Claim Missing Document
Check
Articles

PERBANDINGAN RESPON SEISMIK STRUKTUR GEDUNG SISTEM KONVENSIONAL DENGAN SISTEM ISOLASI DASAR (STUDI KASUS: GEDUNG TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA, BANGSAL, KABUPATEN LOMBOK UTARA): Seismic Structural Responses Comparison of Conventional System and Base Isolation System Building (Case Study: Temporary Shelter Building in Bangsal, Nothern Lombok) Ni Nyoman Kencanawati; Lia Aprianingsih; Hariyadi Hariyadi; Ngudiyono Ngudiyono; Fathmah Mahmud; Desi Widianty
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.297

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi gempa tinggi, untuk itu perlu usaha mereduksi dampak yang timbul akibat gempa terutama pada struktur bangunan. Struktur yang dianalisis adalah gedung Tempat Evakuasi Sementara (TES) yang berada di Bangsal, Lombok Utara.  Gedung ini terdiri dari 4 lantai dan akan dilakukan analisis tiga dimensi pada struktur fixed base dan struktur yang menggunakan base isolator bertipe lead rubber bearing (LRB), friction pendulum system (FPS) dan high damping rubber bearing (HDRB). Berdasarkan hasil analisis didapatkan diameter isolator tipe LRB dan HDRB sebesar 750 mm, sementara diameter FPS sebesar 1180 mm. Dengan menggunakan base isolator terjadi peningkatan periode struktur untuk tipe LRB, FPS dan HDRB berturut-turut sebesar 1,812 detik; 1,957 detik dan 1,435 detik. Terjadi juga peningkatan pada simpangan dasar arah x dan y pada tipe LRB, HDRB dan FPS, yakni berturut-turut sebesar 96,42%; 96,99%; 94,15% dan 93,84%; 93,16%; 89,97%. Sementara itu, terjadi penurunan pada simpangan antar lantai arah x berturut-turut sebesar 64,2%; 63,73%, 64,7% dan arah y sebesar 60,65%; 62,61%; 56,67%. Base isolator tidak langsung menyentuh pondasi melainkan dihubungkan dengan kolom pedestal yang berdiameter 1500 mm dengan tulangan 54 D25. Sementara itu untuk menghubungkan antara isolator dengan kolom pedestal digunakan base plate dengan tebal 20 mm dan panjang baut angkur sebesar 700 mm. Hasil analisis menunjukkan penggunaan base isolator dapat secara efektif memperbaiki respon struktur terhadap bahaya gempa, pada kasus ini pada gedung berlantai 4.
PENGARUH KARAKTERISTIK AGREGAT TERHADAP NILAI INDIRECT TENSILE STRENGTH PADA CAMPURAN LASTON: Effect of Aggregate Characteristics on Indirect Tensile Strength of Asphalt Concrete Ratna Yuniarti; Desi Widianty; Hasyim Hasyim; Made Mahendra; I Dewa Made Alit Karyawan; Fera Fitri Salsabila
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.299

Abstract

Pada konstruksi perkerasan jalan, agregat mempunyai proporsi yang sangat besar yaitu sekitar 90% terhadap berat campuran beraspal. Agregat harus memenuhi kriteria sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan karena kinerja konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari karakteristik agregat yang digunakan. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menelaah hubungan antara karakteristik agregat terhadap nilai indirect tensile strength pada lapis aspal beton (laston). Agregat kasar yang digunakan dibedakan berdasarkan nilai aggregate impact value (AIV) serta variasi proporsi bentuk kubus dan pipih. Kajian karakteristik agregat tersebut meliputi berat jenis bulk, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu, berat jenis efektif, penyerapan air dan tingkat kekerasan agregat. Berdasarkan analisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai berat jenis bulk, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis  semu dan berat jenis efektif berdampak pada peningkatan nilai indirect tensile strength. Pada penyerapan air dengan rentang 1.80-3.11%, kemampuan campuran untuk menahan beban tarik semakin rendah seiring dengan semakin besarnya penyerapan air tersebut. Pada seluruh jenis dan komposisi agregat yang diujikan, semakin rendah tingkat keausan agregat menghasilkan nilai indirect tensile strength yang semakin tinggi. Secara umum karakteristik agregat berpengaruh kuat terhadap nilai indirect tensile strength.
PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN SISTEM PENANAMAN KOMBINASI HIDROPONIK DAN ORGANIK MENGGUNAKAN BOTOL PLASTIK DI DESA SAMA GUNA Desi Widianty; irma arrifa fatma; Lalu Muhammad Wisnu Wardhana; Muhammad Aribillah; baiq ridha rahayu; Fahmi Jafari
Jurnal Bakti Nusa Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL BAKTI NUSA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/baktinusa.v4i1.77

Abstract

Rumah Pangan Lestari (RPL) atau disebut dengan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan tema KKNT Unram yang berlokasi di Desa Sama Guna. Konsep dari Rumah Pangan Lestari adalah pemanfaatan pekarangan rumah yang ada untuk budidaya tanaman dalam rangka ketahanan pangan. Sosialisasi mengenai Pekarangan Pangan Lestari adalah salah satu cara pendekatan dan pengenalan kepada masyarakat Desa Sama Guna mengenai konsep Pekarangan Pangan Lestari , sehingga dapat diterapkan oleh masyarakat Desa Sama Guna. Budidaya tanaman kangkung menggunakan botol plastik bekas merupakan salah satu penerapan Pekarangan Pangan Lestari yang dapat dilakukan masyarakat karena cukup mudah dan sangat sederhana. Budidaya tanaman kangkung tersebut dilakukan dengan menerapkan sistem penanaman kombinasi organik dan hidroponik yang aman untuk lingkungan sekitar. Setelah tahap sosialisasi dilanjutkan dengan pelaksanaan menanam budidaya tanaman kangkung.dengan menggunakan botol plastik bekas melalui prinsip sistem penanaman  organik dan hidroponik yang cukup mudah untuk dilakukan karena menggunakan limbah botol plastik bekas dan hanya menyediakan media tanam tanah dan air, serta cukup efisisen karena menanam tanaman kangkung tidak membutuhkan waktu yang cukup lama.
Characteristics of Asbuton Mix Using Geopolymer Fly Ash Coarse Aggregate as a Substitute for Natural Aggregates I Dewa Made Alit Karyawan; Hasyim Hasyim; Desi Widianty; Ratna Yuniarti
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 6 (2023): June
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i6.3937

Abstract

The increase in the number of road construction projects has led to an increase in the need for road pavement materials (aggregate and asphalt). Currently it takes about 1.6 million tonnes/year of asphalt, as well as aggregate. Seeing these conditions, it is necessary to anticipate the use of waste or natural resources that have not been utilized optimally. In this study, fly ash (PLTU waste) was used as aggregate and Asbuton (Buton Island rock asphalt) was used as a binder for the asphalt mixture. As an effort to save energy, the stirring system is cold. Based on the volumetric characteristics of the artificial coarse aggregate, it only meets the specifications for the VMA value, while the VIM and VFB values have not been met. The mechanical properties (stability and flow values) of the cold asphalt mixture on the replacement of natural aggregate with 25% artificial aggregate met the requirements, but did not meet the Marshall Quotien requirements
PARAMETER DESAIN STRUKTUR BANGUNAN KOMPOSIT BAJA-BETON DENGAN ISOLASI DASAR (STUDI KASUS HOTEL SUTAN RAJA MATARAM): Structural Design Parameters of Composite Steel-Concrete with Base Isolation Buildings (Case Study: Sutan Raja Hotel Mataram) Ni Nyoman Kencanawati; Suparjo Suparjo; Rusdianto Rusdianto; Desi Widianty
Spektrum Sipil Vol 10 No 2 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i2.321

Abstract

Pada daerah rawan gempa, struktur bangunan harus dirancang dengan desain yang teliti dan struktur terbangun dengan material yang kuat dan tahan gempa. Saat ini bangunan Hotel Sutan Raja Mataram menggunakan sistem struktur beton bertulang dan untuk meningkatkan ketahanan terhadap beban terutama gempa, maka direncanakan ulang dengan struktur komposit baja-beton dan dengan penambahan isolasi dasar.  Bangunan terdiri atas delapan lantai. Bangunan eksisting menggunakan mutu beton 30 MPa dan bangunan komposit menggunakan baja profil mutu BJ 41 dengan tegangan leleh sebesar 250 MPa dan tegangan ultimit sebesar 410 MPa. Bangunan komposit direncanakan dengan isolasi dasar tipe High Damping Rubber Bearing (HDRB). Hasil menunjukkan bahwa struktur komposit baja-beton dengan isolasi dasar sangat mempengaruhi parameter desain bangunan meliputi pengurangan berat struktur, perpanjangan periode getaran struktur, pengurangan gaya geser dasar struktur dan pengurangan nilai penyimpangan antar lantai maksimum sebesar berturut-turut 35%, 61.8%, 63.7%, dan 49.8% bila dibandingkan dengan struktur eksisting.
ANALISIS RADIUS PUTAR MEDIAN JALAN DENGAN BUKAAN UNTUK PUTARAN BALIK ARAH DI KOTA MATARAM: Turning Radius Analysis of Opening Road Median for U-Turn in Mataram City Desi Widianty; IDM Alit Karyawan; Mudji Wahyudi
Spektrum Sipil Vol 3 No 1 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu fasilitas kelengkapan jalan yang menjadi sumber kemacetan adalah median jalan dengan bukaan untuk balik arah (U turn). Penyebabnya adalah akibat tidak cukupnya jangkauan radius putar bagi kendaraan yang melakukan balik arah atau U turn di median dengan bukaan. Kondisi ini sering dijumpai di ruas-ruas jalan di kota Mataram. Evaluasi terhadap besarnya radius putar di median jalan dengan bukaan sangat perlu dilakukan agar diketahui apakah fasilitas tersebut memenuhi persyaratan atau tidak, sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk mengatasi kemacetan. Metode yang dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi kondisi geometrik jalan menggunakan median dengan bukaan berdasarkan radius putar adalah menentukan besarnya nilai radius putar yang ada di lapangan. Kendaraan rencana yang digunakan berupa kendaraan penumpang dan kendaraan city transit bus. Sedangkan posisi awal kendaraan yang akan balik arah digunakan asumsi 2 posisi, yaitu posisi 1 dimana kendaraan berada di tengan lajur dalam dan posisi 2 berada di sisi terluar lajur dalam. Kemudian nilai radius putar di lapangan dibandingkan dengan persyaratan yang ada yaitu 730 meter untuk kendaraan mobil penumpang dan 1280 untuk kendaraan city transit bus. Hasil analisis dan pembahasan didapatkan nilai radius putar eksisting dengan kendaraan rencana mobil penumpang untuk lokasi Jl. Udayana, Jl. Majapahit I dan Jl. Majapahit II dengan posisi 1 masing-masing sebesar 684 cm, 712 cm dan 691 cm. Dan dengan posisi 2 masing-masing sebesar 702 cm, 740 cm dan 728 cm. Sedangkan menggunakan kendaraan rencana city transit bus untuk lokasi Jl. Udayana, Jl. Majapahit I dan Jl. Majapahit II dengan posisi 1 masing-masing sebesar 1111 cm, 1129 cm dan 1116 cm. Dan dengan posisi 2 masing-masing sebesar 1118 cm, 1142 cm dan 1134 cm. Dari 3 lokasi pengamatan, nilai Radius putar yang tersedia di lapangan baik menggunakan mobil penumpang maupun city transit bus tidak memenuhi syarat minimum radius putar kecuali di Jl. Majapahit I pada posisi 2. Kebutuhan waktu putar untuk balik arah adalah 7,3 detik untuk Jl. Udayana, 7,07 detik untuk Jl. Majapahit I dan 10,05 detik untuk Jl Majapahit II. Besarnya tundaan yang dialami kendaraan lain akibat 1 kendaraan yang berputar balik arah adalah sama dengan waktu putar kendaraan yang berputar balik arah. Untuk menambah nilai radius putar dilakukan pelebaran setempat disepanjang lokasi bukaan median. Besarnya pelebaran jalan untuk Jl. Udayana sebesar 70 – 115 cm, Jl. Majapahit I dilakukan pelebaran sebesar 45 cm dan untuk Jl. Majapahit II pelebaran dilakukan dengan membuka trotoar di sepanjang bukaan median.
KINERJA CAMPURAN BETON ASPAL WEARING COURSE DENGAN TAMBAHAN SERBUK SERAT PELEPAH BATANG PISANG: Performance of Asphalt Concrete Wearing Course Mixtures with additional Banana Stems Fiber Powder Desi Widianty; Mudji Wahyudi; Agustono Setiawan
Spektrum Sipil Vol 5 No 1 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkerasan yang awet dan tahan lama dapat dicapai bila memiliki kualitas perkerasan jalan yang baik / tinggi. Kualitas perkerasan jalan sangat dipengaruhi oleh bagaimana memilih material dan penggunaan persentase yang tepat sehingga memiliki kualitas yang tinggi dan memenuhi standar/persyaratan dalam suatu campuran beraspal. Aspal sebagai bahan pengikat dan pengisi antar agregat dituntut memiliki kemampuan dalam mempertahankan sifat fisiknya. Kualitas aspal dapat ditingkatkan dengan menambah bahan aditif. Serbuk serat pelepah batang pisang dapat dijadikan sebagai bahan aditif pada aspal murni (aspal 60/70). Metode yang dilakukan untuk membuat campuran beton aspal dengan menambah 0,1% serbuk serat pelepah batang pisang dari total berat aspal untuk setiap variasi kadar aspal murni 5%; 5,5%; 6%; 6,5%; dan 7%. Dilanjutkan dengan menambah agregat untuk membuat benda uji campuran beton aspal (AC-WC). Benda uji dibuat masing–masing sebanyak 3 (tiga) sampel untuk setiap variasi kadar aspal. Pemeriksaan benda uji meliputi pemeriksaan volumetrik berupa VMA, VIM, dan VFB serta pemeriksaan mekanis berupa stabilitas, flow dan marshall quetions. Hasil pemeriksaan tersebut dijadikan dasar untuk menentukan besarnya kadar aspal optimum. Berdasarkan analisis dan pembahasan didapatkan bahwa campuran beton aspal yang menggunakan aspal dengan tambahan serbuk serat pelepah batang pisang, memiliki nilai VMA dan VIM semakin menurun seiring meningkatnya kadar aspal. Nilai VFB dan flow semakin meningkat seiring meningkatnya kadar aspal. Sedangkan nilai stabilitas dan marshall quetions sampai batas tertentu stabilitas dan MQ nya naik namun kemudian semakin tinggi kadar aspalnya nilainya semakin turun. Dari lima variasi kadar aspal, prosentase kadar aspal 5,5% yang menghasilkan nilai yang paling optimum.
TINJAUAN TERHADAP SIFAT VOLUMETRIK CAMPURAN BETON ASPAL BERDASARKAN DISTRIBUSI UKURAN AGREGAT: Review on Volumetric Properties of Asphalt Concrete Mixture Based on Aggregate Size Distribution Ratna Yuniarti; Desi Widianty
Spektrum Sipil Vol 5 No 2 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v5i2.136

Abstract

Agregat yang digunakan sebagai bahan perkerasan jalan harus memenuhi persyaratan tertentu agar dapat memikul beban lalu lintas selama umur yang telah direncanakan. Salah satu karakteristik agregat yang menentukan mutu campuran perkerasan adalah gradasi atau distribusi ukuran partikel agregat tersebut. Gradasi yang digunakan dalam campuran perkerasan merujuk pada spesifikasi yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal Bina Marga. Tulisan ini ingin mengkaji perbedaan gradasi agregat dan pengaruhnya terhadap sifat-sifat volumetrik campuran. Berdasarkan distribusi ukuran partikel agregat, dianalisa hubungan antara ketebalan selimut aspal dengan sifat-sifat volumetrik yaitu rongga dalam campuran (VIM), rongga di antara mineral agregat (VMA), rongga terselimuti aspal (VFB) dan tingkat kepadatan (density). Dari analisa yang dilakukan, disimpulkan bahwa distribusi ukuran partikel agregat sangat menentukan luas permukaan agregat yang diselimuti aspal. Gradasi agregat yang lebih kasar menghasilkan nilai VMA dan VFB yang lebih kecil dan nilai VIM yang lebih besar. Kepadatan campuran mengalami peningkatan dengan bertambahnya ketebalan selimut aspal. Pada semua parameter yang dianalisa, distribusi ukuran partikel agregat berpengaruh secara signifikan.
EVALUASI PANJANG DAN ARAH LANDAS PACU DI BANDAR UDARA SULTAN MUHAMMAD KAHARUDDIN SUMBAWA: Evaluation on length and direction of runway at Sultan Muhammad Kaharuddin Airport, Sumbawa Lina Damayanti; Desi Widianty
Spektrum Sipil Vol 7 No 1 (2020): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v7i1.162

Abstract

Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa saat ini menggunakan operasi landing dan take off searah arah angin. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya overshoot landing karena pesawat menjadi mudah tergelincir dan kurangnya kebutuhan gaya angkat pesawat saat akan take off sehingga landas pacu yang dibutuhkan lebih panjang. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Sumbawa merencanakan perpanjangan landas pacu dari 1.650 m menjadi 1.800 m. Sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap panjang eksisting landas pacu dan arah landas pacu untuk melihat kemungkinan adanya arah landas pacu terbaik untuk operasi take off dan landing. Data karakteristik eksisting landas pacu digunakan untuk menentukan panjang landas pacu berdasarkan keadaan lingkungan lapangan terbang, mengunakan metode ARFL yaitu mengoreksi basic length landas pacu keluaran ATR terhadap suhu, ketinggian, kemiringan landasan dan angin permukaan. Perhitungan panjang landas pacu berdasarkan kemampuan pesawat dianalisa menggunakan aturan ICAO berdasarkan keadaan saat takeoff dan landing normal, kegagalan mesin dan takeoff yang gagal. Sedangkan arah landas pacu menggunakan data arah dan kecepatan angin 2013-2017 dan dianalisa menggunakan software statgraph18. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan panjang landas pacu 1.650 m saat ini masih memadai dan belum membutuhkan penambahan panjang landas pacu. Berdasarkan pergerakan angin dominan dan crosswind arah landas pacu eksisting 14/32 tenggara-barat laut merupakan arah landas pacu terbaik. Adanya angin dominan searah pesawat masih tergolong aman bagi operasi takeoff dan landing.
PENGARUH JUMLAH TUMBUKAN PADA ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN MENGGUNAKAN ASPAL MURNI DAN ASPAL MODIFIKASI LLDPE TERHADAP BESARAN MARSHALL: Effect of Number of Blow for Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) by using Pure Asphalt and LLDPE Modified Asphalt on the Marshall Value Adelia Okta Shavira; Desi Widianty
Spektrum Sipil Vol 7 No 2 (2020): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v7i2.176

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja beton aspal (AC-WC) adalah pemadatan. Pada spesifikasi bina marga 2018 ditetapkan jumlah tumbukan untuk kondisi lalu lintas berat pada campuran AC-WC yaitu 75 kali tumbukan. Pemadatan kurang dari ketentuan maka akan menyebabkan tingkat keawetan perkerasan yang buruk karena banyaknya rongga yang tersisa, sedangkan jika pemadatan dilakukan lebih dari ketentuan menyebabkan tidak ada rongga dalam campuran sehingga terjadi bleeding. Pengaruh dari variasi jumlah tumbukan terhadap campuran AC-WC murni dan AC-WC modifikasi LLDPE dilakukan dengan pemeriksaan sifat volumetrik dan sifat mekanis campuran. Nilai Indeks Kekuatan Sisa campuran dari masing-masing variari tumbukan dianalisa berdasarkan hasil marshall standard dan marshall immersion. Hubungan antara variasi jumlah tumbukan dengan nilai IKS didapatkan persamaan untuk menghitung jumlah tumbukan optimum. Hasil pemeriksaan sifat volumetrik dan mekanis campuran AC-WC dengan menggunakan aspal murni dan aspal modifikasi LLDPE jumlah tumbukan yang memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 adalah 75 kali, 80 kali dan 85 kali. Dari hasil nilai indeks kekuatan sisa menunjukkan bahwa nilai indeks kekuatan sisa optimum pada campuran AC-WC menggunakan aspal murni dengan nilai 98.76% terjadi pada jumlah tumbukan 76 kali sedangkan nilai indeks kekuatan sisa optimum pada campuran AC-WC dengan aspal modifikasi LLDPE dengan nilai 97.83% terjadi pada jumlah tumbukan 78 kali.
Co-Authors Achmad Fajar Narotama Sarjan Achmad Fajar Narotama Sarjan Adelia Okta Shavira Adinda Putri Nevintya Agung Budi Muljono Agung Prabowo Agustono Setiawan Akbar, Dzofir Akbar, Rifki Akmaluddin Akmaluddin annah, Sifa’ul J Ardhya Puspita Sari Aryani Rofaida Aryani Rofaida A’zom, As’ad Humam Baiq Anggun Lola Santi baiq ridha rahayu Baiq Sulistia Furwati Budianto, Muh Bagus Dewa Made Alit Karyawan Dewi Sri Andayani Dewi, Meilinda Kemala Didi Supriyadi Agustawijaya Dwi Ari, Utami Avista Ery setiawan Fahmi Jafari Fathmah Mahmud Febriana, Arlin Fera Fitri Salsabila Fera Fitri Salsabila Fera Fitri Salsabila Fitria Aprillah Nardi Hariyadi, Hariyadi Harjian, Muhammad Rivaldi Hasyim Hasyim Hasyim Hasyim, Hasyim hasyim, hasyim Humairoh Saidah I Dewa Gede Jaya Negara I Dewa Jayanegara I Made Adi S I Made Ari Nrartha I Made Ginarsa I Wayan Sugiartha I Wayan Suteja I Wayan Yasa I Wayan Yasa, I Wayan IAO Suwati Sideman Ida Ayu Oka Suwati Sideman IDewa MadeAlitKaryawan IDM Alit Karyawan irma arrifa fatma Ismail Hoesain Muchtaranda IWayan Suteja Jannah, Riadatul Jauhar Fajrin, Jauhar Jaya Negara, I Dewa Gede Junita Elsamayori Karyawan, I Dewa Made Alit Lalu Budi Rahmanda Lalu Muhammad Wisnu Wardhana Lega Andi Saputra Lia Aprianingsih Lina Damayanti Made Mahendra Made Mahendra Made Sutha Yadnya MadeMahendra Mahendra, Made Mariani, Putri Ainun Mawaddah Mawaddah Miko Eniarti Moh Mahli Mudji Wahyudi Mudji Wahyudi Mudji Wahyudi Muh. Bagus Budianto Muhammad Aribillah Muhammad Ismail Mulijono, Agung Budi Muljono, Agung B Nabila, Dewi Alya Ngudiyono Ngudiyono Ni Made Seniari Ni Nyoman Kencanawati Pathurahman Pathurahman Ratna Yuniarti Ratna Yuniarti Ratna Yuniarti Ratna Yuniarti Ratna Yuniarti Ratna Yuniarti Ratna Yuniati Rizki Mikroji Pratama Rohani Rohani Rohani Rohani Rohani Rohani Rusdianto Rusdianto Salehudin Salehudin Salehudin Salsabila, Fera Fitri Sari, Nukta Indah Permata Sasongko, Sudi Maryanto Al Septiyan , Arsy SEPTIYAN, ARSY Shofia Rawiana Shofia Rawiana Shofia Rawiana Sugiartha, I Wayan sultan Sultan . Sultan Sultan Sultan Sultan Suparjo Suparjo Suparjo SUPRIYADI, ANID Suryawan Murtiadi Suyasa, I K Agus Tri Sulistyowati Tuti Anggraini Ulia, Ratu