Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Antara Anemia dan Fungsi Ginjal pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis Bila, Salsha; Evra, Nidya Naysa; Putri, Afni Mesna; Anggraini, Debie
Scientific Journal Vol. 4 No. 1 (2025): SCIENA Volume IV No 1, January 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i1.186

Abstract

Pendahuluan: Anemia menjadi komplikasi umum pada pasien yang menderita Penyakit Ginjal Kronis (PGK) dan memberikan dampak terhadap kualitas hidup pasien. Penurunan fungsi ginjal pada pasien PGK mengakibatkan berkurangnya produksi eritropoietin, peningkatan inflamasi sistemik, defisiensi besi, dan gangguan metabolisme yang berkontribusi pada terjadinya anemia.  Tujuan: menganalisis hubungan antara anemia dan fungsi ginjal pada pasien penyakit ginjal kronis berdasarkan data klinis dan laboratorium. Metode: Kajian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross-sectional melibatkan pasien PGK dari berbagai tahap penyakit. Parameter yang dianalisis meliputi kadar hemoglobin, estimasi laju filtrasi glomerulus (eGFR), kadar ferritin, indeks saturasi transferrin, dan penanda inflamasi C-reactive protein (CRP). Hasil: Adanya hubungan negatif antara kadar hemoglobin dan eGFR. penurunan fungsi ginjal berbanding lurus dengan tingkat anemia yang lebih berat. Selain itu, defisiensi besi dan inflamasi ditemukan sebagai faktor penting yang memperburuk kondisi anemia. Kesimpulan : Anemia pada pasien PGK memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan deteksi dini, manajemen nutrisi, dan intervensi medis yang tepat untuk memperbaiki kualitas hidup pasien dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut. Penelitian ini memberikan wawasan penting untuk meningkatkan penanganan anemia pada populasi dengan penyakit ginjal kronis.
Pengaruh Kadar Hemoglobin terhadap Risiko Anemia dan Dampaknya pada Kesehatan Remaja Putri Mulyani, Intan; Faadilah, Afkaar; Junisa, Diva Efrilia; Anggraini, Debie
Scientific Journal Vol. 4 No. 1 (2025): SCIENA Volume IV No 1, January 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i1.187

Abstract

Pendahuluan: Anemia merupakan masalah kesehatan umum di kalangan remaja putri, yang sering kali disebabkan oleh gizi yang tidak memadai dan kesadaran yang buruk, yang dapat berdampak negatif pada kualitas hidup dan hasil kesehatan mereka. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas edukasi anemia dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi status anemia pada remaja putri. Metode: Tinjauan ini mencakup lima penelitian yang menggunakan desain eksperimental dan cross-sectional. Metode pengumpulan data bervariasi dari pengujian hemoglobin, kuesioner, dan pengukuran antropometri hingga analisis asupan gizi. Uji statistik seperti Mann-Whitney U, chi-square, dan regresi logistik digunakan untuk menganalisis data. Hasil: Edukasi tentang anemia, baik secara langsung maupun berbasis web, secara signifikan meningkatkan kadar hemoglobin, pengetahuan, sikap, dan praktik. Faktor-faktor utama yang memengaruhi anemia meliputi pendapatan keluarga, asupan gizi, pendidikan orang tua, dan kondisi menstruasi. Anemia juga berdampak signifikan pada kualitas hidup, khususnya hubungan sosial dan kesehatan reproduksi. Kesimpulan: Intervensi anemia yang efektif memerlukan pendekatan multifaset, yang menggabungkan pendidikan, peningkatan akses ke gizi, dan dukungan keluarga, untuk mengurangi prevalensi anemia dan meningkatkan hasil kesehatan remaja.
Peran Thyroid Stimulating Hormone pada Bayi Baru Lahir Anggraini, Debie; Fharel, Muhammad
Scientific Journal Vol. 4 No. 1 (2025): SCIENA Volume IV No 1, January 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i1.188

Abstract

Latar Belakang:Kelenjar tiroid berperan penting dalam perkembangan dan fungsi berbagai sistem organ, terutama otak, sejak masa neonatal. Fungsi tiroid yang optimal pada bayi baru lahir sangat krusial untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal. Disfungsi tiroid neonatal, seperti hipotiroid kongenital, dapat berdampak signifikan pada perkembangan neurologis dan metabolisme bayi. Oleh karena itu, pemahaman tentang fisiologi tiroid neonatal dan deteksi dini gangguan fungsi tiroid menjadi aspek penting dalam kesehatan anak. Tujuan: Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran fisiologi kelenjar tiroid pada bayi baru lahir, mekanisme regulasi hormon tiroid, serta implikasi klinis dari gangguan fungsi tiroid neonatal. Selain itu, dibahas pula program skrining hipotiroid kongenital yang bertujuan untuk mendeteksi dini gangguan tiroid dan mengurangi dampak jangka panjang terhadap perkembangan anak. Metode: Artikel ini merupakan tinjauan literatur yang mengumpulkan dan menganalisis berbagai penelitian terkini mengenai anatomi, fisiologi, regulasi hormonal, serta gangguan tiroid pada bayi baru lahir. Sumber data diperoleh dari jurnal ilmiah, buku teks, dan pedoman kesehatan nasional dan internasional. Hasil: Kelenjar tiroid neonatal memiliki peran utama dalam mengatur metabolisme dan perkembangan otak melalui produksi hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Produksi hormon ini dikendalikan oleh mekanisme umpan balik yang melibatkan hipotalamus dan hipofisis. Hipotiroid kongenital merupakan gangguan metabolik yang paling umum pada bayi baru lahir dan dapat menyebabkan gangguan perkembangan jika tidak terdeteksi dan ditangani secara dini. Program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) telah diimplementasikan di berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk mengidentifikasi dan mengobati gangguan tiroid neonatal secara cepat dan efektif. Kesimpulan: Fungsi tiroid yang optimal pada bayi baru lahir sangat penting untuk mendukung perkembangan neurologis dan metabolisme. Deteksi dini gangguan tiroid melalui program skrining neonatal menjadi langkah preventif yang krusial untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Peningkatan kesadaran tenaga medis dan orang tua terhadap pentingnya fungsi tiroid neonatal dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan anak secara keseluruhan.
Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Annisa, Zahra Dwi; Lestari, Apriliyana Puji; Anggraini, Debie
Scientific Journal Vol. 4 No. 2 (2025): SCIENA Volume IV No 2, March 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i2.189

Abstract

Status gizi dapat menjadi cerminan kesehatan seseorang yang didukung oleh asupan zat gizi organik . Terkait dengan kejadian anemia pada remaja, hal ini dapat menjadi penting karena prevalensi anemia pada remaja di suatu negara mencapai 100 juta orang . Kondisi ini mempengaruhi kesehatan, kesadaran, dan tindakan belajar . Dengan memahami hubungan antara status gizi dan anemia, kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, mengembangkan program-program gizi dan mendorong perubahan dalam perilaku makan sehat pada remaja, sehingga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa ( SDGs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hubungan antara status gizi dan kejadian anemia pada remaja. Metode yang digunakan adalah analisis sistematis dengan pengumpulan data yang ada , hasil analisis berasal dari peninjauan data yang diperoleh berdasarkan hasil analisis yang ada , dengan kesimpulan bahwa anemia dan penyakit defisiensi merupakan masalah kesehatan yang vital bagi remaja putri di berbagai negara, termasuk Republik Demokratik Federal Ethiopia , Bangladesh, India, India Selatan , dan Chili.
Langkah Awal Mengenal Status Anemia Pada Remaja Perempuan di MAN 1 Padang Anggraini, Debie; Munawaroh, Madina; Helmizar, Roland
Abdika Sciena Vol 2 No 2 (2024): JURABDIKES Volume 2 No 2, Desember 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v2i2.190

Abstract

Latar belakang: Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang signifikan pada remaja, di mana kondisi ini berpotensi menghambat perkembangan fisik dan kognitif. Rendahnya asupan zat besi, pola makan yang tidak seimbang, dan perubahan fisiologis selama masa pubertas merupakan faktor penyebab utama. Deteksi dini anemia melalui pendekatan pengabdian masyarakat dianggap sangat penting guna mencegah komplikasi jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup remaja. Tujuan: Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini anemia pada remaja melalui serangkaian kegiatan edukasi dan skrining menggunakan alat Easy Touch. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan remaja dan masyarakat sekitarnya mengenai pencegahan serta penanganan dini anemia.Kegiatan dilakukan secara terintegrasi di lingkungan sekolah dengan melibatkan tenaga kesehatan, pendidik, dan masyarakat. Proses skrining meliputi pemeriksaan konsentrasi hemoglobin menggunakan alat Easy Touch, yang dilakukan dengan prosedur pengambilan sampel darah melalui tusuk jari dan analisis hasil secara cepat dan akurat. Selain itu, kegiatan penyuluhan mengenai pentingnya gizi seimbang dan pencegahan anemia dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran serta perubahan perilaku hidup sehat. Kesimpulan: Program pengabdian masyarakat tentang deteksi dini anemia pada remaja merupakan langkah strategis dalam upaya pencegahan dan penanganan anemia sejak dini. Keterlibatan berbagai stakeholder dan pendekatan intervensi yang komprehensif terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan mengidentifikasi remaja yang berisiko, sehingga dapat dijadikan dasar bagi pengembangan program kesehatan yang lebih luas di masa mendatang.
Deteksi Dini Gangguan Fungsi Tiroid pada Bayi Baru Lahir di RSI Siti Rahmah Padang Tahun 2023 Fharel, Muhammad; Anggraini, Debie; Rafli, Rhandyka
Abdika Sciena Vol 2 No 2 (2024): JURABDIKES Volume 2 No 2, Desember 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v2i2.191

Abstract

Latar belakang: Pemeriksaan fungsi tiroid pada bayi baru lahir merupakan langkah penting dalam deteksi dini gangguan tiroid, terutama hipotiroidisme kongenital yang berpotensi menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan mental. Di RSI Siti Rahmah Padang, program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan untuk meningkatkan deteksi dini dan intervensi terhadap gangguan fungsi tiroid pada neonatus, dengan tujuan meminimalkan dampak jangka panjang terhadap kualitas hidup dan perkembangan anak. Tujuan: Program ini bertujuan untuk mengevaluasi fungsi tiroid pada bayi baru lahir melalui pemeriksaan laboratorium, serta meningkatkan kesadaran orang tua dan tenaga kesehatan mengenai pentingnya skrining dini. Data yang diperoleh diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengembangan strategi kesehatan neonatus yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Metode: Penelitian dilaksanakan dengan metode skrining menggunakan sampel darah yang diambil melalui teknik tusuk tumit. Analisis laboratorium difokuskan pada pengukuran konsentrasi Thyroid Stimulating Hormone (TSH) dengan perbandingan terhadap nilai referensi standar. Selain itu, program ini juga mengintegrasikan kegiatan penyuluhan kepada orang tua dan tenaga kesehatan mengenai tanda-tanda gangguan fungsi tiroid serta pentingnya deteksi dini. Kesimpulan: Program pengabdian masyarakat ini membuktikan bahwa pemeriksaan fungsi tiroid pada bayi baru lahir merupakan upaya strategis dalam mendeteksi dini gangguan tiroid, yang esensial untuk mencegah komplikasi perkembangan. Keterlibatan berbagai stakeholder, baik tenaga kesehatan maupun masyarakat, merupakan kunci sukses dalam penerapan program skrining yang berkelanjutan di lingkungan RSI Siti Rahmah Padang.
Langkah Awal, Harapan Baru: Peningkatan Kesadaran Kanker di Nagari Sungai Gayo Lumpo Oktora, Meta Zulyati; Anggraini, Debie; Haiga, Yuri; Nurwiyeni; Liana, Nana; Putriyuni, Anandia; Aliefia, Desi
Abdika Sciena Vol 2 No 2 (2024): JURABDIKES Volume 2 No 2, Desember 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v2i2.197

Abstract

Latar belakang: Kanker merupakan permasalahan kesehatan global yang berdampak signifikan terhadap angka kematian dan kualitas hidup penderitanya. Di Indonesia, peningkatan kejadian kanker diiringi dengan keterbatasan informasi mengenai gejala awal dan faktor risiko, terutama di daerah dengan akses kesehatan yang terbatas. Di Nagari Sungai Gayo Lumpo, masyarakat menghadapi tantangan tersebut karena kurangnya pemahaman mengenai pencegahan dan deteksi dini kanker. Tujuan: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat Nagari Sungai Gayo Lumpo mengenai kanker melalui penyuluhan interaktif, sehingga dapat mendorong tindakan deteksi dini dan pencegahan secara proaktif. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2024 di kantor Wali Nagari dengan melibatkan 37 peserta. Metode penyuluhan interaktif menggunakan media visual seperti banner, poster, dan leaflet, serta dilengkapi dengan sesi diskusi, tanya jawab, dan simulasi pemeriksaan awal. Materi edukasi disusun berdasarkan referensi ilmiah dan data terkini mengenai kanker, sehingga informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan. Kesimpulan: Evaluasi melalui diskusi dan wawancara singkat menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai faktor risiko, gejala awal, dan pentingnya deteksi dini kanker. Peserta mengapresiasi pendekatan interaktif dan mengusulkan agar kegiatan serupa dilakukan secara berkala, dengan penambahan program pemeriksaan kesehatan oleh tenaga medis untuk mendukung deteksi dini.
PENGARUH KUALITAS TIDUR TERHADAP SEL DARAH MERAH DAN IMUN TUBUH Maulana, Muhammad Hafidz Habib; Pratama, Muhammad Tjico Aidil; Raditya, Rahmat; Anggraini, Debie
Journal of Public Health Science Vol. 2 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jophs.v2i1.1889

Abstract

Kualitas tidur memiliki peran penting dalam menjaga kadar hemoglobin dan sistem imun tubuh. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menganalisis hubungan antara kualitas tidur, kadar hemoglobin, dan sistem imun berdasarkan berbagai studi yang telah dipublikasikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa gangguan tidur dapat menyebabkan penurunan kadar hemoglobin, peningkatan biomarker inflamasi, serta melemahkan sistem imun. Studi menunjukkan bahwa individu dengan kualitas tidur buruk cenderung memiliki kadar hemoglobin yang lebih rendah, meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti anemia dan infeksi. Selain itu, tidur yang tidak berkualitas mengganggu regulasi sitokin dan hormon yang berperan dalam respons imun, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Temuan ini menegaskan bahwa kualitas tidur yang baik diperlukan untuk menjaga keseimbangan fisiologis tubuh, terutama dalam kaitannya dengan produksi hemoglobin dan efektivitas sistem imun. Oleh karena itu, strategi untuk meningkatkan kualitas tidur dapat menjadi langkah preventif dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Kata Kunci: Kualitas Tidur, Hemoglobin, Sistem Imun, Kesehatan
ASPEK KLINIS DAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA DEMAM TIFOID Nirmala, Nirmala; Anggraini, Debie
Journal of Public Health Science Vol. 2 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jophs.v2i1.2185

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh Salmonella enterica serovar Typhi dan Paratyphi, dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk Indonesia. Transmisi terjadi melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Artikel ini bertujuan untuk meninjau aspek etiologi, epidemiologi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, tatalaksana, dan pencegahan demam tifoid, serta membahas peran rasio neutrofil-limfosit (NLR) dalam menilai keparahan penyakit. Metode: Kajian ini dilakukan berdasarkan telaah pustaka dari berbagai literatur terkini dan sumber referensi primer yang relevan terkait patogenesis, diagnosis laboratorium (biakan darah, tes Widal, Tubex, dan PCR), serta terapi medikamentosa dan non-medikamentosa demam tifoid. Hasil: Demam tifoid menunjukkan gejala progresif mingguan, termasuk demam tinggi, gangguan gastrointestinal, dan komplikasi sistemik bila tidak ditangani. Diagnosis dini melalui biakan darah dan metode molekuler sangat penting untuk outcome klinis yang baik. Antibiotik seperti sefalosporin generasi III dan azitromisin menjadi pilihan utama pengobatan. NLR berpotensi sebagai indikator inflamasi sistemik dan keparahan penyakit. Kesimpulan: Penanganan komprehensif demam tifoid meliputi terapi antimikroba, edukasi kesehatan, dan pencegahan melalui perbaikan sanitasi dan vaksinasi. Rasio NLR dapat digunakan sebagai biomarker tambahan dalam evaluasi infeksi tifoid secara klinis.
PENDEKATAN LABORATORIUM DALAM IDENTIFIKASI DINI ANEMIA PADA IBU HAMIL Meiriska, Indri putri; Anggraini, Debie
Journal of Public Health Science Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jophs.v2i2.2283

Abstract

Anemia during pregnancy remains a global maternal health concern, with high prevalence particularly in developing countries. Late diagnosis contributes to increased risks of obstetric and neonatal complications. Laboratory-based approaches offer valuable opportunities for early detection and more accurate identification of anemia etiology. Objective: This review aims to explore the role of both basic hematological and specific biochemical laboratory parameters in the early identification and risk stratification of anemia in pregnant women. Methods: This literature review compiles and analyzes scientific references related to relevant laboratory examinations, including hemoglobin, red blood cell indices, serum ferritin, transferrin saturation, serum folate, vitamin B12, homocysteine, and methylmalonic acid, with interpretation adapted to the physiological context of pregnancy. Results: Hemoglobin and red cell indices assist in identifying anemia morphologically. Serum ferritin is a sensitive indicator of iron deficiency before hemoglobin levels decline. Vitamin B12 and folate measurements are essential in detecting megaloblastic anemia, while homocysteine and MMA support the diagnosis of functional deficiencies. Integrating laboratory results with gestational age, parity, and nutritional status enables more accurate risk stratification. Conclusion: Laboratory testing plays a central role in the early detection of anemia in pregnancy, enabling more timely nutritional and medical interventions. The integration of laboratory-based diagnostics into antenatal care—particularly in primary healthcare settings—is critical for preventing complications and improving maternal and fetal outcomes.
Co-Authors Ade Putra, Idriyan Adelin, Prima Adilah, Putri Aisyaa Bintang Shafiera Aliefia, Desi Amelia, Rinita Anandikha, Tri Anggraeni, Verindra Anissa, mutiara Annisa, Zahra Dwi Ashan, Haves Ayu Hamama Pitra, Dian Bila, Salsha Bunga Najla Amelia Dafidela, Windi Dewi , Nadia Purnama Djong Hon Tjong Efriza Ekawati, Yessi Evra, Nidya Naysa Faadilah, Afkaar Febliyanti, Dwisha Febrian, Muhammad Reyhan Fenando, Dolvi Brillian Fharel, Muhammad Fitri, Vika Samila Habibullah, Muhammad Nabil Haiga, Yuri Hamama Pitra, Dian Ayu Hamda, Rialta Handayani Gusmira, Yuni Hasni, Dita Helmizar, Roland Hirowati Ali, Hirowati Humaira, Zikra Humairah, Zahrati Ibnu Fikrya, Annisa Ilham, Diko Inkha Prajadina Ivan, Muhamad Jefri, Muhamad Junisa, Diva Efrilia Kumala, Olivitari Lastari, Lastari Lestari, Apriliyana Puji liana, nana Madina Munawaroh Mahatma, Gangga Malik, Rifkind Maulana, Muhammad Hafidz Habib Meiriska, Indri Putri Melly , Ariyanti Melya Susanti Morawati, Soufni Muhamad Ivan Muhammad Fharel Mulyani, Intan Munawaroh, Madina Nirmala Nirmala, Nirmala Nurwiyeni Oktora, Meta Zulyati Pendri Hariyani , Insil Pernanda, Muhammad Zikri Pratama Putri, Cindy Munawaroh Pratama, Muhammad Tjico Aidil Putri, Afni Mesna putri, Anindya Firrizqi kaurtania Putri, Berliana Amani Putri, Mesya Andira Putriyuni, Anandia Raditya, Rahmat Rafli, Rhandyka Rahma Triyana Rahmadika Akbar, Resti Ramadhani, Novia Reni Lenggogeni Rhandyka Rafli Rika Amran Roland Helmizar Roza Linda, Melia Salsabilla, Intania Salsabilla, Salsabilla Saputri, Rahmi Agu Sari, Meri Ponda Seres Triola Sjaaf, Fidiariani Supardi, Muhammad Miftah Surya Dana, Teguh Tri Septiana, Vina Vatrisya, Gischa Wanandri, Puja Wettry Sagita, Agnesia Yarni, Sisca Dwi Zakiyah, Nabila Jihan Zulyati Oktora, Meta