Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran

STUDI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIKAPASIEN RAWAT INAP DI RSUP NTB Wardoyo, Eustachius Hagni; Suryani, Dewi; Sabrina, Yunita
Jurnal Kedokteran Vol 3 No 4 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kualitas penggunaan antibiotika yang baik merupakan bagian dari kampanye pengendalian resistensi antibiotika. Penggunaan antibiotika yang baik memiliki ciri-ciri penggunaan antibiotika spectrum sempit sesuai dengan indikasi, dosis adekuat dan lama penggunaan sesuai kebutuhan. Resistensi antibiotika merupakan isu dunia yang berkembang sejak beberapa dekade terakhir. Pada negara-negara berkembang, sekitar 44% sampai 97% pasien di RS diresepkan antibiotika, seringkali tidak perlu atau tidak tepat indikasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas penggunaan antibiotika pasien rawat inap RSUP NTB. Metodologi: Penelitian ini dilakukan menggunakan metode potong lintang menggunakan data rekam medis dalam kurun 2004-2014. Kualitas penggunaan antibiotika yang dipergunakan adalah berdasarkan kriteria Gyssens. Hasil: Sebanyak 120 kasus memenuhi kriteria inklusi memiliki diagnosis/ diagnosis kerja yang beragam. Dari 120 kasus tersebut diberikan peresepan 360 antibiotika dengan rerata 3 kombinasi antibiotika. Didapatkan tingkat ingkat konsumsi antibiotika per 100 hari rawat (bed days) adalah ceftriaxone (28.9%); metronidazole (24.2%), levofloxacin (17.3%), ciprofloxacin (15.7%), cefotaxim (8.8%), meropenem (2.1%), amoxicillin dan gentamicin (0.7%), fosfomycin (0.3%) dan chloramphenicol (0.1%).Hasil yang diperoleh berdasarkan analisa kualitatif penggunaan antibiotik adalah sebagai berikut: pemberian empiris (58.6%), disusul tidak diketahui (22.5%), definitif (13.9%) dan profilaksis (5%). Untuk tipe terapi profilaksis 100% menggunakan ceftriaxon. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini terdapat penggunaan ceftriaxone yang berlebihan dan tidak rasional. Kualitas peresepan tertinggi adalah meropenem disusul ampisilin, levofloxacin, fosfomycin, amoxicillin, metronidazole, cefotaxim dan ceftriaxone. Adapun kriterianGyssens yang mendominasi pada studi ini adalah tidak adanya indikasi penggunaan antibiotika. Dengan demikian maka perlu (1) dibuat panduan penggunaan antibiotika RSUP dan (2) Pembatasan penggunaan ceftriaxone dan cephalosporin generasi ketiga. Kata Kunci: rasionalisasi, antibiotika, rawat inap.
Studi Status Gizi, Pola Makan serta Aktivitas pada Anak Sekolah Dasar di Kota Mataram Suryani, Dewi; Sabrina, Yunita; Cholidah, Rifana; Ekawanti, Ardiana; Andari, Marie Yuni
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Dewasa ini negara berkembang termasuk Indonesia dihadapkan pada dua permasalahan status gizi anak, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Kecenderungan peningkatan prevalensi gizi lebih di Indonesia ditunjukkan oleh studi di Yogyakarta dan Denpasar. Sebuah studi di Yogyakarta tahun 1999 menunjukkan bahwa proporsi gizi lebih pada anak sekolah dasar di Yogyakarta sebanyak 15,8%, sedangkan di Denpasar tahun 2002 sebanyak 27,5%. Belum ada penelitian serupa di Kota Mataram. Penelitian status gizi perlu dilakukan secara periodik untuk mengetahui kecenderungan status gizi pada anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi, pola makan dan pola aktivitas pada anak SD di Kota Mataram. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain belah lintang. Pengukuran status gizi anak diukur berdasarkan nilai Z-score kemudian kategori status gizi akan ditentukan berdasarkan standar age per weight. Penentuan faktor risiko diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh anak dan orang tua. Aspek yang tertuang dalam kuesioner meliputi) pola makan, pola aktivitas dan latar belakang sosial ekonomi keluarga. Hasil: Sebanyak 105 anak terlibat dalam penelitian ini. Proporsi anak yang mengalami gizi lebih adalah 9%. Dari hasil penelitian didapatkan anak yang pola hidupnya dapat mengarah pada gizi lebih, yaitu 16,2% anak menonton TV dan bermain video game melebihi waktu yang direkomendasikan, 38% anak melakukan aktivitas fisik kurang dari 1 kali dalam seminggu, 81% anak tidak menggunakan active commute (naik sepeda atau berjalan kaki ke sekolah), 29,5% anak mempunyai waktu tidur kurang dari jam tidur yang direkomendasikan, 74% anak tidak rutin membawa bekal ke sekolah; dan 5% anak mengkonsumsi makanan cepat saji minimal 1 kali dalam seminggu. Kesimpulan: Kasus gizi lebih sudah menjadi permasalahan di kota Mataram. Diperlukan upaya intervensi terkait faktor-faktor yang telah diketahui terkait dengan gizi lebih. Intervensi ini diperlukan pada anak yang gizi lebih maupun pada anak gizi cukup untuk mencegah terjadinya overweight maupun obesitas. Katakunci status gizi, pola makan, pola aktivitas, anak sekolah dasar
Deskripsi Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan terhadap Malaria pada Siswa Sekolah Dasar di Daerah Non Endemis Malaria di Lombok Suryani, Dewi; Cenderadewi, Mutia; Wiguna, Putu Aditya; Rahman, Hadian; Fathana, Prima Bella
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Malaria merupakan mosquito borne-disease yang masih menjadi permasalahan global. Banyak penelitian yang mendukung anak sekolah sebagai agen perubahan karena memiliki potensi untuk menyebarkan pesan kesehatan kepada anak yang lain, anggota keluarga, dan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan setelah sebelumnya telah dilakukan penelitian serupa di daerah endemis malaria di Lombok Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan terkait malaria, sumber informasi tentang malaria serta perilaku dan penggunaan anti-nyamuk terkait penularan malaria pada siswa sekolah dasar di Mataram. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observational dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 5 dan 6 di 4 Sekolah Dasar (SD) di Kota Mataram. Hasil: Tedapat 128 siswa yang terlibat dalam penelitian ini. Sebesar 92% siswa pernah mendengar istilah malaria dan sumber informasi utama mengenai sakit malaria adalah dari orang tua (46%). Didapat hanya 21,1% siswa yang mempunyai tingkat pengetahuan baik terhadap malaria. Aspek pengetahuan mengenai malaria yang perlu ditingkatkan adalah 1) pendapat mengenai sakit malaria; 2) gejala sakit malaria; 3) penyebab sakit malaria; 4) waktu nyamuk menggigit dan 5) cara pencegahan sakit malaria untuk diri sendiri. Ibu adalah anggota keluarga yang bertanggungjawab menyediakan metode pencegahan gigitan nyamuk di rumah. Sebagian besar rumah tangga menggunakan semprotan pembasmi nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk. Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu dilakukan upaya intervensi berbasis sekolah untuk meningkatkan pengetahuan anak SD mengenai malaria. Kesimpulan: Pengetahuan anak SD di Kota Mataram tentang malaria sebagian besar tergolong sedang dan baik. Pencegahan malaria terutama dilakukan oleh ibu dengan menggunakan obat nyamuk semprot.
Peran Toxin Panton-Valentine Leukocidin (PVL) dalam Patogenesis Community-acquired Methicillin-Resistance Staphylococcus aureus (MRSA) Suryani, Dewi
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 4 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Panton-Valentine Leukocidin (PVL) merupakan salah satu gen yang terdapat pada Community Acquired Methicillin-Resistance Staphylococcus aureus (CA-MRSA). Terdapat kontroversi sejauh manaperan dari PVL dalam menyebabkan konsekunsi klinis yang berat dalam patogenesis CA-MRSA. Ada sebagian peneliti yang setuju bahwa PVL merupakan faktor virulensi utama namun ada sebagian peneliti yang menentang hal ini. Dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas mengenai distribusi, struktur dan mekanisme kerja dari PVL positif CA-MRSA. Disamping itu akan dibahas pula mengenai hubungan PVL dengan faktor lain yang berkontribusi terhadap patogenesis penyakit CA-MRSA meliputi: variasi kadar produksi PVL antar strain MRSA, sistem imun host dan gen lain pad CA-MRSA genome yang bekerja bersama PVL dalam menyebabkan penyakit.
STUDI PENDAHULUAN: UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA MATARAM Wijaya, Christabella Natalia; Sari, Dian Puspita; Suryani, Dewi
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 3.1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyebab kematian utama pada anak di Asia Tenggara. Upaya pencegahan DBD dapat dilakukan di sekolah baik olehguru atau siswa. Pengetahuan yang baik akan mempengaruhi sikap dan praktik yang menunjang upaya pencegahan DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkankuesioner dan melakukan uji validitas dan reliabilitas penilaian pengetahuan, sikap, dan praktik guru terkait DBD. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain potong lintang yang melibatkan 114 guru Sekolah Dasar di Kota Mataram. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri atas 5 bagian yaitu identitas responden, sumber informasi, pengetahuan, sikap, dan praktik tentang DBD. Hasil: Pada uji validitas kuesioner pengetahuan didapatkan 17 item valid, 5 item tidak valid, dan 3 item memiliki variansi nol. Bagian sikap didapatkan 7 item valid, 6 item tidak valid,dan 4 item memiliki variansi nol. Bagian praktik didapatkan 13 item valid, 1 item tidak valid, dan 3 item memiliki variansi nol. Uji reliabilitas didapatkan nilai Cronbach’s alpha bagianpengetahuan 0,815, bagian sikap 0,547, dan bagian praktik 0,744. Kesimpulan: Sebagian besar kuesioner ini sudah valid dan reliabel. Kuesioner yang dikembangkan dalam penelitian ini sudah cukup baik, terutama pada bagian pengetahuan; akan tetapi untuk dapat diimplementasikan dalam pengukuran di masyarakat, kuesioner ini masih memerlukan perbaikan terutama pada bagian sikap dan praktik.
IDENTIFIKASI POTENSI TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN VEKTOR DEMAM BERDARAH PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MATARAM DAN SANDUBAYA Soewignyo, Dimas Adi; Suryani, Dewi; Josafat, Anom
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 3.1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kota Mataram mempunyai angka kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) paling tinggi di Nusa Tenggara Barat. Data dari Dinas Kesehatan Mataram menunjukkan anak usia sekolah mempunyai jumlah kasus tertinggi. Maka upaya pencegahan DBD juga perlu melibatkan lingkungan sekolah. Identifikasi tempat yang potensial menjadi tempat perkembangbiakan jentik menjadi langkah awal untuk pencegahan DBD di sekolah. Tujuan: Identifikasi karakteristik kontainer yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan jentik nyamuk di sekolah dasar di kota Mataram, identifikasi container index (CI) beserta school index (SI), dan identifikasi deskripsi penggunaan abate di sekolah. Metode: Penelitian deskriptif dengan metode potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik simple random sampling dan memenuhi kriteria inklusi (n=12). Identifikasi kontainer dan jentik dilakukan dengan pengamatan langsung sedangkan informasi penggunaan abate dilakukan melalui wawancara terhadap responden. Hasil: Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap 15 jenis kontainer dengan total 110 kontainer yang diamati. Variasi kontainer yang paling banyak adalah bak mandi, ember dan baskom. Nilai CI dan SI masing masing adalah 11.82% dan 66.67% Didapatkan 10 (83.33%) sekolah menggunakan abate namun pada sekolah yang menggunakan abate terdapat 2 (20%) sekolah yang bebas jentik. Kesimpulan: Terdapat variasi jenis kontainer yang menjadi tempat potensial pembiakan jentik. Angka CI dan SI sekolah masih melebihi indikator standar yang ditetapkan (CI 0%, SI 10 %). Penggunaan abate masih kurang efektif.
Vitamin D and Type 2 Diabetes Mellitus: Role in Insulin Resistance, Glycemic Control and Long Term Complications Indah Sapta Wardani; Aliza Raudatin Sahly; Indana Eva Ajmala; Dewi Suryani
Unram Medical Journal Vol 11 No 2 (2022): vol 11 no 2 2022
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v11i2.763

Abstract

Vitamin D has a number of roles in various body systems with receptors scattered in many organs,1,2 showing a link between vitamin D and several chronic diseases such as cancer, diabetes and autoimmune disease.3,4 Several studies have shown the role of vitamin D in type 2 diabetes in controlling blood sugar levels and HbA1c levels. Vitamin D plays a role in increasing insulin sensitivity and secretion and suppressing inflammation in type 2 diabetes. Vitamin D has a protective role in various complications of type 2 diabetes, including diabetic nephropathy, diabetic neuropathy and diabetic retinopathy.5 Monitoring of vitamin D levels and vitamin D supplementation have a therapeutic role to controlling glycemic blood glucose and prevent complications in type 2.6
Hubungan Pengetahuan Ibu Mengenai Demam Berdarah Dengue dengan Tingkat Kepadatan Jentik di Kelurahan Monjok Timur Kota Mataram Sakinah Marie Sanad; Dewi Suryani
Unram Medical Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v5i2.190

Abstract

Latar belakang: Indonesia merupakan salah satu negara dengan insidensi tertinggi Demam Berdarah Dengue yang mencapai 37,11 per 100.000 penduduk disertai Case Fatality Rate (CFR) 0,90 %. Kurangnya pengetahuan tentang etiologi, vektor, penularan dan tindakan preventif berkontribusi pada tingginya insidensi Demam Berdarah Dengue. Laju penularan dihubungkan dengan tingkat kepadatan jentik yang diwakili oleh nilai Container Index (CI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu mengenai Demam Berdarah Dengue, Container Index, dan hubungan antara kedua variabel ini.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan kuesioner dan survei jentik untuk menghitung CI. Sekitar 100 ibu rumah tangga yang tinggal di Monjok Timur menjadi partisipan penelitian. Data selanjutnya dianalisis menggunakan Uji Chi-Square.Hasil: Sebanyak 65% ibu memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Sebanyak 76% rumah memiliki nilai CI yang tinggi. Hasil analisis menggunakan Uji Chi-Square menunjukkan hubungan yang secara statistik signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan CI (p = 0,023).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu mengenai Demam Berdarah Dengue dengan Container Index.
Co-Authors Abdallah, Zachari Ahmad Hanafi Alamanda, Baiq Irzana Putri Ali Harokan Aliza Raudatin Sahly Amanda Ayun Salsabila Ananta, Muhammad Naufal Farras Andari, Marie Yuni Andari, Marie Yuni Angelina, Varelia Ardiana Ekawanti Arif Imam Suroso Asmarwiati, Septien Bambang Heriyadi Bayu Tirta Dirja Budi Hartono Candra Eka Puspitasari Cenderadewi, Mutia Desi Marina, Ervita DEWI RAHMAWATI Dian Puspita Sari Dian Puspita Sari Diana Sari Eka Fitriana Eris, Deden Dewantara Eustachius Hagni Wardoyo Farobbi, Muhammad Iqbal Fathana, Prima Bella Gusti, Adinda Harhara, Zanira Faisal Hariandi, Rizki Harokan, Ali Hasin, Raisya Hetty Ismainar I MADE SUJANA . Ilsa Hunaifi Ilsa Hunaifi, Ilsa Imas Hari Iswanto Imran . Indah Sapta Wardani Indana Eva Ajmala Josafat, Anom Kartiwijaya, Rosadi Khairul Anwar Lalu Husnul Hidayat Lilis Suryani Maharani, Ria Miftahul Jannah MOCHAMMAD YASIR Mohamad Nur Muhamad Mardiansyah Muhammad Iqbal Farobbi Muhammad Naufal Farras Ananta Mukhlis Mulya, Shania Hafitsa Nasrul, Monalisa Neni Rohaeni Ningsih, Dewita Suryani Nintyastuti, Isna Kusuma Nisa Isneni Hanifa Novalina, Sesti Nuralyza, Imasayu Nuriah Yuliati Pendi, Hamdi Zas Puspitasari, Ema Putri, Rizky Febriyani Putu Aditya Wiguna Rahmad Fajar Sidik, Rahmad Fajar Rahman, Hadian Rahmat Junaidi Raisya Hasina Ramadhani, Shabrina Yasmin Rhomi Ardiansyah Rifana Cholidah, Rifana Rizal Syarief Rizka Amalia ROSITA, Risa RR. Ella Evrita Hestiandari Sakinah Marie Sanad Sarah Asih Faulina, Sarah Asih Sartiyah Sartiyah Sartiyah, Sartiyah Soewignyo, Dimas Adi Sugeng, Santoso Sulaiman, Helmi Sunarwidhi, Anggit Listyacahyani Tabroni Titi Pambudi Karuniawaty Umuri, Khairil Wahyu Sulistya Affarah, Wahyu Sulistya Wahyudi, Belynda Rahmalia Sanceska Wahyudi, Ira Waluyo, Untung Wasis Wasis Wicaksana, Kresna Fajri Wijaya, Christabella Natalia Yoga Pamungkas Susani Yohanes Bahari Yudha Irhasyuarna Yunita Sabrina, Yunita Zaman, Chairil