Ikan Tuna merupakan jenis pelagis besar, industry pengolahan ikan tuna menghasilkan produk samping, salah satunya minyak ikan. Minyak ikan kaya akan PUFA (EPA dan DHA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil asam lemak, kandungan logam berat, kejernihan, dan nilai oksidasi minyak ikan tuna mentah, menentukan campuran minyak ikan tuna murni dengan penambahan nilai antioksidan dan mengetahui pengaruh pengemasan botol kaca selama penyimpanan. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah karakterisasi minyak ikan tuna mentah dan pemurnian menggunakan metode degumming dan bleaching. Tahap kedua adalah penambahan antioksidan alfa-tokoferol (0,4%; 0,6%; 0,8%), minyak zaitun (5%, 15%, 25%, 35%, 45%), minyak dedak padi (5%, 15 %, 25%, 35%, 45%), kemudian diuji menggunakan metode real-time pada suhu kamar. Perlakuan terbaik pada minyak ikan tuna tahap kedua disimpan dalam berbagai botol kaca dengan metode schaal oven test selama 12 hari. Hasil kandungan asam lemak tertinggi pada minyak ikan tuna mentah, minyak zaitun, dan minyak dedak padi berturut-turut adalah DHA, asam oleat, dan asam oleat. Residu logam berat merkuri memenuhi standar SNI, tingkat kejernihan lebih dari 70%, dan nilai parameter oksidasi memenuhi standar IFOS. Perlakuan terbaik minyak ikan tuna murni selama penyimpanan menggunakan metode real-time pada suhu kamar yang memenuhi standar IFOS adalah campuran 0,6% α -tokoferol. Perlakuan terbaik minyak ikan dalam kemasan botol kaca dengan metode schaal oven test yang memenuhi standar IFOS adalah botol kaca warna coklat.