Seekor anjing jantan ras domestik berumur 16 tahun dibawa ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP), Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), IPB University. Pasien datang dengan keluhan tidak mau makan hingga dua hari, berdiri dan jalan tidak stabil, muntah, nistagmus, dan sempat jatuh terguling. Pemeriksaan fisik palpasi abdomen menunjukkan adanya pembesaran serta nyeri pada kelenjar prostat. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang hematologi, anjing menunjukkan penurunan jumlah eritrosit, hemoglobin, hematokrit, trombosit, dan PCT. Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan penurunan kadar SGOT serta peningkatan kadar BUN dan kreatinin. Hasil pemeriksaan USG menunjukkan adanya formasi kristal pada pyelum ginjal kiri, perubahan batas antara korteks dengan medula dan atrofi ginjal kanan, peningkatan ketebalan vesika urinaria, serta perubahan ekogenitas parenkim dan ukuran prostat. Hasil pemeriksaan radiografi menunjukkan adanya pembesaran pada prostat dan preputium. Hasil pemeriksaan urinalisis menunjukkan peningkatan UPC serta adanya protein, darah, kreatinin, dan leukosit. Kasus ini memiliki diagnosa banding yaitu hidronefrosis, tumor prostat, prostatitis, dan neuron injury dengan prognosis infausta. Penanganan pada kasus ini dilakukan dengan pemberian terapi berupa infus asering, suplemen, bronkodilatator, diuretik, serta antiemetik.