Claim Missing Document
Check
Articles

Diving Frequency Increase the Risk Barotrauma in Traditional Fisherman-Divers Fatimah, Fatimah; Andarini, Sri; Astari, Asti Melani
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.04.9

Abstract

Barotrauma is a problem caused by differences between air pressures inside the body and in the environment. This condition causes damage to many organs and body tissues. Many factors influence the occurrence of barotrauma. However, the two factors that are not obviously influencing the incidence of barotrauma are the diving frequency and the diving resting time. This study aimed to identify the effect of diving frequency and resting time on barotrauma. This study used an observational analytic design through a case-control approach of 174 respondents. The results show p-value=0.000 and OR=5.48 that indicate an effect of diving frequency on barotrauma. The diving resting time does not influence barotrauma with p-value=0.621. The diving frequency is a factor that affects the incidence of barotrauma.
Kombinasi Diskusi Kelompok Kecil dan Pemodelan sebagai Metode Alternatif untuk Menurunkan Kecemasan Primigravida Menghadapi Persalinan Lestaluhu, Viqy; Indrawan, I Wayan Agung; Andarini, Sri
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.622 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2018.030.02.13

Abstract

Kehamilan pertama bagi seorang ibu merupakan periode krisis dalam kehidupannya. Kecemasan dapat muncul karena masa panjang menanti kelahiran dan ketidakpercayaan diri Ibu merawat bayinya. Oleh karena itu, primigravida membutuhkan informasi yang memadai tentang persiapan persalinan. Kombinasi diskusi kelompok kecil dan pemodelan merupakan metode pembelajaran yang bermanfaat dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu, salah satunya dengan menurunkan kecemasan dalam menghadapi persalinan. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh penerapan kombinasi metode diskusi kelompok kecil dan pemodelan terhadap kecemasan primigravida dalam menghadapi persalinan. Desain penelitian adalah true eksperimen dengan rancangan randomized subject, pretest-posttest control group design. Penelitian dilakukan di Puskesmas Poka Rumah Tiga Kota Ambon. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 responden yang dibagi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kontrol. Pengukuran kecemasan primigravida menghadapi persalinan menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Data dianalisis dengan uji paired t-test dan independent t-test dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kecemasan primigravida menghadapi persalinan sebelum dan setelah penerapan kombinasi metode diskusi kelompok kecil dan pemodelan serta antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0,000). Dapat disimpulkan bahwa penerapan kombinasi metode diskusi kelompok kecil dan pemodelan dapat menurunkan kecemasan primigravida dalam menghadapi persalinan.
Pengaruh Faktor Instrinsik dan Ekstrinsik terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini oleh Bidan di Puskesmas Rawat Inap Putri, Rismaina; Indrawan, I Wayan Agung; Andarini, Sri
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.989 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.03.16

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses alami dimana bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir kontak kulit dengan kulit ibunya hingga 1 (satu) jam setelah lahir. Meskipun IMD wajib dilakukan bidan dalam proses persalinan namun belum semua bidan melaksanakannya dengan baik. Terdapat beberapa faktor intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi pelaksanaan IMD. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh faktor intrinsik yang meliputi karakteristik bidan (umur, pendidikan, masa kerja), pengetahuan, sikap dan motivasi dan faktor ekstrinsik bidan yang meliputi pelatihan, beban kerja dan imbalan  terhadap pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik secara case control dan dengan tehnik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di 3 (tiga) Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Pasuruan yaitu Puskesmas Gondangwetan, Purwodadi dan Winongan pada bulan November – Desember 2013. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang. Setiap subjek diobservasi dengan lembar observasi saat melaksanakan IMD kemudian mengisi kuisioner untuk mengukur faktor intrinsik yaitu karakteristik bidan (umur, pendidikan, masa kerja), pengetahuan, sikap  dan motivasi dan faktor ekstrinsik bidan yaitu pelatihan, beban kerja dan imbalan. Analisis hasil penelitian menggunakan uji analisis jalur. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik bidan berpengaruh terhadap pelaksanaan IMD di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Pasuruan. Variabel yang berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan IMD di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Pasuruan adalah sikap bidan (2,78%), beban kerja yaitu jumlah persalinan/minggu (0,26%) dan jumlah jam kerja bidan/minggu (1,54%) serta motivasi (0,44%). Umur (14,51%), pendidikan (2%), masa kerja (7,67%), pengetahuan (0,26%), pelatihan (8%), dan imbalan (0,06%) merupakan faktor yang berpengaruh tidak langsung terhadap pelaksanaan IMD di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Pasuruan. Umur merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan IMD di Puskesmas Kabupaten Pasuruan.Kata Kunci: Bidan, faktor ekstrinsik, faktor intrinsik, Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
HUBUNGAN MOTIVASI ORANGTUA UNTUK MENCAPAI KESEMBUHAN ANAK DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENANGANAN ANAK PENYANDANG AUTISME DAN SPEKTRUMNYA Asmika, Asmika; Andarini, Sri; Rahayu, Ririn Puji
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 22, No 2 (2006)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.647 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2006.022.02.6

Abstract

ABSTRACT The incidence of children with autisme spectrum  disorder has rapidly increased, starting fom 1:1500 in 1987 to1:100 in year 2001. The parent’s motivation for actively being involved in treatment programs, such as consultation with the expert and  improvement  of  their knowledge  will increase  the  treatment  success  up  to  80%.  Therefore  it  is  of  paramount importance to identify the parent’s motivation and  knowledge about Autisme treatment as a baseline for improving parent’s active involvement. A cross sectional research design was carried out using twenty parents (mother/father or both) as responden is in Autisme treatment center: A-Plus’ Dharma Wanita PUNM Malang District  from15 April - 31 May 2003. The parents motivation and knowledge level was measured using close ended questionnaire. In general, autisme is mostly identified in male child (55%), first child (45%)and diagnosed by children specialist or psychiatrist (75%) at the  age of 0-2 year (75%). Most of the parents (85%) have a high motivation in gaining children healing but 60% parents have low knowledge level about Autisme treatment with mass media as the main information source (85%). There is no significant relationship (p > 0,05)between  parent’s motivation and knowledge level.   Key Words: motivasi, pengetahuan orang tua, Autisme dan spektrumnya
Hubungan Indeks Massa Tubuh, Asupan Lemak, dan Mikronutrisi, serta Aktivitas Fisik terhadap Tekanan Darah pada Wanita Usia Subur Andarini, Sri; Wirawan, Nia Novita; Rahmawati, Widya; Maulidiana, Annisa Rizky
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.04.8

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi tertinggi di Indonesia maupun di Kota Malang. Hipertensi pada wanita usia subur akan meningkatkan resiko pre-eklampsi/eklampsi pada masa kehamilan. Pada tahun 2012, angka kematian ibu yang disebabkan oleh pre-eklampsi/eklampsi adalah sebesar 34,88%. Penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, mengkaji hubungan antara indeks massa tubuh (IMT), asupan lemak, mikronutrisi (Na, K, Ca, Mg) serta aktivitas fisik dengan tekanan darah, kedua, mengevaluasi faktor yang dominan berhubungan dengan tekanan darah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional design. Total responden sebanyak 150 wanita berusia 18-44 tahun di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Pengukuran tekanan darah, berat dan tinggi badan dilakukan secara replikasi. Aktifitas fisik diukur menggunakan perhitungan Metabolic Equivalent of Task. Hubungan antara faktor resiko yang diteliti dengan tekanan darah diuji menggunakan uji korelasi Spearman's rank dan Regresi Linier Ganda dengan tingkat signifikansi p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan 31.3% responden tergolong pre-hipertensi dan 12% responden tergolong hipertensi. Terdapat korelasi positif yang signifikan antara tekanan darah dengan IMT (p=0,000) dan asupan lemak (p=0,015). Selain itu, uji regresi menunjukkan bahwa IMT merupakan faktor dominan terhadap tekanan darah. Asupan lemak hanya berpengaruh terhadap tekanan darah diastolik. Sedangkan asupan mikronutrisi dan aktivitas fisik tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan tekanan darah. 
Pengetahuan Keluarga Berperan terhadap Keterlambatan Kedatangan Pasien Stroke Iskemik Akut di Instalasi Gawat Darurat Rachmawati, Dewi; Andarini, Sri; Ningsih, Dewi Kartikawati
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 4 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.04.15

Abstract

Keberhasilan tindakan dan peningkatan outcome pada stroke sangat bergantung pada kecepatan pasien dibawa ke instalasi gawat darurat namun sebagian besar pasien stroke iskemik akut datang terlambat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tentang faktor risiko dan peringatan gejala stroke terhadap keterlambatan kedatangan pasien post serangan stroke iskemik akut di instalasi gawat darurat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner pada anggota keluarga pasien stroke iskemik akut yang dipilih secara consecutive sejumlah 58 orang dengan pertimbangan  mengetahui dan terlibat langsung membawa pasien ke instalasi gawat darurat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap keterlambatan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor pengetahuan responden adalah 8,55±SD 4,551 dan koefisien korelasi -0,303 (p=0,041). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang faktor risiko dan peringatan gejala stroke menurunkan keterlambatan kedatangan pasien post serangan stroke iskemik akut.
FACTORS AFFECTING THE KNOWLEDGE ABOUT STROKE RISKS AND EARLY SYMPTOMS IN EMERGENCY DEPARTMENT EAST JAVA - INDONESIA Rachmawati, Dewi; Ningsih, Dewi Kartikawati; Andarini, Sri
Malang Neurology Journal Vol 6, No 1 (2020): January
Publisher : Malang Neurology Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mnj.2020.006.01.3

Abstract

BackgroundThe knowledge about stroke risks and early symptoms is pivotal to minimize the arrival delay in the hospital and maximize the effective treatments.ObjectiveInvestigating the factors affecting the knowledge about stroke risks and early symptoms in the emergency department (ED).MethodsThe study employed a cross-sectional design by means of a prospective approach. Samples were taken by consecutive sampling technique recruiting in a total of 58 respondents. The respondents were the family or relatives of acute ischemic stroke patients who happened to know and directly involved in taking the patients to the ED. Data analyzed by utilizing univariate analysis, independent t-test, and one-way ANOVA to determine the differences in the knowledge of every respondent based on several characteristics. Multivariate analysis was used to investigate the factors affecting the knowledge about stroke risks and early symptoms.ResultsThe average age of the 58 respondents was 34 – 57 years old. 46.5% of whom were graduating from primary school; 51.7% have never been equipped with the necessary information about stroke; 55.2% are female, and 50% of whom were unemployed. There were differences in the knowledge about stroke risks based on the prior information about stroke and education background. As for stroke early symptoms, there were differences towards occupations, prior information about stroke, and education background. The most affecting factor towards the knowledge of stroke risks is education background (p=0.000); while the knowledge about stroke early symptoms were mostly affected by prior information about stroke (p=0.012) and education background (p=0.000).Discussions Most respondents were less equipped with the necessary knowledge about stroke risks and symptoms. The respondents’ knowledge about stroke risks and early symptoms was considered less, while education background was the affecting factor towards the knowledge about stroke risks and symptoms.
HUBUNGAN ANTARA USIA, BODY MASS INDEX DAN JENIS KELAMIN DENGAN OSTEOPOROSIS Andarini, Sri; Suryana, Bagus Putu Putra; Praja, Dewangga Wahyu
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 1 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.993 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.01.4

Abstract

Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan mikroarsitektur jaringan tulang yang mengakibatkan peningkatan kerapuhan tulang. Osteoporosis paling sering terjadi pada bagian femoral neck dan lumbar spine (L1-L4). Terdapat beberapa faktor risiko penyebab osteoporosis seperti usia, body mass index (BMI) dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kontribusi usia, BMI dan jenis kelamin berhubungan dengan terjadinya osteoporosis pada femoral neck dan lumbar spine (L1-L4). Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Populasi penelitian adalah seluruh pasien yang datang dan diperiksa di Poliklinik Osteoporosis RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang berdasarkan rekam medis pada tahun 2012. Sampel diambil secara total sampling yaitu sebanyak 154 pasien. Peneltian ini menunjukkan bahwa faktor usia berhubungan dengan terjadinya osteoporosis pada lumbar spine (L1-L4) (p = 0,018), sedangkan BMI berhubungan dengan osteoporosis pada femoral neck (p = 0,000). Hasil analisis multiple logistic regression menunjukkan bahwa usia, BMI, dan jenis kelamin dapat memprediksi  terhadap terjadinya osteoporosis pada femoral neck (R2 = 0,155), dan osteoporosis pada lumbar spine (L1-L4) (R2 = 0,112). Dapat disimpulkan bahwa faktor usia berpengaruh terhadap osteoporosis pada lumbar spine (L1-L4) dan BMI berpengaruh terhadap osteoporosis femoral neck. Usia, BMI dan jenis kelamin secara bersama-sama berpengaruh terhadap osteoporosis femoral neck dan lumbar spine (L1-L4).
Perilaku Komunikasi Petugas Berhubungan dengan Persepsi Sehat-Sakit Pasien Rawat Inap Nofiyanto, Eko; Andarini, Sri; Koeswo, Mulyatim
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 4 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.178 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.04.17

Abstract

Kegagalan proses komunikasi menyebabkan ketidakpuasan,kurangnya pemahaman pasien pada penyakit, memicu keinginan menghentikan pengobatan dan melakukan pulang paksa. Pada studi pendahuluan didapatkan sebanyak 46,67% pasien pada tempat studi melakukan pulang paksa yang disebabkan persepsi sehat-sakit. Penelitian bertujuan untuk mengkaji perilaku komunikasi petugas rawat inap, mengkaji persepsi sehat-sakit pasien rawat inap dan mengetahui hubungan antara perilaku komunikasi petugas dari sudut pandang pasien dengan persepsi sehat-sakit pasien rawat inap pada RSUD X. Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan skala Likert dan data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mempunyai tingkat pendidikan dan status social ekonomi rendah dan berada pada usia produktif. Sebagian besar responden memiliki persepsi sehat-sakit kategori sedang dan memberikan penilaian perilaku komunikasi petugas pada kategori baik. Hasil uji analisis menunjukkan perilaku komunikasi petugas berhubungan dengan persepsi sehat sakit.Faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap persepsi sehat-sakit adalah karakteristik pasien.Kata Kunci: Komunikasi petugas, pasien, persepsi sehat-sakit
Bone metastases tend to increase in non-small cell lung cancer with epidermal growth factor receptor mutation Maleachi, Reginald; Erawati, Dini Rachma; Pratiwi, Suryanti Dwi; Andarini, Sri
Universa Medicina Vol. 41 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/UnivMed.2022.v41.4-10

Abstract

BackgroundIncreased understanding in molecular pathology of advanced non-small cell lung cancer (NSCLC) over the past decades has led to personalized treatment approaches being advocated. Epidermal growth factor receptor (EGFR) mutation that often occurs in NSCLC can be identified using immunohistochemical examinations. Moreover, clarifying the relationship between computed tomography (CT) and EGFR mutation of NSCLC might inform therapeutic decision-making. The purpose of this study was to determine the relationship between metastatic sites on primary chest CT-scan and EGFR mutation in NSCLC lung cancer patients. MethodsAn cross-sectional design using secondary data was conducted, involving 76 NSCLC patients. EGFR mutations were determined by immunohistochemical examination and metastatic sites by chest CT-scan with contrast. The collected metastatic sites comprised hilar and mediastinal lymphadenopathy, pulmonary nodules, and bone, liver, spleen and suprarenal metastases. A Chi square test was used to analyze the data. ResultsThis study revealed that the highest NSCLC stage was IVb, found in 39 samples (51.3%), while 34 (44.7%) subjects had EGFR mutation. There was no statistically significant difference between metastatic site and positive EGFR mutation, although positive bone metastases (54.8%) tend to have more numerous positive EGFR mutations compared to negative bone metastases (37.7%) (p=0.142). ConclusionsPatients with positive bone metastases tend to have higher positive EGFR mutation compared to negative bone metastases in NSCLC lung cancer patients. Prospective studies evaluating patients with EGFR mutation for bone metastases should be considered. This can provide information on therapeutic decision-making to obtain good clinical outcomes.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Afni, Anissa Cindy Nurul Anak Agung Gede Anom Aswin Annisa Rizky Maulidiana Aprilia, Nisa Aska, Andra Agnez Al Asmika Asmika Asti Melani Astari Catur Saptaning Wilujeng Dasa Novita, Khuznita Dewi Kartikawati Ningsih, Dewi Kartikawati Dewi Rachmawati Dian Handayani Diana Lyrawati Djanggan Sargowo Djanggan Sargowo Dwi Yogyo Suswinarto Dwi Yogyo Suswinarto, Dwi Yogyo Dyatmiko, Hendrian Eko Nofiyanto Erawati, Dini Rachma Erry Nur Rahmawati Fadhilah, Anita Fakhrizah Wildani , Safira Farida, Ery fatimah Fatimah Ferdina, Cucun Setya Frinny Sembiring Hanggara, Dian Sukma Hanifarizani, Rahma Dian Hastuti, Novianti Tri Herwendanasari, Deltania Hevy Purwaningtyas, Nuretha Hidayat Sujuti Hinisa, Fariha Nuzulul Holipah, Holipah I Made Subhawa Harsa I Wayan Agung Indrawan Iftinan, Yasmin Inggita Kusumastuty Intan, Dara Joys Karman Nike Palupi Kartikasari, Dhian Karyono Mintaroem Kuntadi, Muhammad Leny Budhi Harti Lestaluhu, Viqy Lestari, Retno Lilik Zuhriyah M. Halim Natsir M. Nooryanto Maleachi, Reginald Mira Mutiyani Mirnawati A Misbahuddin Azzuhri Mulyatim Koeswo Mulyatim Koeswo Nanik Setijowati Natasia, Nazvia Nazvia Natasia Nia Novita Wirawan, Nia Novita Nina Handayani Nindy Sabrina Nur Pratiwi Hartono, Nur Pratiwi Nurinnisa, Zarifa Praja, Dewangga Wahyu Pratiwi, Suryanti Dwi Pudji Lestari Putri, Dianita Setya Pradita Putri, Frilya Rachma Qomariyatus Sholihah Retno Lestari Retty Ratnawati Retty Ratnawati Ridhoyanti Hidayah, Ridhoyanti Ririn Puji Rahayu Rismaina Putri Sasiarini, Laksmi Sasongko, Ardi Septi Dewi Rachmawati, Septi Dewi Seskoati Prayitnaningsih Shanti, Karina Muthia Simanjuntak, Roganda Siti Umi Ernawati, Siti Umi Suryana, Bagus Putu Putra Tita Hariyanti Tri Anjaswarni Ulya, Zuhrotun Viera Wardhani Viera Wardhani Wahida Azis Wardani, Diadjeng Setya Wening Prastowo Widya Rahmawati Windarwati, Heni D. Wiradinata, Harsono Wuri, Kinanthi Yudhantara, Dearisa Surya