Claim Missing Document
Check
Articles

Learning Assessment for Madrasah Teacher: Strengthening Islamic Psychosocial and Emotional Intelligence Desi Sukenti; Syahraini Tambak; Ermalinda Siregar
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 1 (2021): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.417 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v13i1.552

Abstract

This research focused on developing the learning assessment teacher of Madrasah Aliyah by strengthening Islamic psychosocial and emotional intelligence, using ex post facto research design and involving 297 Madrasah Aliyah teachers in 12 regencies/cities Riau Province, Indonesia. A questionnaire was made to measure Islamic psychosocial and emotional intelligence and measure learning assessment madrasah teachers. The data were analyzed using inferential statistics. The research results show that the gender levels of the madrasah aliyah teachers influence Islamic psychosocial but do not affect emotional intelligence and learning assessment. It confirms that male and female teachers do not have different emotional intelligence and teacher learning assessment, but Islamic psychosocial effects are affected. Madrasah teachers' teaching experience affects Islamic psychosocial, emotional intelligence, and learning assessment of madrasah aliyah teachers. This research shows that Islamic psychosocial contribution is "strong" in developing teacher learning assessments, while emotional intelligence has a "strong enough" effect. This research concludes that the learning assessment of madrasah teachers can be maximally developed by simultaneously mastering Islamic psychosocial and emotional intelligence in madrasah. This research has implications for the theory of "developing learning assessment for madrasah teachers" in developing the professionalism of madrasah teachers.
Faith, Identity Processes and Science-Based Project Learning Methods for Madrasah Teachers Syahraini Tambak; M. Yusuf Ahmad; Desi Sukenti; Ermalinda Siregar
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 1 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.706 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i1.1184

Abstract

The development of students' scientific thinking in the field of akidah akhlak (moral theology) is very urgent, and for that process, a science-based project learning method is needed. This study uses a phenomenological approach to explore the involvement of faith and identity processes of madrasah aliyah teachers in developing science-based project learning methods, involving twenty moral theology teachers, conducted in-depth interviews to reveal the narrative of teachers' practice in using science-based project learning methods. Thematic analysis of two-group interviews with 20 teachers showed that teachers' personal beliefs provided a religiously-motivated narrative framework that facilitated the interpretation of one's experiences. The involvement of personal faith and religiosity, identity processes when teaching, plays a role in the development of science-based project learning methods on moral theology. The application of Islamic principles and faith is the main bond in the development of science-based project learning methods and attribution of identity from God-given personality to learning in moral theology. Identity processes, faith, and scientific thinking of students develop when following the learning of moral theology. In conclusion, this exploratory study shows that faith and identity processes in personal can improve science-based project learning methods. In the future, large-scale research could provide further evidence to reconsider the role of religious education in teacher training as an important factor in developing science-based project learning methods for teachers of moral theology.
Overcoming self-confidence of Islamic religious education students: The influence of personal learning model Hamzah Hamzah; Desi Sukenti; Syahraini Tambak; Wisudatul Ummi Tanjung
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 14, No 4: November 2020
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.617 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v14i4.16759

Abstract

Research on student confidence has been done a lot, but the focus in the field of personal learning models has not been found. This study aimed to determine the strengthening of personal learning models in developing student self-confidence. A total of 688 students were recruited as research samples using questionnaires as data collection techniques, and analyzed using simple linear regression. This research found that personal learning models can significantly develop students' self-confidence in Islamic Religious Education subjects. The personal learning model used by the teacher is quite strong in overcoming students' self-confidence in learning Islamic religious education. Predictable, if the personal learning model is maximally applied by Islamic religious education teachers in learning, to be "strong" for increase the self-confidence of students in learning Islamic religious education. This study concludes that the teacher's personal learning model can develop students' self-confidence in learning Islamic religious education. The findings of this study develop students' self-confidence theories by applying personal learning models in teacher education activities. In addition, opening a discussion room is very intense for other researchers in developing the self-confidence of students in the learning of Islamic education in schools.
Metode Bercerita dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Syahraini Tambak
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.353 KB) | DOI: 10.25299/althariqah.2016.vol1(1).614

Abstract

Dalam proses pembelajaran diperlukan metode-metode yang tepat. Pemilihan metode yang tepat akan menjadikan proses pendidikan termasuk pendidikan agama islam berjalan dengan efektif. Dalam pendidikan agama islam, banyak terkandung nilai-nilai sejarah yang berupa cerita kejadian-kejadian masa lalu baik dimasa ketika zaman Rasulullah SAW maupun setelah beliau wafat. Panjangnya kisah-kisah kehidupan masa lampau akan sangat sulit dipahami oleh peserta didik apabila hanya dengan membaca. Oleh karena itu diperlukan sebuah metode yang paling tepat untuk menceritakan kisah perjalanan perkembangan agama islam sehingga peserta didik dapat memahami secara mendalam dan efisien. Metode ini adalah metode bercerita. Walaupun metode bercerita ini merupakan metode yang hanya berpusat kepada guru, tetapi apabila dilakukan dengan intonasi yang menarik dan isi ceritanya tepat, maka akan lebih efektif bagi siswa dalam pemahaman cerita sejarah dibandingkan dengan metode lainnya.
Eksistensi Pendidikan Islam Al-Azhar: Sejarah Sosial Kelembagaan al-Azhar dan Pengaruhnya terhadap Kemajuan Pendidikan Islam Era Modernisasi di Mesir Syahraini Tambak
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 1 No. 2 (2016): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.055 KB) | DOI: 10.25299/althariqah.2016.vol1(2).624

Abstract

Perkembangan pendidikan islam al-Azhar tak luput dari pengaruh sejarah sosial yang terkait pada masa itu. Adapun sejarah sosial pendidikan Islam era reformasi dan modern di al-Azhar dapat disimpulkan dalam beberapa hal. Pertama, latar belakang sosial al-Azhar. Dinasti Fatimiyah menjadikan Mesir sebagai pusat pemerintahan. Kemudian berdiri pula Dinasti Ayyubiyah di Mesir yang berpaham Sunni berdampak bagi perkembangan Al-Azhar. Di samping itu muncul pula Napoleon Bonaparte yang kemudian menguasai Mesir yang turut berdampak bagi perkembangan Al-Azhar. Kedua, latar belakang terjadinya pembaruan di Al-Azhar karena; bergesernya paham rasional Syi’ah pada ortodoksi ideologi Sunni; invasi Napoleon Bonaparte dari Prancis yang mengalahkan Kerajaan Turki Usmani di Mesir dalam waktu yang cepat; dan persentuhan peradaban Prancis yang dibawa Napoleon pada pendidikan di Al-Azhar. Ketiga, tokoh dan ide pembaruan di Al-Azhar di Mesir dipelopori oleh Muhammad Ali Pasya, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Ridha yang berusaha melukakan reformasi dan modernisasi di Al-Azhar dengan mamasukkan kurikulum-kurikulum dari Barat. Umat Islam dalam pandangan mereka harus keluar dari ketertinggalan melalui pembukaan kembali pemikiran rasional dan membuka diri terhadap peradaban modern yang ada di Barat seperti yang dibawa oleh Napoleon Bonaparte dari Prancis.
Upaya Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (ROHIS) dalam Meningkatkan Sikap Keberagamaan Siswa di SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru H.M. Ali Noer; Syahraini Tambak; Harun Rahman
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 2 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.387 KB) | DOI: 10.25299/althariqah.2017.vol2(1).645

Abstract

Agama juga memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan sikap dan perilaku seseorang. Sikap dan perilaku seseorang dapat dilihat dari cara seseorang tersebut menjalani kehidupannya sehari-hari. Rendahnya sikap keagamaan siswa di sekolah dikarenakan banyaknya budaya asing yang berpengaruh buruk terhadap perkembangan sikap keagamaan siswa. Salah satu contohnya adalah siswa sering berbohong kepada guru, tidak mengerjakan tugas, dan berkata yang tidak sopan. Banyaknya penyimpangan sikap keagamaan yang dilakukan oleh siswa pada umumnya yang tidak sesuai dengan norma agama akhir-akhir ini mendorong berbagai pihak mempertanyakan efektivitas pelaksanaan PAI di sekolah. Realitas sikap keberagamaan siswa di SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru mengalami kemunduran, ini dapat terlihat dari sikap siswa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama. Bentuk usaha yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan sikap keberagamaan siswa adalah dengan memberikan wadah Kerohanian Islam (ROHIS). Dari gejala tersebut penulis merumuskan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana Upaya Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (Rohis) Dalam Meningkatkan Sikap Keberagamaan Siswa Di SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru? Untuk memperoleh data dari penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan data berupa angket yang disebarkan kepada siswa sebanyak 30 sampel, dan teknik analisis data yang digunakan ini bersifat deskriptif. Setelah dilaksanakan penelitian dan data yang terkumpul di olah dan di analisis maka diperoleh hasil persentase sebesar 82,25 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Upaya Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (Rohis) Dalam Meningkatkan Sikap Keberagamaan Siswa Di SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru mengalami peningkatan dengan taraf tinggi.
Hubungan Metode Tanya Jawab dengan Minat Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam M. Yusuf Ahmad; Syahraini Tambak
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 2 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.808 KB) | DOI: 10.25299/althariqah.2017.vol2(1).650

Abstract

Pendidikan Agama Islam ialah sebagai upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan, berakhlaq mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Hadist melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Hubungan metode tanya jawab dengan minat belajar peserta didik ialah untuk mengembangkan kreatifitas berfikir peserta didik secara aktif dan sistematis serta mendapat respon lisan dari peserta didik sehingga dapat menumbuhkan minat belajar dan pengetahuan baru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab ini akan menarik perhatian peserta didik dan suasana kelas menjadi aktif. Namun study pendahuluan yang penulis lakukan pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kuansing guru telah menggunakan metode tanya jawab namun peserta didik kurang merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan metode tanya jawab dengan minat belajar peserta didik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara metode tanya jawab dengan minat belajar peserta didik. Jenis penelitian korelasional, populasi dan sampel 59 orang, teknik pengumpulan data dengan angket dan dokumentasi, Perumusan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah penulis lakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan signifikan metode tanya jawab dengan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VIII di SMP Negeri 3 Simpang Raya Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuansing. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05yaitu 0,000< 0,05, maka Ho ditolak dan tingkat hubungan metode tanya jawab dengan minat belajar peserta didik sebesar 0,738. Menurut interpretasi koefisien korelasi nilai 0,738 terletak pada interval 0,60-0,799 dengan kriteria tingkat hubungan kuat.
Pendidikan Etika Bergaul Islami Dalam Keluarga “Nilai Pendidikan Etika Berlaku Adil Orangtua dengan Anak dalam Pergaulan Keluarga Perspektif Hadits” Syahraini Tambak
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1341.179 KB) | DOI: 10.25299/al-thariqah.2019.vol4(1).2910

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengeksplore nilai-nilai pendidikan etika berlaku adil orangtua dengan anak dalam pergaulan keluarga berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, bersumber dari Nu’man bin Basyir. Hadits tentang “berlaku adillah terhadap anak-anakmu,” yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dinilai sebagai hadits yang berkualitas shahih berdsasarkan penelitian Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Baniy. Terdapat empat nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam hadits ini yaitu; Pendidikan kesetaraan, di mana menerapkan sikap berlaku adil orangtua dalam bersosialisasi di keluarga membuat anak merasa dihargai dan mendapat perhatian. Pendidikan kasih sayang, di mana orangtua tidak memihak, dan tidak membeda-bedakan diantara anak, mendorong munculnya kasih sayang. Pendidikan demokrasi, dengan hubungan orangtua pada anak dalam suasana keadilan akan berkembang sikap menghargai. Pendidikan kerukunan, dengan perilaku adil orangtua dalam interaksi dengan anak-anaknya berkontribusi bagi terciptanya kerukunan antara anak. Tulisan ini bermanfaat mengkonstruksi pendidikan etika bergaul dengan prinsip keadilan dalam keluarga. Bagi para orangtua diharapkan dapat menerapkan hadits ini sebagai pedoman dalam membangun keluarga. Kata Kunci: Etika Bergaul, Berlaku Adil, Keluarga, Orangtua
Profesionalisme Guru Madrasah: Internalisasi Nilai Islam dalam Mengembangkan Akhlak Aktual Siswa Syahraini Tambak; Mawardi Ahmad; Desi Sukenti; Abd. Rahman bin Abd. Ghani
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/al-thariqah.2020.vol5(2).5885

Abstract

Penelitian tentang akhlak telah banyak dilakukan, namun internalisasi nilai Islam dalam pengembangannya masih belum ditemukan. Penelitian ini bertujuan mengeksplor upaya guru madrasah menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam mengembangkan akhlak aktual siswa. Menggunakan penelitian studi kasus, dan wawancara mendalam pada 12 guru madrasah tsanawiyah, serta menganalisisnya dengan analisis kualitatif. Penelitian menghasilkan; Shalat dhuha dan fardhu berjamaah untuk mengelola jiwa syahwiya mengembangkan ’iffah, jud, syakha’, qana’ah, amanah, zuhud, rahmah, hilm, dan al-afwu; Shiyam sunnah dan tahfiz al-Qur’an untuk mengekang jiwa hammiya mengembangkan syaja’ah, ‘adalah, ihsan, insyaf, rahmah, dan hilm; Muhadharah dan internalisasi Islam dalam pembelajaran, mendidik jiwa mufakkara, mengembangkan hikmah dan fathanah. Simpulannya, shalat dhuha, shalat fardhu berjamaah, shiyam sunnah, tahfiz al-Qur’an, muhadharah, dan internalisasi Islam dalam pembelajaran, mengembangkan ’iffah, jud, syakha’, qana’ah, amanah, zuhud, rahmah, hilm, al-afwu, syaja’ah, ’adalah, ihsan, insyaf, mujahadah, sabr, hikmah, fathanah, dan insyaf. Hasil penelitian ini berimplikasi pada teori upaya guru dalam internalisasi pengembangan akhlak di madrasah.
Pengembangan Profesionalisme Guru Madrasah dengan Penguatan Konsep Khalifah Syahraini Tambak; Desi Sukenti
Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 4 No 1 (2020): Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : Laboratorium Prodi Pendidikan Agama Islam UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.625 KB) | DOI: 10.21009/004.01.03

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengembangan professionalisme guru madrasah Aliyah dengan penguatan konsep khalifah di Riau. Meletakkan konsep khalifah sebagai variabel peramal merupakan salah satu pendekatan dalam membentuk profesionalisme guru madrasah. Sebanyak 320 guru dijadikan sampel penelitian terdiri dari guru Madrasah Aliyah negeri dan swasta di 12 kabupaten/kota seluruh Provinsi Riau. Dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif dan pendekatan kaidah penelitian ex post facto, telah ditetapkan angket untuk mengukur konsep khalifah dan profesionalisme guru madrasah. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk perihal tingkatan variabel serta statistik inferensial untuk menguji hipotesisi yang dibina melalui ujian t, ANNOVA, dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap konsep khalifah berada dalam tahap yang tinggi, sementara profesionalisme guru madrasah aliyah berada pada tahap yang rendah. Hasil penelitian dapat membuktikan bahwa terdapat pengaruh konsep khalifah dalam membentuk profesionalisme guru Madrasah Aliyah Se-Provinsi Riau sebesar 74%. Penemuan penelitian ini merekemondasikan pembinaan suatu modul prevensi maupun intervensi terhadap profesionalisme guru madrasah melalui asas konsep khalifah. Di samping itu, sumbangan kepada Kementerian Agama Republik Indonesia untuk penyusunan kurikulum dengan memasukkan materi konsep khalifah pada pendidikan tinggi keagamaan Islam
Co-Authors Abd Rahman bin Abd Ghani Abd. Rahman bin Abd. Ghani Agustina Ahmad Munjin Nasih Ahmad, Muhammad Yusuf Ahmad, Muhammad Yusuf Alber Alber, Alber Amin Ahmad, Khalilullah Amril Amril Amril Amril Amril M Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Ariyani, Nella Ariyani, Nella Charlina Charlina Choirul Mahfud Daharmi Astuti Desi Sukenti Desi Sukenti Desi Sukenti Desi Sukenti Devi, Sylvia Pratama Dian Namora Dyah S.Y Agustin Erma Linda Siregar Erma Linda Siregar Ermalinda Siregar Ermalinda Siregar Eva Latipah Fatmawati Fatmawati Firdaus Firdaus Firdaus Firdaus H.M. Ali Noer H.M. Ali Noer, H.M. Ali Hafizah, Jhannah Hamzah Hamzah Hamzah Hamzah Hamzah Hamzah Harun Rahman Helman Helman, Helman Hendra Rambe Hidayatunnur, Hidayatunnur Ika Yunia Fauzia Ilyas Husti Latif, Latif Lubha, Lubha M. Yusuf Ahmad M. Yusuf Ahmad M. Yusuf Ahmad M. Yusuf Ahmad, M. Yusuf Mahfud, Choirul Mardhiyah Hayati Mashitah Sabdin Mashitah Sabdin Mawardi Ahmad Mawardi Ahmad, Mawardi Miftah Syarif Miftah Syarif, Miftah Mira Syafitri Moh. Saifulloh Muhammad Ali Noer Muhammad Syaifuddin Muhammad Yusuf Ahmad Muhammad Zaylani Mukhaiyar, Mukhaiyar Musaddad Harahap Muyasaroh Najmi Hayati Niken Prasetyawati Rahman, Harun Ratna Rintaningrum Ratu Bai Rohimah Rianawati Rianawati Robiah, Siti Sabdin, Mashitah Saharudin Saharudin SATRIYAS ILYAS Siregar, Juliarni Siregar, Rahmayani St. Marwiyah Suarmini, Ni Wayan Sukenti, Desi Sukenti, Desi Surya Susanti Swastika, Amelia Syahrul R, Syahrul Sylvia Pratama Devi Uswatun Hasanah Wan Muhammad Fariq Wisudatul Ummi Tanjung Yasin, Muhammad Dhiya’ul Hafidh bin Fatah Yasin, Muhammad Muthi’ul Haqq bin Fatah Yusuf Hanafi Zabidi Abdul Razak, Ahmad Zakaria, Gamal Abdul Nasir Zamsiswaya Zamsiswaya Zamsiswaya Zamsiswaya