Claim Missing Document
Check
Articles

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA PESISIR DI KELURAHAN MUARAREJA KOTA TEGAL Muttaqin, Muhammad Fadil; Anggoro, Sutrisno; Purwanti, Frida
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.389 KB)

Abstract

Kelurahan Muarareja merupakan salah satu kelurahan yang terletak di daerah pesisir Kota Tegal. Tren wisata  pesisir menjadikan Muarareja sebagai salah satu destinasi wisata baru. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi wisata di Kelurahan Muarareja serta mengkaji persepsi, partisipasi dan aspirasi masyarakat lokal dan pengunjung serta menyusun strategi dalam pengembangan wisata. Penelitian dilakukan pada bulan Februari – Mei 2015 dengan pendekatan secara deskriptif menggunakan alat bantu kuisioner dan pengamatan langsung di lapangan.Total responden yang digunakan sebanyak 100 orang.  Potensi wisata di Kelurahan Muaraeja adalah  Pantai Muara Indah dan Wisata Mangrove Dukuh Kajongan dengan panjang garis pantai 2,33 km dan  nilai kesesuain pantai sebesar 512 yang termasuk dalam kategori cukup sesuai (S2), sedangkan potensi daya tarik budaya adalah sedekah laut dan kesenian balo-balo. 87% masyarakat dan 73% pengunjung masuk dalam kategori mengetahui  dalam pengembangkan wisata pesisir. Partisipasi masyarakat  sebesar 64,5% dan pengunjung 39,75% mempunyai kategori tinggi dalam mengembangkan wisata pesisir. Aspirasi responden 78% setuju dalam pengembangan wisata pesisir dengan melibatkan masyarakat lokal, dan 80% mengingikan pembangunan fasilitas objek wisata berupa tempat bermain anak. Strategi berdasarkan rangking pertama hasil analisis SWOT adalah melakukan kaderisasi anggota Pokdarwis; memperbanyak kunjungan atau studi banding ke kawasan wisata pesisir di daerah lain; melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dan pemerintah setempat. Muarareja village is one of the villages which located in the Tegal coastal areas. Coastal tourism tren make Muarareja is one of the new tourism destinations. This aims of this research were to determine the tourism potential in the Muarareja village, to understand perception, participation and aspirations  local community and also the visitors, to set  tourism development strategy. The study was conducted on  February to May 2015 with  descriptive approach using  questionnaires and direct observations in the field. Total respondents are 100 peoples. The tourism potential in the Muaraeja village are Muara Indah coastal and Mangrove tourism at Kajongan Sub village with 2.33 km coastline and the beach suitability value of 512 are include  in the moderate class category (S2), where as culture potential are “ sedekah laut” (sea charity) and ” balo – balo”(tambourine attraction). Perceptions result showed that 87% of community and 73% visitors are known about coastal tourism development.  The community participation to development of coastal tourism have high category in the percentage 64.5% and visitor are 39.75%. Respondent aspirations in development coastal tourism of 78%  agree to involve the local community in the development of coastal tourism, and 80% want to develop an attraction facility such children’s playground. The strategy based on the first rank of SWOT analysis are recruitment to Pokdarwis member; multiply visits or field study to the coastal tourist in other areas; coordination with community leaders and local authorities.
Persepsi dan Partisipasi Masyarakat terhadap Pengelolaan Terumbu Karang di Pulau Lembongan, Bali Prasetia, I Nyoman Dodik; Supriharyono, .; Anggoro, Sutrisno; Sya’rani, Lachmuddin
Prosiding Seminar Nasional MIPA Vol 8 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekosistem terumbu karang Pulau Lembongan memiliki nilai sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Pemanfaatan terdiri dari kegiatan: perikanan tangkap; budidaya perairan; perhubungan; dan pariwisata. Tingginya pemanfaatan kawasan terumbu karang dapat menurunkan daya dukung lingkungan. Beberapa indikator ke arah penurunan kualitas dan kuantitas terumbu karang adalah: 1. Pemanfaatan kawasan terumbu karang yang berlebihan; 2. Kegiatan pariwisata yang tidak ramah lingkungan; 3. Kegiatan investasi yang tidak sehat; dan 4. Perebutan kawasan pesisir antar stakeholder. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan terumbu karang. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuisioner dan wawancara. Penelitian menunjukkan masyarakat Pulau Lembongan menyadari terumbu karang memberikan manfaat terhadap kehidupan seperti: terumbu karang sebagai rumah ikan dan karang berfungsi memecah gelombang. Persepsi masyarakat terhadap kondisi karang 10 tahun yang lalu dengan sekarang adalah terjadinya penurunan dalam kuantitas dan kualitas. Tingkat pastisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dalam kategori tinggi, dimana: 1) masyarakat menyatakan siap melakukan upaya pelestarian lingkungan; dan 2) masyarakat ingin terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan. Hal ini menunjukkan masyarakat menyadari ada kaitan antara karang dengan kehidupan masyarakat.Kata kunci: terumbu karang, masyarakat Pulau Lembongan, persepsi dan partisipasi
Konsentrasi Logam Kadmium (Cd) dalam Jaringan Lunak Kerang Simping (Amusium pleuronectes) dan Sedimen di Perairan Teluk Semarang dan Hubungannya dengan Tingkat Kerja Osmotik Concentration of Cadmium (Cd) in the Soft Tissue Scallop (Amusium pleuronectes) and Sediments in Semarang Bay Waters and its Relationship with Osmotic Work Levels Sugiarti, Eka; Haeruddin, Haeruddin; Anggoro, Sutrisno
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 9, No 1 (2020): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.103 KB)

Abstract

ABSTRAK Perairan Teluk Semarang merupakan pantai utara Jawa yang terbentang dari Kabupaten Kendal hingga Kabupaten Demak. Perairan ini dekat pelabuhan Tanjung Mas dan pemukiman, berbagai macam industri, sehingga berpotensi tercemar berbagai jenis limbah. Salah satu jenis limbahnya adalah logam berat. Kerang Simping merupakan biota filter feeder dan sessile, sehingga logam berat di perairan akan terakumulasi pada sedimen dan tubuh kerang melalui rantai makanan. Osmoregulasi merupakan upaya hewan air mengontrol keseimbangan ion di dalam tubuh dan lingkungannya. Hal ini menjadi alasan penelitian dilaksanakan untuk mengetahui konsentrasi logam Cd pada kerang Simping dan sedimen di perairan Teluk Semarang dan hubungannya dengan tingkat kerja osmotik. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan korelasi dengan penentuan lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi logam Cd pada jaringan lunak kerang Simping di perairan Teluk Semarang adalah sebesar < 0,00001 mg/kg. Hal ini menandakan bahwa logam Cd yang terkandung dalam kerang Simping sangat kecil sehingga tidak terdeteksi oleh alat. Logam Cd pada sedimen di perairan Teluk Semarang tiap stasiunnya memiliki nilai rata-rata sebesar: 82,2057; 58,4483; 68,0787 mg/kg. Hubungan logam Cd pada sedimen dengan osmolaritas hemolimfe kerang Simping menunjukkan hubungan hubungan linier bersifat positif dengan nilai R2 sebesar 0,259 yang artinya tingkat keeratan rendah. Hubungan logam Cd pada sedimen dan tingkat kerja osmotik memiliki hubungan linier yang bersifat negatif dengan nilai R2 sebesar 0,236 yang artinya tingkat keeratan rendah. ABSTRACT The waters of Semarang Bay are the northern coast of Java which stretches from Kendal Regency to Demak Regency. These waters are near the port of Tanjung Mas and settlements, various industries, so that it is potentially polluted by various types of waste. One type of waste is heavy metal. The scallop is a biota filter feeder and sessile, so that heavy metals in the water will accumulate in the sediment and body of the shell through the food chain. Osmoregulation is an attempt by aquatic animals to control the balance of ions in the body and its environment. This is the reason the research was carried out to determine the concentration of Cd metal in scallops and sediments in the waters of Semarang Bay and their effect on the level of osmotic work. The method used is descriptive and correlation methods by determining the sampling location using purposive sampling method. The study was conducted in May 2019. The results showed the concentration of Cd  in soft tissue of scallop shells in Semarang Bay waters was <0.00001 mg / kg. This indicates that the Cd metal contained in the scallop is so small that it is not detected by the tool. Cd metal in sediments in the waters of Semarang Bay each station has an average value : 82.2057; 58,4483; 68.0787 mg / kg. The relationship of Cd metal in sediments with hemolymph osmolarity of scallops showed a positive linear relationship with an R2 of 0.259, which means a low level of closeness. The relationship of Cd metal on sediment and osmotic work rate has a negative linear relationship with R2 value of 0.236, which means a low level of closeness.  
Pola Osmoregulasi, Kebiasaan Makanan dan Faktor Kondisi Ikan Bandeng (Chanos Chanos) di Tambak Desa Bakaran Wetan, Pati Osmoregulation Pattern, Food Habits and Milkfish Condition Factors (Chanos chanos) in Traditional Ponds Bakaran Wetan Village, Pati Lustianto, Anggi Febri; Anggoro, Sutrisno; Widyorini, Niniek
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 9, No 1 (2020): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.594 KB)

Abstract

ABSTRAK Bandeng Juwana merupakan salah satu produk hasil budidaya yang sudah dikenal oleh masyarakat luas. Lokasi penelitian ini dilaksanakan disalah satu tambak budidaya semi intensif. Faktor pembatas seperti suhu, salinitas, pH dan DO masih belum diawasi secara intensif, tetapi pemberian pakan dikasihkan secara intens. Salinitas perairan memiliki peran penting terhadap keberlangsungan dan pertumbuhan hidup ikan bandeng, dimana salinitas sangat mempengaruhi tingkat kerja osmotik dari biota. Hal lain yang mempengaruhi keberlangsungan hidup dari ikan bandeng sendiri yaitu ketersediaan makanan. Ketersediaan pakan alami yang ada di perairan sangat menentukan pertumbuhan dan kelangsungan hidup dari ikan bandeng. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola osmoregulasi, kebiasaan makanan faktor kondisi ikan bandeng di tambak Desa Bakaran Wetan. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus dengan analisis deskriptif. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai November 2019. Sampling dilaksanakan 14 Juli 2019. Pengamatan data di Laboraturium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan. Analisa osmolaritas pada 20 - 21 Agustus 2019 di Ruangan C206 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang. Hasil penelitian menunjukkan pola osmoregulasi ikan bandeng yang diamati yaitu hipoosmotik. Nilai TKO yang diperoleh berkisar antara 113,00 – 116,33 mOsm/I H2O. Nilai IP paling tinggi Synedra ulna 64,65% dan terendah Ceratium 0,13%. Nilai faktor kondisi yang diperoleh berkisar antara 0,152 - 0,171 yang menunjukkan bahwa nilai faktor kondisi ikan bandeng di lokasi penelitian kurang dari tiga, yang artinya ikan bandeng tergolong pipih.  ABSTRACT Milkfish Juwana is one of the products of cultivation that is well known by the public. The location of this research was carried out in one of the semi intensive aquaculture ponds. Limiting factors such as temperature, salinity, pH and DO have not yet been monitored intensively, but feeding has been intensified. Water salinity has an important role in the survival and growth of milkfish life, where salinity greatly influences the level of osmotic work of biota. Another thing that affects the survival of milkfish itself is the availability of food. The availability of natural food in the waters will determine the growth and survival of milkfish. This research was conducted to determine the pattern of osmoregulation, food habits and the condition of milkfish in the pond of Bakaran Wetan Village. The method used is a case study method with descriptive analysis. The study was conducted from July to November 2019. Sampling was carried out on July 14, 2019. Observations of the data were carried out in the Laboratory of Management of Fish and Environmental Resources. Osmolarity analysis on August 20-21, 2019 in Room C206 of the Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Diponegoro University, Semarang. The results showed that the milkfish osmoregulation pattern that was observed was hypoosmotic. TKO values obtained ranged from 113.00 - 116.33 mOsm / I H2O. The highest IP value was Synedra ulna 64.65% and the lowest Ceratium 0.13%. The value of the condition factor obtained ranged from 0.152 to 0.171, which indicates that the value of the condition of the milkfish at the study site is less than three, which means that the milkfish is relatively flat. 
Coastal Area Management Based on Disaster Mitigation: A Case Study in Purworejo Regency, Indonesia Hidajat, Wahju Krisna; Anggoro, Sutrisno; Najib, Najib
Indonesian Journal on Geoscience Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Geological Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1620.371 KB) | DOI: 10.17014/ijog.8.2.147-156

Abstract

DOI:10.17014/ijog.8.2.147-156Indonesia is an archipelago blessed with the wealth of coastal resources, but also with the risk of natural hazards including tectonic earthquake and tsunami. This potential risk is high in the Purwodadi Subregency, Purworejo Regency, Indonesia, because of its location in an active subduction zone at the edge of the Indian Ocean. Therefore, this study was conducted in the region located on the southern coast of Java Island. The high probability of disaster in the area needs a proper coastal management strategy and mitigation measures. Hence, this study aims to establish an appropriate policy using the strength-weakness-opportunity-threat (SWOT) analysis. Furthermore, the data obtained from this novel analysis include the population and social vulnerability, geological conditions, landuse allocation, and disaster strategies. Each is carefully assessed and then incorporated into the matrix to obtain the result. In addition, the alternative strategies used are the development of disaster mitigation facilities, infrastructure, and institutional strengthening.
Coastal Area Management Based on Disaster Mitigation: A Case Study in Purworejo Regency, Indonesia Hidajat, Wahju Krisna; Anggoro, Sutrisno; Najib, Najib
Indonesian Journal on Geoscience Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Geological Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17014/ijog.8.2.147-156

Abstract

DOI:10.17014/ijog.8.2.147-156Indonesia is an archipelago blessed with the wealth of coastal resources, but also with the risk of natural hazards including tectonic earthquake and tsunami. This potential risk is high in the Purwodadi Subregency, Purworejo Regency, Indonesia, because of its location in an active subduction zone at the edge of the Indian Ocean. Therefore, this study was conducted in the region located on the southern coast of Java Island. The high probability of disaster in the area needs a proper coastal management strategy and mitigation measures. Hence, this study aims to establish an appropriate policy using the strength-weakness-opportunity-threat (SWOT) analysis. Furthermore, the data obtained from this novel analysis include the population and social vulnerability, geological conditions, landuse allocation, and disaster strategies. Each is carefully assessed and then incorporated into the matrix to obtain the result. In addition, the alternative strategies used are the development of disaster mitigation facilities, infrastructure, and institutional strengthening.
Penurunan Kepadatan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) di Danau Rawapening dengan Memanfaatkannya sebagai Bahan Dasar Kompos Prasetyo, Syarif; Anggoro, Sutrisno; Soeprobowati, Tri Retnaningsih
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 23, No 1, Tahun 2021
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/bioma.23.1.57-62

Abstract

High sedimentation and the entry of organik and inorganik pollutants, especially P and N, have led to the eutrophication of Rawapening Lake waters. These conditions triggered an uncontrolled booming of water hyacinth aquatic weed (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms). The presence of water hyacinth triggers a significant loss of water compared to local weeds through evapotranspiration. The invasion of water hyacinth causes various problems, including depletion of water oxygen content which has an impact on decreasing fish production, damaging natural beauty, and also affecting public health. Many efforts to control water hyacinth in Rawapening Lake have been carried out both physically and by utilizing biological agents. One of the efforts to control the density of water hyacinth in Rawapening Lake is to use it as compost raw material. Water hyacinth contains various elements that are useful for making quality compost, including calcium (Ca), sodium (Na), potassium (K), iron (Fe), copper (Cu), and others. Water hyacinth root contains sulfates and phosphates, the leaves contain carotin and the flowers contain delphinidin-3-diglucosida. The various nutrients contained in water hyacinth make quality compost capable of meeting the nutritional needs of cultivated plants. This article aims to review the use of water hyacinth as a basic material for making compost which is useful for fertilizing agricultural cultivation activities
Aktivitas Enzim Pencernaan Amilase dan Protease Juvenil Abalon (Haliotis asinina) yang Dipelihara pada Salinitas Berbeda Saridu, Siti Aisyah; Anggoro, Sutrisno; Suprijanto, Jusup; Effendy, Irwan Junaedi
Jurnal Media Akuatika Vol 6, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.363 KB) | DOI: 10.33772/jma.v6i3.23569

Abstract

Salinitas merupakan salah satu parameter kualitas air yang mempengaruhi kehidupan hewan akuatik, termasuk molluska laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas enzim pencernaan amilase dan protease juvenil H. asinina yang dipelihara pada salinitas berbeda. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok. Hewan uji dibagi berdasarkan kelompok ukuran panjang cangkang, yaitu 2,0-2,5 cm, 3,0-3,5 cm dan 4,0-4,5 cm dan dipelihara pada salinitas berbeda yaitu 26‰, 29­‰, 32­‰ dan 35‰ selama 30 hari. Selama masa pemeliharaan, hewan uji diberikan pakan alami Gracilaria verrucosa. Pengukuran aktivitas enzim pencernaan dilakukan pada hepatopankreas dan organ viscera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas media berbeda berpengaruh nyata terhadap aktivitas amilase dan protease (P<0,05). Aktivitas amilase pada salinitas 26‰, 29‰, 32‰ dan 35‰ berturut-turut yaitu 1,1387±0,2158 U/mg protein, 1,0908±0,3531 U/mg protein, 0,7595±0,1044 U/mg protein dan 0,7137±0,2014 U/mg protein. Aktivitas protease juvenil yang dipelihara pada salinitas 26‰, 29‰, 32‰ dan 35‰ berturut-turut yaitu 0.0031±0.0045 U/mg protein, 0.0177±0.0103 U/mg protein, 0.0167±0.0118 U/mg protein dan 0.0239±0.0023 U/mg protein. Berdasarkan hasil penelitian, H. asinina sebaiknya dipelihara pada salinitas >29‰ karena aktivitas protease yang sangat rendah dapat menurunkan kecernaan protein sehingga menghambat pertumbuhan.
Organic Feed Enrichment Effects toward Growth Performance and Egg Production of Oithona similis Diana Chilmawati; Johannes Hutabarat; Sutrisno Anggoro; Suminto Suminto
Journal Omni-Akuatika Vol 16, No 3 (2020): Omni-Akuatika Special Issue 3rd Kripik SCiFiMaS
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.oa.2020.16.3.852

Abstract

The optimum condition of culture media and feed diets which fit the necessities of Oithona similis life (ecophysiological) is very important for it to grow and develop in its maximum. The enrichment of O. similis feed can be done by adding fermented organic feed. Providing organic feed with optimum protein content is necessary to support the growth process and reproduction of O. similis. Osmoregulation process of water organism which is influenced by media salinity is related to bioenergetics process as the effort to use feed energy for the growth. This research aimed to examine the effect of different organic feed protein content and to determine the optimum point which may result in the best growth and egg production of O. similis in the optimum condition of culture media. The study used an experimental method with a completely random design consisting of 4 treatments and 4 repetitions each, i.e. O. similis culture with A. 25%; B. 30%; C. 35%; and D. 40% organic feed protein content. The results showed that the difference of protein content in organic feed affects the growth and production of O. similis eggs. The optimum point of protein content in the fermented organic feed is on protein content B, i.e. 30%, which resulted in the best growth performance (70.44 ± 0.43 ind.mL-1 total density, 0.213 ± 0.001.day-1 population growth rate, and 27.38 ± 0.48 eggs.ind-1 egg production. (ttujuan dan pembahasan harus past tense), Tujuan di abstrak minimal harus menggambarkan atau sama denga tujuan di pendahuluan)Keywords: enrichment, Oithona similis, organic feed, protein, reproduction
Management of Coastal Areas with Sustainable Marine Ecotourism Development in Purworejo Regency, Central Java, Indonesia Wahju Krisna Hidajat; Sutrisno Anggoro; Najib Najib
Advance Sustainable Science, Engineering and Technology (ASSET) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/asset.v2i1.6020

Abstract

The beach is a favorite tourist destination for the Indonesian people. As Indonesia is blessed with many beaches which attracts people to visit. Indonesians usually come to the beach in the holiday to fish, see beautiful scenery, and play around. Central Java Province in Indonesia has a beach cluster situated to the north and south of the Java Island. Jatimalang Beach is the south coast of Java which has excellent natural beauty, which is located in Purworejo Regency. This research is focused on the beach facilities and infrastructures, tourist’s ecotourism awareness, and environmental sustainability management of the Jatimalang Beach Purworejo. The study was carried out in November till December 2019 by using the qualitative research method. Information discovered during fieldwork are used to direct data collection. Qualitative researchers, are closely engaging with the environment being examined. This work was conducted through observations and interviews with tourist at Jatimalang Beach, as well as a literature review. The results showed that the facilities and infrastructure found in Jatimalang Beach were the presence of lifesavers, waste, parking lots, freshwater swimming pools for children, toilets, electrical facilities, and worship places. In addition, tourists are often willing to preserve nature and the sustainability of marine tourism on the Jatimalang Beach, however many of them do not understand the importance of ecotourism and need to be educated again.
Co-Authors - Djuwito - Subiyanto . Supriharyono A'in, Churun A. Hadian Pratama Hamzah Adelia Khrisna Putri agung Suryanto Agus Hartoko Akbar Aryansyah Alifhannizar Marwadi Alva W, Silvia Silvia Grandies Anastia Afika Riza Andi Prasetiawan, Andi Anhar Solichin Anita Karolina Arif Budi Wibowo Arum Siwiendrayanti Ayuningtyas Indrawati Azis Nur Bambang Aziz Nur Bambang Bambang Sulardiono Bambang Yulianto Boedi Hendrarto Delis, Putu Cinthia Dewi, Kartika Puspita Dian Wijayanto Diana Chilmawati Diana Chilmawati Diana Rachmawati Djoko Suprapto Djuwito Djuwito Dwi Mulyasih Dwi Purwantoro Sasongko Dwi Setyoningsih, Dwi Effendy, Irwan Junaedi Erry Wiryani Estherina Magdalena, Estherina Faizin, Khabib Ahsanul Farah Nabila Noersativa Fatima, Shintia Nurul Frida Purwanti Gina Saptiani Hadi Endrawati Haeruddin Haeruddin HARIADI SISWANTORO Haris, Rangga Bayu Kusuma Harisya Diah Suprobo Hartati Dwi Yuningsih Hartuti Purnaweni Henna Rya Abdurachim Herman Yulianto Hermin Pancasakti Kusumaningrum Herry Boesono Husna El Iksiroh I Nyoman Dodik Prasetia I. Kumalasari Ibrahim, Putri Sapira Imai Hideyuki Indah Saraswati Irwani Irwani Isna Yunita Rahmawati Ita Widowati Jafron Wasiq Hidayat Johanes Hutabarat Johanes Hutabarat Johannes Hutabarat Jusup Suprijanto Kurniawan, Wanwan Lachmuddin Sya’rani Lachmuddin Sya’rani Lustianto, Anggi Febri Ma'in, M Minawati, Iis Mostafa Imhmed Ighwerb Muhammad Fadil Muttaqin, Muhammad Fadil Muhammad Zainuri Muhammad Zainuri Muliawati Handayani Mutiara Salsabiela Najib Najib Najib Najib Najib, Najib Niniek Widyorini Norma Afiati Noviana Indrayani Nurbambang, Azis Nurfuad, Ferdian Adam Nurjazuli Nurjazuli Oktavianto Eko Jati Prasetyo, Syarif Prijadi Soedarsono Pujiono Wahyu Purnomo Puryono, Sri Qadar Hasani Retno Hartati Reza Maulana Richa Rizki Budiasti Rose Dewi Rose Dewi Said Abdusysyahid Samsul Rizal Sansistya Dita Novian Santi, Yulia Saridu, Siti Aisyah Setia Budi Sasongko Siti Aisyah Siti Rudiyanti Slamet Budi Prayitno Sri Mulyani Subagiyo Subagiyo Sugiarti, Eka Suminto Suminto Suminto Suminto Supriharyono Supriharyono Supriharyono, . Supriyati, Siti Suradi Wijaya Saputra Suryanti Suryanti - Susanti, Renita Syarani, Lachmudin Temmy Temmy Titik Susilowati Titin Liana Febriyanti Tjahjo Winanto Tri Retnaningsih Soeprobowati Veithzal Rivai Zainal W. Nugroho Satrioajie Wahju Krisna Hidajat Widianingsih Widianingsih Wirasatrio, Fauzima Dwi Yalindua, Fione Yukita Yuliani, Tina Anggun Yunita Asrofania Rahmawati