Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN DAN ESTETIKA RUANG TERBUKA HIJAU ALUN-ALUN KABUPATEN SITUBONDO Husaimah, Faizil Hurro; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alun-Alun Kabupaten Situbondo memiliki peran penting bagi masyarakat sekitar. Selain sebagai paru-paru kota, alun-alun memiliki banyak fungsi, diantaranya fungsi ekonomi, estetika, sosial, dan budaya. Tujuan penelitian untuk menganalisis tingkat kenyamanan dan estetika ruang terbuka hijau Alun-Alun Kabupaten Situbondo. Hipotesis penelitian ini adalah Alun-Alun Kabupaten Situbondo belum memenuhi kriteria tingkat kenyamanan (19.9 ≤ THI ≥ 27) dan nilai estetika rendah. Penelitian dilaksanakan bulan Februari – April 2015 di Alun-Alun Kabupaten Situbondo. Kabupaten Situbondo terletak di ujung timur Pulau Jawa bagian utara dengan posisi antara 7o35’ – 7o44’ Lintang Selatan dan 113o30’ – 114o42’ Bujur Timur. Kabupaten yang memiliki ketinggian antara 0 mdpl ini memiliki suhu rata-rata + 340C dan kelembaban + 47%. Tingkat kenyamanan dianalisis menggunakan metode THI (Thermal Humidity Index), metode SBE (Scenic Beauty Estimation) untuk menganalisis estetika alun-alun secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai THI alun-alun + 26.5 (nyaman). Waktu nyaman menurut metode THI ialah jam 06.00 – 09.02 WIB dan jam 16.32 – 18.00 WIB sama dengan hasil kuisioner responden. Sedangkan jam 09.03 – 16.31 WIB termasuk tidak nyaman. Sisi selatan alun-alun tidak nyaman. Sedangkan sisi sebelah utara, timur, barat, dan tengah alun-alun termasuk nyaman karena ternaungi oleh pohon mahoni (Swietenia mahagoni) dengan tingkat kerapatan 95% dan pohon glodokan tiang (Polyalthia longifolia). Alun-Alun Kabupaten Situbondo memiliki nilai SBE kategori keindahan sedang (-31.86). Area yang memiliki nilai SBE tertinggi terletak di sisi tengah alun-alun (0.21). Sedangkan nilai SBE terendah berada di sisi barat laut alun-alun (-88.97). Lanskap dengan nilai SBE tinggi didukung dengan prinsip desain yang lengkap serta memiliki kesan yang rapi dan bersih.
APLIKASI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) DAN FREKUENSI PEMANGKASAN PUCUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN JUMLAH BUNGA TAPAK DARA (Catharanthus roseus (L.) G. Don) Safira, Ajla; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tapak dara (Cathranthus roseus) ialah tanaman hias jenis semak yang memiliki warna bunga cerah dan menarik, termasuk dalam famili Apocynaceae dan berasal dari benua Amerika. Saat ini, hasil dari budidaya tapak dara pot masih belum memenuhi kriteria layak jual berdasarkan preferensi konsumen yaitu bunga telah mekar (jumlah banyak), kuncup bunga banyak, dan tanaman kompak. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan meningkatkan jumlah bunga tapak dara ialah aplikasi plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dan frekuensi pemangkasan pucuk.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi PGPR 108cfu/ml dan frekuensi pemangkasan pucuk terhadap pertumbuhan dan jumlah bunga tapak dara. Penelitian dilaksanakan di screenhouse yang berlokasi di Kelurahan Merjosari, Kota Malang, berlangsung pada bulan Maret sampai Juni 2016. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan yang diulang 4 kali. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman tapak dara dengan pemberian PGPR 10 ml/L air dan pemangkasan pucuk 2 kali meningkatkan pertumbuhan tanaman tapak dara dibandingkan tanpa pemberian PGPR 10 ml/L air dan tanpa pemangkasan pucuk(kontrol). Pemberian PGPR 10 ml/L air dan pemangkasan pucuk 3 kali meningkatkan jumlah cabang dibandingkan perlakuan kontrol. Pemberian PGPR 10 ml/L air dan pemangkasan pucuk 2 kali meningkatkan 9 kali jumlah bunga per tanaman dan pemberian PGPR 10 ml/L air dan pemangkasan pucuk 3 kali hanya meningkatkan 5 kali jumlah bunga per tanaman lebih tinggi dari kontrol.
RESPON PEMBUNGAAN TANAMAN BLUE DAZE (Evolvulus glomeratus) TERHADAP NAUNGAN DAN TIGA DOSIS PUPUK NPK Prayogo, Bangun; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk meningkatkan jumlah bunga tanaman blue daze dapat dilakukan dengan aplikasi pupuk secara langsung yaitu dengan menggunakan pupuk NPK. Toleransi naungan yang mempengaruhi tampilan tanaman blue daze perlu dilakukan pengujian agar diperoleh lokasi penanaman dan pemberian pupuk NPK yang dapat menghasilkan penampilan tanaman taman dengan jumlah bunga optimal. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh naungan dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman blue daze. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Desa Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang (112037’01.1’’- 112061’69.7’’ BT dan 7058’56.5’’-7098’23’6” LS) pada bulan Mei sampai Juli 2015. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan tersarang dengan 3 kali ulangan. Naungan digunakan sebagai perlakuan pada petak utama yang terdiri dari 4 level yaitu N0 = 0%, N1 = 25%, N2 = 50%, N3 = 75%, pemupukan NPK (g/tanaman) digunakan sebagai anak petak yang terdiri dari 3 level yaitu P0 = 0 g/tanaman, P1 = 2 g/tanaman, P2 = 4 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan naungan dan pemberian dosis pupuk NPK. Perlakuan naungan memberikan pengaruh nyata pada komponen vegetatif dan generatif. Sedangkan pemberian dosis pupuk NPK tidak berpengaruh nyata pada semua pengamatan. Hasil penelitian didapatkan bahwa semakin tinggi naungan maka semakin rendah nilai bobot kering tanaman (61%). Peningkatan naungan terhadap luas daun sebesar 7%, yang mengakibatkan penurunan jumlah bunga sebesar 57%.
PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA DALAM PLANTER BAG PADA TANAMAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) DENGAN KONSEP ROOF GARDEN Imaniah, Suci; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Roof garden merupakan taman yang dibuat di atap bangunan. Jenis tanamanroof garden ini adalah tahan terhadap hembusan angin serta relatif tidak memerlukan banyak air.Ubi jalar merupakan salah satu komoditas bahan pangan penting di Indonesia. Sistem penanaman ubi jalar dapat dilakukan secara langsung tanpa wadah maupun menggunakan wadah. Penanaman pada wadah perlu diperhatikan penerapan drainase yang baik agar tanaman dapat tumbuh secara optimal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam yang tepat terhadap pertumbuhan danhasil tanaman ubi jalar dalamplanter bagpada konsep roof garden. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Juli 2016 di Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang.  Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan media tanam (tanah 100%, tanah+cocopeat 1:1, tanah+arang sekam 1:1, tanah+kompos 1:1, tanah+pupuk kandang 1:1,tanah+moss 1:1) dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisa ragam, jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan komposisi media berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dankomponen hasil saat umur 105 hst. Pertumbuhan vegetatif tanaman ubi jalar paling baik terdapat pada perlakuan komposisi media tanah + kompos, tanah + pupuk kandang dan tanah + moss. Komponen hasil tanaman ubi jalar yang paling baik terdapat pada media tanah + kompos, tanah + arang sekam dan tanah + pupuk kandang memiliki bobot segar umbi ± 136,88 g/tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan media tanah yaitu 113,69 g/tanaman. Media tanah + kompos dan tanah + pupuk kandang 34% lebih ringan dari media tanah.
PENGARUH KONSENTRASI DAMINOZIDE DAN WAKTU DISBUDDING PADA PERTUMBUHAN KRISAN POT (Chrysanthemum sp.) Ni’mah, Ani Nurin; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permintaan Krisan pot jenis standar (Chrysanthemum sp.) paling banyak diminati oleh konsumen. Kualitas Krisan pot ditentukan oleh tinggi tanaman dan diameter bunga. Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas Krisan pot adalah aplikasi Daminozide dan pembuangan bakal bunga (Disbudding). Namun, aplikasi daminozide dengan konsentrasi dan waktu disbudding yang tidak tepat banyak menghasilkan tanaman yang belum memenuhi standar kualitas. Diperlukan pengetahuan tentang tingkat konsentrasi daminozide dan waktu disbudding yang tepat pada pertumbuhan Krisan Pot. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi konsentrasi Daminozide dan waktu disbudding pada pertumbuhan Krisan pot. Penelitian dilaksanakan di Condido Agro Kecamatan Tutur Nongkojajar Pasuruan. Ketinggian lokasi 900 mdpl, dengan suhu rata-rata harian 24oC. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari  sampai April 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan faktor pertama konsentrasi daminozide dan faktor kedua waktu disbudding. Bibit krisan yang digunakan adalah bibit varietas Time Jewel. Parameter pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan jumlah cabang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi daminozide dan waktu disbudding tidak menunjukkan adanya interaksi pada pertumbuhan vegetatif. Daminozide dengan konsentrasi 4000 ppm memiliki tinggi tanaman yang ideal 24.33cm yang berbeda nyata dengan kontrol. Tanaman yang dilakukan disbudding 7 dan 14 hari setelah inisiasi memiliki luas daun terbesar dengan jumlah daun terkecil yang berbeda nyata dengan kontrol. Konsentrasi daminozide dan waktu disbudding tidak berpengaruh nyata pada parameter jumlah cabang.
RESPON TANAMAN CABAI HIAS (Capsicum spp.) TERHADAP FREKUENSI PEMANGKASAN DAN JENIS WADAH MEDIA TANAM PADA BUDIDAYA DI ATAP BANGUNAN (ROOF TOP) Tjitra, Karinna VandaLiana; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budidaya di roof top membutuhkan tanaman yang tahan angin dan suhu serta mendapatkan material yang ringan pada kontruksi bangunan serta diperlukan pertumbuhan tanaman yang rendah dan pot yang ringan. Dalam penelitian ini digunakan tanaman cabai hias yang ada di polybag dengan pemangkasan lebih dari 1 kali dan pada beberapa macam pot. Tujuan penelitian ini ialah Mempelajari dan mendapatkan respon terbaik pada tanaman cabai hias terhadap frekuensi pemangkasan dan jenis wadah media tanam pada budidaya penanaman di atap bangunan (roof top). Penelitian dilaksanakan mulai  Juni hingga Oktober 2016 di Kecamatan Genting, Kelurahan Lowokwaru, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi pemangkasan dan jenis wadah terdapat pengaruh yang nyata pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah cabang, jumlah buah, bobot buah dan bobot kering kecuali waktu pertama munculnya bunga dan buah. Respon terbaik tanaman cabai hias ialah pada perlakuan pemangkasan 2 kali pada wadah polybag, memiliki luas daun 39%, jumlah cabang 50% dan jumlah buah sebesar 29% dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemangkasan pada wadah pot liat.  Bobot basah pada polybag dengan menggunakan media tanam kompos dan tanah memiliki bobot lebih ringan (74,68%) dibandingkan dengan pot liat.
EFESIENSI PENGGUNAAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN APLIKASI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae var. alboglabra) Arrizqi, Zulfa Ridho; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman kailan (Brassica oleraceae var. alboglabra) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai kandungan gizi untuk dikonsumsi masyarakat dalam pemenuhan gizi. Potensi tanaman kailan yang memiliki berbagai manfaat dan keuntungan karena mempunyai nilai ekonomis tinggi serta pemenuhan kebutuhan konsumen semakin meningkat sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan secara kualitas hasil produksi. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sayur Organik Komunitas Organik Brenjonk yang berlokasi di Desa Penanggungan No. 033, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.. Waktu pelaksanaan penilitian pada bulan Januari sampai April 2017. Alat yang digunakan cangkul, meteran, penggaris, timbangan analitik gelas ukur, dan Leaf Area Meter (LAM). Bahan  yang digunakan benih kailan, pupuk kandang sapi, Plant Growth Promoting Rhizobacter (PGPR), pestisida nabati, dan air. Metode penilitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 9 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, bobot basah akar, bobot kering akar, bobot segar total tanaman, bobot kering tanaman, dan bobot konsumsi. Apabila terdapat pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT)  dengan taraf 5%. Aplikasi PGPR 5 ml.l-1 tanpa pemberian pupuk kandang sapi dengan berbagai dosis 10 dan 20 ton.ha-1 dapat meningkatkan bobot basah akar, bobot basah total tanaman, dan bobot konsumsi dibanding tanpa aplikasi PGPR dan pemberian pupuk kandang sapi.
UJI EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) Siahaan, Christian Daniel; Sitawati, Sitawati; Heddy, Y.B. Suwasono
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas unggulan hortikultura di Indonesia yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Masalah utama dari tanaman Cabai rawit ialah rendahnya kandungan unsur hara dalam tanah karena penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan, sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat dan rendahnya produktifitas tanaman. Salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksitanaman cabai rawit ialah dengan penggunaan pupuk hayati sebagai upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah dan efisiensi pemberian pupuk anorganik agar tercipta agroekosistem yang berlanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk hayati dan pengurangan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata pada pemberian pupuk hayati dan pengurangan dosis pupuk NPK terhadap parameter jumlah daun, luas daun, jumlah cabang, jumlah buah, bobot basah buah, bobot kering buah, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman, akan tetapi pada parameter tinggi tanaman tidak memberikan pengaruh nyata pada tanaman. Pemberian pupuk hayati dapat mengurangi penggunaan dosis pupuk NPK hingga 25% terhadap pertumbuhan dan produksi dengan menghasilkan bobot basah buah 10,17 ton/ha dan bobot kering tanaman sebesar 54,05 g/tan dibandingkan dengan penggunaan pupuk NPK 100%. Pada jumlah buah cabai, bobot basah buah dan bobot kering buah, pemberian pupuk hayati dan pengurangan pupuk NPK 50% memberikan hasil yang lebih baik dari pada penggunaan pupuk NPK 100% dengan nilai RAE >100% dan R/C >1.
TANGGAP PERTUMBUHAN DAN WARNA DAUN PUCUK MERAH (Syzygium oleana) PADA DOSIS PUPUK MgSO4 DAN TINGKAT NAUNGAN Larasati, Emira Dyah; Nurlaelih, Euis Ellih; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang pengaruh dosis pupuk MgSO4 dan tingkat naungan terhadap pertumbuhan dan warna daun tanaman pucuk merah (Syzygium oleana) dilaksanakan di lahan percobaan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP), Malang. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Tersarang dengan 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Petak utama adalah naungan terdiri dari 4 taraf, yaitu: tanpa naungan (cahaya 100%), naungan 25% (cahaya 75%), naungan 50% (cahaya 50%), dan naungan 75% (cahaya 25%). Sedangkan anak petak adalah dosis MgSO4 terdiri dari 3 taraf yaitu: tanpa pupuk MgSO4 (P0), dosis pupuk MgSO4 2 g/polybag (P1) dan dosis pupuk MgSO4 4 g/polybag (P2). Hasil penelitian menunjukan adanya interaksi nyata antara perlakuan naungan dan dosis MgSO4 pada pertambahan luas daun. Perlakuan pemberian dosis MgSO4 hanya berpengaruh pada pertambahan jumlah daun. Sedangkan, perlakuan naungan berpengaruh nyata terhadap hasil panjang tanaman, jumlah tunas, bobot segar dan kering total tanaman, dan warna daun. Tanaman pada perlakuan tanpa naungan dan 25% naungan didominasi warna  merah kecoklatan (Moderate Reddish Brown) dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Jumlah tunas yang dihasilkan lebih banyak dan memiliki warna daun cerah. Hal tersebut menunjukan bahwa tanaman pucuk merah masih dapat tumbuh dengan optimal pada intensitas cahaya 75%.
Pengaruh Jumlah Populasi Per Lubang Tanam dan Interval Pengairan Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada Wangi (Lactuca sativa var. Longifolia) dalam Sistem Vertikultur Santoso, Kurniawan; Sitawati, Sitawati
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterbatasan lahan pertanian merupakan salah satu permasalahan masyarakat perkotaan. Vertikultur dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan produktifitas tanaman dengan penigkatan populasi tanaman setiap satuan luas di lahan perkotaan yang semakin terbatas. Peningkatan populasi akan berpengaruh terhadap kelembaban dan proses irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interval pengairan dan jumlah tanaman per kantung yang efektif dan efisien untuk pertumbuhan dan hasil tanaman selada wangi yang optimal. Penelitian dilaksanakan di Desa Tutur Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan pada bulan Februari sampai Mei tahun 2017. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi dengan petak utama interval pengairan (2,3, dan 4 hari sekali) dan anak petak jumlah populasi per kantung. Parameter yang diamati adalah panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, luas daun spesifik, bobot segar per tanaman, bobot segar per kantung, bobot segar akar, bobot segar bagian atas, bobot kering tanaman, bobot kering bagian atas, bobot kering akar, dan shoot/root rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jumlah 2 tanaman dan 4 tanaman berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan selada wangi dan 4 tanaman per kantung meningkatkan bobot segar per satuan luas.Selain itu, Jumlah 4 tanaman per kantung dan pengairan 2 hari sekali meningkatkan bobot segar tanaman per satuan luas dengan nilai B/C rasio 4,7.
Co-Authors A.N. Ni’mah Achmad Fauzan Aditya Ramadhani Prabowo Agnestika, Intan Kartika Agnestika, Intan Kartika Agus Suryanto Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Ainy, Syifaul Ainy, Syifaul Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Al Fikriyah, Ulfatul Rosyida Aldiani, Zelby Meutia Aldiani, Zelby Meutia Alfikri, Ahmad Labib Alfikri, Ahmad Labib Amanda, Florica Amellia Firdaus Zahra Andi Kurniawan Andik Kurniawan Andy Andy Anna Satyana Karyawati Arfiati, Nurliza Prita Ariani Ariani Arif Budi Prasetya Ariffin, Arifin Armannaena, Tria Arrizqi, Zulfa Ridho Arrizqi, Zulfa Ridho Asih, Lizara Budi Asih, Lizara Budi Ayuningtyas, Fridia Arintya Ayuningtyas, Fridia Arintya Azzahra, Shabrina Laila Azzam, M. Abdullah Bagus Fatkul Hamsyah Bambang Guritno Bayu Permata Putra Budiyono, Debora Cicik Udayana Damaiyant, Dewi Ratih Rizki Damaiyanti, D.R.R. Daraini, Miskah Daraini, Miskah Dewantri, Marshella Yashinta Dewantri, Marshella Yashinta Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi Ratih Rizki Damaiyanti Dewi, Ayu Resy Riana Dewi, Ayu Resy Riana Eko Widaryanto Elih Nurlaelih, Euis Euis Elih Nurlalelih, Euis Elih Fahmilia Tutwuri Handayani, Fahmilia Fajarwati, Santi Kusuma Fanisia, Inge Fanisia, Inge Friska Rahma Syafitri Gusmawan, Maretha Widhya Aulyaa Hardi Yanto Wibowo Hayati, Yati Sri Hazrinah, Novia Dwi Hazrinah, Novia Dwi Heddy, Y. B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Heddy, Y.B. Suwasono Hendiriau S, M. Hendiriau S, M. Husaimah, Faizil Hurro Husaimah, Faizil Hurro Imaniah, Suci Imaniah, Suci Imansyah, Setyo Ruhafin Imansyah, Setyo Ruhafin Irawan, Joni Irianti, Anggit Anis Irianti, Anggit Anis Izhar, Achmad Izhar, Achmad Jaelani, Sri Joni Irawan, Joni Kartika Yurlisa, Kartika Kartika, Annisa Wuri Karuniawan Puji Wicaksono Kristanti, Bita Kristianingrum, Niko Dima Kurniawan Santoso Kusuma, Essenza Fitria Kusuma, Essenza Fitria Larasati, Emira Dyah Larasati, Emira Dyah Lia Aprilia Lilik Setyobudi Lilik Zuhriyah Linda Prasetyorini Lutfiana, Velinda Dewi Maretha Widhya Aulyaa Gusmawan Medha Baskara Mochammad Nawawi Mochammad Roviq Mudji Santoso Mudji Santoso Muhtadi, Much Misbah Nabilah, Roona Roosyidah Naranakubar, Dessy Aulivia One Naranakubar, Dessy Aulivia One Nastiti, Nuralita Ratnasari Nastiti, Nuralita Ratnasari Nawawi, Mochammad Ni’mah, Ani Nurin Ni’mah, Ani Nurin Nihayati, Ellis Ninuk Herlina Nisa, Fitrotun Noerhalim, Adelliawati Novita Agustiarini Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nurfathya Dwi Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Nurlaelih, Euis Ellih Nurlalelih, Euis Elih Nurul Aini Nurul Fathia, Luki Anisa Nurul Fathia, Luki Anisa Nur’Ain, Shabrina Emilia Paramyta Nila Permanasari, Paramyta Nila Poppy, Poppy Rizky Damayanti Prasanti Agus, Nurfathya Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasetyaningsih, Desy Dwi Prasundari, Intan Ratri Prasundari, Intan Ratri Pratama Wahyu Hidayat Prayogo, Bangun Prayogo, Bangun Prayogo, Muchammad Prayogo, Muchammad Priyambudi, Erwin Priyambudi, Erwin Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspa Lorina, Mahardika Dianucik Puspita, Putri Bella Putra, Bayu Permata Putri Bella Puspita Putripertiwi, Dwija Putripertiwi, Dwija Qisthi, Dios R. Ginting, Raimundus Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmatika, Ikfina Luthfi Rahmawati, Risma Dwi Raimundus R. Ginting, Raimundus Ramadhan, Roni Rasyitagani, Tifana Rasyitagani, Tifana Rizqullah, Helmi Rizqullah, Helmi Roona Roosyidah Nabilah Safira, Ajla Safira, Ajla Santoso, Kurniawan Santoso, Mudji Sari Wahyudi, Novita Inka Sari Wahyudi, Novita Inka Sari, Herdyana Lintang Setyobudi, Lilik Siahaan, Christian Daniel Siahaan, Christian Daniel Soemarno Soemarno Sri Soenarti Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sumarsono, Arachis Ratnasari Sumarsono, Arachis Ratnasari Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Suriah Suriah Sutinah Made, Sutinah Syafitri, Friska Rahma Syamrusdianti, Fetrisari Syamrusdianti, Fetrisari Syamsuddin, Saidah Taihuttu, Hermina Neltje Tamar, Muhammad Titin Sumarni Tjitra, Karinna VandaLiana Tjitra, Karinna VandaLiana Toto Himawan Udayana, Cicik Uswatunnisa Uswatunnisa, Uswatunnisa Utami, Christa Dyah Vivedru, Faranissa Anggi Vivedru, Faranissa Anggi Wahyuningtyas, Betha Wahyuningtyas, Betha Wardani, Diajeng Setya Werna Nontji, Werna Wicaksana, Anang Panca Wulandari, Cahaya Wulandari, Cahaya Y. B. Suwasono Heddy Yuniza, Yuniza Yuniza, Yuniza Zahra Fitria Zahra, Amellia Firdaus Zannah, Miftachul