Claim Missing Document
Check
Articles

Penggunaan Tutur di Kalangan Remaja Suku Jawa dalam Berkomunikasi di Desa Pelita Jaya Kecamatan Belitang Madang Raya Kabupaten OKU Timur Tahun 1984-2019 Novilia Dwipayana; Syaiful Syaiful; Sumargono Sumargono
Journal of Social Science Education Vol 2, No 2 (2021): Vol 2, No 2 (2021) Journal of Social Education
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.436 KB)

Abstract

The Javanese are one of the oldest ethnic groups in Indonesia. The Javanese have identical cultural characteristics, namely the traditions, behavior, and life attitudes of the Javanese people. The Javanese in communicating use the Javanese language. In everyday communication, the Javanese language has begun to be abandoned by its speakers. This study aims to find out the factors of changes in speech use among Javanese youth in communicating in Pelita Jaya Village, Belitang Madang Raya District, East OKU Regency in 1984-2019. The method in this study is a descriptive method with qualitative data analysis techniques, namely research that is described in words, facts about changes in speech use among Javanese youth in communicating in Pelita Jaya village, Belitang Madang Raya district, East OKU district. Data collection techniques through interviews, observation, documentation. The results of research on changes in speech use among Javanese youth in communicating in Pelita Jaya Village, Belitang Madang Raya District, East OKU Regency in 1984-2019 are several factors that influence the change in speech itself caused by factors, namely: self-factor , family factors, environmental factors, changing times, education factors. Keywords: Change Factors, Speech, Youth, Communication Suku Jawa merupakan salah satu suku paling tua di Indonesia. Suku Jawa mempunyai ciri khas kebudayaan yang identik yaitu tradisi, perilaku, serta sikap hidup dari masyarakat Jawa. Suku Jawa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa. Dalam komunikasi sehari-hari, bahasa Jawa sudah mulai ditinggalkan oleh para penuturnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor perubahan penggunaan tutur dikalangan remaja suku jawa dalam berkomunikasi di Desa Pelita Jaya, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur tahun 1984-2019. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik analisis data kulitatif yaitu penelitian yang diuraikan dengan kata kata, fakta mengenai perubahan penggunaan tutur dikalangan remaja suku jawa dalam berkomunikasi di desa Pelita Jaya, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, domunentasi. Hasil penelitian mengenai perubahan penggunaan tutur dikalangan remaja suku jawa dalam berkomunikasi di Desa Pelita Jaya, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur tahun 1984-2019 adalah adanya beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan turur itu sendiri yang disebabkan oleh faktor-faktor yaitu : faktor diri sendiri, faktor keluarga, faktor lingkungan, faktor perubahan zaman, faktor pendidikan. Kata Kunci: Faktor-faktor Perubahan, Tutur, Remaja, Komunikasi 
Nilai-Nilai Sejarah Berbasis Local Wisdom Situs Batu Berak Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Muhammad Basri; Suparman Arif; Yusuf Perdana; Sumargono Sumargono
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/gulawentah.v5i2.7241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Nilai-nilai Sejarah yang berbasis Local Wisdom Situs Batu Berak Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Lokasi Situs Batu Berak terletak di Pekon Pura Jaya, Kecamatan Kebun Tebu,Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, untuk analisis data menggunakan analisis model interaktif. Situs Batu Berak merupakan Situs bersejarah masa animisme yang dilindungi oleh Badan pelestarian Cagar Budaya. Sebagai sumber pembelajaran sejarah Situs Batu Berak memiliki Nilai – nilai Sejarah yang dapat dijadikan optimalisasi materi pembelajaran sejarah indonesia, khususnya masa praaksara dengan mengenal lebih dalam kebudayaan zaman batu. Situs Batu Berak sebagai sumber pembelajaran sejarah dapat memotivasi peserta didik dalam proses pembelajaran. selain hal tersebut, juga dapat menjadikan peserta didik untuk belajar sejarah melalui living history yakni belajar sejarah dari lingkungan sekitar. Situs Batu Berak juga berpotensi untuk para peserta didik untuk turut serta merawat dan melestarikan peninggalan - peninggalan bersejarah yang berada di sekitarnya.
KEARIFAN LOKAL MEGOU PA’ SEBAGAI PREVENTIF KEHAMILAN DILUAR NIKAH PADA MASYARAKAT TULANG BAWANG Sumargono Sumargono; Rinaldo Adi Pratama; Siska Siska; Dea Nuci Adelia; Diana Martha Irawan
Jurnal Artefak Vol 9, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.206 KB) | DOI: 10.25157/ja.v9i1.7480

Abstract

Seks bebas yang menjadi problem sosial di kalangan remaja telah menimbulkan banyak dampak negatif seperti kehamilan diluar nikah dan tindakan aborsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai kearifan lokal Megou Pa’ Tulang Bawang yang memiliki milai-nilai preventif dalam mencegah terjadinya kehamilan diluar nikah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Tulang Bawang menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan antara laki-laki dan perempuan serta menganggap tabu hubungan seksual sebelum menikah. Free sex which is a social problem among teenagers has caused many negative impacts such as pregnancy out of wedlock and abortion. This study aims to examine the values of local wisdom Megou Pa' Tulang Bawang which has preventive values in preventing pregnancies outside of marriage. The type of research used is qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques through observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that the Tulang Bawang community upholds the values of modesty between men and women and considers sexual relations taboo before marriage.
PERAN LADA LAMPUNG MENYOKONG KOMODITAS PERDAGANGAN BANTEN Sumargono Sumargono; Rinaldo Adi Pratama; Yusuf Perdana; Nur Indah Lestari; Aprilia Triaristina
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/candrasangkala.v8i1.14987

Abstract

Tanoh Lampung tanoh lado, sebaris lirik lagu daerah yang mengingatkan sejarah kejayaan lada Lampung yang terkenal keberbagai bangsa pada masa penguasaan Kesultanan Banten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejayaan lada Lampung dan relasi antara Lampung dengan Banten sampai lada Lampung menjadi komoditas perdagangan dan pelabuhan Kesultanan Banten. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan menggunakan dua sumber pengumpulan data yakni studi pustaka dan dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, kejayaan lada Lampung dan terjalinnya relasi yang baik antara Lampung dengan Kesultanan Banten merupakan dua hal yang sangat mendukung. Lada Lampung yang terkenal karena kualitas dan ketenarannya pada masa Kesultanan Banten menguasai Lampung. Hubungan antara Banten dengan Lampung terjalin dengan baik karena adanya lada Lampung yang semakin diluaskan lahan perkebunannya. Antara Lampung dan Kesultanan Banten juga tidak terjadi pemberontakan/perlawanan/perang yang dilakukan kedua belah pihak. Hal ini dikarenakan adanya kesepakatan antara Banten dan Lampung yakni Banten memberikan perintah melalui piagam (pijagem) yang dikeluarkan mengenai perintah tanam pohon lada kepada para pemimpin adat di marga Lampung dan sebaliknya para pemuka adat Lampung mendapatkan gelar adat dan benda simbolis dari Sultan Banten yang dapat digunakan dalam kepimimpinan marga. Hal inilah yang menjadi resep harmonisnya hubungan Lampung dan Kesultanan Banten sampai Lampung menjadi komoditas penyokong lada utama dan sampai terbangunnya pelabuhan-pelabuhan yang megah di Banten.
Pendidikan Karakter melalui Tradisi Ngebuyu sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Lampung Pesisir Nur Indah Lestari; Rinaldo Adi Pratama; Yusuf Perdana3; Sumargono Sumargono
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 5 No 1 (2022): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.761 KB) | DOI: 10.31539/kaganga.v5i1.3689

Abstract

The purpose of this study was to determine the character education of the Lampung Pesisir community through the tradition of ngebuyu local wisdom. This research method is a type of qualitative research using an ethnographic approach that describes the local culture of the Lampung Coastal Kalianda community, namely Ngebuyu. The results show that local culture contains character education values ​​that are important to be transformed to the younger generation. One such culture is the Negbuyu tradition. The Ngebuyu tradition is a tradition carried out by the people of Coastal Lampung in the Kalianda area, South Lampung Regency. The Lampung Coastal community or commonly referred to in the local language as 'Ulun Lampung Saibatin' has a ritual in welcoming the birth of a baby, the ritual or tradition is called Ngebuyu. The conclusion of the research on the character education of the ngebuyu tradition by internalizing cultural values ​​in history learning can attract students' interest in learning history and make history learning more meaningful. Keywords: Character Education, Ngebuyu Tradition, Local Wisdom
PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEJARAH NASIOANAL BERBASIS ISPRING SUITE Suparman Arif; Muhammad Basri; Maskun; Sumargono; Aprilia Triaristina; Yustina Sri Ekwandari
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.626 KB) | DOI: 10.23960/buguh.v2n2.1029

Abstract

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa, sehingga dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi dan mencapai hasil belajar yang optimal. Siswa jugadiharapkan lebih mudah memahami dan mengerti materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan adalah penyajian materi pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Terkait dengan hal tersebut, maka perlu adanya media pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa, sehingga suasana pembelajaran sejarah lebih nyaman dan menyenangkan. Disamping media dibutuhkan juga guru kreatif yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi dan komputer, maka penting dilakukan pelatihan pembuatan media pembelajaran sejarah nasional interaktif berbasis ispring suite. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan guru-guru dapat menggunakan atau memanfaatkan media ispring untuk pembuatan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran baik untuk guru maupun siswa. Berdasarkan permasalahan yang ada terkait dengan kebutuhan para guru-guru Sejarah MGMP Kabupaten Lampung Selatan maka perlu dilakukan sebuah pelatihan untuk guru-guru sejarah dalam pembuatan media interaktif sejarah nasional berbasis Ispring Suite.
Penggunaan Tutur di Kalangan Remaja Suku Jawa dalam Berkomunikasi di Desa Pelita Jaya Kecamatan Belitang Madang Raya Kabupaten OKU Timur Tahun 1984-2019 Novilia Dwipayana; Syaiful Syaiful; Sumargono Sumargono
Journal of Social Science Education Vol 3, No 1 (2022): Vol 3, No 1 (2022) Journal of Social Education
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Javanese are one of the oldest ethnic groups in Indonesia. The Javanese have identical cultural characteristics, namely the traditions, behavior, and life attitudes of the Javanese people. The Javanese in communicating use the Javanese language. In everyday communication, the Javanese language has begun to be abandoned by its speakers. This study aims to find out the factors of changes in speech use among Javanese youth in communicating in Pelita Jaya Village, Belitang Madang Raya District, East OKU Regency in 1984-2019. The method in this study is a descriptive method with qualitative data analysis techniques, namely research that is described in words, facts about changes in speech use among Javanese youth in communicating in Pelita Jaya village, Belitang Madang Raya district, East OKU district. Data collection techniques through interviews, observation, documentation. The results of research on changes in speech use among Javanese youth in communicating in Pelita Jaya Village, Belitang Madang Raya District, East OKU Regency in 1984-2019 are several factors that influence the change in speech itself caused by factors, namely: self-factor , family factors, environmental factors, changing times, education factors. Keywords: Change Factors, Speech, Youth, Communication Suku Jawa merupakan salah satu suku paling tua di Indonesia. Suku Jawa mempunyai ciri khas kebudayaan yang identik yaitu tradisi, perilaku, serta sikap hidup dari masyarakat Jawa. Suku Jawa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa. Dalam komunikasi sehari-hari, bahasa Jawa sudah mulai ditinggalkan oleh para penuturnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor perubahan penggunaan tutur dikalangan remaja suku jawa dalam berkomunikasi di Desa Pelita Jaya, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur tahun 1984-2019. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik analisis data kulitatif yaitu penelitian yang diuraikan dengan kata kata, fakta mengenai perubahan penggunaan tutur dikalangan remaja suku jawa dalam berkomunikasi di desa Pelita Jaya, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, domunentasi. Hasil penelitian mengenai perubahan penggunaan tutur dikalangan remaja suku jawa dalam berkomunikasi di Desa Pelita Jaya, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur tahun 1984-2019 adalah adanya beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan turur itu sendiri yang disebabkan oleh faktor-faktor yaitu : faktor diri sendiri, faktor keluarga, faktor lingkungan, faktor perubahan zaman, faktor pendidikan. Kata Kunci: Faktor-faktor Perubahan, Tutur, Remaja, Komunikasi 
PESTISIDA ORGANIK SEBAGAI ALTERNATIF PESTISIDA KIMIA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH Sumargono; Intan Permatasari; Lisana Shidqin 'Aliya; Kurnia Rahmawati; M. Faris Fakhza; Haposan L. H. Sihombing; Yudha Setiawan; Rahmat Wahyudi
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10752.585 KB) | DOI: 10.23960/buguh.v2n3.1116

Abstract

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Salah satu sumber daya alam yang menjadi ciri khas negara Indonesia terletak pada sektor pertanian, yaitu rempah-rempah. Para petani yang mengolah lahan pertanian mereka cenderung menggunakan pestisida kimia dalam memberantas hama pertanian. Ketidakbijaksanaan dalam menggunakan pestisida kimia inilah yang pada akhirnya akan merusak keseimbangan ekosistem. Maka dari itu perlu adanya perubahan dalam pola pikir petani dalam membasmi hama menggunakan pestisida kimia dan beralih ke pestisida organik yang ramah lingkungan. Pestisida organik ini memiliki banyak keuntungan, dimulai dari bahan dasar yang mudah didapatkan sampai proses pembuatan pestisida alami yang mudah. Dalam hal ini, pestisida organik menggunakan bahan dasar, yaitu limbah kulit bawang merah dan bawang putih. Desa Tegal Binangun yang Sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani masih secara terus-menerus menggunakan pestisida kimia, perlu adanya penyuluhan mengenai tata cara pembuatan pestisida organik ini agar tidak memiliki ketergantungan dengan pestisida kimia yang akan menimbulkan dampak yang kurang baik bagi lingkungan itu sendiri. Sehingga, masyarakat diharapkan mampu merubah kebiasaan dalam bertani dengan mengetahui sebab akibat yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida kimia secara terus-menerus. Kata kunci: pertanian, pestisida organik, limbah kulit bawang.
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Sumargono Sumargono; Muhammad Basri; Istiqomah Istiqomah; Aprilia Triaristina
Tarbiyah Wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran VOL 9, NO 3 (2022): TARBIYAH WA TA'LIM
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/twt.v9i3.4508

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat diperlukan seseorang agar dapat menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan pemikir kritis mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi, memunculkan pertanyaan dan masalah yang vital, menyusun pertanyaan dan masalah dengan jelas, mengumpulkan dan menilai informasi yang relevan menggunakan ide-ide abstrak, berpikiran terbuka, serta mengomunikasikannya dengan efektif. Kemampuan berpikir kritis juga sangat diperlukan dalam pembelajaran sejarah untuk menganalisis peristiwa sejarah dan menyajikan hasil analisisnya ke dalam bentuk tulisan berdasarkan fakta-fakta sejarah yang ditemukan. Tujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Teknik pengambilan sampel penelitian ini yaitu purposive sampling. Diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran sejarah diperoleh nilai presentase dari ketercapaian indikator berpikir kritis pada kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bandar Sribahwono Ketercapaian indikator analisis (menganalisis, mengaitkan data) pada kelas XI IPS 2 sebesar 96,47% dengan katagori sangat baik dan pada kelas XI IPS 4 sebesar 90,58% dengan kategori sangat baik. Ketercapaian indikator evaluasi (memperbandingkan, memberi argumentasi) pada kelas XI IPS 2 sebesar 79,41% dengan kategori baik dan pada kelas XI IPS 4 sebesar 91,17% dengan kategori sangat baik. Ketercapaian indikator inferensi (mengambil keputusan yang wajar dari bukti) pada kelas XI IPS 2 sebesar 82,35% dengan kategori baik dan pada kelas XI IPS 4 sebesar 88,23% dengan kategori baik. Ketercapaian indikator eksplanasi (menelaah dan menyimpulkan) pada kelas XI IPS 2 sebesar 70,58% dengan kategori cukup baik dan pada kelas XI IPS sebesar 58,8% dengan kategori kurang.
Nilai- Nilai Kampung Transmigrasi di Pringsewu sebagai Sumber Belajar Sejarah Sumargono; Aprilia Triaristina; Rinaldo Adi Pratama; Yusuf Perdana; Nur Indah Lestari
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 11 No 2 (2022): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPS.112.02

Abstract

The toponymy of the villages in Pringsewu is a memory that holds about past experiences. Toponymy brings a distinctive uniqueness about the names of villages, especially the names of villages that come from various aspects including physical aspects or embodiment aspects, hydrological aspects, geomorphological aspects, and biological-ecological aspects, thus changing the name of the village into an object of knowledge that can be explored and read. This research is qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques through observation, literature studies, and documentation. The data validity technique uses source triangulation. Furthermore, the method used in analysing the data is a qualitative method, which describes the uniqueness of the toponymy of transmigration villages in Pringsewu and their potential as a source of historical learning based on data that has been collected through literature studies, field studies and documentation. The toponymic values of village names have the potential to be integrated in history learning, as an effort to humanize the narrative (the humanizing narrative) that reveals the nuances of history, as well as to appreciate the previous communities in their struggle to open land in the form of forests to be turned into a village and empathize through lens observations from human life experiences. This shows that the local people are very instrumental in providing the names of the villages in accordance with the expectations for future progress, to create a safe, prosperous, happy village, and a beautiful village according to the name embedded in its name. Toponimi nama-nama kampung di Pringsewu merupakan sebuah memori yang menyimpan tentang pengalaman masa lalu. Toponimi membawa keunikan yang khas tentang nama-nama kampung, terutama nama-nama kampung yang berasal dari berbagai aspek antara lain aspek fisik atau aspek perwujudan, aspek hidrologi, aspek geomorfologi, serta aspek biologis-ekologis, sehingga mengubah nama kampung tersebut menjadi suatu objek pengetahuan yang dapat dieksplorasi dan dibaca. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui obsevarsi, studi pustaka, dan dokumentasi. Teknik keahsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Selanjutnya metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode kualitatif, yaitu mendeskripsikan keunikan toponimi kampung-kampung transmigrasi di Pringsewu dan potensinya sebagai sumber belajar sejarah berdasarkan data yang telah dikumpulkan melalui studi pustaka, studi lapangan dan dokumentasi. Nilai-nilai toponimi nama-nama kampung memiliki potensi untuk diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah, sebagai upaya untuk memanusiakan narasi (the humanizing narrative) yang mengungkap nuansa sejarah, serta menghargai para masyarakat terdahulu dalam perjuangannya untuk membuka lahan yang berupa hutan untuk diubah menjadi sebuah perkampungan, dan berempati melalui pengamatan lensa dari pengalaman hidup manusia. Hal ini menunjukkan bahwa para masyarakat lokal sangat berjasa untuk memberikan nama-nama perkampungan sesuai dengan harapan untuk kemajuan dimasa yang akan datang, sehingga tercipta sebuah perkampungan yang aman, sejahtera, bahagia, serta perkampungan yang indah sesuai dengan nama yang disematkan dalam namanya.
Co-Authors *Yusuf Perdana Agata Iwan Candra Ali Imron Ali Imron Ambyah Harjanto, Ambyah Amelia, Mega Suci Anak Agung Gede Sugianthara Anisa Septianingrum April Gunarto Aprilia Triaristina Aprilia Triaristina Aprilia, Anjelita Amanda Ardian Fahri Aris, Muhammad Bimo Bramantio Darmasti, Darmasti Dea Nuci Adelia Desrita Pratiwi Deviana Diana Martha Irawan Dimas Aditia Dwi Susi Anggraini Efendi, Jodi Sofyan Efrida Efrida, Efrida Ega Dwi Anggraini Erina Nurhidayah Eva Elista Fahri, Ardian Farida Ariyani Febriana Khoiriyah Fina Kartika Wati Firdayanti, Atika Fradila, Renata Handayani, Risthy Puji Haposan L. H. Sihombing Henri Susanto Henry Susanto Henry Susanto Imroah Laina Retno Mukti Kusuma Intan Permatasari Irma Yuwita Istiqomah Istiqomah Jamhari Jamhari Janah, Laelatul Jovanda, Renaldy Khoiriyah, Febriana khoirunnisa amarina Khomsatun Muchlisoh Ki Catur Budi Kurnia Rahmawati L. Lisnawati Lisana Shidqin 'Aliya Lisnawati Lisnawati M. Faris Fakhza Mahasiswa KKN Univeristas Lampung Maringan Simamora Marzius Insani Masdi Masdi Masdi Masdi Maskun Maskun Maskun Miftahuddin Muhammad Adi Saputra Muhammad Basri Muhammad Basri Nisa Istiqomah Novilia Dwipayana Novitasari, Ulfa Nunuk Suryani Nur Indah Lestari Piz Roni Pratama, Rinaldo Adi Pratiwi, Inne Marthyane Purya Lesta Putri Indriyanti Rafif Afriansyah Rayhan Alfarisi Risma Margaretha Sinaga Risma Margaretha Sinaga Riswanti Rini Rizka Sifaul Qolbi Rohmayani, Siti Ronaldo Rizki Dermawan Saputra, M Naruli Sariyatun Sariyatun Siska Siska Siti Rohmayani Soemaryatmi Soemaryatmi, Soemaryatmi Sudjati Sudjati Suharji Suharji Sukirman, Sri Ningsih Suparman Arif Suroto Suroto Suroto Suroto Syaiful M. Triaristina, Aprilia Triaristinaa, Aprilia Valency Rachmedita Valensy Rachmedita Valensy Rachmedita Vany Aswandi Vany Aswandi Wahyudi Rahmat Wahyudi, Rizky Wanda Widya Dahari Winda Pitriani Parhamah Yudha Setiawan Yustina Sri Ekwandari Yustina Sri Ekwandari Yustina Sri Ekwandari Yusuf Perdana Ziddan, Amri Sukroeni