Claim Missing Document
Check
Articles

KELIMPAHAN BAKTERI HETEROTROF SEDIMEN PADA BERBAGAI TIPE KERAPATAN DI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE DESA BEDONO, KECAMATAN SAYUNG, DEMAK Supriyati, Siti; Anggoro, Sutrisno; Widyorini, Niniek
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.995 KB)

Abstract

ABSTRAK Kawasan mangrove di Desa Bedono Demak merupakan kawasan mangrove yang dijadikan tempat konservasi sekaligus sebagai tempat wisata. Hutan mangrove merupakan tempat berkembangnya berbagai bakteri, keberadaan bakteri memiliki arti yang sangat penting dalam proses dekomposisi pada sedimen. Informasi tentang hubungan kerapatan dengan jumlah bakteri heterotrof diperlukan untuk pengeloaan dan pengkajian lebih lanjut pada kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kerapatan mangrove dan hubungannya terhadap kelimpahan bakteri heterotrof sedimen di kawasan konservasi mangrove Bedono. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 di kawasan konservasi mangrove Bedono, Demak. Sampel sedimen diambil pada masing-masing jenis kerapatan (jarang, sedang dan rapat) dengan 3 kali pengulangan, serta dibedakan pada saat pasang dan surut. Hasil yang didapat yaitu kerapatan mangrove pada kawasan konservasi mangrove Desa Bedono Demak yaitu 900 pohon/ha termasuk pada tingkat kerapatan jarang dengan kelimpahan rata-rata bakteri heterotrof sedimen 1,30x10-5 cfu/gr pada saat pasang dan 0,97x10-5 cfu/gr pada saat surut, 1.200 pohon/ha termasuk sedang dengan kelimpahan rata-rata bakteri heterotrof sedimen 0,65x10-5 cfu/gr pada saat pasang dan 0,60x10-5 cfu/gr pada saat surut, serta 2.400 pohon/ha termasuk kawasan mangrove rapat 1,32x10-5 cfu/gr pada saat pasang dan 1,35x10-5 cfu/gr pada saat surut. Diperoleh kesimpulan bahwa kelimpahan bakteri tidak berhubungan dengan kerapatan mangrove dengan nilai p-value sebesar 0,428 (R= 0,206 dan R2= 0,042). Kata Kunci: Total Plate Count; Bakteri Heterotrof Sedimen; Mangrove Bedono Demak ABSTRAK Mangrove area in the Bedono village, Demak is a mangrove area used as a conservation place as well as a tourist attraction. Mangrove forest is a growing place of bacterias, the presence of bacteria has a very important role in the decomposition process of sediment. Information on the density relationship with the number of heterotrophic bacteria is required for the management and further assessment of the area. This study purpose is to determine the condition of mangrove density and its relationship to the abundance of sediment heterotrophic bacteria in Bedono mangrove conservation area. This research was conducted in March 2017 at Bedono mangrove conservation area, Demak. Sediment samples were taken on each density type (low, medium and high) with 3 repetitions, and differentiated at high and low tide. The results obtained are mangrove densities in the mangrove conservation area of Bedono village, 900 trees/ha included at low density levels with an average abundance of 1,30×10-5 cfu/gr heterotrophic bacteria at high tide and 0,97x10-5 cfu/gr at low tide, 1.200 trees/ha included at moderate with an average abundance of sediment heterotroph bacteria 0,65x10-5 cfu/gr at high tide and 0,60x10-5 cfu/gr at low tide, and 2.400 trees/ha included at dense mangrove area of 1,32x10-5 cfu/gr at high tide and 1,35x10-5 cfu/gr at low tide. It is concluded that bacterial abundance is not related to mangrove density with p-value amount at 0,428 (R= 0,206 and R2= 0,042).  Key Words: Total Plate Count; Sediment Heterotrophic Bacteria; Mangrove Bedono Demak
STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI MANGROVE SECARA TERPADU DI DESA BEDONO, DEMAK Fatima, Shintia Nurul; Anggoro, Sutrisno; Sulardiono, Bambang
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 2 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.975 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i2.22544

Abstract

Strategi  yang  tepat  sangat  dibutuhkan  oleh  Kelompok  Mangrove  Bahari  dalam   mengembangkan  kawasan  konservasi  mangrove. Sifat  mangrove  yang  rentan  terhadap   lingkungan  menyebabkan   mangrove  mudah  rusak  dan setiap  tahunnya  semakin  berkurang  jika tidak  ada strategi  yang tepat  yang dilakukan. Potensi  yang dapat  dikembangkan  antara lain  sumberdaya  dan jasa yang dapat  meningkatkan  perekonomian  masyarakat  sekitar. Tujuan dari penelitian  ini adalah  mengetahui partisipasi dan presepsi;  mengetahui Kelompok Mangrove Bahari; dan  merumuskan  alternatif  strategi  pengembangan  konservasi mangrove. Metode penelitian  menggunakan   studi kasus dengan  analisis deskriptif. Pengambilan data  melalui  wawancara  dan  observasi.  Analisa SWOT digunakan  untuk mengkaji  faktor internal dan eksternal yang berpengaruh dalam penetapan strategi kebijakan. Hasil  yang didapatkan partisipasi masyarakat masih rendah sedangkan presepsi masyarakat dan pengunjung sudah cukup mengetahui tentang kawasan konservasi mangrove; peran Kelompok Mangrove Bahari masih kurang; dan alternatif strategi  yang  terpilih adalah pengembangkan konservasi melalui penjagaan dan peningkatan kelestarian mangrove dengan melakukan koordinasi dengan masyarakat, lembaga, dan pemerintah; peningkatkan pemberdayaan masyarakat dan mengoptimalkan  fasilitas kawasan konservasi mangrove;  peningkatkan keterlibatan stakeholder mengembangkan konservasi dengan mengefektifkan penegakan peraturan perlindungan mangrove; dan peningkatkan peran  pemerintahi  pengelola untuk  meminimalkan abrasi  dan mengoptimalkan pengelolaan kebersihan  serta menambah fasilitas kawasan konservasi mangrove.  The correct  strategy is  needed by  Kelompok Mangrove Bahari  to develop the mangrove conservation area. The nature of mangrove that is vulnerable to the environment causes mangrove easily damaged and annually diminished if no proper strategy is done. The potential that can be developed includes  resources and services  they  can improve the economics matters of community. The purpose of this research is to find out know participation and perception; to know the Kelompok Mangrove Bahari; and to formulate  the alternative strategies in  the conservation of mangrove. The research method used by the writer case study with descriptive analysis. The  data are collected by  interviews and observation.  The SWOT analysis is used to assess internal and external factors that influence the determination of policy strategies. The results obtained community participation is still low while the perception of the community and visitors is enough to know about the mangrove conservation area; the role of the Kelompok Mangrove Bahari is still lacking  and the chosen strategy alternative is to is the development of conservation through guarding and improving the sustainability of mangroves by coordinating with community, institution and government;to  improve the community empowerment and  to  optimize the  mangrove conservation area facilities; increase the involvement of institutions, communities in developing conservation by streamlining the enforcement of mangrove protection regulation; and  increase the role of managing agencies to minimize abrasion and  to optimize hygiene management as well as adding mangrove conservation area facilities. 
PENILAIAN PENCEMARAN PERAIRAN DI POLDER TAWANG SEMARANG DITINJAU DARI ASPEK SAPROBITAS Suprobo, Harisya Diah; Anggoro, Sutrisno; Soedarsono, Prijadi
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.513 KB)

Abstract

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan disuatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Polder Tawang Semarang merupakan suatu sistem untuk memproteksi air limpahan dari luar kawasan dan mengendalikan muka air di dalam Kota Lama. Polder Tawang Semarang mempunyai masalah pencemaran akibat limbah yang berasal dari limbah kota, pasar ikan, industri, dan rumah tangga yang masuk ke perairan yang berpengaruh terhadap kekeruhan,bau air dan pertumbuhan mikroorganisme.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui tingkat saprobitas di Polder Tawang Semarang berdasarkan nilai SI (Saprobik Indeks) dan TSI (Tropik Saprobik Indeks), mengetahui hubungan antara saprobitas perairan dengan variabel kualitas air (BOD dan DO), serta mengetahui tingkat pencemaran air menggunakan penilaian saprobitas perairan. Penelitian ini menggunakan plankton sebagai materi utama yaitu sampel air dan sampel plankton. Komunitas fitoplankton yang terdapat di Polder Tawang Semarang terdapat 14 genera fitoplankton. Berdasarkan nilai kelimpahan individu fitoplankton dengan nilai rata-rata sebesar 8.423- 8.774 ind/L, sedangkan nilai Saprobik Indeks (SI) berkisar (-0,33) – (0,09) dan Tropik Saprobik Indeks berkisar (-0,67) – (0,14) maka tingkat pencemaran di Polder Tawang Semarang selama penelitian diketegorikan sebagai pencemaran sedang sampai berat (α-mesosaprobik). Dari hasil uji regresi antara saprobitas perairan dengan BOD dan DO menunjukkan adanya korelasi yang kuat yang berarti kontribusi pengaruh BOD dan DO terhadap saprobitas cukup besar.
INDEKS TROFIK-SAPROBIK SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS AIR DI BENDUNG KEMBANG KEMPIS WEDUNG, KABUPATEN DEMAK Indrayani, Noviana; Anggoro, Sutrisno; Suryanto, Agung
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.71 KB)

Abstract

Plankton berperan penting dalam ekosistem perairan. Plankton dapat dijadikan indikator kesuburan dan pencemaran, karena sifat plankton yang sebagian berperan sebagai produsen primer dan sebagian ada yang menyenangi bahan pencemar. Fitoplankton dapat melakukan fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen serta merupakan awal dari rantai makanan. Berdasarkan sifat plankton inilah yang digunakan untuk menentukan tingkat saprobitas dengan melihat SI (Saprobik Indeks) dan TSI (Tropik Saprobik Indeks). Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tingkat kesuburan dan pencemaran air di Bendung Kembang Kempis Wedung berdasarkan nilai saprobitasnya (SI dan TSI), menganalisis hubungan (keterkaitan) tingkat saprobitas perairan dengan variabel kualitas air di Bendung Kembang Kempis Wedung dan kontribusi variabel kualitas air dalam menentukan tingkat trofik saprobik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sistematik sampling. Penelitian ini dilakukan pada 5 stasiun dan setiap stasiun terdiri dari 2 substasiun. Pengambilan sampel plankton dilakukan secara aktif menggunakan plankton net dengan mesh size 60 µm diameter 25 cm untuk fitoplankton dan mesh size 200 µm diameter 20 cm untuk zooplankton. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kesuburan dan pencemaran air di Bendung Kembang Kempis Wedung adalah α-Mesosaprobik (pencemaran sedang sampai berat dengan kesuburan sulit dimanfaatkan untuk produktivitas plankton) dan β-Mesosaprobik (pencemaran ringan sampai sedang dengan kesuburan dapat dimanfaatkan untuk produktivitas plankton). Hubungan tingkat saprobitas perairan dengan kualitas air di Bendung Kembang Kempis Wedung memiliki hubungan yang lemah. Kontribusi pengaruh kualitas air terhadap saprobitas perairan sebesar 15-25% (DO), 12-34% (BOD), 9-11% (Nitrat) dan 21-59% (Fosfat). Plankton has an important role in the water ecosystem because it can be indicator of fertility and pollution as it can be a primary producer and pollutant neutralizer. Phytoplankton can perform photosynthesis which produces carbohydrates and oxygen as well as functions as the base of the food chain. Based on the nature of plankton were used to determine level of saprobity to see the SI (saprobic index) and TSI (Troppic-saprobic index). The objective of the study were to determine the fertility and pollution degree based on saprobity index (SI and TSI), analyzing the correlation of water saprobity degree to the variables of water quality in Kembang Kempis Dam Wedung and contribution of water quality variables in determining the trophic saprobic level. The method used was observation and the sample was taken based on systematic sampling. The study was done in 5 stations and each station consists of 2 substations. Plankton sample was collected by active using plankton net with a mesh size 60 µm diameter 25 cm for phytoplankton and 200 µm diameter 20 cm for zooplankton. Based on the result of the study, fertility and water pollution in Kembang Kempis dam Wedung is α-Mesosaprobik (moderate to severe contamination with difficult fertility used for plankton productivity) and β-Mesosaprobik (mild to moderate contamination with fertility can be used for plankton productivity). Saprobity level relationship with water quality in Kembang Kempis dam Wedung have a weak relationship. Contributions influence the water quality of the saprobity by 15-25% (DO), 12-34% (BOD), 9-11% (nitrate) and 21-59% (Phosphate).
SUMBERDAYA PERIKANAN BENTOS: Terebralia sp. DI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE (STUDI KASUS DI KAWASAN MANGROVE DESA BEDONO, KEC. SAYUNG, KAB. DEMAK) Noersativa, Farah Nabila; Anggoro, Sutrisno; Hendrarto, Boedi
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.624 KB)

Abstract

Terebralia sp. merupakan salah satu jenis gastropoda yang menjadi indikator kestabilan dari ekosistem mangrove Keberadaan struktur dan distribusi populasi bentos Terebralia sp. dapat melihat seberapa jauh keberhasilan penghijauan yang ada di kawasan hutan mangrove Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dan distribusi populasi serta pola pertumbuhan bentos Terebralia sp. di kawasan mangrove, dan mengetahui hubungan kerapatan mangrove dengan kepadatan populasi bentos Terebralia sp.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengambilan sampel siput Terebralia sp. menggunakan metode plot sampling yang terdiri dari 3 stasiun. Setiap stasiun terdiri dari line transek sepanjang 100 m  yang dibentangkan tegak lurus dari garis pantai memotong hutan mangrove yang kemudian dibagi menjadi 20 plot dan dilakukan pemeriksaan siput Terebralia sp. dengan kuadran 0,5x0,5m. Sampel yang diperiksa dicatat panjang cangkang dan berat basah. Distribusi dan pola persebaran siput Terebralia sp. dianalisis dengan Indeks Morisita. Pola dan sifat pertumbuhan dianalisis dengan analisis panjang berat dan faktor kondisi. Analisis komunitas vegetasi mangrove dianalisis dengan metode inventarisasi.  Analisis hubungan kerapatan mangrove dengan kepadatan Terebralia sp. dilakukan dengan uji statistik korelasi non paramterik. Hasil penelitian didapatkan struktur populasi Terebralia sp. terdiri dari kepadatan populasi tertinggi sebanyak 152 individu/m2, pola sebaran populasi Terebralia sp. ketiga stasiun adalah dengan pola mengelompok, distribusi frekuensi panjang paling banyak adalah pada kelas interval 25-28 mm yaitu sebanyak 74 individu, pola pertumbuhan siput Terebralia sp. berdasarkan hubungan panjang dan berat adalah allometrik negatif dan nilai faktor kondisi Stasiun 1, 2, dan 3 berkisar antara 4,54 – 5,12 . Hubungan kerapatan mangrove dengan kepadatan populasi Terebralia sp. ditemukan memiliki korelasi sangat lemah (r = 0,118). Terebralia sp. is one type of gastropods as indicators of the mangrove ecosystem stability. The existence of the population structure and distribution of Terebralia sp. could determined how much the success of reforestation in the area of mangrove forests in Bedono village, District Sayung, Demak. This research was conducted in order to know the population structure and distribution and growth patterns of Terebralia sp. in mangrove areas, and determining the relationship between mangrove density and Terebralia sp  density. The methods that used in this research is using sampling plot methods that consist of 3 stasions. Each stations are consist of 100 metres transect line whixh was stretched perpendicular to the shoreline and cut off the mangrove forest area. The transect line was divided to 20 plots. The examination of lenght and weight of  Terebralia sp. was did with 0,5x0,5 metres quadrant at each plots. The distribution pattern of Terebralia sp. was analyzed by Morisita Index. The growth pattern of Terebralia sp. was analyzed by weight and lenght analysis and condition factor analysis. The mangrove comunity analysis was analyzed by Inventarisation method. The  relationship between mangrove density and Terebralia sp. density is performed using a statistical test of non-parametric correlation. The results showed that a population structure Terebralia sp. consists of the highest population density as much as 152 individuals/m2, the pattern of population distribution Terebralia sp. at all station showed a clustered pattern, the length frequency distribution at the most is as many as 74 individuals on the 25-28 mm class intervals, the pattern of growth Terebralia sp. based on the length and weight relationship is negative allometric, and the value of condition factors of Station 1, 2, and 3 is about 4.54 -  5.12. The relationship between mangrove density and Terebralia sp. density found that they have a very weak correlation (r = 0.118).
PENGARUH SALINITAS BERBEDA TERHADAP RESPON OSMOTIK, REGULASI ION DAN PERTUMBUHAN IKAN SIDAT (Anguilla sp.) FASE ELVER SELAMA MASA AKLIMASI DAN KULTIVASI Yuliani, Tina Anggun; Anggoro, Sutrisno; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 4 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.3 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i4.22567

Abstract

Salinitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh ikan diperlukan untuk efisiensi penggunaan energi tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon osmotik, regulasi ion dan pertumbuhan elver ikan sidat pada salinitas berbeda. Penelitian dan penulisan dilaksanakan dari Maret-Juli 2018 menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 level salinitas dan 3 kali ulangan. Elver ikan sidat dipelihara pada akuarium dengan ukuran 30 x 20 x 20 cm yang dilengkapi aerator dan pipa peralon sebagai shelter. Elver ikan sidat dipelihara selama 42 hari dengan pergantian air media dan pemberian pakan setiap 2 hari sekali. Pengukuran panjang dan bobot tubuh  dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Osmolaritas media dan osmolaritas haemolymph di ukur menggunakan osmometer. Uji pendahuluan dilakukan untuk menentukan salinitas yang digunakan pada uji utama. Hasil yang diperoleh yaitu rata-rata osmolaritas media dan haemolymph pada salinitas 0 ‰, 2‰ dan 4 ‰ berturut-turut bernilai 1,7 ‰ mOsm/l H2O, 60,28 mOsm/l H2O, 116,4 mOsm/l H2O dan 47,56 mOsm/l H2O, 62,28 mOsm/l H2O, 68,1 mOsm/l H2O. Rata-rata panjang tubuh dan penurunan bobot tubuh pada salinitas 0 ‰, 2‰ dan 4 ‰ berturut-turut yaitu 1,05 cm, 2,07 cm, 0,84 cm dan 3,55 g, 0,82 g, 2, 65 g. Konsentrasi ion rata-rata pada salinitas 0 ‰, 2‰ dan 4 ‰ berturut-turut bernilai 0,27 g/l, 3,25 g/l dan 0,21 g/l. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa salinitas isoosmotik dan tingkat kerja osmotik terendah pada salinitas 1,97 ‰. Pertumbuhan panjang tertinggi dan penurunan bobot tubuh terendah berada pada salinitas 2 ‰ serta konsentrasi ion tertinggi pada salinitas 2 ‰.  Salinity that suits with the fish needs is necessary for the efficient use of energy in the body. This study aims to determine the osmotic response, ion regulation and elver eel fish growth at different salinity. The research was conducted from March to July 2018 and used a complete randomized design with 3 levels of salinity and 3 replications. Elver eel is kept in aquarium with size 30 x 20 x 20 cm which is equipped with aerator and pipe as shelter. Elver eel is maintained for 42 days with water change media and feeding every 2 days. Measurements of length and body weight were performed at the beginning and end of the study. Media osmolarity and haemolymph osmolarity are measured using an osmometer. The experiment preliminary aims to determine salinity that use at experiment prime.The results obtained were the mean of media osmolarity and haemolymph at salinity of 0 ‰, 2 ‰ and 4 ‰ respectively were 1.7 ‰ mOsm / l H2O, 60.28 mOsm / l H2O, 116.4 mOsm / l H2O and 47,56 mOsm / l H2O, 62.28 mOsm / l H2O, 68.1 mOsm / l H2O. Average of body length and decrease of body weight at salinity of 0 ‰, 2 ‰ and 4 ‰ respectively were 1.05 cm, 2.07 cm, 0.84 cm and 3.55 g, 0.82 g, 2.65 g. The mean ion concentrations in the salinity of 0 ‰, 2 ‰ and 4 ‰ were 0.27 g / l, 3.25 g / l and 0.21 g / l respectively. Based on the research results it can be seen that the isoosmotic salinity and the lowest osmotic work rate are at salinity 1.97 ‰. The highest growth length and the lowest body weight decrease is at 2 ‰ salinity and the highest ion concentration is at 2 ‰ salinity.
PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA Management of Capture fisheries in the Area of Karimunjawa National Park Santi, Yulia; Anggoro, Sutrisno; Suryanti, Suryanti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 2 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.593 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i2.24233

Abstract

ABSTRAKPerikanan  tangkap  di  kawasan  Taman  Nasional  Karimunjawa  dikelola  oleh  lebih  dari  satu  instansipengelola.  Setiap  instansi  diduga  mempunyai  peran  masing-  masing  sesuai  tupoksinya.  Saat  ini  belum diketahui secara nyata instansi apa saja yang mengelola beserta perannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi instansi pengelola yang berperan dalam pengelolaan perikanan tangkap di kawasan TNKJ, persepsi,  aspirasi  dan  partisipasi  nelayan  terhadap  pengelolaan  perikanan  tangkap  serta  bagaimana  strategi pengelola  dalam  pengawasan  perikanan  tangkap.  Metode  penelitian  ini  adalah  studi  kasus  dengan  analisis deskriptif, dimana pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka. Penentuan responden menggunakan metode purposive sampling, responden terdiri dari nelayan dan instansi pengelola. Hasil penelitian menunjukan bahwa  instansi yang  mengelola  perikanan tangkap adalah Unit  Pelaksana  Teknis   Pelabuhan Perikanan Pantai Karimunjawa, Balai Taman Nasional Karimunjawa, Dinas Perikanan, Polisi Air   dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dan Satuan Kerja Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan   Perikanan. Pembagian peran masing- masing instansi pengelola sudah sesuai dengan bidang masing-masing  serta tidak terjadi tumpang tindih kewenangan. Sinkronisasi dan koordinasi sudah dilakukan, hal ini terbukti   dengan  adanya  Nota  Kesepakatan Bersama. Sebanyak 80% nelayan setuju dengan peraturan yang diterapkan. Partisipasi nelayan terhadap sosialisasi dan pelatihan rendah yaitu 35% dan 19%. Strategi pengelola dalam pengawasan perikanan tangkap adalah dengan membentuk dan memberdayakan Pengawas   Perikanan  dan  Kelompok  Masyarakat  Pengawas  secara  sinergi. Strategi untuk  meningkatkan partisipasi  nelayan  dalam  sosialisasi  dan  pelatihan  adalah  dengan  memberikan penyadaran  motivasi dan  apresiasi berupa penghargaan dan pendampingan. ABSTRACTCapture   fisheries   in Karimunjawa National   Park   are   managed by   more   than one   management institutions.  Each  institution  is  assumed  to  have  their  respective  roles  according  to  their  basic  tasks  andfunctions. It is not yet known exactly what institutions are managing along with their roles. The purposes of  this study  were to know what institutions  were involved  in the management of capture fisheries in TNKJ  areas, perceptions, aspirations and participation of fishermen on the management of capture fisheries and  how the management strategy in the supervision of capture fisheries. This research method was case study with descriptive analysis, where data collected by interview and literature study. Determination of  respondents used purposive sampling method, respondents consist of fishermen and manager institution. The results showed that the institutions that managed capture fisheries were Technical Implementation Unit  Karimunjawa Fishery Port, Karimunjawa National Park Office, Fisheries Official, Water Police and Indonesian National Army – Navy and Work Unit of Supervision of Marine and Fisheries Resources. The  division of roles of each institution agency was in accordance with their respective fields and there was no  overlapping authority. Synchronization and coordination had been done, it was proved by the Memorandum of Understanding (MoU). As many as 80% of fishermen agree with the regulations applied. The  participations of fishermen on socialization and training were low at 35% and 19%. The management strategies in the supervision of capture fisheries were by establishing and empowering Fisheries Supervisor  and a group of supervisor community (PokMasWas). The strategies to increase the participation of fishermen in socialization and training were by giving awareness of motivation and appreciation in the form  of recognition and assistance.
TINGKAT KERJA OSMOTIK DAN PERKEMBANGAN BIOMASSA BENIH BAWAL BINTANG (Trachinotus blochii) YANG DIKULTIVASI PADA MEDIA DENGAN SALINITAS BERBEDA Putri, Adelia Khrisna; Anggoro, Sutrisno; Djuwito, -
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.794 KB)

Abstract

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) atau yang dikenal dengan Pompano, mulai mendapat tempat di hati masyarakat, serta merupakan salah satu potensi unggulan dari perikanan. Ikan ini dapat dibudidayakan di Indonesia dan mempunyai daya adaptasi tinggi dan mudah dibudidayakan. Sebagai upaya optimalisasi budidaya bawal bintang (Trachinotus blochii), dibutuhkan kondisi yang optimum sesuai kebutuhan hidup bawal bintang. Dalam media, salinitas merupakan salah satu faktor fisiologis yang berpengaruh terhadap tingkat kerja osmotik, efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan. Tujuan penelitian adalah mengkaji respon tingkat kerja osmotik, efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan biomassa benih bawal bintang. Benih bawal bintang diperoleh di Balai Budidaya Laut Batam. Pakan yang diberikan adalah pellet sebanyak 10% bobot biomassa/hari. Metode rancangan acak lengkap diterapkan dalam penelitian ini dengan perlakuan media salinitas 15‰, 23‰, dan 31‰. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas media yang berbeda berpengaruh terhadap tingkat kerja osmotik, efisiensi pemanfaatan pakan, dan pertumbuhan biomassa. Tingkat salinitas media memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap tingkat kerja osmotik, efisiensi pemanfaatan pakan, dan pertumbuhan benih bawal bintang (Trachinotus blochii). Media salinitas 23‰ merupakan media terbaik bagi tingkat kerja osmotik, efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan benih bawal bintang. Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran yang layak bagi benih bawal bintang. Silver Pompano (Trachinotus blochii) known as Pompano and is one of the excellent potential of the fishery. These fish can be cultivated in Indonesia and has a high adaptability and easily cultivated. The optimum condition of the media in accordance with the necessities of life (eco physiology) Silver pompano for domestication is not been understood, therefore the present work was aimed to examine the influence of different media salinity on the level of osmotic performance, growth, survival rate and feed efficiency. Three salinity medium were applied, 15‰, 23‰, and 31‰. The result showed that salinity affected very significantly (P<0,05) on the level of osmotic work (TKO), growth, feed utilization efficiency but no effect (P>0,05) on survival rate of Silver Pompano (Trachinotus blochii). The isoosmotic media (23‰) is the best for osmotic performance, growth, survival rate, and feed utilization efficiency silver pompano (Trachinotus blochii). Water quality during the research is still in a decent range for Silver pompano seeds. 
DOMESTIKASI IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) MELALUI OPTIMALISASI MEDIA DAN PAKAN Rahmawati, Isna Yunita; Anggoro, Sutrisno; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.056 KB)

Abstract

Ikan Kerapu macan adalah salah satu ikan karang yang potensial untuk dibudidayakan, kendala yang dihadapi semakin sulitnya ditemukannya bibit yang terdapat di alam maka harus dikurangi eksploitasi bibit dari alam. Domestikasi merupakan suatu cara pengadopsian hewan dalam suatu populasi yang hampir punah (terancam kelestariannya) dari kehidupan liar  (habitat asli) ke dalam lingkungan budidaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap pola osmoregulasi, pertumbuhan, dan efisiensi pemanfaatan pakan. Pola osmoregulasi  kerapu macan pada perlakuan S3 dengan salinitas media 30 ppt (isoosmotik) , sedangakan perlakuan S1  dengan salinitas media 22 ppt dan perlakuan S2 dengan salinitas  media 26ppt (hipoosmotik),dan perlakuan S4 dengan salinitas 34 ppt (hiperosmotik). Tingkat kerja osmotik terendah berada pada perlakuan S3 (30ppt) sebesar 10,20 mOsm/l H2O, sedangkan pada perlakuan S1 (22 ppt) memiliki Tingkat kerja osmotik tertinggi yaitu sebesar 157,11 mOsm/l H2O. Laju pertumbuhan mutlak dan efisiensi pemanfaatan pakan terbaik pada perlakuan  S3(30 ppt), yaitu 3,84 g dan 18,55%.
Pola Osmoregulasi, Pertumbuhan dan Kelulushidupan Keong Macan (Babylonia spirata L) pada Media dengan Salinitas Berbeda Maulana, Reza; Anggoro, Sutrisno; Rachmawati, Diana
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.644 KB)

Abstract

Keong macan (Babylonia spirata L) merupakan sejenis gastropoda yang mempunyai toleransi yang tinggi terhadap salinitas, namun salinitas juga merupakan faktor kritis terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan keong macan. Salinitas media berperan dalam mengendalikan proses osmoregulasi keong macan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap pola osmoregulasi, pertumbuhan dan kelulushidupan keong macan pada media dengan salinitas berbeda. Materi yang digunakan adalah keong macan (Babylonia spirata L) yang diperoleh dari perairan Jepara dengan rata-rata bobot awal ±8,4 g/ekor dengan kepadata 2 ekor/L. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Sistematis (RAS) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan pada tiap perlakuannya dengan faktor utamanya adalah salinitas media. Perlakuan yang diujikan adalah dengan perlakuan S1 dengan salinitas 27 ppt (Hipo-osmotik), S2 dengan salinitas 31 ppt (Iso-osmotik), dan S3 dengan salinitas 35 ppt (Hiper-osmotik). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap Tingkat Kerja Osmotik (TKO), pertumbuhan dan kelulushidupan keong macan. Pola osmoregulasi keong macan pada perlakuan S2 (31 ppt) mengalami pola regulasi iso-osmotik, sementara pada perlakuan S1 (27 ppt) mengalami pola regulasi hiper-osmotik, sedangkan pada perlakuan S3 (35 ppt) mengalami pola regulasi hipo-osmotik. TKO terendah berada pada perlakuan S2 (31 ppt) sebesar 0,14 mOsm/l H2O, sedangkan pada perlakuan S1 (salinitas 27 ppt) memiliki tingkat kerja osmotik (TKO) tertinggi yakni sebesar 135,87 mOsm/l H2O. Laju pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik terbaik berada pada perlakuan S2 (31 ppt) dengan nilai masing-masing sebesar 3,10% dan 0,35%. Tingkat kelulushidupan (SR) keong macan terbaik berada pada perlakuan S2 (31 ppt) dengan nilai SR 100%.
Co-Authors - Djuwito - Subiyanto . Supriharyono A'in, Churun A. Hadian Pratama Hamzah Adelia Khrisna Putri agung Suryanto Agus Hartoko Akbar Aryansyah Alifhannizar Marwadi Alva W, Silvia Silvia Grandies Anastia Afika Riza Andi Prasetiawan, Andi Anhar Solichin Anita Karolina Arif Budi Wibowo Arum Siwiendrayanti Ayuningtyas Indrawati Azis Nur Bambang Aziz Nur Bambang Bambang Sulardiono Bambang Yulianto Boedi Hendrarto Delis, Putu Cinthia Dewi, Kartika Puspita Dian Wijayanto Diana Chilmawati Diana Chilmawati Diana Rachmawati Djoko Suprapto Djuwito Djuwito Dwi Mulyasih Dwi Purwantoro Sasongko Dwi Setyoningsih, Dwi Effendy, Irwan Junaedi Erry Wiryani Estherina Magdalena, Estherina Faizin, Khabib Ahsanul Farah Nabila Noersativa Fatima, Shintia Nurul Frida Purwanti Gina Saptiani Hadi Endrawati Haeruddin Haeruddin HARIADI SISWANTORO Haris, Rangga Bayu Kusuma Harisya Diah Suprobo Hartati Dwi Yuningsih Hartuti Purnaweni Henna Rya Abdurachim Herman Yulianto Hermin Pancasakti Kusumaningrum Herry Boesono Husna El Iksiroh I Nyoman Dodik Prasetia I. Kumalasari Ibrahim, Putri Sapira Imai Hideyuki Indah Saraswati Irwani Irwani Isna Yunita Rahmawati Ita Widowati Jafron Wasiq Hidayat Johanes Hutabarat Johanes Hutabarat Johannes Hutabarat Jusup Suprijanto Kurniawan, Wanwan Lachmuddin Sya’rani Lachmuddin Sya’rani Lustianto, Anggi Febri Ma'in, M Minawati, Iis Mostafa Imhmed Ighwerb Muhammad Fadil Muttaqin, Muhammad Fadil Muhammad Zainuri Muhammad Zainuri Muliawati Handayani Mutiara Salsabiela Najib Najib Najib Najib Najib, Najib Niniek Widyorini Norma Afiati Noviana Indrayani Nurbambang, Azis Nurfuad, Ferdian Adam Nurjazuli Nurjazuli Oktavianto Eko Jati Prasetyo, Syarif Prijadi Soedarsono Pujiono Wahyu Purnomo Puryono, Sri Qadar Hasani Retno Hartati Reza Maulana Richa Rizki Budiasti Rose Dewi Rose Dewi Said Abdusysyahid Samsul Rizal Sansistya Dita Novian Santi, Yulia Saridu, Siti Aisyah Setia Budi Sasongko Siti Aisyah Siti Rudiyanti Slamet Budi Prayitno Sri Mulyani Subagiyo Subagiyo Sugiarti, Eka Suminto Suminto Suminto Suminto Supriharyono Supriharyono Supriharyono, . Supriyati, Siti Suradi Wijaya Saputra Suryanti Suryanti - Susanti, Renita Syarani, Lachmudin Temmy Temmy Titik Susilowati Titin Liana Febriyanti Tjahjo Winanto Tri Retnaningsih Soeprobowati Veithzal Rivai Zainal W. Nugroho Satrioajie Wahju Krisna Hidajat Widianingsih Widianingsih Wirasatrio, Fauzima Dwi Yalindua, Fione Yukita Yuliani, Tina Anggun Yunita Asrofania Rahmawati