Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Health Information Literacy: Accompaniment Counseling the Proper Use and Storage of Medicines for Flood Victims Communities in South Kalimantan jamiatul hamidah
Borneo Community Development Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : UMBanjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/bcdj.v1i1.9

Abstract

When floods hit South Kalimantan in mid-January 2021, many residents lived in evacuations such as schools, mosques, or sports buildings. Flood conditions can cause various diseases such as skin diseases, fever, diarrhea, flu, coughs, and so on. Therefore, refugee camps were chosen as the main targets to educate the public on the proper and correct use and storage of drugs. With this educational activity, it is hoped that it can increase public knowledge in the correct use and storage of medicines. In addition, this activity is also aimed at public readability of the various information printed on medicine packages. The method used in counseling the correct use of drugs and drug storage is carried out in several stages. The first stage is to conduct a survey and analysis of community needs for medicines while in the evacuation site. The second stage is to prepare medicines in coordination with several parties such as medical personnel and volunteers. The third stage, directly visiting the refugee camps, including in Pengambangan Village, East Banjarmasin District. The fourth stage, people who have health complaints, are given medical treatment, then educated about how to use the correct medicine. Finally, certain medicines are handed over to displaced residents as backup medicines to be stored. If at any time they need it, it is hoped that they will understand how to use it. The conclusion is that public knowledge of the proper use and storage of drugs is still low. With the counseling carried out to the flood victims in the evacuation camps, it has increased knowledge about the use of appropriate medicines. In addition, this counseling also increases public health information literacy.
Assistance in Increasing Literacy of Murung Raya Elementary School Students in the Context of Building a Generation of Healthy Character Jamiatul Hamidah
Borneo Community Development Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : UMBanjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/bcdj.v2i1.447

Abstract

The purpose of this community service activity is to increase students' interest in reading, especially for educational matters so that students have the provision/knowledge and understanding of the importance of maintaining health, building good character in students, especially loving the natural environment and maintaining cleanliness, and build students' self-confidence. The method of implementing this community service goes through 3 stages, namely planning, implementation, and evaluation. Based on observations of the activities that have been carried out, this activity supports increasing student literacy in order to build a healthy generation of character. This is indicated by changes in knowledge and the impact on student behavior who pay more attention to maintaining health.
Evaluation of Indonesian language course development focused on internationalization with goal-oriented model Laili Etika Rahmawati; Yunus Sulistyono; Koesoemo Ratih; Jamiatul Hamidah; Istiqamah Istiqamah; Nindy Muji Utami; Zahy Riswahyudha Ariyanto; Maya Ratu Fadilla; Kartika Satya Noviafitri
BAHASTRA Vol. 44 No. 2 (2024): BAHASTRA
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/bs.v44i2.925

Abstract

Currently, the gap between the theory taught in lectures and the practical needs in Indonesian language internationalization projects hinders students' mastery of competencies in studying the Indonesian Language Development course. There is a pressing need to update the Indonesian Language Development curriculum to emphasize practical application, such as language development projects and the use of Indonesian in international contexts. Active student involvement through participatory and collaborative approaches is key to preparing students for the challenges of Indonesian language development in the era of globalization. This study aims to evaluate the Indonesian Language Development course, focusing on the internationalization of the language, and is based on participatory and collaborative learning. The method employed is the Goal-Oriented Evaluation Model, which involves identifying specific needs by analyzing issues in the Indonesian Language Development course. It identifies the objectives of the internationalization program based on clear indicators and proposes actions to improve teaching and learning. Data collection methods include classroom observations, student performance surveys, and interviews, along with a literature review to support an understanding of suitable participatory and collaborative learning methods The findings show that teaching methods incorporating technology, field practice, and interactive activities create positive and meaningful learning experiences. The evaluation, including student participation and collaboration, has yielded favorable results, with most respondents reporting that this learning is enjoyable, beneficial, and memorable. In conclusion, the study concludes that the learning approaches at University A and University B are appropriate and effective.
Penguatan Kompetensi Guru Bahasa Indonesia SMA dalam Merancang Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Jamiatul Hamidah
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v5i2.1586

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru Bahasa Indonesia SMA dalam merancang pembelajaran yang secara efektif mengintegrasikan kearifan lokal. Peserta merupakan anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia se-kota Banjarmasin sebanyak 32 orang. Kegiatan dilaksanakan di SMAN 5 Banjarmasin, pada bulan Oktober 2024. Metode kegiatan dilakukan dengan menerapkan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan pendekatan andragogi. Alur kegiatan melalui 5 tahapan yaitu pembukaan, diskusi pengalaman, pemahaman konsep, tanya jawab, dan refleksi. Berdasarkan hasil survei yang menunjukkan 100% kepuasan dan relevansi materi yang tinggi bagi peserta, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil secara efektif meningkatkan kompetensi guru Bahasa Indonesia SMA di Banjarmasin dalam merancang pembelajaran yang mengintegrasikan kearifan lokal.
STIMULASI MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS ANAK Baiti, Noor; Jamiatul Hamidah; Suci Lestar
Kreasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Kreasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Perkumpulan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Wilayah Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51529/kjpm.v3i1.447

Abstract

Anak usia dini dalam proses pembelajaran diarahkan untuk bisa berekspresi sesuai dengan tumbuh kembangnya. Pendidikan pada anak TK sangat di pengaruhi oleh pendidiknya. Tetapi kadang kala pendidik kurang memahami tentang pentingnya memupuk kreativitas dan keterampilan anak sejak usia dini. Kreativitas dan keterampilan seorang anak tidak akan berkembang jika lingkungan tidak mendukung. Dari salah satu aspek keterampilan yang harus dikuasai anak ialah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa yang harus dikuasai anak salah satunya ialah keterampilan menulis. Adanya media pembelajaran proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Salah satu media yang digunakan ialah Media diorama. Media pemandangan yang berbentuk tiga dimensi yang dapat digunakan untuk mengajarkan anak menulis dan mengenal huruf dengan seperti benda nyata. Keterampilan menulis dengan menggunakan diorama akan lebih menarik dan tanpa sengaja membantu anak dalam belajar mengenali huruf dan angka. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan pelatihan stimulasi keterampilan menulis anak melalui media diorama di TK Aisiyah Bustanul Athfal 42 Banjarmasin. Metode yang digunakan ialah metode partisipatif dan pelatihan dengan bentuk ceramah, pelatihan dan pendampingan dalam praktek. Hasil kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memebantu stimulasi keterampilan menulis anak melalui media diorama di TK Aisiyah Bustanul Athfal 42 Banjarmasin.
POTRET PENDULANGAN INTAN, PERTAMBANGAN BATUBARA, DAN KONDISI SUNGAI DALAM NOVEL-NOVEL BERLATAR DI KALIMANTAN SELATAN Sri Normuliati; Jamiatul Hamidah; M. Ridha Anwari
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 3 No. 1 (2022): Desember : Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v3i1.7834

Abstract

Kehadiran novel-novel berlatar di Kalimantan Selatan memberikan gambaran kepada pembaca tentang alam, budaya dan masyarakat di Kalimantan Selatan. Beberapa novel yang menggambarkan tentang alam, budaya dan masyarakat Kalimantan Selatan yaitu novel Sandi Firly yang berjudul Catatan Ayah Tentang Cintanya Kepada Ibu, novel Randu yang berjudul Galuh Hati, dan novel Miranda Seftiana dan Avesina Soebli yang berjudul Jendela Seribu Sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan potret pendulangan intan, pertambangan batubara dan kondisi sungai dalam novel-novel berlatar di Kalimantan Selatan. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata, frasa, kalimat, dialog para tokoh dan paragraf yang berhubungan dengan potret pendulangan intan, pertambangan batubara dan kondisi sungai dalam novel-novel berlatar di Kalimantan Selatan. Setelah data terkumpul, data akan dianalisis. Hasil penelitian mendeskripsikan tentang kondisi masyarakat di daerah pendulangan intan, kerusakan alam akibat penambangan batubara secara illegal, dan fungsi sungai yang digunakan sebagai tempat berdagang, sebagai sarana untuk alat transportasi air seperti kelotok, sebagai tempat tinggal masyarakat, dan sebagai tempat yang dianggap keramat
Sosialisasi Kurikulum Merdeka Belajar Pendidikan Bahasa Indonesia Berwawasan Inovasi Edu-Entrepreneurship Sebagai Trademark Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Ngalimun; Syakir, Akhmad; Yunus, Muhammad; Anwari, M. Ridha; Hamidah, Jamiatul; Istiqamah
JPEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/adc.v1i2.224

Abstract

Kegiatan sosialisasi dalam pengabdian masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin di lakukan oleh tim dosen Pendidikan Bahasa Indonesia ke beberapa Perguruan Tinggi, diantaranya: UIN Antasari Banjarmasin, Uniska Banjarmasin, Politeknik Kesehatan Banjarmasin dan IAI Darussalam Martapura. UMB memprioritaskan inovasi edu-entrepreneurship yang berdaya saing global sebagai trademark. Materi MKDU Bahasa Indonesia yang monoton dan membosankan harus secepatnya ditinggalkan dan diganti dengan materi-materi yang relevan. Kecenderungan para pengajar MKDU Bahasa Indonesia yang hanya menekankan pada masalah penguasaan ejaan, tatabahasa, dan pengetahuan kebahasaan lainnya harus segera ditinjau ulang dan disempurnakan. Kampus merdeka diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru. Universitas Muhammadiyah Banjarmasin sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia harus mampu menyiapkan mahasiswa menjadi lulusan perguruan tinggi yang merupakan pembelajar sejati yang kompeten, lentur dan ulet (agile learner), siap berkontribusi positif dalam pembangunan bangsa dan menjadi warga dunia yang produktif yang tercermin dalam delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020.
Peningkatan Keterampilan Membaca Anak Usia Sekolah Dasar Awal melalui Metode Montessori di Kota Bima Ulfa Widayati; Noor Leha; Akhmad Syakir; Jamiatul Hamidah; Susan Susan
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA Vol. 15 No. 3 (2025): JURNAL PENDIDIKAN BAHASA
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpb.v15i3.3451

Abstract

Kemampuan membaca merupakan keterampilan dasar yang berperan penting dalam perkembangan literasi anak. Namun, hasil asesmen nasional menunjukkan masih banyak anak sekolah dasar di Indonesia yang kesulitan memahami bacaan sederhana, termasuk di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas metode Montessori dalam meningkatkan keterampilan membaca anak usia sekolah dasar awal. Penelitian menggunakan metode campuran (kualitatif dan kuantitatif) dengan subjek 12 anak berusia 6–9 tahun yang belum memiliki keterampilan baca tulis memadai. Instrumen penelitian meliputi observasi kesiapan belajar, tes membaca (pretes–postes), dan dokumentasi. Hasil observasi menunjukkan sebagian besar anak memiliki kesiapan motorik (90%) dan minat membaca-menulis (80%) yang tinggi, tetapi perilaku belajar masih rendah (40%). Skor rata-rata pretes membaca sebesar 10,5 dari 20 poin, dengan skor gabungan membaca-menulis 24,33 dari 35 poin. Setelah intervensi Montessori, nilai postes meningkat menjadi rata-rata 14,75 poin, atau terjadi kenaikan +4,25 poin. Hampir seluruh peserta mengalami peningkatan, termasuk anak dengan skor terendah pada tahap awal. Temuan ini membuktikan bahwa metode Montessori efektif dalam memperkuat keterampilan membaca dasar melalui pendekatan multisensori, konkret, dan mandiri. Penelitian ini merekomendasikan penerapan metode Montessori sebagai strategi alternatif peningkatan literasi awal di daerah dengan keterbatasan akses pendidikan formal.