Artikel ini membahas pengembangan model pelatihan literasi digital dan keamanan siber yang adaptif bagi generasi muda dan orang tua, berdasarkan studi kebutuhan di Aceh serta pembelajaran dari komunitas urban Ramindra Rd., Bangkok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil studi di Aceh menunjukkan adanya kesenjangan pemahaman antara generasi muda dan orang tua terkait penggunaan teknologi serta rendahnya kesadaran terhadap risiko keamanan digital, terutama dalam keluarga yang aktif menggunakan media sosial. Sementara itu, komunitas di Ramindra Rd. Bangkok menunjukkan praktik pelatihan berbasis komunitas yang inklusif, berbasis pengalaman, dan mudah diakses oleh lintas generasi. Berdasarkan kedua temuan tersebut, dirumuskan sebuah model pelatihan adaptif yang menggabungkan pendekatan berbasis konteks lokal, pembelajaran intergenerasional, serta metode partisipatif. Model ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk meningkatkan ketahanan digital masyarakat di era transformasi digital yang semakin cepat.