Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH TEH KOMBINASI BUNGA EUPHORBIA MILII DAN PROPOLIS TERHADAP JUMLAH NODULUS LIMFATIKUS DAN DIAMETER SENTRUM GERMINATIVUM PADA LIMPA MENCIT YANG DIINFEKSI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS A.A.A. Biantari Apsari Trinaya; Ni Made Linawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1205.239 KB)

Abstract

Tuberculosis merupakan penyakit infeksi yang dapat menimbulkan inflamasi yang diakibatkan ketidakmampuan makrofag membunuh bakteri. Hal ini mengaktifkan sitokin pro-inflamasi untuk aktivasi sistem imun didapat (sel T dan sel B). Aktivasi sel B merangsang pembentukan nodulus limfatikus yang melingkari selubung limfoid periarteriolar. Sel B berdiferensiasi menjadi sel plasma dan antibodi membentuk struktur sementara sentrum germinativum. Diameter sentrum germinativum dan jumlah nodulus limfatikus menjadi indikator teh kombinasi Euphorbia milii dan propolis sebagai imunomodulator. Propolis mengandung terpen, asam phenolat, dan caffeat acid phenetyl esther yang berfungsi sebagai imunomodulator. Glikosida triterpen Euphorbin menstimulasi aktivitas lisosom makrofag meningkatkan kadar IL-12 untuk proliferasi sel B dan sel T limpa sebagai pertahanan tubuh melawan patogen. Kandungan ekstrak Euphorbia milii dan propolis diharapkan dapat meningkatkan sistem imun pasien terinfeksi M.Tb. Rancangan penelitian berupa post test only control group dengan 24 sampel mencit dibagi 6 kelompok secara acak. Kelompok perlakuan diberikan teh kombinasi, sedangkan kontrol diberikan aquades. Mencit diinfeksi M.Tb, dilakukan terminasi dan pemeriksaan histopatologi limpa dengan pengecatan H.E. Dilakukan perhitungan jumlah nodulus limfatikus dan diameter sentrum germinativum. Teknik analisis data yang digunakan One Way ANOVA dan Post Hoc dengan LSD test. Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi limpa mencit terdapat perbedaan signifikan jumlah nodulus limfatikus (p=0,002) dan diameter sentrum germinativum (p=0,018) antara kelompok yang diberikan teh kombinasi dengan yang diberikan aquades. Teh kombinasi Euphorbia milii dan propolis meningkatkan jumlah nodulus limfatikus dan diameter sentrum germinativum limpa mencit terinfeksi M.Tb. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan membedakan pemberian dosis untuk mengetahui dosis efektif. Kata kunci: Euphorbia milii, Imunomodulator, Mycobacterium tuberculosis, Nodulus limfatikus, Propolis, Sentrum germinativum
PENGARUH KRIM EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (Hylocereus costaricencis) MENURUNKAN KADAR SEBUM PADA KULIT YANG TERPAPAR SINAR ULTRAVIOLET-B Eugenia Meidy; I G Kamasan Nyoman Arijana; Ni Made Linawati; I Wayan Sugiritama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i2.P16

Abstract

ABSTRAK Kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) telah diteliti dan memiliki banyak manfaat. Beberapa kandungan yang terdapat di dalamnya adalah senyawa golongan flavonoid, vitamin C, dan lainnya. Komponen tersebut telah banyak diuji dan dikatakan memiliki manfaat untuk menurunkan peroksidasi lipid. Dalam era ini, paparan sinar UV telah menginduksi macam hal negatif termasuk photo-aging melalui proses meningkatnya peroksidasi lipid. Untuk itu, tujuan penelitian ialah mengetahui apa efek dari ekstrak kulit buah naga Hylocereus costaricencis terhadap sebum pada kulit yang terpapar sinar UVB. Alat dan bahan yang diperlukan meliputi subjek penelitian yaitu 30 ekor tikus Wistar dan bahan dasar pembuatan krim serta ekstrak kulit buah naga itu sendiri. Metode penelitian menggunakan random sampling dengan menguji nilai pre-test dan post-test. Pemberian krim dilakukan menggunakan konsentrasi 5%, 10%, dan 20% terhadap lima grup yang dua diantaranya adalah grup control dan placebo. Hasil yang didapatkan adalah bahwa kadar sebum sebelum dan sesudah tes dalam tiap kelompok memiliki perbedaan signifikan dengan menurunkan kadar sebum. Akan tetapi, komparasi antar grup post-test tidak signifikan. Kesimpulannya adalah efek krim ekstrak kulit buah naga ini tidak memberikan efek proteksi terhadap sinar UVB Kata kunci: UVB, ekstrak kulit buah naga, sebum, flavonoid, photo-aging.
EFEK PEMBERIAN TEH KOMBINASI BUNGA EUPHORBIA MILII DAN PROPOLIS TERHADAP DIAMETER PULPA PUTIH LIMPA TIKUS WISTAR JANTAN I Dewa Gede Angga Triadi Nata; Ni Made Linawati; I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti; I Wayan Sugiritama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i5.P01

Abstract

ABSTRAK Penyakit infeksi termasuk kedalam penyebab utama kematian di seluruh dunia. Imunitas spesifik terdiri dari sel B dan sel T yang berperan penting dalam pertahanan terhadap infeksi. Senyawa-senyawa dengan efek imunomodulator dapat ditemukan pada Euphorbia milii dan propolis. Euphorbia milii mengandung senyawa saponin, tanin, dan flavonoid yang memiliki efek imunomodulator dengan meningkatkan produksi IL-2 yang merupakan sitokin penginduksi aktivitas sel NK (Natural Killer), sel B, dan sel T. Propolis mengandung senyawa benzoat, terpen, flavonoid, asam phenolat, dan CAPE (Caffeic Acid Phenetyl Esther) yang juga memiliki efek imunomodulator. Pulpa putih limpa terdiri atas nodul limfoid dan PALS (Periarteriolar Lymphoid Sheats) yang sebagian besar tersusun atas sel B dan sel T. Aktivitas imunomodulator dari Euphorbia milii dan propolis dapat dibuktikan dengan mengamati peningkatan diameter pulpa putih limpa. Rancangan penelitian ini adalah randomized post test only controlled group dengan sampel 24 ekor tikus yang dibagi kedalam 4 kelompok. Aquades diberikan kepada kelompok kontrol sedangkan teh kombinasi diberikan kepada kelompok perlakuan, lalu dilakukan terminasi dan pengukuran diameter pulpa putih. Teknik analisis data berupa One Way ANOVA dan Post Hoct dengan LSD test. Hasil pengujian menunjukan terdapat perbedaan rerata diameter pulpa putih yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukan teh kombinasi bunga Euphorbia milii dan propolis dapat meningkatkan diameter pulpa putih limpa tikus wistar jantan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengamati dosis efektif. Kata kunci: Euphorbia milii, Imunomodulator, Propolis, Pulpa putih
KRIM EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (HYLOCEREUS COSTARICENSIS) MENINGKATKAN KELEMBAPAN KULIT TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIPAPAR SINAR ULTRAVIOLET B I Putu Dema Prasetya; I.G. Kamasan Nym. Arijana; Ni Made Linawati; I Wayan Sugiritama; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i8.P14

Abstract

ABSTRAK Kulit kering dapat menurunkan kinerja proteksi tubuh terhadap efek radikal bebas dan infeksi. Kerusakan kulit bisa terjadi karena adanya sinar ultraviolet (UV), salah satu dari komponen sinar matahari yang mencapai bumi. Efek dari sinar UV yang memiliki sifat sebagai sumber radikal bebas dapat dicegah dengan antioksidan. Salah satunya yaitu krim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian krim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) terhadap kelembapan kulit tikus wistar (Rattus norvegicus) yang dipapar sinar ultraviolet B. Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 30 ekor tikus wistar jantan yang sudah memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi. Sampel penelitian dibagi ke dalam 5 (lima) kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus wistar jantan, yaitu kelompok kontrol (P0), kelompok plasebo (P1), kelompok krim ekstrak kulit buah naga super merah 5% (P2), 10% (P3), dan 20% (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak krim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) 5% dan krim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) 10% terhadap peningkatkan kelembapan kulit tikus wistar (Rattus norvegicus) yang dipapar sinar ultraviolet B. Kata Kunci: Kelembapan Kulit, Kulit Buah Naga Super Merah, Antioksidan, Sinar Ultraviolet, Tikus Wistar
EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (IPOMOEA BATATAS L.) MENURUNKAN DEGENERASI LEMAK JARINGAN HATI TIKUS YANG DI OVARIEKTOMI Ni Putu Candra Paramita; I Wayan Sugiritama; Ni Made Linawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.957 KB)

Abstract

Menopause didefinisikan sebagai 1 tahun tanpa menstruasi. Wanita menopause kemungkinan berisiko mengalami Nonalcoholic Fatty Liver Disease(NAFLD). Efek menguntungkan dari antosianin telah dibuktikan dalam penelitian hewan,sehubungan dengan stres oksidatif dan steatosis hati. Ubi jalar ungu mengandung antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel tikus yang sudah di ovariektomi, kemudian diberikan ekstrak etanol ubi jalar ungu pada tikus secara oral selama 30 hari. Pada hari pertama dilakukan randomisasi dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (P0), kelompok perlakuan pemberian ekstrak etanol ubi jalar ungu dosis 1ml (P1), dosis 2 ml (P2), dan dosis 4ml (P3). Pada hari ke-31 dilakukan terminasi untuk di ambil jaringan hati dan pembuatan preparat histologi, kemudian dilakukan pengamatan pada preparat dengan pembesaran 10x10 pada 2 lapang pandang. Dari 28 sampel hati tikus yang diperiksa, didapatkan semua sel hati tikus mengalami degenerasi lemak atau steatosis sebanyak >5% yang merupakan kunci dari penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD), namun jumlahnya berbeda-beda. Rerata perlemakan kelompok kontrol negatif didapatkan hasil perlemakan paling tinggi yaitu 49,1%, kelompok perlakuan pemberian dosis 1ml, 2ml, dan 4ml didapatkan hasil 39,48%, 31,62%, dan 29,14%. Setelah diuji secara statistik didapatkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap pengaruh pemberian ekstrak etanol ubi jalar ungu.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberianekstrak etanol ubi jalar ungu selama 30 hari dapat menurunkan degenerasi lemak pada hati tikus yang mengalami penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD). Kata Kunci: Ekstrak etanol ubi jalar ungu, menopause, fatty liver
KRIM EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (HYLOCEREUS COSTARICENSIS) MENINGKATKAN KELEMBAPAN KULIT TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIPAPAR SINAR ULTRAVIOLET B I Putu Dema Prasetya; I.G. Kamasan Nym. Arijana; Ni Made Linawati; I Wayan Sugiritama; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P08

Abstract

ABSTRAK Kulit kering dapat menurunkan kinerja proteksi tubuh terhadap efek radikal bebas dan infeksi.Kerusakan kulit bisa terjadi karena adanya sinar ultraviolet (UV), salah satu dari komponen sinarmatahari yang mencapai bumi. Efek dari sinar UV yang memiliki sifat sebagai sumber radikal bebasdapat dicegah dengan antioksidan. Salah satunya yaitu krim ekstrak kulit buah naga super merah(Hylocereus costaricencis). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian krim ekstrakkulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) terhadap kelembapan kulit tikus wistar (Rattusnorvegicus) yang dipapar sinar ultraviolet B. Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 30 ekortikus wistar jantan yang sudah memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi. Sampel penelitian dibagi kedalam 5 (lima) kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus wistar jantan, yaitu kelompokkontrol (P0), kelompok plasebo (P1), kelompok krim ekstrak kulit buah naga super merah 5% (P2),10% (P3), dan 20% (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrakkrim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) 5% dan krim ekstrak kulit buahnaga super merah (Hylocereus costaricencis) 10% terhadap peningkatkan kelembapan kulit tikus wistar(Rattus norvegicus) yang dipapar sinar ultraviolet B. Kata Kunci: Kelembapan Kulit, Kulit Buah Naga Super Merah, Antioksidan, Sinar Ultraviolet, TikusWistar
EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH ANGGUR (Vitis vinifera L.) MENINGKATKAN KADAR LOW-DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIBERI DIET TINGGI KOLESTEROL Nuril Hidayah; Ni Made Linawati; I Wayan Sugiritama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i3.P05

Abstract

ABSTRAK Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dapat menyebabkan dislipidemia, yang kemudian dapat bermanifestasi menjadi aterosklerosis. Menurut penelitian eksperimental sebelumnya, kulit buah anggur memiliki kandungan antosianin yang dapat mengakibatkan penurunan kadar LDL darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol kulit buah anggur terhadap kadar LDL tikus wistar yang diberi diet tinggi kolesterol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post-test only control group design. Dua puluh lima tikus wistar jantan berusia dua hingga tiga bulan dengan berat badan 150-200 gram dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kelompok kontrol (pakan standar), P1 (diet tinggi kolesterol), P2 (diet tinggi kolesterol dan 100 mg/200 gBB/hari ekstrak), P3 (diet tinggi kolesterol dan 250 mg/200 gBB/hari ekstrak), dan P4 (diet tinggi kolesterol dan 500 mg/200 gBB/hari ekstrak). Hasil penelitian menunjukkan kelompok P3 memiliki rerata kadar LDL serum lebih tinggi dibanding kelompok P1 (nilai P<0,05). Rerata kadar LDL serum kelompok kontrol sebesar 3,12 mg/dL; P1 sebesar 7,66 mg/dL; P2 sebesar 7,54 mg/dL; P3 sebesar 14,40img/dL; dan P4 sebesar 13,56 mg/dL. Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya, kadar LDL mengalami peningkatan pada tikus yang diberikan ekstrak kulit anggur. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit buah anggur dengan dosis 250 mg/200 gBB/hari selama 15 hari dapat meningkatkan kadar LDL serum tikus wistar yang diberi diet tinggi kolesterol secara signifikan. Kata kunci: diet tinggi kolesterol, kulit anggur, LDL
PHARMACOTHERAPY ALOPECIA ANDROGENETIC IN MEN Riezky Januar Pramitha; I.G.N Sri Wiryawan; Ni Made Linawati
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.121 KB)

Abstract

Androgenetic alopecia is hair thinning due to the stimulation of hair follicles to androgens. Incidence in men is higher than in women, it is because men have a degree higher 5? reductase. This condition can cause both physical and psychological effects to the patient. Physical effects due to baldness cause hair loss as a function of protection against heat, cold and trauma. While psychologically can affect self-esteem and self-perception of the patient. Androgenetic alopecia in men influenced by the androgen dihydrotestosterone and genetic predisposition, although the physiology remains unclear. Modality in the management of androgenetic alopecia in males patients including pharmacotherapy, hair transplants and cosmetic approach. According to the Food and Drug Administration (FDA), there are two main drugs are safe and effective in the long term given to men with androgenetic alopecia are minoxidil and finasteride. Although the mechanism of action and route of administration are different, but both drugs have similar effectiveness in stopping the progression of androgenetic alopecia in men.
Pencegahan Gangguan Fungsi Ginjal Karena Stres Oksidatif pada Tikus Diabetes dengan Ubi Jalar Ungu I Made Jawi; I Wayan Sumardika; Ni Made Linawati
Jurnal Veteriner Vol 15 No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.3 KB)

Abstract

Recently, anthocyanins-rich food, is believed to prevent tissue damages due to oxidative stress. This studyaimed to investigate the protective effect of water extract of Balinese purple sweet potatoes which containhigh anthocyanins to the renal tissues of diabetic rats. A total of 30 adult male rats were divided into threegroups using randomized post-test only control group design, respectivelly. Animals in group 1 (diabeticgroup) were given streptozotocin 60 mg/kg; group 2 (diabetic+extract/ treatment group) at 3 days after theanimals were given streptozotocin they were given 4 mL per day of the extract for 50, group 3 (control group)animals were given placebo. At day 50 of the treatment, the blood and renal tissue superoxidase dismutase(SOD) and malondialdehyde (MDA), creatinin and blood urea nitrogen (BUN) level of all rats were measured.The data were analyzed using analysis of variance. The results showed a significant increase of blood andrenal tissues MDA and BUN level in group 1 (p<0,05). In addition, a decrease of SOD and creatinin level(p<0,05) were also seen in this group. In comparison to animals in group 2, the increase of blood MDA andBUN level as well the decrease of SOD and, creatinin level were significantly lower (p<0,05). From thesefindings, it can be concluded that aqueous extract of Balinese purple sweet potato can prevent renalfunction disorders due to oxidative stress.
Perbedaan Gambaran Histopatologi Granuloma Paru Mencit Setelah Diinfeksi Mycobacterium tuberculosis dan atau Intervensi Silika (THE INFLUENCES OF TIME IN THE HISTOPATHOLOGY OF LUNG GRANULOMA IN MICE AFTER INFECTION OF MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS AND SILI Ni Made Linawati; I Gusti Ngurah Mayun; I Gusti Nyoman Sri Wiryawan; Nyoman Sri Budayanti; Ni Made Mertaniasih; Fedik Abdul Ratam; I Nyoman Wande; I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti; Ida Ayu Ika Wahyuniari; I Wayan Sugiritama; I Gusti Kamasan Arijana
Jurnal Veteriner Vol 14 No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.958 KB)

Abstract

The characteristics of lung tuberculosis is granuloma, which is consisted of lymphocytes andmacrophages that show the interaction between immune cells and M.tb. Granuloma is the organizationprocess which is depend on lymphocytes invasion, adhesion molecules and chemokine fasilitation. Silicosiswhich is caused by silica, can influence granuloma in the lung. The features of granuloma is variationdepend on the elicited agent and immune reaction. The main purpose of this study was to prove thehistopathology differences of  mice lung granuloma caused by M.tb infection,  silica intervention and bothin 3th  and 7th weeks. It was 45 mice Balb-c strain, divided into 3 groups;  P1 got  M.tb infection with H37Rvstrain 105  perml,P2 got silica intervention with 60 micro litre and, P3 got both of M.tb infection and  silica intervention. Termination of each group were held on 3 and 7 weeks of intervention, continued byhistopathology examination. In the histopathology feature, we done semi-quantitative prosedure to measurelung damage by using Dormans scores; perivasculitis, peribronchiolitis, alveolitis and granuloma. Oneway anova to analysis the differences of histopathologycal result among these groups (P< 0,05).  Resultshowed the significant differences  among these group.  In the 3th weeks, we found  mild lung damage werehappened in all groups with granuloma, without necrosic (P1 and P2). In the 7th weeks we found  severe lungdamage in P3 with necrotic and fibrotic granuloma sign, with necrosis in P1, with fibrotic in P2.  Weconcluded the worst lung damage happened in 7th weeks in group which are got M.tb infection and silicaintervention, with granuloma characterictic of necrosic and fibrotic.
Co-Authors A.A.A. Biantari Apsari Trinaya ADNYANA PUTRA, I GEDE AGUS DIVA Adnyana, I Made Diatmika Ali Djamhuri Amaral, Meriana Barreto Anak Agung Ngurah Subawa Arijana, I G Kamasan Nyoman Arijana, I Gusti Nyoman Kamasan Arijana, I.G Kamasan Nyoman Arijana, IGK Nyoman Bagus Komang Satriyasa Dakshayani Vijayan Dewa Agung Gina Andrini Dewa Ayu Agus Sri Laksemi Dewa Ayu Agus Sri Laksmi Dewa Putu Gede Purwa Samatra Dewi, Pande Putu Ayu Patria Etik Nurhidayati Eugenia Meidy Fedik Abdul Ratam Gede Wirata Harinder Kaur I Dewa Gede Angga Triadi Nata I Dewa Made Agus Paramarta Putra I Gde Haryo Ganesha I Gusti Ayu Dewi Ratnayanthi I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti I Gusti Kamasan Arijana I Gusti Kamasan Nyoman Arijana I Gusti Kamasan Nyoman Arijana I Gusti Ngurah Mayun I Gusti Nyoman Sri Wiryawan I Gusti Nyoman Sri Wiryawan I Gusti Nyoman Sri Wiryawan I Ketut Tunas I Made Jawi I Made Krisna Dinata I MADE MULIARTA . I Made Niko Winaya I Made Sudarmaja I Made Sudarmaja I Nyoman Wande I Nyoman Wande I Nyoman Wande I Putu Dema Prasetya I Wayan Putu Sutirta Yasa I Wayan Rai Widarta I Wayan Sugiritama I Wayan Sugiritama I Wayan Sugiritama I Wayan Sumardika I.A.A. Widhiartini Ida Ayu Ika Wahyuniari Ida Bagus Putra Manuaba Intan Syahirah Bt Abdul Rauap Irmawan Farindra Irsandi Rizki Farmananda Jaspreet Kaur Juven Luvianto Juven Luvianto Ketut Ariawati Komang Ayu Trisnadewi Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Made Mas Rusyati Luh Putu Ratna Sundari Luh Putu Ratna Sundari Muhammad Ashhabul Kahfi Mathar N. Adiputra Ni Eka Dewi Ambarawati Ni Eka Dewi Ambarawati Ni Kadek Ayu Satya Dewanti Ni Luh Rustini Ni Made Mertaniasih Ni Nyoman Sri Budayanti Ni Putu Candra Paramita Nuril Hidayah Nyoman Intan Cahaya Pertiwi Nyoman Pratiwi Hapsari Dewi Putu Ayu Asri Damayanti Putu Ayu Sita Saraswati Putu Diah Pratiwi Radjibu, Gabriela Anastasya Viorezky Rastika, I Gede Agus Ratnayanthi, I Gusti Ayu Dewi Ratnayanti, Gusti Ayu Dewi Raymond Elbert Budianto Riezky Januar Pramitha Ruthirar Kalaichelvam Sawitri, Anak Agung Sagung Sianny Herawati Sidauruk, Dona Uli Sugijanto - Sugijanto - Susy Purnawati Tjokorda Gede Oka Tohjiwa, G. Raditya Vania Lannisa Haestidyatami Wahyuddin, Wahyuddin Wicaksana, I Dewa Agung Gede Oka Dwi Widianti, I Gusti Ayu Widiyanti, I Gusti Ayu Wilianto Wilianto Yusuf Nasirudin