Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Fase Gelap dan Pemberian Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Kalanchoe (Kalanchoe blossfeldiana) Nastiti, Nuralita Ratnasari; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 9 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Kalanchoe merupakan tanaman ornamental sukulen yang memiliki jenis dan warna bunga yang beragam sehingga memiliki daya tarik yang tinggi. Kalanchoe banyak dibudidayakan dalam pot untuk itu proporsi tinggi tanaman dengan tinggi pot perlu diperhatikan untuk meningkatkan nilai estetikanya. Produsen tanaman hias menggunakan paclobutrazol untuk menghambat tinggi tanaman, sedangkan pembungaan tanaman Kalanchoe ditingkat-kan dengan penambahan fase gelap untuk memanipulasi fotoperiodisitas, mengingat tanaman kalanchoe merupakan tanaman shortday.  Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pengaruh lama fase gelap dan konsentrasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan pembungaan Kalanchoe blossfeldiana. Penelitian dilaksanakan di glasshouse PT. Condido Agro Nongkojajar, Pasuruan pada bulan September 2018 sampai Januari 2019. Rancangan yang digunakan yaitu rancangan petak terbagi dimana lama fase gelap sebagai petak utama dan konsentrasi paclobutrazol sebagai anak petak. Petak utama terdiri dari 3 taraf yaitu L0 (12 jam), L1 (14 jam) dan L2 (16 jam), dan pada anak petak P0 (0 ppm), P1 (30 ppm), P2 (50 ppm). Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali dan diuji lanjut menggunakan BNT 5%. Interaksi perlakuan lama fase gelap dan konsenrasi paclobutrazol terdapat pada panjang tandan, saat muncul bunga pertama, jumlah bunga mekar dan persentase bunga mekar pertanaman. Lama fase gelap 14 jam hingga 16 jam dengan pemberian paclobutrazol konsentrasi 30 ppm hingga 50 ppm dapat menghambat pertumbuhan tandan bunga dan mempercepat saat muncul bunga. Jumlah dan persentase bunga mekar optimal pada perlakuan lama fase gelap 14 jam dengan paclobutrazol 30 ppm, sedangkan pada lama fase gelap 16 jam penambahan konsentrasi paclobutrazol semakin menurunkan jumlah dan persentase bunga mekar.
Pengaruh Umur Bibit pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica oleraceae) Sistem Ratun Secara Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) Ainy, Syifaul; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 9 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kailan (Brassica oleracea) termasuk kedalam hortikultura jenis kubis-kubisan yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta prospek pengembangan dan pemasaran yang sangat menjanjikan di Indonesia. Salah satu kendala dalam budidaya kailan secara hidroponik adalah seringkali kurang memperhatikan umur bibit, sehingga terjadi keterlambatan pemindahan bibit ke modul tanam. Oleh karena itu, agar dalam budidaya tanaman dapat dicapai hasil produksi yang tinggi, maka perlu diketahui umur bibit yang tepat. Penelitian dilaksanakan September hingga Desember 2018 di Kebun Sayur Surabaya, Jambangan, Kota Surabaya, Jawa Timur. Ketinggian tempat antara 3 - 6 mdpl. Temperatur rata-rata antara 22.60 - 34.10°C, kelembaban antara 42% - 97% dan curah hujan rata-rata antara 120 - 190 mm. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perlakuan umur bibit berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun serta berpengaruh nyata terhadap bobot segar total tanaman, bobot segar konsumsi tanaman, bobot kering total tanaman, uji kualitas kekerasan batang, kadar air serta indeks panen. Umur bibit yang tepat untuk budidaya kailan secara NFT dengan sistem panen ratun adalah umur bibit 10 hari, menghasilkan total bobot segar konsumsi maksimal dibanding dengan perlakuan umur bibit lainnya, meningkat 511.85% dibanding umur bibit paling tua 35 hari. Peningkatan umur bibit akan menurunkan total bobot segar konsumsi tanaman serta menurunkan kualitas hasil (penurunan kadar air tanaman dan peningkatan kekerasan batang).
Pengaruh Macam Struktur Lapisan Filter dan Lapisan Drainase Roof Garden terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleracea var. botrytis L.) Irianti, Anggit Anis; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 10 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kubis bunga (Brassica oleraceae var botrytis L.) merupakan jenis tanaman sayuran yang termasuk dalam keluarga kubis-kubisan (Cruciferae). Sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan perkotaan dengan semakin menurunnya lahan pertanian maka mulai dikembangkan cara bercocok tanam dengan memanfaatkan atap bangunan yang kosong atau disebut roof garden terdiri dari lapisan media tanam, lapisan filter dan lapisan drainase. Beberapa kendala budidaya tanaman di roof garden ialah bobot struktur lapisan filter dan lapisan drainase yang berat, mahal dan kurang ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh macam lapisan filter dan lapisan drainase roof garden yang murah, ringan dan ramah lingkungan untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman kubis bunga. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2018 di lantai 7 Gedung Sentral, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya dengan ketinggian 475 m dpl pada roof garden dan 445 m dpl pada dasar bangunan. Penelitian menggunakan RAK yang terdiri dari perlakuan lapisan filter layer geotextile 1.88 mm, layer geotextile 2.05 mm dan sabut kelapa. Perlakuan lapisan drainase menggunakan  pecahan batu bata, batu kerikil dan pasir. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan lapisan filter layer geotextile 2.05 dan pecahan batu bata memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun dan diameter curd.
Pengaruh Root Growth Rootone-F dan Panjang Stek terhadap Efisiensi Penggunaan Bahan Stek Tanaman Firespike (Odontonema strictum) Ayuningtyas, Fridia Arintya; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 11 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Firespike memiliki potensi untuk diperkenalkan secara komersil karena memiliki banyak manfaat seperti sebagai pembatas fisik taman, pengatur iklim mikro, habitat kehidupan satwa dan nilai estetika tinggi. Tanaman Firespike termasuk tanaman berkayu, pada umumnya tanaman berkayu memiliki kemampuan berakar yang rendah. Keberhasilan stek dipengaruhi oleh panjang stek yang digunakan, panjang stek menentukan jumlah karbohidrat dan nutrisi yang terkandung dalam stek. Tidak hanya ukuran stek batang namun Zat Pengatur Tumbuh penting untuk merangsang pertumbuhan akar stek. Oleh sebab itu, dilakukan percobaan untuk mencari kombinasi yang tepat antara pemberian konsentrasi Rootone-F dengan panjang stek terhadap efisiensi penggunaan bahan stek tanaman Firespike. Tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan interaksi konsentrasi Rootone-F dan panjang bahan stek sehingga penggunan stek tanaman Firespike dapat lebih efisien. Penelitian ini dilaksanakan di Jln. Patimura no. 82 Kota Batu pada bulan April hingga Mei 2019. Lokasi penelitian pada ketinggian ± 494 mdpl. Dengan kisaran suhu rata-rata harian 20-28℃. Penelitian menggunakan Ran-cangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 3 kali ulangan. Faktor utama panjang stek batang (15, 20 dan 25 cm) dan faktor kedua adalah konsentrasi Rootone-F (0, 500, 1000 dan 1500 ppm). Variabel pengamatan yaitu adalah waktu muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah ruas batang cabang, panjang tunas, panjang akar, jumlah akar, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman dan persentase keberhasilan stek. Analisa data menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Kombinasi perlakuan panjang stek 20 cm dengan Rootone-F 500 ppm merupakan hasil terbaik dalam pertumbuhan bibit Firespike dengan cara perbanyakan stek batang.
Pengaruh Jumlah Potongan dan Konsentrasi BAP (Benzyl Amino Purine) Terhadap Pertumbuhan Stek Mikro Mahkota Nanas (Ananas comusus L.Merr) Rahmatika, Ikfina Luthfi; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 11 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nanas ialah salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi dalam keluarga Bromeliaceae. Ketersediaan bibit nanas merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan produksi nanas. Salah satu alternatif untuk menghasilkan bibit dalam jumlah yang banyak dan seragam ialah perbanyakan vegetatif dengan stek mikro mahkota buah nanas. Pada mahkota nanas terdapat tunas aksilar yang dapat berpotensi menghasilkan tunas, namun tunas aksilar tersebut bersifat dorman. BAP (Benzyl Amino Purin) merupakan zat pengatur tumbuh yang dapat memutus masa dormansi dan dapat memacu pembentukan tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah potongan dan konsentrasi BAP ideal yang dapat memacu pembentukan tunas dan meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman nanas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2019, di Rooftop Gedung Sentral Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Lowokwaru, Malang. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama ialah jumlah potongan yang terdiri dari 3 taraf yaitu 8 potongan, 12 potongan dan 16 potongan. Faktor kedua ialah konsentrasi BAP yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0 ppm, 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm, dan 800 ppm. Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali dan di uji lanjut menggunakan BNJ 5%. Parameter komponen pertumbuhan meliputi persentase tumbuh tunas, persentase keberhasilan bibit, umur muncul tunas, panjang tunas, jumlah daun, jumlah tunas, jumlah akar utama, panjang akar utama, dan bobot segar total tanaman. Kombinasi perlakuan jumlah potongan 12 dengan konsentrasi BAP 400 ppm merupakan hasil terbaik dalam pertumbuhan bibit nanas dengan stek mikro mahkota buah nanas.
Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Aplikasi Paclobutrazol pada Penampilan Tanaman Gerbera (Gerbera jamesonii) Pot Asih, Lizara Budi; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman gerbera (Gerbera jamesonii) banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki warna bunga yang cukup beragam. Penampilan tanaman gerbera pot dianggap kurang ideal karena tangkai bunga yang terlalu panjang, yaitu mencapai 65 cm. Salah satu cara untuk memperoleh tanaman gerbera yang ideal dengan mengaplikasikan paclobutrazol. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi konsentrasi dan waktu aplikasi paclobutrazol yang tepat agar dapat menghasilkan tanaman gerbera pot yang ideal dengan panjang tangkai bunga 1-1.5 kali tinggi pot tanpa mengurangi kualitas tanaman gerbera. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Juli 2019 di Desa Tutur, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan pada ketinggian 900 m dpl dengan suhu harian rata-rata 24°C. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 kombinasi perlakuan dan diulang 3 kali. Kombinasi perlakuan terdiri dari konsentrasi paclobutrazol (10, 15 dan 20 ppm) dan waktu aplikasi (8, 10 dan 12 mst) serta tanpa paclobutrazol sebagai kontrol. Variabel yang diamati meliputi pertambahan panjang tanaman, pertambahan jumlah daun, indeks klorofil, Specific Leaf Area (SLA), luas daun, lebar tajuk, diameter bunga, diameter tangkai bunga, panjang tangkai bunga, perbandingan tinggi tanaman dan tinggi pot serta perbandingan lebar tajuk dan diameter pot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi antara konsentrasi dan waktu aplikasi paclobutrazol dapat menurunkan panjang tangkai bunga, meningkatkan indeks klorofil daun, meningkatkan ketebalan daun, menurunkan luas daun, menurunkan lebar tajuk tanaman, menghasilkan tanaman gerbera pot yang proporsional. Konsentrasi paclobutrazol 15 ppm yang diaplikasikan saat 8 mst dan 10 mst dapat menghasilkan bunga gerbera dengan panjang tangkai ideal, tanpa mengurangi kualitas tanaman gerbera pot.
Respon Pertumbuhan Dan Hasil Bunga Telang (Clitoria Ternatea L.) Terhadap Dosis NPK Dan Konsentrasi Monosodium Glutamat (MSG) Azzam, M. Abdullah; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 9 No. 3 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunga telang (Clitoria ternatea L.) adalah tumbuhan dikotil rambat berwarna biru yang dulu digunakan sebagai hiasan taman dan tanaman pagar. Terdapat permasalahan yang muncul baik dari segi produksi, jangka waktu berbunga dan panen total yang lama yaitu 80 - 90 hari. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk NPK dan MSG yang berfungsi untuk mempercepat pembungaan tanaman. Penelitian dilaksanakan di Lahan BPTP, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang dengan ketinggian tempat kurang lebih 550 mdpl. Penelitian ini di laksanakan bulan Februari - Mei 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu RAK Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yang diamati pada saat, 14, 28, 42, 56, 70, 84 HST. Data yang diperoleh dianalisis menggunkan ANOVA, dan dilanjutkan dengan BNJ 5 %. Hasil penelitian menunjukkan Pemberian pupuk NPK dan MSG pada tanaman bunga telang (Clitoria ternatea L) memberikan interaksi terhadap panjang tanaman, jumlah daun, jumlah ruas, waktu munculnya bunga, jumlah bunga total. Penggunaan NPK belum dapat meningkatkan jumlah bunga total per tanaman tetapi NPK 4 g tan-1 + MSG 3000 ppm mampu meningkatkan jumlah bunga total per tanaman sebesar 87%  dibanding  tanaman yang tidak di pupuk maupun yang tidak diberi MSG. Sedangkan pada penggunaan MSG 6000 ppm belum dapat meningkatkan jumlah bunga total per tanaman.
The Effect of Paclobutrazol Concentrations in Different Shade Levels on Coleus Plant Leaves Color Gusmawan, Maretha Widhya Aulyaa; Sitawati, Sitawati; Karyawati, Anna Satyana
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol. 11 No. 4 (2022): Desember 2022
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v11i4.647-657

Abstract

Coleus scutellarioides is a leaf ornamental plant that is widely used as an ornamental plant in tourist attractions because it has an interesting leaf color. The purpose of study was to obtain right concentration of paclobutrazol for the brightness of the color of the leaves of the coleus plant in shaded conditions. The method used is a Split Plot Design with two factors, light intensity as the whole plot and paclobutrazol concentration as a split plot. The whole Plot consists of 3 levels, namely I100 (100% sunlight intensity), I75 (75% sunlight intensity) and I50 (50% sunlight intensity) while the split plot consisted of P0 (Without Paclobutrazol), P40 (Paclobutrazol 40 ppm), P80 (paclobutrazol 80 ppm) and P120 (paclobutrazol 120 ppm.  The results showed there were interactions from the treatment of paclobutrazol concentrations at various light intensities. The application of paclobutrazol 0 ppm at a light intensity of 75% and 50% gave the same chlorophyll content results as the 100% light intensity treatment and 0 ppm paclobutrazol concentration.The conclusions in addition of paclobutrazol 40-80 ppm at a decrease in light intensity of 75% and 50% gives the result of anthocyanin content and leaf color equal to 100% intensity and paclobutrazol 0 ppm.keyword: Coleus, Shades, Color, Paclobutrazol, Konsentrastion 
Effect of Sugarcane Varieties and Milling Delay Time on Cane Sugar Yield Muhtadi, Much Misbah; Sitawati, Sitawati; Suryanto, Agus
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol. 13 No. 2 (2024): June 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i2.506-511

Abstract

The quality of sugarcane decreases after harvesting so that it affects the yield and sugar production. The objective of this study was to determine the decline in sugarcane production and sugar yield in different varieties and milling delay time. This study used a split plot design consisting of three varieties (PS 881; PSJK 922; Bululawang) as the main plot and delay time (0; 2; 4 days) as sub plots with three replications so that 27 experimental units need to be provided. The observation parameters consisted of initial stalk weight, stalk weight after delay time, initial yield per hectare, yield per hectare after delay time, ºbrix, %pol, purity, cane yield and sugar yield. Results show that variety and delay time had an effect on stalk weight loss, juice quality, cane and sugar yield. PS 881 and PSJK 922 varieties showed better juice quality and higher cane and sugar yield compared to Bululawang varieties. Sugarcane with a delay time of up to 4 days showed lower stalk weight, juice quality, cane and sugar yield as compared to no delay time. The loss of stalk weight and yield of sugarcane at 2 days delaying time can reach 9.2% and 12.3% at 4 days delay time. Keywords: Delaying time, Juice quality, Sugarcane, Varieties.
Cultivation of Cassava and Moringa Based on Ecoenzymes as an Effort to Prevent Stunting in Dry Land Areas Sitawati, Sitawati; Zuhriyah, Lilik; Prasetyorini, Linda; Ariani, Ariani; Wardani, Diajeng Setya; Azzahra, Shabrina Laila; Wicaksana, Anang Panca
Journal of Agriprecision & Social Impact Vol. 2 No. 3 (2025): November: JAPSI (Journal of Agriprecision & Social Impact)
Publisher : CV. Komunitas Dunia Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62793/japsi.v2i3.76

Abstract

The use of ecoenzyme-based solutions (EE) is one innovation in supporting sustainable food security in drylands. This research and community service project was conducted in Putukrejo Village, Kalipare District, Malang Regency, with the aim of increasing the productivity of cassava and moringa plants while supporting stunting prevention. Ecoenzymes were obtained from the fermentation of household organic waste, brown sugar, and clean water fermented for three months. The solution was applied to cassava and moringa at a dose of 15 per tree dissolved in one liter of water, applied weekly. The results showed an increase in the vegetative growth of moringa and cassava compared to the control group. From a socio-economic perspective, this technology improves the community's skills in production and opens up business opportunities for cassava and moringa-based food products. These findings are in line with the achievement of SDGs 2 (Zero Hunger) and SDGs 12 (Responsible Consumption and Production).
Co-Authors A.N. Ni’mah Achmad Fauzan Aditya Ramadhani Prabowo Agnestika, Intan Kartika Agnestika, Intan Kartika Agus Suryanto Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Ainy, Syifaul Ainy, Syifaul Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Aldiani, Zelby Meutia Aldiani, Zelby Meutia Alfikri, Ahmad Labib Alfikri, Ahmad Labib Amanda, Florica Amellia Firdaus Zahra Andi Kurniawan Andik Kurniawan Andy Andy Anna Satyana Karyawati Arfiati, Nurliza Prita Ariani Ariani Arif Budi Prasetya Ariffin, Arifin Armannaena, Tria Arrizqi, Zulfa Ridho Arrizqi, Zulfa Ridho Asih, Lizara Budi Asih, Lizara Budi Ayuningtyas, Fridia Arintya Ayuningtyas, Fridia Arintya Azzahra, Shabrina Laila Azzam, M. Abdullah Bagus Fatkul Hamsyah Bambang Guritno Bayu Permata Putra Budiyono, Debora Cicik Udayana Damaiyant, Dewi Ratih Rizki Damaiyanti, D.R.R. Daraini, Miskah Daraini, Miskah Dewantri, Marshella Yashinta Dewantri, Marshella Yashinta Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi, Ayu Resy Riana Dewi, Ayu Resy Riana Eko Widaryanto Elih Nurlaelih, Euis Euis Elih Nurlalelih, Euis Elih Fahmilia Tutwuri Handayani, Fahmilia Fajarwati, Santi Kusuma Fanisia, Inge Fanisia, Inge Friska Rahma Syafitri Gusmawan, Maretha Widhya Aulyaa Hardi Yanto Wibowo Hayati, Yati Sri Hazrinah, Novia Dwi Hazrinah, Novia Dwi Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Hendiriau S, M. Hendiriau S, M. Husaimah, Faizil Hurro Husaimah, Faizil Hurro Imaniah, Suci Imaniah, Suci Imansyah, Setyo Ruhafin Imansyah, Setyo Ruhafin Irawan, Joni Irianti, Anggit Anis Irianti, Anggit Anis Izhar, Achmad Izhar, Achmad Jaelani, Sri Joni Irawan, Joni Kartika Yurlisa, Kartika Kartika, Annisa Wuri Karuniawan Puji Wicaksono Kristanti, Bita Kristianingrum, Niko Dima Kurniawan Santoso Kusuma, Essenza Fitria Kusuma, Essenza Fitria Larasati, Emira Dyah Larasati, Emira Dyah Lia Aprilia Lilik Setyobudi Lilik Zuhriyah Linda Prasetyorini Lutfiana, Velinda Dewi Maretha Widhya Aulyaa Gusmawan Medha Baskara Mochammad Nawawi Mochammad Roviq Mudji Santoso Mudji Santoso Muhtadi, Much Misbah Nabilah, Roona Roosyidah Naranakubar, Dessy Aulivia One Naranakubar, Dessy Aulivia One Nastiti, Nuralita Ratnasari Nastiti, Nuralita Ratnasari Nawawi, Mochammad Ni’mah, Ani Nurin Ni’mah, Ani Nurin Nihayati, Ellis Ninuk Herlina Nisa, Fitrotun Noerhalim, Adelliawati Novita Agustiarini Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nurfathya Dwi Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Nurlaelih, Euis Ellih Nurlalelih, Euis Elih Nurul Aini Nurul Fathia, Luki Anisa Nurul Fathia, Luki Anisa Nur’Ain, Shabrina Emilia Paramyta Nila Permanasari, Paramyta Nila Poppy, Poppy Rizky Damayanti Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasundari, Intan Ratri Prasundari, Intan Ratri Pratama Wahyu Hidayat Prayogo, Bangun Prayogo, Bangun Prayogo, Muchammad Prayogo, Muchammad Priyambudi, Erwin Priyambudi, Erwin Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspita, Putri Bella Putra, Bayu Permata Putri Bella Puspita Putripertiwi, Dwija Putripertiwi, Dwija Qisthi, Dios R. Ginting, Raimundus Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmawati, Risma Dwi Raimundus R. Ginting, Raimundus Ramadhan, Roni Rasyitagani, Tifana Rasyitagani, Tifana Rizqullah, Helmi Rizqullah, Helmi Roona Roosyidah Nabilah Safira, Ajla Safira, Ajla Santoso, Kurniawan Santoso, Mudji Sari Wahyudi, Novita Inka Sari Wahyudi, Novita Inka Sari, Herdyana Lintang Setyobudi, Lilik Siahaan, Christian Daniel Siahaan, Christian Daniel Soemarno Soemarno Sri Soenarti Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sumarsono, Arachis Ratnasari Sumarsono, Arachis Ratnasari Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Suriah Suriah Sutinah Made, Sutinah Syafitri, Friska Rahma Syamrusdianti, Fetrisari Syamrusdianti, Fetrisari Syamsuddin, Saidah Taihuttu, Hermina Neltje Tamar, Muhammad Titin Sumarni Tjitra, Karinna VandaLiana Tjitra, Karinna VandaLiana Toto Himawan Udayana, Cicik Uswatunnisa Uswatunnisa, Uswatunnisa Utami, Christa Dyah Vivedru, Faranissa Anggi Vivedru, Faranissa Anggi Wahyuningtyas, Betha Wahyuningtyas, Betha Wardani, Diajeng Setya Werna Nontji, Werna Wicaksana, Anang Panca Wulandari, Cahaya Wulandari, Cahaya Y. B. Suwasono Heddy Yuniza, Yuniza Yuniza, Yuniza Zahra Fitria Zahra, Amellia Firdaus Zannah, Miftachul