p-Index From 2020 - 2025
5.927
P-Index
This Author published in this journals
All Journal E-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan E-Journal Perdagangan Industri dan Moneter Jurnal Paradigma Ekonomika Jurnal Kreatif Tadulako Online Ulul Albab: Jurnal Studi Islam International Journal of Artificial Intelligence Research AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Journal of Educational Research and Evaluation EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Living Islam: Journal of Islamic Discourses Journal Of Management Science (JMAS) International Journal of Economics Development Research (IJEDR) Abdimas Galuh: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Tangible Journal Jurnal Akuntansi dan Keuangan Kontemporer (JAKK) Lutjanus JURNAL AL-AQIDAH Bisnis Net : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharmas Education Journal (DE_Journal) Fox Justi : Jurnal Ilmu Hukum Jurnal Penelitian Inovatif Jurnal Studi Ilmu Sosial dan Politik Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Jurnal Fuaduna: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Journal Liaison Academia and Society Benefit : Journal of Bussiness, Economics, and Finance Jurnal Pengabdian Sosial Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi Journal of Social Work and Science Education Attadrib: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Journal of Education Transportation and Business Atestasi : Jurnal Ilmiah Akuntansi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI

Sains Islam: Relasi Tripatrik Mikrokosmos, Makrokosmos, dan Metakosmos Gusrizal, Muhammad; Amril, Amril
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sains Islam memandang alam semesta sebagai kesatuan yang utuh dan harmonis, di mana terdapat relasi tripatrik antara mikrokosmos (manusia), makrokosmos (alam semesta), dan metakosmos (realitas spiritual transendental). Mikrokosmos merujuk pada manusia sebagai cerminan kecil dari alam semesta, dengan potensi untuk memahami dan mencerminkan sifat-sifat Tuhan. Makrokosmos adalah alam fisik yang berfungsi sebagai tanda-tanda kebesaran Tuhan, sementara metakosmos mewakili dimensi spiritual yang melampaui dunia material. Hubungan tripatrik ini mencerminkan pandangan kosmologis Islam yang integratif, di mana dimensi fisik, etis, dan spiritual saling terhubung. Pengetahuan ilmiah dalam sains Islam tidak hanya bertujuan untuk memahami alam, tetapi juga untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, melalui kesadaran akan realitas yang lebih tinggi. Relasi ini menekankan pentingnya kesatuan antara ilmu pengetahuan, etika, dan spiritualitas dalam tradisi keilmuan Islam.
Integrasi Agama dan Sains dalam Perspektif M. Naquib Al-Attas Agustin, Siti Maulidiya; Amril, Amril
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Integrasi agama dan sains dalam perspektif M. Naquib al-Attas mencerminkan pendekatan yang holistik terhadap pemahaman manusia, alam, dan Tuhan. Al-Attas menekankan bahwa sains dan agama bukanlah dua entitas yang terpisah, melainkan saling melengkapi dalam upaya mencari kebenaran. Dalam pandangannya, sains yang diciptakan oleh akal manusia harus ditempatkan dalam kerangka yang lebih besar, yaitu wahyu Ilahi. Ia berargumen bahwa pemisahan antara agama dan sains, yang terjadi sejak periode pencerahan, telah menyebabkan ketegangan dan pengabaian nilai-nilai spiritual dalam pencarian ilmu pengetahuan. Menurut al-Attas, integrasi antara agama dan sains hanya dapat dicapai dengan menyelaraskan keduanya dalam perspektif yang mendalam, yaitu pemahaman yang berakar pada konsep tauhid. Konsep ini menekankan bahwa segala sesuatu di dunia ini, termasuk ilmu pengetahuan, adalah manifestasi dari kehendak Tuhan. Oleh karena itu, sains, dalam pandangan al-Attas, harus dilihat sebagai usaha untuk memahami hukum-hukum Tuhan yang ada di alam semesta. Integrasi tersebut tidak hanya melibatkan aspek intelektual, tetapi juga spiritual, yang mengarah pada pemahaman yang lebih mendalam tentang tujuan hidup manusia. Melalui pandangan ini, al-Attas berusaha mengembalikan kedudukan sains kepada tujuan awalnya, yaitu untuk memperkaya pemahaman umat manusia tentang keberadaan Tuhan, alam, dan dirinya sendiri, dalam harmoni dengan ajaran agama yang benar.
Integrasi Agama dan Sains dalam Perspektif Ziauddin Sardar Astika, Yuni; Amril, Amril
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lahirnya tokoh-tokoh Islam dalam kajian integrasi agama dan ilmu pengetahuan, seperti Ziauddin Sadar, merupakan keuntungan bagi generasi bangsa untuk belajar dan memahami lebih dalam ilmu pengetahuan, serta dengan agama yang menghubungkannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian perpustakaan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah literatur dan dokumentasi. Sementara itu, teknik analisis menggunakan analisis konten. Ziauddin Sardar mengusulkan konsep pengintegrasian sains dan Islam melalui pengembangan aturan dan ilmu pengetahuan Islam, yang disebutnya Epistemologi Islam. Kemudian ia mengadakan seminar dengan intelektual Muslim dan Barat dengan tema "Islam dan Barat", yang menghasilkan kesepakatan bahwa hubungan kontemporer epistemologi Islam harus didasarkan pada kerangka nilai yang merupakan karakteristik dasar Islam. 10 konsep yang diidentifikasi dalam seminar tersebut adalah: Tauhid, Khilafah, Ibadah, Ilmu Pengetahuan, Halal, Haram, Adil, Zulm (tirani), Istislah (kepentingan umum), dan Dhiya (sampah).
Epistemologi dan Integrasi Ilmu Hermeneutik G Gardamer Siregar, Rahmayani; Amril, Amril
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang munculnya upaya penerapan hermeneutic dikembangkan oleh Hans-Georg Gadamer dengan istilah Wirkungsgeschichte. Teori ini berhasil memikat Amina Wadud Muhsin untuk mengadopsi derni mencapai kepentingan dan tujuan tertentunya. Metode penelitian yang digunakan adalah kepustakaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hermeneutika Hans-Georg Gadamer jelas bermasalah dan tidak mungkin diaplikasikan dalam penafsiran Islam karena ia bersumber dari tradisi ahli kitab dalam memahami kitab suci mereka. Jika hermeneutika dipaksakan untuk menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an, maka sama saja ingin menjadikannya sebagai alat untuk mengkritisi ayat-ayat dalam al-Qur'an.