Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Efektifitas Shaker Exercise terhadap Disfagia pada Pasien Stroke: The Integrative Literature Review Fransisca Winandari; Tri Wahyuni Ismoyowati; Candra Trilukita Nugraha; Lolita Elensari Wahyuning; Maria Raphelina Rosari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 2 (2022): April 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i2.1646

Abstract

Stroke is the presence of focal and global neurologic deficits, which can be severe and last for 24 hours or more and can result in death. According to the World Stroke Organization in 2018, in the world there are 13.7 million new cases every year and around 5.5 million deaths occur due to stroke. According to the Indonesian Ministry of Health in 2018, the prevalence of stroke in Indonesia at the age of >15 years was 10.9%. One of the clinical symptoms of stroke is dysphagia which occurs in 37-78% of stroke patients and if left untreated can cause complications such as aspiration and pneumonia. One of the exercises to overcome dysphagia is shaker exercise, which is an exercise that aims to train the suprahyoid muscles. The purpose of this study is to analyze previous research on shaker exercise on dysphagia in stroke patients. This study was an integrative literature review. The databases used were Google Scholar, Proquest, Pubmed, NCBI, Wiley, NIH, EBSCO, Portal Garuda, IJPMR, Springer, JIK, and Elsevier, with the keywords: "Stroke"; “Shaker Exercises”; and "Dysphagia". The inclusion criteria for articles taken were full text journals and articles, published in 2015-2021, using both English and Indonesian, experimental research methods, research samples were stroke patients with dysphagia, mentioning the results of post-intervention shaker exercise. This literature study obtained 105 articles and then it was reduced by screening and obtained 10 research articles that were in accordance with the objectives and criteria of the review. The results of the study concluded that shaker exercise is effective for improving swallowing ability, nutritional status, and reducing the risk of aspiration in stroke patients with dysphagia, so it can be recommended as additional non-pharmacological therapy. This exercise can be done 1-3 times a day and done 5 days a week for at least 2 weeks for optimal results. Researchers are advised to compare the effectiveness of or combine shaker exercise with other therapies that have the potential to overcome dysphagia in stroke patients.Keywords: stroke; exercise shakers; dysphagia ABSTRAK Stroke adalah terdapatnya defisit neurologik fokal dan global, yang dapat memberat dan berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat mengakibatkan kematian. Menurut World Stroke Organization tahun 2018, di dunia terdapat 13,7 juta kasus baru setiap tahunnya dan sekitar 5,5 juta kematian terjadi akibat stroke. Menurut Kemenkes RI tahun 2018, prevalensi stroke di Indonesia pada usia >15 tahun sebanyak 10,9%. Salah satu gejala klinis stroke adalah disfagia yang terjadi pada 37-78% pasien stroke dan jika tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti aspirasi dan pneumonia. Salah satu latihan untuk mengatasi disfagia adalah shaker exercise, yaitu latihan yang bertujuan melatih otot-otot suprahyoid. Tujuan studi ini menganalisis penelitian sebelumnya tentang shaker exercise terhadap disfagia pada pasien stroke.  Studi ini merupakan integrative literature review. Databased yang digunakan yaitu Google Scholar, Proquest, Pubmed, NCBI, Wiley, NIH, EBSCO, Portal Garuda, IJPMR, Springer, JIK, dan Elsevier, dengan kata kunci: “Stroke”; “Shaker Exercise”; dan “Disfagia”. Kriteria inklusi artikel yang diambil yaitu jurnal dan artikel full text, terbitan tahun 2015-2021, menggunakan bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia, metode penelitian eksperimental, sampel penelitian merupakan pasien stroke dengan disfagia, menyebutkan hasil post intervensi shaker exercise.  Studi literatur ini mendapatkan 105 artikel kemudian diperkecil dengan screening dan diperoleh 10 artikel penelitian yang sesuai dengan tujuan dan kriteria review. Hasil telaah menyimpulkan bahwa shaker exercise efektif untuk meningkatkan kemampuan menelan, status nutrisi, dan menurunkan resiko aspirasi pada pasien stroke dengan disfagia, sehingga dapat direkomendasikan sebagai terapi tambahan secara non farmakologis. Latihan ini dapat dilakukan 1-3 kali sehari dan dilakukan 5 hari dalam 1 minggu selama minimal 2 minggu untuk hasil optimal. Para peneliti disarankan membandingkan efektifitas atau mengkombinasikan shaker exercise dengan terapi lain yang berpotensi dapat mengatasi disfagia pada pasien stroke.Kata kunci: stroke; shaker exercise; disfagia
Kondisi Fisik Post Kemoterapi dan Self Efficacy Pasien Kanker di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Feliks Hendrikjayanto Laoli; Tri Wahyuni Ismoyowati
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 2 (2022): April 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i2.1631

Abstract

One of the cancer therapies, namely chemotherapy, causes physical effects such as alopecia, nausea, and other effects. Self efficacy can change the health behavior of cancer patients in a positive direction in carrying out treatment. The purpose of this study was to determine the relationship between post-chemotherapy physical condition and self-efficacy of cancer patients at Bethesda Hospital, Yogyakarta. The design of this study was cross-sectional. The subjects of this study were 33 cancer patients in the post-chemotherapy phase, which were selected by accidental sampling technique. Data were collected through filling out the C-SAS and SUPPH questionnaires as measuring tools. From the results of Kendall's tau_b test, it is known that the p value = 0.301. Furthermore, it was concluded that there was no relationship between post-chemotherapy physical condition and self-efficacy. Future researchers need to pay attention to sample size, inclusion criteria and length of data collection in cancer patients with chemotherapy, which may reduce the accuracy of the study.Keywords: physical condition; elf efficacy; cancerABSTRAK Salah satu terapi kanker yaitu kemoterapi menumbulkan dampak secara fisik seperti alopesia, mual, dan efek lainnya. Self efficacy dapat merubah perilaku kesehatan pasien kanker ke arah positif dalam menjalankan pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi fisik post kemoterapi dengan self efficacy pasien kanker di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Subyek penelitian ini yaitu 33 pasien kanker pada fase post kemoterapi, yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner C-SAS dan SUPPH sebagai alat ukur. Dari hasil uji Kendall’s tau_b diketahui nilai p = 0.301. Selanjutnya disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kondisi fisik post kemoterapi dengan self efficacy. Peneliti selanjutnya perlu memperhatikan ukuran sampel, kriteria inklusi dan lama pengambilan data pada pasien kanker dengan kemoterapi, yang mungkin menurunkan akurasi penelitian.Kata kunci: kondisi fisik; elf efficacy; kanker
Domas (Dompet Masker) Sebagai Inovasi Pemanfaatan Limbah Plastik dan Kain Perca Bermotif Keanekaragaman Indonesia di Era Pandemic COVID-19 Ella Ardini; Eka Kristin Ellisabeth; Fajar Ferdianto; Tri Wahyuni Ismoyowati
Jurnal Pengabdian Masyarakat - PIMAS Vol 1 No 3 (2022): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.141 KB) | DOI: 10.35960/pimas.v1i3.819

Abstract

Background: One of the efforts funded by Dikti in implementing the Student Creativity Program in the field of entrepreneurship gave us the opportunity to produce a Dompet Mask (DOMAS) product made using modified patchwork waste and mica polyvinyl chloride plastic waste with a thickness of 0.4 mm. The tools and materials we use are very affordable during this COVID-19 pandemic. Objective: Provide quality Domas innovation, practical, and safety of the waste material. Providing business opportunities through student creativity programs. Marketing DOMAS offline and online throughout Indonesia by actively promoting and improving the quality of products handmade. Methods: The implementation of activities is carried out outside the network (offline) and within the network (online). The activity was carried out at the production house located at Jatisawit Housing, Sleman, Yogyakarta. The production period starts on 08/08/2021 until 12/09/2021. Product marketing online and offline. Result: The selling price per unit is Rp. 20,000. For five weeks producing 250 DOMAS. DOMAS sales resulted in a profit of Rp. 3,000,000 with a cost of Rp. 1,549,080, a profit of Rp. 418,200 was obtained. The number of DOMAS that have been sold is 150 units. The profit per DOMAS unit is IDR 2,788. The original price per wallet is Rp. 17,212. Conclusion: The "DOMAS" mask wallet is a new breakthrough in the era of the COVID-19 pandemic. DOMAS has the advantage of being able to store clean and dirty masks in one place. In addition to the unique and attractive design of the mask, the materials used are also environmentally friendly, made from plastic waste mica PVC and waste batik patchwork with the motifs of the diversity of the archipelago.
How to Interpret Categorical Data in Health Research? Heru Santoso Wahito Nugroho; Sanglar Polnok; Joel Rey Ugsang Acob; Abdullah Al Mamun; Rafif Naufi Waskitha Hapsari; Rozan Asyrofi Rakyan Risang Aji; Bahtiar Bahtiar; Arief Budiono; Handoyo Handoyo; Hery Koesmantoro; Sunarto Sunarto; Teta Puji Rahayu; Nimsi Melati; Retno Vivi Intening; Suparji Suparji; N. Surtinah; Tri Wahyuni Ismoyowati; Tanko Titus Auta
Aloha International Journal of Health Advancement (AIJHA) Vol 6, No 8 (2023): August
Publisher : Alliance oh Health Activists (AloHA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/aijha60805

Abstract

In health research, many categorical variables are found that must be analyzed using descriptive statistical methods, then interpreted. Currently, there are still many health researchers who interpret categorical variable data in the health sector in the same way as social research in general, namely focusing on the categories with the largest proportions. In fact, for health research, researchers should focus on the expression of unexpected categories. Therefore, this should be a concern for the health research community, especially in the campus environment as the first place for students and health researchers to study and apply various types of health research. This is an urgency, so that the quality of health research can be immediately improved, especially in terms of data interpretation. It was concluded that there were many errors in interpreting categorical variable data in the health sector, so this had to be anticipated from the time of education on campus. Keywords: health research; categorical variables; data interpretation; unexpected category
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY (ACT) UNTUK MENCEGAH GANGGUAN PSIKOSOSIAL PADA MASYARAKAT DENGAN PTM MASA PASCA PANDEMI: Community Empowerment Strategy With Acceptance And Commitment Therapy (ACT) To Prevent Psychosocial Disorders In Communities With Ncds In The Post Pandemic Period Ismoyowati, Tri Wahyuni
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v1i3.42

Abstract

Latar belakang: Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah gangguan kronis yang menurunkan sistem kekebalan tubuh, erat kaitannya degan perilaku seperti gaya hidup dan pola hidup sehat sehingga untuk pengendalian PTM di masyarakat memerlukan kesadaran dari. Kematian akibat penyakit tidak menular tertinggi sebesar 80% disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. PTM yang di derita dalam jangka waktu lama atau kronis akan menimbulkan masalah baik fisik maupun psikologi. ntervensi keperawatan yang telah dilakukakan dalam menangani masalah adalah dengan terapi Acceptance And Commitment Therapy (ACT). Tujuan PKM : meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan ACT untuk mencegah gangguan psikososial pada masyarakat dengan PTM Masa Pasca Pandemi. Metode : Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan bulan Maret sampai Juni 2023 dengan sasaran kader dan Masyarakat di Kelurahan Suryodiningratan Yogyakarta dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD), pretest gangguan psikososial yaitu depresi, Pemberian Edukasi tentang ACT dengan 3 sesi, Simulasi terapi dan post test. Jumlah Populasi adalah 30 responden dengan Teknik purposive sampling. Hasil pretest gangguan psikososial didapatkan Masyarakat yang memiliki tingkat depresi sedang adalah 50%. Setelah diberikan Intervensi hasil tingkat depresi 50% adalah ringan. Kesimpulan : Sebagian besar masyarakat memiliki penyakit tidak menular Diabetes Mellitus dan Hipertensi. Intervensi ACT memiliki dampak positif terhadap gangguan Psikososial seperti depresi karena penyakit PTM pada Masyarakat.
MEMBANGUN MASYARAKAT SEHAT DAN PRODUKTIF DENGAN INOVASI ACT UNTUK OPTIMALISASI FUNGSI FISIK DAN PSIKOSOSIAL PADA MASA PASCA PANDEMI: BUILDING A HEALTHY AND PRODUCTIVE COMMUNITY WITH THE INNOVATION ACT FOR THE OPTIMIZATION OF PHYSICAL AND PSYCHOSOCIAL FUNCTIONS IN THE POST-PANDEMIC ERA Ismoyowati, Tri Wahyuni; Adityasiwi, Gian Lisuari; Istiarin, Ch. Hatri; Sudarta, I Wayan; Adiyasa, Ratna Puspita
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v1i3.50

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan data dari WHO tahun 2018 sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Hipertensi, Diabetes dan PTM lainnya adalah gangguan kronis yang menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia secara bertahap dan sangat rentan terhadap infeksi. PTM yang di derita dalam jangka waktu lama atau kronis akan menimbulkan masalah baik fisik maupun psikologi. Intervensi keperawatan yang telah dilakukakan dalam menangani masalah adalah dengan terapi Acceptance And Commitment Therapy (ACT), Eduksi tentang PTM, Pelatihan Hydroterapi. Tujuan PKM : meningkatkan kesehatan masyarakat dengan membangun masyarakat sehat dan produktif dengan inovasi ACT untuk optimalisasi fungsi fisik dan psikososial pada masa pasca pandemi. Metode : Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan bulan Maret sampai Juni 2023 dengan sasaran kader dan Masyarakat di Kelurahan Suryodiningratan Yogyakarta dilakukan 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan, Tahap pelaksanaan dilakukan 4 proses pelatihan yang masing-masing proses dilakukan pre-test, skrining lalu pemberian pelatihan lalu dilanjutkan dengan evaluasi. Hasil : Setelah Pemberian Edukasi tentang Intervensi ACT didapatkan hasil 15 orang (50%) memiliki tingkat Ansietas dan Stres yang ringan, sedangkan 15 orang (50%) memiliki tingkat Ansietas dan Stres yang sedang, Setelah masyarakat diberikan Edukasi tentang DM, nilai pemeriksaan GDS rata nilai sebesar 12,93 (86,24%), Dari 33 orang partisipan 23 orang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, sedangkan 10 sisanya memperoleh nilai yang sama sebelum dan sesudah dilaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan. Setelah dilakukan Pelatihan Perawatan Luka dengan hasil Hasil pre test yaitu 1,7 sedangkan hasil post test yaitu 3,9. Terjadi kenaikan pengetahuan tentang rawat luka pada lansia, kader dan calon kader. Pelatihan Hydroterapi terjadi penurunan tekanan darah sebanyak 75%. Kesimpulan: Sebagian besar masyarakat memiliki penyakit tidak menular Diabetes Mellitus dan Hipertensi. Intervensi ACT, pemberian Edukasi, Pelatihan perawatan Luka dan Hydroterapi memiliki dampak positif terhadap gangguan Fisik dan Gangguan Psikososial pada Masyarakat.
CATFISH BISCUITS: PEMANFAATAN LIMBAH TULANG IKAN LELE (CLARIAS SP.) MENJADI BISKUIT TINGGI KALSIUM SEBAGAI PELUANG BISNIS EKOPRENUR : CATFISH BISCUITS: UTILIZATION OF CATFISH (CLARIAS SP.) BONE WASTE FOR HIGH CALCIUM BISCUITS AS AN ECO-ENTREPRENEURSHIP OPPORTUNITY Ismoyowati*, Tri Wahyuni; Wicaksono, Ronald Andreas; Agriffa, Ebner; Benne, Krista; Sari, Kristiana Nilam; Mrabawani, Ineke Tulus
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v2i1.79

Abstract

Kalsium merupakan mineral paling banyak di dalam tubuh yang sangat penting untuk berbagai metabolisme tubuh termasuk pembentukan tulang, kontraksi otot, metabolisme enzim dan hormon. Tingginya kandungan kalsium pada tulang ikan menjadikan tulang ikan berpotensi menjadi sumber kalsium yang murah dan dapat dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan kalsium tubuh. Limbah tulang ikan yang dibuang jika tidak dikelola dapat mencemari lingkungan dan meningkatkan produksi limbah basah. Kurangnya perhatian terhadap limbah tulang ikan lele memunculkan ide pembuatan biskuit tinggi kalsium. Pembuatan CATFISH BISCUITS: Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Lele (clarias sp.) Menjadi Biskuit Tinggi Kalsium Sebagai Peluang Bisnis Ekoprenur. Tujuan kegiatan ini menghasilkan produk biskuit dari pemanfaatan tulang ikan lele diharapkan menjadi sebuah alternative produk tepat guna untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian. Memperbesar dampak positif dari pemanfaatan sisa tulang menjadi satu olahan produk yang layak konsumsi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan bulan Maret sampai November  2023 dengan Pengolahan biskuit dengan memanfaatkan limbah tulang ikan lele yang tinggi kalsium dapat menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan kalsium ibu hamil, anak-anak dan orang dewasa untuk mencegah terjadinya kekurangan kebutuhan kalsium harian. CATFISH BISCUITS: Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Lele (clarias sp.) Menjadi Biskuit Tinggi Kalsium Sebagai Peluang Bisnis Ekoprenur merupakan usaha yang dapat dijadikan peluang produksi sebagai penambah nutrisi produk pangan.
Intervensi Fisioterapi Dada terhadap Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Klien Stroke Hemoragik: Studi Kasus Wijane, Wayan Agus; Ismoyowati, Tri Wahyuni
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v14i0.3118

Abstract

Stroke merupakan kondisi emergency karena iskemia atau hemoragik serebral yang menyebabkan defisit neurologis. Defisit neurologis yang dapat terjadi adalah gangguan menelan dan refleks batuk menurun dan dapat meningkatkan sputum. Penumpukan sputum berlebih berakibat bersihan jalan napas tidak efektif dan menganggu oksigenasi. Hal itu dapat diatasi dengan tindakan fisioterapi dada. Mengetahui Intervensi Fisioterapi Dada terhadap Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Klien Stroke Hemoragik di Ruang Galilea II Saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Tahun 2022. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian pada 13-14 Oktober 2022. Teknik pengambilan sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel satu orang pasien stroke hemoragik. Metode pengambilan data: wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi. Analisa data dengan reduksi, penyajian, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah dilakukan intervensi fisioterapi dada didapatkan hasil masih suara napas stridor, pasien belum dapat batuk, saturasi 97%, respirasi 22x/menit. Rontgen thorax terdapat vaskuler paru meningkat. Fisioterapi dada terbukti efektif dalam mengatasi masalah bersihan jalan napas. Peneliti lain dapat melakukan penelitian literatur review nursing management untuk mengatasi bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien stroke hemoragikKata kunci: fisioterapi; jalan napas Tidak efektif; stroke.
Studi Kasus: Asuhan Keperawatan Pasien Stroke Non Hemoragik Dengan Gangguan Menelan Dengan Intervensi Shaker Exercise Di Rumah Sakit Yogyakarta yanti, Puji; Ismoyowati, Tri Wahyuni
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v14i0.3103

Abstract

Stroke non hemoragik terjadi akibat pembuluh darah tersumbat. Permasalahan pada pasien stroke bervariasi, termasuk gangguan menelan akan menyebabkan risiko aspirasi. Tindakan untuk melatih menelan dengan shaker exercise untuk melatih otot-otot menelan. Tujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien stroke non hemoragik dengan gangguan menelan dengan intervensi Shaker Exercise  di Rumah Sakit Yogyakarta. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Populasi satu pasien stroke non hemoragik dengan masalah gangguan menelan. Pelaksanaan 13-14 Oktober 2022, analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data disesuaikan dengan proses keperawatan. Pengkajian didapatkan data pasien mengalami gangguan menelan, terdapat 9 diagnosa dengan prioritas gangguan menelan. Rencana implementasi dengan shaker exercise. Responden diberikan intervensi shaker exercise dilakukan selama dua hari dalam satu hari diberikan dua kali 30 menit setelah makan pagi dan siang. Hasil intervensi shaker exercise selama dua hari reflek menelan meningkat. Shaker exercise dapat meningkatkan kemampuan menelan dan dapat mencegah terjadinya komplikasi langsung maupun tidak langsung akibat disfagia. Intervensi shaker exercise  dapat diterapkan di Rumah Sakit sebagai tindakan mandiri perawat pada pasien stroke non hemoragik dengan gangguan menelan.Kata kunci: Stroke non hemoragik; gangguan menelan; shaker exercise
HUBUNGAN LAMA SAKIT DENGAN KEPATUHAN KONTROL TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI PASCA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS KARANGNONGKO Kartika Sulistyaningrum; Tri Wahyuni Ismoyowati
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v11i2.452

Abstract

Pendahuluan : Hipertensi merupakan kondisi naiknya tekanan darah dengan sistolik ≥ 140 mmHg dan diastole ≥ 90 mmHg. Lama sakit menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan. Hasil studi pendahuluan menunjukkan 9 dari 10 pasien hipertensi tidak rutin kontrol tekanan darah. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan lama sait dengan kepatuhan kontrol tekanan darah pasien hipertensi Metode : Desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 74 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner dengan metode wawancara dan lembar studi dokumentasi dengan data rekam medis. Analisis bivariate menggunakan uji Chi Square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan 45 responden tidak patuh dan 63 responden dengan lama sakit < 10 tahun. Hasil penelitian menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil p-value (0,835) > α (0,05). Sehingga H0 diterima dan Hα ditolak yang menunjukkan tidak terdapat hubungan lama sakit dengan kepatuhan kontrol tekanan darah. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara lama sakit dengan kepatuhan kontrol tekanan darah pasien hipertensi pasca pandemi Covid-19 di Puskesmas Karangnongko, Klaten, Jawa Tengah tahun 2023. Saran : Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi peneliti selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan kontrol tekanan darah.
Co-Authors Abdullah Al Mamun Agnes Toding Layuk Agriffa, Ebner Agus, Henry Aprilisa Putri Handayani Arief Budiono Bahtiar Bahtiar Benne, Krista Bernadeta Kristanti Brilian Yudistira Nugraha Candra Trilukita Nugraha Ceacilia Nika Candra Kusuma Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya Dandi Sanjaya Desty Irlani Dewi Setia Rini Ediati Sasmito Eka Kristin Ellisabeth Ella Ardini Emiliana Binarti Emmelia Kristina Hutagaol Fadli, Muhamad Arief Fajar Ferdianto Feliks Hendrikjayanto Laoli Fransisca Winandari Fransisca Winandari Gian Lisuari Adityasiwi Handoyo Handoyo Heru Santoso Wahito Nugroho I WAYAN SUDARTA Imelda Sri Desisi Teku Intening, Vivi Retno Istiarin, Ch. Hatri Jen Christin Banik Joel Rey Ugsang Acob Kang , Hari Iskandar Kartika Sulistyaningrum Koesmantoro, Hery Kristina Angwarmase La Ode Muhammad Anwar Lido Sianipar Lolita Elensari Wahyuning Maria Raphelina Rosari Mega Agape Timisela Melati, Nimsi Mrabawani, Ineke Tulus Muhamad Arief Fadli N. Surtinah Nando, Aryaprana Rafif Naufi Waskitha Hapsari Rahardjo, Wylianty Rahmawati Vita Kurniasari Rasydy, La Ode Akbar Ratna Puspita Adiyasa Restu Mahanani Rineke Anitya Oryza Sativa Rohmah, Hajar Nur Fathur Rozan Asyrofi Rakyan Risang Aji Salma Hilmy Rusydi Hashim Salomo, Sahat Tumpal Sanglar Polnok Sari, Kristiana Nilam Sartika, Aprilina Sianipar, Lido Silas Silas Siregar, Rohani Sohilait, Hana Priscilla Frudence Suharso, Eddy Sunarto, Sunarto Sundari, Erlina Suparji Suparji Susanti, Neng Imas Tanko Titus Auta Teta Puji Rahayu Theresia Rini Yuwanti Vicky Maranata Saputra Wicaksono, Ronald Andreas Wijane, Wayan Agus Ximenes, Joao Manuel Correia yanti, Puji Yenny Dwiutami