Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Sosialisasi Tentang Penyakit Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Alyakin Dachi, Rahmat; Hakim, Lukman; Wandra, Toni
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 2 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut WHO Global Tuberculosis Report 2018, Indonesia menempati posisi kedua dengan beban TB tertinggi di dunia setelah India (26%), Indonesia (11%). Data dari WHO South-East Asia Region memperkirakan di Asia Tenggara ada sekitar 4,8 juta kasus prevalen dan sekitar 3,4 juta kasus insiden serta 450.000 kematian pada tahun 2012 akibat TB. Untuk Indonesia jumlah kasus insiden TB sebanyak 399/100.000 populasi dengan jumlah penduduk sebanyak 254.000.000 dan angka kematian akibat TB sebanyak 41/100.000 populasi dengan jumlah penduduk sebanyak 254.000.000. Berdasarkan hasil pra survey ternyata belum pernah di adakan sosialisasi tentang penyakit tuberkulosis paru di RSPH, padahal saat ini banyak sekali cara yang dapat digunakan untuk mencari informasi mengenai tuberkulosis paru melalui media social misalnya facebook, youtube, Instagram, whatsapp, twitter, line. Maka dari itu kami tim pelaksana pengabdian masyarakat datang menjelaskan kepada pengunjung RSPH terkait penyakit tuberkulosis paru itu. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2022, Tempat kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah di Ruang Aula Rumah Sakit Putri Hijau Medan. Bagian I. Sosialisasi tentang Penyakit Tuberkulosis Paru di RSPH Medan. Bagian II. CBIA (Cara Belajar Insan Aktif). Luaran Yang diharapkan melalui Pengabdian Masyarakat yang didanai oleh Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan ini adalah Jurnal lokal yang mempunyai ISSN. Dengan dilaksanakannya kegiatan Sosialisasi tentang Penyakit Tuberkulosis Paru di RSPH Medan dengan Metode CBIA ini, maka seluruh masyarakat mengetahui tentang penjelasan pengertian dari penyakit TB Paru, penyebabnya, cara penyebaran penyakit TB Paru secara umum.
Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Banjir Di Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur, Kota Medan Alyakin Dachi, Rahmat; Johansen Hutajulu; Janno Sinaga
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana banjir termasuk kejadian yang sering terjadi pada setiap datangnya musim penghujan. Banjir disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor hujan, faktor hancurnya retensi Daerah Aliran Sungai (DAS), faktor kesalahan perencanaan pembangunan alur sungai, faktor pendangkalan sungai dan faktor kesalahan tata wilayah dan pembangunan sarana dan prasarana. Meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterlibatan warga dalam mengenali potensi risiko banjir di Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur. Mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan, serta berpartisipasi dalam pengelolaan drainase dan pengendalian banjir di Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur. Tempat Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan di Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur, Kota Medan disalah satu rumah kader puskesmas pada tempat biasa posyandu dilaksanakan. Waktu Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2023. Setelah dilaksanakan pemberdayaan masyarakat dan juga sosialisasi didapatkan masyarakat terlibat aktif dalam serangkaian kegiatan yang kami lakukan. Mulai dari menyimak dan memahami materi sampai dengan mempraktekkan. Harapannya ketika masyarakat mereka dapat mengaktualisasikan ilmu dan pemahaman yang mereka dapat selamat mengikuti kegiatan ini. Adapun kesimpulan dari pengmas ini yaitu tTerjadinya peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang pencegahan dan penanggulangan risiko banjir dalam mitigasi banjir di Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur. Masyarakat membentuk kelompok siaga becana banjir juga diwilayah mereka masing-masing sebagai relawan dalam mengantisipasi banjir. Masyarakat berkomitmen aktif terlibat dalam program pencegahan banjir yang digulirkan oleh pemerintah kota, seperti partisipasi dalam kampanye pembersihan drainase atau program penanaman pohon di sekitar sungai. Disarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan, dalam pengelolaan sumber daya untuk mengurangi risiko bencana. Disarankan kepada pihak ditingkat kelurahan aur untuk konsisten memberikan sosialisasi terkait penanggulangan bencana dan mengajak masyarakat untuk rutin melaksanakan gotong royong agar mencegah terjadinya bencana khususnya banjir. Disarankan kepada pemerintah Kota Medan untuk melakukan penerapan upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat yang telah dikaji serta memfokuskan penanganan permasalahan banjir dengan membedakannya dengan permasalahan infrastruktur lainnya supaya penanganannya lebih tepat sasaran dan dapat menjangkau seluruh wilayah
Penyuluhan Tentang Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai Alyakin Dachi, Rahmat; Donal Nababan; Kesaktian Manurung; Maria Agustina; Aruna Ragini
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana banjir adalah salah satu bencana alam yang sering terjadi dan dapat menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat, terutama dalam hal kesehatan dan keselamatan. Dinas Kesehatan Tanjungbalai memiliki peran penting dalam memastikan kesiapsiagaan masyarakat dan fasilitas kesehatan dalam menghadapi bencana ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesiapsiagaan Dinas Kesehatan Tanjungbalai dalam menghadapi bencana banjir dan memberikan penyuluhan yang efektif untuk meningkatkan kesiapsiagaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan wawancara dengan pegawai Dinas Kesehatan Tanjungbalai serta analisis dokumen terkait kesiapsiagaan bencana. Waktu pengmas ini pada bulan Maret-Juli 2024, dan tempat pengmas ini dilaksanakan di Dinas Kesehatan Tanjungbalai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan, masih terdapat kekurangan dalam hal pelatihan, simulasi, dan penyediaan peralatan darurat. Penyuluhan yang diberikan meliputi pelatihan evakuasi, penanganan darurat medis, dan koordinasi antar lembaga terkait. Setelah pelaksanaan penyuluhan, terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman dan kesiapsiagaan pegawai Dinas Kesehatan Tanjungbalai. Evaluasi menunjukkan bahwa penyuluhan tersebut efektif dalam meningkatkan kemampuan respon cepat dan terkoordinasi saat terjadi banjir. Kesimpulannya, penyuluhan yang komprehensif dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk memastikan kesiapsiagaan Dinas Kesehatan Tanjungbalai dalam menghadapi bencana banjir, sehingga dapat melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat dengan lebih baik.
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDREHE KABUPATEN NIAS BARAT Ginting, Ira Sehati Br.; Dakhi, Rahmat Alyakin; Tarigan, Frida Lina; Nababan, Donal; Syafitri, Henny; Manurung, Kesakitan
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.12842

Abstract

Anemia dianggap sebagai faktor risiko dapat mengakibatkan komplikasi yang mengancam kehidupan ibu dan janin. Anemia di trimester (TM) I dan II tidak berhubungan dengan kejadian BBLR dan lahir preterm, sedangkan anemia di TM III mempunyai pengaruh terhadap kejadian BBLR dan lahir preterm. Di Puskesmas Mendrehe Kabupaten Nias Barat didapatkan ibu hamil trimester II bulan januari s/d September sebanyak 24 orang dan ibu hamil trimester III bulan januari s/d September sebanyak 16 orang, kemudian dilakukan pemeriksaan Hemoglobin terhadap 10 ibu hamil yang menderita anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Mandrehe Tahun 2023. Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian mix methods dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan eksplanatoris sekuensial. Sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 104 ibu hamil. Hasil Penelitian makin tua umur kehamilan pada ibu hamil, makin besar risiko anemia pada ibu hamil sebesar 0,35 kali dan bermakna secara statistik (p=0,013), makin banyak riwayat penyakit pada ibu hamil, makin besar risiko anemia pada ibu hamil sebesar 0,31 kali dan tidak bermakna secara statistik (p=0,062), makin tinggi paritas ibu hamil, makin tinggi risiko ibu hamil mengalami anemia sebesar 1,7 kali dan tidak bermakna secara statistik (p=0,306), makin muda atau tua usia ibu hamil, makin besar risiko ibu hamil mengalami anemia sebesar 0,61 kali dan tidak bermakna secara statistik (p=0,327). Ibu hamil juga diharapkan melakukan pemeriksaan ANC sejak kehamilan awal sehingga akan diketahui status anemia sejak TM I dan dapat diberikan suplementasi TTD serta konseling gizi. Disarankan kepada petugas kesehatan di Puskesmas untuk meningkatkan program pemberian suplementasi TTD dan melakukan sosialisasi kepada seluruh Masyarakat khususnya ibu hamil dan mengevaluasi kegiatan puskesmas tentang cara pemberian TTD karena angka anemia pada ibu hamil yang masih tinggi
PENERAPAN MANAJEMEN PUSKESMAS SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN NIAS BARAT TAHUN 2023 Hia, Ermelinda; Purba, Ivan Elisabeth; Tarigan, Yenni Gustiani; Dachi, Rahmat Alyakin; Sinaga, Taruli Rohana
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jkmlh.v9i2.5544

Abstract

Penerapan manajemen puskesmas yang baik searah dengan peningkatan capaian kinerja puskesmas, namun pada kenyataannya tidak semua puskesmas dapat menerapkan manajemen puskesmas sesuai standar yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan manajemen puskesmas sebagai upaya peningkatan kinerja Unit Pelaksana Teknis Kabupaten Nias Barat.  Jenis penelitian ini adalah mixed method dengan desain sequential eksplanatory.  Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan perencanaan (P1) dari 13 Puskesmas di Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Barat kategori baik berjumlah 6 Puskesmas (46,15), kategori sedang berjumlah 5 Puskesmas (38,4%), kategori kurang berjumlah 2 (15,3%), seluruh puskesmas di Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Barat menerapkan penggerakaan dan pelaksanaan (P2)  dengan baik  (≥ 8,5), sedangkan pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3) didapatkan hasil dari 13 puskesmas berkategori baik (> 8,5) berjumlah 7 Puskesmas (54%) dan berkategori sedang (5,5-8,4) berjumlah 6 Puskesmas (46%). Penerapan upaya kesehatan masyarakat (UKM) Esensial di Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Barat Tahun 2023 mayoritas kategori kurang (<80%) berjumlah 12 Puskesmas (92%), kategori baik (> 91%) berjumlah 1 Puskesmas (8%) dan juga penerapan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan masih kurang (<80%). Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait penerapan manajemen dan capaian kinerja Unit Pelaksana Teknis Kabupaten Nias Barat sehingga dapat menjadi evaluasi dalam meningkatkan kinerja puskesmas.
Penanggulangan Bencana Serta Peningkatan Kapasitas Dan Pengurangan Risiko Bencana Di UPT Puskesmas Sukaramai Kota Medan Alyakin Dachi, Rahmat; Johansen Hutajulu; Otniel Kateren; Mesri Elisabet; Nurhayati Marbun
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana merupakan aspek penting dalam sistem layanan kesehatan, terutama di tingkat fasilitas kesehatan primer seperti Puskesmas. UPT Puskesmas Sukaramai Kota Medan berada di wilayah yang rentan terhadap bencana, seperti banjir dan kebakaran, yang dapat mengganggu pelayanan kesehatan serta membahayakan tenaga medis dan masyarakat sekitar. Namun, tingkat kesiapan tenaga kesehatan dan masyarakat dalam menghadapi kondisi darurat masih tergolong rendah. Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan masyarakat dalam menghadapi bencana serta mengurangi risiko yang ditimbulkan. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi tenaga medis dan masyarakat, simulasi tanggap darurat, penyusunan standar operasional prosedur (SOP) kebencanaan, serta pengadaan fasilitas dan alat-alat penunjang evakuasi di Puskesmas. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta, observasi selama simulasi bencana, serta survei kepuasan peserta terhadap program yang dijalankan. Lokasi pengmas ini dilaksanakan di UPT Puskesmas Sukaramai Kota Medan, dan waktu pelaksanaan pada bulan September-November 2024. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kesiapsiagaan tenaga medis serta masyarakat dalam menghadapi situasi bencana. Simulasi evakuasi juga membantu mengidentifikasi jalur evakuasi yang lebih efektif serta memastikan bahwa peralatan medis darurat tersedia dan dapat digunakan dengan optimal. Program ini diharapkan dapat menjadi model dalam penguatan sistem kesiapsiagaan bencana di tingkat Puskesmas serta mendorong keberlanjutan program mitigasi bencana di lingkungan kesehatan dan masyarakat sekitar.
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD H.BACHTIAR DJAFAR MEDAN LABUHAN TAHUN 2024 Simanjorang, Elfrida; Dakhi, Rahmat Alyakin; Tarigan, Frida Lina; Ketaren, Otniel; Manurung, Jasmen
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.12369

Abstract

Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal yaitu melebihi 140/90 mmHg. Kasus hipertensi di Indonesia meningkat sebesar 34,4% di tahun 2023, di Sumatera Utara tercatat 52,61 orang menderita hipertensi dan dialami oleh kalangan usia dewasa awal umur 21-40 tahun dengan jumlah 23,128, usia dewasa menengah umur 41-60 tahun dengan jumlah 15,162 dan usia tua umur 61-80 tahun dengan jumlah 13,971. Tujuan dari penelitian ini adalah Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi di RSUD H. Bachtiar Djafar Medan Labuhan tahun 2024. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 825 pasien rawat jalan dan pasien rawat inap selama 6 bulan dan sampelnya sebanyak 90 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah uji-square dengan p-value (0,05). Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan IMT (p-value : 0,005), merokok (p.value : 0,000), konsumsi alkohol (p-value : 0,011), stress (p-value : 0,005) dengan kejadian hipertensi diharapkan agar petugas kesehatan dapat melakukan sosialisasi kepada pasien untuk mencegah dari obesitas dan faktor lain seperti konsumsi alkohol, stress, merokok
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MILITUS TIPE DUA DI PUSKESMAS BESTARI KOTA MEDAN Ohara, Evy; Dakhi, Rahmat Alyakin; Munthe, Seri Asnawati; Nababan, Donal; Manurung, Kesaktian
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.13206

Abstract

Diabetes Melitus merupakan PTM yang disebabkan oleh pankreas yang tidak dapat membentuk insulin, sehingga kadar glukosa dalam darah tidak terkontrol. Menurut IDF, pada tahun 2021 di dunia terdapat 537 orang yang mengidap diabetes. Jenis Diabetes Melitus yang paling banyak diderita yaitu DM Tipe II. Tidak terkontrolnya kadar gula darah pada penderita DM Tipe II sering disebabkan oleh faktor Kepatuhan kegiatan prolanis, Aktivitas fisik, status gizi yang baik, kepatuhan minum obat yang baik serta riwayat genetik penderita itu sendiri. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif dengan menggunakan metode cross secsional. Populasi penelitian berjumlah 185 dengan jumlah sampel 65, pengambulan sampel menggunakan teknik random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Analisa bivariat meggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara kepatuhan prolanis dengan kadar gula darah pada pasien diabetes militus tipe dua p value = 0,000. Ada hubungan antara Aktivitas fisik dengan dengan kadar gula darah pada pasien diabetes militus tipe dua dengan p value = 0,000. Ada hubungan antara status gizi  dengan kadar gula darah pada pasien diabetes militus tipe dua dengan p value = 0,000. Ada hubungan antara kepatuhan minum obat dengan p value = 0,000. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kepatuhan kegiatan prolanis, aktivitas fisik, status gizi dan kepathuhan minum obat dengan dengan dengan kadar gula darah pada pasien diabetes militus tipe dua di Puskesmas Bestari Kota Medan. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kadar gula darah pada penderita DM Tipe II adalah kepatuhan minum obat Kepatuhan pasien sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan terapi diabetes mellitus sehingga secara tidak langsung berperan untuk menstabilkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis di UPTD Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Utara Laowo, Oktorisman; Dachi, Rahmat Alyakin; Tarigan, Frida Lina; Manurung , Kesaktian; Sinaga, Janno
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 2 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i2.821

Abstract

Tuberculosis (TB) is a preventable and usually curable disease. Yet, it remains one of the leading causes of death in the world, especially in high TB-burden countries such as Indonesia. In 2021, there was a significant increase in TB incidence and mortality in Indonesia, especially in North Sumatra province, which reported many TB cases, including drug-resistant TB (MDR-TB). Patient non-adherence to treatment is a significant factor exacerbating this situation, leading to increased drug resistance and broader transmission. Strategic efforts and treatment adherence are needed to address the TB epidemic, in line with the global TB elimination target by 2030. This study aims to determine the factors influencing adherence to anti-tuberculosis drugs at the UPTD Pulmonology Hospital of North Sumatra Province. The study was a quantitative study with a cross-sectional research design. The sample in this study was 37 people, with sampling using accidental sampling, and the data were analysed univariate, bivariate with the Chi-Square test at α = 5% level, and multivariate with multiple logistic regression test. The results of this study showed that there was an influence of knowledge on adherence to taking anti-tuberculosis drugs (p-value = 0.038), employment (p-value = 0.018), access to health services (p-value = 0.003), and family support (p-value = 0.006). There was no influence of medication's side effects on adherence to anti-tuberculosis drugs (p-value = 1) at the UPTD Pulmonology Hospital of North Sumatra Province. The dominant factor in this study was family support, which tended to be more compliant with taking anti-tuberculosis drugs by 19 times compared to respondents who received less family support. This study recommends that the UPTD Pulmonology Hospital of North Sumatra Province increase family involvement and education in supporting the treatment of tuberculosis patients, including family assistance programs, counselling on the importance of family support, and providing information related to drug side effects so that families can provide proper motivation and understanding to patients.
ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING DI KABUPATEN NIAS BARAT TAHUN 2024 Daeli, Debora; Nababan, Donal; Sembiring, Rinawati; Dachi, Rahmat Alyakin; Hutajulu, Johansen
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jkmlh.v10i1.5966

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, sehingga menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya. Tujuan: untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap kejadian stunting di Kabupaten Nias Barat. Metode: kuantitatif analitik dengan metode korelasional dan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan, mulai dari April hingga Oktober 2024, di wilayah Kabupaten Nias Barat. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh balita usia 24–59 bulan yang melakukan pemeriksaan di posyandu dan tercatat dalam data posyandu. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 158 balita usia 24–59 bulan. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan wawancara, serta didukung oleh data sekunder dari Profil Kesehatan Kabupaten Nias Barat. Analisis data mencakup analisis univariat dan bivariat. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square, dengan memperhatikan nilai p dan Odds Ratio (OR) sebagai ukuran kekuatan hubungan antar variabel. Hasil: menunjukkan bahwa beberapa faktor berisiko terhadap kejadian stunting, antara lain: riwayat pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI), usia ibu saat hamil, jarak antar kelahiran, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, riwayat penyakit infeksi, serta status imunisasi. Simpulan: untuk meningkatkan intensitas penyuluhan kepada masyarakat, khususnya terkait pentingnya pemberian ASI eksklusif dan jenis-jenis MP-ASI yang tepat. Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi mengenai usia ideal untuk kehamilan dan persalinan guna mencegah terjadinya stunting di masa mendatang.
Co-Authors Aruna Ragini Brahmana, Netti Etalia Br. Brahmana, Nettietalia Br Brahmana, Nettietalia Br. Dachi, Sidita Daeli, Debora Daniel Ginting Daniel Ginting Daniel Ginting Daniel Ginting Dewi Mustikani Saragih donal nababan Donal Nababan Donal Nababan Donal Nababan Elisabeth Purba, Ivan Erwin Silitonga Fikarwin Zuska Forniat Putri Gea Frida Lina Tarigan Frida Lina Tarigan, Frida Lina Ginting, Desideria Yosepha Ginting, Ira Sehati Br. Hamonangan, Jan Effendi Harahap, Diana Harefa, Feriani Hasugian, Lilis Enjelina Hia, Ermelinda Hutajulu, Johansen Itoleleng Naibaho, Nursyah Ivan Elisabeth Purba Janno Sinaga Jasmen Manurung Jasmen Manurung Johansen Hutajulu Juni Mariati Simarmata Karnirius Harefa Kesaktian Manurung Ketaren, Otniel Ketaren, S.Otniel Khairina Khairina, Khairina Laowo, Oktorisman Lukman Hakim Lyenta Simanullang Manurung , Kesaktian Manurung, Hotman Manurung, Jasmen Manurung, Kesakitan Manurung, Kesaktian MARIA AGUSTINA Mendrofa, Debora Mesri Elisabet Mido Ester J Sitorus Mido Ester J. Sitorus Muhammad Yusuf Munthe, Seri Asnawati MYRNAWATI CRIE HANDINI Nababan, Donal Netti Etalia Br. Brahmana Nina Fentiana Nurhayati Marbun Ohara, Evy Otniel Kateren Parlindungan Purba Pasaribu, Fatimah Azhari S Rosmawaty Irma Suryani Siagian Rosmawaty Irma Suryani Siagian Sembiring, Chory Vevayosa Br Sembiring, Rinawati Sembiring, Rinawati Silitonga, Evawani M. Simanjorang, Elfrida Simanullang, Elysa Sinaga , Lia Rosa Veronika Sinaga, Janno Sinaga, Lia Rosa Veronika Sinaga, Taruli Rohana Sinurat , Astriatalita Lastiar Sipayung, Rosetty Sitorus, Mido E Sitorus, Mido Ester Sitorus, Mido Ester. J. Surya Fahmi Fahmi Syafitri, Henny Tarigan , Frida Lina Tarigan, Yenni Gustiani Togatorop, Lamtiar Betty Toni Wandra Winda Ningsih Sitompul Winda Permata Sari Zulfendri Zulfendri