Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI GULA PASIR CURAH DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN GULA PASIR CURAH DI KOTA MEDAN (Studi Kasus : Pasar Tradisional di Kecamatan Medan Kota, Kota Medan) Mahda Sari Putri; HM. Mozart B Darus; Sri Fajar Ayu
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 3, No 3 (2014): Vol 3 No. 3 Maret 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.756 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik konsumen gula pasir curah, untuk mengetahui proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian gula pasir curah, untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan preferensi konsumen terhadap gula pasir curah. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive, di pasar taradisional di Kecamatan Medan Kota. Metode pengambilan sampel yaitu dengan metode penelusuran (Accedental). Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode regresi linier berganda. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan : (1) Konsumen yang membeli gula pasir curah didominasi oleh konsumen yang berada pada rentang umur 25 – 29 tahun. Tingkat pendidikan konsumen terbesar ada pada tingkat pendidikan SMA. Jumlah tanggungan konsumen terbesar pada rentang 3 – 5 orang. Sementara jumlah tanggungan konsumen terkecil berada pada rentang ≥ 5 orang. Jumlah pendapatan konsumen terbesar berada pada kelompok 2.000.000 – 3.000.000. (2) Proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian gula pasir curah meliputi pengenalan masalah/kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian dan perilaku pasca pembelian. (3) Harga beli konsumen dan pendapatan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi gula pasir curah, sedangkan jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi gula pasir curah.   Kata Kunci : Keputusan Pembelian, Preferensi Konsumen, Gula Pasir Curah
PENGARUH BUAH IMPOR TERHADAP DAYA SAING BUAH LOKAL (Studi Kasus : Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara) Michaela Glady Sinambela; Luhut Sihombing; Sri Fajar Ayu
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 3, No 4 (2014): Vol 3 No. 4 April 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.165 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk (1) Untuk mengetahui pola perdagangan buah impor antar wilayah yang berjalan, (2) Untuk menganalisis pengaruh keberadaan buah impor terhadap buah lokal secara kuantitatif di daerah penelitian, (3) Untuk mengetahui pola konsumsi masyarakat terhadap buah impor dan buah lokal di daerah penelitian, dan (4) Untuk menganalisis strategi peningkatan daya saing buah lokal terhadap keberadaan buah impor di daerah penelitian. Metode penetuan sampel yang digunakan pada penelitian adalah Accidental Sampling dengan jumlah sampel 30 pedagang dan 30 konsumen. Pengujian hipotesis menggunakan metode (1) metode deskriptif, (2) metode analisis linier berganda serta alat bantu SPSS, (3) metode deskriptif penjabaran pola konsumsi, dan (4) metode analisis SWOT dan rencana kegiatan serta kebijakan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Pola perdagangan buah impor yang sedang berjalan adalah Negara China, Banda Aceh, Brebes (Jawa Timur), Berastagi, Simalungun, Tuntungan, dan Tanjung Morawa lalu disalurkan ke pasar sentral kemudian didistribusikan berbagai pasar di Kota Medan, (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi harga buah lokal adalah jumlah buah impor, dan kurs rupiah terhadap dollar, (3) Buah yang paling diminati adalah buah jeruk dan mangga. Hal-hal yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi buah adalah jenis buah, kebiasaan, pengetahuan akan kandungan buah, ketersediaan, ketergantungan pada impor, asal produksi, alasan mengkonsumsi, lokasi pedagang, budget belanja, intensitas mengkonsumsi, dan kebutuhan, serta (4) Faktor internal yang mempengaruhi daya saing buah lokal adalah modal, kualitas buah, tampilan (packing) buah, ketersediaan, dan sifat buah yang musiman. Sedangkan faktor eksternal adalah penggunaan pengawet, supermarket di sekitar pasar tradisional yang identik dengan buah impor, permintaan (minat) konsumen, penawaran dari agen, hari raya besar/akhir pekan, dan harga buah   Kata kunci: regresi linier berganda, buah impor, buah lokal, pola konsumsi, analisis SWOT
ANALISIS FINANSIAL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN SABUT KELAPA MENJADI SERAT KELAPA (COCO FIBER) (Studi Kasus : Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang) Adolf Paskaris Sitohang; Sri Fajar Ayu, Salmiah
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 3, No 5 (2014): Vol 3 No. 5 Mei 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.484 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk untuk menjelaskan bagaimana proses produksi usaha serat kelapa (coco fiber), menganalisis usaha serat kelapa (coco fiber) sudah layak atau tidak, dan menjelaskan strategi pengembangan yang cocok untuk usaha serat kelapa (coco fiber) di daerah penelitian. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu di Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang. Penarikan sampel dilakukan dengan metode teknik purposive sampling (sengaja) dengan pertimbangan bahwa responden/sampel penelitian adalah pelaku baik individu atau lembaga yang dianggap mengerti permasalahan yang terjadi dan mempunyai kemampuan dalam pembuatan kebijakan, yaitu UD. Pusaka Bakti. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif, Analisis Finansial break even point (BEP), imbangan penerimaan dan biaya (revenue-cost ratio), pay-back period (PBP), dan return on investment (ROI) dan Analisis Matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan usaha serat kelapa (coco fiber) layak untuk diusahakan di daerah penelitian. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi serat kelapa (coco fiber) yaitu 117.000 kg/tahun berada di atas BEP produksi yaitu 83.147,78kg/tahun dan harga jual serat kelapa (coco fiber) yaitu Rp 2.800/kg juga berada di atas BEP harga yaitu Rp 1.989,86/kg, nilai R/C Ratio > 1 yaitu sebesar 1,40, periode pengembalian modal (PBP) selama 33 bulan, dan ROI sebesar 36,26% lebih besar dari suku bunga dasar kredit bank sebesar 14,60%. Strategi pengembangan usaha serat kelapa (coco fiber) di daerah penelitian berdasarkan analisis matriks SWOT yaitu menekan harga bahan baku untuk memperkecil biaya, memaksimalkan penggunaan bahan baku yang melimpah, melalui proses produksi yang efektif dan efisien untuk menghasilkan produk yang lebih bervariasi, mengusahakan pengembangan dan pelatihan manajemen sehingga lebih teratur dan pekerjanya memiliki etos kerja tinggi, memodifikasi produk agar dapat bersaing dengan produk lain dan pendatang baru, membuat business plan mulai dari lokasi, permodalan, variasi produk (produksi) hingga pemasaran untuk menarik minat konsumen, memperbaiki manejemen waktu dan kerja, rotasi kegiatan, dan penyimpanan. Kata kunci : serat kelapa (coco fiber), analisis finansial, SWOT.
ANALISIS CONJOINT TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN PADA PRODUK MINYAK GORENG KELAPA SAWIT DI KOTA MEDAN Sri Fajar Ayu Ayu
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 5 (2015): Volume 4 No. 5 Mei 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut produk minyak goreng kemasan di Kota Medan, untuk menganalisis urutan atribut dari minyak goreng kemasan yang paling penting menurut preferensi konsumen di Kota Medan, untuk mengetahui tingkat keakuratan prediksi model hasil estimasi dengan hasil aktual pada proses conjoint. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode conjoint.Atribut produk minyak goreng yang digunakan dalam penelitian ini adalah kejernihan,warna,bentuk kemasan, ukuran kemasan, harga kemasan, media promosi dan outlet. Hasil penelitian menunjukkan preferensi konsumen dalam membeli produk minyak goreng  dengan spesifikasi kejernihan minyak yang bening, warna minyak kuning keemasan, bentukkemasan dalam botol, ukuran kemasanproduk dalam 1L, harga kemasanproduk <Rp.20.000, media promosi diketahui dari media elektronik dan outlet di pasar modern (minimarket).Urutan atribut produk minyak goreng yang dianggap penting oleh konsumen yakni atribut bentukkemasan, atribut ukuran kemasan, atribut media promosi, atribut harga kemasan, atribut warna, atribut kejernihan dan atribut outlet. Nilai korelasi Pearson’s (0,997) dan Kendall’s Tau (0,996) dan nilai siginifikansi 0,000 (<0,05) dimana ada hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual.   Kata Kunci : Analisis Conjoint, Preferensi Konsumen dan Atribut Produk
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI UNTUK MELAKUKAN USAHA TANI KEDELAI (Studi Kasus : Kecamatan Beringin,Kabupaten Deli Serdang) Sri Fajar Ayu Ayu
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  ABSTRAK KIKI FASILIA SIREGAR (090304064) “FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI UNTUK MELAKUKAN USAHA TANI KEDELAI”. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Ir. Diana Chalil, M.Si, P.hD selaku ketua komisi pembimbing dan Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS selaku anggota komisi pembimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam memutuskan mengusahakan usaha tani kedelai di daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang yang ditentukan secara purposive. Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil di daerah penelitian digunakan rumus Slovin sehingga didapat 94 orang petani. Sedangkan untuk pengambilan sampel petani digunakan metode snowball. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis logit. Hasil penelitian dapat disimpulkan faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam melakukan usaha tani  kedelai di daerah penelitian adalah harga dan pendapatan petani. Sedangkan faktor seperti umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan, luas lahan, dan tingkat, kosmopolitan tidak mempengaruhi keputusan petani.   Kata Kunci : Keputusan Petani, Kedelai
ANALISIS KELAYAKAN DAN RESIKO USAHATANI BAWANG PREI DIBANDINGKAN DENGAN SAYURAN LAINNYA (Studi Kasus: Desa Merdeka, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara) AGATHA SIREGAR; Sri FajarAyu Fajar Ayu; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 11 (2016): volume 5 no. 11 November 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.229 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis pendapatan dan kelayakan usahatani bawang prei dan sayuran lainnya (wortel dan kentang), serta untuk mengetahui besarnya tingkat resiko produksi, resiko harga dan resiko pendapatan  yang  dihadapi oleh petani bawang prei dan sayuran lainnya di Desa Merdeka. Penentuan daerah dilakukan secara purposive  yaitu daerah dipilih secara sengaja karena Desa Merdeka merupakan salah satu daerah sentra produksi holtikultura. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis biaya, penerimaan, pendapatan, uji beda rata-rata independen (independent sample t-test), analisis kelayakan dan analisis resiko. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan ratarata/Ha usahatani terbesar adalah pendapatan rata-rata usahatani bawang prei; usahatani bawang prei, usahatani wortel dan usahatani kentang layak untuk diusahakan; dan usahatani yang memiliki resiko produksi, resiko harga dan resiko pendapatan tertinggi adalah usahatani wortel.Kata Kunci : Pendapatan, Resiko Produksi, Resiko Harga, Resiko Pendapatan
ANALISIS CONJOINT PREFERENSI LEMBAGA KREDIT FORMAL DALAM PEMBERIAN KREDIT USAHATANI (Kasus : Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo) Herbert Leonardy; Salmiah Salmiah; Sri Fajar Ayu
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 11 (2016): volume 5 no. 11 November 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.529 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi lembaga kredit formal terhadap kombinasi atribut kredit di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, untuk menganalisis urutan atribut yang paling penting dari kredit berdasarkan preferensi lembaga kredit formal, untuk mengetahui tingkat keakuratan prediksi antara hasil estimasi dengan hasil aktual pada proses conjoint dan untuk mengetahui perbandingan preferensi pemberian kredit antara lembaga kredit formal dan lembaga kredit non formal Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.Metode analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis conjoint. Atribut kredit yang digunakan dalam penelitian adalah agunan, prosedur peminjaman, persyaratan peminjaman, plafon kredit, tenggang waktu antara permohonan dan realisasi kredit, lokasi lembaga  kredit, biaya administrasi, jangka waktu pengembalian, prosedur cicilan dan tingkat suku bunga.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga kredit formal memilih kredit dengan spesifikasi agunan surat tanah, prosedur peminjaman sedang, persyaratan peminjaman sedang, platform agunan sedang, tenggang waktu cepat, lokasi lembaga kredit dekat, tingkat suku bunga sedang, biaya administrasi mahal, jangka waktu pengembalian  kredit cepat dan prosedur cicilan kredit kaku.  Atribut kredit yang paling penting menurut lembaga kredit formal adalah agunan dengan nilai 54.547%.  Berdasarkan nilai signifikansi Pearson’s dan Kendall’s Tau yang sama – sama bernilai 0.000 dimana 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima sehingga interpretasinya adalah adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi actual. Terdapat perbedaan preferensi lembaga kredit formal dan lembaga kredit non formal pada atribut kredit agunan, prosedur peminjaman, persyaratan peminjaman, tingkat suku bunga,biaya administrasi dan plafon kredit.  Kata Kunci : Analisis Conjoint, Kredit, Preferensi Lembaga Kredit Formal
ANALISIS PERMINTAAN AYAM BUKAN RAS (BURAS) DI PROVINSI SUMATERA UTARA Sri Fajar Ayu; M. Mozart B. Darus; Hasman Hasyim
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 6, No 2 (2017): volume 6 no. 2 February 2017
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.934 KB)

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya banyak menderita anemia (kekurangan zat besi), terutama terjadi pada anak-anak. Hal ini dikarenakan kurangnya mengkonsumsi daging berikut olahannya. Berkaitan dengan kasus anemia, dari sekian jenis daging, kandungan gizi terbaik salah satunya ada pada daging ayam kampung. Ayam buras (bukan ras) merupakan suatu istilah yang diberikan pada jenis-jenis ayam lokal asli Indonesia. Istilah tersebut baru muncul sekitar tahun delapan puluhan. Tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui perbandingan antara produksi dan permintaan ayam buras (bukan ras) tahun 2004-2014 di Provinsi Sumatera Utara. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ayam buras (bukan ras) di Provinsi Sumatera Utara. Metode analisis yang digunakan adalah (1) metode deskriptif dan (2) metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) Perbandingan produksi dan permintaan ayam buras, pada tahun 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, dan 2010 permintaan lebih besar dibanding produksi ayam buras di Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 produksi lebih besar dibanding permintaan ayam buras di Provinsi Sumatera Utara, (2) Variabel produksi ayam buras, harga ayam buras, harga ayam ras dan jumlah konsumsi protein di Sumatera Utara secara serempak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam buras di Provinsi Sumatera Utara, secara parsial hanya variabel produksi yang berpengaruh nyata terhadap permintaan ayam buras, sedangkan variabel harga ayam buras, harga ayam ras dan jumlah konsumsi protein tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam buras di Provinsi Sumatera Utara. Kata kunci: Ayam Buras (Bukan Ras), Permintaan, Produksi, Harga, dan Konsumsi Protein
ANALISIS RISIKO DAN PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN (Kasus: Kelompok Tani Karya Maju, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan) Ayu Hartati Anggreini Limbong; Sri Fajar Ayu; Rahmanta Ginting
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 9, No 2 (2018): Volume 9 No. 2 Februari 2018
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK AYU HARTATI ANGGREINI LIMBONG (130304091) dengan judul skripsi ANALISIS RISIKO DAN PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN (Kasus: Kelompok Tani Karya Maju, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan). Skripsi ini dibimbing oleh Ibu Sri Fajar Ayu, SP, MM, DBA. Selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak Dr. Ir. Rahmanta Ginting, M.Si. selaku anggota komisi pembimbing. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat pendapatan yang diterima oleh petani Kelompok Tani Karya Maju dalam menjalankan usahatani kacang panjang, bayam dan sawi dan untuk menganalisis bagaimana risiko produksi, risiko harga, dan risiko pendapatan pada Kelompok Tani Karya Maju di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Metode penelitian dalam melakukan penentuan daerah dilakukan secara purposive sampling sedangkan metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada bunga kol adalah metode sensus yaitu dengan menjadikan semua populasi menjadi sampel sebnayak 25 responden. Responden yang dipilih terdiri dari 5 petani kacang panjang, 10 petani bayam, dan 10 petani sawi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis biaya, penerimaan, pendapatan, uji beda rata-rata independen (independent sample t-test), dan analisis risiko. Dimana ukuran risiko yang digunakan meliputi variance, standard deviation, dan coefficient variation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata per hektar usahatani kacang panjang adalah sebesar  Rp 833.047.900, sedangkan pendapatan rata-rata per hektar usahatani bayam sebesar Rp 198.535.555,56 serta pendapatan rata-rata usahatani sawi ialah sebesar Rp 158.187.072,92. Swdangkan dari ketiga usahatani yang memiliki nilai risiko produksi tertinggi adalah usahatani sawi, sedangkan risiko harga dan risiko pendapatan tertinggi adalah  usahatani bayam.   Kata Kunci: pendapatan, risiko produksi, risiko harga, risiko pendapatan
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN PESTISIDA PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum Annum L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus: Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo) Ade Irma; Sri Fajar Ayu; Salmiah Salmiah
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 9, No 2 (2018): Volume 9 No. 2 Februari 2018
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Ade Irma (130304039), dengan judul “Analisis Efisiensi Penggunaan Pestisida Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L. Dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Kasus: Desa Sukanali, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)” dibawah bimbingan Ibu Sri Fajar Ayu SP. MM, DBA sebagai Ketua Komisi pembimbing dan Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS sebagai Anggota Komisi pembimbing. Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh luas lahan, harga cabai merah, harga pestisida dan pengalaman bertani terhadap penggunaan pestisida. Dan untuk menanalisis bagaimana tingkat efisiensi penggunaan pestisida oleh petani cabai merah. Serta untuk mengetahui dosis optimum penggunaan pestisida yang ada di Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo. Metode penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive, sementara penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teori baley bahwa ukuran minimum pengambilan sampel yaitu 30 sampel. Data dianalisis dengan analisis Regresi Linier Berganda menggunakan software SPSS 17. Selanjutnya penentuan efisiensi teknis dengan menggunakan metode DEA dan tingkat efisiensi dianalisis dengan metode Nilai Produksi Marginal (NPM) dibagi dengan harga input. Dari hasil analisis regresi diperoleh nilai signifikasi F 0,000 < 0,05 yang berarti secara bersama-sama luas lahan, harga cabai merah, harga pestisida, dan pengalaman bertani berpengaruh nyata terhadap penggunaan pestisida cabai merah, sedangkan secara parsial hanya variabel luas lahan yang berpengaruh nyata terhadap penggunaan pestisida cabai merah. Nilai R2 sebesar 0,835 menunjukkan bahwa 83,5% variabel penggunaan pestisida dapat dijelaskan oleh variabel luas lahan, harga cabai merah, harga pestisida dan pengalaman bertani. Hasil analisis efisiensi penggunaan pestisida  di daerah penelitian dinyatakan belum efisien baik secara teknis, harga dan ekonomi. Penggunaan dosis optimum pestisida yaitu pada penggunaan pestisida 4,9 Kg/0,5 Ha. Kata Kunci: Cabai merah, Penggunaan Pestisida, Efisien, Optimum
Co-Authors A R Wibowo S Ade Irma adha, apritama - Adolf Paskaris Sitohang Afifuddin, Sya'ad AGATHA SIREGAR Alexandria Aniia, Destanui Anisa Yuliandha Apriyani Barus Arianty Lediana Damanik Arif Qaedi Hutagalung Ayu Hartati Anggreini Limbong Azrani, Utari Bagus Agung Susetiyo Budi, Usman Cecep Kusmana Darma Bakti Desta Aulia Destanui Aniia Destanul Aulia Destanul Aulia, Destanul Destanul Aulia, SKM., MBA., M.Ec., Ph.D Dian Citra Amelia Diana Chalil Diana Chalil Diana Chalil Diana Chalil Diana Chalil Diana Chalil Dina Hafizah Siregar Ditanisa Amira Dorma H. Sinaga Dwi Delvi Yanthi E. F. Fadillah Edi Batara Mulya Siregar Edi Batara Mulya Siregar Emalisa Emalisa Emma Regina Pinem Farwah Inal Abdi Fauzan nur ahmadi Fazidah Agulina Siregar Fazidah Aguslina Siregar, Fazidah Aguslina Febriyana Silalahi Fransisca Natalia Sihombing Gultom, Jontar Habibulah Hamat Sarif Batubara Hanafi, Nevy Diana Hasman Hasyim Hasman Hasyim Hasman Hasyim Herbert Leonardy Herry Arie Chandra Lubis HM Mozard B Darus Idris, Nor Aini Haji Ika Rosalia Saragih Irania, Vinny Miari Iskandarini Kelin Tarigan Liana Dwi Sri Hastuti Liasna Demkrina Line O. R Hutabarat Liskawati Sihaloho Loriwan Loriwan LUBIS, ADELINA Luhut Sihombing Luhut Sihombing Luhut Sihombing Lumbantobing, Roida M. Mozart B. Darus M. Taufiq Mahda Sari Putri Marito Hasibuan Maulidya Sari Meutia Nauly Michaela Glady Sinambela Mimi Heri Karni Mita Suryani Limbong Mitra Musika Lubis Muhammad Alviza Muhammad Bangun Siregar Muhammad Khaliqi Muhammad Nazarul Yanis Mukhlis Mukhlis Nababan, Selsa Juita Nefonafratilova Nefonafratilova Nelva Ginting Nevy Diana Hanafi Nevy Diana Hanafi Nor Aini Haji Idris Novita Anggraini Nur Meity Utary Nur Meity Utary Nurul Ildrakasih Panjaitan, Ade Putera Arif Putri Dian Sari Damanik R. S. Sitorus Rahmanta Rahmanta Ginting Rahmanta Ginting Rahmanta Rahmanta Rahmanta Rahmanta Rajagukguk, Pasu Ramadani Ramadani Riantri Barus Ritha F Dalimunthe Ritha F.Dalimunthe Ritonga, Nefonafratilova Rizki Andini Rulianda P Wibowo Salmiah Salmiah Salmiah Saragih, Ika Rosalia Saragih, Ratna Satia Negara Lubis Satia Negara Lubis Satia Negara Lubis Savira, Nadila Sinaga, Hotnida Sinar Indra Kesuma Sinar Indra Kesuma Siti Mardiana Siti Nur Arafah Sitri Sorga Situmorang, Patricia Srisere Ikaria Sonia Ramadhani Hutasuhut Sonya Elisabeth Silaen Sunny , Rainal Supriadi Supriadi Susetiyo, Bagus Agung Sya&#039;ad Afifuddin Tavi Supriana Tavi Supriana Tavi Supriana Tavi Supriana Telaumbanua, Eben Haezarni Thomson Sebayang Thomson Sebayang Tindaon, Wensdy Unchu Maiwanda Wibowo, Rulianda Purnomo Wilda Kartika Yusak Maryunianta