Claim Missing Document
Check
Articles

IMUNOTERAPI PADA KANKER PAYUDARA Putu Nita Cahyawati
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.2.1.2018.52-55

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker yang menjadi penyebab utama kematian pada wanita di seluruh dunia. Dari seluruh kasus kanker yang terdiagnosa, kanker payudara menduduki peringkat kedua (1,7 juta, 11,9%) setelah kanker paru (1,8 juta, 13%). Insiden kanker payudara meningkat di seluruh dunia. Insidennya diperkirakan meningkat lebih dari 5% setiap tahunnya. Insiden tertinggi terjadi di negara dengan sosial ekonomi tinggi (Eropa, Amerika Utara) dan terendah di negara dengan sosial ekonomi rendah. Walaupun demikian, lebih dari setengah kematian akibat penyakit ini terjadi di negara dengan sosial ekonomi rendah. Hal ini dikarenakan keterbatasan dalam deteksi dini penyakit dan minimnya fasilitas kesehatan yang ada. Di negara berkembang 75% kanker payudara terdeteksi pada stadium III dan IV, sedangkan di Amerika Utara 70% terdeteksi pada stadium 0 dan I. Lebih dari 1 juta wanita di seluruh dunia terdiangnosis kanker payudara setiap tahunnya, dengan jumlah kematian lebih dari 410.000.
TRANSPORT, METABOLISME DAN PERAN VITAMIN A DALAM IMUNITAS Putu Nita Cahyawati
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.2.2.2018.43-47

Abstract

Vitamin A sangat penting bagi kehidupan. Vitamin A diperoleh melalui makanan yang mengandung prekursor vitamin A (seperti carotenoid) atau vitamin A itu sendiri dalam betuk retinyl ester. Asam retinoat merupakan metabolit aktif dari vitamin A, yang berfungsi untuk meregulasi berbagai fungsi seluler seperti proliferasi sel, diferensiasi dan kematian sel pada berbagai tipe sel. Vitamin A juga berperan dalam berbagai fungsi biologis tubuh seperti perkembangan embrio, penglihatan dan fungsi otak.1,2 Defisiensi vitamin A merupakan salah satu masalah kesehatan serius, khususnya di negara berkembang. Kondisi ini menyebabkan tingginya risiko infeksi gastrointerstinal, infeksi paru, dan rendahnya respon terhadap vaksinasi, sehingga meningkatkan angka mortalitas pada anak-anak.1 Peran vitamin A pada sistem imun pertama kali dicetuskan pada abad ke 20 oleh Edward Mellanby dan Harry Green.2 Selama dekade terakhir penelitian tentang peran vitamin A pada imunitas telah banyak dilakukan. Melalui artikel ini penulis mencoba memberikan gambaran dan pemaparan tentang transport, metabolisme dan peran vitamin A serta peranannya dalam imunitas.
Efek Analgetik dan Antiinflamasi Kaempferia Galanga (Kencur) Putu Nita Cahyawati
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.899 KB) | DOI: 10.22225/wicaksana.4.1.2020.15-19

Abstract

Kaempferia galanga (K. galanga) atau yang dikenal sebagai "kencur" di Indonesia digunakan sebagai salah satu bahan makanan. Tanaman ini sering dijadikan pasta karena dipercaya dapat mengatasi kelelahan. Berdasarkan hasil review, secara tradisonal tanaman ini sering digunakan untuk pengobatan diare, migrain dan meningkatkan energi, dan mengatasi kelelahan.1 Rimpang K. galanga selama ini digunakan oleh untuk menghilangkan sakit gigi, sakit perut, pembengkakan pada otot dan rematik. K. Galanga secara luas juga digunakan di Thailand untuk pengobatan hipertensi, asma, rematik, gagngguan pencernaan, demam, sakit kepala dan mengurangi rasa nyeri abdomen.2,3 Kaempferia galanga termasuk dalam kingdom: Plantae, sub kingdom: Phanerogamae, divisi: Spermatophyta, sub divisi: Angiospermae, kelas: Monocotyledonae, seri: Epigynae, ordo: Scitaminales, keluarga: Zingiberaceae, genus: Kaempferiam, spesies : galanga. Bagian tanaman yang sering digunakan adalah rimpang, akar, daun.1 Komponen utama yang terkandung dalam K. galanga antara lain ethyl-p-methoxycinnamate (31.77%), methylcinnamate (23.23%), carvone (11.13%), eucalyptol (9.59%) dan pentadecane (6.41%). Ekstrak K.galanga dilaporkan memiliki efek antinflamasi, analgetik, antidiare, antibakteri, sedatif, sitotoksik, insektisidal, antihelmint, dan antioksidan.
Pemberdayaan Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat Dalam Pencegahan COVID-19 di Banjar Serongga Pondok, Tabanan Putu Nita Cahyawati; A. A. Sri Agung Aryastuti; Luh Gde Evayanti
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.4.2.2020.1-6

Abstract

The COVID-19 pandemic is affecting all elements of Indonesian society. Lack of knowledge, lack of readiness, and insufficient allocation of funds make the prevention of this disease a challenge for the entire community. Social distancing, limiting all activities outside the home, using masks, hand sanitizers and disinfectants are all efforts that can be made to prevent the spread of this disease. Banjar Serongga Pondok is one of the traditional Banjar which is quite consistent in implementing these things. The residents of Banjar Serongga Pondok have indeed tried to reduce all activities outside the home, but it is undeniable that there are still residents who have not been able to implement this properly. Therefore, a special task force was formed called the Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat as the driving force for all COVID-19 virus prevention activities in Banjar. The routine efforts that usually they do are spraying disinfectant liquid every Sunday. However, the limitations of disinfectant fluids and budget constraints in the implementation of these activities made it difficult to carry out the activities. The condition, exacerbated by the scarcity of masks, also made it difficult for the task force to work for residents. Based on these problems, the service is focused on providing information related to COVID-19, providing masks, hand sanitizers, and disinfectants to the COVID-19 Task Force in Banjar Serongga Pondok. The activity was started by giving a speech by Kelian Adat Banjar Serongga Pondok, remarks by the head of the activity organizer, material delivery and discussion, the delivery of assistance, and assistance in the implementation of disinfection. This program is expected to help the task force's work program continuity in preventing the transmission of COVID-19, especially in Banjar Serongga Pondok.
A Mini Review: Efek Farmakologi Andrographis Paniculata (Sambiloto) Putu Nita Cahyawati
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.5.1.2021.19-24

Abstract

Andrographis paniculata (A. paniculata) atau sambiloto merupakan salah satu tanaman herbal yang pemanfaatannya cukup luas di masyarakat. Tumbuhan ini tumbuh baik di wilayah Asia Tenggara dan dilaporkan memiliki berbagai efek farmakologi bagi kesehatan. A. paniculata diketahui memiliki efek antikanker, antibakteri, analgetik, antidiabetik dan menurunkan tekanan darah. Akan tetapi, semua hasil penelitian ini masih terbatas pada pengujian pada hewan coba dan belum ada uji klinis yang memadai pada manusia. Data efek tanaman ini pada kesehatan reproduksi juga menunjukkan bahwa tanaman ini dapat mengganggu proses spermatogenesis sehingga dapat mengganggu kesuburan.
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PETUGAS KEBERSIHAN DI ERA PANDEMI COVID-19 Putu Nita Cahyawati; Ni Kadek Elmy Saniathi
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.5.2.2021.87-91

Abstract

Petugas kebersihan merupakan salah satu tenaga yang sangat penting dalam pelayanan di klinik, puskesmas, maupun di rumah sakit. Hal ini dikarenakan tempat tersebut merupakan lokasi berkumpulnya orang sakit maupun sehat. Kondisi ini menyebabkan tingginya risiko penularan penyakit infeksi di tempat ini, termasuk terjadinya pencemaran lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat khususnya bagi para petugas kebersihan di tempat pelayanan kesehatan. Instrumen yang digunakan pada kegiatan ini adalah kusioner. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner, temukan bahwa seluruh responden telah menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar rumah. Walaupun demikian, belum seluruh responden dapat mempertahankan untuk tidak membukan masker saat bekerja. Perilaku hidup dan sehat di lingkungan keluarga juga belum diterapkan sesuai protokol yang dianjurkan dan belum diterapkan secara konsisten. Dengan demikian, dapat dismpulkan bahwa penerapkan perilaku hidup bersih dan sehat baik di keluarga maupun di tempat kerja belum dilakukan secara konsisten, sehingga, dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19.
EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM UPAYA PENERAPAN COMMUNITY ORIENTED MEDICAL EDUCATION DI DESA PUHU, GIANYAR Putu Nita Cahyawati (Scopus ID: 57203956416); I Made Adi Putra Wiguna
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.6.1.2022.17-22

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan kesehatan diri dan keluarga. Tujuan kegiatan pendampingan ini adalah untuk memberikan edukasi dan informasi kepada keluarga angkat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga serta pentingnya menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini. Kegiatan dilaksanakan secara langsung melalui kunjungan lapangan dan secara online dengan melibatkan 6 anggota keluarga angkat. Indikator keberhasilan program dinilai berdasarkan dua parameter yaitu: pelaksanakan program edukasi secara langsung dan peningkatan hasil posttest dibandingkan dengan pretest. Penilaian pelaksanaan program dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu: “Kurang” bila tidak ada indikator keberhasilan yang tercapai; “Cukup” bila satu indikator tercapai; dan “Baik” bila dua indikator tercapai. Hasil kegiatan ini menemukan bahwa terdapat peningkatan nilai postest dibandingkan nilai pretest. Kegiatan juga telah dilakukan secara langsung dan memperoleh respon positif dari keluarga angkat. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa program memenuhi indikator yang diharapkan dan termasuk dalam kategori “Baik” karena sudah dilaksanakan secara langsung dan terdapat peningkatan hasil posttest. Walaupun demikian, perilaku hidup bersih dan sehat memerlukan kesadaran diri dari setiap anggota keluarga terutama orang tua sebagai role model bagi anak-anaknya. Perilaku ini juga perlu dilakukan secara konsisten agar mampu mendapatkan hasil yang positif khususnya bagi kesehatan individu dan keluarga.
QUO VADIS KEBUDAYAAN NUSANTARA Putu Nita Cahyawati
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.6.1.2022.39-46

Abstract

Indonesia adalah masyarakat multikultural. Indonesia memiliki tradisi dan kebudayaan yang beranekaragam Keanekaragaman budaya Indonesia merupakan kekayaan yang berkembang secara berkelanjutan dan menyatukan kemajemukan yang ada. Saat ini banyak penelitian dan wacana yang menilai serta membahas fenomena perubahan dan pergeseran budaya yang diakibatkan oleh pengaruh globalisasi. Tinjauan pustaka ini berfokus pada eksistesi dan quo vadis kebudayaan nusantara di tengah arus globalisasi. Globalisasi menimbulkan dampak positif dan negatif, secara tidak langsung mempengaruhi kebudayaan nusantara. Diperlukan upaya internal guna meminimalisir efek negative globalisasi agar kebudayaan nusantara tetap lestari. Menanamkan pendidikan karakter dan mengembangkan kearifan lokal merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan. Dengan mengedepankan filsafat nusantara dan pendalamam nilai-nilai kearifan lokal di setiap wilayah dalam bidang sosial, budaya, dan pendidikan, diharapkan menjadi pendukung yang kuat guna mencegah hilangnya kebudayaan nusantara.
EDUKASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PASAR IKAN KEDONGANAN, BALI Putu Nita Cahyawati (Scopus ID: 57203956416); Pande Ayu Naya Kasih; Anak Agung Sri Agung Aryastuti; Desak Putu Citra Udiyani; I Gde Suranaya Pandit
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.6.2.2022.53-59

Abstract

Pasar tradisional merupakan salah satu pilar perekonomian daerah di Indonesia. Salah satu pasar tradisional di Bali adalah Pasar Ikan Kedonganan. Lokasinya yang strategis memungkinkan pasar ini dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun internasional. Pedagang pasar tradisional merupakan kelompok masayarakat yang sangat rentan mengalamai risiko kesehatan dan keselamatan kerja khususnya selama pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan jarak fisik antara pedagang dan pembeli yang sangat dekat, ruang kerja terbatas, penggunaan alat pelindung diri yang minim, serta kebersihan yang buruk. Kurangnya informasi kesehatan dan perkembangan kesehatan kerja pada sektor informal ini merupakan salah satu pemicu terjadinya permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian pada kelompok pedagang di Pasar Ikan Kedonganan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mitra tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Kegiatan diawali oleh diskusi, penyuluhan, dan evaluasi. Hasil kegiatan menemukan bahwa partisipasi mitra selama kegiatan sangat baik (100%). Kegiatan penyuluhan juga dapat meningkatan pengetahuan mitra. Hal ini dinilai berdasarkan hasil nilai pretest dan posttest. Nilai pretest sebelum kegiatan adalah 18,82 dan nilai posttest pada akhir kegiatan yaitu 40. Peningkatan pengetahuan mencapai 2 kali lipat dari nilai awal namun belum mencapai nilai 70. Kesimpulan yang diperoleh antara lain pelaksanaan kegiatan telah berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana. Terdapat peningkatan nilai prettest dan posttest dari 18,82 poin pada awal kegiatan menjadi 40 poin pada akhir kegiatan. Walaupun demikian, diperlukan upaya berkesinambungan dalam mendampingi mitra dalam penerapan edukasi yang telah diberikan.
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA FARINGITIS STREPTOCOCCUS GROUP A De Luh Pratiwi Angganing Lestari; Ni Putu Satya Deva Jayanti; Tri Wisananda Putra; Putu Utari Fridayanthi; I Gede Ketut Deny Patmantha Putra Tjahyadi; Luh Gde Sita Maharani; Putu Nita Cahyawati
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.6.2.2022.88-95

Abstract

Pharyngitis is an infection that occurs in the pharynx due to bacterial or viral infection. The bacteria that most often causes pharyngitis is group A Streptococcus. The method used in writing this article is a narrative review. The results of the literature review found information that in diagnosing pharyngitis caused by group A streptococcus bacteria there are several recommendations. Ideally, a rapid antigen detection test (RADT) and/or a throat culture (throat swab) should be performed. The Centor Score is another method that can be used to determine the cause of pharyngitis. This method is an initial assessment to assist doctors in identifying group A Streptococcus as the cause of pharyngitis based on clinical symptoms that occur in patients. The Centor Score is generally intended for assessment in adult patients. Meanwhile, for children, the McIsaac Score can be used. In addition to the scoring system, there is another alternative scoring system that can be used, namely FeverPAIN. Antibiotics should be given if the patient is confirmed to be infected with bacteria. Antibiotics are generally given for 10 days. Penicillin or amoxicillin are recommended as drugs of choice for patients who do not have a history of allergy to these drugs. This choice was based on price, narrow spectrum, and effectiveness. Based on these results, it can be concluded that a definite diagnosis of group A streptococcus infection can be made through a rapid antigen detection test and/or throat culture. Alternative scoring systems that can be used in clinical practice are Centor Score, McIsaac Score, and FeverPAIN. Penicillin or amoxicillin are recommended as drugs of choice for patients without a history of allergies.
Co-Authors A. Lestarini Agus Santosa Anak Agung Gede Raka Gunawarman Anak Agung Ngurah Mayun Wirajaya Anak Agung Raka Budayasa Anak Agung Sri Agung Aryastut Anak Agung Sri Agung Aryastuti Anak Agung Sri Agung Aryastuti Anak Agung Sri Agung Aryastuti Asri Lestarini Asri Lestarini Atmaja, Ni Putu Velentina Putri Surya Ayu Savitri Siskayani Ayu Switi D. Wijaya De Luh Pratiwi Angganing Lestari Desak Putu Citra Udiyani Desak Putu Citra Udiyani Desak Putu Oki Lestari Dewa Ayu Putu Ratna Juwita Dewi, Ni Wayan Erly Sintya Diah Padmawati Dian Puspitha Giribaldi Pemecutan Gst Ayu Kade Devina Muryantisa Gustu Rama I Dewa Gede Amara Putra Wibawa I Gde Suranaya Pandit I Gede Ketut Deny Patmantha Putra Tjahyadi I Made Adi Putra Wiguna I MADE PARIARTHA I Made Toya Ariawan I Made Wira Supanji I Nengah Sujaya I Nyoman Gede Maha Putra I Putu Arya Suryanta Wiguna I Putu Rustama Putra I Wayan Yoga Diva Peranawa Jihvani, Putu Ayu Krishna Kadek Berliantara Komang Trisna Sumadewi Kurniawan, I Gde Yudhi Lestarini, Asri Luh Gde Evayanti Luh Gde Sita Maharani Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Sri Yenny Made Indra Wijaya N. K. E. Saniathi Ni Kadek Elmy Saniathi Ni Luh Anik Puspa Ningsih Ni Luh Gede Taman Kristanti Ni Made Dwinda Handayani Ni Putu Satya Deva Jayanti Ni Wayan Armerinayanti, Ni Wayan Ni Wayan Ayu Maha Dewi Ni Wayan Rusni Ni wayan Sedani, Ni wayan Ningsih, Ni Luh Anik Puspa Pande Ayu Naya Kasih Permatananda Paramitha, I Gusti Ayu Mas Diah Pradnyawati, Luh Gede Putra, I Putu Rustama Putra, IGB Gita Pranata Putu Alit Sudarsana Sudarsana Putu Ananda Angelita Putu Utari Fridayanthi Ratna Juwita, Dewa Ayu Putu Ruspita Sari, Ni Ketut Adelia Sari, Ni Luh Putu Eka Kartika Sarilan, I Putu Satria Udayana Silfia Maharani Suaridewi, I Gusti Agung Ayu Mas Sudiadewi, Ni Putu Eka Tanjung Subrata Tri Wisananda Putra Trinia Amanda Udiyani, Desak Putu Citra Velentina Putri Wardana, Made Kusuma Wardana, Ni Komang Sara Kusuma Wijaya, Putu Austin Widyasari Witari, Ni Putu Diah Yogiswara, Gde Candra Yoni, Putu Diah Paramitha Dwi