Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Perkembangan Histologi Jejunum Ayam Broiler yang Diberikan Suplemen Asam Butirat Purnata, I Dewa Nyoman Alit; Berata, I Ketut; Kardena, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (5) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.373 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.5.531

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis dan lama pemberian asam butirat terhadap struktur histologi jejunum ayam broiler. Penelitian ini menggunakan 24 sampel ayam broiler yang dibagi menjadi tiga perlakuan dosis yaitu P0 (kontrol) tanpa pemberian asam butirat, P1 1 gr asam butirat/kg pakan, P2 0,5 gr asam butirat/kg pakan. Pada minggu ke-1, 2, 3, dan 4 akan dinekropsi dua ekor ayam dan diambil bagian jejunumnya. Selanjutnya dibuat preparat histologi dengan metode pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Pemeriksaan histologi jejunum dilakukan untuk membandingkan panjang vili dan jarak antar vili antara perkelompok. Hasil penelitian menunjukkan dosis asam butirat berpengaruh nyata terhadap perkembangan panjang vili jejunum pada ayam broiler, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jarak antar vili. Pada panjang vili pemberian asam butirat dengan dosis 0,5 g/kg pakan menunjukkan pertumbuhan vili terbaik dari pada dosis pemberian asam butirat 1 g/kg pakan maupun kontrol. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lama pemberian asam butirat berpengaruh nyata terhadap panjang vili, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jarak antar vili.
Prevalensi Kasus Rabies dan Jumlah Gigitan Anjing pada Manusia di Kabupaten Badung, Bali Tahun 2015 Prabandari, Anak Agung Istri Vera; Kardena, I Made; Gunata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (5) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.701 KB)

Abstract

Rabies merupakan penyakit zoonosis yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat berakibat fatal. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus dari famili Rhabdovirus. Rabies menyerang semua spesies mamalia termasuk manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kasus rabies, jumlah gigitan anjing pada manusia serta pemetaan sebaran kasus rabies di Kabupaten Badung tahun 2015. Tingkat prevalensi rabies dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007. Pemetaan kasus dilakukan berbasis desa menggunakan program Quantum-GIS. Dalam penelitian ini data jumlah kasus anjing positif rabies diperoleh di Balai Besar Veteriner Denpasar (BBVet), jumlah gigitan anjing pada manusia diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, estimasi populasi anjing dan jumlah anjing yang tervaksinasi anti rabies di Kabupaten Badung diperoleh dari Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Badung serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali. Prevalensi kasus rabies di Kabupaten Badung pada tahun 2015 sebesar 0,02%, dan jumlah gigitan anjing pada manusia sebanyak 5.948 kasus gigitan, dengan rata-rata jumlah proporsi gigitan anjing pada manusia yang memperoleh VAR sebanyak 70% dan yang tidak sebanyak 30%. Pemetaan sebaran kasus rabies terjadi di 11 desa, yaitu di Desa Abianbase, Desa Kapal, Desa Mengwi, Desa Mengwitani, Desa Munggu, Desa Pererenan, Desa Werdi Bhuwana, Desa Benoa, Desa Kuta, Desa Tuban, dan Desa Blahkiuh.
Tingkat Kejadian Rabies Dan Pemetaan Status Desa Tertular di Kecamatan Mengwi, Badung, Bali Tahun 2015 Putri, Raden Roro Chandra Gita Soetarmono; Kardena, I Made; Gunata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (2) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.379 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kejadian rabies dan titik koordinat kejadian rabies di Kecamatan Mengwi periode 2015. Tingkat insiden rabies dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan program Microsoft Excel dan untuk keperluan pemetaan kasus digunakan software Quantum-GIS. Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis data yaitu data primer yang didapatkan dengan cara menentukan titik koordinat dimana ditemukannya lokasi kasus positif rabies pada anjing yang telah terkonfirmasi rabies di laboratorium dan data sekunder berupa data kasus anjing rabies dan jumlah populasi anjing di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Tingkat kejadian rabies di Kecamatan Mengwi periode Januari hingga Agustus 2015 sebesar 0,17%. Dari 20 desa yang ada di Kecamatan Mengwi enam desa di antaranya ditemukan kejadian rabies, yaitu pada April 2015 ditemukan di koordinat 115o 16’ 85” BT dan 8o 54’ 58” LS yang berada di Desa Mengwi, pada Mei 2015 ditemukan di titik 115o 16’ 15” BT dan 8o 56’ 71” LS yang berada di Desa Mengwitani, pada Juli 2015 ditemukan di tiga titik berbeda yaitu di koordinat 115o 17’ 66” BT dan 8o 57’ 78” LS yang berada di Desa Kapal, 115o 17’ 50” BT dan 8o 59’ 26” LS yang berada di Desa Abianbase, koordinat 115o 12’ 46” BT dan 8o 62’ 25” LS yang berada di Desa Munggu, sedangkan pada Agustus 2015 kejadian rabies ditemukan di dua titik yang berbeda yaitu di koordinat 115o 15’ BT dan 8o 59’ LS yang berada di Desa Abianbase, koordinat kedua ditemukan di 115o 17’ 75” BT dan 8o 52’ 30” LS yang berada di Desa Werdi Bhuwana.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Batang kelor (Moringa oleifera) Terhadap Perubahan Histopatologi Hati Tikus Wistar yang Diinduksi Aloksan Lada Salasa, Patrisius Yanuaris; Setiasih, Ni Luh Eka; Kardena, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (4) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.598 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit batang kelor (Moringa oleifera) terhadap gambaran histopatologi hati tikus wistar yang diinduksi aloksan. Sebanyak 24 ekor tikus jantan berumur 2-3 bulan dengan bobot sekitar 150-200 gr digunakan dalam penelitian ini, tikus diadaptasikan selama 1 minggu, dikelompokan secara acak menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor. Kelompok I (P0) sebagai kontrol (tikut sehat) diberikan aquades steril 1ml, kelompok II (P1) sebagai kontrol negative diberikan aloksan dosis 125mg/kgBB, kelompok III (P2) sebagai kontrol positif diberikan glibenklamid dosis 0,045mg/ekor, kelompok IV (P3) diberikan ekstrak kulit batang kelor dosis 100mg/kgBB, kelompok V (P4) diberikan ekstrak kulit batang kelor (M.oleifera) dosis 200 mg/kgBB, kelompok VI diberikan ekstrak kulit batang kelor (M.oleifera) dosis 400 mg/kgBB. Organ hati tikus wistar pada semua kelompok perlakuan diambil untuk dibuat sediaan histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap gambaran mikroskopis hati yang meliputi perubahan berupa: perdarahan, degenerasi vakuola dan nekrosis. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak kulit batang kelor (Moringa oleifera) dosis 100 mg/kgBB, dosis 200 mg/kgBB dan dosis 400 mg/kgBB tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap gambaran histopatologi tikus wistar yang diinduksi aloksan. Hal ini menunjukkan pemberian ekstrak kulit batang kelor tidak mempengaruhi gambaran histopatologi hati tikus diabetes mellitus.
Pendekatan Psikoneuroimunologi dalam Penanganan Penyakit Hewan Kardena, I Made; Putra, Tri Adi; Septiani, Nur Hanifah; Ningrat, Dewa Ayu Widia Kusuma; Utama, Putu Dede Yudi; Damayanthi, I Dewa Gde Tara; Siswanto, Ferbian Milas
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (2) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.66 KB)

Abstract

Dokter hewan praktisi seringkali mengabaikan dampak psikologi hewan terhadap kondisi kesehatan hewan. Penatalaksanaan penyakit hewan selalu dikaitkan dengan tindakan medis veteriner. Namun kenyataannya timbulnya gejala klinis penyakit seperti anoreksia, diare, dan demam tidak selalu disertai dengan penyebab yang jelas. Hal ini kemungkinan besar terkait dengan kondisi psikologi hewan. Psikoneuroimunologi (PNI) merupakan cabang ilmu kedokteran yang merupakan gabungan dari ilmu psikologi, neurologi, endokrinologi serta imunologi yang memiliki paradigm sendiri. PNI mengkaji bagaimana sistem imun tubuh merespon keadaan homeostasis dan patologis dipengaruhi oleh keadaan psikologis. Hubungan otak dengan sistem imun terjadi melalui sel di HPA axis (hipotalamo-pituitary-adrenal axis), yang melibatkan hormon sitokin, dan melalui sel di jalur ANS (autonomic nervous system). Berbagai macam stresor ini akan mengaktifkan hipotalamus mensekresikan CRH, yang kemudian merangsang pituitary menghasilkan ACTH. ACTH kemudian berikatan dengan reseptornya di kelenjar adrenal untuk menginduksi sekresi Epinefrin (EPI) dan Norepinefrin (NE). Sudah dipahami bahwa limfosit memiliki reseptor untuk EPI dan NE sehingga stres ini akan mengakibatkan modulasi imunitas. Psikologi menjadi kajian yang sangat penting dalam dunia kedokteran hewan terkait dengan modulasi imun akibat psikologi. Oleh karena itu pengembangan Psikoneuroimunologi dalam tatalaksana penyakit pada hewan menjadi sangat penting, disamping penanganan medis.
Konsumsi Urin Sapi Bali terhadap Kadar ALT dan AST serta Gambaran Histopatologi Hati Tikus Mahyuzar, Mahyuzar; Kardena, I Made; Suarsana, I Nyoman
Indonesia Medicus Veterinus Vol 2 (1) 2013
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.113 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari konsumsi atau urinotherapy urin sapi bali terhadap tingkat kadar ALT dan AST serta gambaran histopatologi hati tikus. Senyawa yang terkandung dalam urin sapi bali di analisis dengan menggunakan Kromatografi Gas Spektometri Massa (GCMS). Hasil kromatografi gas menunjukkan bahwa sapi bali analisis urin yang mengandung fenol, asam asetat, asam isosianat, asam propenoat, octacosane, dan senyawa nitrogen oksida. Hasil analisis kadar ALT dan AST plasma pada tikus yang diberi urin sapi bali, dimana kadar ALT dalam semua kelompok perlakuan tikus juga berbeda nyata (P>0,05) masing-masing dengan nilai 134,40 ± 5,32 IU/l, 132,40 ± 8,08 IU/l, 121,40 ± 6,43 IU/l, dan 139,60 ± 7,63 IU/l, sedangkan nilai kadar AST 155,60 ±8,44 IU/l, 132,80 ± 7,85 IU/l, 135,80 ± 9,73 IU/l, dan 223,80 ± 25,25 IU/l.Hasil pemeriksaan histopatologi sel hati menunjukkan bahwa kelompok kontrol (K1), K2 dan K3 tampak sel hati tidak mengalami perubahan. Sedangkan pada kelompok K4 tampak sel hati telah mengalami degenerasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian urin sapi bali berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar ALT dan AST plasma pada tikus. Pemberian urin sapi bali dosis 2 cc/ekor/hari menyebabkan kadar ALT dan AST lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya dan secara histopatologi terlihat sel hati mengalami nekrosis.
Perubahan Histopatologi Bursa Fabrisius Pascavaksinasi dengan Vaksin Infectious Bursal Disease pada Ayam Pedaging Silaban, Jesiaman; Kencana, Gusti Ayu Yuniati; Kardena, I Made; Anggreni, Ni Kadek Wiwik; Paranitha, Dewa Ayu; Ratih, Dwi Kusuma Komala
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (4) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.841 KB)

Abstract

Vaksin Infectious Bursal Disease (IBD) dilaporkan menyebabkan imunosupresif pada ayampedaging. Keadaan tersebut diduga karena adanya kerusakan pada bursa Fabrisius. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui perubahan histopatologi bursa Fabrisius pada ayam pedaging yangdivaksin dengan vaksin IBD. Lima puluh ayam pedaging dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok Iadalah ayam yang divaksin ND-AI tanpa IBD sebanyak 20 ekor, kelompok II adalah ayam yangdivaksin ND-AI dan IBD sebanyak 20 ekor, dan kelompok III adalah ayam yang tidak divaksinsebanyak 10 ekor. Vaksin ND-AI diberikan pada umur 4 hari dan vaksin IBD diberikan pada umur 14hari. Bursa Fabrisius diambil setengah dari jumlah tiap kelompok pada saat 2 minggu dan 3 minggupascavaksinasi untuk dibuat preparat histologi. Hasil pemeriksaan histopatologi bursa Fabrisiusdianalisis dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney danWilcoxon.Preparat diperiksa dibawah mikroskop dan diberi skor berdasarkan tingkat kerusakan. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa bursa Fabrisius pada ayam yang divaksin IBD dan dikombinasikandengan vaksin ND-AI mengalami kerusakan berupa deplesi folikel limfoid dan nekrosis dengantingkat keparahan sedang.
Seroprevalensi Penyakit Flu Burung (Avian Influenza) pada Ayam Kampung di Kerta, Payangan, Gianyar, Bali Yuliantari, Ida Ayu Made; Kencana, Gusti Ayu Yuniati; Kardena, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (6) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.334 KB)

Abstract

Desa Kerta berbatasan dengan Kecamatan Kintamani yang merupakan sentra industri peternakan ayam petelur. Penyakit AI pernah dilaporkan ditemukan pada peternakan ayam petelur di Kintamani. Lalu lintas perdagangan ayam pedaging maupun ayam petelur dari Kintamani ke Denpasar melewati desa Kerta. Populasi ayam kampung di desa Kerta cukup tinggi yakni 486.863 pada tahun 2015. Ayam kampung di Desa Kerta dipelihara secara ekstensif. Hal tersebut berpotensi besar dalam penularan virus flu burung (Avian Influenza = AI). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seroprevalensi penyakit AI pada ayam kampung di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali. Sampel penelitian sebanyak 80 ekor ayam kampung yang belum pernah divaksin dan dipelihara secara ekstensif. Lokasi penelitian di empat dusun desa Kerta yakni Dusun Pilan, Dusun Kerta, Dusun Buhu, dan Dusun Marga Tengah. Sampel serum diambil secara acak dari masing-masing dusun sebanyak 20 ekor. Pengujian dilakukan dengan uji haemaglutinasi (HA/HI). Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil analisis data serologi diperoleh prevalensi flu burung pada ayam kampung di Dusun Pilan sebesar 5%, Dusun Kerta 0%, Dusun Buhu 5%, dan Dusun Marga Tengah 0%. Tingkat seroprevalensi flu burung di Desa Kerta sebesar 2,5% dengan titer antibodi 22 HI unit dan 24 HI unit. Fakta tersebut menunjukkan bahwa ayam yang disampling pernah terpapar virus flu burung secara alami. Disarankan agar ayam kampung di Desa Kerta dan sekitarnya divaksinasi untuk meningkatkan titer antibodi.
Gambaran Histopatologi Jantung Sapi Bali yang Terinfeksi Cysticercus bovis Wicaksono, Endris Arif; Kardena, I Made; Dharmawan, Nyoman Sadra
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (5) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.371 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran histopatologi jantung sapi bali yang terinfeksi Cystisercus bovis. Penelitian ini menggunakan jantung sapi bali yang diinfeksi C. bovis. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan histopatologi ini adalah clearing, blocking, sectioning, staining, dan mounting. Pada pengamatan histopatologi, infiltrasi sel-sel radang tampak relatif banyak menginfiltrasi jaringan jantung dan meluas sampai ke sela-sela serat otot jantung. Perubahan histopatologi lain, berupa infiltrasi jaringan ikat dan kolagen, serta adanya granuloma yang disertai sel radang di sekitar kapsul C. bovis juga teramati. Sel radang yang ditemukan di serat otot jantung maupun dekat dengan posisi C. bovis tersebar merata mengelilingi kapsul C. bovis. Berdasarkan hasil penelitian, tipe sel radang yang dominan menginfiltrasi yaitu sel-sel radang tipe monomorfonuklear dan sel-sel radang tipe granulosit.
Indeks Mitosis Venereal Sarcoma pada Anjing Lokal di Denpasar Nasrudin, Fathurohman; Kardena, Made; Supartika, Ketut Eli
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (4) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.884 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rataan indeks mitosis serta perbedaan rataan indeks mitosis kasus venereal sarcoma pada anjing lokal jantan dan betina di Denpasar. Data epidemiologi dan pemeriksaan histopatologi dari total 42 sampel anjing lokal penderita venereal sarcoma diperoleh dari Balai Besar Veteriner Denpasar, yang terdiri dari 21 sampel anjing lokal jantan dan 21 sampel anjing lokal betina. Indeks mitosis dihitung dengan menentukan rataan hitung dari figur mitotis pada masing-masing sampel organ pada setiap empat lapang pandang. Hasil pemeriksaan 42 sampel anjing lokal penderita venereal sarcoma di Denpasar didapatkan jumlah rataan indeks mitosis venereal sarcoma yakni sebanyak 6,83 indeks mitosis. Hasil rerata indeks mitosis venereal sarcoma pada anjing lokal jantan dan betina di Denpasar, masing-masing sebesar 7,619 dan 6,06 (p>0,05). Kedua hasil tidak berbeda secara nyata, hal ini mengindikasikan venereal sarcoma pada anjing lokal jantan dan betina di Denpasar memiliki tingkat keganasan yang sama.
Co-Authors Abdul Azis Nasution Abdul Azis Nasution Abriansyah, Mohammad Ghaiz Adiluhur, I.M.P. Agastia, I.P.A. Agastia, P. A. A. Aida Lousie Tenden Rompis Amelia Avianti Saritjang Anak Agung Ayu Mirah Adi Anak Agung Gde Oka Darmayudha Anak Agung Gde Oka Darmayudha Anak Agung Gde Oka Dharmayudha Anak Agung Gede Sugianthara Anggreni, Ni Kadek Wiwik Annabella Ruth Wijaya Annas Farhani Arhiono, Haru Nira Putra Arini Nurhandayani Bambang Pontjo Priosoeryanto Bayu Setiabudi Berata , I Ketut Boedi P. Yenniastuti, Boedi P. Calvin Iffandi Calvin Iffandi Chanda Preanger, Chanda Claudia Murti Andari Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi Desi Elrini Sarah Alunat Deska Gilang Mustika Dewa Ayu Swastini Dewa Ayu Widia Kusuma Ningrat, Dewa Ayu Widia Kusuma Dewi, I. A. M. Dewi, I.A.M.K. DWI SURYANTO Edward Emanuel Mango Eldarya Envisari Depari Elyda . Endris Arif Wicaksono, Endris Arif Farhan Abdul Hasan, Farhan Abdul Fathurohman Nasrudin Ferbian M. Siswanto, Ferbian M. Ferbian Milas Siswanto Findri Andriani, Findri Fitri Irawan Rahmawandani Gunawan, I Wayan Nico Fajar Gusti Ayu Yunianti Kencana Gusti Ayu Yuniati Kencana Hendrina Konda M Meha, Hendrina Konda M Herbert . Herbert . Hidayatullah, Lalu Syarif I Dewa Gde Tara Damayanthi, I Dewa Gde Tara I Dewa Made Adhiwitana I Gede Hendra Prasetya Wicaksana I Gusti Agung Arta Putra I Gusti Agung Ayu Suartini I Gusti Agung Gede Putra Pemayun I Gusti Ketut Suarjana I Gusti Made Krisna Erawan I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Ketur Berata I Ketut Berata I Ketut Eli Supartika I Ketut Gunata I Ketut Puja I Ketut Suatha I Made Damriyasa I Made Dodi Gunawan I Made Dwinata I Made Merdana I Made Sukada I N. T. ARIANA I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Suarsana I Nyoman Suartha I Putu Gede Yudhi Arjentinia I Putu Wiralaga I Wayan Batan I Wayan Gorda I Wayan Suardana I Wayan Sudiarta I Wayan Sudira I Wayan Wirata I. H. U Utama I.K. Berata Ida Bagus Kade Suardana Ida Bagus Made Oka Ida Bagus Oka Winaya Ida Bagus Windia Adnyana Imam Sobari imam sobari Indahyani, Ni Made Dwi Indrawan, Hieronimus Irhas, Rajiman Iwan Harjono Utama Janardani, Ni Made Kunti Jayawardhita, Anak Agung Gde Jihadulhaq, Jihadulhaq Kadek Karang Agustina Kartika, Erena Hajar Ketut Budiasa Ketut ELI Supartika Ketut Santhia Adhy Putra Ketut Tono Pasek Gelgel Komang Andika Purnama Komang Ariya Hendrayana Kristi Agusti Putri, Kristi Agusti Lagho, Engelbertus Efraim Luh Gde Sri Surya Heryani Luh Made Sudimartini Mahadewi, S. A. Mahadewi, S.A. Mahyuzar Mahyuzar Muhamad Furkam Fadilah Nallakrishna, I P. A. Ni Ketut Suwiti Ni Luh Eka Setiasih Ni Luh Watiniasih Ni Made Rina Yulinta Ni Nyoman Werdi Susari Ni Putu Ariantari Ni Putu Trisna Asih Ni Wayan Apsari Shantika Pratistha Ni Wayan Listyawati Palgunadi Ni Wayan Listyawati Palgunadi Novianti, Arindita Niatazya Noviriolla Maria Nugraha, Elisabeth Yulia Nur Hanifah Septiani, Nur Hanifah Nurrohman, Fahmi Galuh Nurul Faiziah Nurul Faiziah P. A. C. Kusuma P. A. C. Kusuma, P. A. C. P. Sampurna Paranitha, Dewa Ayu Patrisius Yanuaris Lada Salasa, Patrisius Yanuaris Prabandari, Anak Agung Istri Vera Pranatha, Wahid Danang PRANSIKA EKSY YONITA Purnama, Komang Andika Purnata, I Dewa Nyoman Alit Purwani, S. T. D Purwani, S. T. D. Putri Udayani Putu Agus Trisna Kusuma Antara Putu Dede Yudi Utama, Putu Dede Yudi Putu Mira Puspitayani Rasdiyanah . Rasdiyanah . Ratih, Dwi Kusuma Komala Rui Daniel de Carvalho Rusmin Indra S. T. D Purwani, Sakura, Yoakim Wilson Samiantara, I. K. Samsuri Samsuri Samuel Leonardo Silitonga Septianingsih, Rayni Silaban, Jesiaman Sri Kayati Widyastuti Sri Milfa Sri Milfa STEVEN YOHANES BOGIA TJOKORDA ISTRI AGUNG Cintya Dalem Tri A. Putra, Tri A. Tri Adi Putra, Tri Adi Wahyu Semadi Putra Widiarta, Lutfi Widyasanti, Ni Wayan Helpina Yanti, I G. A. A. D. Yasunobu Matsumoto Yesi Veronica Sitepu Yoga Eka Prasetyo Yoshihiro Hayashi Yuliantari, Ida Ayu Made Yunita Lestyorini Yunita Lestyorini