Claim Missing Document
Check
Articles

Pemberian Istirahat Pendek Mampu Menurunkan Kelelahan Subjektif Pekerja Petani Kelapa I Wayan Gede Suarjana; Maxie Moleong; Richard Andreas Palilingan; Glorya Rumerung; Hairil Akbar
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 1 (2023): Volume 3 Nomor 1 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.316 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i1.9184

Abstract

ABSTRACT Each process and stage in processing coconut into copra has a different and unnatural work attitude and is carried out for a long time and can cause subjective fatigue symptoms and create a risky workload for copra farmer workers in the coconut husk stripping section. This study aims to determine the effect of giving short breaks on the work fatigue of kopra (coconut) farmer workers in Elusan Village. The research method used a quasi-experimental design with a non-equivalent pre-post control-group design. The sampling technique in this study is non-probability sampling using a purposive sampling technique. The samples in the study totaled 13 samples in each group. The study time is from November – December 2022. The research instrument used to assess work fatigue is from the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC). Data analysis using SPSS v.25 with Parametric Independent T-Test. The results showed that the subjective fatigue variable in the control group showed no meaningful difference (p>0.05) with a value of t = 6.72 and a value of p = 5.08. Subjective fatigue analysis in the intervention group showed that results differed meaningfully (p<0.05) with t values = 18.44 and p values = 0.00 and difference values before and after work = 13.00 (-54.07%). This means giving short breaks can lower subjective fatigue in copra farmers. Thus, it can be concluded that the research hypothesis is accepted and there is an effect of short breaks on the work fatigue of copra farmer workers in Elusan Village Keywords: Ergonomics, Work Physiology, Subjective Fatigue, A Coconut Farmer ABSTRAK Setiap proses dan tahapan dalam pengolahan kelapa menjadi kopra ini memiliki sikap kerja yang berbeda-beda dan tidak alamiah dan dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan dapat menyebabkan gejala kelelahan subjektif dan menimbulkan beban kerja yang beresiko bagi pekerja petani kopra bagian pengupasan sabut kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian istirahat pendek terhadap kelelahan kerja pekerja petani kopra (kelapa) di Desa Elusan. Metode penelitian yang digunakan quasi-eksperimen design dengan rancangan non-equivalent pre-post control-group design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian berjumlah 13 sampel pada masing-masing kelompok. Waktu penelitian pada Bulan November – Desember 2022. Instrumen penelitian yang digunakan untuk menilai kelelahan kerja yaitu dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC). Analisis data menggunakan SPSS v.25 dengan uji Parametrik Independent T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kelelahan subjektif pada kelompok kontrol menunjukkan hasil tidak berbeda bermakna (p>0,05) dengan nilai t = 6,72 dan nilai p = 5,08. Analisis kelelahan subjektif pada kelompok intervensi menunjukkan bahwa hasil berbeda bermakna (p<0,05) dengan nilai t = 18,44 dan nilai p = 0,00 dan nilai selisih sebelum dan sesudah bekerja = 13.00 (-54,07%).  Pemberian istirahat pendek dapat menurunkan kelelahan subjektif pada petani kopra. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima dan terdapat pengaruh istirahat pendek terhadap kelelahan kerja pekerja petani kopra di Desa Elusan. Kata Kunci: Ergonomi, Fisiologi Kerja, Kelelahan Subjektif, Petani Kelapa 
Analisis Potensi Bahaya dengan Menggunakan Metode (JSA) pada Pekerja di Ruang Produksi Departemen Spining I PT Kabana Textile Industries Kab Pekalongan : Analysis of Potential Hazards Using the Method (JSA) for Workers in the Production Room of the Spining I Departmen PT Kabana Textile Industries, Pekalongan Jaya Maulana Jaya Maulana; Ristiawati Ristiawati; Dewi Nugraheni Restu Mastuti Dewi Nugraheni Restu Mastuti; Bondan Tetuka wijatnaka; Hairil Akbar
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 4: APRIL 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i4.3269

Abstract

Latar belakang: PT. Kabana Textile Industri terletak di Jalan Raya Spait km 10 Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, merupakan perusahaan pemintalan yang berada di pekalongan yang dalam prosesnya mengedepankan manajemen mutu yang sesuai dengan standar ISO 9001. Produksi yang dihasilkan PT. Kabana Textile Industri adalah benang. Mulai dari polyster, rayon dan benang campuran tetiron. Kapasitas produksi benang per bulan PT. Kabana Textile Industries sebanyak 4.000 bale. Di unit spining 1 menggunakan alat-alat canggih yang dalam penggunaannya bisa menimbulkan potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti tangan tergores, tangan terjepit, tertimpa benda yang berat, tubuh tertubruk benda berat, terjatuh dari ketinggian, serta terpeleset yang dapat mengakibatkan risiko luka gores, luka memar, luka serius, patah tulang atau bahkan dapat menyebabkan kematian. Karena itu, diperlukan adanya analisis potensi bahaya dan risiko untuk meminimalisir kecelakaan kerja yaitu dengan metode Job Safety Analysis (JSA). Dalam metode ini, potensi bahaya dan risiko di nilai tingkat risikonya. Penilaian risiko terdiri dari low risk, medium risk, high risk, hingga extreme risk. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode ini, terdapat beberapa langkah pekerjaan yang menimbulkan risiko yang extreme seperti lua serius yang dapat menyebabkan kematian serta patah tulang. Sehingga diperlukan tindakan pengendalian seperti memberikan pelatihan kepada pekerja sebelum pekerja emlakukan pekerjaannya agar pekerjaannya dapat berjalan dengan baik dan benar serta menggunakan alat pelindung diri (APD) secara lengkap.
Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas XII SMA Agustin; Hairil Akbar; Sitti Nurul Hikma Saleh
Media Publikasi Penelitian Kebidanan Vol. 6 No. 1: MARET 2023
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Dismenore yang terjadi pada saat menstruasi dipengarui oleh beberapa factor, salah satunya akibat terapapar asap rokok. Nikotin salah satu senyawa yang terkandung pada asap rokok merupakan vasokonstriktor yang berefek menurunkan aliran darah ke endometrium yang mana hal ini sering terjadi pada wanita yang dismenorea. bertujuan untuk menganalisis paparan asap rokok dengan kejadian dismenorea pada siswa SMA kelas XII. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bolaang Uki, teknik pengambilan sampel menggunkan total sampling di mana semua populasi dijadikan sampel. Total sampel berjumlah 83 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunak uji Chi-square dengan derajat kemaknaan: (α = 0.05). Hasil penelitian: bahwa ada hubungan yang signifikan antara keterpaparan asap rokok dengan kejadian nyeri dismenorea pada sisiwi kelas XII di SMA Negeri 1 bolaang Uki. Sebagian besar siswi kelas XII SMA Negeri Bolaang Uki berusi 17 tahun dengan proporsi 56,6%. paparan asap rokok pada responden cukup tinggi hingga mencapai proporsi sebesar 88%. sebagain besar responden mengalami nyeri sedang (48,2%), serta telah terjadi skala nyeri berat dengan distribus sebesar 19.3 %. Kesimpulan: paparan asap rokok pada siswi dapat menyebabkan keadaan nyeri pada saat megalami dimenore, sebisa mungkin siswi menghindari asap rokok agar megurangi risiko nyeri pada saat dismenore.
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETANI PENYEMPROT PESTISIDA DI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Fachry Rumaf; Hairil Akbar; Henny Kaseger; Muhammad Asriadi; Jaya Maulana; I Wayan Gede Suarjana
Preventif Journal Vol 7, No 2 (2023): Preventif Journal
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya penggunaan produk pestisida berdampak negatif terhadap tenaga kerja petani berupa pencemaran yang berujung pada keracunan pestisida. Salah satu langkah yang dapat dilakukan petani untuk mencegah keracunan pestisida adalah dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti masker, kaca mata, topi, baju khusus, sepatu khusus, dan sarung tangan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap penggunaan APD pada petani penyemprot pestisida di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross sectional study. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan November sampai Desember 2022 di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang berada di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow dan jumlah sampel sebanyak 32 petani. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan (p-value=0,038), sikap (p-value=0,012), dan tindakan (p-value=0,029) berhubungan terhadap penggunaan APD pada petani penyemprot pestisida di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Disarankan agar pemerintah kabupaten melaksanakan program pelatihan bagi petani tentang bahaya pestisida dan prosedur operasi standar penggunaan pestisida yang aman. Selain itu, edukasi tentang tanda bahaya dan pentingnya penggunaan APD saat menyemprot pestisida. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, APD, Petani, Pestisida
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PETANI DI DESA LOBONG KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Jefri Monoarfa; Hairil Akbar; Muhammad Asriadi; Christien Gloria Tutu; Herlina Magdalena
Preventif Journal Vol 7, No 2 (2023): Preventif Journal
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak                                                                                                                       Kecelakaan kerja adalah hal krusial yang perlu mendapatkan perhatianoleh para pekerja agar dapat bekerja secara optimal sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan aman, nyaman, dan terjaga.Secara statistik global, jumlah kematian akibat kecelakaan kerja mencapai lebih dari 2,78 juta orang setiap tahunnya, dimana dua pertiga (2/3) terjadi di negara-negara Asia.Desa lobong merupakan salah satu yang mayoritas masyarakat bertani nenas terbanyak di Kabupaten Bolaang Mongondow dan berdasarkan hasil survei bahwa banyak petani di Desa lobong sering mengalami kecelakaan kerja baik yang luka ringan maupun yang berat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan perilaku dengan kecelakaan kerja pada petani di Desa Lobong Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Lobong Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang tinggal di Desa Lobong dan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil Uji Chi-Squaremenunjukkan bahwa pengetahuan (p value=0,004) dan sikap (p value=0,015) berhubungan dengan kecelakaan kerja pada petani. Diharapkan kepada pemerintah Desa Lobong agar dapat memberikan sosialisasi tentang kecelakaan kerja kepada petani agar petani dapat menambah pengetahuan mereka. <w:LsdException Locked="fals
Multifaset Determinan Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara Wulandari Wulandari; Fitri Rahayu; Darmawansyah Darmawansyah; Hairil Akbar
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v8i1.233

Abstract

Stunting  adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita. Dampak stunting  adalah terganggunya  perkembangan  otak,  kecerdasan,  gangguan  pertumbuhan  fisik,  dan  gangguan metabolisme dalam tubuh. WHO memperkirakan terdapat 162 juta balita  pendek, jika tren berlanjut tanpa upaya penurunan, diproyeksikan akan menjadi 127 juta. Kasus Stunting  di  Puskesmas  Kerkap tertinggi  di  Kabupaten  Bengkulu  Utara  sebesar  18,75%. Balita  stunting  pada Maret 2018 sebanyak 68 balita (18,84%) dan pada Juni 2018 sebanyak 45 balita (18,75). Implementasi program 1000 HPK telah dilaksanakan namun kasus stunting masih tinggi  di  Wilayah  Kerja  Puskesmas  Kerkap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui multifaset determinan kejadian stunting pada  balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Metode penelitian ini adalah kuantitatif  dengan  desain  cross  sectional.  Veriabel  Penelitian  ini  adalah  variabel  indenpenden (ASI  Ekslusif,  Sanitasi  Lingkungan,  Pemanfaatan  Pelayanan  Kesehatan,  Praktik Kebersihan/Hygiene,  Riwayat  Penyakit  Infeksi,  Budaya  dan  asupan  energi)  dan  Variabel depedenden (Kejadian Stunting). Analisis data dilakukan secara bertahap yaitu analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eksklusif  (p=0,002), Sanitasi Lingkungan (p=0,008), Praktik kebersihan hygiene (p=0,000), riwayat penyakit infeksi (p=0,000) dan budaya (p=0,001) dengan stunting pada Balita. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pelayanan kesehatan (p=1,000) dengan stunting pada Balita. Penelitian ini menyimpulkan variabel penyakit infeksi merupakan faktor resiko yang paling dominan terhadap kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Diharapkan ibu-ibu yang memiliki balita. Disarankan untuk ibu balita untuk memberikan ASI secara eksklusif, meningkatkan akses sanitasi lingkungan, PHBS, akses informasi  kesehatan, dan pengobatan segera bagi balita yang mengalami diare dan ISPA.
Analisis Nyeri Rhematoid Arthritis Dengan Kemandirian ADL Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tungoi Hairil Akbar; Dalia Novitasari; Riswan Riswan; Eko Budi Santoso
Bali Health Published Journal Vol. 5 No. 1 (2023): Juni : Bali Health Published Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47859/bhpj.v5i1.295

Abstract

Background: Arthritis, better known as rheumatism, is a disease that attacks the joints and surrounding structures. Society often perceives rheumatism as a trivial disease because it does not cause death, even though if it is not treated immediately, rheumatism can cause abnormal limb function, ranging from lumps, stiff joints, and walking difficulty, to lifelong disability. Based on data from the Tungoi Health Center in 2022 the number of patients affected by rheumatoid arthritis was 127 people which was among the 10 highest number of diseases in the Tungoi Health Center. The study aimed to analyze the relationship between rheumatoid pain and the level of independence of the elderly in the working area of the Tungoi Health Center. Methods: This study used a cross-sectional study approach. The location of the research was the Tungoi Health Center in October 2022. The study population consisted of patients seeking treatment in the working area of Tungoi Health Center with the number of study samples obtained was 92 patients using total sampling. Data analysis was carried out using the chi-square test. Results: the study showed that there was a relationship between rheumatoid pain and the level of independence in the elderly with a value of ? = 0.000. Conclusion: There was a relationship between rheumatoid pain and the level of independence of the elderly in the working area of the Tungoi Health Center. Suggestion: Health workers who are responsible for the Integrated coaching unit (POSBINDU) are to provide support to elderly families so that they participate regularly in the elderly programs provided by the Integrated coaching unit (POSBINDU) and Integrated Healthcare Center (POSYANDU).
Analisis Jenis Kelamin, Riwayat Alergi, dan Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Passi Barat Dalia Novitasari; Hairil Akbar; Agung Sutriyawan; Riswan; Herlina Magdalena
JURNAL KEPERAWATAN CIKINI Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Keperawatan Cikini
Publisher : JURNAL KEPERAWATAN CIKINI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55644/jkc.v4i1.104

Abstract

Latar Belakang: Dermatitis saat ini masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Data epidemiologi di Indonesia tahun 2017 memperlihatkan bahwa 97% dari 389 kasus penyakit kulit adalah dermatitis kontak, sebanyak 66,3% dari kasus tersebut adalah dermatitis kontak iritan dan 33,7% adalah dermatitis kontak alergi. Berdasarkan data di Puskesmas Passi Barat tahun 2022 penyakit dermatitis merupakan penyakit dengan jumlah penderita tertinggi di urutan ke-5 pada tahun 2022 yaitu sebanyak 162 orang. Tujuan: Menganalisis hubungan jenis kelamin, riwayat alergi dan personal hygiene dengan kejadian dermatitis di wilayah kerja Puskesmas Passi Barat. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional.  Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang berkunjung di Puskesmas Passi Barat dan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Tehnik pengambilan sampel yaitu simple random sampling menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa personal hygiene (r value=0,000) berhubungan dengan kejadian dermatitis, sedangkan jenis kelamin (r value=0,082) dan riwayat alergi (r value=0,181) tidak berhubungan dengan kejadian dermatitis. Simpulan: Terdapat hubungan personal hygiene dengan kejadian dermatitis sedangkan jenis kelamin dan riwayat alergi tidak berhubungan dengan kejadian dermatitis di wilayah kerja Puskesmas Passi Barat. Perlu adanya penyuluhan atau sosialisasi mengenai pentingnya menjaga PHBS dan penyebab dermatitis sehingga masyarakat dapat terhindar dari kejadian dermatitis
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Upai: Factors Associated with the Occurrence of Acute Upper Respiratory Infection in the Community in the Working Area of Upai Community Health Center Dalia Novitasari; Hairil Akbar; Henny Kaseger
Media Publikasi Penelitian Kebidanan Vol. 6 No. 2: SEPTEMBER 2023
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Di wilayah Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara dengan jumlah kematian akibat ISPA tertinggi sebesar 25.000 jiwa selama tahun 2015. Prevalensi ISPA di Indonesia sebesar 9,3% diantaranya 9,0% berjenis kelamin laki-laki dan 9,7% berjenis kelamin perempuan. Tujuan penelitian menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Upai. Jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancang bangun cross sectional. Populasi seluruh masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Upai. Besar sampel adalah 50 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu Simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa paparan asap rokok (p value=0,000), ventilasi (p value=0,035), dan kepadatan hunian (p value=0,000) berhubungan dengan kejadian ISPA pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Upai. Diharapkan kepada seluruh Puskesmas di Kota Kotamobagu untuk menjalin kerja sama lintas sektor dan melakukan penyuluhan kepada Mmsyarakat mengenai faktor faktor yang dapat mengakibatkan kejadian ISPA.
Faktor resiko kejadian diabetes melitus (DM) pada tingkatan usia produktif (15-60 Tahun) Anisah Maulida; Jaya Maulana; Nur Lulu Fitriyani; Hairil Akbar
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 1 (2023): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v14i1.330

Abstract

Diabetes Melitus meupakan penyakit degeneratif yang disebabkan oleh adanya perubahan fungsi organ dan gangguan pelepasan hormon. Selain itu, jenis penyakit diabetes melitus cakupan penderita mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2015 Indonesia berdiri pada posisi ketujuh dengan jumlah penderita sebanyak 10 juta jiwa. Jumlah penderita DM ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2040, yaitu sebanyak 16,2 juta jiwa penderita, dapat diartikan bahwa akan terjadi suatu peningkatan penderita yang dapat dihitung sebanyak 56,2% pada periode tahun 2015 – 2040 dan kian tahun mulai menyerang pada generasi lebih muda atau usia produktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari, mengetahui dan menelaah artikel penelitian yang kemudian dilakukan studi literrature review, sehingga dapat disebut dengan kajian litterature review. Hasil kajian literrature review dapat ditemukan mengenai faktor resiko kejadian diabetes melitus seperti, obesitas, stress, aktivitas fisik, kebiasaan makan fast – food (pola makan), IMT, dan kebiasaan merokok. Hal tersebut merupakan faktor – faktor yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan menganggu efektivitas hormon insulin sehingga timbulah penyakit diabetes melitus. Selain itu juga terdapat faktor alami yang tidak dapat diubah seperti, genetik ataupun keturunan dari orang tua yang memiliki riwayat penyakit diabetes.
Co-Authors ', Darmawansyah A. Suyatni Musrah Abdul Malik Darmin Asri Abi Bakring Balyas Abil Rudi Abubakar Yakubu Abbani Agustin Agustin Ana Satria Andi Asliana Sainal Anisah Maulida Antonius Adolf Gebang Arif Rahman Jabal Arini Ratnasari Asmarani Harma Asmiati Asmiati Bambang Herianto Talamati Bondan Tetuka wijatnaka Christien Gloria Tutu Christien Gloria Tutu Christien Gloria Tutu Christien Gloria Tutu Dalia Novitasari Dared Gesang Sukmana Darmin Darmin Darmin Darmin, Darmin Dewi Nugraheni Restu Mastuti Dyah Suryani Eko Budi Santoso Eko Budi Santoso Eko Budi Santoso Eko Maulana Syaputra Fachry Rumaf Fachry Rumaf Faramita Mamonto Fauzan, Moh. Rizki Fidela Amadea Dyna Setyaji Fitri Rahayu Glorya Rumerung Hamzah B Hamzah B Hardi Hardi Henny Kaseger Henny Kaseger Henny Kaseger Heriyana Amir Herlina Magdalena Herlina Magdalena Hizriansyah Hizriansyah I Wayan Bennardy Gunadarma I Wayan Gede Suarjana Inda Pusvitasari Ivan Permana Putra Jaya Maulana Jefri Monoarfa Krisdayanti Goni Kuna, Moh. Rasyid La Ode Reskiaddin Langingi, Ake Royke Calvin Lestari, Mariati Indah Linda Suwarni Mappa, Moh. Rivaldi Maretalinia Maretalinia Maretalinia Maretalinia Masni Matius Paundanan Matius Paundanan, Matius Mauliadi Ramli Maxie Moleong Muhammad Asriadi Muhammad Asriadi Mutmainnah Latief Muzayyana Muzayyana Muzayyana Nathasya Rizkyana Riyadi Ni Wayan Dimkatni Ningsih, Suci Rahayu Novega Novega Nur Halisa Dolot Nur Lu’lu Fitriyani Palilingan, Richard Andreas Putra Jufriandi Mokodompit Putra Jufriyandi Mokodompit Retno Ayu Safitri Ristiawati Riswan Riswan Riswan Rolef Rumondor Sarman Serly ku’e Sitti Nurul Hikma Saleh Sitti Rahma Soleman Strahmawati Hamzah Sutriyawan, Agung Suyitno Suyitno Toemon, Agnes Immanuela Windi Astuti Wulandari Yeni Yeni Yusril Sindring