Claim Missing Document
Check
Articles

PROSES PEMBELAJARAN MENCIPTAKAN KARAKTER TOKOH FILM ANIMASI DUA DIMENSI SISWA KELAS XI ANIMASI DI SMK N 11 SEMARANG Mufida, Dedek Anisya; Ismiyanto, Ismiyanto; Syakir, Syakir
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 6 No 2 (2017): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v6i2.35158

Abstract

Masalah dalam penelitian ini meliputi bagaimana proses pembelajaran menciptakan karakter tokoh film animasi dua dimensi siswa Kelas XI Animasi di SMK N 11 Semarang?, bagaimana karakter tokoh film animasi dua dimensi karya siswa Kelas XI Animasi di SMK N 11 Semarang?, dan apa faktor-faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran menciptakan karakter tokoh film animasi dua dimensi siswa Kelas XI Animasi di SMK N 11 Semarang?. Tujuan penelitian ini adalah ingin mendeskripsikan, menganalisis mengidentifikasi permasalahan tersebut. Untuk mengkaji naskah ini, secara metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut: Pertama, proses pembelajaran dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu membuat rancangan, membuat sketsa gambar karakter, menyalin sketsa gambar karakter, dan pewarnaan gambar karakter. Kedua, proses pembelajaran menciptakan karakter tokoh animasi dua dimensi menunjukkan hasil nilai rata-rata cukup. Hal ini ditandai dengan hasil nilai rata-rata pada penilaian yang dilakukan oleh tiga penilai dan terbagi menjadi empat kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang. Ketiga, faktor yang mendukung adalah antusias siswa dalam membuat karakter, kemampuan siswa yang rata-rata cukup baik, pengetahuan luas, dan motivasi dalam berkarya. Faktor penghambat sarana prasarana kurang memadai, ketidakcocokan antara anggota kelompok saat diskusi, dan kurangnya wawasan pada siswa saat berkarya.
ILUSTRASI KISAH KI AGENG PANDANARAN DALAM SENI GRAFIS CETAK SARING SEBAGAI PENGENALAN CERITA RAKYAT KABUPATEN BOYOLALI Pertiwi, Dian Ika; Syakir, Syakir; Mujiyono, Mujiyono
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 6 No 2 (2017): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v6i2.35159

Abstract

Cerita rakyat “Ki Ageng Pandanaran” merupakan sebuah cerita rakyat yang berasal dari daerah Jawa Tengah yang tidak begitu populer apabila dibandingkan dengan cerita rakyat lainnya, meskipun cerita ini berkaitan dengan asal-usul nama daerah Boyolali. Untuk menarik perhatian masyarakat, cerita rakyat ini dihadirkan kembali menggunakan ilustrasi dengan teknik grafis cetak saring separasi. Tujuan pembuatan proyek studi ini adalah (1) menuangkan ide serta kreativitas penulis ke dalam karya ilustrasi kisah Ki Ageng Pandanaran dalam seni grafis cetak saring, (2) menghasilkan karya ilustrasi kisah Ki Ageng Pandanaran dengan teknik cetak saring. Karya ilustrasi kisah Ki Ageng Pandanaran dibuat dengan menggunakan dua teknik manual, yaitu teknik aquarelle dan teknik cetak saring separasi warna saat reproduksi. Proses berkarya dimulai dari pembuatan master karya yaitu mencari gagasan berkarya, melalukan pengumpulan data, menyusun cerita, membuat sket awal dan dilanjutkan dengan pewarnaan. Tahapan selanjutnya adalah tahapan reproduksi karya dengan menggunakan teknik cetak saring dimulai dengan memindai master karya, mencetak film CMYK, mengafdruk film raster separasi warna CMYK diatas screen, dan mencetak saring diatas kertas. Karya yang telah selesai dicetak diberikan keterangan berupa nama seniman, judul, tahun dan nomer seri cetakan dengan menggunakan pensil. Penulis berharap karya yang dibuat oleh penulis dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya sesama penggiat seni, dan masyarakat pada umumnya, sehingga pada masa yang akan datang akan lebih banyak lagi karya-karya ilustrasi dan seni grafis yang mengangkat cerita rakyat Nusantara.
SINTREN PEMALANG SEBAGAI SUBJEK KARYA SENI KOLASE (Sarana Pengenalan Budaya Daerah Pada Generasi Muda) Syarifah, Dini; Syakir, Syakir; Murtiyoso, Onang
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 6 No 2 (2017): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v6i2.35160

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk Menuangkan gagasan dalam karya seni kolase dengan subjek Sintren Pemalang , Berkarya seni kolase dengan berbagai bahan yaitu kain perca, kertas majalah, dan cangkang telur sehingga bernilai estetis , Mendokumentasikan Sintren Pemalang dalam karya seni kolase sebagai sarana pengenalan budaya daerah pada generasi muda. Metode yang digunakan dalam penciptaan karya seni kolase ini adalah, metode meniru objek, mengkomposisi, dan memvisualisasi. Hasil pembahasan dan penciptaan kreatif karya seni kolase ini dapat disimpulkan sebagai berikut. (1).Bagi penulis, mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang seni rupa khusunya kolase mix media. (2) Memberikan sumbangan pemikiran kajian lebih lanjut bagi mahasiswa seni rupa dalam menyusun proyek studi atau skripsi. (3) Ikut serta melestarikan alam sekitar dengan memanfaatkan limbah kain perca, kertas majalah, dan cangkang telur yang tidak terpakai. (4) Menambah bahan referensi atau ide bagi perupa-perupa lainya baik secara teknik maupun konsep dalam berkarya seni kolase. (5) Menjadi objek apresiasi oleh masyarakat pada umumnya, dan penikmat seni pada khususnya. (6) Sebagai sarana pengenalan budaya daerah khususnnya Sintren Pemalang pada generasi muda melalaui karya seni kolase. Karya seni ini difungsikan untuk mengkomunikasikan dan mendeskripsikan Kesenian sintren yang merupakan salah satu kesenian tardisional yang syarat akan nilai-nilai religius-magis dan nilai-niali estetik, sehingga kesenian sintren pun dapat dianggap sebagai kesenian atau seni yang Adiluhung. Kiranya, hal tersebut pula lah yang memperkuat kenginanan penulis untuk mengekspresikan dan menuangkan gagasan sintren Pemalang melalui karya seni kolase sebagai sarana pengenalan kesenian tradisional, khususnya kepada generasi muda. Selain itu, karena adanya kekaguman dalam diri penulis terhadap kesenian Sintren dan kesenian kesenian tradisional lainnya, sehingga penulis ingin mengkomunikasikannya sebagai sarana pengenalan budaya melalui karya seni kolase.
FLIPCHART SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI MOTIF BATIK TEGAL PADA SISWA KELAS VII A MTS. NU JEJEG KABUPATEN TEGAL Azqiya, Durotul; Syakir, Syakir; Mujiyono, Mujiyono
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 6 No 2 (2017): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v6i2.35161

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji masalah : (1) pembuatan media flipchart sebagai media pembelajaran apresiasi motif batik Tegal bagi siswa MTs. NU Jejeg; (2) penggunaan media flipchart dalam pembelajaran apresiasi motif batik Tegal bagi siswa kelas VII A MTs. NU Jejeg; (3) hasil penggunaan media flipchart dalam pembelajaran apresiasi motif batik Tegal bagi siswa kelas VII A MTs. NU Jejeg. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini berada di MTs. NU Jejeg. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data deskriptif dilakukan melalui langkah-langkah reduksi data, penyajian data, verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian di MTs. NU Jejeg menujukkan sebagai berikut. Pertama, pembuatan media flipchart dilakukan dengan melakukan studi pustaka mengenai materi motif batik Tegal yang kemudian disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Materi dicetak diatas kertas HVS 80 gram berukuran 59,4 cm x 84,1 cm dan dibendel diatas papan peyangga berukuran sama berbentuk kalender duduk yang terbuat dari kayu lapis (tripleks). Kedua, penggunaan media flipchart dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi kelompok menggunakan kartu make a match. Dalam proses pembelajaran tersebut siswa sangat senang dan antusias. Ketiga, hasil evaluasi pada pengamatan sebelum dan sesudah penggunaan media pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan. Pada pengamatan sebelum penggunaan media menunjukkan rata-rata memperoleh nilai 59,53 dan masuk dalam kategori kurang sedangkan pada pengamatan sesudah penggunaan media diperoleh peningkatan dengan rata-rata memperoleh nilai 86,53 yang masuk pada kategori sangat baik. Saran yang direkomendasikan adalah sebagai berikut. Pertama, sebaiknya guru memahami materi apresiasi dikarenakan dalam pembelajaran senirupa aspek apresiasi dan kreasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan. Kedua, guru sebaiknya ikut terlibat dalam pelaksanaan dan diskusi sehingga dalam pembelajaran selanjutnya guru dapat menjelaskan materi motif batik Tegal dengan baik dan melaksanakan pembelajaran dengan optimal. Ketiga, guru agar lebih kreatif dalam memberikan materi dan membuat media yang menarik sehingga pembelajaran siswa dapat berlangsung menyenangkan dan efektif.
ILUSTRASI BUKU DENGAN PENDEKATAN PERSONIFIKATIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP BAGI ANAK ANAK Suyudi, Danang; Syakir, Syakir; Mujiyono, Mujiyono
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 6 No 2 (2017): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v6i2.35162

Abstract

Buku cerita anak berjudul “Tatan dan Bamba yang Selalu Berlomba” merupakan buku cerita fabel yang menggunakan binatang sebagai tokoh karakter utamanya. Sebagian besar binatang yang menjadi acuan karakter pada buku ini adalah binatang yang berasal dari Indonesia. Dalam buku ini menceritakan tentang salah satu kerusakan lingkungan hidup yaitu kerusakan hutan karena penebangan pohoh liar. Penggayaan bentuk dari ilustrasi ini menggunakan penggayaan kartunal terlihat dari penggunaan warna yang cerah dan penyederhanaan bentuk-bentuk pada ilustrasi. Warna yang cerah dipilih oleh penulis bertujuan untuk lebih menampilkan keceriaan dan kesesuaiannya terhadap karya buku cerita anak karena warna-warna yang memiliki intensitas terang menjadi salah satu daya tarik anak untuk membaca. Bentuk organis yang disusun oleh penulis sebagai penyederhanaan bentuk dari bentuk sebenarnya bisa terlihat pada daun dan rumput. Penggayaan yang penulis terapkan pada bentuk karakter pun tidak terlalu jauh dari bentuk aslinya, penulis ingin tetap menunjukan kesan khas dari hewan itu sendiri dan tetap mempertahankan nilai edukatif bagi anak-anak tentang bagaimana bentuk asli hewan tersebut. Pendekatan yang dilakukan dalam pembuatan ilustrasi ini adalah pendekatan personifikatif penulis ingin menggabungkan bentuk dan tingkah hewan yang lucu pada kebiasaan manusia sehari-hari. Penulis menggambarkan bahwa penggunaan tokoh hewan dan lingkungan hidupnya tetap bisa sesuai dengan kehidupan manusia sehari-hari dan tetap dapat dipahami dengan mudah.
PEMBELAJARAN MEMBATIK PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN BIDANG KERAJINAN DI MAN KOTA TEGAL Prasetyo, Aji; Purwanto, Purwanto; Syakir, Syakir
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 9 No 1 (2020): Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduarts.v9i1.38227

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan: (1) proses pembelajaran membatik pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan bidang Kerajinan di MAN Kota Tegal; (2) hasil kerajinan batik karya siswa kelas X MIPA 3 dalam berkarya batik; (3) faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran membatik. Pendekatan yang digunakan yakni deskriptif kualitatif studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data mencakup reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pada persiapan pembelajaran guru tidak membuat RPP sendiri melainkan mengunduh dari internet. Alokasi waktu pembelajaran dilakukan berangsur-angsur, tidak mengacu pada RPP. Semua hasil karya batik yang dibuat siswa cenderung sama di bagian warna, jenis motif dan susunan motifnya. Faktor pendukung pembelajaran membatik yakni pada motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran dan faktor penghambat yakni sarana dan prasarana pembelajaran membatik yang kurang lengkap. Saran yang dapat peneliti berikan yakni untuk lebih meningkatkan fasilitas dan sarana prasarana guna menunjang pembelajaran batik serta untuk guru agar terus mengembangkan perangkat dan media pembelajaran dengan tepat dan baik.
POTENSI KREATIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 SEMARANG DALAM PEMBELAJARAN BERKREASI MENGGAMBAR KARIKATUR DENGAN TEKNIK MONTASE Hanifaratri, Anindya Saskia; Triyanto, Triyanto; Syakir, Syakir
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 9 No 1 (2020): Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduarts.v9i1.38230

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan potensi kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Semarang dalam pembelajaran berkreasi menggambar karikatur dengan teknik montase. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif, yaitu data yang terkumpul dideskripsikan. Analisis data yang dilakukan melalui empat tahap, yakni (a) pengumpulan data, (b) reduksi data, (c) sajian data, dan (d) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII di SMP Negeri 14 Semarang memiliki potensi kreatif dalam bidang kesenian khususnya di bidang seni rupa. Siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Semarang telah mampu menggambar dengan baik dan mampu mengeksplorasi ide kreasinya dan dituangkan dalam hasil karya gambar karikatur dengan teknik montase.
MENGGAMBAR ILUSTRASI SEBAGAI METODE MENDONGENG: KAJIAN PROSES KREATIF TOKOH PENDONGENG “KAK KEMPHO” Anifah, Dian Putri; Syakir, Syakir
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 9 No 1 (2020): Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduarts.v9i1.38232

Abstract

Aktivitas mendongeng semakin ditinggalkan, padahal melalui aktivitas mendongeng, anak tidak sadar bahwa mereka sedang diedukasi melalui pesan moral yang disampaikan secara tersirat dalam alur cerita. Agar aktivitas mendongeng dapat berlangsung dengan efektif, salah satu caranya yaitu penggunaan gambar sebagai media penyampiannya. Masalah penelitian ini meliputi (1) bagaimanakah kreativitas mendogeng dengan metode menggambar oleh Kak Kempho; (2) bagaimanakah visualisasi kreativitas mendongeng dengan metode menggambar oleh Kak Kempho; (3) bagamanakah pesan moral dalam aktivitas mendongeng dengan metode menggambar oleh Kak Kempho. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif., serta mengkaji tokoh yang menggunakan gambar ilustrasi sebagai media untuk mendongeng. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, proses kreativitas Kak Kempho mendongeng dengan metode menggambar dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan materi dan media untuk menggambar, tahap ketika aktivitas mendongeng berlangsung, tahap penutup. Kedua, visualisasi dari kreativitas mendongeng dengan metode menggambar berupa gambar yang berbentuk kartunal, dan hanya berupa garis-garis ekspresif dan spontan. Ketiga, pesan moral yang disampaikan berupa keteladanan dari cerita yang disampaikan. Saran bagi Jurusan Seni Rupa dan guru hendaknya penelitian ini dapat dijadikan sebagai literasi.
TARIAN TRADISIONAL BALI SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI KOLASE Kumalasari, Ucik; Syakir, Syakir
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 9 No 2 (2020): Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduarts.v9i2.38515

Abstract

Proyek studi ini bertujuan menghasilkan karya seni kolase bergaya realistik yang menampilkan subjek tarian tradisional Bali dalam bentuk visual gerak, ekspresi dan atribut busana yang indah. Selain itu, karya seni kolase melalui subjek penari Bali ingin mengkomunikasikan nilai keluwesan, kelembutan, kelincahan dan keerotisan penari. Media yang digunakan dalam pembuatan seni kolase berupa bahan berupa majalah bekas dan kain perca, alat berupa gunting dan kuas, dan teknik yang digunakan adalah memotong dan menempel. Metode berkarya seni kolase melalui prosedur pencarian ide, proses berkarya (konseptualisasi dan visualisasi) dan pengemasan karya. Proyek studi ini menghasilkan tujuh karya seni kolase. Karya mempresentasikan gerakan tari tradisional Bali yang halus dan luwes melalui visualisasi pose penari seorang wanita yang ramah, lembut dan anggun. Kelincahan dan keluwesan gerak yang bersifat erotis dan memikat terkespresikan melalui atribut busana yang berwarna meriah. Penulis menyarankan bagi perupa-perupa khususnya mahasiswa Seni Rupa UNNES yang mengambil jalur proyek studi untuk memilih tema kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia sangat kaya dan menarik untuk diangkat sebagai tema berkarya seni. Dengan demikian kita juga turut menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia.
PERANCANGAN GAMBAR ILUSTRASI PERSONIFIKATIF TEKNIK DIGITAL DAN PENERAPANYA PADA MERCHANDISE Guntara, Miko; Syakir, Syakir; Mujiyono, Mujiyono
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 9 No 2 (2020): Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduarts.v9i2.38519

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk jenis flora dan faunanya. Bahkan, beberapa spesies hewan yang hampir punah dan langka hanya ada di hutan-hutan di Indonesia. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan alam dan melindungi apa yang harus dilindungi di Indonesia, jika dibiarkan begitu saja maka anak-anak pada masa yang akan datang tidak akan melihat dan tidak tahu serta kurangnya akan ilmu pengetahuan alam karena populasi dan ekosistem tidak seimbang. Perlu adanya suatu media yang dapat mengabadikan dan menyampaikan pesan-pesan yang terkandung dalam pelestarian hewan sehingga dibuatlah sebuah ilustrasi personifikatif dan penerapanya pada beberapa merchandise. Secara teknis, pembuatan pada ilustrasi ini menggunakan perpaduan antara teknik manual dan digital yang dibawakan dengan pendekatan kartun dan pewarnaan plakat. Software yang digunakan adalah CorelDraw X4 dan Adobe Photoshop CS6. Diawali dari pembuatan sketsa kasar pada kertas dan beberapa langsung dengan Adobe Photoshop kemudian memasuki tahap pewarnaan. Melalui perancangan ini diharapkan dapat menjadi sebuah sumber edukasi, dan mampu menarik khususnya generasimuda untuk menanamkan nlai-nilai kepekaan terhadap sesama mahluk hidup.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Agus Cahyono Anang Prasetyo Anifah, Dian Putri Arba, Syafaatunnisa Arif , Fiyanto Azqiya, Durotul Bagus Suhendar Bandi Sobandi Belinda, Citra Budiharti Budiharti Dewi, Nurul Kemala Diantoro, Diantoro Dini Anggraheni Dwi Budi Harto Dwi Retno Sri Ambarwati Dwiningtyas, Ratih Eko Haryanto Eko Sugiarto Fiqkri, Muhammad Ibnu Gagas Prakoso Gunadi Gunadi Guntara, Miko Handary, Zulhilmi Hanifaratri, Anindya Saskia Hanriwibawa, Degi Harry Prasetyo, Harry Hartono Hartono Hedianti, Galuh Fatma I Gusti Ngurah Antaryama Ikram, Fadhli Dzil Isa, Badrul Ismiyanto, Ismiyanto Jamhari Jamhari Kemala Dewi, Nurul Kumalasari, Ucik Kusnanto, R. Angga Bagus Laksono Trisnantoro Lestari Raharjo, Evi Dwi Luthfiana, Eva Nida M Ibnan Syarir Maemonah, Maemonah Majid, Maghfur Imam Abdul Mardi Mardi Mawardi, Muhammad Fitri Moh. Fathurrahman Mufida, Dedek Anisya Muh. Ibnan Syarif, Muh. Ibnan Muhammad Jazuli Mujahirin Tohir, Mujahirin Mujiyono Mujiyono Murtiyoso, Onang Na:am, Muh Fakhrihun Naam, Muh. Fakhrihun Na’am, Muh. Fakhrihun Norhadi, Sigit Pamadhi, Hajar Pertiwi, Dian Ika Prambudi, Djuli Djati Pratama Bayu Widagdo, Widagdo Purwanto Purwanto Rahman, Handy Tevanda Richard Junior Kapoyos Riskhana, Riskhana Sa’iidah, Alfu Sambira, Zefanya Sanjaya, Bangkit Sari, Yofita Setiyawati, Yuli Sidyawati, Lisa Soesanto Soesanto Sri Iswidayati Subekti, Dwi Wahyu Suharto Suharto Suhendar, Bagus Surya Adi, Adinda Suyudi, Danang Syarifah, Dini Tjetjep Rohendi Rohidi, Tjetjep Rohendi Totok Sumaryanto, Totok Tri Marhaeni Pudji Astuti Umul Aiman Verayanti R., Sri Wadiyo Wadiyo Wahyuari, Wahyuari Wardoyo, Dwi Yanti, Meipur Yohanis Devriezen Amasanan Zakiyati, Nur Muaffah