Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Hubungan Manajemen Pengelolaan Stress Kerja dengan Kesehatan Mental pada Perawat dan Dokter di Ruang Rawat Inap Jiwa di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan: Analysis of the Relationship between Work Stress Management and Mental Health in Nurses and Doctors in the Mental Inpatient Room at Dadi Mental Hospital, South Sulawesi Province Azizah, Nur; Ikhtiar, Muhammad; Muchlis, Nurmiati
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 1 (2025): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i1.1929

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Stress kerja merupakan salah salah pemicu penurunan kesehatan mental yang akan terjadi pada tenaga kesehatan yang bertugas di instalasi rawat inap jiwa baik dari perawat maupun dokter. Perawat kesehatan jiwa lebih menitik beratkan pada kesehatan mental pasien tanpa mengesampingkan keadaan jasmaniahnya. kondisi mental pasien yang labil mengharuskan perawat untuk bersikap sabar  dalam melakukan berbagai macam peranan untuk mengetahui berbagai macam kebutuhan pasien.        Tujuan: untuk mengetahui manajemen pengelolaan stress kerja dengan kesehatan mental perawat dan dokter rawat inap jiwa di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan. Metode: penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 104 responden. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Ada hubungan antara Stress kerja nilai (p=0,055), Problem Focused Coping (p=0,032), Sedangkan Tidak ada hubungan antara Emotional Focused Coping (p=0,336) terhadap kesehatan mental. Dengan stress kerja perawat dan dokter masuk dalam kategori berat berat sehingga diharapkan RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan memperhatikan Kesehatan mental pihak pihak yang terkain seperti, petugas medis, perawat dan dokter penanggungjawab. Kesimpulan: adanya hubungan antara stress kerja dan kefokusan terhadap masalah dengan Kesehatan mental. Sedangkan tidak adanya hubungan antara kefokusan terhadap emosi dengan Kesehatan mental. ABSTRACT Background: Work stress is one of the triggers for mental health decline that will occur in health workers who work in inpatient mental health installations, both nurses and doctors. Mental health nurses focus more on the mental health of patients without ignoring their physical condition. The unstable mental condition of patients requires nurses to be patient in carrying out various roles to find out the various needs of patients. Objective: to determine the management of work stress management on the mental health of nurses and inpatient mental health doctors at Dadi Regional Hospital, South Sulawesi Province. Method: quantitative research with a cross-sectional study approach. The number of samples was 104 respondents. The sampling technique was purposive sampling. Data analysis used univariate and bivariate analysis. Results: There is a relationship between Work Stress value (p = 0.055), Problem Focused Coping (p = 0.032), while there is no relationship between Emotional Focused Coping (p = 0.336) to mental health. With the work stress of nurses and doctors included in the heavy category, it is expected that RSKD Dadi, South Sulawesi Province will pay attention to the mental health of the parties involved, such as medical personnel, nurses and doctors in charge. Conclusion: there is a relationship between work stress and focus on problems with mental health. While there is no relationship between focus on emotions with mental health.
Hubungan Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan Kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Produktivitas kerja di PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port Yayat, Hidayat; Sitti Fatima; Muhammad Ikhtiar
Window of Public Health Journal Vol. 5 No. 5 (2024)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v5i5.713

Abstract

Standard operating procedure atau biasa disingkat SOP merupakan panduan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar. Penggunaan SOP dalam organisasi bertujuan untuk memastikan organisasi beroperasi secara konsisten, efektif, efisien, sistematis dan terkelola dengan baik, untuk menghasilkan produk yang memiliki mutu konsisten sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap pekerja terhadap penerapan standar operasional prosesur dengan kejadian penyakit akibat kerja dan produktivitas kerja pada pekerja di PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun 2022.Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling dengan jumlah 77 responden. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95% (alpha=0.05). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara sikap pekerja terhadap  penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) diperoleh bahwa nilai p value=0.919>0.05 dan ada hubungan antara sikap pekerja terhadap penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan produktivitas kerja yang sangat baik diperoleh bahwa nilai p value=0.001<0.05 di PT. Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Makassar New Port Tahun 2022.Penelitian ini menyarankan agar pekerja lebih meningkatkan sikap patuh terhadap prosedur untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri, memberlakukan sistem hukuman bagi pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan prosedur, karena bekerja sesuai dengan prosedur akan membuat pekerjaan lebih cepat dan singkat dalam mecapai target perusahaan.
Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep Muhammad Fachrul Saleh; Muhammad Ikhtiar; Nasruddin Syam
Window of Public Health Journal Vol. 5 No. 6 (2024)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v5i6.2050

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 2020, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat 9.325 kasus tuberkulosis Paru, dengan 5.587 kasus pada laki-laki dan 3.738 kasus pada perempuan. Angka penyakit tuberkulosis paru di Sulawesi selatan terus meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana variabel independen, yaitu kondisi fisik rumah, seperti pencahayaan dan ventilasi, kepadatan rumah, riwayat kontak serumah, dan kebiasaan merokok, berhubungan dengan variabel dependen, yaitu kasus tuberkulosis. Penelitian ini menggunakan analisis observasional dengan pendekatan cross-sectional study  Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 146.  Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara ventilasi dengan kejadian tuberkulosis (p = 0,001 <  = 0,05), pencahayaan dengan kejadian tuberkulosis (p = 0,000 <  = 0,05), kepadatan hunian dengan kejadian tuberkulosis (p = 0,004 <  = 0,05), kontak serumah dengan kejadian tuberkulosis (p = 0,018 <  = 0,05), kebiasaan merokok dengan kejadian tuberkulosis (p = 0,001 <  = 0,05). Untuk masyarakat diharapkan membuat vetilasi yang sudah sesuai dengan aturan rumah sehat, mempunyai kesadaran untuk memperhatikan kondisi fisik rumah seperti pencahaan agar memenuhi syarat serta diharapkan diharapkan agar berhenti merokok karena rokok dapat membuat kekebalan tubuh menurun dan mudah terkena penyakit tuberkulosis.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Kunjung Kembali Melalui Kepuasan Pasien di Puskesmas Manimpahoi dan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai: The Effect of Service Quality on Revisit Interest Through Patient Satisfaction at the Manimpahoi and Pulau Sembilan Health Centers in Sinjai Regency Alfriana, A. Titien; Ikhtiar, Muhammad; Hamzah, Wardiah
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 1 (2025): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i1.1950

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang harus dikelola baik dengan mengimplementasikan standar pelayanan yang bermutu dan berkualitas, sehingga pasien merasa puas. Kepuasan pasien atas pelayanan juga akan mempengaruhi pola perilaku seperti minat kunjung kembali. Rendahnya tingkat kepuasan dan minat kunjung kembali menjadi tantangan bagi puskesmas untuk menjalankan fungsinya. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat kunjung kembali melalui kepuasan pasien di Puskesmas Manimpahoi dan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional ini dilaksanakan di Puskesmas Manimpahoi dan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai pada bulan April-Mei 2024. Terdapat 290 responden sebagai sampel penelitian dengan memenuhi kriteria sampel. Sumber data berasal dari data primer yang diperoleh dari wawancara dan pengisian lembar kuesioner.  Data penelitian diuji menggunakan partial least square (PLS) analysis. Hasil: Terdapat pengaruh langsung kualitas pelayanan pada indikator penampilan fisik yang signifikan p=0.000 terhadap kepuasan pasien dengan nilai koefisien 0.340. Terdapat pengaruh langsung kualitas pelayanan pada indikator penampilan fisik yang signifikan p=0.000 terhadap minat kunjung kembali pasien dengan nilai koefisien 0.361. Terdapat pengaruh kualitas pelayanan pada indikator penampilan fisik yang signifikan p=0.000 terhadap minat kunjung kembali melalui kepuasan pasien dengan nilai koefisien 0,082. Kesimpulan: Kualitas pelayanan pada indikator penampilan fisik memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung secara signifikan terhadap minat kunjung kembali melalui kepuasan pasien pada Puskesmas Manimpahoi dan Puskesmas Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai. ABSTRACT Background: The Public Health Center is a healthcare facility that must be managed well by implementing quality service standards, so that patients satisfied. Patient satisfaction with services will also affect behavior patterns such as patient loyalty. The low level of patient satisfaction and loyalty is a challenge for health centers to carry out their functions. Objective: To determine the effect of service quality on patient loyalty through patient satisfaction at the Public Health Center of Manimpahoi and Pulau Sembilan Sinjai Regency. Method: The quantitative research with a cross sectional design was conducted at the Public Health Center of Manimpahoi and Pulau Sembilan Sinjai Regency on April-May 2024. There were 290 respondents as a research sample that complied with the sample criteria. The data source comes from primary data obtained from interviews and questionnaire.  The research data were tested using partial least square analysis. Results: There was a direct effect of service quality in tangible indicator which was significant (p=0.000) on patient satisfaction with a coefficient value of 0.340. There was a direct effect of service quality in tangible indicator which was significant (p=0.000) on patient loyalty with a coefficient value of 0.361. There was an effect of service quality in tangible indicators which was significant (p=0.000) on patient loyalty through patient satisfaction with a coefficient value of 0.082. Conclusion: The service quality in tangible indicators has a significant direct and indirect effect on patient loyalty through patient satisfaction at the Public Health Center of Manimpahoi and Pulau Sembilan Sinjai Regency.
Implementasi Program Pelayanan Antenatal Care Terpadu Berdasarkan Permenkes Nomor 21 Tahun 2021 di Kota Parepare Tahun 2024: Implementation of the Integrated Antenatal Care Service Program Based on Permenkes Number 21 of 2021 in Parepare City in 2024 Nurfadilah, Dewi; Ikhtiar, Muhammad; Muchlis, Nurmiati
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 1 (2025): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i1.2007

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Antenatal Care Terpadu (ANC) adalah pelayanan kesehatan pada ibu hamil selama kehamilan yang dilakukan secara komprehensif dan berkualitas. Berdasarkan Permenkes Nomor 21 Tahun 2021, ibu hamil diharapkan mendapat pelayanan ANC minimal 6 kali (1 kali trimester 1, 2 kali di trimester 2, dan 3 kali di trimester 3). Standar pelayanan Antenatal Care (ANC) dapat dinilai berdasarkan indikator capaian K1 (kunjungan pertama ibu hamil) dan K6 (kunjungan ibu hamil minimal 6 kali). Tahun 2023 tercatat bahwa diantara 8 Puskesmas di Kota Parepare, Puskesmas Lakessi memiliki capaian K1 dan K6 tertinggi yaitu K1 sebesar 102,3% dan K6 sebesar 94,48% sedangkan Puskesmas Cempae memiliki capaian K1 dan K6 terendah yaitu K1 sebesar 75,2% dan K6 sebesar 14,75%.  Tujuan: Untuk menganalisis implementasi program pelayanan Antenatal Care Terpadu berdasarkan faktor input, proses, dan ouput di Kota Parepare dengan sampel Puskesmas Lakessi dan Puskesmas Cempae.  Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis konten. Hasil: Dari segi faktor input tentang kebijakan dan SOP, SDM, sarana dan prasarana, dana sudah memadai, sedangkan faktor proses tentang pendataan, pelayanan 10T, pencatatan dan pelaporan telah dilakukan sesuai standar meskipun masih kurang maksimalnya pendataan sasaran ibu hamil terutama di wilayah kerja Puskesmas Cempae akibat mobilisasi masyarakat dan rendahnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan sehingga output untuk capaian K1 dan K6 di Puskesmas Cempae belum mencapai target. Kesimpulan: Faktor input dan proses sudah memenuhi standar pada kedua puskesmas, namun masih kurang maksimalnya petugas dan mobilisasi serta kesadaran ibu hamil kurang di Puskesmas Cempae sehingga output belum tercapai.   ABSTRACT Background: Integrated Antenatal Care (ANC) is a health service for pregnant women during pregnancy that is carried out comprehensively and with quality. Based on Minister of Health Regulation Number 21 of 2021, pregnant women are expected to receive ANC services at least 6 times (1 time in trimester 1, 2 times in trimester 2, and 3 times in trimester 3). Antenatal Care (ANC) service standards can be assessed based on the achievement indicators K1 (first visit of pregnant women) and K6 (minimum 6 visits of pregnant women). In 2023, it was recorded that among the 8 Health Centers in Parepare City, Lakessi Health Center had the highest K1 and K6 achievements, namely K1 of 102.3% and K6 of 94.48%, while Cempae Health Center had the lowest K1 and K6 achievements, namely K1 of 75.2% and K6 of 14.75%.  Objective: To analyze the implementation of the Integrated Antenatal Care service program based on input, process, and output factors in Parepare City with samples of Lakessi Health Center and Cempae Health Center. Method: This type of research is qualitative research with a content analysis approach. Results: In terms of input factors regarding policies and SOPs, human resources, facilities and infrastructure, funds are adequate, while process factors regarding data collection, 10T services, recording and reporting have been carried out according to standards, although the data collection of pregnant women targets is still less than optimal, especially in the Cempae Health Center work area due to community mobilization and low awareness of pregnant women to check their pregnancies so that the output for K1 and K6 achievements at the Cempae Health Center has not reached the target. Conclusion: The input and process factors have met the standards in both health centers, but the officers are still less than optimal and the mobilization and awareness of pregnant women are lacking in the Cempae Health Center so that the output has not been achieved.
Peran Pemerintah Daerah Terhadap Pencapaian Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Raja Ampat: The Role of Local Government in Achieving Universal Health Coverage (UHC) in Raja Ampat Regency Rachman, Hamzah Hi; Ikhtiar, Muhammad; Rusydi, Arni Rizqiani
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 2 (2025): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i2.2021

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Universal Health Coverage (UHC) merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan. Selama ini UHC hanya dilihat dari cakupan kepesertaan JKN, padahal UHC memiliki dimensi yang lebih luas yaitu cakupan pelayanan, kualitas pelayanan, dan perlindungan finansial untuk kesehatan. Sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Presiden Joko Widodo menerbitkan instruksi presiden Nomor 8 Tahun 2017 tentang optimalisasi pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional untuk bupati dan walikota. Tujuan: Untuk menganalisis peran pemerintah daerah terhadap pencapaian Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Raja Ampat. Metode: Desain penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Raja Ampat. Informan dalam penelitian berjumalah 5 orang yaitu Asisten III Sekretariat Daerah, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Cabang BPJS Kesehatan dan Team Casemix RSUD Kabupaten Raja Ampat, serta masyarakat setempat yang menggunakan fasilitas kesehatan di Kabupaten Raja Ampat. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data kualitatif dengan reduksi, penyajian, dan verifikasi data. Hasil: Peran pemerintah daerah terhadap pencapaian Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Raja Ampat sudah sesuai Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2017, yaitu mengalokasikan anggaran UHC, memastikan seluruh penduduknya terdaftar dalam Program UHC, menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan sesuai standar kesehatan, memastikan Badan Usaha Milik Daerah telah mendaftarkan dan memberikan data yang lengkap dan benar terkait peserta UHC, memastikan terlaksananya pembayaran iuran jaminan kesehatan pada Badan Usaha Milik Daerah dan memberikan sanksi kepada Pemilik Usaha yang melanggar. Kesimpulan: Peran pemerintah daerah Kabupaten Raja Ampat telah melaksanakan optimalisasi pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional dalam mencapai Universal Health Coverage (UHC) sudah sesuai Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2017. ABSTRACT Background: Universal Health Coverage (UHC) is a health system that ensures every citizen in the population has equitable access to health services. So far, UHC has only been seen from the coverage of JKN membership, even though UHC has broader dimensions, namely service coverage, service quality, and financial protection for health. As a form of the government's seriousness in implementing the National Health Insurance Program for Healthy Indonesia Cards (JKN-KIS), President Joko Widodo issued Presidential Instruction No. 8/2017 on optimizing the implementation of the national health insurance program for regents and mayors. Objective: To analyze the role of local government in achieving Universal Health Coverage (UHC) in Raja Ampat Regency. Method: The research design used qualitative research. This research was conducted in Raja Ampat Regency. The informants in the study were 5 people, namely Assistant III of the Regional Secretariat, Head of the Health Office, Head of the BPJS Health Branch and the Casemix Team of Raja Ampat Regency Hospital, as well as local people who use health facilities in Raja Ampat Regency. The informants in this study were determined using purposive sampling technique. Qualitative data analysis with data reduction, presentation, and verification. Results: The role of the local government in achieving Universal Health Coverage (UHC) in Raja Ampat Regency is in accordance with Presidential Instruction No. 8/2017, namely allocating the UHC budget, ensuring that the entire population is registered in the UHC Program, providing health service facilities and infrastructure according to health standards, ensuring that Regional-Owned Enterprises have registered and provided complete and correct data related to UHC participants, ensuring the implementation of health insurance contribution payments to Regional-Owned Enterprises and imposing sanctions on violating Business Owners. Conclusion: The role of the Raja Ampat Regency government in optimizing the implementation of the national health insurance program in achieving Universal Health Coverage (UHC) is in accordance with Presidential Instruction No. 8/2017.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Remaja Putri Di SMAN 6 Bone Jumriani Arianti; Muhammad Ikhtiar; Masriadi; Muhammad Khidri Alwi; Nurul Ulfah Mutthalib
Window of Public Health Journal Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v6i1.2090

Abstract

Premenstrual syndrome is a collection of physical and psychological symptoms and behavioral changes that occur before or during menstruation. The prevalence of premenstrual syndrome in Indonesia is increasing, and around 80% of adolescent women experience premenstrual syndrome symptoms that can interfere with daily life. PMS symptoms can cause absenteeism, decreased academic achievement, and non-participation in physical activities, as well as causing significant social stress among female students. This type of research is quantitative with a cross-sectional approach. The population in this study were female adolescents at SMAN 6 Bone. The sampling technique used the stratified random sampling method with a sample size of 196 female students. The data analysis method used univariate, bivariate, and multivariate analysis. From the results of the study, it was found that there was a relationship between vitamin D intake and the incidence of premenstrual syndrome, namely p value = 0.013, there was a relationship between physical activity and the incidence of premenstrual syndrome, namely p value = 0.000, there was a relationship between sleep quality and the incidence of premenstrual syndrome, namely p value = 0.003. At the same time, family history had no relationship with the incidence of premenstrual syndrome, namely p value = 0.240. The variable with the greatest or dominant relationship with the incidence of premenstrual syndrome was physical activity, with a standardized coefficient Beta result of 0.267, which was more significant than other variables.
Hubungan Faktor Penggunaan Air Minum dengan Kejadian Stunting di Kelurahan Sapanang Kabupaten Pangkep: The Relationship between Drinking Water Use Factors and the Incidence of Stunting in Sapanang Village, Pangkep Regency Kaimuddin, Kaimuddin; Ikhtiar, Muhammad; Baharuddin, Alfina
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 1 (2025): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i1.1942

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Air minum yang tidak memenuhi syarat berasal dari sumber tidak memenuhi syarat, jarak sumber air terlalu dekat dengan jamban, air yang tidak di olah sebelum dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit infeksi pada anak yang berakibat terhambatnya penyerapan nutrisi. Hal ini terjadi karena air mengandung mikroorganisme patogen dan bahan kimia lainnya, menyebabkan anak mengalami penyakit diare dan EED. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara sumber air minum dan kejadian stunting di Kelurahan Sapanang, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan case-control. Sampel terdiri dari 126 balita, yang terdiri dari 63 balita stunting (kasus) dan 63 balita non-stunting (kontrol) yang dipilih secara acak sederhana (simple random sampling). Data primer diperoleh melalui kuesioner terkait sumber air minum, sementara data sekunder didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep. Analisis data mencakup analisis univariat untuk distribusi sampel, analisis bivariat dengan uji chi-square untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel, serta analisis multivariat untuk menentukan faktor dominan. Hasil: Kelayakan sumber air minum tidak ada hubungan signifikan dengan kejadian stunting (p-value = 0,821; OR = 0,814), lokasi sumber air minum tidak ada hubungan signifikan dengan kejadian stunting (p-value = 1,000; OR = 1,105) akses sumber air minum memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stunting (p = 0,035; OR = 2,459), kualitas bakteriologis sumber air minum tidak ada hubungan signifikan dengan kejadian stunting (p-value = 0,476; OR = 0,678). ABSTRACT Background: Drinking water that does not meet the requirements comes from an unqualified source, the distance of the water source is too close to the toilet, water that is not treated before consumption can cause infectious diseases in children which results in the inhibition of the absorption of nutrients. This happens because water contains pathogenic microorganisms and other chemicals, causing children to experience diarrhea and EED. Objective: To analyze the relationship between drinking water sources and the incidence of stunting in Sapanang Village, Bungoro District, Pangkajene and Islands Regency. Method: This study used an observational design with a case-control approach. The sample consisted of 126 toddlers, consisting of 63 stunted toddlers (cases) and 63 non-stunted toddlers (controls) selected by simple random sampling. Primary data were obtained through questionnaires related to drinking water sources, while secondary data were obtained from the Pangkep District Health Office. Data analysis included univariate analysis for sample distribution, bivariate analysis with the chi-square test to identify relationships between variables, and multivariate analysis to determine dominant factors. Results: The feasibility of drinking water sources has no significant relationship with the incidence of stunting (p-value = 0.821; OR = 0.814), the location of drinking water sources has no significant relationship with the incidence of stunting (p-value = 1.000; OR = 1.105), access to drinking water sources has a significant relationship with the incidence of stunting (p = 0.035; OR = 2.459), bacteriological quality of drinking water sources has no significant relationship with the incidence of stunting (p-value = 0.476; OR = 0.678).
Analisis Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pangkajene Kabupaten Sidrap: Analysis of the Five Pillars of Community-Based Total Sanitation (STBM) on the Incidence of Diarrhea in Toddlers in the Pangkajene Health Center Working Area, Sidrap Regency Septiani, Asny; Ikhtiar, Muhammad; S, Ikhram Hardi
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 1 (2025): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i1.1943

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Penyakit diare pada balita masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Diare pada balita dapat terjadi karena kondisi lingkungan buruk yang dapat memicu adanya habitat patogen, rendahnya sikap personal higiene ibu balita, dan kurangnya kebersihan rumah tangga serta makanan atau minuman yang dikonsumsi balita. Tujuan: Untuk menganalisis 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) terhadap kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pangkajene Kabupaten Sidrap. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik kolerasional dengan rancangan cross sectional dengan metode pengambilan sampel Purposive Sampling untuk memilih sampel secara selektif berdasarkan kriteria yang relevan dengan tujuan penelitian dan Penentuan Sampel menggunakan Rumus Lameshow untuk mengetahui jumlah sampel yang tidak diketahui. Hasil: Pilar 1 Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) memiliki hubungan dengan Kejadian Diare pada balita dengan nilai p-value 0,001, Pilar 2 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) memiliki hubungan dengan Kejadian Diare pada balita dengan nilai pvalue 0,000, Pilar 3 Pengelolaan Air Minum dan Makanan (PAMM-RT) memiliki hubungan dengan Kejadian Diare pada balita dengan nilai p-value 0,000, Pilar 4 Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PAMM-RT) memiliki hubungan dengan Kejadian Diare pada balita dengan nilai p-value0,000, Pilar 5 Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC-RT) memiliki hubungan dengan Kejadian Diare pada balita dengan nilai p-value 0,000. Kesimpulan: Pilar yang sangat berpengaruh terhadap kejadian diare adalah Pilar 1 Stop Buang Besar Sembaranag, diharapkan dalam Penelitian ini implementasi yang lebih optimal dan kolaborasi yang lebih kuat, diharapkan penerapan STBM dapat menurunkan kejadian diare pada balita secara signifikan dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sanitasi yang buruk. ABSTRACT Background: Diarrheal disease in toddlers is still a significant public health problem in Indonesia. One way to address this problem is by implementing Community-Based Total Sanitation (CBTS). Diarrhea in toddlers can occur due to poor environmental conditions that can trigger the presence of pathogenic habitats, low personal hygiene attitudes of mothers of toddlers, and lack of household hygiene and food or drinks consumed by toddlers. Objective: To analyze the 5 pillars of Community-Based Total Sanitation (CBTS) on the incidence of diarrhea in toddlers in the Pangkajene Health Center Working Area, Sidrap Regency. Method: This study used a collerational analytic research method with a cross sectional design with Purposive Sampling method to select samples selectively based on criteria relevant to the research objectives and Sample Determination using the Lameshow Formula to determine the number of unknown samples. Results: Pillar 1 Stop Open Defecation (BABS) has an association with the incidence of diarrhea in children under five with a p-value of 0.001, Pillar 2 Handwashing with Soap (CTPS) has an association with the incidence of diarrhea in children under five with a p-value of 0.000, Pillar 3 Drinking Water and Food Management (PAMM-RT) has an association with the incidence of diarrhea in children under five with a p-value of 0, 000, Pillar 4 Household Waste Management (PAMM-RT) has a relationship with the incidence of diarrhea in children under five with a p-value of 0.000, Pillar 5 Household Liquid Waste Management (PLC-RT) has a relationship with the incidence of diarrhea in children under five with a p-value of 0.000. Conclusion: The pillar that is very influential on the incidence of diarrhea is Pillar 1 Stop Buang Besar Sembaranag, it is expected that in this study more optimal implementation and stronger collaboration, it is expected that the implementation of STBM can significantly reduce the incidence of diarrhea in toddlers and create a healthier community and free from diseases caused by poor sanitation.
Pengaruh Konsumsi Makanan Atau Minuman Ultra Processed Terhadap Kejadian Kegemukan Pada Remaja Putri Di SMK-SMAK Makassar Maulidina, Putri Dwi; Muh. Khidri Alwi; Sitti Patimah; Muhammad Ikhtiar; Yusriani
Window of Public Health Journal Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v6i2.779

Abstract

According to the World Health Organization, obesity is a condition of excessive body weight or obesity that exceeds the body mass index. Obesity often occurs because the calories consumed are more than those burned through physical activities such as sports and others. Therefore, fat in the body accumulates which causes obesity. Obesity is the most common condition that can be experienced by children, adolescents or adults. A person who is at high risk of obesity is if he does not maintain a diet and does enough exercise. The purpose of this study was to determine the effect of consumption of ultra-processed foods or drinks on the incidence of obesity in female adolescents at SMK-SMAK Makassar. The type of research is a quantitative design with a cross-sectional study design. The population in this study were all female students in grade XI as many as 130 students with a sampling technique using the total sampling method. With a sample size of 130 students. The type of data analysis used was univariate and bivariate analysis with a logistic regression test using the SPSS application with a confidence level of 95% (0.05). The conclusion is that our thorough research process, including univariate and bivariate analysis with a logistic regression test using the SPSS application, has revealed a significant influence between the consumption of ultra-processed foods on the incidence of obesity in female adolescents in grade XI at SMK-SMAK Makassar, and equally importantly, there is no influence between the consumption of ultra-processed drinks on the incidence of obesity in female adolescents in grade XI at SMK-SMAK Makassar.
Co-Authors A. Rizki Amelia Abd. Gafur Abd. Gafur Adhe Sofyan Anas Agus Bintara Ahri, Reza Aril Aisyah Aisyah Alfina Baharuddin Alfina Baharuddin Alfiyah, Nilda Alfriana, A. Titien Amelia, Andi Rizki Ananda Putri, Nurul Andi Asrina Andi Emelda Andi Fitri Farwati Andi Multazam Andi Nurlinda Andi Rizki Amelia Andi Susilawaty, Andi Annisa Amalia Anzar, Reski Ayu AP, A. Rizki Amelia Aprilia, Suci Arman Arman Arman Arman Arman Arni Rizqiani Rusydi Asmawati Ahmad Asran, Asran Aswita Amir Ayu Puspitasari Ayu Puspitasari, Ayu Batara Lipu, Andi Varil Bintara, Agus Darliana Darwis Desy Trismayanti Dwi Fitri Ningsih Fachrin , Suharni A. Fachrin, Suharni a. Fadhilatul Jannah Tambipi Fatma Afrianty Gobel Fatma Afrianty Gobel Fatmah Afrianty Gobel Fatwa, M. Sullam Ferawati Ferawati Feri Feri Fitriani Mursyid Habo, Hasriwiani Haerana, Bs Titi Haeril Amir Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Hamzah, Wardiah Hardi Hardi, Hardi Harnia Harnia Harnia, Harnia Hartono, Rudy Harun, Rismayanti Hasanuddin Ishak Hasanuddin Ishak Haslina Haslinda Haslinda, Haslinda Hidayat Hidayat Hidayat Horax, Ronny Husaidah, Siti Husniar I Gusti Wayan Murjana Yasa Idris, Fairus Prihatin Ifka Daristi Ikhram Hardi S Imaduddin , Muh Fauzan Irmalasari, Fani Jais, Nurjhanna Jais Jumriani Arianti Kaimuddin Kaimuddin, Kaimuddin Latampung, Nursyachdewi Maisarah Basarang Mansur Sididi Mappau, Zrimurti Masriadi Masriadi, Masriadi Maudani, Andi Shaleha Maulidina, Putri Dwi Megantari, Sitti Hutami Muh. Khidri Alwi Muh. Pasca Rivaldi Muh. Rifo Rianto Muh. Saleh Jastam Muhammad Fachrul Saleh Muhammad Khidri Alwi Muhammad Saleh Muhammad Suharsono Muhammad Syadat Muthmainnah Muthmainnah Mutiara Abduh Muzhaffar, Andi Alif Nadya, Nur Namira Ilham Nasruddin Syam Nawir, Irma Nur Azizah Nur Fadhilah Rasyidi Nur Ulmy Mahmud Nurfadilah, Dewi Nurhaedar Jafar Nurjhanna Jais Nurmiati Muchlis Nurmisbahullah Nursyamsi Nursyamsi Nurul Alrahmi Nurul Ananda Putri Nurul Islamiyah Nurul Islamyah Nurul Ulfah Muttalib Nurul Ulfah Mutthalib Putra, Isharyadi Putri Tasmila Resky Rachman, Hamzah Hi Rahman Rahmasari, Ria Resky, Fauzan Resky, Fauzan Retno Ambrawati Reza Aril Ahri Reza Aril Ahri Reza Aril Ahri Riska Wahyuni Rismayanti Hasrum Riswan, Kanaya Alifia Ruslan La Ane, Ruslan S, Ikhram Hardi Sartika Septiani, Asny Septiyanti Sirajuddin Sitti Fatima Sitti Fatimah Sitti Hutami Megantari Sitti Patimah Sri Widyastuti Suci Aprilia Sudarman, Dirman Sudirman, Farah Zhafirah Suharni A. Fachrin Suharni A. Fachrin Suhermi Sumiaty SUNARTO Syahrul Basri Tenri Abeng, Andi Tias Nugraha, Ninik Trismayanti, Desy Ulfa Sulaeman Ummi Kalsum Nurais Ummu Saadah Amri Veithzal Rivai Zainal Wafiq Purnama Indah Yahya Thamrin Yayat, Hidayat YULIATI Yunus, Alma Awaliyah Yuridesi Nurani Putri Yusriani, Yusriani Yusuf, Rezky Aulia Zulfarhanah Andi Hamid Zulkifli Rahman, Zulkifli Zurriya, Junita Zurriyah, Junita