Asep Dudi Suhardini
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Bandung

Published : 65 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Falsafah Pendidikan Islam dalam Buku Memulihkan Sekolah Memulihkan Manusia Karya Haidar Bagir Khairil Harja Dinata; Sobar Al Ghazal; Asep Dudi Suhardini
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6920

Abstract

Abstract. This study aims to gain clarity regarding: (1) The nature of Islamic education in Indonesia through ontological analysis in the book Restoring Schools to Restore Humans by Haidar Bagir (2) Sources of education, methods of building education, elements of education, educational goals and types of education through epistemological analysis in the book Restoring Schools for Restoring Humans by Haidar Bagir (3) Prophetic values ​​and educational use values ​​for humans through axiological analysis in the book Restoring Schools for Restoring Humans by Haidar Bagir. Data collection in this study used Library Research by going through 3 stages of data analysis, namely data reduction, data presentation, and data analysis. This study shows that: (1) in outline education according to Haidar Bagir is a movement towards revolution that is useful for changes in education in the future. (2) in outline the educational epistemology suggested by Haidar Bagir is to build moral or character education, by changing learning to be happy, being able to provide learning according to student intelligence and not only emphasizing the cognitive side. (3) Broadly speaking, the axiology in Haidar Bagir's view is useful for producing human beings with good morals so that they are able to compete in life in the future. So it can be concluded that from this research, education needs to change, with solutions to provide moral or character education so that humans are not defeated by AI (Artificial Intellegence) Abstrak. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh kejelasan mengenai: (1) Hakikat pendidikan Islam di Indonesia melalui analisis ontologis dalam buku Memulihkan Sekolah Memulihkan Manusia karya Haidar Bagir (2) Sumber pendidikan, metode membangun pendidikan, unsur pendidikan, sasaran pendidikan dan macam-macam pendidikan melalui analisis epistemologi dalam buku Memulihkan Sekolah Memulihkan Manusia karya Haidar Bagir (3) Nilai-nilai profetik serta nilai guna pendidikan bagi manusia melalui analisis aksiologi dalam buku Memulihkan Sekolah Memulihkan Manusia karya Haidar Bagir. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Library Research dengan melalui 3 tahap analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan analisis data. Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) secara garis besar pendidikan menurut Haidar Bagir merupakan sebuah pergerakan menuju revolusi yang berguna untuk perubahan dalam pendidikan di masa depan. (2) secara garis besar epistemologi pendidikan yang disarankan Haidar Bagir ialah membangun pendidikan akhlak atau karakter, dengan mengubah pembelajaran menjadi bahagia, mampu memberikan pembelajaran sesuai kecerdasan siswa dan tidak menekankan sisi kognitif saja. (3) secara garis besar aksiologi dalam pandangan Haidar Bagir ini bermanfaat untuk menghasilkan manusia yang berakhlak baik sehingga mampu bersaing dalam kehidupan ke depannya. Maka dapat disimpulkan dari penelitian ini pendidikan perlu berubah, dengan solusi memberikan pendidikan moral atau karakter agar manusia tidak kalah dengan AI (Artificial Intelligence).
Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan pada Peserta Didik di MTs Muslimin Cipeundeuy Iim Rohimah; Asep Dudi Suhardini; Helmi Aziz
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.7202

Abstract

Abstract.Various kinds of problems in the era of globalization, especially character education, experienced a sharp decline. The cause of this phenomenon is due to the low role of education in building character education in children's lives. The next cause is the implementation of values ​​in Islamic education is running very slowly, and the emotional condition of students is not very stable. With this research conducted to find out how the background instills character values ​​through religious activities. Besides that, you can find out the planning, implementation, evaluation and results of instilling character values. Researchers used a qualitative research approach with descriptive methods. Based on the processing of the research data: 1) Planning for religious activities at MTs Muslimin Cipeundeuy is at the beginning of the year meeting with the teacher council. 2) Implementation of religious activities of Duha prayer, reading the Koran, and conversations in Arabic and English starting at 07.00-08.00 WIB at the mosque. Then do the habit of reading Asmaul Husna in class. The congregational midday prayer is usually held every day at school. 3) Evaluation a) Evaluation of the process of implementing Duha prayer still has problems. b) Evaluation of the process of reading the Koran is carried out directly during the activity. c) Evaluation of Arabic and English conversations was not carried out during the activity process. d) Evaluation of the habit of reading Asmaul Husna seen from the enthusiasm of students in participating in reading Asmaul Husna in class. e) Evaluation of the midday prayer in congregation, there are some students who cannot be disciplined. 4) The results of cultivating character values ​​through religious activities are character values ​​of discipline, religion, responsibility, fond of reading, friendly/communicative. Abstrak. Berbagai macam persoalan pada zaman globalisasi khususnya pendidikan karakter mengalami kemerosotan yang tajam. Penyebab fenomena tersebut adalah karena rendahnya peran pendidikan dalam membangun pendidikan karakter dalam kehidupan anak. Penyebab selanjutnya adalah implementasi nilai-nilai dalam pendidikan Islam berjalan sangat lambat, dan kondisi emosi siswa tidak terlalu stabil. Dengan adanya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana latar belakang menanamkan nilai-nilai karakter melalui kegiatan keagamaan. Selain itu dapat mengetahui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan hasil penanaman nilai-nilai karakter. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Berdasarkan pengolahan data hasil penelitian maka: 1) Perencanaan kegiatan keagamaan di MTs Muslimin Cipeundeuy adalah pada saat rapat awal tahun bersama dengan dewan guru. 2) Pelaksanaan kegiatan keagaman shalat dhuha, membaca al-Qur’an, dan percakapan bahasa Arab dan bahasa Inggris dimulai pada pukul 07.00-08.00 WIB yang bertempat dimesjid. Kemudian melakukan pembiasaan pembacaan Asmaul Husna dikelas. Adapun pelaksanaan shalat dzuhur berjamaah biasa dilaksanakan setiap hari di sekolah. 3) Evaluasi a) Evaluasi proses pelaksanaan shalat dhuha masih memiliki kendala. b) Evaluasi proses membaca al-Qur’an dilakukan secara langsung selama kegiatan dilaksanakan. c) Evaluasi percakapan bahasa arab dan bahasa inggris tidak dilakukan selama proses kegiatan berlangsung. d) Evaluasi pembiasaan pembacaan asmaul husna dilihat dari antusias peserta didik dalam mengikuti bacaan asmaul husna dikelas. e) Evaluasi shalat dzuhur berjamaah terdapat sebagian peserta didik yang tidak bisa disiplin. 4) Hasil penanaman nilai-nilai karakter melalui kegiatan keagamaan adalah nilai karakter disiplin, religius, tanggungjawab, gemar membaca, bersahabat/komunikatif.
Peningkatan Pemahaman Siswa terhadap Mata Pelajaran Akidah Akhlak melalui Metode Index Card Match Kenia; Asep Dudi Suhardini
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpai.v2i2.1261

Abstract

Abstract. This research is motivated by the low understanding of students on the material aqidah morals, this is caused by the application of learning that is still teacher centered and the delivery of material is monotonous. To improve students' understanding, learning needs to be directed at activities that encourage students to be active in the classroom, namely by using the index card match method, where all students are active in learning because they have the same time. Based on this phenomenon, the formulation of the problem in this study are: (1) How is moral aqidah learning using conventional methods? (2) How is the application of moral aqidah learning by using the index card match method? (3) Is there an effect of the index card match method on the understanding of the moral aqidah learning material in class VIII students?. Researchers used a quasi-experimental method with a quantitative approach. Data collection techniques in this study are tests, observations, interviews, and documentation. Data analysis was performed by t-test using paired sample t-test. The results showed that the index card match method had an effect on increasing students' understanding as seen from the results of the t-test. Then H0 is rejected and Ha is accepted, this shows that there is an effect of the index card match method on increasing student understanding. Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman siswa terhadap materi akidah akhlak, hal ini disebabkan oleh penerapan pembelajaran yang masih teacher centered dan penyampaian materi yang monoton. Untuk meningkatkan pemahaman siswa, maka pembelajaran perlu diarahkan pada aktivitas-aktivitas yang mendorong siswa aktif di dalam kelas, yaitu dengan menggunakan metode index card match, di mana semua siswa aktif dalam pembelajaran karena memiliki waktu yang sama. Berdasarkan fenomena tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah: (1) Bagaimana pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan metode konvensional? (2) Bagaimana penerapan pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan metode index card match? (3) Apakah terdapat pengaruh metode index card match terhadap pemahaman materi pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas VIII?. Peneliti menggunakan metode quasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan uji t-tes menggunakan paired sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh metode index card match terhadap peningkatan pemahaman siswa terlihat dari hasil uji t-tes. Maka H0 ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukkan terdapat pengaruh metode index card match terhadap peningkatan pemahaman siswa.
Pengaruh Media Roda Baca Pintar untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Usia 4-5 Tahun Santi Nurbayani; Asep Dudi Suhardini
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 3, No. 2, Desember 2023, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v3i2.3078

Abstract

Abstract. The background of this research is that students in group A of PAUD X have problems reading. In fact, children are not yet able, including children who cannot connect between the sound and the shape of the letters that the child sees. This study aims to improve the early reading skills of children aged 4-5 years through the media of smart reading wheels. The research method is a class action method. The average value of the Pracycle is 65.4. The research results in this Pracycle have said that there are 2 BSH students with a BSH percentage of 20%; students are still said to have MB as many as 5 students with an MB percentage of 50%, while students are said to have BB as many as 3 students with a BB percentage of 30%. The process of implementing learning through the smart reading wheel media to improve initial reading skills in group A PAUD X is carried out for three cycles. The conclusion from the results of observing the teacher's learning activities through the smart wheel game can be seen that there was an increase in Cycle I, Cycle II, and Cycle III. In Cycle I obtained an average value of 72.3% with BSH criteria (Developing According to Expectations). Furthermore, in Cycle II, it obtained an average value of 74.8% with BSH criteria (Developing According to Expectations). Then in Cycle III it obtained an average value of 81.3% with BSB criteria (Very Good Development). Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi oleh siswa di kelompok A Paud X yang mengalami masalah dalam membaca. Nyatanya anak-anak belum mampu diantaranya anak belum bisa menghubungkan antara bunyi dan bentuk huruf yang anak lihat, anak belum bisa mengurutkan susunan nama, anak masih ada yang belum bisa menirukan bentuk huruf-huruf abjad. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak usia 4-5 Tahun melalui media roda baca pintar. Metode penelitian adalah metode tindakan kelas. Nilai rata-rata Prasiklus yaitu mencapai 65.4 hasil penelitian pada Prasiklus ini sudah dikatakan BSH sebanyak 2 siswa dengan presentase BSH 20% siswa masih dikatakan MB sebanyak 5 siswa dengan presentase MB 50% sementara siswa dikatakan BB sebanyak 3 siswa dengan presentase BB 30%. Proses pelaksanaan pembelajaran melalui media roda baca pintar untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan di kelompok A PAUD X dilaksanakan selama tiga siklus. Kesimpulan dari hasil observasi aktivitas pembelajaran guru melalui permainan roda pintar dapat terlihat bahwa adanya peningkatan di Siklus I, Siklus II, dan Siklus III. Pada Siklus I memperoleh nilai rata-rata72.3 % dengan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Pada Siklus II memperoleh nilai rata-rata 74.8 % dengan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Pada Siklus III memperoleh nilai rata-rata 81.3 % dengan kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik).  
Analisis Proses Pembelajaran PAI sebagai Sarana Peningkatan Profil Pelajar Pancasila Metha Nahda Afriliya; Asep Dudi Suhardini; Mujahid Rayid
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.11979

Abstract

Abstract. This research focuses on changes to the education curriculum in Indonesia, especially in the context of the Independent Curriculum as a response to the impact of the Covid-19 pandemic. The Merdeka Curriculum introduces a new paradigm in the world of education by emphasizing new ideas about the learning process. One of the main elements in this curriculum is the Pancasila Student Profile which includes six important dimensions: faith, devotion to God Almighty, global diversity, mutual cooperation, creativity, critical and independent. The importance of religious education, especially Islamic Religious Education (PAI) as an integral part of the curriculum, can be seen from its aim to increase students' understanding, faith, appreciation and experience of Islamic teachings. This research was conducted at SMAN 1 Parungkuda Sukabumi using a qualitative approach and descriptive methods, with data collection techniques in the form of interviews, observation and documentation studies.The results of the research show that the process of planning and implementing PAI learning in class XI of SMAN 1 Parungkuda is in accordance with the applicable curriculum. Learning evaluation is carried out regularly and in a structured manner. The impact of the PAI learning process includes improving student character as recorded in education report cards.Supporting factors for the PAI learning process as a means of increasing the profile of Pancasila students include learning materials that cover the dimensions of the Pancasila student profile, as well as the presence of teachers who have an Islamic PAI undergraduate background. However, the inhibiting factors include differences in views in interpreting the results of the process of increasing the profile of Pancasila students. Thus, this research provides in-depth insight into the implementation of the Merdeka Curriculum and the role of Islamic Religious Education in raising the profile of Pancasila students at the high school level). Abstrak. Penelitian ini bermula pada perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia, terutama dalam konteks Kurikulum Merdeka sebagai pemulihan terhadap dampak pandemi Covid-19. Kurikulum Merdeka memperkenalkan paradigma baru dalam dunia pendidikan dengan menekankan gagasan baru tentang proses pembelajaran. Salah satu elemen utama dalam kurikulum ini adalah profil pelajar pancasila, yang mencakup enam dimensi penting: keberiman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, kreatif, kritis, dan mandiri.Pentingnya pendidikan agama, khususnya Pendidikan Agama Islam (PAI), sebagai bagian integral dari kurikulum, tampak dari tujuannya untuk meningkatkan pemahaman, keimanan, penghayatan, dan pengalaman siswa terhadap ajaran Islam. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Parungkuda Sukabumi menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas XI SMAN 1 Parungkuda sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Evaluasi pembelajaran dilakukan secara berkala dan terstruktur. Dampak dari proses pembelajaran PAI mencakup peningkatan karakter siswa yang tercatat dalam rapor pendidikan.Faktor pendukung proses pembelajaran PAI sebagai sarana peningkatan profil siswa Pancasila melibatkan materi pembelajaran yang mencakup dimensi profil siswa Pancasila, serta keberadaan guru dengan latar belakang sarjana PAI. Namun, faktor penghambat mencakup perbedaan pandangan dalam memaknai hasil dari proses peningkatan profil pelajar Pancasila. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang implementasi Kurikulum Merdeka dan peran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan profil siswa Pancasila di tingkat sekolah menengah atas.
Penalaran Ilmiah terhadap Alam Semesta yang Melahirkan Kesadaran Spiritual Auryn Virginia Maryani; Asep Dudi Suhardini
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i1.12264

Abstract

Abstract. Surah Fatir verses 27-28 outline several things that show God's perfection and power that humans can see at any time. When they understand and comprehend all of this, they will automatically understand the oneness and power of Allah, the Most Perfect. Among these signs is that Allah makes something different from one object. Therefore, this research aims to: (1) Describe the opinions of the commentators regarding Surah Fatir verses 27-28 (2) Describe the essence contained in Surah Fatir verses 27-28 (3) Describe the opinions of experts regarding the spiritual awareness of Surah Fatir verses 27-28 (4) Describe the values of education in Surah Fatir verses 27-28. This research uses a qualitative approach, using library study data collection techniques, and analysis using the tahlili method. From this research, several conclusions were obtained, namely: Educational values from Surah Fatir verses 27-28 (1) Realizing and realizing the oneness and power of Allah, the Most Perfect (2) With His power, Allah SWT created the earth and its contents (3) Ulama are the personification of humans who are knowledgeable and aware of the truth. Abstrak. Surat Fatir ayat 27-28 menguraikan beberapa hal yang menunjukkan kesempurnaan dan kekuasaan Allah yang dapat dilihat manusia kapan saja. Ketika mereka memahami dan memahami semua itu, dengan sendirinya mereka juga akan memahami keesaan dan kekuasaan Allah Yang Maha Sempurna. Diantara tanda-tanda tersebut adalah Allah menjadikan sesuatu yang berbeda dari satu benda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan pendapat para mufassir tentang Surah Fatir ayat 27-28 (2) Mendeskripsikan esensi yang terkandung dalam Surah Fatir ayat 27-28 (3) Mendeskripsikan pendapat para ahli tentang kesadaran spiritual Surah Fatir ayat 27-28 (4) Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan dalam Surah Fatir ayat 27-28. Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif, dengan Teknik pengumpulan datastudi kepustakaan, dan analisis dengan metode tahlili. Dari penelitian ini, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu: Nilai-nilai pendidikan dari surah Fatir ayat 27-28 (1) Menyadari dan menginsyafi akan keesaan dan kekuasaan Allah yang Maha Sempurna (2) Dengan kuasa-Nya Allah Swt menciptakan bumi dan isinya (3) Ulama sebagai personifikasi manusia yang berpengetahuan dan berkesadaran atas kebenaran.
Pengelolaan Program Jum’at Rohani (Jumroh) dalam Meningkatkan Karakter Religius pada Siswa di SDN 188 Bandung Baru Amy Kurnia Rahmawati; Asep Dudi Suhardini; Arif Hakim
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.13223

Abstract

Abstract. This research aims to determine the implementation of the spiritual Friday program in terms of philosophy, vision, mission, objectives, management, as well as supporting and inhibiting factors for the spiritual Friday program implemented at SDN 188 Bandung Baru. The method used in this research is a case study method with qualitative data. Researchers collected data using interview, observation and documentation techniques. The data sources in this research were Islamic religious education teachers, school principals, and students at SDN 188 Bandung Baru. The data analysis techniques used are data collection, reduction, data presentation, and drawing conclusions (verification). The results of this research generally show that (1) The philosophy of the spiritual Friday program is to create examples and familiarize students with Islamic religious teachings. The vision and mission are to instill noble morals in students. (2) Planning for spiritual Friday programs is carried out by Islamic religious education teachers and school principals. The organizational system is that each teacher and staff is given tasks and responsibilities in this program. The implementation consists of initial activities, core activities and final activities. The spiritual Friday program activities are continued with religious-based specialization classes which are the hallmark of this program, namely tahfidz, calligraphy, qiraat and qasidah classes. The supervision system is carried out by teachers and school principals. The evaluation system is carried out by holding evaluations every week. (3) Supporting factors for this program come from parents, teachers, staff, students, facilities and infrastructure. The inhibiting factors come from parents, weather, and other activities on Friday. Based on the research results, it can be concluded that the spiritual Friday program runs well and is effective in improving the religious character of students so that it can instill noble moral habits in students. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program jumat rohani yang ditinjau dari filosofi, visi, misi, tujuan, pengelolaan, serta faktor pendukung dan penghambat program jumat rohani yang dilaksanakan di SDN 188 Bandung Baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan jenis data kualitatif. Peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data pada penelitian ini adalah guru pendidikan agama islam, kepala sekolah, dan siswa SDN 188 Bandung Baru. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa (1) Filosofi program jumat rohani yaitu menciptakan keteladanan dan pembiasaan ajaran agama islam bagi siswa. Adapun visi dan misinya yaitu menanamkan akhlak mulia pada siswa. (2) Perencanaan program jumat rohani dilakukan oleh guru pendidikan agama islam dan kepala sekolah. Sistem pengorganisasiannya yaitu setiap guru dan staf diberikan tugas dan tanggungjawab dalam program ini. Pelaksanaan yang dilakukan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan program jumat rohani dilanjutkan dengan kelas peminatan berbasis keagamaan yang menjadi ciri khas dari program ini yaitu kelas tahfidz, kaligrafi, qiraat, dan qasidah. Sistem pengawasan dilakukan oleh guru-guru dan kepala sekolah. Adapun sistem evaluasi dilakukan dengan mengadakan evaluasi setiap minggunya. (3) Faktor pendukung adanya program ini berasal dari orangtua, guru, staf, siswa, sarana dan prasarana. Adapun faktor penghambatnya berasal dari orangtua, cuaca, dan adanya kegiatan lain di hari jumat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program jumat rohani berjalan dengan baik dan efektif dalam meningkatkan karakter religius pada siswa sehingga dapat menanamkan pembiasaan akhlak mulia pada siswa.
Landasan Moralitas dalam Menutup Aurat pada Mahasiswi Hasna Nur Azizah; Asep Dudi Suhardini; Giantomi Muhammad
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.13803

Abstract

Abstract. This research was conducted to obtain data on the moral foundations of modesty in clothing among female students at an Islamic higher education institution in Bandung. The study aims to assess moral knowledge, moral feelings, moral behavior, and educational analysis regarding morality as a basis for wearing Islamic attire among female students. The approach used is a quantitative method with survey techniques. The research population consists of female students from the 2020-2023 cohort, with a sample size of 100 individuals. The data analysis technique used is descriptive analysis, which includes calculating average values, finding standard deviations, determining variable classification tables, and drawing conclusions by collecting data through questionnaires, documentation, observations, and interviews. The results indicate that moral knowledge about modesty in clothing falls into the adequate category, with an average score of 51, within the 49-51 interval. Moral feelings about modesty in clothing also fall into the adequate category, with an average score of 47, within the 44-48 interval. Moral behavior in terms of modesty in clothing is categorized as adequate, with an average score of 38, within the 36-38 interval. Therefore, based on knowledge, feelings, and moral behavior as three components indicating good character in the formation of morality among female students related to Islamic attire, it is considered to be in the adequate category. Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai dasar moral dalam menutup aurat di kalangan mahasiswi di salah satu perguruan tinggi Islam di Bandung. Studi ini bertujuan untuk menilai pengetahuan moral, perasaan moral, perilaku moral, dan analisis pendidikan mengenai moralitas sebagai dasar untuk menutup aurat atau berpakaian Islami di kalangan mahasiswi. Pendekatan yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik survei. Populasi penelitian ini terdiri dari mahasiswi angkatan 2020-2023, dan sampelnya terdiri dari 100 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yang mencakup perhitungan nilai rata-rata, menemukan deviasi standar, menentukan tabel klasifikasi variabel, dan menarik kesimpulan dengan mengumpulkan data melalui kuesioner, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan moral mengenai menutup aurat berada dalam kategori cukup, dengan nilai rata-rata 51, yang berada dalam interval 49-51. Perasaan moral tentang menutup aurat juga berada dalam kategori cukup, dengan nilai rata-rata 47, dalam interval 44-48. Perilaku moral dalam menutup aurat dikategorikan sebagai cukup, dengan nilai rata-rata 38, dalam interval 36-38. Oleh karena itu, berdasarkan pengetahuan, perasaan, dan perilaku moral sebagai tiga komponen yang menunjukkan karakter yang baik dalam pembentukan moralitas di kalangan mahasiswi terkait dengan pakaian Islami dianggap berada dalam kategori cukup.
Implementasi Kegiatan Pembiasaan Keagamaan di Pondok Pesantren dan Rumah Yatim At-Tamim Cileunyi Bandung Azlan Kiaq; Asep Dudi Suhardini; Eko Surbiantoro
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.14167

Abstract

Abstract. This research examines the implementation of religious habituation activities in Pondok Pesantren and Rumah Yatim At-Tamim Cileunyi Bandung, which was triggered by the increase in criminal acts such as murder, theft, and drug use in Indonesia. The lack of early religious habituation is identified as the main cause of this phenomenon. Therefore, religious habituation activities are considered crucial to shape the character of students, who are encouraged to always remember and believe in Allah SWT. Pondok Pesantren and Rumah Yatim At-Tamim Cileunyi Bandung was chosen because this institution has a strong tradition in shaping the character of students through religious habituation. The research method used is descriptive analytic with a qualitative approach. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The results showed that this activity went through several stages: planning which involved coordination meetings between teachers and cottage leaders, implementation of structured activities from daily to annual, and evaluation carried out by cottage leaders to ensure the success of activities. From this habituation activity, the character of students is formed with the characteristics of religion, discipline, and responsibility. Supporting factors for the success of this activity include the dedication of teachers, a supportive environment, good time management, and high motivation from teachers and students. On the other hand, inhibiting factors include the lack of educators, inadequate facilities, activity schedules that often change, and the lack of enthusiasm of some students in participating in activities. Abstrak. Penelitian ini mengkaji pelaksanaan kegiatan pembiasaan keagamaan di Pondok Pesantren dan Rumah Yatim At-Tamim Cileunyi Bandung, yang dipicu oleh peningkatan tindak pidana seperti pembunuhan, pencurian, dan penggunaan narkoba di Indonesia. Kurangnya pembiasaan keagamaan sejak dini diidentifikasi sebagai penyebab utama fenomena ini. Oleh karena itu, kegiatan pembiasaan keagamaan dianggap krusial untuk membentuk karakter siswa, yang didorong untuk selalu ingat dan beriman kepada Allah SWT. Pondok Pesantren dan Rumah Yatim At-Tamim Cileunyi Bandung dipilih karena lembaga ini memiliki tradisi kuat dalam membentuk karakter santri melalui pembiasaan keagamaan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ini melalui beberapa tahap: perencanaan yang melibatkan rapat koordinasi antara pengajar dan pimpinan pondok, pelaksanaan kegiatan yang terstruktur dari harian hingga tahunan, dan evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan pondok untuk memastikan keberhasilan kegiatan. Dari kegiatan pembiasaan ini, karakter santri terbentuk dengan ciri khas religius, disiplin, dan tanggung jawab. Faktor pendukung keberhasilan kegiatan ini meliputi dedikasi pengajar, lingkungan yang mendukung, pengelolaan waktu yang baik, serta motivasi yang tinggi dari pengajar dan santri. Di sisi lain, faktor penghambat termasuk kurangnya tenaga pendidik, fasilitas yang kurang memadai, jadwal kegiatan yang sering berubah, dan kurangnya antusiasme dari sebagian santri dalam mengikuti kegiatan.
Analisis Kurikulum Al-Islam, Kemuhamadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) di SMA Muhamadiyah 1 Bandung Ihsan Sidikin; Aep Saepudin; Asep Dudi Suhardini
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.14777

Abstract

Abstract. The curriculum is a set of plans and arrangements regarding the objectives, content, learning materials and methods used as guidelines for organizing learning activities to achieve certain educational goals. In simple terms, curriculum components include objectives, content, implementation and evaluation. Muhamadiyah is a successful Islamic-based community organization engaged in education with 162 universities and 3,334 primary and secondary education institutions. In simple terms, the ISMUBA curriculum is a set of lessons used in schools under Muhamadiyah. Based on this study, the problems in this study are formulated as follows: (1) How is the purpose of the Ismuba curriculum at Muhamadiyah 1 Bandung High School (2) How is the content of the Ismuba curriculum at Muhamadiyah 1 Bandung High School (3) How is the implementation of the Ismuba curriculum at Muhamadiyah 1 Bandung High School (4) How is the evaluation of the Ismuba curriculum at Muhamadiyah 1 Bandung High School. Researchers used a literature study technique method using a qualitative approach. The place chosen to conduct this research is Muhamadiyah 1 Bandung High School. With data collection techniques through observation, interviews and documentation to the deputy principal of the curriculum and affirmed by the secretary of the muhamadiyah council of Bandung. The results of this study are: there is a progressive formulation of the Ismuba curriculum objectives, substantive content, implementation that needs to be improved with cyber pedagogy and equitable evaluation which is directly controlled by the Muhamadiyah Education Council of Bandung. Abstrak. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan Pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pedidikan tertentu. Secara sederhana komponen kurikulum meliputi tujuan, isi, implementasi dan evaluasi. Muhamadiyah menjadi organisasi Masyarakat berbasis islam yang terbilang sukses bergerak di bidang pendidikan dengan 162 Perguruan tinggi dan 3.334 lembaga pendidikan dasar dan menengah. Secara sederhana kurikulum ISMUBA adalah seperangkat pembelajaran yang digunakan di sekolah yang berada di bawah naungan Muhamadiyah. Berdasarkan Studi tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana tujuan kurikulum Ismuba di SMA Muhamadiyah 1 Bandung (2) Bagaiaman isi kurikulum Ismuba di SMA Muhamadiyah 1 Bandung (3) Bagaimana implementasi kurikulum Ismuba di SMA Muhamadiyah 1 Bandung (4) Bagaimana evaluasi kurikulum Ismuba di SMA Muhamadiyah 1 Bandung. Peneliti menggunakan metode teknik studi literatur dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tempat yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah SMA Muhamadiyah 1 Bandung. Dengan teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan diafirmasi oleh sekretaris majelis dikdasmen muhamadiyah kota Bandung. Hasil dari penelitian ini adalah: terdapat formulasi yang progresif pada tujuan kurikulum Ismuba, Isi yang substantif, Implementasi yang perludiperbaiki dengan cyber pedagogy dan evalusi yang merata yang dikontrol langsung oleh majelis dikdasmen Muhamadiyah kota Bandung.
Co-Authors 10030121093, Hana Hanifah Firdaus 10030219011, Danisya Firdani Supriono AA Sudharmawan, AA Aep Saepudin Afifa Fauziyah Salsabila Ahmad Yani Aini, Siti Noor Alfi Riza Nugraha Amalia Rizki Febrianti Amy Kurnia Rahmawati Annisa Sa'diah Ansori Ansori Arif Hakim Arif Hakim Asep Rifqi Abdul Mughni Aulia Nakhita Hashi Auryn Virginia Maryani Avid Leonardo Sari Ayi Sobarna Azizah, Hasna Nur Azlan Kiaq Baehaqi, Riyandi Benazia Rahma Putri Cahya Agung Nugraha Dedih Surana Demmy Arfani Arafah Dewi Masitoh Dewi Mulyani Dewi Yulia Dhiyaan Wadzikran Dinar Nur Inten Eko Surbiantoro Eko Surbiantoro Enoh Erhamwilda Erhamwilda Erhamwilda Erlangga, Revan Dwi Fitroh Hayati Hakim, Arif Hasna Nur Azizah Helmi Aziz Heru Pratikno Huriah Rachmah Ihsan Sidikin Iim Rohimah Iim Rohimah Ipah Arianti Iqhlima Yustpika Putri Irwandi Kenia Khaira Shaliha Khairani Istiqamah Khairil Harja Dinata Khofifah Arro'uf Laksmi Dewi Laksmi Dewi, Laksmi masnipal Metha Nahda Afriliya Mila Karmila Milleandi Indra Emil Muhammad, Giantomi Mujahid Rayid Munazzah Hurun Ainun Nadri Taja Nadri Taja Nan Rahminawati Nan Rahminawati Nindy Nur Pitaloka Nova Amelia Putri Nurul Afrianti Nurul Afrianti, Nurul Nury Nurjanah Pamungkas, Muhamad Imam Pipih Sopiah Rasyid, A. Mujahid Revan Dwi Erlangga Revi Rusdatul Jannah Rifan Shodikin Rini Riyani Salma Afifah Nuryani Salma Wildani Siti Hafsah Salsabila Syahda Jaenudin Santi Nurbayani Sany Nurchoeriyah Selvi Putri Wahyutiara Sheren Issaura Siti Hanifah Najmal Jannah Siti Marwah Nurmuffidah Siti Nurazizah Sobar Al Ghazal Sobar Al Ghazal Sri Hartini Suri Dara Adinda Tasya Azzahra Tatat Tarwiah Usamah Almujahid Wahyu Fajar Faadhilah Yayang Purnama Sari