Latar Belakang: Ibadah haji menuntut aktivitas fisik tinggi, paparan panas, dan perubahan pola makan/obat yang dapat memicu disglikemia. Pemetaan profil glikemik pra-keberangkatan diperlukan untuk perencanaan pembinaan klinis calon jemaah haji (CJH). Tujuan : Menilai profil glikemik CJH 2025 di RSU Aisyiyah Padang menggunakan glukosa puasa (FPG), glukosa 2 jam post-prandial (2JPP), dan HbA1c; serta menggambarkan karakteristik dasar dan keterkaitan antarmarker. Metode : Studi potong lintang pada CJH yang menjalani pemeriksaan rutin tahun 2025. Dikumpulkan data demografi, FPG, 2JPP, dan HbA1c. dievaluasi dengan Spearman.Hasil: Sebanyak 30 peserta (usia rata-rata 57,9±13,6 tahun; perempuan 70%). Rerata (±SD) FPG 102,9±34,2 mg/dL; 2JPP 142,3±50,7 mg/dL; HbA1c 6,1±1,4%. Kategori FPG: normal 56,7%, prediabetes 23,3%, diabetes 20,0%. Kategori 2JPP: normal 63,3%, prediabetes 30,0%, diabetes 6,7%. Kategori HbA1c: normal 43,3%, prediabetes 36,7%, diabetes 20,0%; HbA1c ≥7% pada 13,3%. Kesimpulan: Beban gangguan glikemik pra-keberangkatan pada CJH cukup bermakna, dengan proporsi prediabetes tinggi dan sepertiga respon “diabetes” menurut sebagian marker. Penilaian kesiapan medis sebaiknya mengintegrasikan multi-parameter (FPG, 2JPP/OGTT, HbA1c), disertai edukasi dan optimasi terapi. Ketidaksesuaian antarmarker perlu konfirmasi diagnostik, khususnya karena 2JPP klinik tidak ekuivalen dengan OGTT terstandar.