Ritual Cakak Pepadun merupakan tradisi inisiasi masyarakat Lampung, khususnya Suku Pepadun, yang menandai peralihan status individu dari masa kanak-kanak ke kedewasaan. Ritual ini tidak hanya berfungsi sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai wahana pendidikan karakter, pembentukan identitas sosial, serta internalisasi nilai-nilai luhur seperti kesabaran, keberanian, kedisiplinan, dan tanggung jawab. Penelitian ini bertujuan mengkaji makna ritual Cakak Pepadun melalui pendekatan etnografis dengan fokus pada struktur ritual, simbol-simbol yang digunakan, dan relevansinya dalam konteks modern. Data dikumpulkan melalui observasi langsung di desa-desa adat di Padangratu dan Haduyangratu, Provinsi Lampung, serta studi literatur dari sumber antropologi, jurnal budaya lokal, dan dokumentasi UNESCO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cakak Pepadun memiliki peran penting dalam menjaga warisan budaya sekaligus membentuk individu yang utuh secara moral dan spiritual. Meskipun menghadapi tantangan globalisasi, ritual ini masih lestari dengan modifikasi yang tetap mempertahankan esensi filosofisnya. Dengan revitalisasi melalui integrasi dalam kurikulum pendidikan karakter dan pemanfaatan media digital, ritual ini layak menjadi bagian dalam pembentukan identitas generasi muda Indonesia.