Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF CERDAS BELAJAR BACA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN ( Studi Eksperimen Dengan Desain Single Subject Research Terhadap Siswa Tunagrahita Ringan Kelas III SDLB C Cinta Asih) Pupu Fauziah
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.858 KB) | DOI: 10.30870/unik.v1i1.3501

Abstract

ABSTRAK Anak tunagrahita ringan adalah anak yang mengalami keterlambatan perkembangan kecerdasan, mereka mengalami berbagai macam hambatan. Ketunagrahitaan membawa dampak pada aspek perkembangan. Salah satunya pada aspek perkembangan kognitif. Salah satu aspek kognitif yang sangat penting untuk dikuasai oleh anak adalah kemampuan membaca, karena membaca merupakan tahap penting dalam proses perkembangan anak. Kegiatan membaca terdiri dari dua tahapan, yaitu tahap membaca permulaan dan tahap membaca lanjut. Subjek penelitian sudah mampu mengenal dan membedakan huruf namun anak mengalami kesulitan dalam menggabungkan huruf tersebut menjadi suku  kata maupun kata. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu anak dalam belajar membaca permulaan yaitu dengan menggunakan multimedia interaktif cerdas belajar baca. Multimedia interaktif ini merupakan media pembelajaran terbitan Gramedia yang berisi materi-materi membaca permulaan. Melalui multimedia interaktif ini anak dapat belajar membaca permulaan dengan metode kata lambang, dimana anak akan belajar membaca kata disertai gambar dari kata tersebut. Penelitian ini dilakukan di SLBN Cinta Asih Soreang dan subjek penelitiannya adalah seorang anak tunagrahita ringan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: apakah penggunaan multimedia interaktif cerdas belajar baca dapat meningkatkan kemampuan anak tunagrahita ringan dalam membaca permulaan ? dan bertujuan untuk memahami bagaimana kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan, memahami bagaimana pengaruh multimedia interaktif cerdas belajar baca dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode  Single Subject Research (SSR) dengan model desain A-B-A dan menggunakan satuan ukur persentase. Hasil penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, subjek mengalami peningkatan dalam kemampuan membaca permulaan setelah diberikan intervensi dengan menggunakan multimedia interaktif cerdas belajar baca. Hal ini dapat ditunjukan dengan meningkatnya mean level  pada setiap fase. Fase baseline (A1) data mean yang diperoleh subjek sebesar 10%. Fase intervensi (B) data yang mean diperoleh subjek adalah 73,75%, hal ini menunjukan adanya peningkatan persentase kemampuan subjek dalam membaca permulaan dibandingkan data mean pada fase baseline (A1).  Sedangkan pada tahap fase baseline 2 (A2) data mean yang diperoleh anak adalah 71,25 %. Jika dilihat dari data mean pada tahap fase basline 2 (A2) anak menunjukan peningkatan dibandingkan data mean pada fase baseline m (A1).
PENGARUH KOMPETENSI SOSIAL GURU TERHADAP INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR Winarti Nilailasari Zuliamiranti; R Siti Pupu Fauziah
TADBIR MUWAHHID Vol. 1 No. 1 (2017): Tadbir Muwahhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jtm.v1i1.842

Abstract

Kompetensi sosial guru merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan murid, sesama guru dan warga sekolah serta masyarakat sekitar. Kompetensi sosial yang dimiliki guru akan memperlancar proses interaksi belajar mengajar di kelas. Interaksi belajar mengajar merupakan hubungan timbal balik yang terjadi antara guru dengan murid dalam proses belajar mengajar. Dengan kompetensi sosial yang dimiliki diharapkan seorang guru mampu mengelola kelas dengan baik agar tercipta suasana kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga murid merasa nyaman dalam belajar dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi murid. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kompetensi sosial guru terhadap interaksi belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan penelitian survey. Teknik analisisnya yaitu analisis regresi dengan metode kuantitatif, data disajikan dalam bentuk deskriptif analisis. Populasi dan sampel dari penelitian ini sebanyak 15 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan kompetensi sosial guru terhadap interaksi belajar mengajar sebesar 0,951. Analisis regresi linier sederhana kompetensi sosial guru sebesar 0,951. Koefisien F sebesar 123,306 dan P-value = 0,000 yang lebih kecil dari  = 0,025. Maka disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi sosial guru terhadap interaksi belajar mengajar.KATA KUNCI: belajar mengajar, guru, interaksi, kompetensi sosial, pengaruh.  THE INFLUENCE OF TEACHER SOCIAL SKILL ON THE INTERACTION OF LEARNING TEACHINGABSTRACTSocial competence of teachers is one of the competencies that must be owned by a teacher. Social competence of teachers is the teacher's ability to interact and communicate with students, fellow teachers and the school community as well as surrounding communities. Social competence held by teachers will expedite the process of interaction and learning in the classroom. The interaction of teaching and learning is a reciprocal relationship that occurs between teachers and students in the learning process. Owned with social competence expected of a teacher is able to manage classes well in order to create a classroom atmosphere that is fun and not boring so that students feel comfortable in learning and is expected to improve the performance of students. This study aims to determine the effect of social competence of teachers to teaching and learning interactions. This study uses survey research. Mechanical analysis is regression analysis with quantitative methods, data is presented in the form of descriptive analysis. Population and sample of this study were 15 teachers. The results showed a significant correlation of social competence of teachers to teaching and learning interactions at 0.951. Simple linear regression analysis of the social competence of teachers at 0.951. The coefficient of 123.306 F and P-value = 0.000, which is smaller than α = 0.025. It was therefore concluded there is significant influence social competence of teachers to teaching and learning interactions.
PROGRAM PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN DI SEKOLAH DASAR Ibnu Santosa; R Siti Pupu Fauziah; Agus Tamami
TADBIR MUWAHHID Vol. 1 No. 2 (2017): Tadbir Muwahhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jtm.v1i2.955

Abstract

Tujuan pelaksanaan penelitian adalah agar mengetahui pelaksanaan model pendidikan berbasis kepemimpinan dan pelaksanaan pendidikan berbasis kepemimpinan di SD Kreativa YASMINA Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatfif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumen dan triangulasi data. Hasil dari penelitian dan pengamatan  bahwa pelaksanaan model pendidikan berbasis kepemimpinan melalui dua pendekatan:1) penerapan modeling, lingkungan, kurikulum, intruksi, sistem dan tradisi. 2) melalui program-program khusus SD untuk menunjang dalam pengembangan kepemimpinan peserta didik (a). Aspek personal: pembiasaan model kepemimpinan, (b) aspek sosial: penerapan kerjasama, dan contoh (c) aspek akademik: mampu memahami mata pelajarn, berani tunjuk tangan ketika mampu, dan mandiri. kemudian faktor kebutuhan atau pendukung dan kekurangan atau hambatan  pelaksanaan model pendidikan berbasis kepemimpinan di sekolah SD YASMINA, 1) faktor pendukung: visi dan budaya sekolah dasar kreativa, terdapat pendidik yang profesional, sarana prasaranayang memadai.2) faktor penghambat, 2) perbedaanya pola pikir peserta didik tentang kepemimpinan, ada salah satu guru yang masih kesulitan dalam mengajarkan kepemimpinan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus  (ABK), dan keruasakan pada sarana.KATA KUNCI: pendidikan, kepemimpinan, sekolah dasar. EDUCATION LEADERIN ELEMENTARY SCHOOL PROGRAMABSTRACTThis study is intended to determine the implementation of leadership-based education model and implementation of leadership-based education model in Kreativa SD YASMINA Bogor. The research method used is descriptive qualitative method. Data collection is conducted by interview, observation, document and data triangulation. Results from research and observation that the implementation of leadership-based education model through two approaches: 1) application of modeling, environment, curriculum, instruction, system and tradition. 2) through special SD programs to support in leadership development of learners (a). personal aspects: habituation of leadership model,  (b) social aspect: application of cooperation, and example (c) academic aspect: able to understand student's eyes, dare to show hand when capable, and independent. Then the need or supporting factors and the lack or obstacles of implementing leadership-based education model at SD YASMINA: 1) supporting factors: vision and culture of creativity primary school, there are professional educators, adequate infrastructure; 2) inhibiting factors; 3) the difference is fixed / mindset learners about leadership, there is one teacher who still difficulty in teaching leadership to the students ABK, and passion on the means. 
MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PONDOK PESANTREN DARUSSYIFA AL-FITHROH YASPIDA SUKABUMI Muhamad Yusup; Omon Abdurakhman; R Siti Pupu Fauziah
TADBIR MUWAHHID Vol. 2 No. 1 (2018): Tadbir Muwahhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jtm.v2i1.1084

Abstract

Pendidikan karekter bukan hanya berhubungan dengan benar atau  salah, tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan (habituation) dalam kehidupan sehari-hari, sehingga santri memiliki  kesadaran, kepekaan, kepedulian, dan komitmen untuk menerapkan kebijakan dalam kehidupannya. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui cara melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian pendidikan karakter agar dapat teraplikasikan dengan baik dan benar serta tepat sasaran. Data yang dikumpulkan dengan metode etnografi  yakni dengan  menggali informasi lewat wawancara atau kuesioner kepada para santri. Hasil temuan menunjukkan bahwa pendidikan karakter di Pondok Pesantren Salafiyah Darussyifa Al-Fithroh Yaspida Sukabumi minim dalam  pengaplikasiannya. Hal tersebut ditandai dengan kurang disiplinnya para santri dalam pembelajaran, peribadahan, tampilan, dan pergaulan. Maka seharusnya diadakan pembaharuan terhadap pembinaan kepada para organisasi kepesantrenan sebagai penggerak kedisiplinan santri. manajemen pendidikan karakter pesantren adalah bagaimana membangun kedisiplinan dalam empat aspek kehidupan santri yaitu tampilan, pembelajaran, peribadahan, dan pergaulan yang semuannya akan menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan.Kata kunci: manajemen, pendidikan karakter, pondok pesantren. MANAGEMENT OF CHARACTER EDUCATION BASED ON BOARDING SCHOOL DARUSSYIFA AL-FITHROH YASPIDA SUKABUMIABSTRACTCharacter education has meaning high of moral education, because character education is not only concerned with the problem of right or wrong, but how to instill habits (habituation) about the good things in life, so that students have an awareness, sensitivity, and high understanding, as well as the awareness and commitment to implement policies in everyday life. The purpose of this research is to be able to know how to do the planning, deploy, and evaluating character education to be well applied properly and targeted data collected by the ethnographic method approach taken by digging through interviews or questionnaires to the students. The findings show that the management of character education in schools is not maximized in its application. It is characterized by the lack of discipline of the students in learning, worship, and social views. Therefore, the holding of the renewal of the guidance to the organization uniquely Islamic boarding school as the driving discipline students. This research resulted in the conclusion that the management of schools character education is how to build discipline in students four aspects of life that view, learning, worship, and association that all of them will be the key to success.
REWARD DAN PUNISHMENT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN SANTRI Resma Ulfah; Rusi Rusmiati Aliyyah; R. Siti Pupu Fauziyah
TADBIR MUWAHHID Vol. 2 No. 2 (2018): Tadbir Muwahhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jtm.v2i2.1198

Abstract

Upaya pendidikan dalam pembentukan karater disiplin salah satunya yaitu dengan menggunakan metode reward dan punishment. Masih jarang lembaga pendidikan yang menggabungkan antara metode reward dan punishment dalam satu wadah. Namun Pondok Pesantren Moderm merupakan lembaga pendidikan islam yang mampu menggabungkan dua metode tersebut dalam satu wadah dan menjadikannya budaya disetiap pondok pesantern modern. seperti yang diterapkan di Pondok Pesantren Modern Daarul Uluum Bantarkemang. Pondok pesantren ini menerapkan metode reward dan punishment dalam mendisiplinkan santri. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami reward dan punishment dalam pembentukan karakter disiplin santri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian etnografi digunakan untuk meneliti nilai budaya yang alamiah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan; wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan; analisis model Spradley, pengumpulan data, reduksi data, display/penyajian data dan verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunkanan triangulasi sumber dan menggunakan bahan referensi. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pondok Pesantren Modern Daarul Uluum Bantarkemang menggabungkan konsep pembelajaran salafi dan umum, yaitu dengan mempelajari kitab-kitab tradisional dan sekolah madrasah; (2) upaya pesantren dalam membentuk karakter disiplin santri yaitu dengan memerapkan kegiatan sehari-hari yang edukatif dan metode reward dan punishment; (3) reward yang diberikan kepada santri berupa materi dan non materi. Reward berupa materi diberikan setiap satu semester; dan(4) punishment yang diberikan memiliki tingkatan yaitu tigkat I, tingkat II, tingkat III dan tingkat istimewa. Reward dan punishment diberikan oleh pengurus pesantren dan HISADA sebagai tangan kanan pengurus.Kata kunci: karakter disiplin santri, pondok pesantren modern, reward dan punishment.REWARD AND PUNISHMENT IN THE FORMATION OF DISCIPLINE CHARACTERS SANTRIAbstractEducation efforts in the formation of one discipline character is by using reward and punishment methods. It is rare for educational institutions that combine reward and punishment methods in one container. But Pondok Pesantren Moderm is an Islamic educational institution that is able to combine the two methods in one container and make it a culture in every modern pesantern hut. as applied in Pondok Pesantren Modern Daarul Uluum Bantarkemang. Pondok Pesantren this method of reward and punishment in disciplining santri. The purpose of this research is to understand reward and punishment in the formation of santri characters. This study used qualitative methods with ethnographic research used to examine the natural cultural values. Technique of collecting data is done by using; interviews, observation, and documentation. Data analysis using; Spradley model analysis, data collection, data reduction, display / data presentation and verification. The validity check of data uses source triangulation and uses reference material. The results of this study show: (1) Modern Boarding School Daarul Uluum Bantarkemang combining the concept of salafi and general learning, that is by studying the traditional books and madrasah schools; (2) the effort of pesantren in shaping the character of discipline of santri that is by applying educative everyday activities and reward and punishment method; (3) rewards given to students in the form of material and non-material. Reward of material is given every semester; and (4) the punishment given has a level of level I, level II, level III and preferential level. Reward and punishment given by boarding school and HISADA as the right hand caretaker.
Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah R.Siti Pupu Fauziah; Novi Maryani; Ratna Wahyu Wulandari
TADBIR MUWAHHID Vol. 5 No. 1 (2021): Tadbir Muwahhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jtm.v5i1.3512

Abstract

Penguatan pendidikan karakter merupakan program yang signifikan yang harus dterapkan di sekolah. Sekolah sebagai rumah kedua bukan hanya sebagai sarana penyampaian ilmu pengetahuan (transfer knowledge) tetapi juga  penanaman  nilai  karakter  (transfer  of  values), sehingga mampu melahirkan peserta didik yang memiliki akhlak mulia sesuai dengan tujuan pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kondisi penguatan pendidikan karakter dalam budaya sekolah di SD Amaliah. Metode penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.  Hasil penelitian menunjukkan 1). SD Amaliah telah menerapkan budaya sekolah secara optimal, memiliki prestasi akademik dan non-akademik, serta memiliki program khas penerapan pendidikan karakter, 2) Budaya sekolah di SD Amaliah memiliki peran strategis dalam mengembangkan karakter pada diri peserta didik. Keterbatasan penelitian ini masih belum menyeluruh mendeskripsikan tahapan budaya sekolah di SD Amaliah.  Keterbaruan dalam penelitian ini yaitu adanya nilai-nilai karakter berbasis Tauhid untuk diimplementasikan dalam budaya sekolah yang menjadi ciri khas SD Amaliah.
METODE CERITA (BERBASIS CERITA DALAM AL-QURAN) PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI R. Siti Pupu Fauziah; Omon Abdurakhman
Jurnal Sosial Humaniora Vol. 4 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.85 KB) | DOI: 10.30997/jsh.v4i1.448

Abstract

Prinsip pendidikan anak usia dini yang dikenal adalah “bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain“. Ungkapan tersebut berarti materi pembelajaran yang disajikan kepada anak didik dikemas semenarik mungkin sehingga tercipta suasana belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Sealin itu, tercipta suasana santai, aman, dan nyaman, namun tetap memperhatikan tercapainya misi pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan. Metode pendidikan dalam Al-Quran yang berisikan kisah-kisah teladan yang kita kenal dengan metode bercerita atau Al-Qashash dapat kita jadikan rujukan dalam memilih bahan cerita yang akan kita ajarkan pada anak didik. Al-Qashashu yang berarti mencari atau mengikuti jejak. Dikatakan qhashashtu atsharahu artinya, “saya mengikuti atau mencari jejaknya”. Dalam penelitian ini diangkat metode bercerita yang berbasis Al-Quran dan hadis sebagi metode yang tepat dalam mentransfer karakter-karakter mulia kepada anak usia dini.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SECARA SOSIAL R. Siti Pupu Fauziah; Radif Khotamir Rusli
Jurnal Sosial Humaniora Vol. 4 No. 2 (2013)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.169 KB) | DOI: 10.30997/jsh.v4i2.476

Abstract

Pada awal manusia dilahirkan, manusia belum memiliki sifat sosial. Artinya, manusia belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya. Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirasakan sejak usia enam bulan. Saat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang. Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai, atau perasaan sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat melalui persahabatan atau percintaan. Pada masa ini berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, dan keinginan orang lain. Ada lingkungan sosial remaja (teman sebaya) yang menampilkan sikap dan perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan, misalnya taat beribadah, berbudi pekerti luhur, dan lain-lain. Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat dalam arti kemampuan untuk bereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi, dan relasi, baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Islamic Classroom Management Model in Thailand’s Primary Schools Zahra Khusnul Lathifah; R. Siti Pupu Fauziah; Radif Khotamir Rusli
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 8, No 4 (2022): December
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jk.v8i4.5850

Abstract

This study aims to reveal the islamic classroom management model in Thai Elementary Schools. This study was a case study to find deeper and comprehend a phenomenon of managing classrooms in Thailand’s lower primary school, Saengshatta. This study data were from observing four classes (year 1 to year 4) in the school, interviews with teachers and principals, and documenting the physical aspect of management. The data were gathered based on Kellough and Kellough’s practical classroom principles. The data were analyzed using Kellough’s theory by selecting the data into three categories; the plan, the setup, the evaluation, and transforming it into a conclusion. This study revealed that the Saengshatta school applied Islamic values to organizing and conducting the classroom. The organizing is shown by the lay-outing of the class based on the shape of the class; the group made, the individual weekly checking up of the students, the rules and obligations created to manage the time for the teachers and the students, and the learning media were contextualized into Islamic values. Islamic values are integrated into many approaches such as power, threat, freedom, recipe, teaching, group process, and pluralism. The model that Saengshatta applied were humanistic, democratic, and behavioristic.
Persepsi Guru Sekolah Dasar Terhadap Penelitian Tindakan Kelas Untuk Karir Profesional Helmia Tasti Adri; R. Siti Pupu Fauziah; Irman Suherman; Afridha Sesrita; Syukri Indra; Didin Syamsudin; Desky Halim Sudjani
Jurnal Inovasi Pendidikan MH Thamrin Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Inovasi Pendidikan MH Thamrin
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jipmht.v6i2.1292

Abstract

AbstractThe  research background is the situation of  motivated, interest and ability of teachers in elementary schools in compiling and producing classroom action research to support their professional careers as a professional teachers is in under qualities. The purpose of  this study was to determine teacher perceptions of the importance of classroom action research scientific work for professional teachers. The method used in this research is descriptive study. Collection data is using some instruments such as  questionnaires, interviews, observation and documentation to 40 teachers of Amaliah Ciawi Elementary School, Bogor Regency, West Java, Indonesia. The finding data  of the research  is some teachers is in good ability to writing CAR, some others still not really understand about how to impelementation CAR, but only in beginning of knowledge. Regarding the importance of CAR for teachers, some teachers state that classroom action research is very important for teachers' professional careers. Meanwhile, the teacher's perception of the importance of classroom action research was obtained from open questionnaire data and the results showed that most teachers had the same positive perception, that classroom action research was very important for teachers. The conclusion from this study is that teachers have different perceptions of the importance of classroom action research for professional teachers, but most of these perceptions are guided by data that lead to positive perceptions.
Co-Authors Aang, Farhan Abdul Mujib Abduh, Amirullah Abdul Kholik Abdurakhman, Omon Abraham Yazdi Martin Agus Tamami Agustina Multi Purnomo Agustini, A. Alfiani Maslahat Alfiyani, Neneng Ali Alamsyah Kusumadinata Amirul Mukminin Amril, La Ode Andani, Herli Annisa Mawardini Annisa Nurhaliza Annissa Mawardini Apriliani, Afmi Apriliyani, Neng Virly Arti Yoesdiarti Asep Bayu Dani Nandiyanto Asep Bayu Dani Nanyanto Ayuning Tyas Azzahra, Halida Azzahra, Raden Mutiara Fatimah Bilad, Muhammad Roil Dede Syahrudin Desky Halim Sudjani Desky Halim Sudjani Desky Halim Sujana Didin Syamsudin Endah Nurjanah Euis Salbiah Fachri Helmanto Fajriati, Adinda Salwa Fauziah, Namira Fenti Restatilah Filzah, Putri Ginung Pratidina Gugun Gunadi Gusmayanti, Wina Gusmayanti, Wina Helmia Tasti Adri hernawati, yani Ibnu Santosa Irma Inesia Sri Utami Irman Suherman Irwan Efendi Iyon Muhdiyati Karimah Amatullah Kartakusumah, Berliana Khairunnisa Nurzaini Lasmini Mafakhir, Zindan Makarim, Helwiyah Makarim, Helwiyah Monaya, Nova Muhamad Aminulloh Muhamad Yusup Muhammad Ichsan Muhammad Rendi Ramdhani Muhtar, Saepudin Murni, Endang Sri Novi Maryani Novi Maryani Nur Asiyah Nuraeni, Annisa Nuril Nuraeni Apriliyanti Omon Abdurakhman Omon Abdurakhman Pangestu, Bayu Sang Aji Purnamasari, Irma Radif Khotamir Rusli Radif Khotamir Rusli Radif Khotamir Rusli Ramdani, Faisal Tri Rasmitadila, Rasmitadila Resma Ulfah Resti Yekstyastuti Rita Rahmawati Rizka Yuninda Maliki Rizkia Syafia Qalbi Roestamy, Martin Rusi Rusmiati Aliyyah Rusli, Radif Khotamir Rusli, Radif Khotamir Sesrita, Afridha Soewarto Hardhienata Sudjani, Desky Halim Suharsiwi, Suharsiwi Suhermen, Irman Sukarelawati, S. SUMIYATI SUMIYATI Sya, Mega Febriani Syaima Lailatul Mubarokah Syukri Indra Tirta, Maura Najwa Noor Raina Tuti Rahmawati UMAN SUHERMAN, UMAN Uus Firdaus Wahyudin, Cecep Warizal Widyasari Winarti Nilailasari Zuliamiranti Wulandari, Ratna Wahyu Zahra Khusnul Lathifah Zulkifli Sidiq, Zulkifli