p-Index From 2020 - 2025
7.005
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Jurnal Kesehatan Lingkungan indonesia Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (JIHOH) JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan Jurnal Kesehatan Vokasional Jurnal Kesehatan Komunitas Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan ENSAINS JOURNAL JSI (Jurnal sistem Informasi) Universitas Suryadarma JURNAL ILMIAH HUKUM DIRGANTARA Journal of Public Health Research and Community Health Development (JPH RECODE) Jurnal E-Komtek Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Jurnal Kesehatan Tambusai Journal La Sociale Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Concept: Journal of Social Humanities and Education Literacy : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities Jurnal Semesta Sehat Jurnal Tera Jurnal Mitrasehat Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Jurnal Abdimas Jatibara Jurnal Teknologi Lingkungan Jurnal Kesehatan Jurnal Riset Rumpun Ilmu Pendidikan (JURRIPEN) Jurnal Gerakan Mengabdi untuk Negeri Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat (JLKM) Masyarakat Berkarya: Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial Seminar Nasional Riset dan Teknologi (SEMNAS RISTEK) VJKM: Varians Jurnal Kesehatan Masyarakat Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal)
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Lingkungan indonesia

Analisis Kualitas Air Berdasarkan Konsentrasi Ozone (O3) pada Penyediaan Air Minum (PAM) di Gedung Perkantoran Arif Susanto; Agus Riyanto; Edi Karyono Putro; Uli Amrina; John Charles Wilmot; Sulthan Muchammad Quds
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 21, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.21.2.122-130

Abstract

Latar belakang: Dalam memenuhi kebutuhan air minum pekerja Divisi Concentrating PT Freeport Indonesia (PTFI), perlu dilakukan pemantauan kualitas berdasarkan karakteristik air baku dan unit pengolahan yang digunakan. Sistem disinfeksi dengan ozonasi diterapkan PTFI bertujuan untuk membasmi mikroorganisme, tertutama bakteri patogen, serta membuat air minum olahan menjadi lebih sehat, karena penggunaan disinfektan klor dapat mengalami masalah seperti terbentuknya trihalomethanes (THMs) maupun perhitungan breakpoint clorination (BPC) yang kurang tepat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi konsentrasi ozone (O3) di dalam penyediaan air minum (PAM) di gedung perkantoran OB-1 dan OB-2 Divisi Concentrating PTFI agar sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 705 tahun 2003 bahwa kadar O3 dalam air minum harus berkisar antara 0,1 sampai 0,4 mg/L.Metode: Penelitian menggunakan metode observasi dan dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2021. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan mengukur konsentrasi O3 pada sistem PAM. Teknik sampel yaitu sampel jenuh berdasarkan jumlah titik pemantauan yang hanya berjumlah 10 titik, yaitu titik atau stasiun distribusi yang terdiri atas 5 lantai pada setiap gedung. Analisis data menggunakan metode Lagrangian. Instrumen penelitian menggunakan perangkat lunak EPAnet agar dapat diperoleh simulasi konsentrasi O3 yang terkandung dalam air minum.Hasil: Simulasi hidrolis dan kualitas air minum yang dilakukan menunjukkan hasil konsentrasi O3 pada setiap node dan link berubah setiap perubahan waktu mengikuti segmen distribusi air minum. Hasil simulasi menunjukkan bahwa konsentrasi sisa O3 di akhir pendistribusian yaitu pada bak penampungan air minum berkisar antara 0,33 sampai 0,39 mg/L. Konsentrasi O3 dapat dipengaruhi oleh faktor jarak, pH, suhu, dan kondisi lingkungan di sekitar pipa. Terdapat kecenderungan semakin jauh antara reservoir dengan konsumen, maka semakin sedikit pula sisa O3 yang terkandung didalamnya, hal ini dapat disebabkan oleh adanya reaksi, yaitu bulk reaction dan pipe wall reaction.Simpulan: Konsentrasi awal O3 yang diinjeksian pada proses disinfeksi memiliki konsentrasi sebesar 0,50 mg/L, konsentrasi tersebut terus berubah hingga pada saat air minum ditempatkan pada bak penyimpanan air minum di gedung kantor OB-1 dan OB-2 Divisi Concentrating PTFI konsentrasinya menjadi berkisar antara 0,33 sampai 0,39 mg/L. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas air minum yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) telah memenuhi baku mutu. ABSTRACTTitle: Water Quality Analysis Based on Ozone (O3) Concentration in Drinking Water Supply at the Office Background: Monitoring the quality of the raw water and treatment units is necessary to meet the drinking water needs of the Concentrating Division employees of PT Freeport Indonesia (PTFI). Therefore, disinfection with ozonation implemented by PTFI aimed at eradicating microorganisms, particularly pathogenic bacteria, as well as making processed drinking water healthier because the use of chlorine disinfectants can cause problems, such as the formation of trihalomethanes (THMs) due to inaccurate breakpoint chlorination (BPC) calculations. This research aims to evaluate the ozone concentration in drinking water supply (PAM) in office buildings OB-1 and OB-2 PTFI Concentrating Division in compliance with the Decree of the Minister of Industry and Trade No. 705 of 2003 that states that ozone (O3) levels in drinking water should range from 0.1 to 0.4 mg/L.Method: The observation method was used and conducted from July to October 2021. The concentration of O3 in the PAM system was measured using a cross-sectional design. In addition, the saturated sampling technique was used since the number of monitoring points was limited to 10, namely distribution points or stations consisting of 5 floors in each building. The Lagrangian method was used to analyze the data and the EPAnet software to obtain a simulation of the concentration of O3 in drinking water.Results: The hydraulics and drinking water quality simulations reveal that the O3 concentration at each node and link varies depending on the drinking water distribution segment. The simulation results show that the residual O3 concentration at the end of the distribution, such as drinking water reservoirs, ranges from 0.33 to 0.39 mg/L. Furthermore, O3 concentration can be affected by distance, pH, temperature, and environmental conditions around the pipe. This indicates the greater the distance between the reservoir and the consumer, the less residual O3 contained in it, and this can be due to reactions, specifically bulk, and pipe wall reactions.Conclusion: The initial concentration of ozone injected in the disinfection process was 0.50 mg/L, which continued to change until the drinking water was placed in storage tanks in the OB-1 and OB-2 office buildings of the PTFI Concentrating Division. The resulting concentration ranged from 0.33 to 0.39 mg/L, indicating that the drinking water treated at the Drinking Water Treatment Plant (IPAM) met the quality standards. 
Karakterisasi, Analisis Risiko Kesehatan dan Multiple-Path Particle Dosimetry (MPPD) Model Akibat Paparan Uap Las pada Pekerja Bengkel Pengelasan Susanto, Arif; Yudhiantara, Muhamad Rizky; Putro, Edi Karyono; Kara, Prayoga; Hidayah, Nurulia
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 23, No 3 (2024): Oktober 2024
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.23.3.349-361

Abstract

Latar belakang: Pengelasan di industri pengolahan bijih mineral menimbulkan risiko kesehatan bagi pekerja akibat paparan uap las yang mengandung logam berbahaya seperti krom, mangan, tembaga, dan besi. Penelitian ini mengevaluasi risiko kesehatan pekerja di sebuah bengkel las dengan menganalisis data paparan personal dan karakteristik unsur logam spesifik dalam uap las selama periode 2021-2024.Metode: Multi-Path Particulate Dosimetry (MPPD) digunakan untuk menganalisis deposisi partikel di saluran pernapasan pekerja dan pengukuran kadar logam pada uap las menggunakan metode NIOSH 7300 menggunakan instrumen ICP (Inductively Coupled Plasma). Analisis risiko dilakukan untuk menilai potensi peningkatan risiko kesehatan, baik karsinogenik maupun non-karsinogenik.Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa pekerja terpapar uap las dengan konsentrasi logam berbahaya yang tinggi, terutama krom, mangan, dan besi. Nilai risiko karsinogenik (ECR) untuk krom mencapai puncaknya pada tahun 2022 dengan nilai 7,8x10-5, sementara nilai risiko non-karsinogenik logam  mangan mencapai nilai tertinggi pada tahun yang sama dengan HQ sebesar 1568 tertinggi selama empat tahun terakhir, mengindikasikan terjadinya peningkatan risiko kesehatan. Simulasi model MPPD menunjukkan laju deposisi partikel total fume yang cukup tinggi pada tahun 2022, menunjukkan laju deposisi partikel total fume sebesar 0,097 μg/menit dan deposisi partikel total fume per area mencapai 1,27.10-4μg/m2 selama periode pengamatan. Tingginya tingkat paparan dan deposisi partikel ini mengindikasikan risiko tinggi terjadinya penyakit saluran pernafasan, termasuk penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) hingga kanker paru. Analisis risiko lebih lanjut mengkonfirmasi hubungan antara paparan  krom dan mangan dengan peningkatan risiko kanker dan efek kesehatan non-kanker. Untuk mengurangi risiko kesehatan pekerja, disarankan penerapan pengendalian teknik seperti perbaikan sistem ventilasi lokal yang efektif, seperti penggunaan fume extractor atau fume hood, serta penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pernafasan berupa respirator dan pemeriksaan kesehatan berkala juga perlu dilakukan..Simpulan: Pekerja pengelasan di industri pengolahan bijih mineral menghadapi risiko kesehatan yang tinggi akibat paparan uap las mengandung logam berbahaya. Perlu adanya tindakan pengendalian risiko yang komprehensif untuk melindungi kesehatan pekerja. ABSTRACTTittle: Characterization, Health Risk Analysis, and Multiple-Path Particle Dosimetry (MPPD) Model Due to Welding Fume Exposure in Welding Workshop WorkersIntroduction: Welding in the mineral ore processing industry poses significant health risks to workers due to exposure to welding fumes containing hazardous metals such as chromium, manganese, copper, and iron. This study evaluated the health risks of workers in a welding workshop by analyzing personal exposure data and the characteristics of specific metallic elements in welding fumes over the period 2021-2024.Methods: Multi-Path Particulate Dosimetry (MPPD) was used to analyze particle deposition in the respiratory tract of workers, and the metal content in welding fumes was measured using the NIOSH 7300 method with an Inductively Coupled Plasma (ICP) instrument. Risk assessment was conducted to evaluate the potential increase in both carcinogenic and non-carcinogenic health risks.Results: The study showed that workers were exposed to high concentrations of hazardous metals in welding fumes, particularly chromium and manganese. Excess carcinogenic risk (ECR) for chromium peaked in 2022 with a value of 7.8x10-5, while the non-carcinogenic risk (HQ) for manganese reached its highest value in the same year at 1568, indicating an increased health risk. MPPD model simulations showed a significant rate of total fume particle deposition in 2022, with a deposition rate of 0.097 μg/min and a deposition area of 1.27x10-4 μg/m². These high exposure and particle deposition levels indicate a high risk of respiratory diseases, including chronic obstructive pulmonary disease (COPD) and lung cancer. Further risk analysis confirmed the association between exposure to chromium and manganese and an increased risk of cancer and non-cancerous health effects. To reduce worker health risks, it is recommended to implement engineering controls such as improved local ventilation systems, such as using fume extractors or fume hoods, as well as the use of respiratory personal protective equipment (PPE) and regular medical check-up.Conclusion: Welders in the mineral ore processing industry face significant health risks due to exposure to welding fumes containing hazardous metals. Comprehensive risk control measures are needed to protect workers' health.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abdilah, Asep Dian Achmad Supajar Ziarahman Aci Primartadi Aditya Fadila Muhamad Aditya Fadilah Muhamad Agra M Khaliwa Agra Mohamad Khaliwa Agra Mohamad Khaliwa Agus Haryadi Ahmad Ainul Yaqin Amal, Ridha Haykal Ambar D Syuhada Anitasari, Mike Elly Antasari, Mike Elly Anthony Andorful Manuel Aprilia Listiarini Aprilia Listiarini, Aprilia Asep D Abdilah Asep Dian Abdilah Bagus Setiabudi Wiwoho Bintang Fatia Wibowo Budiman Budiman Daniel Oranova Siahaan Danny Rosalinawati Ma'kdika Santoso Dedi Irawan Diki Ariyanto Donny Zulfakar Dwi Jatmoko Dwi Jatmoko Dwiyono Hari Utomo Dyan K. Nugrahaeni Dyan Kunthi Nugrahaeni, Dyan Kunthi E Mauliku, Novi Edi K Putro Edi K Putro Edi Karyono Putra Edi Karyono Putro Edi Karyono Putro Edi Karyono Putro Edi Karyono Putro Elvada, Erisa Enisah, Enisah Fajrul Falakh Fanny Sarah Yuliasari Fathoni Rosyid Alhaq Fitri Rahmawati Hari Eko Irianto Hidayah, Nurulia Hidayatulloh, Rizal Husain, Ahmad Idris, Fairus Prihatin Imam Sunoto, Imam Indah Sari Indra Komara, Yopi Indri Hapsari Susilowati Iqbal, Muhamad Razif Isbakhi, Ari Fajar Jatmiko, Fauzi Johan, Anita John Charles Wilmot John Charles Wilmot Kara, Prayoga Karyono Putro, Edi Khaerani Lestari Khaerani Suci Lestari Khaliwa, Agra Mohamad Kusnadi, Saskia Nur Fadhilah Lilik Dwi Setyana Lola Sugiarni LUKMAN, LUKMAN M. Ardiansyah, M. Ardiansyah Magdalena, Bianca Maghfiroh, Ainun Mahalisa, Rizky Mahlisa, Rizky Manuel, Anthony Andorful Manuel, Anthony Androful Maulani, Laifah Fasilah Mauliku, Novie Elvinawaty Mellyana, Iren Mega Mohamad Khaliwa, Agra Mohammad Reza Listiana Mufrodatu Nafus, Nafasya Muhamad Razif Iqbal Muhamad Razif Iqbal Mukhammad Abdul Wakhid Mulyani , Tri Nulhakim, Ade Lukman Pamungkas, Gondo Harseno Pasaribu, Gloria Cassandra Prasetio, Diki Bima Prasetya, Prima Adi Purba, Corrie Teresia Purnawan Purnawan Purwanto Purwanto Purwoko , Riawan Yudi Putri, Ramadhania Putro, Edi Karyono Riyanto, Agus Salampessy, Randi Bokhy Syuliana Sandi Nugraha Santoso, Danny Rosalinawati Santoso, Danny Rosalinawati Mak'dika Sarah Yuliasari, Fanny Saskia Nur Fadhilah Kusnadi Savira, Yenni Miranda Septian Adi Wijaya Sirait, Anisa Siregar, Taufik Sitti Patimah Sriyono Sriyono Stevan Deby Anbiya Muhamad Sunarno Suhat Suhat Suhat Suhat Sulistyohati, Aprilia Sulthan Muchammad Quds Teguh Akbar Budiana Tri Mulyani Uli Amrina Uli Amrina Usman Usman Wibowo, Bintang Fatta Wicaksono, Faridl Widiyatmoko, Widiyatmoko Wijoyo, Nurseto Jati Wiliam E Yochu Willmot, John Charles Yenni Miranda Savira Yochu, Wiliam Engelbert Yochu, Wiliam Engelberth Yopi I Komara Yudhiantara, Muhamad Rizky Yuli Widiyono Zain, Moh Wahyu Kurniawan Zannah, Miftahul