Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN WISATA TAMAN BRONJONG WANUJOYO KIDUL DI DESA SRIMARTANI Wedho, Fulgensius; Warsiyah, Warsiyah; Winarti, Cuti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 21, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37412/jrl.v21i1.89

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah wisata yang banyak diminati wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu objek wisata baru yang menjadi tujuan wisatawan adalah taman wisata  Taman Bronjong Wanujoyo Kidul yang terletak di desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Sebelum dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan rekreasi, taman wisata bronjong dulu nya hanyalah tempat biasa dengan bronjong yang tertata rapih. Berkat kreatifitas masyarakat setempat, kini bronjong tersebut dijadikan tempat wisata dan rekreasi yang indah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata Taman Bronjong.Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi dan kuisioner yang dibagikan kepada responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif untuk mengetahui apa saja potensi yang ada serta Daya tarik, Akasesibilitas, Amenitas yang ada di wisata Taman BronjongMasyarakat Dusun Wonujoyo kidul sangat berperan aktif baik dalam Pengembangan  wisata taman Bronjong maupun  Pengelolaan wisata taman Bronjong. Dengan adanya Atraksi wisata di Taman Bronjong seperti, Taman Bunga, kebun Sayur, Aliran sungai Gewe,dan pemandangan alam sekitar wisata taman bronjong, menjadi factor pendorong wisatawan untuk berwisata ke taman Taman Bronjong. Untuk Aksebilitas di wisata Taman Bronjong sendiri sudah tergolong bagus. Fasilitas di Taman Bronjong belum mampu mendukung jumlah pengunjung dalam jumlah yang besar, khususnya ketersedian lahan parkir yang masi minim. Masyarakat Dusun Wanujoyo Kidul sangat Berperan Baik dalam Pengelolaan maupun Pengembangan Wisata Taman Bronjong
Implikasi Kurikulum Merdeka Pada Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar PAI Warsiyah, Warsiyah; Athoillah, Sukijan; Soqiluqi, Ahmad
Jurnal Progress: Wahana Kreativitas dan Intelektualitas Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/pgrs.v11i1.8231

Abstract

The government's policy to change Curriculum 13 to an independent learning curriculum has an effect on changing paradigms and learning objectives in general, including Islamic learning. The measure of success between students cannot be equated but instead must be independent in accordance with the independent learning curriculum concept. it is important for teachers who teach PAI subjects to be able to develop learning evaluations according to the principles and objectives of the independent learning curriculum. This study aims to analyze the challenges and opportunities of Islamic Religious Education teachers in developing Islamic Education learning instruments in the Freedom to Learn era. The results of the study show that there are implications for the independent curriculum for student assessment, namely the teacher must develop the three types of instruments needed, namely at the beginning of learning, during learning and at the end of learning. The types of assessment instruments developed at the beginning of learning can be in the form of written tests in the form of descriptions, multiple choice and checklists. Assessment instruments during learning are in the form of observation, oral and performance, while instruments for final assessment of learning can be in the form of multiple choices, descriptions and oral tests.
Daur Ulang Limbah Baglog Jamur menjadi Baglog Siap Pakai di Kec Jati Agung Kab Lampung Selatan Sholihin, M; Ramadhani, Nina; Mawardi, Mawardi; Fakhrurozi, Moh; Warsiyah, Warsiyah
AKM Vol 5 No 2 (2025): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v5i2.1284

Abstract

Limbah baglog jamur merupakan sisa dari proses budidaya jamur yang sering kali dibuang sehingga menciptakan masalah lingkungan dan kehilangan nilai ekonom. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menerapkan teknologi modern mesin pencacah dan mixer dalam mengolah limbah baglog jamur menjadi baglog siap pakai di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pengolahan limbah baglog jamur. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan penggunaan teknologi, praktik langsung, dan pendampingan. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam kecepatan dan kualitas pengolahan limbah baglog, serta peningkatan produktivitas petani jamur. Kesimpulannya, penerapan teknologi modern ini berhasil meningkatkan efisiensi pengolahan limbah baglog dan membuka peluang pengembangan usaha bagi masyarakat setempat.
Transformasi Keuangan Syariah Digital Dalam Mengelola Hutang dan Modal Minim bagi UMKM INKUSI Di Kota Bandar Lampung Sari, Mutiara; Wulandari, Nina Ramadhani; Harahap, Sofyan; Warsiyah, Warsiyah
AKM Vol 5 No 2 (2025): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v5i2.1285

Abstract

Komunitas UMKM INKUSI di Kota Bandar Lampung ini masih dihadapkan pada permasalahan pengelolaan keuangan yang menjadi tantangan mereka terkait pemahaman literasi keuangan syariah digital dan penggunaan teknologi keuangan syariah, khususnya untuk mengelola hutang dan modal minim dikarenakan keterbatasan pemahaman akuntansi dan penyusunan laporan keuangan syariah. Transformasi digital melalui teknologi keuangan syariah menawarkan solusi alternatif yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang dapat membantu mereka dalam mengatasi kendala keuangan dan akuntansi, sehingga komunitas UMKM INKUSI membutuhkan pemahaman mendalam terhadap literasi keuangan syariah untuk dapat menggunakan teknologi keuangan syariah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pemahaman literasi keuangan syariah digital dan penggunaan teknologi keuangan syariah untuk penyusunan akuntansi dan laporan keuangan syariah sehingga dapat mengelola hutang dan modal dengan baik, serta meminimalisir risiko kerugian bagi komunitas UMKM INKUSI di Kota Bandar Lampung. Tahapan metode kegiatan pengabdian meliputi identifikasi permasalahan, analisis kebutuan mitra, pengembangan materi literasi keuangan syariah digital dan teknologi keuangan syariah, sosialisasi kepada mitra, pelatihan dan workshop pendampingan, penerapan teknologi keuangan syariah, pendampingan dan evaluasi hasil, dan keberlanjutan program. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa UMKM INKUSI di Kota Bandar Lampung telah memahami literasi keuangan syariah digital dan teknologi keuangan syariah, telah ada kemajuan dalam perbaikan sistem pencatatan keuangan dan laporan keuangan, telah memahami pengelolaan hutang dan modal lebih baik untuk menurunkan risiko finansial, dan ada kelanjutan bagi keterbukaan akses pendanaan melalui bank syariah. Pengabdian ini telah memberikan kontribusi pengelolaan keuangan dan diharapkan dapat meningkatkan keberlangsungan bisnis komunitas UMKM INKUSI di Kota Bandar Lampung.
PEMANFAATAN POTENSI LOKAL MELALUI INOVASI PANGAN CENDOL LELE DURIAN SEBAGAI USAHA PRODUKTIF Dalman, Dalman; Fakhrurozi, Moh; Warsiyah, Warsiyah; Saputeri, Noorikha Pandayahesti
PENA DIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1 (2024): Pena Dimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/penadimas.v3i1.25777

Abstract

Pekon Mulyorejo, located in Pringsewu Regency, Lampung, has great potential in the development of local food-based culinary businesses. Most of the people in this region make a living as farmers and catfish cultivators, but their production is still sold in raw form with relatively low economic value. This community service program aims to increase the added value of local products through food processing innovation by combining cendol, catfish, and durian into unique and high-selling value culinary products. The methods used in this program include production training, technical assistance, and marketing development. The program was carried out for 6 months involving 25 participants consisting of PKK women and MSME actors in Pekon Mulyorejo. The results of the program showed a significant improvement in the participants' food processing skills, the creation of an innovative product "Cendol Lele Durian" which has received a positive response from the local market, as well as an increase in the average income of participants by 35%. The sustainability of the program is guaranteed through the formation of business groups and continuous assistance in production and marketing aspects.
Physical Activity Based Learning Model for Psychological Well-being of Disabled Students Warsiyah, Warsiyah; Maisuhetni, Maisuhetni; Khairani, Khairani
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 14, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v14i4.11288

Abstract

This study aims to develop a physical activity-based learning model and test its effectiveness on the psychological well-being of students with disabilities. Using the Research and Development (R&D) method, this study involved 20 students with disabilities (10 males and 10 females) aged 10-15 years from SLB PKK Bandar Lampung. The results of the study show that the learning model developed has the potential to improve the psychological welfare of students with disabilities.
Model Pendidikan Spiritual Berbasis Pembiasaan pada Siswa Sekolah Vokasi Sumiyati, Sumiyati; Warsiyah, Warsiyah
BUDAI: MULTIDISCIPLINARY JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Kajian dan Penerapan Nilai - Nilai Islam Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/budai.2.1.26-37

Abstract

Lulusan sekolah vokasi diharapkan tidak hanya memiliki kecerdasan secara intelektual dan penguasaan kompetensi keterampilan saja namun juga harus memiliki kecerdasan spiritual.  Kecerdasan spiritual sangat dibutuhkan di era disrupsi yang penuh dengan tantangan untuk memberikan kemampuan kepada lulusan agar dapat bertahan dalam segala kondisi. Untuk mengatasi tantangan ini, peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga mampu memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Jumo, Kabupaten Temanggung, dengan tujuan untuk: (1) mendeskripsikan peran guru PAI dalam pembinaan kecerdasan spiritual siswa, (2) mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan spiritual di SMK Negeri Jumo, (3) menganalisis faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan kecerdasan spiritual siswa, serta (4) mendeskripsikan implementasi metode pembiasaan dalam pendidikan spiritual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Guru PAI berperan dalam memotivasi siswa untuk meningkatkan kecerdasan spiritual melalui pendidikan spiritual serta memberikan tambahan wawasan agama Islam; (2) Pelaksanaan pendidikan spiritual meliputi kegiatan pembiasaan seperti membaca doa sebelum dan sesudah pelajaran, membaca Al-Qur'an, sholat Dhuha dan Dhuhur berjamaah, pengajian bulanan setiap Jumat, serta pembiasaan membaca Asmaul Husna; (3) Faktor pendukung meliputi motivasi dan keteladanan guru, kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua siswa, sedangkan faktor penghambat meliputi perbedaan tingkat kemampuan dan kesadaran siswa, keterbatasan waktu, serta kurangnya pengawasan; (4) Metode pembiasaan terbukti efektif dalam membentuk kecerdasan spiritual siswa di SMK Negeri Jumo. Penelitian ini menegaskan pentingnya peran guru PAI dalam mengintegrasikan pendidikan spiritual ke dalam kegiatan pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas secara intelektual dan spiritual. 
Strategi Guru PAI Dalam Menanamkan Sikap Toleransi Siswa di SMK Negeri Jumo Kabupaten Temanggung Mustapsiroh, Siti; Warsiyah, Warsiyah
BUDAI: MULTIDISCIPLINARY JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Kajian dan Penerapan Nilai - Nilai Islam Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/budai.3.1.8-13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Memberikan informasi tentang pembentukan nilai-nilai toleransi dalam pembelajaran agama di SMK Negeri Jumo. (2) Mengidentifikasi bentuk nilai-nilai toleransi yang di lakukan di SMK Negeri Jumo. Penelitian ini adalah penelitian lapangan berdasarkan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru pendidikan agama, orang tua siswa dan siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengelolaan data dan analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Nilai toleransi siswa di SMK Negeri Jumo yakni sikap untuk menghargai dan menghormati agama dan kepercayaan siswa lain, menguatkan keyakinan dan keimanan untuk menumbuhkan rasa empati dan simpati meskipun berbeda agama, menerapkan kasih sayang sebagai suatu ajarana agama, sikap tidak membandingkan kelompok yang satu dengan yang lainnya, penguatan silaturahmi baik antara guru dengan guru maupun siswa dengan guru yang memiliki keyakinan yang berbeda, dan menerapkan sikap terbuka untuk menerima perbedaan. (2) Upaya yang dilakukan dalam membentuk nilai toleransi peserta didik yaitu memberikan pembelajaran sesuai agama peserta didik, pembelajaran agama diharapkan mampu membentuk nilai toleransi pada peserta didik agar mereka dapat memahami arti menghargai dan menghormati walaupun berbeda agama dengan mengintegrasikan nilai toleransi setiap pembelajaran, diharapkan agar toleransi antara peserta didik dapat terbentuk dengan sendirinya dan selanjutnya melalui kegiatan rutin peserta didik misalnya upacara hari senin, peringatan maulid Nabi Muhammad kegiatan rutin ini dapat membentuk nilai toleransi peserta didik, juga dibentuk melalui ekstrakurikuler seperti palang merah remaja, osis dan pramuka yang pelaksanaanya diajarkan untuk saling menyayangi, menghargai, menghormati dengan tidak membeda-bedakan agama.
ANALISIS PEMBIAYAN MURABAHAH PADA BTM BIMU TERHADAP PENGEMBANGAN UMKM DI BANDAR LAMPUNG Verlyanda, Verlyanda; Fakhrurozi, Moh.; Saputeri, Noorikha Pandayahesti; Warsiyah, Warsiyah
FIDUSIA : JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN Vol 7, No 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jf.v7i2.2444

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh BTM BIMU (Baitul Tamwil Muhammadiyah Bina Masyarakat Utama) dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bandar Lampung.Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Sampel penelitian terdiri dari pelaku UMKM yang telah menerima pembiayaan murabahah dari BTM BIMU, serta pihak manajemen lembaga keuangan tersebut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh BTM BIMU memiliki dampak positif terhadap pengembangan UMKM di Bandar Lampung. Peningkatan modal usaha, perluasan kapasitas produksi, dan peningkatan omzet penjualan merupakan beberapa indikator keberhasilan yang teridentifikasi. Namun, penelitian juga mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan pemahaman pelaku UMKM terhadap skema pembiayaan syariah dan perlunya pendampingan usaha yang lebih intensif.
Walisongo Rodat traditional art as a campaign media to strengthen religious moderation Alfandi, Muhammad; Warsiyah, Warsiyah
Islamic Communication Journal Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2024.9.2.23787

Abstract

This study aims to explore how the traditional art form Rodat Walisongo serves as a medium for promoting religious moderation values. This topic is grounded in the continuing issues of radicalism and the potential for religiously motivated conflict in society, necessitating an intensified campaign for religious moderation through various means, including traditional arts. This research employs a qualitative approach. The primary data source is the Rodat Walisongo traditional art group. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The study’s findings reveal that Rodat Walisongo is a medium for promoting religious moderation values through four indicators defined by the Ministry of Religious Affairs. First, strengthening national commitment is demonstrated through Indonesian symbols such as the national flag on costumes and performances, patriotic songs, and Rodat Walisongo songs that convey a spirit of unity. Second, fostering religious tolerance is achieved by creating new songs, including Rukun Ing Ngagomo (Harmony in Religion) and Ngagomo Ora Iso Dipekso (Religion Cannot Be Forced), which embody the principles of interfaith harmony and encourage Muslims to adopt a moderate stance that respects other faiths, reflecting Islam’s message of peace (rahmatan lil 'alamin). Third, the reinforcement of anti-violence values is conveyed through synchronized and harmonious movements in Rodat dance, symbolizing unity, peace, and solidarity. Fourth, local culture is promoted through revitalizing Rodat Walisongo as a valuable cultural heritage that should be preserved and passed on to younger generations. ***** Penelitian ini bertujuan mengungkap bagaimana seni tradisi rodat Walisongo dipergunakan sebagai media untuk mengkampanyekan nilai-nilai moderasi beragama. Ada hal yang mendasari pentingnya kajian ini, yaitu masih adanya radikalisme dan potensi konflik atas nama agama di masyarakat, sehingga dibutuhkan kampanye moderasi beragama yang intensif melalui berbagai media, termasuk melalui media seni tradisional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah group seni tradisi rodat Walisongo. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu seni tradisi rodat Walisongo dipergunakan sebagai media kampanye nilai-nilai moderasi beragama melalui 4 (empat) indikator moderasi beragama Kementerian Agama, yakni: Pertama, penguatan komitmen kebangsaan, yaitu melalui penggunaan atribut pertunjukan dan seragam dengan bendera Merah Putih sebagai lambang negara Indonesia, serta menyanyikan lagu-lagu perjuangan, maupun lagu-lagu seni rodat Walisongo yang memiliki semangat perjuangan. Kedua, penguatan toleransi beragama, yaitu dengan menciptakan lagu baru yang mengandung unsur-unsur kerukunan antar umat beragama yang berjudul Rukun Ing Ngagomo (rukun dalam beragama) dan Ngagomo Ora Iso Dipekso (beragama tidak dapat dipaksa). Dua lagu tersebut mencerminkan ajaran toleransi beragama yaitu mengajak muslim untuk menjadi umat moderat, yang menghormati dan menghargai penganut agama lain, serta mencerminkan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Ketiga, penguatan nilai-nilai anti kekerasan, yaitu melalui gerak langkah dalam tari rodat yang memperlihatkan kebersamaan, kekompakan dan kedamaian. Keempat, penguatan budaya lokal, yaitu melalui revitalisasi seni rodat Walisongo, sebagai seni tradisi lokal yang harus dilestarikan keberadaannya dan diwariskan kepada generasi muda.