Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

The Impact Of Emotıonal Intellıgence And Famıly Envıronment On Socıalızatıon Abılıtıes Of Upper-Grade Sd Muhammadıyah Pk Baturan Students Nugraha, Nurcahyati; Sukartono
Jurnal Elementaria Edukasia Vol. 8 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Elementary Teacher Education Program, Majalengka University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v8i1.12870

Abstract

This research aims to: 1) determine the influence of emotional intelligence on the socialization abilities of upper-grade elementary school students; 2) examine the impact of family environment on the socialization abilities of upper-grade elementary school students; and 3) investigate the combined effect of emotional intelligence and family environment on the socialization abilities of upper-grade elementary school students. The study employed a quantitative ex-post facto approach, conducted with 48 fourth and fifth-grade students at SD Muhammadiyah Special Program Baturan, selected through proportionate stratified random sampling. Data was collected using questionnaires with good reliability for each variable (emotional intelligence 0.851, family environment 0.845, and socialization ability 0.887). The research findings indicate that: 1) emotional intelligence significantly influences students' socialization ability, with tcount = 6.096 > ttable = 2.015 and Sig. = 0.000; 2) family environment significantly affects students' socialization ability, with tcount = 2.545 > ttable = 2.015 and Sig. = 0.014; and 3) emotional intelligence and family environment collectively have a significant impact on students' socialization ability, with Fcount = 63.259 > Ftable = 3.21 and Sig. = 0.000. The coefficient of determination (R2) of 0.738 indicates that 73.8% of the variation in students' socialization ability can be explained by emotional intelligence and family environment, while 26.2% is influenced by other factors outside the scope of this study.
Pendampingan Legalitas Usaha Olahan Pangan KWT Rasa Saling Sayang Desa Kuta Lombok Tengah Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah; Lolita Endang Susilowati; Bambang Hari Kusumo; Sukartono; Andre Rachmat Scabra; Sitti Hilyana; Sadikin Amir; Heldy Sardianto
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v6i2.2291

Abstract

Activities that can improve the community's economy can be carried out through the development of MSEs micro and small entreprises. This activity encourages the home industry to become increasingly developed. Kuta Village has become a Special Economic Zone that develops tourism activities. Tourism areas require food supplies for various activities carried out around the Mandalika Circuit. The development of processed home industrial food can later provide benefits to improve the community's economy. Service activities will be carried out for 6 months from July 2023 to December 2023 in Kuta Village with the target group KWT Rasa Saling Sayang which is a KWT assisted by the University of Mataram in 2022. Activities are carried out using socialization and participation methods by involving community participation in managing the legality of MSEs micro and small entreprises businesses so that obtain distribution permits on the market. The aim of this service activity is to help groups of women farmers to obtain the legality of home industrial food processing businesses. The results of this service activity include obtaining NIB, halal certificates for processed food products and also arranging PIRT MSEs KWT Rasa Saling Sayang
KOLABORASI SEBAGAI STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT DI PULAU-PULAU KECIL TERHADAP PERUBAHAN IKLIM Bakti, Lalu Arifin Aria; Sukartono; Kusumo, Bambang Hari; Atnurlaeli; Royani, Ida; Quro, Mariatul
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.506

Abstract

Makalah ini mendiskusikan hasil kajian kualitatif peran kolaborasi dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim di pulau-pulau kecil. Ketergantungan pulau-pulau kecil seperti Gili Trawangan (GT) pada industri pariwisata telah menyebabkan tekanan (stress) dan gangguan (perturbation) yang berdampak pada keseimbangan sistim sosial-ekologi di GT. Jika ekosistim pulau-pulau kecil terus mengalami degradasi maka kemampuannya untuk menyerap karbon semakin rendah sehingga tidak mampu mengurangi gas rumah kaca (GRK) yang terakumulasi di atmosfer. Upaya pengurangan emisi GRK dapat dilakukan dengan mempertahankan stok karbon yang ada di dalam tanah maupun di atas permukaan tanah dengan meningkatkan serapan melalui berbagai program reforestrasi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat, yang dilaksanakan selama bulan Juli dan Agustus 2021, ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kelompok kolaboratif masyarakat dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim di pulau-pulau kecil, khususnya GT. Sedangkan secara khusus kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya penguatan kelompok kolaboratif melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, teknologi quantifikasi cadangan karbon di dalam tanah maupun di permukaan tanah, dengan memberdayakan sumberdaya lokal sehingga diharapkan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Proses penguatan kapasitas kolaborasi masyarakat GT dilakukan dengan pendekatan action learning untuk memastikan luaran yang direncanakan bisa dicapai:Pengetahuan kelompok kolaboratif masyakarat GT tentang konsep dan prinsip sekuestrasi karbon dan dampaknya terhadap kerusakan lingkungan semakin meningkat; ketrampilan tehnik mengestimasi jumlah cadangan karbon dalam tanah dan permukaan tanah meningkat; dan demplot sebagai laboratorium pelatihan lapangan bagi kelompok masyarakat dari desa-desa lain di KLU dapat diberdayakan.
RETENSI HARA PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR AKIBAT PEMBERIAN BIOCHAR DAN PUPUK KANDANG PADA SISTEM SIMULASI PELINDIAN UNTUK TANAMAN JAGUNG Mulyati, Mulyati; fahrudin; Sukartono; Dahlan
Journal of Soil Quality and Management Vol. 4 No. 1 (2025): Journal Soil Quality & Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v3i2.205

Abstract

Rendahnya bahan organik dan retensi hara merupakan faktor pembatas utama tanah-tanah lempung berpasir. Keterbatasan ini dapat diatasi dengan memberikan masukan bahan organik berupa biochar (arang pertanian) dan pupuk kandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian biochar dan pupuk kandang terhadap retensi hara pada tanah lempung berpasir. Disamping itu juga untuk mengkaji respon pertumbuhan dan serapan hara oleh tanaman jagung pada kondisi Rumah kaca. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan percobaan sistem simulasi pelindian. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang ditata secara faktorial, terdiri atas enam perlakuan yaitu Kontrol (tanpa biochar dan pupuk kandang), PK (pupuk kandang), BSP (biochar sekam padi), BTK (biochar tempurung kelapa), BSP+PK (biochar sekam padi dan pupuk kandang), BTK+PK (biochar tempurung kelapa dan pupuk kandang) dengan empat ulangan. Perlakuan tersebut diaplikasikan pada kolom tanah yang ditanami tanaman jagung yang diberi perlakuan pelindian (leaching) sebanyak dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (i). Aplikasi pembenah organik berupa biochar dan pupuk kandang memberikan pengaruh yang nyata terhadap perilaku pelindian hara N-NO3- baik pada pelindian I dan pelindian II dan pelindian N-NH4+ pada pelindian II ; ( ii). Aplikasi pembenah organik berupa biochar dan pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap pelindian hara P dan K baik pada pelindian I maupun pelindian II. (iii). Aplikasi biochar dan pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap perbaikan sifat kimia tanah yaitu C-organik, KTK tanah, meningkatkan retensi hara N dan K di dalam tanah, tetapi tidak berpengaruh nyata retensi hara P, dan (iv). Kombinasi perlakuan pemberian biochar dan pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi, berat berangkasan basah dan berangkasan kering tanaman jagung
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pemupukan Organik untuk Peningkatan Produksi Cabai Merah di Sembalun Lombok Timur Siska Ita Selvia; Lalu Arifin Aria Bakti; Sukartono; Suwardji; Bambang Hari Kusumo; Firda Salzabilla Syehan; Nopiana Fitri
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i2.149

Abstract

Usaha tani cabai merah di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur layak untuk dikembangkan lebih lanjut dari segi finansial. Lombok Timur juga menjadi sentra aktivitas cabai Indonesia, karena memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional (Syahrul, 2023). Dibanding tanaman lain, cabai sangat menjanjikan karena dari hasil panen 60 ton per ha dapat menghasilkan Rp30 juta per panen. Selain itu cabai bisa ditanam dan dipanen empat kali dalam satu tahun. Selain itu, Pemerintah juga telah bermitra dengan 11 Champion Cabai yang tersebar di 10 kabupaten di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Lombok Timur. Komitmen Champion Cabai pada tahun 2023 untuk Kabupaten Lombok Timur agar dapat menyediakan lahan kurang lebih 200 hektar. Tentunya komitmen ini mendapat sambutan baik dari Ditjen Hortikultura untuk memfasilitasi saprodi berupa pupuk. Untuk meningkatkan produktivitas produk dapat memanfaatkan teknologi pemupukan dalam budidaya cabai yang ramah lingkungan. Pupuk organik merupakan pupuk yang ramah lingkungan dan dapat mengembalikan kesuburan tanah yang telah menurun. Menurut (Musnawar, 2007), pupuk organik menjadi pilihan untuk memaksimalkan produksi pertanian dan juga menjadikan lahan pertanian sehat. Permasalahan dan kendala yang sering dialami masyarakat di produktivitas tanaman cabai per hektarnya masih dibawah standar. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya kemampuan petani dalam melakukan evaluasi dari setiap kendala yang dihadapi khususnya pada saat melakukan budidaya cabai merah. Target yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatnya kemampuan dari petani untuk melakukan budidaya cabai merah melalui pemupukan organik.
Sosialisasi Teknik Budidaya Padi Beras Hitam Sistem Irigasi Aerobik Tumpangsari dengan Kacang Hijau di Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali Wayan Wangiyana; I.G.P. Muliarta Aryana; Sukartono; Roni Santuri; Filsa Era Sativa; I.B.K. Mahardika; I.G.B. Udayana
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i2.182

Abstract

Tanaman padi beras hitam menghasilkan beras yang tinggi kadar anthocyaninnya, yang bersifat antioksidan, sehingga sangat baik untuk kesehatan, selain nilai ekonominya yang tinggi, sehingga memproduksi beras hitam berpeluang menguntungkan. Dari beberapa penelitian diperoleh teknologi budidaya padi beras hitam sistem irigasi aerobik tumpangsari aditif dengan kacang hijau, dan tumpangsari tersebut sangat signifikan meningkatkan hasil gabah dibandingkan tanpa tumpangsari, apalagi jika dibandingkan dengan padi teknik konvensional. Untuk hilirisasi teknologi budidaya padi ini dilakukanlah sosialisasi yang diawali dengan pembuatan demplot bersama ketua kelompok tani ternak sapi “Buana Sari” di desa Taman, kecamatan Abiansemal (Bali), dalam suatu kerjasama kegiatan pengabdian dengan Universitas Warmadewa Denpasar Bali. Menjelang panen padi beras hitam di demplot, dilakukan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi beras hitam dan teknik budidaya padi sistem irigasi aerobik tumpangsari dengan kacang hijau, dengan mengundang anggota kelompok tani-ternak tersebut untuk mengunjungi demplot, disertai dengan kegiatan tanya-jawab dengan tim penyuluh. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa semua anggota kelompok tani-ternak sapi tersebut sangat antusias tanya-jawab dengan tim penyuluh, dan bahkan saat kunjungan demplot, beberapa petani menghitung dan membuktikan bahwa jumlah anakan produktif tanaman padi beras hitam tumpangsari dengan kacang hijau jauh lebih tinggi daripada padi teknik konvensional. Karena antusias dengan rasa nasi dari padi beras hitam dan daya hasilnya dengan teknik budidaya ini, semua petani meminta agar gabah hasil panen demplot dibagi-bagi untuk mereka coba teknik budidaya padi ini di lahannya masing-masing. Hal ini membuktikan keberhasilan cara hilirisasi teknologi melalui pembuatan demplot bersama petani di lokasi kelompok tani sasaran.