Etih Sudarnika
Divisi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Departemen Ilmu Penyakit Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16680

Published : 59 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Slaughterhouse’s Animal Welfare Assessement at Bekasi City, West Java Katyusa Nandini Dyah Pitaloka; Etih Sudarnika; Herwin Pisestyani
Jurnal Sain Veteriner Vol 41, No 3 (2023): Desember
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.84696

Abstract

The quality of meat sold in Bekasi City is affected by the implementation of animal welfare during the slaughtering process in Slaughterhouses. The research aimed to analyze the animal welfare implementation during the slaughtering process at Bekasi City slaughterhouses. The data was conducted by observing the five-freedom implementation for five slaughterhouses throughout Bekasi City, from the shelter cages to the slaughter. Herding officers ensured no disturbance in the herding route, hitting only animals' backs when the animals stopped walking, and confirmed that animals did not pile up on the herding lane and that live animals did not see the slaughter process. However, some officers still wear clothing that contrasts with the environment, hit the animals repeatedly, and shout at the animals excessively during the herding process. Animal welfare aspects of the slaughter process, such as officers already in position when the animal enters the restraining box, the sharpness of the knife being checked before slaughtering, having a spare knife, and animals slaughtered less than 30 seconds after stunning, have been implemented by all officers. The butcher animal welfare implementation, such as checking the animals' death after being slaughtered, still needs to be improved. This research concluded that Bekasi City's slaughterhouse officers had implemented aspects of animal welfare. However, some improvements are still required through training to increase the competence of officers.
The Success Rate of Non-Penetrative Pre-Slaughter Stunning on Australian Brahman Cross Cattle Slaughter in Indonesia Supratikno; Setijanto, Heru; Nuraini , Henny; Nurhidayat; Agungpriyono, Srihadi; Sudarnika, Etih; Nisa’, Chairun; Novelina, Savitri; Dwi Cahyadi, Danang
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 12 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.12.1.47-54

Abstract

This study was conducted to evaluate the success rate of non-penetrative pre slaughter stunning (NPPSS) and the factors that influence it in 460 Australian Brahman cross cattle. Observations were made on the handling of cattle, the implementation of NPPSS, the slaughtering process until the animal was declared dead. The results showed that the stunning success rate of NPPSS (SSR) was 74.35%. Ordinal regression analysis of the six observed parameters, three parameters have a significant influence on SSR: shooting placement area (ASP), shooting placement distance (DSP), and the presence of frontal and nuchal eminence (FE, NE). The ASP at the point of the cross line between two lines from the center of the dorsal eye to the center of the contralateral horn base, DSP at a low position (DSP<3 cm), and presence of FE gave a relatively low of SSR. Thus, it can be concluded that the SSR of the use of NPPSS in Indonesia is relatively low and is influenced by ASP, DSP, and the presence of FE and NE.
VALIDASI METODE ANALISIS RESIDU ANTIBIOTIK ENROFLOKSASIN DALAM SUSU MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) Prima Mei Widiyanti; Raphaella Widiastuti; Mirnawati B Sudarwanto; Etih Sudarnika
JURNAL STANDARDISASI Vol 26, No 1 (2024)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v26i1.951

Abstract

Enrofloksasin merupakan satu dari jenis antibiotik golongan fluorokuinolon yang digunakan untuk terapi pada hewan. Enrofloksasin memiliki spektrum luas, sehingga efektif untuk pengobatan penyakit infeksi bakteri Gram positif dan Gram negatif. Residu antibiotik enrofloksasin dalam susu dapat mempengaruhi kualitas produk dan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk validasi metode deteksi residu antibiotik enrofloksasin dalam susu menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Tahapan validasi metode deteksi residu antibiotik enrofloksasin dalam susu menggunakan HPLC meliputi spesifisitas, akurasi, presisi, linieritas, limit of detection (LOD), dan limit of quantitation (LOQ). Hasil validasi metode menunjukkan spesifisitas yang baik. Hasil akurasi yang diperoleh menunjukkan persentase rataan 98.86% dan presisi dengan nilai relative standard deviation (RSD) adalah 3.75% serta linieritas dengan nilai koefisien determinasi (R2)=0.999. Hasil  LOD adalah 11.44 ppb dan LOQ adalah 15.28 ppb. Validasi metode analisis antibiotik enrofloksasin menggunakan HPLC pada semua parameter validasi menunjukkan hasil yang baik sesuai persyaratan regulasi. Berdasarkan hasil tersebut, maka metode dapat digunakan untuk menganalisis residu antibiotik enrofloksasin dalam sampel susu secara kuantitatif untuk menjamin keamanan pangan asal hewan demi peningkatan kesehatan masyarakat.
Seroprevalensi dirofilariasis pada anjing di Kabupaten Sukabumi Yusuf Ridwan; Etih Sudarnika; Abdul Zahid Ilyas
ARSHI Veterinary Letters Vol. 7 No. 4 (2023): ARSHI Veterinary Letters - November 2023
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.7.4.77-78

Abstract

Dirofilariasis merupakan penyakit serius pada anjing dan bersifat zoonotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur prevalensi dan menentukan faktor risiko dirofilariasis di Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 152 sampel darah diambil dari anjing di dua kecamatan di Sukabumi yang memiliki perbedaan karakteristik topografi yaitu Kecamatan Jampang Tengan yang merupakan wilayah perbukitan dan Kecamatan Cisolok dengan karakteristik daerah pantai. Serum darah diperiksa menggunakan rapid test kit komersial CHW Ag Test Kit 2.0 ® Bionote untuk mendeteksi keberadaan antigen cacing dewasa Dirofilaria immitis. Hasil penelitian menunjukkan seroprevalensi dirofilariasis pada anjing di kabupaten Sukabumi adalah 20,4%. Daerah dengan karakteristik perbukitan memiliki tingkat prevalensi dirofilariasis yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pantai. Kejadian dirofilariasis di Kabupaten Sukabumi tidak dipengaruhi jenis kelamin, cara pemeliharaan dan umur anjing.
Manpower Planning in The Application of Teat Dipping To Control Sub Clinical Mastitis in The Small Dairy Farms Anggraini, Raden Isma; Sudarnika, Etih; Pisestyani, Herwin; Wicaksono, Ardilasunu; Sudarwanto, Mirnawati
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 17 No. 1 (2020): JMA Vol. 17 No. 1, March 2020
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.042 KB) | DOI: 10.17358/jma.17.1.26

Abstract

The application of teat dipping to control subclinical mastitis especially in small dairy farms is important; however, the application needs additional activity that has an impact on labor usage. This paper aimed to describe the labor usage to apply teat dipping for subclinical mastitis control in the small dairy farms. The convenience sampling techniques applied to select 34 farmers in Bogor as the respondents. Workload analysis and labor productivity were used in examining the application of dot dipping in various small dairy farms in Bogor City to control subclinical mastitis. This study was based on two types of experiments in small dairy farms in Bogor, West Java, namely teat dipping and without teat dipping. The findings show that the application of teat dipping had an impact on three things, namely an increase in labor usage and its workload, an increase in labor productivity and a decrease in the number of subclinical mastitis prevalence. This study concluded that labor was an important factor to control subclinical mastitis in small dairy farms. An increase in labor productivity had an impact on reducing the costs of mastitis treatment and finally increase farmer’s income. Keywords: mastitis, labor, small dairy farms, teat dipping, workload analysis
High Risk Period (HRP) Kasus Penyakit Mulut dan Kuku Pasca Wabah pada Peternakan Sapi Perah di Kabupaten Malang Basri, Chaerul; Widyadhari, Atsmarina; Sudarnika, Etih
Jurnal Sain Veteriner Vol 42, No 3 (2024): Desember
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.91219

Abstract

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit ternak yang sangat merugikan secara ekonomi. Perhitungan periode berisiko atau high risk period (HRP) akan membantu otoritas veteriner untuk melakukan pelacakan secara efisien potensi wabah sekunder atau penyebaran virus dari kasus indeks. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perhitungan HRP pada peternakan sapi perah di Kabupaten Malang berdasarkan variabel 1) pengetahuan peternak mengenali gejala klinis PMK, 2) waktu pelaporan peternak, 3) waktu petugas datang menangani pelaporan, dan 4) waktu yang dibutuhkan untuk konfirmasi uji laboratorium. Survei dilakukan pada 126 peternak pada bulan Juli-Agustus 2023. Ukuran sampel dihitung berdasarkan asumsi tingkat kepercayaan 95%, prevalensi dugaan 13%, tingkat kesalahan 6% menggunakan software WinEpiscope 2.0. Data dianalisis secara deskriptif. Peternak sapi perah di Kabupaten Malang memiliki pengetahuan yang baik tentang gejala klinis PMK meski ada beberapa ciri yang luput dan perlu ditingkatkan pemahamannya. Sebanyak 98% peternak segera melakukan pelaporan setelah mengamati adanya gejala klinis PMK pada ternaknya. Kecepatan petugas dalam menanggapi pelaporan sudah baik yakni seketika pada hari pelaporan dilaporkan dan pengujian laboratorium yang segera dilakukan untuk mengonfirmasi penyakit PMK dapat membuat probabilitas HRP 7 hari 91% (SK: 0,87-0,95),  HRP 14 hari 7% (SK: 0,04-0,11) dan HRP 21 hari 2% (SK: 0,01-0,05). Pengetahuan mengenai gejala klinis dan kesadaran peternak dalam melakukan pelaporan PMK di Kabupaten Malang sudah baik, namun perlu ditingkatkan. Upaya peningkatan peran peternak dalam deteksi dini dapat dilakukan dengan intervensi berupa penyuluhan dan membangun kedekatan dengan petugas lapangan.
Economic Impact of Foot and Mouth Disease in Dairy Farmers at Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, Indonesia Taufiqqurrahman, Mas; Sudarnika, Etih; Lukman, Denny Widaya
Jurnal Sain Veteriner Vol 43, No 2 (2025): Agustus
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.103474

Abstract

This study aims to analyze the economic impact of the foot and mouth disease (FMD) outbreak on dairy farmers who are members of the Pangalengan South Bandung Livestock Cooperative (KPBS). Data were collected through structured questionnaires, in-depth interviews, and field observations of 100 FMD-affected farmers during September-November 2023, with follow-up evaluation one year after the outbreak. The results showed that during the outbreak (29 days), the average loss per farmer reached IDR 44,018,068 or IDR 6,288,295 per head, mostly due to decreased milk production, dairy cow mortality, and disease control costs, including treatment, vaccination, and disinfection. One year after the outbreak (365 days), economic losses were IDR 46,077,090 or IDR 6,582,441 per head, dominated by the residual impact of FMD in the form of a 39.75% reduction in milk yield (18.31 kg/day). Economic losses also involved additional costs, such as vector control and livestock burial, which further burdened farmers. These findings highlight the importance of more effective FMD control policies, including mass vaccination, improved biosecurity and financial assistance for affected farmers, to reduce economic impacts and support long-term recovery.
Praktik Biosekuriti pada Pedagang Unggas Hidup di Pasar Tradisional di Bogor Terhadap Pencegahan Avian Influenza Saukhan, Falih Prenata; Sudarnika, Etih Etih Sudarnika; Lukman, Denny Widaya
Jurnal Sain Veteriner Vol 43, No 2 (2025): Agustus
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.104820

Abstract

Penyakit avian influenza (AI) merupakan penyakit zoonotik yang mengancam kesehatan manusia. Unggas hidup yang dijual di di pasar tradisional merupakan berpotensi menjadi sumber penularan virus AI, sehingga dibutuhkan langkah pencegahan dan pengendalian penyakit di lokasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik biosekuriti pada pedagang unggas hidup di wilayah Bogor sebagai langkah pencegahan penularan penyakit AI. Penelitian dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner yang disusun sebagai alat untu mengidentifikasi karakteristik pedagang unggas dan penerapan praktik biosekuriti. Sebanyak 30 pedagang diwawancarai sebagai responden di 3 pasar tradisional di Kota Bogor dan 7 pasar tradisional di Kabupaten Bogor. Data dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui gambaran terkait karakteristik pedagang unggas serta praktik biosekuriti yang dilakukan pedagang. Hasil penelitian menunjukkan praktik biosekuriti terhadap penyakit AI belum sepenuhnya diterapkan oleh pedagang unggas di wilayah Bogor, terutama pada aspek isolasi hewan sakit dan sanitasi. Selain itu kesadaran pedagang unggas untuk melaporkan kejadian penyakit masih sangat rendah (20%). Penerapan praktik biosekuriti pada pedagang perlu ditingkatkan melalui penyuluhan terkait penyakit AI serta perbaikan sarana dan prasarana kios unggas. Kata kunci : Avian Influenza, Biosekuriti,  Pedagang unggas hidup, Kios unggas
Penerapan Sanitasi dan Higiene dalam Produksi Ikan Asap: Implikasi terhadap Keamanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat Tina, Lymbran; Sudarnika, Etih; Ridwan, Yusuf; Sudarwanto, Mirnawati B.; Pisestyani, Herwin
Jurnal Sain Veteriner Vol 43, No 2 (2025): Agustus
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.105214

Abstract

Keamanan pangan merupakan aspek krusial dalam kesehatan masyarakat, terutama pada produk pangan yang diproses secara tradisional seperti ikan asap. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan sanitasi dan higiene dalam produksi ikan asap di Kota Kendari serta mengkaji dampaknya terhadap keamanan pangan dan kesehatan masyarakat. Penelitian menggunakan desain observasional deskriptif dengan pengambilan sampel secara purposive pada 13 unit produksi ikan asap selama Juli sampai Oktober 2024. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan checklist kepatuhan terhadap standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hasil penelitian menunjukkan kurang dari sebagian produsen (48,4%) yang memastikan peralatan produksi tetap bersih dan terawat secara menyeluruh. Seluruh produsen (100%) menggunakan air bersih selama produksi, namun tanpa fasilitas pembersihan bahan baku yang memadai. Toilet yang memenuhi standar kebersihan hanya ditemukan pada 69,2% lokasi produksi, sementara tidak ada satu pun tempat sampah tertutup (0%). Evaluasi praktik higiene pekerja, didaptkan sebanyak 76,9% pekerja mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja, namun tidak ada pekerja yang mamakai alat pelindung diri (0%). Selain itu, seluruh lokasi produksi tidak memiliki program pembersihan dan sanitasi berkala (0%), dan terdapat hewan peliharaan di sekitar area produksi, yang dapat meningkatkan risiko kontaminasi mikroorganisme patogen. Kondisi ini menunjukkan bahwa industri ikan asap tradisional di Kendari belum memenuhi stadar sanitasi dan higiene yang baik sehingga memerlukan intervensi berbasis kesehatan masyarakat. Diperlukan edukasi kepada produsen mengenai pentingnya sanitasi dan higiene, peningkatan infrastruktur sanitasi, serta pengawasan lebih ketat dari pihak berwenang guna memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan. Kata kunci: keamanan pangan, higiene, kesehatan masyarakat, sanitasi, ikan asap
Co-Authors . Sumitro Abdul Zahid Adi Winarto Afiff , Usamah Agus Wijaya Amiruddin Saleh Andi Eka Putra Andi Eka Putra Andrijanto Hauferson Angi Anggraini, Raden Isma Annisa Madyanti Geminastiti Parampasi Ardilasunu Wicaksono Asah Hilaliah Asep Rakhmat ASEP SAEFUDDIN Atsmarina Widyadhari Bambang Sumiarto Bambang Sumiarto Chaerul Basri Citra Noviana Cut Desna Apriana Danang Dwi Cahyadi Daowen Zhang Denny Lukman Denny Widaya Lukman Denny Widya Lukman Dinar Munggaran Akhmad Diyan Cahyaningsari Dwida Agustina Suherman Edi Sukmawinata Ernes Andhesfa Evie Setyani F .X. Koesharto Fitri Hidayati Hadri Latif Hadzash Peppyrhanggasidhi Shatyaayyupranathasari HERA MAHESHWARI Heris Kustiningsih Heru Setijanto Herwin Pisestyani Huda Salahuddin Darusman Huda Shalahudin Darusman I wayan Teguh Wibawan Iccha Pradipta Patsiwi Isrok Malikus Sufi Isrok Malikus Sufi Jodi Vanden Eng Karin katina Hasya Katyusa Nandini Dyah Pitaloka koekoeh santoso Lis Rosmanah Lymbran Tina M. Gumilang Pramuwidyatama Manuel da Costa Mardi Fadillah Maria Fatima Palupi Maria Fatima Palupi Maria Fatima Palupi Maria Fatima Palupi Mazdani Ulfah Daulay Mirnawati B Sudarwanto Mirnawati B Sudarwanto Mirnawati B Sudarwanto1 Mirnawati B. Sudarwanto Mirnawati Sudarwanto Mirnawati Sudarwanto Mirnawati Sudarwanto MIRNAWATI SUDARWANTO Mirnawati Sudarwanto Mirnawati Sudarwanto Muhammad Pauzi Lubis Mujiatun Mujiatun Murniati Murniati Nararya Adinata Nisa’, Chairun Nugraha, Arifin Budiman Nuraini , Henny Nurhidayat Nyayu Lathifah Tirdasari Okti Nadia Poetri Prima Mei Widiyanti Prima Mei Widiyanti R. Dikky Indrawan Rachmi Ramadhanita Raden Dikky Indrawan raphaella widiastuti Raphaella Widiastuti Retno Damajanti Soejoedono Retno Damayanti Soejoedono Risma Juniarti Silitonga Risqika Akla Velayati Rita Kusriastuti Ronald Tarigan Rotinsulu, Dordia Anindita Roza Azizah Primatika Roza Azizah Primatika S Dwidzuriputra Santi Lestari Satriyo Setyo Utomo Saukhan, Falih Prenata Savitri Novelina Septa Walyani Siti Istiqomah sri murtini . Srihadi Agungpriyono Sudarwanto, Mirnawati Bachrum Sunandar . Supratikno Susan Maphilindawati Noor Susi Soviana Taufiqqurrahman, Mas Trioso Purnawarman Umi Cahyaningsih Upik Kesumawati Hadi Uus Saepuloh Wasmen Manalu Widagdo Sri Nugroho widiastuti, raphaella Widiyanti, Prima Mei Widyadhari, Atsmarina William A. Hawley Yusuf Ridwan Zudanang .