Claim Missing Document
Check
Articles

Perilaku Hidup Besih dan Sehat Dalam Upaya Pencegahan Covid-19 pada Pelaku Wisata di Bali Putu Nita Cahyawati; Ni Kadek Elmy Saniathi
Community Service Journal (CSJ) Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1032.463 KB)

Abstract

Coronavirus disease-19 (Covid-19) memicu terjadinya pandemi di seluruh dunia. Virus ini mampu ditularkan dari manusia ke manusia, sehingga diperlukan upaya preventif demi mengendalikan transmisinya. Mitra pada kegiatan ini adalah pelaku wisata di Bali khususnya pada kelompok pemandu wisata. Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang sangat besar dalam sektor pariwisata, sehingga imbasnya langsung dirasakan oleh mitra. Selama ini mitra belum pernah mendapatkan edukasi langsung mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di era new normal, sehingga upaya edukasi dan analisis lebih perlu dilakukan. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini yaitu: wawancara dan diskusi, pemberian edukasi secara langsung, pengisian kuesioner, pembagian masker dan handsanitizer. Kegiatan berlangsung dengan lancar. Hasil analisis kuesioner menemukan bahwa penerapan perilaku hidup bersih dan sehat mitra bergantung pada lokasi atau keberaan mitra. Terdapat perbedaan persentasi penerapan perilaku hidup bersih dan sehat mitra antara di rumah (keluarga) dan tempat kerja mitra. Rerata nilai penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah yaitu 73,97 sedangkan di tempat kerja adalah 58,2. Terjadinya kondisi ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Kegiatan edukasi dan pendampingan secara berkala dan berkelanjutan juga masih diperlukan menurunkan risiko parapan virus Covid-19 khususnya di tempat kerja.
Edukasi Metode Penyapihan ASI Sebaga Upaya Nyata Penerapan Program Community Oriented Medical Education di Desa Pengiangan Kawan, Bangli Ni Made Dwinda Handayani; Putu Nita Cahyawati (Scopus ID: 57203956416)
Community Service Journal (CSJ) Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.006 KB)

Abstract

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang sangat dibutuhkan bagi anak, karena mengandung nutisi penting untuk tumbuh kembang serta imunitas. Komposisi ASI akan berubah dalam periode waktu terentu seiring dengan bertambahnya usia anak. Proses penyapihan ASI merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh keluarga angkat. Program edukasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada ibu terkait definisi penyapihan ASI, waktu yang tepat untuk menyapih ASI, dampak apabila masa menyapih terlalu keras maupun terlalu lemah, faktor-faktor yang mempengaruhi penyapihan ASI, serta proses penyapihan ASI yang baik. Kegiatan dilaksanakan secara secara offline dan online. Indikator keberhasilan program dinilai berdasarkan dua parameter yaitu: terlaksananya program edukasi dan peningkatan hasil posttest dibandingkan pretest. Penilaian progran dikatakan “Baik” apabila memenuhi kedua indikator, dikatakan berlangsung “Cukup” bila hanya memenuhi satu indikator, dan dikatakan “Kurang” bila tidak ada indikator yang terpenuhi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai postest dibandingkan pretest. Kesimpulan tentang pelaksanaan program edukasi ini yaitu tergolong dalam kategori “Baik” Hal ini mengacu pada terpenuhinya 2 indikator keberhasilan program yaitu terlaksananya program edukasi serta peningkatan nilai pretest dan posttest. Akan tetapi, diperlukan upaya monitoring secara berkala untuk menilai apakah materi edukasi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: pemasaran digital; pengabdian kepada masyarakat, pengelolaan sampah, UMKM naik kelas.
Online Based Community Empowerment in Bukian Village, Bali as an Effort to Prevent Covid19 Transmission Pande Ayu Naya Kasih Permatananda; Anak Agung Sri Agung Aryastuti; Putu Nita Cahyawati; Desak Putu Citra Udiyani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 4 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Desember 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i4.249

Abstract

Preventing COVID19 transmission in community is currently important. As one of villages located close to Bali’s tourism centre, Bukian village is expected to be more vigilant in preventing the spread of COVID19. However, the public knowledge about COVID19 was low, the people was careless with pandemic situation, and public socialization was limited, making the effort in preventing the transmission of the disease at that time had not run optimally. This community empowerment activities lasted for 1 month in the form of providing education with online methods and intensive mentoring of one student, one participant, targeting families and members of the COVID19 task force, with a sum of 10 students and 10 participants. All activities went well and enthusiasm of participants was quite good. Pre-test and post-test questionnaires were given to evaluate the increase in the knowledge and attitudes of the participants, then analyzed by wilcoxon test and there was a significant increase in knowledge and attitude of participants (p value <0,05).
STUDI LITERATURE POTENSI PENGGUNAAN ECO ENZYME SEBAGAI ALTERNATIF TATA LAKSANA KIMIAWI PADA LIMBAH PEMINDANGAN Pande Ayu Naya Kasih Permatananda; I Gde Suranaya Pandit; Putu Nita Cahyawati; Asri Lestarini
Jurnal Education and Development Vol 11 No 2 (2023): Vol.11 No.2.2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.583 KB) | DOI: 10.37081/ed.v11i2.4383

Abstract

Pemindangan merupakan salah satu upaya pengawetan ikan tradisional dengan metode perebusan dan penggaraman yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, khususnya di Bali. Limbah perikanan terutamanya limbah cair yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan pencemaran atau gangguan lingkungan, seperti mengganggu ekosistem air, menurunkan kadar oxygen demand pada lingkungan perairan, mengganggu kesehatan manusia, serta menimbulkan bau yang tidak sedap. Eco enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sampah organic, gula, dan air. Studi ini merupakan studi kajian pustaka untuk melihat potensi penggunaan eco enzyme sebagai alternatif tata laksana kimiawi terhadap limbah perikananan, khususnya pemindangan. Sebagai larutan fermentasi organik, eco enzyme dapat diartikan sebagai salah satu komponen aditif kimiawi pada komponen sistem tata laksana limbah, seperti halnya desinfektan. Desinfektan tidak selalu membunuh mikroorganisme karena terdapat beberapa mikroorganisme yang resistant. Desinfektan yang biasa digunakan berasal dari bahan baku kimiawi yang pada dasarnya fungsinya adalah untuk membersihkan area yang mentransmisikan mikroorganisme. Dalam hal ini penggunaan eco enzyme sebagai desinfektan juga dapat menjadi satu langkah pengurangan penggunaan bahan kimia dengan beralih kembali pada bahan alami. Eco enzyme memiliki potensi sebagai alternatif tata laksana kimiawi dengan menurunkan kadar TSS, TDS, pH, BOD, COD, dan ammonia pada limbah, termasuk limbah hasil perikanan. Perlu penelitian lebih lanjut untuk dapat memastikan pengaruh eco enzyme terhadap limbah pemindangan.
Pemberdayaan Kader dalam Pencegahan IMS dan HIV/AIDS pada Pedagang Perempuan di Kota Denpasar Luh Gede Pradnyawati; Putu Nita Cahyawati; Pande Ayu Naya Kasih Permatananda
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 4 No. 2 (2020): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.34 KB)

Abstract

ABSTRAKMasalah IMS (Infeksi Menular Seksual) saat ini meningkat di negara maju maupun di negaraberkembang. IMS dan HIV/AIDS merupakan satu kelompok penyakit yang penularannyaterutama melalui hubungan seksual. Selain pada kelompok populasi berisiko tinggi, populasiberisiko rendah seperti para pedagang perempuan di pasar juga rentan terkena IMS danHIV/AIDS. Salah satu tempat di Bali yang interaksi masyarakatnya tinggi adalah pasar, dimanapopulasi masyarakatnya tergolong kelompok risiko rendah. Dari hasil wawancara dengan kaderdidapatkan beberapa permasalahan terkait program pencegahan IMS dan HIV/AIDS adalahminimalnya informasi yang didapatkan kader serta rendahnya pengetahuan kader tentangpencegahan IMS dan HIV/AIDS di Pasar Badung Kota Denpasar. Dari hal tersebutpemberdayaan perempuan di Pasar Badung Kota Denpasar sangat diperlukan untuk pencegahanIMS dan HIV/AIDS dimana jumlah kader yang diberdayakan adalah sejumlah 5 orang. Metodeyang digunakan adalah metode dialog interaktif, pelatihan dan pendampingan untukmeningkatkan pengetahuan mitra tentang pencegahan IMS dan HIV/AIDS. Secara umum,program ini dapat dikatakan berhasil karena sudah mencapai indikator-indikator yangditentukan yaitu meningkatnya jumlah pedagang perempuan yang berkunjung ke klinikkesehatan reproduksi di Pasar Badung. Kegiatan “peer” yang dilakukan oleh kader sudahberjalan di kalangan pedagang perempuan. Saran yang dapat disampaikan adalah agar parakader dapat menjadi ujung tombak keberlanjutan program pencegahan IMS dan HIV/AIDSsecara berkesinambungan di wilayah masing-masing sehingga dapat memberdayakan parapedagang yang ada di Pasar Badung Kota Denpasar untuk menurunkan masalah IMS danHIV/AIDS.Kata kunci : pemberdayaan, perempuan, IMS, HIV/AIDS, pasar, DenpasarABSTRACTProblem of STIs (sexually transmitted infections) is currently increasing in developed anddeveloping countries. STIs and HIV/AIDS are a group of diseases which are transmitted mainlythrough sexual contact. In addition to high-risk population groups, low-risk population groupssuch as women traders in the market are also vulnerable to STIs and HIV/AIDS. One of theplaces in Bali where high community interaction takes place is the market, where the populationis classified as a low risk group. From interviews with trainers, several problems related to STIand HIV/AIDS prevention programs were found, one of them was the minimum informationobtained by the cadres and their low level of knowledge related to STI and HIV/AIDSprevention in Pasar Badung of Denpasar City. Based on the facts, empowering women tradersin this location is highly necessary to prevent the STIs and HIV/AIDS. There were 5 cadresempowered. The method used were an interactive dialogue, training and mentoring method toincrease partners’ knowledge of STI prevention and HIV / AIDS. In general, this program issaid to be successful due to the ability reach the prescribed indicators, which is the increasingnumber of female traders visiting reproductive health clinics in the Pasar Badung. “Peering”activities carried out by cadres are already conducted among women traders. It isrecommended that cadres are the most important role to carry out STI and HIV/AIDS prevention programs in a sustainable manner in their respective regions, therefore they can empower traders such as the case in the Pasar Badung of Denpasar City to reduce the problem of STIs and HIV/AIDS.Keywords: empowerment, women, STIs, HIV/AIDS, market, Denpasar
EDUKASI PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DAN STRATEGI PEMASARAN PADA KELOMPOK PEKERJA SALON DAN SPA DI MASA PANDEMI COVID-19 Putu Nita Cahyawati; Luh Gede Pradnyawati; Ni Luh Anik Puspa Ningsih
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 6 No. 1 (2022): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.858 KB)

Abstract

ABSTRAKPandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap pariwisata Bali, termasuk usaha salon dan spa. Dampak utama yang dialami adalah penurunan jumlah pelanggan dan penerapan protokol kesehatan yang tepat selama bekerja. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para pekerja salon dan spa terkait penerapan protokol kesehatan dan strategi marketing di era pandemi. Kegiatan pengabdian menerapkan metode pembelajaran blended learning. Kegiatan dibagi menjadi beberapa sesi dan melibatkan 5 orang pekerja. Pelaksanaan kegiatan meliputi diskusi, pretest, pemberian edukasi protokol kesehatan dan sistem marketing di masa pandemi Covid-19, pemutaran video, dan postest. Pekerja yang terlibat berada pada rentang usia 25 tahun hingga 46 tahun. Karakteristik pekerja yaitu 100% adalah perempuan, pendidikan terakhir SMP sebanyak 2 orang (40%), dan SMA sebanyak 3 orang (60%). Mayoritas pekerja beragama Hindu (80%) dan sudah menikah (80%). Masa kerja pekerja bervariasi yaitu antara 1 tahun hingga 6 tahun. Seluruh pekerja memiliki jadwal kerja yang sama yaitu 6 kali per minggu. Setelah pelaksanaan kegiatan, diperoleh hasil yaitu persentase kehadiran pekerja pada kegiatan ini sangat baik (100%). Pelaksanan kegiatan dengan membagi menjadi beberapa sesi kegiatan serta dengan penerapan metode edukasi secara daring dan luring (blended learning) berdampak baik pada peningkatan pengetahuan mitra yang ditandai dengan terdapatnya peningkatan rerata nilai pretest dan postest, yaitu awal adalah 38 poin, meningkat menjadi 84 poin. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode edukasi blended learning meningkatkan pengetahuan pekerja salon dan spa dalam hal penerapan protokol kesehatan dan strategi marketing di masa pandemi Covid-19.Kata kunci: Covid-19, edukasi kesehatan, sistem pemasaran, blended learningABSTRACTThe pandemic of Covid-19 had a significant impact on Bali's tourism, including salon and spa businesses. The main impact was declining customers numbers and the implementation of appropriate health protocols. This program aimed to provide education to salon and spa workers regarding the health protocols and marketing strategies during the pandemic era. The community project activity applied through blended learning method, divided into several sessions with five workers involvement. The activities included discussions, pre-test, education on health protocols and marketing system, video, and post-test. The workers’ age range was 25 to 46 years ,which were 100% women, 40% were junior high school and 60% were high schools’ graduates, majority were Hindu (80%) and were married (80%). The length of working period varied from 1 year to 6 years. All workers had the same work schedule, 6 times per week. The result of the activity was that the percentage of partner's attendance was good (100%). The implementation of the program by online and offline methods (blended learning) had a good impact on increasing knowledge, which was marked by an increase in the average pre-test from 38 points into 84 points on post-test scores. Based on these results, we concluded that the blended learning method increases the knowledge of salon and spa workers in terms of implementing health protocols and online marketing during the Covid-19 pandemic.Keywords: Covid-19, health education, marketing system, blended learning
Edukasi Kesehatan Covid-19 Varian Omicron dan Pengembangan Kewirausahaan Pada Komunitas Banteng Muda Banjar Tangkeban, Gianyar Agus Santosa; Putu Nita Cahyawati; Ni Luh Anik Puspa Ningsih; Asri Lestarini
Community Service Journal (CSJ) Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.6.1.2023.22-27

Abstract

Mitra pada kegiatan pengabdian ini adalah Komunitas Banteng Muda di Banjar Tangkeban, Gianyar. Komunitas ini beranggotakan sekitar 50 orang. Hasil diskusi awal diketahui bahwa mayoritas mitra belum mengetahui tentang varian Omicron dan perbedaannya dengan virus Covid-19 lainnya. Warga belum bekerja aktif seperti sebelum pandemi, sehingga beberapa orang tua dan anak muda mendaftar sebagai ojek online untuk mendapatkan penghasilan. Beberapa warga juga mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil, namun belum berhasil lolos. Anggota komunitas juga menyampaikan bahwa mereka belum memahami dasar-dasar membangun usaha kecil terutama dalam hal permodalan dan pengelolaan usaha, mengetahui peluang usaha, dan mengatur keuangannya. Oleh karenannya, program kegiatan PKM ini akan difokuskan pada pemberian edukasi terkait gejala-gejala keluhan saluran nafas atas terkait varian Omicron dan pengembangan kewirausahaan. Mitra yang hadir berada pada rentang usia 21 tahun hingga 37 tahun. Mitra didominasi oleh jenis kelamin laki-laki (85,71%) dan beragama hindu (100%). Terdapat 42,86% mitra yang belum bekerja, 42,86% bekerja sebagai kariawan swasta, dan 14,86% merupakan wiraswasta. Hasil pretest menunjukkan rerata tingkat pengetahuan mitra terkait materi kesehatan yang akan diberikan sangat rendah yaitu sebesar 48,57 poin, sedangkan untuk materi kewirausahaan sebesar 45,71 poin. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi berupa posttest untuk menilai tingkat pemahaman terhadap materi yang berikan. Hasil analisis nilai posttest ditemukan terdapat peningkatan nilai posttest baik untuk materi kesehatan dan kewirausahaan. Nilai posttest materi kesehatan yaitu 71,43 poin sedangkan nilai posttest materi kewirausahaan yaitu 77,14 poin. Kegiatan pengabdian mampu meningkatkan pengetahuan mitra hampir 2 kali lipat dari nilai awal.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolan Sampah Rumah Tangga di Desa Peliatan Ubud Putu Nita Cahyawati; Agus Santosa; Asri Lestarini; Anak Agung Sri Agung Aryastuti
Community Service Journal (CSJ) Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.6.1.2023.34-39

Abstract

Ubud merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal di Bali. Desa Peliatan merupakan salah satu desa yang berlokasi di Ubud. Sampah merupakan salah satu dampak negatif akibat perkembangan pariwisata desa ini. Mitra pada kegiatan pengabdian ini adalah warga Desa Peliatan. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari 3 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan monitoring. Indikator keberhasilan program yaitu partisipasi mitra, peningkatan pengetahuan mitra, dan pemberian bantuan pada mitra. Mitra yang hadir pada kegiatan ini berjumlah 20 orang. Pemberian materi dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan. Pada awal kegiatan dilakukan pretest untuk menilai pengetahuan awal mitra. Hasil pretest menunjukkan rerata nilai pretest sebesar 5,05. Pada akhir kegiatan dilakukan postest. Hasil penilaian postest ditemukan rerata nilai postest sebesar 8,1. Bantuan tim pengabdian diterima secara simbolis oleh Kepala Desa. Kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan mitra dari rerata nilai 5,05 menjadi 8,1. Seluruh indikator keberhasilan program telah terpenuhi sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan telah terlaksana dengan baik.
DENGUE SHOCK SYNDROME: A MINI-REVIEW Giribaldi Pemecutan; Diah Padmawati; Trinia Amanda; Kadek Berliantara; Silfia Maharani; Gustu Rama; Ayu Switi; Dian Puspitha; Satria Udayana; Velentina Putri; Putu Nita Cahyawati
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.7.2.2023.78-87

Abstract

Dengue Shock Syndrome (DSS) merupakan manifestasi terberat dari infeksi dengue. DSS masih menjadi masalah kesehatan yang mendesak khususnya di negara-negara tropis dan subtropis, seperti Indonesia. Tingkat mortalitas penyakit ini tertingggi pada anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan adanya kegagalan organ, syok, dan hipotensi. Studi literatur ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait penegakan diagnosis dan tata laksana kasus DSS. Studi literatur ini merupakan suatu narrative review. Berdasarkan hasil telaah pustaka diketahui bahwa penegakan diagnosis DSS dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium, USG abdomen, dan rontgen. Hasil pemeriksaan DSS menunjukkan perdarahan pada gastrointestinal, efusi pleura, kadar hematokrit >45%, dan trombositopenia ≤50.000/µL. DSS harus mendapatkan penanganan emergensi dan optimal, tetapi hingga saat ini tidak ada vaksin ataupun terapi khusus yang diberikan untuk mengobati DSS. Pemberian kortikosteroid masih terjadi pro dan kontra dari beberapa studi penelitian. Penanganan yang difokuskan adalah resusitasi cairan berupa cairan kristaloid isotonik atau cairan koloid. Kesimpulan dari review ini adalah diagnosis DSS yang dapat ditegakkan apabila ditemukan tanda-tanda syok disertai terjadinya penurunan jumlah trombosit dan peningkatan hematokrit yang menunjukkan adanya kebocoran plasma. Foto polos dada atau pemeriksaan rontgen dan ultrasonografi abdomen dapat digunakan sebagai alat bantu diagnosis. Manajemen DSS difokuskan pada monitoring keseimbangan cairan, karena saat ini belum terdapat vaksin yang terlisensi dan terapi antivirus untuk mencegah maupun mengobati penyakit ini.
Peningkatan Imunitas pada Kelompok Prolanis Puskesmas IV Denpasar Selatan Selama Pandemi COVID-19 Asri Lestarini; Tanjung Subrata; Anak Agung Gede Raka Gunawarman; Pande Ayu Naya Kasih Permatananda; Putu Nita Cahyawati
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 1 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i1.15446

Abstract

Banyak faktor yang dapat menurunkan imunitas tubuh, di antaranya diet yang tidak sesuai, kurangnya olahraga serta stres baik fisik maupun psikologis. Selama masa pandemi ini kegiatan Kelompok Program Lansia (Prolanis) Puskesmas IV Denpasar Selatan menjadi menurun. Hal ini mengakibatkan kurangnya aktivitas fisik, motivasi, kualitas hidup serta menurunkan imunitas. Selain aktivitas fisik, imunitas juga dapat ditingkatkan dengan tetap menjaga pola makan (diet) yang sesuai dengan penyakit yang diderita serta mengombinasikannya dengan olahraga secara teratur. Mitra terdiri dari pasien lanjut usia yang menderita penyakit diabetes melitus yang memerlukan penerapan diet dan olahraga sehingga dapat meningkatkan imunitas selama pandemi COVID-19. Pemberdayaan mitra ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan menerapkan diet yang sesuai serta melakukan exercise agar dapat membantu pengendalian kadar gula darah khususnya bagi pasien diabetes melitus. Metode yang akan dipakai untuk mencapai tujuan tersebut di antaranya melalui penyuluhan, pelatihan dan pendampingan tentang diet, dan exercise berupa Resistance and Aerobic Exercise Combination (RabEC) bagi penderita diabetes melitus sampai dapat diterapkan secara mandiri oleh mitra. Kegiatan dilakukan di Puskesmas IV Denpasar Selatan, dengan melibatkan peserta sebanyak 17 orang peserta. Hasil program ini adalah adanya peningkatan pengetahuan yang dilihat dari hasil rerata postest (81,17) lebih tinggi dari hasil rerata pretest (58,23). Setelah diobservasi, didapatkan peningkatan kemampuan peserta untuk melakukan exercise kombinasi tersebut. Diharapkan dapat dilakukan kegiatan yang serupa sehingga meningkatkan keterampilan anggota Prolanis puskesmas IV Denpasar Selatan dalam exercise kombinasi RabEC.
Co-Authors A. Lestarini Agus Santosa Anak Agung Gede Raka Gunawarman Anak Agung Ngurah Mayun Wirajaya Anak Agung Raka Budayasa Anak Agung Sri Agung Aryastut Anak Agung Sri Agung Aryastuti Anak Agung Sri Agung Aryastuti Anak Agung Sri Agung Aryastuti Asri Lestarini Asri Lestarini Atmaja, Ni Putu Velentina Putri Surya Ayu Savitri Siskayani Ayu Switi D. Wijaya De Luh Pratiwi Angganing Lestari Desak Putu Citra Udiyani Desak Putu Citra Udiyani Desak Putu Oki Lestari Dewa Ayu Putu Ratna Juwita Dewi, Ni Wayan Erly Sintya Diah Padmawati Dian Puspitha Giribaldi Pemecutan Gst Ayu Kade Devina Muryantisa Gustu Rama I Dewa Gede Amara Putra Wibawa I Gde Suranaya Pandit I Gede Ketut Deny Patmantha Putra Tjahyadi I Made Adi Putra Wiguna I MADE PARIARTHA I Made Toya Ariawan I Made Wira Supanji I Nengah Sujaya I Nyoman Gede Maha Putra I Putu Arya Suryanta Wiguna I Putu Rustama Putra I Wayan Yoga Diva Peranawa Jihvani, Putu Ayu Krishna Kadek Berliantara Komang Trisna Sumadewi Kurniawan, I Gde Yudhi Lestarini, Asri Luh Gde Evayanti Luh Gde Sita Maharani Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Sri Yenny Made Indra Wijaya N. K. E. Saniathi Ni Kadek Elmy Saniathi Ni Luh Anik Puspa Ningsih Ni Luh Gede Taman Kristanti Ni Made Dwinda Handayani Ni Putu Satya Deva Jayanti Ni Wayan Armerinayanti, Ni Wayan Ni Wayan Ayu Maha Dewi Ni Wayan Rusni Ni wayan Sedani, Ni wayan Ningsih, Ni Luh Anik Puspa Pande Ayu Naya Kasih Permatananda Paramitha, I Gusti Ayu Mas Diah Pradnyawati, Luh Gede Putra, I Putu Rustama Putra, IGB Gita Pranata Putu Alit Sudarsana Sudarsana Putu Ananda Angelita Putu Utari Fridayanthi Ratna Juwita, Dewa Ayu Putu Ruspita Sari, Ni Ketut Adelia Sari, Ni Luh Putu Eka Kartika Sarilan, I Putu Satria Udayana Silfia Maharani Suaridewi, I Gusti Agung Ayu Mas Sudiadewi, Ni Putu Eka Tanjung Subrata Tri Wisananda Putra Trinia Amanda Udiyani, Desak Putu Citra Velentina Putri Wardana, Made Kusuma Wardana, Ni Komang Sara Kusuma Wijaya, Putu Austin Widyasari Witari, Ni Putu Diah Yogiswara, Gde Candra Yoni, Putu Diah Paramitha Dwi