Preeklamsi merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas pada 5-10% kehamilan di dunia. Berdasarkan etiologi dan perjalanan penyakitnya, telah dikembangkan skrining melalui identifikasi faktor risiko awitan dini preeklamsi pada wanita hamil sebelum usia kehamilan 20 minggu. Di Indonesia, skrining telah dilaksanakan menggunakan pedoman skrining buku KIA secara manual. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan sistem informasi skrining faktor risiko preeklamsi berbasis multiplatform. Digitalisasi skrining preeklamsi ini dilakukan dengan membangun sistem informasi dengan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) model Waterfall. Tahapan pengembangan sistem dimulai dari analisis, perancangan, implementasi, pengujian, dan perawatan. Sistem dibangun berbasis multiplatform agar aplikasi dapat digunakan di beberapa sistem operasi yang berbeda. Sistem informasi skrining preeklamsi dikembangkan sebagai aplikasi untuk melakukan skrining preeklamsi dan mendokumentasikan secara digital oleh tenaga kesehatan khususnya bidan. Aplikasi yang dikembangkan terdiri dari aplikasi admin berbasis Web yang digunakan oleh penanggungjawab program skrining preeklamsi untuk mengelola data pengguna, data puskesmas, data bidan, data rekapitulasi pasien dan laporan. Sedangkan aplikasi bidan bebasis mobile digunakan oleh bidan yang bertanggungjawab langsung terhadap pasien dalam satu wilayah kerja puskesmas untuk melakukan skrining faktor risiko preeklamsi, input data, observasi dan mendokumentasikan hasil observasi. Digitalisasi skrining faktor risiko preeklamsi dikembangkan untuk memudahkan tenaga kesehatan dalam melakukan skoring dan pendokumentasian faktor risiko preeklamsi.