Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MURID PADA PELAJARAN FIQH Ahmad, Mawardi; Tambak, Syahraini
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan Vol 15 No 1 (2018): Jurnal Al-Hikmah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jaip.2018.vol15(1).1585

Abstract

Hasil belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang setelah terjadinya proses belajar. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru sebagai pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar Fiqih kelas IV PDTA Ittihadul Khairiyah Kubang Jaya  2016/2017 melalui penerapan model pembelajaran Diskusi pada materi shalat wajib 5 waktu. Masalah dalam penelitian ini adalah ternyata hasil belajar siswa di PDTA Ittihadul Khairiyah Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar masih rendah dan belum mencapai batas ketuntasan KKM. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan April 2016. Subjek penelitian adalah Guru yang menerapkan model pembelajaran diskusi serta Murid kelas IV PDTA Ittihadul Khairiyah Kubang Jaya yang berjumlah 40 orang siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dan observasi  menggunakan lembaran observer. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat dengan penerapan model pembelajaran diskusi dari siklus I kesiklus II, hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa, pada siklus I hasil belajar siswa secara klasikal memperoleh rata-rata persentase 70%  rata-rata ini berada pada kategori belum tuntas, namun pada siklus II hasil belajar siswa meningkat dengan perolehan rata-rata persentase 80% dengan kategori tuntas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran diskusi dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih siswa kelas IV PDTA Ittihadul Khairiyah Kubang Jaya tahun ajaran 2016/2017
Hubungan Metode Tanya Jawab dengan Minat Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Ahmad, M. Yusuf; Tambak, Syahraini
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.808 KB) | DOI: 10.25299/althariqah.2017.vol2(1).650

Abstract

Pendidikan Agama Islam ialah sebagai upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan, berakhlaq mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Hadist melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Hubungan metode tanya jawab dengan minat belajar peserta didik ialah untuk mengembangkan kreatifitas berfikir peserta didik secara aktif dan sistematis serta mendapat respon lisan dari peserta didik sehingga dapat menumbuhkan minat belajar dan pengetahuan baru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab ini akan menarik perhatian peserta didik dan suasana kelas menjadi aktif. Namun study pendahuluan yang penulis lakukan pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Kuansing guru telah menggunakan metode tanya jawab namun peserta didik kurang merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan metode tanya jawab dengan minat belajar peserta didik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara metode tanya jawab dengan minat belajar peserta didik. Jenis penelitian korelasional, populasi dan sampel 59 orang, teknik pengumpulan data dengan angket dan dokumentasi, Perumusan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah penulis lakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan signifikan metode tanya jawab dengan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VIII di SMP Negeri 3 Simpang Raya Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuansing. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05yaitu 0,000< 0,05, maka Ho ditolak dan tingkat hubungan metode tanya jawab dengan minat belajar peserta didik sebesar 0,738. Menurut interpretasi koefisien korelasi nilai 0,738 terletak pada interval 0,60-0,799 dengan kriteria tingkat hubungan kuat.
Upaya Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (ROHIS) dalam Meningkatkan Sikap Keberagamaan Siswa di SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru Noer, H.M. Ali; Tambak, Syahraini; Rahman, Harun
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.387 KB) | DOI: 10.25299/althariqah.2017.vol2(1).645

Abstract

Agama juga memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan sikap dan perilaku seseorang. Sikap dan perilaku seseorang dapat dilihat dari cara seseorang tersebut menjalani kehidupannya sehari-hari. Rendahnya sikap keagamaan siswa di sekolah dikarenakan banyaknya budaya asing yang berpengaruh buruk terhadap perkembangan sikap keagamaan siswa. Salah satu contohnya adalah siswa sering berbohong kepada guru, tidak mengerjakan tugas, dan berkata yang tidak sopan. Banyaknya penyimpangan sikap keagamaan yang dilakukan oleh siswa pada umumnya yang tidak sesuai dengan norma agama akhir-akhir ini mendorong berbagai pihak mempertanyakan efektivitas pelaksanaan PAI di sekolah. Realitas sikap keberagamaan siswa di SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru mengalami kemunduran, ini dapat terlihat dari sikap siswa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama. Bentuk usaha yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan sikap keberagamaan siswa adalah dengan memberikan wadah Kerohanian Islam (ROHIS). Dari gejala tersebut penulis merumuskan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana Upaya Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (Rohis) Dalam Meningkatkan Sikap Keberagamaan Siswa Di SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru? Untuk memperoleh data dari penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan data berupa angket yang disebarkan kepada siswa sebanyak 30 sampel, dan teknik analisis data yang digunakan ini bersifat deskriptif. Setelah dilaksanakan penelitian dan data yang terkumpul di olah dan di analisis maka diperoleh hasil persentase sebesar 82,25 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Upaya Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (Rohis) Dalam Meningkatkan Sikap Keberagamaan Siswa Di SMK Ibnu Taimiyah Pekanbaru mengalami peningkatan dengan taraf tinggi.
Metode Bercerita dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Tambak, Syahraini
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.353 KB) | DOI: 10.25299/althariqah.2016.vol1(1).614

Abstract

Dalam proses pembelajaran diperlukan metode-metode yang tepat. Pemilihan metode yang tepat akan menjadikan proses pendidikan termasuk pendidikan agama islam berjalan dengan efektif. Dalam pendidikan agama islam, banyak terkandung nilai-nilai sejarah yang berupa cerita kejadian-kejadian masa lalu baik dimasa ketika zaman Rasulullah SAW maupun setelah beliau wafat. Panjangnya kisah-kisah kehidupan masa lampau akan sangat sulit dipahami oleh peserta didik apabila hanya dengan membaca. Oleh karena itu diperlukan sebuah metode yang paling tepat untuk menceritakan kisah perjalanan perkembangan agama islam sehingga peserta didik dapat memahami secara mendalam dan efisien. Metode ini adalah metode bercerita. Walaupun metode bercerita ini merupakan metode yang hanya berpusat kepada guru, tetapi apabila dilakukan dengan intonasi yang menarik dan isi ceritanya tepat, maka akan lebih efektif bagi siswa dalam pemahaman cerita sejarah dibandingkan dengan metode lainnya.
Eksistensi Pendidikan Islam Al-Azhar: Sejarah Sosial Kelembagaan al-Azhar dan Pengaruhnya terhadap Kemajuan Pendidikan Islam Era Modernisasi di Mesir Tambak, Syahraini
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.055 KB) | DOI: 10.25299/althariqah.2016.vol1(2).624

Abstract

Perkembangan pendidikan islam al-Azhar tak luput dari pengaruh sejarah sosial yang terkait pada masa itu. Adapun sejarah sosial pendidikan Islam era reformasi dan modern di al-Azhar dapat disimpulkan dalam beberapa hal. Pertama, latar belakang sosial al-Azhar. Dinasti Fatimiyah menjadikan Mesir sebagai pusat pemerintahan. Kemudian berdiri pula Dinasti Ayyubiyah di Mesir yang berpaham Sunni berdampak bagi perkembangan Al-Azhar. Di samping itu muncul pula Napoleon Bonaparte yang kemudian menguasai Mesir yang turut berdampak bagi perkembangan Al-Azhar. Kedua, latar belakang terjadinya pembaruan di Al-Azhar karena; bergesernya paham rasional Syi’ah pada ortodoksi ideologi Sunni; invasi Napoleon Bonaparte dari Prancis yang mengalahkan Kerajaan Turki Usmani di Mesir dalam waktu yang cepat; dan persentuhan peradaban Prancis yang dibawa Napoleon pada pendidikan di Al-Azhar. Ketiga, tokoh dan ide pembaruan di Al-Azhar di Mesir dipelopori oleh Muhammad Ali Pasya, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Ridha yang berusaha melukakan reformasi dan modernisasi di Al-Azhar dengan mamasukkan kurikulum-kurikulum dari Barat. Umat Islam dalam pandangan mereka harus keluar dari ketertinggalan melalui pembukaan kembali pemikiran rasional dan membuka diri terhadap peradaban modern yang ada di Barat seperti yang dibawa oleh Napoleon Bonaparte dari Prancis.
Pendidikan Etika Bergaul Islami Dalam Keluarga “Nilai Pendidikan Etika Berlaku Adil Orangtua dengan Anak dalam Pergaulan Keluarga Perspektif Hadits” Tambak, Syahraini
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1341.179 KB) | DOI: 10.25299/al-thariqah.2019.vol4(1).2910

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengeksplore nilai-nilai pendidikan etika berlaku adil orangtua dengan anak dalam pergaulan keluarga berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, bersumber dari Nu’man bin Basyir. Hadits tentang “berlaku adillah terhadap anak-anakmu,” yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dinilai sebagai hadits yang berkualitas shahih berdsasarkan penelitian Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Baniy. Terdapat empat nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam hadits ini yaitu; Pendidikan kesetaraan, di mana menerapkan sikap berlaku adil orangtua dalam bersosialisasi di keluarga membuat anak merasa dihargai dan mendapat perhatian.  Pendidikan kasih sayang, di mana orangtua tidak memihak, dan tidak membeda-bedakan diantara anak, mendorong munculnya kasih sayang. Pendidikan demokrasi, dengan hubungan orangtua pada anak dalam suasana keadilan akan berkembang sikap menghargai. Pendidikan kerukunan, dengan perilaku adil orangtua dalam interaksi dengan anak-anaknya berkontribusi bagi terciptanya kerukunan antara anak. Tulisan ini bermanfaat mengkonstruksi pendidikan etika bergaul dengan prinsip keadilan dalam keluarga. Bagi para orangtua diharapkan dapat menerapkan hadits ini sebagai pedoman dalam membangun keluarga. Kata Kunci: Etika Bergaul, Berlaku Adil, Keluarga, Orangtua
Professional Madrasah Teachers in Teaching: The Influence of Gender and the Length of Certification of Madrasah Teachers Tambak, Syahraini; Mahfud, Choirul; Latipah, Eva; Sukenti, Desi
Dinamika Ilmu: Jurnal Pendidikan Dinamika Ilmu Vol 21 No 2, December 2021
Publisher : IAIN Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/di.v21i2.3527

Abstract

Developing professional madrasah teachers are increasingly popular in the teaching classrooms. But regarding developing professional madrasah teacher accuracy in teaching, mixed results are reported without clear reasons for this. This article addresses the impact of gender and length of certification on developing professional madrasah teacher accuracy in teaching classrooms. To develop the accuracy of the developing professional madrasah teacher, madrasah teacher length of certification and gender are used as a reference. A research project, which deals with the developing professional teacher in madrasah teachers using questionnaires, was carried out in two types of Madrasah Aliyah (public and private madrasah) at seventy-five madrasahs. Data from 325 madrasah teachers were collected and involved in this research. This analysis is differentiated based on the level, gender, and level of the length of certification of madrasah teachers in the developing professional teacher competencies being assessed. The results show that the accuracy of the developing professional teacher is low and is related to the gender of the madrasah teacher, that men perceive themselves to be higher in the developing professional teacher than women, and that even length of certification analysis with developing professional competence and implementation in the classroom. Madrasah teacher length certification more than 10 years are higher than teachers who certified between 5-10 years and more accurate than teachers who certified less than 5 years with the ability to developing professional madrasah teacher that is low. It is necessary to examine the reasons behind this difference and to look for steps to improve the accuracy of the developing professional madrasah teacher.
Internalization of Islamic Values in Developing Students' Actual Morals Tambak, Syahraini; Hamzah, Hamzah; Sukenti, Desi; Sabdin, Mashitah
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.855 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v10i4.30328

Abstract

This study aims to explore the efforts of madrasah teachers to internalize Islamic values in developing students' actual morals. Using case study research by conducting in-depth interviews with 8 madrasah tsanawiyah teachers and analyzing them with data cleaning, transcripts, coding and categorization, and interpretation. This research resulted in: First, duha sunnah and fardhu prayer in congregation, and get used to respect the teacher, to manage the syahwiya power of students, resulting in "iffah" which gave birth to the morals of jud, syakha', qana'ah, amanah, zuhud, rahmah, hilm, and al-afwu. Second, get used to dzikrullah, and accustom shiyam sunnah, to curb the hammiya power of students, resulting syaja'ah, ‘adalah, ihsan, insyaf, rahmah, and hilm. Third, get used to muhadharah activities, and Islamic integrative learning, to educate students' powers of mufakkara, thus giving birth to wisdom and fathanah behavior. It can be concluded that the internalization of Islamic values in developing students' actual morals is duha sunnah and fardhu prayer in congregation, get used to respect the teacher, get used to dzikrullah, accustom shiyam sunnah, muhadharah activity, and Islamic integrative learning, to curb the spiritual power of shahwiya, manage power of hammiya, and educating students powers of mufakkara, thus giving birth to the behavior of' iffah, jud, syakha', qana'ah, amanah, zuhud, rahmah, hilm, al-afwu, syaja'ah, 'adalah, ihsan, insyaf, mujahadah, sabr, wisdom, and fathanah. The results of this study have implications for the theory of "Islamic moral development" which can be applied to all madrasah education in Indonesia and the Islamic world.
Madrasa teacher professionalism: Effects of gender and teaching experience in learning Syahraini Tambak; Muhammad Yusuf Ahmad; Amril Amril; Desi Sukenti; Hamzah Hamzah; St. Marwiyah
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 11, No 3: September 2022
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v11i3.22539

Abstract

Developing professional madrasa teachers are increasingly popular in the classroom, but of these teachers, mixed results (without clear reasons) are reported. This article addresses the impact of gender and teaching experience (duration) on developing professional madrasa teachers, using the two factors as references. Research with a questionnaire was conducted in 75 public and private Aliyah Madrasas, with data collected from 325 teachers. Data analysis is differentiated based on madrasa teachers’ type (public or private), gender, and teaching experience in the competencies assessed. Results showed that developing professional teachers’ proficiency is low and related to gender, that males perceive themselves more highly developed professionally than females, and that even teaching experience does not necessarily ensure development of professional competence and implementation in the classroom. The development of professional madrasa teachers with more than 30 years’ experience is less proficient than that of teachers with experience from 21–30, 10–20, and <10 years. However, the significant relationship between gender and professional development of madrasa teachers who have taught for more than 30 years is revealed: the development of male madrasa teachers who have taught for more than 30 years is less proficient than that of females. Reasons behind this difference must be examined and competencies differentiated to improve development of professional madrasa teachers’ professionalism.
Developing Indonesian language learning assessments: Strengthening the personal competence and Islamic psychosocial of teachers Desi Sukenti; Syahraini Tambak; Charlina Charlina
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 9, No 4: December 2020
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v9i4.20677

Abstract

Research on the assessment of learning has been carried out by many other researchers, but putting Islamic psychosocial and personal competence as a solution has not been found. This study aimed to develop an assessment of Indonesian Language learning for high school teachers by strengthening Islamic psycosocial and personality competencies. Using the ex post facto approach, by distributing questionnaires to 213 Indonesian Language teachers and analyzed using descriptive and regression. This research results in the mastery of teachers about personality competence, Islamic psychosocial, and the assessment of Indonesian Language is the same as medium mastery. Personality competence and Islamic psychosocial as together are very strong in developing the ability to assessment Indonesian Language learning in high school teachers. Islamic psychosocial is predicted to be able to improve the assessment of Indonesian Language high school teacher learning as well as personality competence. This study concludes that personality’s competences and Islamic psychosocial are very significant in developing the assessment of Indonesian Language high school teacher's in learning. This research contribution strengthens the development of the theory of "teacher performance assesment" in the world of education. For the Department of Education to develop policies to improve the assessment of Indonesian Language learning by conducting Islamic psychosocial and personality competency training for all teachers in Indonesia.
Co-Authors Abd Rahman bin Abd Ghani Abd. Rahman bin Abd. Ghani Agustina Ahmad Munjin Nasih Ahmad, Muhammad Yusuf Ahmad, Muhammad Yusuf Alber Alber, Alber Amin Ahmad, Khalilullah Amril Amril Amril Amril Amril M Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Ariyani, Nella Ariyani, Nella Charlina Charlina Choirul Mahfud Daharmi Astuti Desi Sukenti Desi Sukenti Desi Sukenti Desi Sukenti Devi, Sylvia Pratama Dian Namora Dyah S.Y Agustin Erma Linda Siregar Erma Linda Siregar Ermalinda Siregar Ermalinda Siregar Eva Latipah Fatmawati Fatmawati Firdaus Firdaus Firdaus Firdaus H.M. Ali Noer H.M. Ali Noer, H.M. Ali Hafizah, Jhannah Hamzah Hamzah Hamzah Hamzah Hamzah Hamzah Harun Rahman Helman Helman, Helman Hendra Rambe Hidayatunnur, Hidayatunnur Ika Yunia Fauzia Ilyas Husti Latif, Latif Lubha, Lubha M. Yusuf Ahmad M. Yusuf Ahmad M. Yusuf Ahmad M. Yusuf Ahmad, M. Yusuf Mahfud, Choirul Mardhiyah Hayati Mashitah Sabdin Mashitah Sabdin Mawardi Ahmad Mawardi Ahmad, Mawardi Miftah Syarif Miftah Syarif, Miftah Mira Syafitri Moh. Saifulloh Muhammad Ali Noer Muhammad Syaifuddin Muhammad Yusuf Ahmad Muhammad Zaylani Mukhaiyar, Mukhaiyar Musaddad Harahap Muyasaroh Najmi Hayati Niken Prasetyawati Rahman, Harun Ratna Rintaningrum Ratu Bai Rohimah Rianawati Rianawati Robiah, Siti Sabdin, Mashitah Saharudin Saharudin SATRIYAS ILYAS Siregar, Juliarni Siregar, Rahmayani St. Marwiyah Suarmini, Ni Wayan Sukenti, Desi Sukenti, Desi Surya Susanti Swastika, Amelia Syahrul R, Syahrul Sylvia Pratama Devi Uswatun Hasanah Wan Muhammad Fariq Wisudatul Ummi Tanjung Yasin, Muhammad Dhiya’ul Hafidh bin Fatah Yasin, Muhammad Muthi’ul Haqq bin Fatah Yusuf Hanafi Zabidi Abdul Razak, Ahmad Zakaria, Gamal Abdul Nasir Zamsiswaya Zamsiswaya Zamsiswaya Zamsiswaya