Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Stres Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa Di Masa Pandemi COVID-19 Ni Luh Gede Taman Kristanti; Putu Nita Cahyawati; I Gde Yudhi Kurniawan
AMJ (Aesculapius Medical Journal) Vol. 2 No. 3 (2022): October
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The COVID-19 pandemic has had a major impact on various sectors of life, including the world of education in Indonesia Online learning is one of the developments that occur in the field of education. This condition can affect the stress level of students. Previous studies have reported that there is a link between emotional intelligence and stress. The purpose of this study was to determine the relationship between emotional intelligence and stress levels of students from the Faculty of Medicine and Health Sciences, Warmadewa University during the COVID-19 pandemic. This research is an analytic study with a cross sectional design. The sample of this study were 106 students of the Faculty of Medicine and Health Sciences, Warmadewa University. This survey revealed, out of 106 respondents, 67.9% had high emotional intelligence and 32.1% students with low emotional level. Analysis of stress levels obtained 59.4% of students classified as normal and 40.6% classified as stressed. Statistical analysis shows that there is a relationship between emotional intelligence and stress levels with a p value <0.05 and an OR of 2.675. These results indicate that respondents who have low emotional intelligence are 2 times more likely to experience stress than respondents who have high emotional intelligence.
Penguatan Program CHSE Mendukung Kebangkitan Pariwisata dan Bali Reborn di Banjar Penestanan Kelod, Desa Sayan Luh Gede Pradnyawati; Made Indra Wijaya; Putu Nita Cahyawati; Dewa Ayu Putu Ratna Juwita
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 1 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata menjadi sektor paling terdampak akibat pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Provinsi Bali sebagai penyumbang terbesar sektor pariwisata di negara Indonesia menjadi salah satu destinasi yang paling terkena dampak dari pandemi ini. Salah satu pusat destinasi di Bali yang sangat terkenal sampai mancanegara adalah Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Banjar Penestanan Kelod merupakan salah satu banjar yanga ada di Desa Sayan yang beberapa penyedia jasa akomodasinya masih belum menerapkan cleanliness, health, safety and environmental sustainability (CHSE) dengan baik. Dari hasil diskusi tim pengabdian dengan kader didapatkan beberapa permasalahan terkait penerapan CHSE. Permasalahan tersebut diantaranya masih kurangnya pengetahuan yang didapatkan kader mengenai program CHSE yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang harus diterapkan di masa new normal pada destinasi wisata. Masih minimnya pengetahuan kader tentang bagaimana penyebaran virus Corona yang telah melumpuhkan pariwisata Bali. Para kader masih sedikit memiliki gambaran dan informasi mengenai protokol kesehatan yang baik dan tepat guna mencegah penyebaran Covid-19 ini. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah diawali dengan sosialisasi program kepada mitra, Focus Group Discussion (FGD) dengan kader, pemberian edukasi tentang CHSE dan pencegahan penyebaran Covid-19 dan pelatihan tentang penerapan CHSE. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah semua kelompok mitra telah mampu melakukan kegiatan program penguatan CHSE di Banjar Penestanan Kelod, Desa Sayan. Kegiatan “peer” penerapan CHSE dan pencegahan penyebaran Covid-19 sudah berjalan dengan lancar. FGD telah mampu merumuskan permasalahan yang para kader alami dalam penerapan program CHSE, kendala-kendala pun sudah terpecahkan. Saran yang dapat kami berikan dalam kegiatan pengabdian ini adalah agar kelompok mitra dapat menjadi ujung tombak perekrutan mitra lainnya sebagai partner dalam melakukan kegiatan “peer” penguatan program CHSE dalam mendukung bangkitnya pariwisata dan Bali reborn di Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Pendampingan Kader Posyandu Desa Kerta dalam Penerapan Gizi Seimbang dan Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Putu Nita Cahyawati (Scopus ID: 57203956416); Pande Ayu Naya Kasih Permatananda
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 1 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malnutrisi pada balita masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyebutkan bahwa 1 dari 3 anak di bawah 5 tahun mengalami perawakan pendek (stunting) Salah satu upaya untuk mencegah atau deteksi dini permasalahan ini adalah dengan melakukan pemantaun berkala terhadap kesehatan balita. Berdasarkan informasi awal dari bidan desa, kader posyandu di Desa Kerta masih memiliki keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam penimbangan balitaDi samping itu, keterbatasan alat pengukuran dan faktor geografis menjadi salah satu faktor penyulit penyebaran informasi oleh pihak puskesmas dan kader posyandu kepada warga. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk melakukan pemberdayaan bagi kader posyandu di Desa Kerta guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam menilai tumbuh kembang dan status gizi anak. Mitra pada pengabdian ini merupakan kader posyandu di Desa Kerta, Payangan, Gianyar. Kegiatan yang dilakukan antara lain pengisian pretest, pemberian materi tumbuh kembang dan gizi seimbang, pemutaran video edukatif, diskusi, pelatihan dan pendampingan, pengisian postest. Kegiatan edukasi dan penyululihan telah terlaksana sebanyak satu kali. Selam kegiatan mitra telah berperan aktif dengan persentase kehadiran mitra melebihi 100%. Rerata nilai pretest dan postest mitra mengalami peningkatan sebesar 7,56 poin dari 75.91 menjadi 83,47 poin. Dengan demikian, dapat dismpulkan bahwa kegiatan pendampingan mampu meningkatkan pengetahuan mitra berdasarkan kenaikan nilai pretest dan postest. Kegiatan sudah terlaksana dengan baik karena seluruh parameter keberhasilan program sudah terpenuhi. Diperlukan pendampingan berkelanjutan guna mengoptimalkan peningkatan pengetahuan serta mengevaluasi permasalahan yang ditemukan di lapangan.
Relationship Between Maternal Age, Education, and Parity in The Incidence of Spontaneous Abortion in Bali I Made Wira Supanji; Anak Agung Raka Budayasa; Pande Ayu Naya Kasih Permatananda; Putu Nita Cahyawati; Anak Agung Sri Agung Aryastut
Science Midwifery Vol 10 No 4 (2022): October: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i4.710

Abstract

Abortion is one of the problems in the world that affects the health, morbidity, and mortality of pregnant women. The purpose of this study was to examine the relationship between maternal age during pregnancy, education, and maternal parity in the incidence of spontaneous abortion at the Sanjiwani Hospital, Gianyar. This research was a retrospective and cross-sectional analytic study. The inclusion criteria were pregnant women who performed prenatal care at the Obstetrics Gynecology section of the Sanjiwani Hospital Gianyar, were clearly diagnosed with abortion (incomplete, complete, insipient) and/or non-abortion, and had complete pregnancy data. This study succeeded in collecting 79 data on pregnant women who met the inclusion and exclusion criteria. From the 79 data, 39 pregnant women experienced spontaneous abortion, and 40 pregnant women did not experience abortion. The results of bivariate analysis using chi-square showed a significant relationship between the age of pregnant women, education, and parity in the incidence of spontaneous abortion with a P value <0.05. This research is expected to be the basis of health promotion for pregnant women in order to increase the understanding of risk factors of spontaneous abortion and be able to take appropriate prevention.
Improvement of Hygiene and Sanitation in Fish Traders Group of Kedonganan Fish Market Toward Healthy Market: Peningkatan Hygiene dan Sanitasi pada Kelompok Pedagang Ikan di Pasar Ikan Kedonganan Menuju Pasar Sehat Pande Ayu Naya Kasih Permatananda; I Gde Suranaya Pandit; Putu Nita Cahyawati
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.516 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang1184

Abstract

Most traditional markets in Indonesia do not meet the Healthy Market requirements as stipulated in the Ministry of Health Regulation No. 17 of 2020, including the Kedonganan Fish Market in Badung Regency, Bali. The solutions and methods offered in this program include hygiene and sanitation counseling, demonstrations and hand washing exercises, as well as training on making economical ice packs. Partners will also receive PPE assistance packages, personal hygiene, and environmental sanitation to help partners implement the program. In terms of input, this activity was successfully carried out on July 2, 2022, with satisfying enthusiasm from the participants and very cooperative partners. For utcome, there is a significant increase in partner knowledge. In the output indicators, there is a significant change in partner attitudes and all partners have been able to carry out the 7 steps of hand washing. This program is expected to be implemented continuously in order to realize a Healthy Market. Abstrak Sebagian besar pasar tradisional di Indonesia tidak memenuhi syarat Pasar Sehat sebagaimana Peraturan Kementerian Kesehatan no 17 tahun 2020, termasuk Pasar Ikan Kedonganan yang berada di Kabupaten Badung, Bali. Solusi dan metode yang ditawarkan pada program ini meliputi penyuluhan hygiene dan sanitasi, demonstrasi dan senam cuci tangan, serta pelatihan pembuatan ice pack ekonomis. Mitra juga akan mendapatkan paket bantuan APD, hygiene personal, dan sanitasi lingkungan untuk membantu mitra menerapkan program. Secara input, kegiatan ini berhasil terlaksana dengan baik pada tanggal 2 Juli Juli 2022 dengan antuasiasme peserta yang memuaskan dan mitra sangat koperatif. Secara outcome, terdapat peningkatan pengetahuan mitra yang bermakna signifikan. Pada indikator output, terdapat perubahan sikap mitra yang bermakna signifikan dan seluruh mitra sudah mampu melaksanakan 7 langkah cuci tangan. Program ini diharapkan dapat dilaksanakan berkelanjutan untuk dapat mewujudkan Pasar Sehat.
Upaya Pencegahan Rabies di Desa Taman, Bali Pande Ayu Naya Kasih Permatananda; Putu Nita Cahyawati; Anak Agung Sri Agung Aryastuti; Asri Lestarini
ABDISOSHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/abdisoshum.v1i3.985

Abstract

Rabies is a zoonotic disease that is most feared by tourists visiting Bali because of the high mortality rate. Bali is an area with the highest Rabies incidence in Indonesia. We conducted community service in Taman Village, Bali in the form of education and implementation of mass rabies vaccination as a form of rabies prevention efforts. This community service was aimed to increase public knowledge about the danger of rabies and increase public participation in vaccinating their pets against rabies. The method of this community service consists of several stages, including dialogue and coordination with partners, preparation of facilities and infrastructure, implementation of activities and evaluation. The education provided include rabies and management of dog bite. Counseling regarding COVID-19 dan health protocols was also given on this occasion because the activities were carried out during the COVID-19 pandemic situation. This activity was attended by 20 residents as well as dog owners. The enthusiasm of the residents in the activity was very good, as evidenced by almost all the questions in the posttest that the participants were able to answer correctly. Re-exposure is given to participants who are unable to answer or answer incorrectly on the posttest. This community service is expected to be carried out regularly and continuously to eradicate rabies in Bali.
Hubungan antara Postur dan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Pegawai Mekanik Bengkel Motor di Denpasar Putu Ananda Angelita; Ni Wayan Rusni; Putu Nita Cahyawati
AMJ (Aesculapius Medical Journal) Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan kerja merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Beberapa faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja di antaranya adalah aktivitas kerja fisik, stasiun kerja tidak ergonomis, sikap paksa, pekerjaan yang monoton, kebutuhan kalori yang kurang, dan waktu kerja-istirahat yang kurang tepat. Pekerja mekanik di bengkel sepeda motor melakukan pekerjaan fisik yang lebih dominan dengan beban kerja yang tidak ringan serta risiko ergonomi seperti postur tubuh yang tidak nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara postur dan beban kerja dengan kelelahan kerja pada pegawai mekanik bengkel motor di Denpasar. Sampel penelitian adalah pegawai mekanik bengkel motor di Denpasar yang berjumlah 50 orang. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekataan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan seluruh pekerja adalah laki-laki, mayoritas termasuk kategori usia muda (13-25 tahun), dan bekerja >8 jam per hari. Mayoritas pekerja (76%) memiliki IMT normal dan 64% memiliki masa kerja ≤5 tahun. Hasil analisis uji Spearman Correlation menunjukkan adanya hubungan bermakna antara postur kerja dengan kelelahan kerja (p<0.05, r = 0.364) serta beban kerja dengan kelelahan kerja (p<0.05, r = 0.378) pada pegawai mekanik bengkel motor di Denpasar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara postur dan beban kerja dengan kelelahan kerja pada pegawai mekanik bengkel motor di Denpasar. Kata kunci: kelelahan kerja, postur kerja, beban kerja
Hubungan Kadar Kreatinin dan Ureum dengan Derajat Anemia pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik di RSUD Sanjiwani Gianyar Ni Wayan Ayu Maha Dewi; Luh Gede Sri Yenny; Putu Nita Cahyawati
AMJ (Aesculapius Medical Journal) Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit ginjal kronik (PGK) masih menjadi masalah kesehatan dunia yang ditandai dengan peningkatan prevalensi setiap tahunnya. PGK menyebabkan terjadinya kerusakan ginjal yang dinilai dengan peningkatan kadar kreatinin dan ureum. Masalah kesehatan yang dapat terjadi pada pasien PGK salah satunya adalah anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kreatinin dan ureum dengan derajat anemia, dengan menggunakan metode penelitian analitik dengan rancangan studi cross-sectional. Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder dari rekam medis. Sampel penelitian adalah pasien PGK di RSUD Sanjiwani Gianyar yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik consecutive sampling sebanyak 80 sampel. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita PGK didominasi oleh laki-laki (60%), dengan rentang usia 50-59 tahun (55%), serta didominasi oleh PGK stadium V (78,8%). Rerata kadar kreatinin dan ureum tertinggi ditemukan pada PGK stadium V, yaitu sebesar 11,41 mg/dL dan 143,72 mg/dL, sedangkan rata-rata kadar hemoglobin terendah didapatkan pada PGK derajat V (9,07 g/dL). Hasil uji One way anova menunjukkan nilai p=0,003 untuk kreatinin dan p=0,001 untuk ureum (p < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kadar kreatinin dengan pasien anemia sedang (p=0,003) dan pasien anemia berat (p=0,003) yang menggunakan uji post hoc Bonferroni, serta terdapat hubungan yang bermakna antara kadar ureum dengan pasien anemia sedang (p=0,022) dan pasien anemia berat (p=0,022) yang menggunakan uji post hoc Games-Howell.
Pemberdayaan Perempuan Di Pasar Sindhu Sanur, Kota Denpasar Untuk Pencegahan IMS Dan HIV/AIDS Luh Gede Pradnyawati; Putu Nita Cahyawati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.605 KB)

Abstract

Perkembangan masalah IMS (Infeksi Menular Seksual) saat ini di negara maju maupun di negara berkembang sangat mengkhawatirkan. IMS dan HIV/AIDS merupakan satu kelompok penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Selain pada kelompok populasi berisiko tinggi, populasi berisiko rendah seperti para pedagang perempuan di pasar juga rentan terkena IMS dan HIV/AIDS. Salah satu tempat di Bali yang interaksi masyarakatnya tinggi adalah pasar, dimana populasi masyarakatnya tergolong kelompok risiko rendah. Daerah Sanur merupakan daerah yang cukup tinggi terhadap insiden IMS dan HIV/AIDS. Dari hasil wawancara dengan kader didapatkan beberapa permasalahan terkait program pencegahan IMS dan HIV/AIDS adalah minimalnya informasi yang didapatkan kader serta rendahnya pengetahuan kader tentang pencegahan IMS dan HIV/AIDS di Pasar Sindhu Sanur. Dari hal tersebut pemberdayaan perempuan di Pasar Sindhu Sanur sangat diperlukan untuk pencegahan IMS dan HIV/AIDS dimana jumlah kader yang diberdayakan adalah sejumlah 5 orang. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan mitra tentang pencegahan IMS dan HIV/AIDS. Selain itu juga melaksanakan dialog interaktif, memberikan pelatihan pada kader. Secara umum, program ini dapat dikatakan berhasil karena sudah mencapai indikator-indikator yang ditentukan. Saran yang dapat disampaikan adalah agar kedua kelompok mitra dapat menjadi ujung tombak keberlanjutan program pencegahan IMS dan HIV/AIDS secara berkesinambungan di wilayah masing-masing sehingga dapat memberdayakan para pedagang yang ada di Pasar Sindhu Sanur.
Edukasi Prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Pada Kelompok Pemandu Wisata di Bali Putu Nita Cahyawati; Ni Kadek Elmy Saniathi; Luh Gede Pradnyawati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1125.657 KB)

Abstract

Pemandu wisara (tour guide) merupakan elemen penting dalam kegiatan pariwisata. Pemandu wisata disebut juga sebagai “the soul of tourism”. Hal ini dikarenakan pemandu wisata berperan dalam mengatasi segala sesuatu yang terjadi selama proses wisata. Terdapat interaksi antara berbagai profesi atau disiplin ilmu demi menjamin pariwisata yang sehat khususnnya di Bali. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), termasuk memilah kondisi yang dapat ditangani maupun kondisi yang harus ditangani oleh tenaga kesehatan pada kelompok pemandu wisata di Bali. Materi edukasi berfokus pada pengenalan dan perawatan luka ringan, serta tatalaksana awal pada pasien yang tidak sadarkan diri. Kegiatan dimulai dengan diskusi, pretest, pemberian edukasi, postest, pemberian bantuan P3K dan alat pelindung diri (APD), dan diakhiri dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Mitra yang terlibat sebanyak 7 orang, didominasi oleh jenis kelamin laki-laki (85,7%), rentang usia 16-30 tahun (85,7%) dan tingkat pendidikan SMA/SMK (57,2%). Hasil kegiatan menemukan bahwa rerata nilai pretest mitra adalah 38,57 poin. Hasil ini jelas menunjukkan bahwa pengetahuan mitra masih sangat rendah. Setelah pemberian edukasi, hasil postest menunjukan terjadi peningkatan nilai rerata yaitu 71,43 poin. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah program edukasi mampu meningkatkan pengetahuan mitra tentang prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan. Kegiatan perlu dilakukan secara berkala dan dengan melibatkan mitra sebagai peer mentor bagi pemandu wisata lainnya.
Co-Authors A. Lestarini Agus Santosa Anak Agung Gede Raka Gunawarman Anak Agung Ngurah Mayun Wirajaya Anak Agung Raka Budayasa Anak Agung Sri Agung Aryastut Anak Agung Sri Agung Aryastuti Anak Agung Sri Agung Aryastuti Anak Agung Sri Agung Aryastuti Asri Lestarini Asri Lestarini Atmaja, Ni Putu Velentina Putri Surya Ayu Savitri Siskayani Ayu Switi D. Wijaya De Luh Pratiwi Angganing Lestari Desak Putu Citra Udiyani Desak Putu Citra Udiyani Desak Putu Oki Lestari Dewa Ayu Putu Ratna Juwita Dewi, Ni Wayan Erly Sintya Diah Padmawati Dian Puspitha Giribaldi Pemecutan Gst Ayu Kade Devina Muryantisa Gustu Rama I Dewa Gede Amara Putra Wibawa I Gde Suranaya Pandit I Gede Ketut Deny Patmantha Putra Tjahyadi I Made Adi Putra Wiguna I MADE PARIARTHA I Made Toya Ariawan I Made Wira Supanji I Nengah Sujaya I Nyoman Gede Maha Putra I Putu Arya Suryanta Wiguna I Putu Rustama Putra I Wayan Yoga Diva Peranawa Jihvani, Putu Ayu Krishna Kadek Berliantara Komang Trisna Sumadewi Kurniawan, I Gde Yudhi Lestarini, Asri Luh Gde Evayanti Luh Gde Sita Maharani Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Pradnyawati Luh Gede Sri Yenny Made Indra Wijaya N. K. E. Saniathi Ni Kadek Elmy Saniathi Ni Luh Anik Puspa Ningsih Ni Luh Gede Taman Kristanti Ni Made Dwinda Handayani Ni Putu Satya Deva Jayanti Ni Wayan Armerinayanti, Ni Wayan Ni Wayan Ayu Maha Dewi Ni Wayan Rusni Ni wayan Sedani, Ni wayan Ningsih, Ni Luh Anik Puspa Pande Ayu Naya Kasih Permatananda Paramitha, I Gusti Ayu Mas Diah Pradnyawati, Luh Gede Putra, I Putu Rustama Putra, IGB Gita Pranata Putu Alit Sudarsana Sudarsana Putu Ananda Angelita Putu Utari Fridayanthi Ratna Juwita, Dewa Ayu Putu Ruspita Sari, Ni Ketut Adelia Sari, Ni Luh Putu Eka Kartika Sarilan, I Putu Satria Udayana Silfia Maharani Suaridewi, I Gusti Agung Ayu Mas Sudiadewi, Ni Putu Eka Tanjung Subrata Tri Wisananda Putra Trinia Amanda Udiyani, Desak Putu Citra Velentina Putri Wardana, Made Kusuma Wardana, Ni Komang Sara Kusuma Wijaya, Putu Austin Widyasari Witari, Ni Putu Diah Yogiswara, Gde Candra Yoni, Putu Diah Paramitha Dwi