Penggunaan mesin-mesin produksi akan menimbulkan kebisingan di lingkungan kerja. Paparan kebisingan di atas nilai ambang batas (NAB) akan berisiko terhadap penurunan pendengaran. Nelayan merupakan jenis pekerjaan yang memiliki tingkat resiko yang tinggi terkena penyakit akibat kerja atau penurunan pendengaran akibat paparan kebisingan. Oleh karena itu Nelayan waib untuk melakukan pencegahan risiko penurunan ambang dengar dengan menerapkan program konservasi pendengaran. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi tentang peningakatan upaya keselamatan dan kesehatan kerja utamanya terkait penurunan nilai ambang dengar dengan program konservasi pendengaran (PKP) pada masyrakat nelayan Kelurahan Untia. Metode, pengabdian masyarakat dilakukan dengan 7 elemen program PKP yakni penilaian paparan bising, pengendalian kebisingan, tes pendengaran, edukasi dan pemberian APT, motivasi dan edukasi, pelaporan dan evaluasi program. Hasil pengabdian masyarakat adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang faktor risiko bising di area kerja, mampu mengukur kebisingan secara mandiri, mampu melakukan tes pendengaran secara mandiri serta mengetahui pengendalian yang harus dilakukan. Kesimpulan kegiatan ini telah dilakukan dengan pemberian pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan PKP sehingga partisipan mampu secara mandiri untuk mengidentifikasi faktor risiko kebisingan dan mampu mengendalikan risiko berkurangnya kemampuan dengar dengan menggunakan program konservasi pendengaran. Kata kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kebisingan, Program Konservasi Pendengaran