk organik 5 ton ha-1 memberikan hasil bobot segar total tanaman sebesar 21,28 ton  ha-1 dan meningkatkan 46,65% dari biourine 20.000 ppm dan pupuk organik 10 ton ha-1 sebesar 14,51 ton ha1.Kata kunci : Kailan, Biourine, Pupuk Kandang Sapi, Pupuk Anorganik (Urea).
EFIKASI ZAT PENGATUR TUMBUH ETEFON UNTUK MEMPERCEPAT PEMASAKAN BUAH MELON (Cucumis melo L.) R. Ginting, Raimundus; Sitawati, Sitawati; Heddy, Y. B. Suwasono
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komoditas hortikultura yang mulai dikembangkan adalah tanaman melon varietas Action 434. Zat pengatur tumbuh yang sering digunakan untuk menyeragamkan kemasakan buah adalah dari golongan etilen. Etefon yang berbahan aktif etilen, dapat digunakan untuk menyerempakkan kemasakan buah sehingga pemanenan dapat dilakukan sekaligus terutama untuk sistem pemanenan mekanis. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi Etefon yang tepat untuk mempercepat pemasakan buah melon, menyerempakkan panen buah melon dan meningkatkan kemanisan buah melon (Brix). Penelitian ini telah dilaksanakan di desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kotamadya Malang pada bulan November 2011 hingga Februari 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) diulang 4 kali dengan 7 perlakuan konsentrasi Etefon yaitu P1 = 25 ml.l-1, P2 = 50 ml.l-1, P3 = 60 ml.l-1, P4 = 75 ml.l-1, P5 = 100 ml.l-1, P6 = 120 ml.l-1, P7 = kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi Etefon 50 ml.l-1, 75 ml.l-1 dan 100 ml.l-1 mempercepat pemasakan buah 100% pada 4 hari setelah aplikasi (62 hst). Pada kelunakan buah dan kemanisan buah pemberian Etefon 75 ml.l-1 tidak berbeda nyata dengan buah melon yang tidak di semprot Etefon (kontrol), tetapi meningkatkan kemanisan buah melon sebesar 10,550Brix. Etefon dengan konsentrasi 75 ml.l-1 paling baik dalam mempercepat pemasakan buah dan menyerempakkan panen melon pada umur 62 hst atau 4 hsa etefon dengan tingkat kemanisan buah melon 10,55 oBrix. Buah melon yang tidak diaplikasikan etefon dipanen pada umur 71 hst dengan tingkat kemanisan buah 10,02 oBrix. Kata kunci: Etefon, Melon, Action 434, Zat Pengatur Tumbuh
EVALUASI PEMILIHAN JENIS DAN PENATAAN TANAMAN MEDIAN JALAN KOTA MALANG Prasanti Agus, Nurfathya Dwi; Nurlalelih, Euis Elih; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 4 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan jenis dan penataan tanaman pada median jalan yang memiliki lebar <4 m harus memenuhi persyaratan sifat fisik, ekologi, dan 5 prinsip perancangan untuk mengoptimalkan fungsi tanaman pada median jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemilihan dan penataan tanaman pada median jalan untuk mengetahui apakah pemilihan jenis dan penataan tanaman pada median jalan sudah sesuai dengan kriteria ekologi dan sifat fisik tanaman serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan pemilihan jenis dan penataan tanaman. Penelitian ini dilakukan pada median Jalan Ahmad Yani, Jalan S.Parman, Jalan LetJen Sutoyo, Jalan J.A.Suprapto, dan Jalan Basuki Rahmat, Malang pada bulan April-Juni 2014. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan mengumpulkan data di lapang yang selanjutnya dilakukan evaluasi berdasarkan ketentuan tanaman lanskap median jalan dan prinsip perancangan yang kemudian digunakan untuk memberikan rekomendasi. Berdasarkan data yang dihasilkan di lapang bahwa pemilihan jenis tanaman berdasarkan sifat fisik tanaman telah 100% memenuhi kriteria, sebanyak 12,5% tanaman kurang sesuai ditanam pada median jalan tanpa naungan, pemeliharaan tanaman median jalan tidak sesuai dengan aspek pemeliharaan tanaman median jalan, dan secara keseluruhan pada median jalan yang diamati sudah menerapkan 4 prinsip perancangan yaitu tema, irama, skala, dan keseimbangan. Dapat disimpulkan bahwa walaupun banyak dari kriteria pemilihan jenis dan penataan tanaman yang sudah terpenuhi, beberapa perbaikan perlu dilakukan pada aspek pemilihan jenis tanaman berdasarkan ekologi dan sifat fisik tanaman agar dalam aspek pemeliharaan tanaman pada median jalan dapat diminimalisir mengingat lebar median jalan yang sempit dapat menyulitkan terhadap pemeliharaan tanaman. Kata Kunci : Median Jalan, Pemilihan Jenis,  Ekologi Tanaman, Penataan Tanaman, Prinsip Perancangan,  Evaluasi.
ANALISIS KEMAMPUAN TANAMAN SEMAK DI MEDIAN JALAN DALAM MENYERAP LOGAM BERAT Pb Nurul Fathia, Luki Anisa; Baskara, Medha; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 7 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Volume kendaraan bermotor di jalan raya meningkat setiap tahun. Meningkatnya jumlah kendaraan berpengaruh pada polusi udara yang dihasilkan. Polusi udara mengandung berbagai macam polutan yang berpengaruh buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia seperti Pb. Salah satu upaya dalam mengurangi pengaruh buruk Pb adalah dengan memanfaatkan tanaman jalan. Tanaman yang tahan terhadap Pb adalah tanaman yang memiliki akumulasi Pb yang banyak pada daun namun tidak menunjukan perubahan pada morfologi daun seperti stomata dan klorofil. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Jl. Ahmad Yani – Jl. Basuki Rahmat Kota Malang dan Perumahan Araya Kota Malang. Bahan yang digunakan adalah sample daun tanaman semak dan kuteks bening. Alat yang digunakan adalah Atomic Absorption Spectofotometer, Mikroskop, Klorofil meter SPAD, kaca preparat. Pengolahan data menggunakan metode skroing. Tanaman yang memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap Pb adalah Plumbago auriculata, Pachystachys lutea, Irisine herbtsii dan Rhododendron obtusum. Tanaman yang memiliki kemampuan sedang adalah Pseuderanthemum reticulatum, Excoecaria cochinchinensis, Codiaeum variegatum, Cordyline fruticosa dan Tabernae corymbosa varigata dan tanaman yang memiliki kemampuan rendah dalam menyerap Pb adalah Bougenvilia spectabilis, Dracaena marginata tricolor, Dracaena reflexa, Osmoxylum lineare, Syzygium oleina dan Tabernae corymbosa. Daun yang terpapar Pb memiliki jumlah stomata yang lebih banyak daripada tanaman kontrol serta jumlah klorofil yang lebih rendah. Kata kunci: Logam Berat, Pb, Tanaman Semak, Tanaman Jalan
STUDI SISTEM TUMPANGSARI BROKOLI (Brassica oleracea L.) DAN BAWANG PREI (Allium porrum L.) PADA BERBAGAI JARAK TANAM Puspa Lorina, Mahardika Dianucik; Sitawati, Sitawati; Wicaksono, Karuniawan Puji
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 7 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Brokoli (Brassica oleracea L.) dan bawang prei (Allium porrum L.) adalah komoditas pertanian yang prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Data impor dan ekspor brokoli dan bawang prei, menunjukkan volume impor lebih tinggi dibandingkan dengan volume ekspor. Solusi permasalahan lahan pertanian yang semakin berkurang adalah sistem tumpangsari. Tujuan penelitian ini: 1) mendapatkan nilai Nisbah Kesetaraan Lahan (NKL) tertinggi pada sistem tumpangsari, 2) mendapatkan jarak tanam brokoli yang mempunyai produktivitas lebih tinggi pada sistem monokultur. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 6 perlakuan, yaitu: P1= Tumpangsari brokoli dan bawang prei dengan jarak tanam brokoli 70 cm x  50 cm, P2= Tumpangsari brokoli dan bawang prei dengan jarak tanam brokoli 60 cm x 40 cm, P3= Tumpangsari antara brokoli dan bawang prei dengan jarak tanam brokoli 50 cm x 50 cm, P4= Monokultur brokoli dengan jarak tanam brokoli 70 cm x 50 cm, P5= Monokultur brokoli dengan jarak tanam brokoli 60 cm x 40 cm, P6= Monokultur brokoli dengan jarak tanam brokoli 50 cm x 50 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tumpangsari brokoli dan bawang prei dengan jarak tanam 70 cm x  50 cm (P1) memiliki nilai NKL tertinggi yaitu 1,11. Perlakuan monokultur brokoli dengan jarak tanam 60 x 40 cm (P5) menghasilkan bobot segar konsumsi/ha tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Sistem tumpangsari brokoli dan bawang prei dengan jarak tanam brokoli 70 cm × 50 cm belum dapat meningkatkan R/C Rasio dari sistem monokultur brokoli meskipun mempunyai nilai NKL yaitu 1,11. Kata kunci : Brokoli, Bawang Prei, Tumpangsari, Jarak Tanam
EVALUASI KENYAMANAN TAMAN JALUR HIJAU DI KOTA SURABAYA (STUDI KASUS : JALAN RAYA DARMO) Sumarsono, Arachis Ratnasari; Baskara, Medha; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Raya Darmo adalah salah satu pusat perekonomian di Kota Surabaya dan berbagai aktivitas berlangsung di kawasan tersebut, sehingga Jalan Raya Darmo akan menjadi kawasan yang dapat memiliki daya tarik bagi masyarakat untuk dapat tinggal dan ber-aktivitas dengan nyaman. Penelitian ini ber-tujuan untuk mendapatkan indeks kenyaman-an dan metode pengukuran yang tepat pada pedestrian taman jalur hijau Jalan Raya Darmo Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu mulai bulan Agustus 2014 sampai bulan Oktober 2014 pada pedestrian taman jalur hijau Jalan Raya Darmo Surabaya sepanjang 660 meter. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis, kertas millimeter block, kamera digital, thermohygrometer, anemometer dan quantum meter. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah quisioner, ruang ter-buka hijau di Jalan Darmo Surabaya, data klimatologi Kota Surabaya yang terdiri dari data suhu, kelembaban, radiasi matahari dan kecepatan angin. Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kenyamanan adalah metode Thermal Humidity Index (THI), metode RayMan dan metode quisioner. Berdasarkan data yang dihasilkan di lapang bahwa Metode RayMan adalah metode yang tepat digunakan dalam mengukur tingkat kenyamanan daripada metode THI; kerapatan tajuk tanaman angsana (Pterocarpus indicus) dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan di taman jalur hijau Jalan Raya Darmo Sura-baya; dan peningkatan kerapatan tajuk pohon angsana (Pterocarpus indicus) dapat menurunkan suhu udara secara linier dengan persamaan y = -0.03x + 30.04 dan R2 = 0.96 serta meningkatkan kelembaban udara secara linier dengan persamaan y = 0.19x + 49.79 dan R2 = 0.97. Kata kunci : Taman Jalur Hijau, Pedestrian, Thermal Humidity Index (THI), Metode RayMan, Metode Quisioner.
Co-Authors A.N. Ni’mah Achmad Fauzan Aditya Ramadhani Prabowo Agnestika, Intan Kartika Agnestika, Intan Kartika Agus Suryanto Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Ainy, Syifaul Ainy, Syifaul Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Aldiani, Zelby Meutia Aldiani, Zelby Meutia Alfikri, Ahmad Labib Alfikri, Ahmad Labib Amanda, Florica Amellia Firdaus Zahra Andi Kurniawan Andik Kurniawan Andy Andy Anna Satyana Karyawati Arfiati, Nurliza Prita Ariani Ariani Arif Budi Prasetya Ariffin, Arifin Armannaena, Tria Arrizqi, Zulfa Ridho Arrizqi, Zulfa Ridho Asih, Lizara Budi Asih, Lizara Budi Ayuningtyas, Fridia Arintya Ayuningtyas, Fridia Arintya Azzahra, Shabrina Laila Azzam, M. Abdullah Bagus Fatkul Hamsyah Bambang Guritno Bayu Permata Putra Budiyono, Debora Cicik Udayana Damaiyant, Dewi Ratih Rizki Damaiyanti, D.R.R. Daraini, Miskah Daraini, Miskah Dewantri, Marshella Yashinta Dewantri, Marshella Yashinta Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi, Ayu Resy Riana Dewi, Ayu Resy Riana Eko Widaryanto Elih Nurlaelih, Euis Euis Elih Nurlalelih, Euis Elih Fahmilia Tutwuri Handayani, Fahmilia Fajarwati, Santi Kusuma Fanisia, Inge Fanisia, Inge Friska Rahma Syafitri Gusmawan, Maretha Widhya Aulyaa Hardi Yanto Wibowo Hayati, Yati Sri Hazrinah, Novia Dwi Hazrinah, Novia Dwi Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Hendiriau S, M. Hendiriau S, M. Husaimah, Faizil Hurro Husaimah, Faizil Hurro Imaniah, Suci Imaniah, Suci Imansyah, Setyo Ruhafin Imansyah, Setyo Ruhafin Irawan, Joni Irianti, Anggit Anis Irianti, Anggit Anis Izhar, Achmad Izhar, Achmad Jaelani, Sri Joni Irawan, Joni Kartika Yurlisa, Kartika Kartika, Annisa Wuri Karuniawan Puji Wicaksono Kristanti, Bita Kristianingrum, Niko Dima Kurniawan Santoso Kusuma, Essenza Fitria Kusuma, Essenza Fitria Larasati, Emira Dyah Larasati, Emira Dyah Lia Aprilia Lilik Setyobudi Lilik Zuhriyah Linda Prasetyorini Lutfiana, Velinda Dewi Maretha Widhya Aulyaa Gusmawan Medha Baskara Mochammad Nawawi Mochammad Roviq Mudji Santoso Mudji Santoso Muhtadi, Much Misbah Nabilah, Roona Roosyidah Naranakubar, Dessy Aulivia One Naranakubar, Dessy Aulivia One Nastiti, Nuralita Ratnasari Nastiti, Nuralita Ratnasari Nawawi, Mochammad Ni’mah, Ani Nurin Ni’mah, Ani Nurin Nihayati, Ellis Ninuk Herlina Nisa, Fitrotun Noerhalim, Adelliawati Novita Agustiarini Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nurfathya Dwi Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Nurlaelih, Euis Ellih Nurlalelih, Euis Elih Nurul Aini Nurul Fathia, Luki Anisa Nurul Fathia, Luki Anisa Nur’Ain, Shabrina Emilia Paramyta Nila Permanasari, Paramyta Nila Poppy, Poppy Rizky Damayanti Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasundari, Intan Ratri Prasundari, Intan Ratri Pratama Wahyu Hidayat Prayogo, Bangun Prayogo, Bangun Prayogo, Muchammad Prayogo, Muchammad Priyambudi, Erwin Priyambudi, Erwin Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspita, Putri Bella Putra, Bayu Permata Putri Bella Puspita Putripertiwi, Dwija Putripertiwi, Dwija Qisthi, Dios R. Ginting, Raimundus Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmawati, Risma Dwi Raimundus R. Ginting, Raimundus Ramadhan, Roni Rasyitagani, Tifana Rasyitagani, Tifana Rizqullah, Helmi Rizqullah, Helmi Roona Roosyidah Nabilah Safira, Ajla Safira, Ajla Santoso, Kurniawan Santoso, Mudji Sari Wahyudi, Novita Inka Sari Wahyudi, Novita Inka Sari, Herdyana Lintang Setyobudi, Lilik Siahaan, Christian Daniel Siahaan, Christian Daniel Soemarno Soemarno Sri Soenarti Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sumarsono, Arachis Ratnasari Sumarsono, Arachis Ratnasari Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Suriah Suriah Sutinah Made, Sutinah Syafitri, Friska Rahma Syamrusdianti, Fetrisari Syamrusdianti, Fetrisari Syamsuddin, Saidah Taihuttu, Hermina Neltje Tamar, Muhammad Titin Sumarni Tjitra, Karinna VandaLiana Tjitra, Karinna VandaLiana Toto Himawan Udayana, Cicik Uswatunnisa Uswatunnisa, Uswatunnisa Utami, Christa Dyah Vivedru, Faranissa Anggi Vivedru, Faranissa Anggi Wahyuningtyas, Betha Wahyuningtyas, Betha Wardani, Diajeng Setya Werna Nontji, Werna Wicaksana, Anang Panca Wulandari, Cahaya Wulandari, Cahaya Y. B. Suwasono Heddy Yuniza, Yuniza Yuniza, Yuniza Zahra Fitria Zahra, Amellia Firdaus Zannah, Miftachul