p-Index From 2020 - 2025
7.645
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Fisika Unand

Evaluasi Dosis Efektif Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) Glioblastoma Multiforme Menggunakan Simulasi Monte Carlo Liska Tri Handayani; Wahyu Setia Budi; Fajar Arianto
Jurnal Fisika Unand Vol 12 No 4 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.12.4.683-689.2023

Abstract

Glioblastoma multiforme merupakan kanker otak stadium IV yang sangat sulit diobati dan umumnya terjadi pada hemisfer serebrum otak. Terapi BNCT telah dikembangkan untuk pengobatan glioblastoma yang lebih aman, namun hamburan neutron dan foton gamma yang berasal dari terapi pada organ at risk ini perlu dievaluasi menggunakan simulasi. Metode yang dilakukan dengan mensimulasikan phantom ORNL-MIRD bagian kepala dan leher menggunakan program MCNPX. Arah penyinaran radiasi terhadap pasien dibuat menjadi dua arah yaitu RLAT dan TOP. Perhitungan dosis dalam BNCT dilakukan dengan mencari nilai dosis serap, dosis ekuivalen, dan dosis efektif. Dosis efektif dianalisis menggunakan ICRP publikasi 60 dan 103. Berdasarkan perhitungan dosis serap, arah penyinaran yang paling efektif adalah arah penyinaran TOP, dengan persentase dosis serap pada organ at risk relatif aman terutama pada organ tiroid, dan nilai pada organ cranium, otak, tiroid, dan kulit berturut-turut sebesar 11,4%, 10,15%, 0,002%, dan 6,4%. Nilai dosis efektif pada ICRP 60 dan 103 bernilai sama pada organ cranium dan kulit. Namun, pada organ tiroid, nilai dosis efektif dengan ICRP 103 lebih rendah dibandingkan ICRP 60. Hal ini menandakan berkurangnya resiko untuk penyakit terwaris pada tiroid, dan pada organ otak hanya dihitung menggunakan ICRP 103
Analisis Efektivitas Sumber Radiasi pada Brakiterapi Paru-paru Kiri berdasarkan Jumlah Seed menggunakan Simulasi Monte Carlo Juari, S; Arman, Yudha; Nurhasanah, Nurhasanah; Arianto, Fajar
Jurnal Fisika Unand Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.12.2.275-281.2023

Abstract

Menurut Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) pada 2020, dari 19,3 juta kasus kanker sekitar 10 juta kematian akibat kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sumber radiasi efektif pada pengobatan brakiterapi kanker paru-paru kiri menggunakan MCNP6 berdasarkan variasi jumlah seed yang dilakukan pada phantom ORNL-MIRD 1996. Seed atau benih sumber radiasi diletakkan secara acak pada geometri paru-paru kiri dengan tally F8 dan NPS (­N-particle source) sebesar 1000000 kemudian diperoleh hasil running berupa energi deposisi yang diterima organ paru-paru kiri dan organ lainnya seperti paru-paru kanan, jantung, hati dan pangkreas dalam satuan MeV/Trans kemudian dikonversi menjadi Joule/Trans yang selanjutnya dibagi dengan massa organ untuk mendapatkan dosis serap dengan satuan gray (Gy). Dosis optimal yang digunakan untuk brakiterapi paru-paru dalam dunia medis sebesar 42 Gy, diperoleh jumlah seed untuk menghasilkan dosis serap optimal tersebut dari setiap sumber radiasi I-125, Pd-103 dan Cs-131 dengan jumlah seed berturut-turut 29, 61 dan 148 seed. Berdasarkan perbandingan jumlah seed tersebut, sumber radiasi yang dianggap paling efektif untuk pengobatan kanker paru-paru kiri adalah I-125.Menurut Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) pada 2020, dari 19,3 juta kasus kanker sekitar 10 juta kematian akibat kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sumber radiasi efektif pada pengobatan brakiterapi kanker paru-paru kiri menggunakan MCNP6 berdasarkan variasi jumlah seed yang dilakukan pada phantom ORNL-MIRD 1996. Seed atau benih sumber radiasi diletakkan secara acak pada geometri paru-paru kiri dengan tally F8 dan NPS (­N-particle source) sebesar 1000000 kemudian diperoleh hasil running berupa energi deposisi yang diterima organ paru-paru kiri dan organ lainnya seperti paru-paru kanan, jantung, hati dan pangkreas dalam satuan MeV/Trans kemudian dikonversi menjadi Joule/Trans yang selanjutnya dibagi dengan massa organ untukmendapatkan dosis serap dengan satuan gray (Gy). Dosis optimal yang digunakan untuk brakiterapi paru-paru dalam dunia medis sebesar 42 Gy, diperoleh jumlah seed untuk menghasilkan dosis serap optimal tersebut dari setiap sumber radiasi I-125, Pd-103 dan Cs-131 dengan jumlah seed berturut-turut 29, 61 dan 148 seed. Berdasarkan perbandingan jumlah seed tersebut, sumber radiasi yang dianggap paling efektif untuk pengobatan kanker paru-paru kiri adalah I-125.
Evaluasi Dosis Efektif Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) Glioblastoma Multiforme Menggunakan Simulasi Monte Carlo Handayani, Liska Tri; Budi, Wahyu Setia; Arianto, Fajar
Jurnal Fisika Unand Vol 12 No 4 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.12.4.683-689.2023

Abstract

Glioblastoma multiforme merupakan kanker otak stadium IV yang sangat sulit diobati dan umumnya terjadi pada hemisfer serebrum otak. Terapi BNCT telah dikembangkan untuk pengobatan glioblastoma yang lebih aman, namun hamburan neutron dan foton gamma yang berasal dari terapi pada organ at risk ini perlu dievaluasi menggunakan simulasi. Metode yang dilakukan dengan mensimulasikan phantom ORNL-MIRD bagian kepala dan leher menggunakan program MCNPX. Arah penyinaran radiasi terhadap pasien dibuat menjadi dua arah yaitu RLAT dan TOP. Perhitungan dosis dalam BNCT dilakukan dengan mencari nilai dosis serap, dosis ekuivalen, dan dosis efektif. Dosis efektif dianalisis menggunakan ICRP publikasi 60 dan 103. Berdasarkan perhitungan dosis serap, arah penyinaran yang paling efektif adalah arah penyinaran TOP, dengan persentase dosis serap pada organ at risk relatif aman terutama pada organ tiroid, dan nilai pada organ cranium, otak, tiroid, dan kulit berturut-turut sebesar 11,4%, 10,15%, 0,002%, dan 6,4%. Nilai dosis efektif pada ICRP 60 dan 103 bernilai sama pada organ cranium dan kulit. Namun, pada organ tiroid, nilai dosis efektif dengan ICRP 103 lebih rendah dibandingkan ICRP 60. Hal ini menandakan berkurangnya resiko untuk penyakit terwaris pada tiroid, dan pada organ otak hanya dihitung menggunakan ICRP 103
Co-Authors ABDUL MANAF Abror, Sirojuddin Achmad Sjaifudin Tayibnapis Ade Ika Susan Agusti, Fiqrie Restia ALFINA RAHMAWATI, DIAN Ali Khumaeni ALIM SUMARNO AMALIA WAHYUNINGTYAS, ISTI Anas Ahmadi Andi Kristanto Andi Mariono Andi Wibowo Kinandana Anitasari, Emi Anwar Usman Armilah, Mila Siti Asep Yoyo Wardaya Auliyani, Chaeriyatun Nissa Azizul Khakim, Azizul Bachri, Bachtiar S. Bachri, Bachtiar Sjaiful Bambang Yulianto Binar Kurnia Prahani Chrisdian, Viddo Citra Fitri Kholidya Dahurandi, Keristian Darliawati, Herli Darmanto Darmanto Dewantari, Aditya Dewantoro, Muhammad Dhiaulhaq, Shifiyan Ahmad Dhyan Prastiwi Emi Anitasari Erma Prihastanti Fatah Yasin FAUZI ADHIM, MUHAMMAD Febry Fitriani FITRIA, ZOIMATUL Fuad Anwar, Fuad Gunawan Gunawan Hadi Prasetyo Utomo Hamdiyah, Heni Handayani, Liska Tri Handayani, Nita Hariyati, Mutty Harmanto Harmanto HASAN SUBEKTI Hasan, Siti Nurjannah Hasnawati, Lina Hayati, Widia Herli Darliawati Hisyam, Hisyam Husni Mubarok Iis Nurhasanah Isa Ansori Islami, Jundu Muhammad Mufakkirul Istiqomah Istiqomah Juari, S K Sofjan Firdausi khusnul khotimah Layli Hidayah Liska Tri Handayani M.A. Muazar Habibi Maharani, Rosy Puspa Martadi, Martadi Maureen, Irena Y. Medina, Alfiarani Meisa Diningrat, Syaiputra Wahyuda Moh Jazuli, Moh Muhammad Adrian Lathif Muhammad Nur Muhammad Nur Muhammad Nur Muhammad Nur Mustaji Mustaji, Mustaji Ngurah Ayu Ketut Umiati Novan Prawira, Dyon Nufus, Asyifa’un Nur, Muhammad Nurhasanah Nurhasanah Nurul Azmi, Nurul Nuryati, Dwi Wahyu Nurzanah, Salsabilla Choerunnisa Pandji Triadyaksa Prasetyo Basuki Prastiwi, Dhyan Pratama Jujur Wibawa PUSPITA WIRASARI, ENGGAL Putra, Riko Putri, Weni Antari Ramadhan, Avinda Zakcy Rayhani, Fauziah Rety, Dahniarti Cahyani Riyatun, Riyatun RR. Ella Evrita Hestiandari Rusjiono Rusjiono sahamudin, Sahamudin Saraslifah Saraslifah Setyaedhi, Hari Sugiharto Shofiana, Fahlulia Rahma Sholehah Aisyah Siti Khodijah Siti Masitoh Sueb Suharyana Suharyana Sumariyah Sumariyah Susarno, Lamijan Hadi SYAIPUTRA WAHYUDA MEISA DINING Tayibnapis, Achmad Sjaifudin Terananda, Nabila Zuhroh Ukhti Nurohma Rizki Utari Dewi Utari Utari Very Richardina Wahyu Setia Budi Waode Hamsia, Waode Wasilatul Murtafiah Wienda Intan Permatasari YATIM RIYANTO Yudha Arman Zaenul Muhlisin