Bandung Conference Series: Psychology Science
Bandung Conference Series: Psychology Science (BCSPS) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Psikologi dengan ruang lingkup sbb: Broken Home, Budaya Organisasi, Celebrity Worship, Delinkuensi, Dewasa Awal, Disiplin Kerja, Dukungan Sosial, Health belief, Interaksi Parasosial, Kemandirian Anak Usia Dini, Kematangan Karir, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Obesitas, Parasocial Relationship, Peak Performance, Pendidikan Karakter, Penyesuaian diri, Penyesuaian pernikahan, Pola Asuh, Prestasi Belajar, Psychological Well-Being, Religiusitas, Remaja Akhir, Self Esteem, Self regulation, Ta’aruf. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles
490 Documents
<![CDATA[Pengaruh General Trust terhadap Perilaku Kooperatif dalam Penerapan Protokol Kesehatan ]]>
<![CDATA[Intan Kusuma Rahmasari]]>;
<![CDATA[Dewi Rosiana]]>
<![CDATA[ Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science ]]>
Publisher : <![CDATA[UNISBA Press ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (484.93 KB)
|
DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.1216
<![CDATA[Abstract. The covid-19 pandemic that occurred since early 2020 has affected the social and economic fabric of society. In response to this, governments issue health protocols to the public to suppress the spread of the virus. Cooperative behavior in administering health protocols has been the key to suppressing the spread of the virus during the covid-19 pandemic. One of the variables that can influence cooperative behavior is trust. As for the purpose of this study, it is to supplement information about the influence of general trust on the active student behavior of the bandung islamic university lecture society in the application of health protocols during the covid-19 pandemic. The study was conducted with 202 active students of the unisba college outreach society assembled in three collections of bo-pie, uptq and LDK al-asy 'ari. Technical data analysis used is a simple linear regression test with a measuring device used that is the generic trust scale referred to the general trust theory of yamaghisi (2011) that has been adapted into Indonesian by rosiana (2018) and the cooperative behavior commissioner used by the statistical center of the republic of Indonesia. The study came up with a result that there was a general trust effect on cooperative behavior of 3.7%. Abstrak. Pengaruh General Trust Terhadap Perilaku Kooperatif Dalam Penerapan Protokol Kesehatan (Studi Pada Mahasiswa Aktif Lembaga Dakwah Kampus UNISBA di masa Pandemi Covid-19). Pandemi covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 telah berdampak pada tatanan kehidupan masyarakat, baik secara sosial maupun ekonomi. Untuk menangani hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai protokol kesehatan kepada masyarakat guna menekan penyebaran virus. Perilaku kooperatif dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci untuk menekan penyebaran virus di masa pandemi covid-19. Salah satu variabel yang dapat mempengaruhi perilaku kooperatif adalah trust. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menambah informasi mengenai pengaruh general trust terhadap perilaku kooperatif mahasiswa aktif lembaga dakwah kampus Universitas Islam Bandung dalam penerapan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19. Penelitian ini dilakukan kepada 202 orang mahasiswa aktif lembaga dakwah kampus unisba yang terhimpun dalam tiga lembaga yakni BOM-PAI, UPTQ dan LDK TM Al-asy’ari. Teknis analisis data yang digunakan adalah Uji Regresi Linear Sederhana dengan alat ukur yang digunakan yaitu Inclusive General Trust Scale mengacu pada teori general trust dari Yamaghisi (2011) yang telah diadaptasi kedalam Bahasa Indonesia oleh Rosiana (2018) dan kuisioner perilaku kooperatif yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh general trust terhadap perilaku kooperatif sebesar 3,7%.]]>
<![CDATA[Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasi pada Karyawan di PT. X Bandung ]]>
<![CDATA[Ikhsan Maulana Ibrahim]]>;
<![CDATA[Lisa Widawati]]>
<![CDATA[ Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science ]]>
Publisher : <![CDATA[UNISBA Press ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (167.86 KB)
|
DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.1218
<![CDATA[Abstract. Operators have an important role because they are human resources that are directly related to production equipment in identifying the main components. However, almost all operators perceive work situations that are not in their scope. Research conducted by Adela, Scott & Pace (2004) states that a positive organizational climate can instill strong feelings on the part of employees to maintain membership in the organization or be more committed. Employees who are committed to the values and goals of the organization will tend to work harder, not be absent from work, have a high intention to survive (Meyer and Allen, 1997). This research aims toto determine the effect of organizational climate on organizational commitment to employees at PT. X Bandung. The research method used is the causality method with the number of subjects 54 employees. Data analysis used simple linear regression analysis. The measuring instrument used in this study is the organizational climate from the Litwin and Stringer Organizational Climate Questionnaire (LSOCQ) questionnaire developed by Litwin & Stringer and organizational commitmentfrom Mowday, Steers, Porter (1979). The results of this study indicate that there is a positive influence of organizational climate on organizational commitment of (R Square = 0.410) or 41%. Abstrak. Operator memiliki peranan penting karena merupakan sumber daya manusia yang langsung berhubungan dengan alat produksi dalam mengidentifkasi komponen utama. Namun hampir semua operator mempersepsikan situasi kerja yang tidak mengenakan dalam ruang lingkupnya. Penelitian yang dilakukan oleh Adela, Scott & Pace (2004) menyebutkan bahwa iklim organisasi yang positif dapat menanamkan perasaan yang kuat di pihak karyawan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi atau lebih berkomitmen. Karyawan yang berkomitmen pada nilai dan tujuan organisasi akan cenderung untuk lebih bekerja keras, tidak mangkir dari pekerjaan, memiliki niat yang tinggi untuk bertahan(Meyer and Allen, 1997). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Iklim organisasi terhadap Komitmen Organisasi pada karyawan di PT. X Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kausalitas dengan jumlah subjek 54 orang karyawan. Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Iklim organisasi dari kuesioner Litwin and Stringer Organizational Climate Questionnaire (LSOCQ) yang dikembangkan oleh Litwin & Stringer dan komitmen organisasi dari Mowday, Steers, Porter (1979). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif iklim organisasi terhadap komitmen organisasi sebesar (R Square = 0,410) atau sebesar 41%.]]>
<![CDATA[Hubungan Self-control dengan Celebrity Worship pada Mahasiswa Penggemar Stray Kids di Bandung ]]>
<![CDATA[Adzka Ghaffara]]>;
<![CDATA[Siti Qodariah]]>
<![CDATA[ Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science ]]>
Publisher : <![CDATA[UNISBA Press ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (322.834 KB)
|
DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.1227
<![CDATA[Abstract. Many young people are hysterical to see the action of Korean boy groups or girl groups. One of the boy groups that are currently being discussed is Stray Kids, they are at the top of the list for newcomer K-pop artists. As a student, they should be able to think well and act appropriately because they are considered adults. This is related to their self-control. If students have good self-control, then idolizing someone can be a motivation for their lecture activities. In fact, there are still many fans who experience celebrity worship. The purpose of this study was to obtain empirical data on the relationship between self-control and celebrity worship on students who are fans of Stray Kids in Bandung. The measuring instrument used in this study is the self-control tool developed by Averill to measure self-control and the Celebrity Attitude Scale (CAS) compiled by Maltby et al to measure celebrity worship. This research was conducted on 101 students who are fans of Stray Kids in the city of Bandung. Researchers used analytical techniques on the SPSS for windows application and obtained rs = 0.602 which indicates a fairly close positive relationship between self-control and celebrity worship. That is, the higher the self-control, the higher the celebrity worship owned by Stray Kids fan students in Bandung, and vice versa. Abstrak. Banyak anak muda histeris melihat aksi boygroup atau girlgroup Korea. Salah satu boygroup yang sedang ramai dibicarakan saat ini adalah Stray Kids, mereka menduduki urutan teratas untuk artis K-pop pendatang baru. Pada seorang mahasiswa, mereka seharusnya sudah mampu berpikir dengan baik dan bertindak dengan tepat karena sudah dianggap dewasa. Hal tersebut berkaitan dengan self-control yang dimilikinya. Apabila mahasiswa memiliki self-control yang baik, maka mengidolakan seseorang bisa saja menjadi sebuah motivasi untuk kegiatan perkuliahannya. Nyatanya, masih banyak penggemar yang mengalami celebrity worship atau pemujaan selebriti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data empiris mengenai hubungan self-control dengan celebrity worship pada mahasiswa penggemar Stray Kids di Kota Bandung. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur self-control yang disusun oleh Averill untuk mengukur self-control dan Celebrity Attitude Scale (CAS) yang disusun oleh Maltby dkk untuk mengukur celebrity worship. Penelitian ini dilakukan kepada 101 orang mahasiswa penggemar Stray Kids di Kota Bandung. Peneliti menggunakan teknik analisis pada aplikasi SPSS for windows dan didapatkan rs = 0.602 yang menunjukkan adanya hubungan positif yang cukup erat antara self-control dengan celebrity worship. Artinya, semakin tinggi self-control maka semakin tinggi pula celebrity worship yang dimiliki oleh mahasiswa penggemar Stray Kids di Kota Bandung, begitupun sebaliknya.]]>
<![CDATA[Studi Deskriptif Mengenai Job Demand dan Job Resources pada Karyawan Junks Radio Kota Bandung ]]>
<![CDATA[Lulu Syadza Syahzan]]>;
<![CDATA[Lisa Widawati]]>
<![CDATA[ Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science ]]>
Publisher : <![CDATA[UNISBA Press ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (245.924 KB)
|
DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.1236
<![CDATA[Abstract. Every modern organizations want employees who have work engagement. In the JD-R model there are job demand and job resources which are being the predictor of work engagement on employees. However, not all of the developing companies take notice to the balance of job demand and job resources for their employees. Radio is one of creative industries that are potentials in Bandung where the balance of of job demand and job resources is needed in order to continue to grow in modern era. In this research it is seen to how job demand and job resources from 24 employees of Junks Radio who have engagement within their work. This research uses quantitative approach and descriptive study method using the JDRS scale (Job Demand-Resource Scale) Jackson & Rothmann (2005) which had been adaptated by the previous researcher. The result of this study using SPSS-25 calculation shows that on Junks Radio employees have high job demand (78,8%) and high job resources (95,8%) so according to the JDRS interpretation it is found that Junks Radio employees see their job as a challenging work. Abstrak. Setiap organisasi modern menginginkan karyawan yang memiliki work engagement. Dalam model JD-R terdapat job demand dan job resources yang menjadi prediktor adanya work engagement pada karyawan. Namun tidak semua perusahaan berkembang memperhatikan keseimbangan dari beban kerja dan sumber daya bagi karyawan. Radio merupakan salah satu jenis dari industri kreatif yang potensial di Kota Bandung dimana dibutuhkan keseimbangan job demand dan job resources yang tersedia guna terus mampu berkembang di era modern. Pada penelitian ini dilihat job demand dan job resources dari 24 karyawan Junks Radio yang memiliki ikatan dengan pekerjaannya. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode studi deskriptif dengan menggunakan alat ukur JDRS (Job Demand-Resource Scale) Jackson & Rothmann (2005) yang telah diadaptasi dari peneliti sebelumnya. Hasil penelitian menggunakan pergitungan SPSS-25 menunjukkan bahwa pada karyawan Junks Radio Job demand tinggi (78,8%) dan job resources tinggi (95,8%) sehingga berdasarkan interpretasi JDRS didapat bahwa karyawan Junks Radio mempersepsikan pekerjaan sebagai pekerjaan yang menantang.]]>
<![CDATA[Pengaruh Institutional Trust terhadap Perilaku Kooperatif dalam Penerapan Protokol Kesehatan Pandemi Covid – 19 ]]>
<![CDATA[Shofa Salsabila Farhah]]>;
<![CDATA[Dewi Rosiana]]>
<![CDATA[ Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science ]]>
Publisher : <![CDATA[UNISBA Press ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (539.028 KB)
|
DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.1269
<![CDATA[Abstract. Covid-19 began to spread throughout the world, including in Indonesia, the government then provided preventive measures in dealing with this new variant of the virus by urging the public to obey the health protocols that have been set to reduce the rate of spread. However, there are still many omissions made by the community against these recommendations so that students in this case have a role in educating the public about this, especially students of the medical faculty which are engaged in the medical and health fields. The purpose of this study was to determine the effect of institutional trust on student cooperative behavior in the application of health protocols to students of the Faculty of Medicine in Bandung City during the COVID-19 pandemic. This study uses a quantitative approach with a non-experimental causality research design that combines convenience sampling with snowball sampling with a total of 170 students from the Faculty of Medicine in Bandung. The analytical technique used is the Simple Linear Regression Test using SPSS software. From the results of data analysis shows that there is an influence of institutional trust on the cooperative behavior of Medical Faculty students in Bandung. Statistical analysis shows the value of the coefficient of determination shows the results of 0.027 or an influence of 2.7%. Abstrak. Abstrak— Covid – 19 mulai menyebar ke seluruh dunia termasuk di Indonesia, pemerintah lalu memberikan upaya – upaya pencegahan dalam menangani virus varian baru ini dengan menghimbau masyarakatnya untuk mentaati protocol kesehatan yang telah ditetapkan untuk menurunkan laju penyebaran. Namun masih banyaknya kelalaian yang dilakukan oleh masyarakat terhadap anjuran tersebut sehingga mahasiswa dalam kasus ini memiliki andil untuk mengedukasi masyarakat mengenai hal ini, terlebih mahasiswa fakultas kedokteran yang dimana bergerak di bidang medis dan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh institutional trust terhadap perilaku kooperatif mahasiswa dalam penerapan protokol kesehatan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran di Kota Bandung selama masa pandemi covid – 19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan disain penelitian kausalitas non eksperimental yang mengkombinasikan convinience sampling dengan snowball sampling dengan jumlah responden sebanyak 170 Mahasiswa Fakultas Kedokteran di Kota Bandung. Teknik analisis yang digunakan adalah Uji Regresi Linier Sederhana dengan menggunakan software SPSS. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh institutional trust terhadap perilaku kooperatif Mahasiswa Fakultas Kedokteran di Kota Bandung. Analisis statistik menunjukkan nilai koefisien determinasi menunjukkan hasil 0.027 atau mempengaruhi sebesar 2.7%.]]>
<![CDATA[Pengaruh Smoking Abstinence Self-efficacy terhadap Intensi Berhenti Merokok pada Mahasiswa di Universitas Islam Bandung ]]>
<![CDATA[Tinggasari Tri Astuti]]>;
<![CDATA[Siti Qodariah]]>
<![CDATA[ Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science ]]>
Publisher : <![CDATA[UNISBA Press ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (168.041 KB)
|
DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.1298
<![CDATA[Abstract. Many student smokers have tried to quit smoking but failed and some have the intention to quit smoking but are still buying time to start. This study aims to determine how much smoking abstinence self-efficacy contributes to smoking cessation intentions in students at the Islamic University of Bandung. The concept used in the formation of intentions uses the Theory of Planned Behavior. This study had 102 participants using convenience sampling. This study measurement are uses smoking abstinence self-efficacy scale and the smoking cessation intention scale was compiled by researchers based on the Theory Planned of Behavior concept. Data analysis using linear regression and multiple regression techniques. The results show that the contribution of smoking abstinence self-efficacy to the intention to quit smoking is 0.644 (64.4%). The most significant predictor of intention dimension is perceived behavioral control by 31.4% (Sig. 0.000), then subjective norm by 28.9% (Sig. 0.000), and attitude toward behavior only 19.2% (Sig. 0.003). Abstrak. Banyak perokok mahasiswa yang sudah mencoba untuk berhenti merokok namun gagal dan ada pula yang memiliki niatan untuk berhenti merokok tetapi masih mengulur waktu untuk memulainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kontribusi smoking abstinence self-efficacy terhadap intensi berhenti merokok pada mahasiswa di Universitas Islam Bandung. Konsep yang dipakai dalam pembentukan intensi (niat) menggunakan teori Intensi dari Theory of Planned Behavior. Penelitian ini memiliki 102 partisipan dengan menggunakan convenience sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu skala smoking abstinence self-efficacy untuk mengukur smoking abstinence self-efficacy, dan skala intensi berhenti merokok disusun oleh peneliti berdasarkan konsep Theory Planned of Behavior. Analisa data dilakukan dengan teknik linier regression dan multiple regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar kontribusi pengaruh smoking abstinence self-efficacy terhadap intensi berhenti merokok sebesar 0,644 (64,4%). Prediktor dimensi intensi yang paling berpengaruh signifikan adalah perceived behavioral control sebesar 31,4% (Sig. 0,000), kemudian subjective norm sebesar 28,9% (Sig. 0,000), dan attitude toward behavior hanya 19,2% (Sig. 0,003).]]>
<![CDATA[Pengaruh Transformational leadership terhadap Komitmen Organisasi pada Karyawan Empat Hotel ]]>
<![CDATA[Allessandro Adam Wiedyatmoko]]>;
<![CDATA[Lisa Widawati]]>
<![CDATA[ Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science ]]>
Publisher : <![CDATA[UNISBA Press ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (351.942 KB)
|
DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.1303
<![CDATA[Abstract. Organizational commitment is defined as individual psychological state that attach them to their organization (Meyer & Allen, 1997). Employee's Organizational commitment could be enhanced by transformational leadership as one of many factors (Bass & Riggio, 2006). Arustei (2013) stated that transformational leadership is very important in Hotel industry, specifically higher level hotels because Hotel industry is one of the industry that uses human strength and therefore require commited employees. This study aims to find out the strenght of tge effect of transformational leadership on organizational commitment of front office and food & beverage employees in four to five stars hotels in Bandung City. The instruments used in this study are Multifactor Leadership questionare (Mlq) from Bass (tahun berapa) adapted by Wardianto & hendrati (2014) and Organizational Commitment Questionare (ocq) from (tulis penulis sama tahunnyaa) adapted by Wardianto & hendrati (2014). Data analysis used in this study is simple linier regression. The result of this study shows that there is an impact of transformational leadership on affective commitment up to 24.6% and normative commiment up to 9.6% which means, the more frequent the transformational leadership being used, the higher the affective and normative commitment of the employees. Abstrak. Komitmen organisasi didefiniskan sebagai keadaan psikologis dari individu yang mengikat individu dengan organisasi. (Meyer and Allen, 1997). Komitmen organisasi karyawan dapat ditingkat salah satunya dengan gaya transformational leadrship (Bass and Riggio, 2006). Menurut Arustei (2013) bahwa gaya transformational leadership sangat penting dalam industri perhotelan, terutama hotel kelas atas, karena perhotelan adalah industri yang lebih menggunakan tenaga manusia dan membutuhkan karyawan yang berkomitmen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh transformational leadership terhadap komitmen organisasi pada karyawan front office dan food and beverage service di empat Hotel bintang empat dan lima Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode kasualitas dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Seluruh populasi menjadi subjek penelitian yakni sebanyak 55 karyawan front office dan food and beverage service di empat Hotel bintang empat dan lima Kota Bandung. Alat ukur yang digunakan adalah Multifactor Leadership Questionare (MLQ) dari Bass yang terlah di adaptasi oleh Wardianto dan Hendrati (2014). Untuk alat ukur komitmen organisasi menggunakan Organizational Commitment Questioaner (OCQ) yang telah di adaptasi oleh Wardianto dan Hendrati (2014). Analisis data menggunakan teknik uji regresi linear sederhana. Hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat pengearuh transformational leadership terhadap affective commitment sebesar 24,6% dan berpengaruh juga terhadap normative commitment sebesar 9,6 % yang berarti semakin sering penggunaan transformational leadership maka semakin tinggi affective commitment dan normative commitment karyawan.]]>
<![CDATA[Hubungan Adiksi Media Sosial dengan Body Dissatisfaction pada Wanita Dewasa Awal di Bandung ]]>
<![CDATA[Aisyah Anastarisha Putri Asharyadi]]>;
<![CDATA[Siti Qodariah]]>
<![CDATA[ Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science ]]>
Publisher : <![CDATA[UNISBA Press ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (271.147 KB)
|
DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.1344
<![CDATA[Abstract. Early adult women have the task of starting to have an intimate partner in the process possibly has body dissatisfaction. Body dissatisfaction can cause individuals to become depressed, have eating disorders, and even die. Social media addiction is the effect of excessive use of social media resulting in body dissatisfaction. The purpose of this study was to obtain empirical evidence of the relationship between social media addiction and body dissatisfaction in early adult women in Bandung. This study used correlational and convenience sampling methods with a subject of 414 early adult women in Bandung. The analytical technique used is the Spearman Correlation Test. The results showed that there was a relationship between social media addiction and body dissatisfaction in early adult women in Bandung with the results of correlation analysis showing the coefficient r = 0.413 with p = (p <0.05). Abstrak. Wanita dewasa awal memiliki tugas untuk mulai memiliki pasangan intim dalam proses mencari pasangan intim berkemungkinan merasa body dissatisfaction. Body dissatisfaction dapat menyebabkan individu menjadi depresi, memiliki gangguan makan, bahkan kematian. Adiksi media sosial merupakan efek dari penggunaan media sosial yang berlebih berakibat menjadi body dissatisfaction. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh bukti secara empiris hubungan adiksi media sosial dengan body dissatisfaction pada wanita dewasa awal di Bandung. Penelitian ini menggunakan korelasional dan metode sampling convenience sampling dengan subjek sejumlah 414 wanita dewasa awal di Bandung. Teknik analisis yang digunakan adalah Uji Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara adiksi media sosial dengan body dissatisfaction pada wanita dewasa awal di Bandung dengan hasil Analisis Korelasi menunjukkan koefisien r = 0.413 dengan p = (p<0.05).]]>
<![CDATA[Pengaruh Institutional Trust terhadap Perilaku Kooperatif dalam Konteks Penerapan Protokol Kesehatan ]]>
<![CDATA[Ayu Krisnasari]]>;
<![CDATA[Dewi Rosiana]]>
<![CDATA[ Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science ]]>
Publisher : <![CDATA[UNISBA Press ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (353.848 KB)
|
DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.1352
<![CDATA[Abstract. Covid-19 is an infectious disease caused by a coronavirus. Responding to the COVID-19 pandemic, the government is working hard to implement the 3M rules, namely wearing masks, washing hands, and maintaining distance. But in fact, there are still many people and students who congregate outside their homes and do not keep their distance for reasons of work or just to meet friends. Behaving cooperatively in the context of implementing health protocols that have been recommended by the government is very important in responding to current conditions. Trust in the government is one of the causes of the low level of cooperation in implementing health protocols during the pandemic by students. This type of research is a quantitative research using a non-experimental causal research design. The measuring instrument used in this study the institutional trust which was developed by Rosiana et al., (2018) and has been modified by the researcher by adding 1 item and cooperative behavior from BPS (2020). The research subjects were active students of the Islamic University of Bandung, amounting to 181 respondents. Data analysis using Simple Linear Regression test. The results of the study show that there is an influence of 47.9% between institutional trust on cooperative behavior in the context of implementing health protocols. Abstrak. Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus. Menyikapi pandemi covid-19, pemerintah berupaya keras menerapkan aturan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Namun nyatanya, masih banyak masyarakat dan mahasiswa yang berkerumun di luar rumah dan tidak menjaga jarak dengan alasan bekerja ataupun hanya sekedar untuk bertemu dengan teman. Berperilaku kooperatif dalam konteks penerapan protokol kesehatan yang telah dihimbau oleh pemerintah sangat penting dalam menyikapi kondisi seperti saat ini. Kepercayaan pada pemerintah menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat kerjasama dalam menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi oleh mahasiswa. Jenis dari penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian kausal non eksperimental. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini yaitu institutional trust yang di kembangkan oleh Rosiana et al., (2018) dan telah di modifikasi oleh peneliti dengan menambahkan 1 item dan perilaku kooperatif dari BPS (2020). Subjek penelitian adalah mahasiswa aktif Universitas Islam Bandung yang berjumlah 181 responden. Analisis data dengan menggunakan uji Regresi Linier Sederhana. Hasil dari penelitian menunjukan terdapat pengaruh sebesar 47,9% antara institutional trust terhadap perilaku kooperatif dalam konteks penerapan protokol kesehatan.]]>
<![CDATA[Pengaruh Job crafting terhadap Workplace Well-Being pada Karyawan di Kota Bandung ]]>
<![CDATA[Irfan Nasiruddin Khairi]]>;
<![CDATA[Sita Rositawati]]>
<![CDATA[ Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science ]]>
Publisher : <![CDATA[UNISBA Press ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (397.636 KB)
|
DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.1402
<![CDATA[Abstract. Since the COVID-19 pandemic, employees have become working from home or WFH, working from home has created a separate burden for employees, which has an impact on employee happiness. According to the survey results during WFH, the level of employee happiness decreased significantly. The concept of happiness has the same meaning as the concept of well-being. Well-being at work is a feeling of satisfaction felt by employees as a whole related to their work. Workplace well-being is influenced by the balance between job demand and job resources. Efforts made by employees in balancing the demands of work and work resources are called job crafting. This study aims to determine the effect of job crafting on employee welfare in the city of Bandung. The hypothesis proposed in this study is that job crafting has a major effect on work welfare for employees in the city of Bandung. To test this research, this study uses a quantitative approach with multiple regression analysis techniques. The population in this study were employees in the city of Bandung, amounting to 387 people. The researcher uses the Workplace well-being Index from Page which has been modified by Maulidina (2020) and the Job crafting Scale from Tims, Bakker and Derk which has been translated into Indonesian by Sutisna (2020). The population in this study amounted to 387 employees. The results of this study indicate that job crafting has a large and significant effect of 56.1%. The dimensions that have a big and significant impact are only the dimensions of increasing structural work resources and decreasing job demands that are hampering. Abstrak. Sejak terjadinya pandemi covid-19 karyawan menjadi bekerja dari rumah atau WFH, bekerja dari rumah menimbulkan beban tersendiri bagi karyawan, sehingga berdampak pada kebahagiaan karyawan. Menurut hasil survey pada saat WFH, tingkat kebahagiaan karyawan menurun signifikan. Konsep kebahagiaan memiliki arti yang sama deng konsep kesejahteraan. Kesejahteraan di tepat kerja atau workplace well-being merupakan perasaan puas yang dirasakan karyawan secara keseluruhan terkait pekerjaannya. Workplace well-being dipengaruhi oleh adanya keseimbangan antara job demand dan job resources. Upaya yang dilakukan karyawan dalam menyeimbangkan job demand dan job resources disebut job crafting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh job crafting terhadap workplace well-being pada karyawan di Kota Bandung. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah job crafting memiliki pengaruh yang besar terhadap workplace well-being pada karyawan di Kota Bandung. Untuk menguji penelitian ini, Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis regresi berganda. Populasi penelitian ini adalah karyawan di Kota Bandung yang berjulmah 387 orang. Peneliti menggunakan alat ukur Workplace well-being Index dari Page, yang telah dimodifikasi oleh Maulidina (2020) dan Job crafting Scale dari Tims, Bakker dan Derk, yang telah dialih bahasakan kedalam bahasa Indonesia oleh Sutisna (2020). Populasi dalam penelitian ini sebesar 387 karyawan. Hasil penelitian ini menunjukan job crafting memberikan pengaruh yang besar dan signifikan sebesar 56,1%. Dimensi yang memberikan pengaruh yang besar dan signifikan hanyalah dimensi increasing structural job resources dan decreasing hindering job demand.]]>
