Claim Missing Document
Check
Articles

Etika Pergaulan Islami Santri Madrasah Aliyah (MA) di Pesantren Jabal Nur Kecamatan Kandis Kabupaten Siak Ahmad, Muhammad Yusuf; Tambak, Syahraini; Syafitri, Mira
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol 13 No 2 (2016): Jurnal Al-Hikmah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam telah mengatur etika pergaulan remaja, perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara dan dilaksanakan oleh para remaja. Berdasarkan studi permasalahan di Pesantren Jabal Nur Kecamatan Kandis Kabupaten Siak di temukan beberapa gejala sebagai berikut: (1) Ada sebagian para santri/santriwati dalam proses pergaulan yang masih berbicara yang kurang sopan kepada teman sebaya; (2) Ada sebagian para santri/santriwati kurang menghormati guru, hal ini bisa dilihat ketika bertemu mereka tidak menegur atau menyapa guru yang dijumpainya; (3) Ada sebagian didalam pergaulan antara santri dan santriwati tidak menjaga pandangannya terhadap sesama lawan jenis, yang akibatnya akan membawa dampak menimbulkan nafsu; (4) Ada sebagian dalam pergaulan antara santri dan santriwati saling membenci dan iri yang mengakibatkan antara mereka saling bermusuhan. Untuk mengetahui situasi yang lebih jelas terkait etika pergaulan remaja pada para santri/santriwati di Pesantren Jabar Nur Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, maka penulis melakukan penelitian terkait etika pergaulan ini. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif kuantitatif, penelitian ini berlokasi di Pesantren Jabal Nur Kecamatan Kandis Kabupaten Siak selama 4 bulan. Populasinya berjumlah 350 orang sedangkan sampelnya berjumlah 86 orang. Data primer yang dikumpulkan menggunakan angket, sedangkan data skunder berupa dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian. Teknik pengolahan data dengan melakukan editing, skoring, dan tabulating. Berdasarkan analisis data peneliti memperoleh hasil penelitian 84,35% berada pada rentang 81-100%. Ini menggambarkan bahwa etika pergaulan Islami santri Madrasah Aliyah (MA) Pesantren Jabal Nur Kecamatan Kandis Kabupaten Siak pada kategori “Baik”.
Metode Resitasi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Tambak, Syahraini
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol 13 No 1 (2016): Jurnal Al-Hikmah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses belajar mengajar, guru berperan penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Untuk menghasilkan pendidikan yang efektif dan efisien, diperlukan metode mengajar yang sesuai. Penerapan suatu metode dalam pengajaran harus ditinjau dari segi keefektifan, keefesienan dan kecocokannya dengan karakteristik materi pelajaran serta keadaan peserta didik yang meliputi kemampuan, kecepatan belajar, minat, waktu yang dimiliki dan keadaan sosial ekonomi peserta didik. Selain itu, pembelajaran dengan metode mengajar yang sesuai dengan materi yang diajarkan dipercaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Metode resitasi merupakan metode dimana guru memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dalam pembelajaran PAI (pendidikan agama islam), proses belajar peserta didik secara maksimal dapat di hasilkan melalui metode resitasi yang mana metode ini dapat dilaksanan baik di dalam maupun di luar kelas dan selama itu berada dalam lingkungan sekolah. Alasan penggunaan metode resitasi dalam pelajaran PAI adalah karena bahan pelajaran yang ada dirasakan terlalu banyak, sementara waktu yang tersedia hany sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Dengan demikian, agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang di tentukan, maka metode resitasi inilah salah satu metode yang dapat digunakan oleh para guru PAI untuk.
Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Penyesuaian Diri Mahasiswa Thailand Ahmad, Muhammad Yusuf; Tambak, Syahraini; Hasanah, Uswatun
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol 15 No 2 (2018): Jurnal Al-Hikmah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Individual self-adjustment is needed for survival, because humans are social beings who cannot live without others. Self-adjustment is very necessary if someone moves from one place to another. Self-adjustment greatly encourages them to improve their standard of living, not only in the fields of Education but also Economics, Social, Culture, Religion and so on. Of course, in this case, it is inseparable from problems and difficulties in communication, Thai students who study at the faculty of Islamic religion in islamic university of Riau found difficulties to adjust, because of lacking of mastering Indonesian language, communicating, lacking mingling with Indonesians, tend to be quiet many times, and also often gather with fellow Thai students, then the problem formulation in this study iswhether there is an influence of intelligence Emotional towards Thai Student Adaptation. The purpose of this study was to find out the effect of Emotional Intelligence on Thai Student Adaptation. This study is a type of correlation research that aims to find out how much influence of emotional intelligence on the self-adjustment of Thai students. Sampling used is saturated sampling method which involve the entire population to be used as a research sample because the population was less than 100 people, namely 33 students.To collect data using questionnaires and documentation, data analysis techniques using simple linear regression analysis. Based on the results of data analysis in the ANOVA table, it can be concluded that the significant value is 0.926, which means that there is no significant influence between Emotional Intelligence and Thai Student Adaptation.
Metode Drill dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Tambak, Syahraini
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol 13 No 2 (2016): Jurnal Al-Hikmah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Salah satunya adalah metode drill. Metode drill adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran pendidikan agama Islam dengan jalan melatih peserta didik secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dalam bentuk lisan, tulisan, maupun aktivitas fisik agar peserta didik memiliki ketangkasan atau keterampilan yang tinggi dalam menguasai bahan pelajaran, memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen. Metode drill dapat digunakan baik pada saat mengajarkan kecakapan motoris maupun kecakapan mental. Namun demikian, metode drill ini juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Oleh karenanya, diperlukan langkah-langkah khusus agar penggunaan metode drill ini dapat berjalan dengan efektif sehingga hasil pembelajaran Pendididikan Agama Islam (PAI) dapat mencapai hasil maksimal. Adapun langkah-langkah metode drill tersebut adalah: asosiasi, menyampaikan tujuan yang hendak dicapai, memotivasi peserta didik, melakukan latihan dengan pengulangan secara bertahap, aplikasi, evaluasi dan tindak lanjut.
Kebangkitan Pendidikan Islam: Melacak Isu Historis Kebangkitan Kembali Pendidikan Islam Tambak, Syahraini
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol 12 No 2 (2015): Jurnal Al-Hikmah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melacak isu-isu penting awal kemunduran pendidikan Islam di masa lampau dapat dilihat pada fakta sejarah peradaban Islam, di mana terdapat dua corak pemikiran yang selalu memengaruhi cara berpikir umat Islam. Pertama, pemikiran tradisionalis (orthodox) yang berciri sufistik, dan kedua, pemikiran rasionalis yang berciri liberal, terbuka, inovatif, dan konstruktif. Kedua corak inilah yang kelihatannya pada saat-saat kejayaan Islam berlangsung bersatu padu, dan saling mengisi satu sama lain. Masyarakat tidak mau lagi membedakan gagasan dan pemikiran mana yang mereka harus pelajari. Namun yang jelas, baik ilmu agama yang bersumber dari wahyu maupun ilmu pengetahuan yang bersumber dari pemikiran rasional, mereka pelajari secara seksama tanpa mendikotomikannya. Kedua corak pemikiran ini, tampak dijadikan sebagai sarana untuk menggali berbagai ilmu pengetahuan, baik pengetahuan agama maupun umum hingga sampailah pada kejayaan atau keemasan Islam.
Metode Cooperative Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Tambak, Syahraini
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol 14 No 1 (2017): Jurnal Al-Hikmah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa memiliki ketergantungan dengan orang lain. Manusia membutuhkan interaksi-komunikasi-sosialisasi dengan manusia lainnya yang kemudian terbentuklah komunitas bermasyarakat. Dalam berbagai kegiatan, manusia sewajarnya melakukan kegiatan saling membantu antar sesama termasuk dalam kegiatan memperoleh pengetahuan. Dengan kata lain, melalui metode kooperatif maka upaya dengan bekerja sama dapat menyelesaikan persoalan guna meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Metode cooperative learning dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis sekaligus dialogis, kreatif dan interaktif yakni problem solving atau pengajuan masalah-masalah yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan. Permasalahan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian diupayakan untuk dicari jawabannya baik secara individu maupun bersama dengan pihak lain, misalnya sesama peserta didik maupun dengan pengajar sendiri. Metode cooperative learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam adalah cara menyajikan pembelajaran dengan belajar bersama berbentuk kelompok kecil yang terstruktur di dalamnya peserta didik melakukan aktivitas belajar saling membantu guna meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam memahami materi pelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif sesuai dengan indikator pembelajaran PAI yang telah ditetapkan.
Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Akidah Melalui Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Ahmad, Muhammad Yusuf; Tambak, Syahraini
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol 15 No 1 (2018): Jurnal Al-Hikmah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jaip.2018.vol15(1).1581

Abstract

Akidah merupakan ketentuan dasar mengenai keimanan seorang muslim dan landasan dari segala perilakunya. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyari’ah dan berakhlak serta mengembangkan sistem kehidupan yang dilandasi akidah. Pada zaman sekarang ini banyak siswa yang belum menanamkan nilai-nilai pendidikan akidah dalam dirinya sehingga guru seharusnya terus berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan akidah ini. Begitu juga gambaran yang ditemukan pada siswa di MTs An-Nur  Desa Hangtuah Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar. Setelah dilakukannya observasi, penulis menemukan adanya  beberapa gejala-gejala yang terjadi, diantaranya: guru kurang membiasakan penanaman nilai-nilai pendidikan akidah pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), guru kurang menanamkan sikap kepercayaan diri pada peserta didik dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), guru kadang-kadang lupa mengajarkan nilai-nilai pendidikan akidah pada peserta didik dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Rumusan masalah: bagaimana penanaman nilai-nilai pendidikan akidah pada mata pelajaran SKI di MTs An-Nur Hangtuah. Tujuan penelitian untuk mengetahui penanaman nilai-nilai pendidikan akidah melalui mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MTs An-Nur Hangtuah. Berdasarkan pengolahan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa guru menanamkan sikap percaya diri dan berupaya untuk mempertahankan harga diri, guru menanamkan untuk berlaku jujur dan adil dengan mencontoh dari kehidupan Rasulullah, guru menanamkan sikap sabar dan berpendirian teguh dengan meneladani para rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi, guru menanamkan sikap ksatria, semangat dan berani pada diri siswa dengan meneladani perjuangan Rasulullah dan para pejuang Islam lainnya, guru menanamkan sikap patuh dan taat menjalankan perintah Allah dengan beriman kepada Allah menjalankan perintahNya seperti sholat, puasa, menuntut ilmu serta menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.
Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak di Desa Petonggan Kecamatan Rakit Kulim Kabupaten Indragiri Hulu Tambak, Syahraini; Helman, Helman
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol 14 No 2 (2017): Jurnal Al-Hikmah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan emosional merupakan salah satu kecerdasan yang sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan anak, karena 80% kesuksesan kehidupan sangat ditentukan oleh kecerdasan emosional. Memberikan pendidikan kepada anak sejak dini merupakan hal yang sangat penting dan sangat dianjurkan karena sejak anak dilahirkan hingga tahun-tahun pertama, anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan  yang  pesat. Perkembangan  anak  pada  tahun-tahun  awal  lebih kritis dibandingkan dengan perkembangan selanjutnya,  sehingga dapat disimpulkan bahwa masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai manusia seutuhnya. Peran orang tua dalam perkembangan emosional anak sangat dibutuhkan, karena orang tualah yang dapat mendampingi dan mengembangkan kecerdasan anak semaksimal mungkin. Perkembangan anak khususnya perkembangan emosionalnya tercapai dengan baik dan sempurna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak di Desa Petonggan Kecamatan Rakit Kulim Kabupaten Indragiri Hulu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh  orang tua yang  mempunyai  anak  usia  7-14  tahun yang  berjumlah  122  kepala keluarga. Karena besarnya jumlah populasi dalam penelitian ini, maka penulis mengambil 50% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 61 kepala keluarga. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu dengan menggambarkan data yang berwujud angka-angka hasil perhitungan dan pengukuran dapat diproses dengan cara dijumlahkan. Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa Peran Orang Tua dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak di Desa Petonggan Kecamatan Rakit Kulim Kabupaten Indragiri Hulu pada taraf “76,04%” yaitu berada pada rentang 61%-80% dikategorikan “Baik”.
Pemikiran Pendidikan al-Ghazali Tambak, Syahraini
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol 8 No 1 (2011): Jurnal Al-Hikmah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana rekonstruksi pemikiran pendidikan al-Ghazali dalam pendidikan Islam kontemporer.  Manfaatnya adalah bagi pemerintah dan pendidik dapat menjadikan pemikiran pendidikan al-Ghazali sebagai inspirasi dalam menegakkan pendidikan Indonesia berkualitas.  Hasil tulisan ini adalah bahwa bangunan pemikiran pendidikan al-Ghazali bersifat religius-etis. tujuan pendidikan al-Ghazali mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek apektif, dan aspek psikomotorik.  Di samping itu menempatkan dua hal penting sebagai orientasi pendidikan yaitu mencapai kesempurnaan manusia untuk secara kualitatif mendekatkan diri kepada Allah SWT; dan mencapai kesempurnaan manusia untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.  Pendidik adalah pribadi yang menguasai suatu disiplin ilmu dan mampu mengamalkannya serta sosok manusia yang secara total berkonsentrasi kepada bidang pendidikan. Anak didik ditempatkan sebagai obyek sekaligus subyek dan menetapkan sepuluh kriteria ideal yang harus diupayakan oleh anak didik agar berhasil dalam pendidikan. Al-Ghazali menyebutkan empat kategori klasifikasi ilmu pengetahuan, yaitu; klasifikasi ilmu syar’iyah (religi) dan ‘aqliyah (nalar); ilmu teoritis dan praktis; ilmu yang dihadirkan (hudhûri) dan yang diperoleh (hushûli); Ilmu fardhu ‘ain dan fardhu kifâyah.  Metode pengajaran Al-Ghazali menekankan bagi guru yang memberikan ilmu dituntut menggunakan metode teladan dan dialog dalam proses pembelajaran.
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Kepribadian Islam Siswa di SMA Negeri 2 Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu Hamzah, Hamzah; Tambak, Syahraini; Ariyani, Nella
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol 14 No 1 (2017): Jurnal Al-Hikmah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam Islam kepribadian merupakan salah satu faktor yang sangat penting, bahwa tujuan pendidikan Islam tertuju pada pembentukan kepribadian. Di zaman sekarang ini, banyak siswa yang belajar Pendidikan Agama Islam tetapi dalam dirinya belum terbentuk kepribadian Islam. Begitu juga dalam penelitian yang penulis lakukan di SMA Negeri 2 Kelayang kabupaten Indragiri Hulu penulis menemukan gejala-gejala yang terjadi diantaranya: guru kurang membiasakan siswa untuk mengucapkan salam ketika bertemu guru dan siswa lainnya, kurangnya kesopanan siswa ketika bertegur sapa dengan guru, kurangnya bimbingan dalam melaksanakan ibadah serta banyak siswa yang bertutur kata kurang sopan dan mengucapkan kata-kata kotor. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan kepribadian Islam siswa di SMA Negeri 2 Kelayang. Tujuan penelitian untuk mengetahui upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan kepribadian Islam siswa di SMA Negeri 2 Kelayang kabupaten Indragiri Hulu. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Tempat penelitian di SMA Negeri 2 Kelayang kabupaten Indragiri Hulu. Subjek penelitian adalah guru PAI di SMA Negeri 2 Kelayang, objek penelitian adalah upaya guru PAI dalam pembentukan kepribadian Islam siswa di SMA Negeri 2 Kelayang. Populasi penelitian 1 orang guru PAI di SMA Negeri 2 Kelayang kabupaten Indragiri Hulu. Teknik pengumpul data adalah wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan pengolahan dan analisis data dapat disimpulkan upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan kepribadian Islam siswa di SMA Negeri 2 Kelayang kabupaten Indragiri Hulu dengan memberikan penjelasan kepada siswa mengenai maksud dari kepribadian mukmin, muslim dan muhsin, guru juga memberikan contoh dan menyuruh siswa untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat, guru juga mengajarkan kepada siswa untuk meneladani sifat-sifat yang baik sesuai dengan penjelasan materi dari kepribadian mukmin, muslim dan muhsin serta menanamkannya di kehidupan sehari-hari.
Co-Authors Abd Rahman bin Abd Ghani Abd. Rahman bin Abd. Ghani Agustina Ahmad Munjin Nasih Ahmad, Muhammad Yusuf Ahmad, Muhammad Yusuf Alber Alber, Alber Amin Ahmad, Khalilullah Amril Amril Amril Amril Amril M Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Ariyani, Nella Ariyani, Nella Charlina Charlina Choirul Mahfud Daharmi Astuti Desi Sukenti Desi Sukenti Desi Sukenti Desi Sukenti Devi, Sylvia Pratama Dian Namora Dyah S.Y Agustin Erma Linda Siregar Erma Linda Siregar Ermalinda Siregar Ermalinda Siregar Eva Latipah Fatmawati Fatmawati Firdaus Firdaus Firdaus Firdaus H.M. Ali Noer H.M. Ali Noer, H.M. Ali Hafizah, Jhannah Hamzah Hamzah Hamzah Hamzah Hamzah Hamzah Harun Rahman Helman Helman, Helman Hendra Rambe Hidayatunnur, Hidayatunnur Ika Yunia Fauzia Ilyas Husti Latif, Latif Lubha, Lubha M. Yusuf Ahmad M. Yusuf Ahmad M. Yusuf Ahmad M. Yusuf Ahmad, M. Yusuf Mahfud, Choirul Mardhiyah Hayati Mashitah Sabdin Mashitah Sabdin Mawardi Ahmad Mawardi Ahmad, Mawardi Miftah Syarif Miftah Syarif, Miftah Mira Syafitri Moh. Saifulloh Muhammad Ali Noer Muhammad Syaifuddin Muhammad Yusuf Ahmad Muhammad Zaylani Mukhaiyar, Mukhaiyar Musaddad Harahap Muyasaroh Najmi Hayati Niken Prasetyawati Rahman, Harun Ratna Rintaningrum Ratu Bai Rohimah Rianawati Rianawati Robiah, Siti Sabdin, Mashitah Saharudin Saharudin SATRIYAS ILYAS Siregar, Juliarni Siregar, Rahmayani St. Marwiyah Suarmini, Ni Wayan Sukenti, Desi Sukenti, Desi Surya Susanti Swastika, Amelia Syahrul R, Syahrul Sylvia Pratama Devi Uswatun Hasanah Wan Muhammad Fariq Wisudatul Ummi Tanjung Yasin, Muhammad Dhiya’ul Hafidh bin Fatah Yasin, Muhammad Muthi’ul Haqq bin Fatah Yusuf Hanafi Zabidi Abdul Razak, Ahmad Zakaria, Gamal Abdul Nasir Zamsiswaya Zamsiswaya Zamsiswaya Zamsiswaya