Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis Tingkat Kebisingan Lalu Lintas dan Pencemaran Udara Karbon Monoksida : Studi Kasus Ruas Jalan R.A Kartini Kota Sengkang Massara, Asma; Arsal, St Fatmah; Madami, Andi Nurevalina; Al’alim, Nur Inzani
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wm3v0n93

Abstract

Dampak buruk dari kebisingan dan pencemaran udara terhadap kesehatan manusia akan terjadi apabila melewati standar yang telah ditetapkan. Suatu penelitian telah dilakukan untuk menganalisis tingkat kebisingan dari lalu lintas dan pencemaran udara karbon monoksida di ruas jalan R.A Kartini, Kota Sengkang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kebisingan dan pencemaran udara yang dihasilkan oleh kendaraan, menyebabkan peningkatan nilai bising dan konsentrasi karbon monoksida di udara. Metode penelitian melibatkan pengamatan langsung dan pengukuran pada beberapa titik di ruas jalan tersebut. Selama periode penelitian selama 3 hari, menggunakan alat Sound Level Meter dan CO Meter, didapatkan nilai kebisingan tertinggi sebesar 82,16 dB(A) pada hari Senin, sementara pencemaran udara karbon monoksida mencapai nilai tertinggi sebesar 22,00 µg/Nm3 atau setara 19,23 ppm. Melihat hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ruas jalan R.A Kartini melampaui batas standar kebisingan yang diizinkan sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.48 tahun 1996. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengurangi intensitas lalu lintas di ruas jalan tersebut. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah menerapkan sistem transportasi berkelanjutan atau meningkatkan pengaturan lalu lintas, dengan harapan dapat mengurangi tingkat kebisingan dan pencemaran udara yang terjadi.
Kajian Pemilihan Moda Transportasi dengan Metode Discrete Choice Model Paisal, Asdalifah; Massara, Asma; Badaron, Sitti Fauziah
Jurnal Flyover Vol. 4 No. 1 (2024): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v4i1.2157

Abstract

Transportasi memiliki peranan penting dalam mendukung mobilitas masyarakat, khususnya pada rute Kabupaten Luwu Utara menuju Kota Makassar. Kota Makassar sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan tentunya menjadi pusat berbagai aktivitas, seperti pendidikan, sosial dan ekonomi. Hal ini perlu didukung dengan moda transportasi yang dapat memberikan pelayaan yang sesuai dengan kenginginan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih moda transportasi yang akan digunakan dan memodelkan pemilihan moda menggunakan pendekatan Discrete Choice Model. Metode yang digunakan mencakup analisis regresi linear berganda dengan bantuan SPSS dan model logit biner, dengan data diperoleh melalui kuesioner terhadap 100 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap pemilihan moda, yaitu waktu perjalanan, pengeluaran, kenyamanan, dan kecepatan. Fungsi utilitas dari model regresi kemudian digunakan pada model logit biner, yang menghasilkan probabilitas pemilihan moda sebesar 59% untuk moda bus dan 41% untuk moda angkutan umum panther. Hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih cenderung memilih bus sebagai moda transportasi utama untuk perjalanan jauh ke Kota Makassar.
Evaluasi Tingkat Kerentanan Lereng Jalan dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP): Studi Kasus: Ruas Lintas Utara Jalan Nasional Provinsi Gorontalo Damayanti, Reny Khairina; Massara, Asma; Syafei, Ilham
Jurnal Flyover Vol. 5 No. 1 (2025): Februari - Juli
Publisher : Magister Teknik Sipil PPs UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jfo.v5i1.2164

Abstract

Stabilitas lereng jalan merupakan aspek penting dalam pembangunan infrastruktur transportasi. Kegagalan lereng dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, gangguan lalu lintas, dan bahkan menimbulkan risiko keselamatan. Penanganan lereng telah menawarkan banyak metode dengan biaya yang relatif berbeda. Oleh karena itu, pemilihan metode perkuatan lereng yang efektif dan efisien menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan lereng jalan, mengevaluasi kinerja berbagai metode perkuatan lereng jalan dan melakukan pengambilan keputusan dengan menggunakan pendekatan Multi Criteria Decision Making (MCDM). Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengenalisis penentuan tingkat kerentanan lereng Data penelitian dikumpulkan melalui studi literatur dan survei lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan lereng jalan di lokasi penelitian bervariasi yaitu: kategori Sangat Rendah sebanyak 5 titik (13,51%), Rendah sebanyak 10 titik (27,03%), Sedang sebanyak 8 titik (21,62%), Tinggi sebanyak 11 titik (29,73%), dan Sangat Tinggi sebanyak 3 titik (8,11%).
Pengaruh Temperatur Pemadatan Terhadap Karakteristik Mekanis Aspal AC-BC dengan Menguntukkan Serbuk Arang Tempurung Kelapa sebagai Subtitusi Filler Bulgis; Massara, Asma; Afif, Ahmad; S, Ihzanul Fiqri Ananda; Hadi, Abd Karim
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/a7crsg67

Abstract

Salah satu penyebab kerusakan jalan disebabkan oleh campuran perkerasan akibat proses pemadatan campuran aspal tidak sesuai di lapangan sehingga terjadinya perubahan suhu, Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis pengaruh bahan tambah Serbuk Arang Tempurung Kelapa dengan melakukan beberapa uji variasi dan temperatur pemadatan agar bisa memaksimalkan nilai karakteristik mekanis. Riset berikut untuk memahami pengaruh temperatur pemadatan dengan pemakaian serbuk arang tempurung kelapa sebagai subtitusi pada campuran AC-BC dan untuk mengetahui pengaruh temperatur pemadatan pada kuat tarik tidak langsung pada campuran AC-BC dengan penambahan serbuk arang tempurung kelapa sebagai filler. Hasil Pengaruh variasi temperature pemadatan dengan penambahan SATK subtitusi filler, hasil pengujian Marshall Test nilai stabilitas untuk campuran menguntukkan SATK 25% dengan temperature pemadatan 110℃ hingga 130℃ yang memiliki stabilitas yang baik dengan nilai yang memenuhi spesifikasi ,apabila temperature pemadatan melebihi dari 130℃ karena akan menyebabkan parameter lainnya tidak memenuhi spesifikasi seperti, nilai VIM pada temperature pemadatan 110℃ hingga 115℃ mengakibatkan campuran belum saling melekat dan mengakibatkan banyaknya rongga dalam campuran aspal. hasil analisis ITS menguntukkan variasi SATK dan juga variasi temperature pemadatan, memperoleh nilai sifat campuran tegangan elastis nilai 270129, regangan elastis 2,07.
Analisa Sensitivitas Kepadatan Terhadap Karakteristik Marshall Campuran AC-WC Menggunakan Aspal Retona Blend E-55 dan AC 60/70 Agung, M Asri; Massara, Asma; Maricar, Muhammad Husni
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/zpm7px60

Abstract

Lapisan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) memiliki fungsi memikul beban kendaraan dan pengaruh cuaca yang paling besar dan paling rentan dengan kerusakan. Proses pemadatan pada campuran aspal sangat berpengaruh pada kekuatan campuran aspal. Penelitian ini dilakukan terhadap Laston (Lapisan Aspal Beton) AC-WC dengan menggunakan pengujian Marshall Test. Tujuan penelitian ini untuk menganilisa sensitivitas pemadatan campuran AC-WC menggunakan Aspal Retona Blend E-55 dan AC 60/70 dengan variasi tumbukan yang berbeda. Pemanfaataan aspal Retona dapat meningkatkan stabilitas campuran AC-WC. Campuran yang menggunakan aspal Retona memiliki nilai stabilitas yang lebih tinggi dengan nilai 929,898 Kg dibandingkan campuran yang menggunakan AC 60/70 dengan nilai 906,177 Kg. Selanjutnya, untuk Sensitivitas pemadatan campuran AC-WC terhadap karakteristik marshall didapatkan hasil bahwa variasi pemadatan paling sensitif terhadap nilai Marshall Quotient. Nilai Marshall Quotient untuk AC 60/70 pada tumbukan 55x = 177,49 kg/mm dan pada tumbukan 65x = 256,30 kg/mm, nilai MQ mengalami kenaikan sebesar 78,81 kg/mm atau 44%. Sedangkan untuk aspal Retona Blend E-55 pada tumbukan 55x = 183,78 kg/mm dan pada tumbukan 65x = 278,98 kg/mm, nilai MQ mengalami kenaikan sebesar 95,20 kg/mm atau 52%.
Analisis Pengaruh Pemanfaatan Cangkang Kemiri Sebagai Bahan Subtitusi Agregat Kasar Terhadap Pengujian Marshall dan Indirect Tengsile Strength Pada Campuran (AC-WC) Rahman, Samarkandy; Paneo, Sri Oktaviani; Massara, Asma; Alifuddin, Andi; Salim
Jurnal Bangunan Konstruksi Vol 2 No 2 (2024): Barakka - Jurnal Bangunan Konstruksi
Publisher : PSTS FT UIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63877/jbk.v2i2.79

Abstract

Peningkatan jumlah kendaraan yang besar namun tidak diikuti dengan kualitas perkerasan jalan yang baik akan menyebabkan jalan banyak mengalami kerusakan. Supaya perkerasan mempunyai daya dukung dan keawetan yang memadai, tetapi tetap ekonomis. Salah satu komponen alternatif yakni pemanfaatan limbah cangkang kemiri. Cangkang kemiri merupakan suatu potensi baru yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan lebih besar lagi. Hal ini dapat meningkatkan nilai ekonomis cangkang kemiri yang hanya dikenal sebagai bahan buangan dari tanaman kemiri.Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan cangkang kemiri pada campuran (AC-WC) dengan meggunakan pengujian marshaal test dan indirect tensile strength. Dari hasil penelitian dengan penggunaan cangkang kemiri terhadap Marshall didapatkan nilai optimum pada variasi 10% dengan nilai stabilitas 1003,20 kg. Untuk pengujian Indirect Tensile Strength (ITS) test kadar optimum pada variasi cangkang kemiri 10% dimana dapat meningkatkan nilai Regangan sebesar 0,08551 mm, Tegangan 797,77 Kpa, dan Modulus elastis (E) 9317,74 menunjukkan dengan penambahan cangkang kemiri membuat campuran menjadi lebih lentur dan tingkat keawetannya yang baik untuk meningkatkan kualitas campuran lapis aus AC-WC.