Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kewarganegaraan

Patronase Politik dalam Konsep Kewarganegaraan di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan Prayetno, Prayetno; Pinem, Windawati; Iqbal, Muhammad; Ramadhan, Taufiq
Jurnal Kewarganegaraan Vol. 20 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Department of Pancasila and Civic Education, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jk.v20i2.44552

Abstract

AbstractThis study aims to see political patronage in the concept of citizenship in the Ar-Raudlatul Hasanah Medan pesantren. Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah is one of the modern pesantren that has kiai as an important figure. However, the relationship between kiai and santri tends to be emotional, cultural, and forms patronage. Kiai is a patron who has power and influence. While santri is a client group that has a sami'na wa atho'na attitude. This patronage is not only in religious matters but also in political matters. Referring to the concept of citizenship, the patronage established between Kiai and Santri is considered contrary to democratic principles. This is because the political behaviour of students is still influenced by kiai figures. The research method used is descriptive qualitative with an ethnographic approach. Primary data is deep interviews. While secondary data is sourced from books and journals. Data collection techniques were carried out by observation, interviews and FGDs. While the data validation technique uses the triangulation method. The results of the study found that political patronage in the Ponpes Ar-Raudlatul Hasanah took the form of half-hearted political patronage. The obedience of santri to kiai is limited to religious matters only, not in political matters.-------------------AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk melihat patronase politik dalam konsep kewarganegaraan di pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan. Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah merupakan salah satu pesantren modern yang memiliki kiai sebagai figur penting. Akan tetapi hubungan yang terjalin antara kiai dan santri cenderung bersifat emosional kultural dan membentuk patronase. Kiai merupakan patron yang memiliki power dan pengaruh. Sedangkan santri adalah kelompok client yang memiliki sikap sami™na wa atho™na. Patronase ini tidak hanya dalam urusan agama saja, melainkan juga dalam persoalan politik. Merujuk pada konsep kewarganegaraan, patronase yang terjalin antara kiai dan santri dianggap berlawanan dengan prinsip demokrasi. Hal ini dikarenakan perilaku politik santri masih dipengaruhi oleh figure kiai. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnografi. Data primer berupa deep interview. Sedangkan data sekunder bersumber dari buku dan jurnal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan FGD. Sedangkan teknik validasi data menggunakan metode triangulasi. Adapun hasil penelitian ditemukan bahwa patronase politik di ponpes Ar-Raudlatul Hasanah berbentuk patronase politik setengah hati. Kepatuhan santri kepada kiai terbatas hanya dalam persoalan agama saja tidak dalam urusan politik.
Pedagogical Competence of Civic Education Teacher in 21st Century: A Systematic Literature Review Kabatiah, Maryatun; Batubara, Abdinur; Ramadhan, Taufiq; Rachman, Fazli
Jurnal Kewarganegaraan Vol. 21 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Department of Pancasila and Civic Education, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jk.v21i2.53446

Abstract

AbstractThe objective of this study is to ascertain the standards for pedagogical proficiency among civic education teacher in the 21st century, as well as to identify approaches for enhancing their competency. The research method chosen is the Systematic Literature Review (SLR), which uses data from international and national journal articles. The findings indicate that (1) the essential competencies that Civic Education Teachers in the 21st century must possess include life and career skills, encompassing self-regulation, social interaction, and a culture of leadership, productivity, and responsibility; (2) The acquisition of learning and innovation skills, encompassing critical thinking, problem-solving abilities, effective communication, and collaborative engagement in creative endeavors and information sharing; (3) The acquisition of skills in information media and technology, encompassing both information technology and media abilities, is of paramount importance. Teachers must have a comprehensive understanding of information literacy, media literacy, and ICT literacy. Digital pedagogy is a strategy to improve the competence of 21st-century PPKn teachers. Digital pedagogy presents not only digital learning but also digital ethics in utilizing digital resources or learning media.---------------------------------------Abstrak Penelitian menelaah standar kemahiran pedagogi di kalangan guru PPKn pada abad ke-21, serta mengidentifikasi pendekatan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Metode penelitian yang dipilih adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan sumber data terdiri dari gabungan artikel jurnal internasional dan nasional. Temuan menunjukkan bahwa: (1) kompetensi esensial yang harus dimiliki guru di abad 21 meliputi keterampilan hidup dan karir, meliputi pengaturan diri, interaksi sosial, dan budaya kepemimpinan, produktivitas, dan tanggung jawab, (2) perolehan keterampilan belajar dan inovasi, yang mencakup pemikiran kritis, kemampuan memecahkan masalah, komunikasi efektif, dan keterlibatan kolaboratif dalam upaya kreatif dan berbagi informasi, (3) perolehan keterampilan dalam media dan teknologi informasi, yang mencakup kemampuan teknologi informasi dan media, adalah hal yang sangat penting. Urgen bagi guru untuk memiliki pemahaman komprehensif tentang literasi informasi, literasi media, dan literasi TIK. Pedagogi digital hadir sebagai strategi upaya peningkatan kompetensi guru PPKn abad 21. Pedagogi digital tidak hanya menghadirkan pembelajaran digital, tetapi juga etika digital dalam menamfaatkan sumber daya atau sebagai media pembelajaran digital.
Co-Authors Adnes Saragih, Yuli Adriani, Natasya Agustina, Mawar Ahmad, Midun Aisyah, Neri Amanda, Elza Amelia, Ribi Anhar, Ina Ansori, Mohammad Ar, Jefri Ardila, Dinda Maulida Ariyani, Ririn Dhea Arkan, Syaukani Ali Arpani, Putri Azhizah, Nurul Barus, Deo Agung Haganta Barus, Febriani Br Barus, Rory Jelika Rani Br Batu, Dewi Pika Lbn Batubara, Abdinur Batubara, Mahdiyana Aisyah Devi, Sri Rahayu Dewi Wulandari Diniyah, Naziah Eko Ganis Sukoharsono Endy Astiwara Fadhilah, Ulul Azmi Fithri Muliawati Gabriella, Alfyiona Gea, Mayland Ginting, Geby Theresa Grace, Teovilla Greace, Desy Halimatun Sakdiah, Halimatun Handoyo, Dwi Hanum, Fauziah Harahap, Sanjaya Hascarjani, Haura Rifqa Hidayat Hidayat Hikmawan Syahputra Hutagalung, Ningsih Hutajulu, Gissa Poala Pratiwi Idris, Shayka Anisa Intan Siringo Ringo, Putri Jauhara, Ghina Kabatiah, Maryatun Kana Saputra S Khoirunnisa, Fauzia Khotimah, Umi Khusnul Khusnul Khotimah, Umi Lahagu, Halima Laia, Andika Latifiana, Nabila Adiesty Putri Liani, Irma Lilik Purwanti Lumbantobing, Lyla Riani Malau, Sentia Br Malik, Naufal Shidqi Manalu, Sabrina Manik, Krisdayanti Manik, Pero Saputra Manotas, Heri Manurung, Depi Yohana Manurung, Elisa Margareth Simarmata, Anne Maria Kristina, Maria Meilany, Latifah Hanum Michela, Michela Muhammad Iqbal Munawar, Sofyan Mustika, Cahaya Nababan, Limra Nadiyah Nadiyah Naibaho, Thalia Cornelia Angelica Nasution, Chairunnisa Nasution, Putri Wulandari Nasution, Rosa Sari Amalia Novena Yety Lindawati, Novena Yety Nurlita, Nurlita Nurwiyanti, Dyah Kartika P, Chyntia Angel Valentina Pane, Maria Grace Panjaitan, Agape Anjumarito Panjaitan, Anisali Panjaitan, Dahlya Parhusip, Wantryni Pasaribu, Natalia Pinem, Windawati Prananda, Nadya Pratama Depari, Samuel Pratama, Zahari Gilang Prayetno Prayetno Prayetno Pulungan, Anggiat Batara Nauli Purba, Helga Irene Purba, Nasywa Yasmin Purba, Stela Tri Yuni Purba, Yohana L Purwandari, Betty Putri, Alika Putri, Diah Tri Utami Putri, Rita Ivanka Pratama Putri, Wichita Azzahra Sheika Rachman, Fazli Rahmadani, Herlisa Pitri Rahmi Khotijah Rajagukguk, Grace Putri Johana Rambe, Fadil Azury Farega Rangkuti, Nastiar Saputra Ridho, Ainur Ringo, Valentina Rentauli Br Siringo Rizal, Balqis Rochman, Kholilur Salsabila, Cinta Saragih, Anggi Lorenta Br. Saragih, Hesti Maya Sari Saragih, Mujahid Widian Sarah Sitompul, Yunike Sari, Amalia Vita Sembiring, Febiola Siahaan, Alvando Siahaan, Parlaungan Gabriel Siahaan, Sarah Agustin Siboro, Santiana Siburian, Jojor Bonatua Sidabutar, Eirene Dahlia Sihite, Yolanda Dealova Sihombing, Thesa Febrianti Sihotang, Agustin Pratama Sihotang, Magdalena Mori Silaban, Marchiana Ivo Silaen, Lastiar Silitonga, Jenia Silitonga, Mela Yanna Simajuntak, Fresthy Flora Simamora, Yohana Tirta Widia Swari Simangunsong, Tresia Simanjorang, Bartolomeus Simanullang, Tessa Lonika Simanungkalit, Junika Simaremare, Greace Simatupang, Yuliana Simbolon, Jose Andrian Sinaga, Esabella Sinaga, Lia Damayanti Sinaga, Putri Agresia Sinaga, Stefani Damayanti Sipayung, Dea Enjelina Siregar, Dhea Anisa Siregar, Rio Manuel Matthew Siregar, Tri Oktavia Siringoringo, Johanes Michael Sitanggang, Jelita Yulianti Br Sitinjak, Prischila Sitompul, Ken Wiliam Situmorang, Agtrimas Sthefany, Gloria Suci Frisnoiry Suharta, Suharta Susanti Susanti Susilowati Susilowati Syafitri, Aura Mutasyifa Syahfitri, Aulia Syamsuddin, Nurfiani Syarif Hidayatullah Tambunan, Rosmayani Tarigan, Calvin Mahaga Tiur Malasari Siregar, Tiur Malasari Tohang, Lestari Br Toruan, Suryawati Lumban Tri Kesuma, Fajar Tria Wulandari Umayra, Umayra Yolanda, Lola Zalukhu, Nobel Arta