Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Qur’anic Exegesis and Religious Moderation in South Sulawesi: The Law on Blasphemy to Gods of Non-Muslims in Islamic Law Perspective Mahfudz, Muhsin; Yuspiani, Yuspiani
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 7, No 3 (2023): Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v7i3.19250

Abstract

As a country of various ethnicities, languages, and religions, religious moderation is a particularly crucial issue in Indonesia. This paper aimed to elaborate on the law on blasphemy to Gods of non-Islamic religions. The study included a phenomenological qualitative study using the approach of tafsir tahlili (analytical exegesis) and Islamic law. Data were collected by means of in-depth interviews with religious leaders, academicians, and community leaders in South Sulawesi, especially in the cities of Makassar, Barru, and Bone. In addition, literature review was used to refer to books of exegesis, journal articles, and other relevant references. Findings of the study revealed that religious moderation emphasized in the Qur’an is a teaching that promotes tolerant and peaceful relations. Ummatan wasaṭan in the Qur’an could be understood as the people who are always in goodness and justice, show a commendable attitude, and do not easily criticize people nor blame other groups. The opinions of exegetes and field data have also suggested that interpretations of the Qur’an should prioritize a moderate understanding, as conflict might occur due to intolerant attitudes in Indonesia, a country with various religions. Textually understanding the verses of the Qur’an and hadith might also lead to radicalism and even terrorism. In the context of Islamic law, blasphemy towards the Gods of non-Muslims is haram (prohibited) because it may result in others insulting Allah and social conflict; avoiding conflict is a behavior that is in line with the aims of Islamic law (maqāṣid al-sharī'ah). This study thus argues that religious moderation is a crucial attitude, as it can foster tolerance and mutual respect among religious people. Even though other people have different gods from the belief of Muslims, respect for such differences shall exist as directed by the Qur’an.
Kedudukan Guru Sebagai Pendidik jabri, Umiyati; Naro, Wahyuddin; Yuspiani, Yuspiani
EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling Vol 5 No 1 (2023): EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edupsycouns.v5i1.5805

Abstract

Abstract: This study aims to provide information about teachers as educators using library research research methods. In this study examines the position of teachers as educators. Teachers play a pivotal role in education and shaping the future of the younger generation. They are not just conveyors of knowledge, but also leaders, inspirers, and guides in students' learning journeys. In this abstract, we explore the significant role of teachers as educators and the impact they have on students. Through quality teaching, teachers become agents of change in transforming students' knowledge and skills. They also serve as facilitators of learning, creating an environment conducive to the development of critical thinking, creativity, and problem-solving skills. Teachers act as mentors, helping students understand ethics, morals, and social values. They also serve as evaluators of students' progress, providing constructive feedback for further development. Moreover, teachers serve as role models in attitudes and behaviors expected from students. They act as liaisons between schools, students, and communities, collaborating with stakeholders to create a conducive learning environment. In shaping the future, teachers have an irreplaceable role in guiding students towards success and a better quality of life. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang guru sebagai pendidik dengan menggunakan metode penelitian library research. Pada penelitian ini mengkaji posisi guru sebagai pendidik. Guru memiliki peran sentral dalam pendidikan dan membentuk masa depan generasi muda. Mereka tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga berperan sebagai pemimpin, inspirator, dan pemandu dalam perjalanan belajar siswa. Dalam abstrak ini, kami menyelidiki peran penting guru sebagai pendidik dan dampak yang mereka berikan pada siswa. Melalui pengajaran yang berkualitas, guru menjadi agen perubahan dalam mentransformasi pengetahuan dan keterampilan siswa. Mereka juga berperan sebagai fasilitator pembelajaran, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah. Guru juga berfungsi sebagai pembimbing, membantu siswa memahami etika, moral, dan nilai-nilai sosial. Mereka juga menjadi penilai kemajuan siswa, memberikan umpan balik yang konstruktif untuk pengembangan lebih lanjut. Selain itu, guru menjadi model peran dalam sikap dan perilaku yang diharapkan. Mereka juga berperan sebagai penghubung antara sekolah, siswa, dan komunitas, bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik. Dalam rangka membentuk masa depan, guru memiliki peran yang tak tergantikan dalam membimbing siswa menuju kesuksesan dan kualitas hidup yang lebih baik.
Kedudukan Guru Sebagai Pendidik Nasir, Muh; Damopolii, Muljono; Yuspiani, Yuspiani
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 7 No 1 (2024): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v7i1.1985

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kedududkan guru sebagai pendidik Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan analisis konten untuk mengidentifikasi kedudukan guru sebagai pendidik, peneliti menjelajahi perpustakaan nasional, beberapa mesin pencari berbasis web untuk mengumpulkan informasi digital yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran, motivator, dan contoh teladan bagi peserta didik, kedudukan guru sebagai pendidik memegang peranan penting dalam mencetak generasi masa depan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan pengakuan yang lebih besar terhadap peran guru, serta upaya kolaboratif antara semua pihak terkait untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan berdaya saing
Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran Hermawansyah, Hermawansyah; Damopolii, Muljono; Yuspiani, Yuspiani
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 7 No 1 (2024): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v7i1.2143

Abstract

Evaluasi dalam proses pembelajaran adalah aspek yang begitu krusial dalam melakukan penilaian dan meningkatkan efektivitas dalam proses pengajaran yang dilakukan oleh pendidik dalam meningkatkan pemahaman siswa. Dalam tulisan ini mengunakan penelitian kepustakaan. Temuan dalam tulisan ini bahwa Evaluasi pembelajaran untuk mengukur dan memperoleh data yang akurat mengenai ketercapaian tujuan pembelajaran, kemudian menjadi laternatif dalam membangun interkasi edukasi guru dan siswa serta menilai keefektifan metode, teknik, strategi pengajaran dan materi ajar. Selain itu, barometer dari evaluasi pembelajaran ialah mampu mengidentifikasi setiap kekurangan dan kelebihan siswa serta menyesuaikan pada pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan individu. Namun saat memberikan kepastian apakah evaluasi dilakukan dengan efektif maka dibutuhkan pemahaman yang kompleks terhadap syarat dan petunjuk dalam menyusun tes/alat evaluasi yang baik. Adapun syaratnya yaitu validity (kesahihan), reliability (reliabilitas) dan difficulty index (tingkat kesukaran) dan discriminating power (daya pembeda butir soal). Sedangkan petunjuk dalam penyusunan alat evaluasi yaitu menentukan tujuan, menentukan teknik, memberikan instruksi yang jelas dan memberikan diversitas. Kegunaan dari evaluasi pembelajaran yaitu dapat menjadi acuan untuk memutuskan hasil akhir belajar siswa, paham betul sisi kekurangan dan kelebihan siswa dan membenahi apa-apa yang keliru dan memperbaiki pembelajaran secara koheren. Evaluasi yang baik harus memperhatikan semua aspek tersebut sehingga hasil yang dicapai valid atau akurat.
Aspek Pengembangan Peserta Didik Berbasis Karakter: Studi Literatur L, Ramli; Yuspiani, Yuspiani; Wahyuddin, Wahyuddin
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 5 No. 6 (2024): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/imeij.v5i6.2429

Abstract

Education is the most important thing for students as a guide to live life. In this case, the educational process must be designed specifically in terms of developing students' cognitive, affective and psychomotor abilities. These three aspects need to be developed comprehensively so that students' academic, social, and creative abilities can be realized to the maximum. This study uses a literature review method to analyze various sources related to the development of character-based student development. Data collection includes extensive searches in academic datasbases, libraries, and online resources using keywords such as educational character, student development, and character-based learning. The analysis involves thematic categorization, where key themes and patterns are identified, compared, and critically assessed to generate insights into character-based student development principles and practices. The results of the study show that the aspect of student development anytime and anywhere needs change and that through learning (reading and writing) will bring change (behavior change and knowledge) which in essence realizes new skills. Students in giving grades or learning outcomes whether the cognitive realm, affective realm and picicomotor realm are indeed very relative. Therefore, educators usually use measuring tools in the form of test or non-test techniques, depending on what is to be measured, or what information will be collected
Analisis Kebijakan Pendidikan Full Day School dalam Pembentukan Karakter Anak Hikmah, Nur; Yuspiani, Yuspiani; Baharuddin, Baharuddin
Takuana: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2024): Takuana, Oktober 2024
Publisher : MAN 4 Kota Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56113/takuana.v3i2.97

Abstract

This research aims to analyze the full day school policy at Al Bashirah Private Madrasah Ibtidaiyah (MIS) and its impact on student character formation. With a qualitative approach and case study design, data was collected through in-depth interviews, observation and documentation from school principals, teachers, students and parents. The research results show that the implementation of Full day school at MIS Al Bashirah was successful in improving students' character values, especially discipline, responsibility and religiosity. Students show positive developments in their attitudes and behavior, which is reflected in active participation in academic and religious activities. However, this research also found several challenges, including effective time management and limited supporting facilities. Therefore, although this policy has the potential to strengthen character formation, adjustments need to be made so as not to burden students physically and mentally. It is hoped that this research can contribute to the development of character education policies in religious-based school environments.
HIGHER EDUCATION AND GENDER EQUALITY: CASE STUDY OF STATE UNIVERSITY STUDENTS IN INDONESIA Yuspiani, Yuspiani; Naro, Wahyuddin; Goncing, Abdi
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 26 No 1 (2023): JUNE
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2023v26n1i13

Abstract

This study aims to investigate the relationship between higher education and gender equality among public university students in Indonesia. Based on the form of data and the nature of the observed object, this research is classified as a survey research. The results of this study show that despite the increase in women's participation in higher education in Indonesia, gender gaps still exist in various aspects of student life. Although there are policies and programs that support gender equality, their implementation is still limited and sometimes faced with cultural and social challenges. Education in gender perspective is the thought that education is organized for everyone without discriminating gender, ethnicity, and nation, and education is not discriminatory but will prioritize education for men and women which will ultimately facilitate gender equality in relations between men and women. This study points to the need for further efforts to improve gender equality in higher education. Policies and programs that focus on strengthening gender awareness, providing better academic and social support for female students, and addressing lingering gender norms and stereotypes in society are needed to create an inclusive and equal educational environment for all students. Higher education in Indonesia is still faced with the challenge of gender equality. Despite positive steps taken, greater efforts are needed to achieve true gender equality among public university students in Indonesia. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara pendidikan tinggi dan kesetaraan gender di kalangan mahasiswa perguruan tinggi negeri di Indonesia. Berdasarkan bentuk data dan sifat objek yang diamati, penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian survei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi di Indonesia, kesenjangan gender masih ada di berbagai aspek kehidupan mahasiswa. Meskipun ada kebijakan dan program yang mendukung kesetaraan gender, implementasinya masih terbatas dan terkadang dihadapkan pada tantangan budaya dan sosial. Pendidikan dalam perspektif gender bahwa pendidikan diselenggarakan untuk semua orang tidak membeda-bedakan jenis kelamin, etnis dan bangsa dan pendidikan tidak diskriminatif tetapi akan memprioritaskan pendidikan bagi laki-laki dan perempuan yang pada akhirnya akan memfasilitasi kesetaraan gender dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan. Studi ini menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesetaraan gender di pendidikan tinggi. Kebijakan dan program yang berfokus pada memperkuat kesadaran gender, memberikan dukungan akademik dan sosial yang lebih baik bagi mahasiswa perempuan, serta mengatasi norma dan stereotip gender yang masih ada di masyarakat, diperlukan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan setara bagi semua mahasiswa. Pendidikan tinggi di Indonesia masih dihadapkan pada tantangan kesetaraan gender. Meskipun ada langkah-langkah positif yang diambil, upaya yang lebih besar diperlukan untuk mencapai kesetaraan gender yang sebenarnya di kalangan mahasiswa perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Metode–Metode Inovatif Dalam Pembelajaran Zuhdiah, Zuhdiah; Yuspiani, Yuspiani; Damopolii, Muljono
JUPEIS : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 4 (2024): JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jupeis.Vol3.Iss4.1235

Abstract

Pembelajaran merupakan proses kompleks yang melibatkan interaksi antara guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Metode pembelajaran memegang peranan penting dalam menentukan efektivitas pembelajaran dengan meningkatkan pemahaman, keterlibatan, dan menciptakan suasana belajar yang kondusif. Setiap metode pembelajaran memiliki karakteristik, keunggulan, dan kelemahan yang dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, jenis materi, dan kondisi belajar. Pemilihan metode yang tepat merupakan tantangan bagi guru yang harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti kemampuan peserta didik, penguasaan metode guru, dan kondisi lingkungan belajar. Pengetahuan yang mendalam tentang metode pembelajaran membantu guru dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membimbing peserta didik mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Makalah ini mengkaji berbagai metode pembelajaran yang inovatif dengan fokus pada karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya, dengan harapan memberikan wawasan yang lebih baik bagi praktisi pendidikan dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai.
Pendekatan Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam Kamus, Kamus; Damopolii, Muljono; Yuspiani, Yuspiani; Sari, Yuni Purnama
Jurnal Pendidikan Jompa Indonesia Vol 3 No 4 (2024): JUPENJI: Jurnal Pendidikan Jompa Indonesia
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jupenji.Vol3.Iss4.1167

Abstract

Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud pendekatan pembelajaran dan bagaimana metode pendekatan pembelajaran dalam Pendidikan Islam. Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pendekatan pembelajaran dalam pendidikan Islam adalah metode yang digunakan dalam proses pendidikan, yang didasarkan pada ajaran dan nilai Islam. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik secara menyeluruh, meliputi aspek spiritual, intelektual, moral, emosional, dan sosial. Pendekatan pembelajarannya mencakup berbagai jenis, seperti pendekatan pengalaman; yaitu melibatkan pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta didik untuk menanamkan nilai agama, pembiasaan yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk konsisten mengamalkan agama dalam kehidupan sehari-hari, emosional; yaitu upaya merangsang perasaan & emosi peserta didik dalam memahami menghayati ajaran agama, sehingga mereka memperkuat ikatan emosional mereka dengan Allah, rasional; yaitu upaya memberikan peran yang penting kepada rasio atau akal untuk memahami dan menerima kebenaran ajaran agama, serta menggali hikmah dan fungsi dari ajaran tersebut, fungsional; yaitu cara menyampaikan ajaran agama Islam dengan menekankan manfaatnya bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tahap perkembangan, dan keteladanan; yaitu menunjukkan contoh yang baik kepada peserta didik. Setiap pendekatan ini bertujuan untuk memperkuat pengajaran sesuai dengan prinsip Islam dan mendukung perkembangan holistik peserat didik.
KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI MTSN 1 BONE P, MULIATI; HAFID, ERWIN; YUSPIANI, YUSPIANI
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v4i4.3372

Abstract

Human resources in streamlining school administration are very important, and cannot be separated from one component to another. Therefore, administrative staff who are skilled, reliable and understand the job description are very necessary. The lack and low competence of school administration staff is a phenomenon that needs to be resolved immediately. This research was conducted at MTsN 1 Bone with the aim of knowing the personality competence, social competence, technical competence and managerial competence of education staff at MTsN 1 Bone. The research results show that: 1) The personality competencies of education staff at MTsN 1 Bone include integrity and noble character, flexibility and discipline; 2) The social competence of education staff at MTsN 1 Bone includes providing excellent service and ensuring effective communication; 3) The technical competence of educational staff at MTsN 1 Bone includes administering personnel administration by administering the division of tasks, and administering personnel by administering the division of tasks; 4) The managerial competence of education staff at MTsN 1 Bone includes preparing work programs and reports, creating a conducive work climate, and optimizing resource utilization. ABSTRAKSumber daya manusia di dalam memperlancar tata administrasi sekolah sangatlah penting, serta tidak bisa dipisahkan antara komponen yang satu dengan yang lain. Maka dari itu sangat diperlukan tenaga tata administrasi yang terampil, handal, serta paham akan job diskripsinya. Masih kurang dan rendahnya kompetensi yang dimiliki tenaga tata administrasi sekolah menjadi sebuah fenomena yang perlu dituntaskan dengan segera. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Bone dengan tujuan mengetahui kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi teknis, dan kompetensi manajerial tenaga kependidikan di MTsN 1 Bone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kompetensi kepribadian tenaga kependidikan di MTsN 1 Bone meliputi integritas dan akhlak mulia, fleksibel, dan disiplin; 2) Kompetensi sosial tenaga kependidikan di MTsN 1 Bone meliputi, memberikan layanan prima, dan memastikan komunikasi efektif; 3) Kompetensi teknis tenaga kependidikan di MTsN 1 Bone meliputi melaksanakan administrasi kepegawaian dengan terorganisir dalam pembagian tugas, dan administrasi kepegawaian dengan terorganisir dalam pembagian tugas; 4) Kompetensi manajerial tenaga kependidikan di MTsN 1 Bone meliputi menyusun program dan laporan kerja, menciptakan iklim kerja kondusif, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya.