Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 SURAKARTA Risa Suryanti; Munawir Yusuf; Aditya Nanda Priyatama
Wacana Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.605 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v3i1.46

Abstract

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mencapai kemandirian dan pemilihan karir. Kematangan karir merupakan keberhasilan seseorang dalam mencapai tugas perkembangan karir sesuai tahapan perkembangannya. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa belum mempunyai perencanaan yang matang mengenai karirnya. Berbagai kondisi dimungkinkan berpengaruh dalam proses kematangan karir. Siswa dengan locus of control internal mempunyai kemampuan dalam evaluasi terhadap kondisi dirinya sehingga mempunyai gambaran yang realistik mengenai diri. Melalui gambaran diri yang realistik, memungkinkan siswa dapat membuat perencanaan karir yang matang. Selain itu, siswa yang mengembangkan konsep diri yang positif akan lebih melibatkan diri dalam eksplorasi karir dan mengembangkan tingkah laku yang tepat dalam menghadapi karir. Locus of control internal dan konsep diri menjadi suatu kondisi yang dapat membantu siswa dalam kematangan karirnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara locus of control internal dan konsep diri dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sample. Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan skala kematangan karir, skala locus of control internal dan skala konsep diri. Skala kematangan karir terdiri dari 44 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,916. Skala locus of control internal terdiri dari 40 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,905. Skala konsep diri terdiri dari 43 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,897. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F-test = 45,803; p  0,05, dan nilai R = 0,720. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara locus of control internal dan konsep diri dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,519 atau 51,9%, sumbangan efektif locus of control internal terhadap kematangan karir sebesar 42,5476% dan sumbangan efektif konsep diri terhadap kematangan karir sebesar 9,3212%.       Kata kunci : kematangan karir, locus of control internal, konsep diri
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PELATIHAN BELAJAR EFEKTIF TERHADAP PENGGUNAAN STRATEGI SELF-REGULATED LEARNING SISWA SMA Nugraha Arif Karyanta; Aditya Nanda Priyatama; Arista Adi Nugroho
Wacana Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.4 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v1i1.69

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan metode belajar efektif terhadap penggunaan strategi Self-Regulated Learning Siswa SMA.  Self-Regulated Learner adalah siswa yang secara metakognitif, motivasional dan behavioral merupakan peserta aktif dalam proses belajar mereka sendiri (Zimmerman, 1989).  Menurut sudut pandang ini, siswa yang efektif menjadi sadar akan relasi fungsional antara pola pikir dan tindakan mereka (sering disebut sebagai strategi) dan hasil-hasil sosial dan lingkungan (Zimmerman & Martinez-Pons, 1988).  Winne (1997) beranggapan bahwa siswa dapat mempelajari bentuk-bentuk baru dari SRL di mana saja, termasuk dalam ruang-ruang kelas mereka.  Lebih jauh lagi, Zimmerman (1989) menyebutkan bahwa siswa dapat diajar atau disarankan untuk menjadi lebih self-regulated learners dengan mendapatkan strategi-strategi efektif dan dengan meningkatkan persepsi atas efikasi diri mereka. Modul pelatihan belajar efektif yang diberikan kepada siswa SMU yang dikembangkan oleh penulis meliputi pengembangan sikap mental positif terhadap belajar, pengembangan keterampilan dalam mengikuti pelajaran di kelas terutama kemampuan mendengarkan dan mencatat, mengembangkan kemampuan membaca efektif, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kemampun mengikuti ujian, penguasaan keterampilan manajemen waktu, dan pengaturan lingkungan belajar yang mendukung.  Pemberian pelatihan belajar efektif kepada siswa diharapkan akan menumbuhkan dan meningkatkan penggunaan strategi self regulated-learning siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pemberian perlakuan berupa penerapan model pelatihan belajar efektif.  Penerapan model pelatihan belajar efektif tersebut diharapkan dapat memiliki peran positif terhadap penggunaan strategi Self-Regulated Learning siswa.  Strategi Self-Regulated Learning di ukur dengan skala strategi Self-Regulated Learning yang diberikan sebelum perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan (post-test).  Uji beda mean dilakukan dengan teknik paired sample t test dengan bantuan program SPSS versi 15.  Sampel penelitian sebanyak 31 orang siswa SMA Negeri I Karanganyar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor strategi Self-Regulated Learning sebelum perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan (post-test), thitung > ttabel (13,474 >  2,042), dengan taraf signifikansi 0,000. Kata kunci: Model Pelatihan Belajar Efektif, Strategi Self-Regulated Learning
PERBEDAAN KETIDAKPUASAN TERHADAP BENTUK TUBUH DITINJAU DARI STRATEGI KOPING PADA REMAJA WANITA DI SMA NEGERI 2 NGAWI Gannis Eka Pramita Sari; . Hardjono; Aditya Nanda Priyatama
Wacana Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.921 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v2i2.51

Abstract

Sejalan dengan pertumbuhan fisik, remaja wanita cenderung mengembangkan kepedulian yang berlebihan terhadap bentuk tubuh mereka, bahkan membuat remaja merasa tidak puas dengan bentuk tubuh apabila perubahan bentuk tubuh saat masa perkembangan tersebut tidak sesuai dengan impian. Ketidakpuasan bentuk tubuh merupakan masalah yang rumit bagi perkembangan remaja wanita, menyebabkan remaja memiliki kepercayaan diri dan harga diri yang rendah, menghalangi remaja wanita untuk bergaul dan mengembangkan diri, serta menimbulkan kecemasan, yang menuntut remaja untuk memilih dan menggunakan strategi koping yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakpuasan bentuk tubuh. Semua strategi koping merupakan cara yang efektif untuk meredakan masalah, namun strategi koping tertentu dapat memberikan hasil yang berbeda pada situasi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketidakpuasan bentuk tubuh ditinjau dari perbedaan strategi koping yang digunakan oleh remaja wanita. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Negeri 2 Ngawi. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala strategi koping dan skala ketidakpuasan bentuk tubuh. Analisis data menggunakan teknik analisis independent sample t test. Hasil analisis data menghasilkan nilai rata-rata kelompok problem focused coping 53,13 dan kelompok emotional focused coping 56,18. Hal ini berarti bahwa remaja wanita yang menggunakan problem focused coping mempunyai ketidakpuasan bentuk tubuh yang lebih rendah daripada kelompok emotional focused coping. Uji independent sample t test menghasilkan t hitung = -2.383 dan t tabel = 1.984, dengan probabilitas p-value > 0,05 (0,019). Hal ini berarti hipotesis diterima, yaitu terdapat perbedaan ketidakpuasan bentuk tubuh ditinjau dari strategi koping pada remaja wanita di SMA Negeri 2 Ngawi. Kata kunci: Ketidakpuasan bentuk tubuh, strategi koping, remaja wanita
Serial Kasus Gangguan Psikologis Pada Pasien Tuberkulosis Multidrug Resistant (MDR TB) Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Reviono ,; I.G.B. Indro Nugroho; Aditya Nanda Priyatama; Martha Ratnawati
Wacana Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.735 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v11i2.150

Abstract

AbstrakEfek samping obat berupa gangguan psikologis sebenarnya jarang ditemukan pada tatalaksana penyakit infeksi, misalnya kasus tuberkulosis (TB). Saat ini banyak ditemukan kasus TB resisten ganda ganda (multidrug resistant tuberculosis/ MDR TB). Kasus MDR TB ini memerlukan pengobatan jangka panjang dan ternyata banyak menimbulkan efek samping psikologis mulai dari yang ringan sampai yang berat.  Pada serial kasus ini efek samping yang ditemukan berupa gangguan halusinasi, ansietas, depresi, perubahan perilaku dan ide bunuh diri.  Efek samping psikologis mempengaruhi keberhasilan pengobatan MDR TB.Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran klinis gangguan psikologis yang berhubungan dengan kasus MDR TB.Pengumpulan kasus secara retrospektif pasien  pengobatan MDR TB dengan efek samping gangguan psikologis dari bulan Januari 2013 sampai Juni 2017 di RS dr. Moewardi. Data didapat dari rekam medis dan wawancara dalam bentuk kuesioner.Sembilan pasien dalam serial kasus ini terdiri dari 7 laki-laki dan 2 perempuan dengan keluhan terbanyak perubahan perilaku, bicara kacau, marah-marah, gangguan tidur. Keluhan lain depresi, ansietas, halusinasi dan keinginan bunuh diri. Efek samping gangguan psikologis timbul setelah pasien mendapatkan pengobatan sikloserin 2 minggu – 7 bulan.Sebagian besar kasus gangguan psikologis akibat efek samping pengobatan MDR TB tidak memiliki riwayat gangguan psikologis sebelumnya. Dukungan sosial sangat diperlukan dalam mengatasi masalah psikis pasien MDR TB baik dari keluarga maupun teman dekat Gangguan psikologis pada pengobatan MDR TB mungkin dapat tertangani dengan manajemen multimodalitas yang baik.Kata kunci: Pengobatan MDR TB, efek samping psikologis, sikloserin.
BURNOUT DITINJAU DARI HARDINES DAN MOTIVASI BERPRESTASI (Studi Pada Atlet Pelajar di Semarang) Abdan Ghifari Akhyar; Aditya Nanda Priyatama; Rini Setyowati
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ins.v13i2.814

Abstract

Partisipasi pelajar dalam bidang olahraga sebagai seorang atlet profesional menimbulkan tantangan dan tuntutan tinggi yang harus dipenuhi, sehingga menyebabkan atlet mengalami burnout. Salah satu tantangan yang menyebabkan burnout adalah menyeimbangkan antara tanggung jawab akademik dan partisipasi di bidang olahraga. Burnout adalah suatu kondisi kelelahan fisik atau emosi, depersonalisasi, dan menurunnya prestasi pribadi dikarenakan adanya tuntutan pekerjaan atau latihan secara terus menerus. Burnout dapat diatasi dengan hardiness dan motivasi berprestasi individu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hardiness dan motivasi berprestasi dengan burnout, hubungan hardiness dengan burnout, dan hubungan motivasi berprestasi dengan burnout pada atlet pelajar di Kota Semarang. Sampel pada penelitian ini adalah 91 atlet pelajar di Semarang. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala burnout, skala hardiness, dan skala motivasi berprestasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara hardiness dan motivasi berprestasi dengan burnout (Fhitung=17,930 Ftabel=3,10, p=0,0000,05;r=0,538). Nilai reliabilitas pada penelitian ini adalah 0,861 (skala burnout), 0,823 (skala hardiness), dan 0,894 (skala motivasi berprestasi). Uji parsial pada penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan signifikan negatif antara hardiness dengan burnout (r= 0,285 ;p=0,007 0,05). Terdapat hubungan signifikan negatif antara motivasi berprestasi dengan burnout (r= 0,248; p=0,018 0,05). Nilai koefisien determinasi R2= 0,290 artinya hardiness dan motivasi berprestasi secara bersama-sama memberi sumbangan 29% terhadap burnout dengan sumbangan 15,78% dari hardiness dan 13,22% dari motivasi berprestasi.Kata Kunci: burnout, hardiness, motivasi berprestasi
HUBUNGAN JOB EMBEDDEDNESS DAN BUDAYA KOLEKTIVISME PADA KARYAWAN GENERASI X DAN Y DI PLTD SIANTAN, KALIMANTAN BARAT Anjini Sutampi; Aditya Nanda Priyatama; Selly Astriana
Psibernetika Vol 11, No 2 (2018): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.36 KB) | DOI: 10.30813/psibernetika.v11i2.1440

Abstract

 ABSTRACT: The company currently recognizes two types of workforce generations based on age, namely generation X and generation Y. Both generations have different characteristics, one of them is job embeddedness. Job embeddedness rate was found the highest in an organization with collectivism. An organizational culture that is developed in various companies in Indonesia is the collectivism culture, one of them is in PLTD Siantan, Kalimantan Barat.This study aims to (1) find out the differences in the tendency of job embeddedness on generation X and generation Y employees in terms of collectivism culture, (2) find out the differences of job embeddedness tendency in generation X and generation Y employees; (3) find out the differences of collectivism culture on generation X employees and generation Y in  PLTD Siantan, Kalimantan Barat.This study uses 69 samples of PLTD Siantan employees. The instruments used are job embeddedness scale and collectivism culture scale. The anava result shows that there is a difference in the tendency of job embeddedness in employees of generation X and generation Y in terms of collectivism culture of PLTD Siantan, Kalimantan Barat. The result shows that there is a difference of job embeddedness on generation X employees and generation Y employees. There are also cultural differences collectivism in generation X employees and generation Y employees. This means that hypothesis 1, hypothesis 2, and hypothesis 3 are accepted.Keywords:job embeddedness, collectivism culture,generation X and generation ABSTRAK: Perusahaan saat ini mengenal dua jenis generasi tenaga kerja berdasarkan rentang usia, yaitu generasi X dan generasi Y. Kedua generasi tersebut memiliki perbedaan karakteristik, salah satunya adalah job embeddedness. Tingkat job embeddedness ditemui paling tinggi pada organisasi dengan budaya kolektivisme. Budaya organisasi yang berkembang di berbagai perusahaan di Indonesia adalah budaya kolektivisme, salah satunya adalah PLTD Siantan, Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan kecenderungan job embeddedness pada karyawan generasi X dan Y ditinjau dari budaya kolektivisme, (2) Mengetahui perbedaan kecenderungan job embeddedness pada karyawan generasi X dan Y, (3) Mengetahui perbedaan budaya kolektivisme pada karyawan generasi X dan Y PLTD Siantan, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan seluruh anggota populasi sebanyak 69 karyawan PLT Siantan. Instrumen yang digunakan adalah skala job embeddedness, dan budaya kolektivisme. Berdasarkan hasil anava, menunjukkan perbedaan kecenderungan job embeddedness pada karyawan generasi X dan generasi Y ditinjau dari budaya kolektivisme PLTD Siantan, Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil analisis perbedaan rerata menunjukkan perbedaan job embeddedness pada karyawan generasi X dan karyawan generasi Y. Selain itu, terdapat juga perbedaan budaya kolektivisme pada karyawan generasi X dan karyawan generasi Y. Hal ini menjelaskan bahwa hipotesis penelitian 1, 2, dan 3 diterima.Kata kunci: job embeddedness, budaya kolektivisme, generasi X dan Y
Mengeksplorasi Hubungan Orientasi Pembelajaran, Persepsi Dukungan Organisasi, dan Perilaku Kerja Inovatif pada Karyawan Management Trainees: Exploring the Relationship between Learning Orientation, Perceived Organizational Support, and Innovative Work Behavior on Management Trainees Resta Maharani Adila Putri; Aditya Nanda Priyatama; Pratista Arya Satwika
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 12 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.832 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v12n1.p37-51

Abstract

Companies must prepare their workers so they can have a competitive advantage in order to face the industrial revolution 4.0 by increasing innovative work behavior. Innovative work behavior is influenced by internal and external factors, two of which are learning orientation and perceived organizational support. However, there are only few studies that examine the relationships of internal and external factors together with innovative work behavior. The purpose of this study was to explore the relationships between learning orientation, perceived organizational support, and innovative work behavior on management trainees in a state-owned construction company. A sample of 91 respondents were selected using a simple random sampling. Data were collected using the scales of innovative work behavior, learning orientation, and perceived organizational support, and analyzed using multiple linear regression. The results show that there is a positive significant correlation between learning orientation, perceived organizational support, and innovative work behavior simultaniously. The positive and significant correlation is also found in the partial relationships between learning orientation and innovative work behavior, as well as between perceived organizational support and innovative work behavior. Keywords: Innovative work behavior, learning orientation, organizational support   Abstrak: Perusahaan harus mempersiapkan pekerjanya agar dapat memiliki keunggulan kompetitif untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dengan meningkatkan perilaku kerja inovatif. Perilaku kerja inovatif dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, dua diantaranya adalah orientasi pembelajaran dan persepsi dukungan organisasi. Namun masih sedikit penelitian yang meneliti hubungan faktor internal dan eksternal secara bersama-sama dengan perilaku kerja inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara orientasi pembelajaran dan persepsi dukungan organisasi dengan perilaku kerja inovatif pada karyawan management trainee di sebuah perusahaan pemerintah bidang konstruksi. Sampel penelitian berjumlah 91 karyawan yang diseleksi menggunakan simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan skala perilaku kerja inovatif, orientasi pembelajaran, dan persepsi dukungan organisasi, dan dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara orientasi pembelajaran dan persepsi dukungan organisasi dengan perilaku kerja inovatif. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan baik antara orientasi pembelajaran dengan perilaku kerja inovatif, maupun antara persepsi dukungan organisasi dengan perilaku kerja inovatif.
Sense of Control dan Adaptabilitas Karir: Studi Korelasional pada Mahasiswa Tingkat Akhir Bidikmisi Revka Novia Intan Putri; Aditya Nanda Priyatama; Selly Astriana
Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/jpp.v13i2.785

Abstract

Adaptabilitas karir yang tinggi memudahkan individu untuk mendapatkan karir yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara sense of control dengan adaptabilitas karir pada mahasiswa tingkat akhir bidikmisi Universitas Sebelas Maret. Populasi penelitian adalah mahasiswa bidikmisi Universitas Sebelas Maret angkatan 2018 sebanyak 1278 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate cluster random sampling dan diperoleh sebanyak 302 orang responden penelitian. Instrumen penelitian menggunakan skala adaptabilitas karir skala sense of control. Teknik analisis data yang digunakan adalah pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara sense of control dengan adaptabilitas karir pada mahasiswa tingkat akhir bidikmisi Universitas Sebelas Maret. Pentingnya perasaan memegang kendali dalam hidup dapat membantu meningkatkan adaptabilitas karir saat menghadapi perkembangan karir, transisi karir, dan trauma karir di masa depan.
Stunting Incidence in Toddlers Aged 24-59 Months in Kuburaya District Viewed from Feeding Patterns Dany Permana; Sapja Anantanyu; Aditya Nanda Priyatama
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 4 No 1 (2023): January-June 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v4i1.1808

Abstract

Stunting is growth failure in toddlers due to chronic malnutrition and causes children to become short. Stunting is often known as stunting, a state of growth failure in toddlers as indicated by a height-for-age figure of less than -2 (z-score value). Stunting is caused by many aspects, including parenting and nutrition-related eating. The mother's parenting style will determine the toddler's nutritional status. The better the parenting style, the better the nutritional status. The prevalence of stunting in toddlers aged 24-59 years in Kuburaya District is 40.3%. This study aimed to determine the profile of stunting in toddlers aged 24-59 months from the perspective of parenting in Kuburaya District. This research is observational with a random case-control design. Data collection was taken in February-March 2023. The number of case samples was 62 mothers with stunted toddlers, and a control sample of 62 mothers with normal nutritional status toddlers. The data collection technique used a parenting eating pattern questionnaire with height and weight measurements. Data analysis techniques using descriptive statistics. The results revealed that stunting in poor parenting was 85.5% while stunting in good parenting was 14.5% in Kuburaya District. The conclusion from this research is that parenting is related to the incidence of stunting in toddlers, so it is necessary to pay attention to the role of the family, especially mothers, to provide good parenting patterns to prevent stunting.
Career Adaptability dan Self Perceived Employability pada Mahasiswa Magang Aziza Rahma; Aditya Nanda Priyatama; Rafika Nur Kusumawati
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v8i1.7571

Abstract

Academic ability is not enough, self perceived employability is also needed for students to be able to have sustainable jobs in accordance with the level of qualifications possessed. In achieving a dream job, an ability to understand self-competence is strongly needed in order to adapt to the world of work, it is called career adaptability. This study aims to find out the relationship between career adaptability and self perceived employability among internship students. The participants of this research are 83 internship students. This research instrument uses a career adaptability scale consisting of 30 items and a self-perceived employability scale consisting of 20 items. Based on the results of data analysis using the product-moment correlation method from Pearson, the value of the correlation coefficient (r) obtained is 0.663 with a significance level (p) 0.05, which is 0.000. The research hypothesis is accepted, which shows that there is a correlation between career adaptability and self-perceived employability among internship students. Kemampuan akademik yang diperoleh dari perguruan tinggi saja tidak cukup, dibutuhkan pula self perceived employability dalam diri mahasiswa untuk mampu memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan tingkat kualifikasi yang dimiliki. Dalam mencapai pekerjaan tersebut dibutuhkan suatu kemampuan untuk memahami kompetensi diri supaya bisa beradaptasi dengan dunia kerja yaitu career adaptability. Ketika mahasiswa siap dengan tugas dalam pekerjaannya, maka mahasiswa akan siap menghadapi segala tuntutan peran. Ketika mahasiswa siap menghadapi segala tuntutan pekerjaan, maka mahasiswa tersebut juga akan lebih mampu untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan nantinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara career adaptability dengan self perceived employability pada mahasiswa magang di Startup X. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 83 mahasiswa magang di Startup X. Penelitian ini menggunakan skala career adaptability terdiri dari 30 aitem dan self perceived employability terdiri dari 20 aitem. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan metode korelasi product-moment dari Pearson, nilai koefisien korelasi (r) yang didapatkan yaitu 0,663 dengan taraf signifikansi (p) 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hipotesis penelitian diterima yaitu terdapat hubungan antara career adaptability dengan self perceived employability pada mahasiswa magang.
Co-Authors . Hardjono Aan Nurfitrianan Abdan Ghifari Akhyar Adhisty June Ertyastuti Afia Fitriani Akhyar, Abdan Ghifari Amanda Ayu L Angela Irena Sindoro Dahzuki Anik Lestari Anjini Sutampi Annisa Nursanti Ardhina Aprilia, Nugraini Arif Tri Setyanto Arista Adi Nugroho Arjuni, Rifka Fadhiilah Asra Faiza Khairunnisa Ayu Setyowati Aziza Rahma BAGUS WICAKSONO Bagus Wicaksono BAGUS WIJANARKO Dany Permana Deabeata Gena Emily Dian Kumalasari Kumalasari Dwi Puspa, Mita Dyah Pratitha, Aurelia Ekshalanty Permata Ema Rafika Rahmi Fadhilah Khairunnisa Finna Okta Maulina Fithatue Amalian FA Gannis Eka Pramita Sari Habibah Nugraheni L Hapsari, Atyantari Esti Hardjono . Hentyn Drajad Rudyarwaty Hilda Rosa Ainiyah Hutami, Nindita Devirahma I Kadek Edwin Trisnapati I.G.B. Indro Nugroho Ichsan Nur Hidayat Ika Puspitasari Istar Yuliadi Istar Yuliadi Izzati, Shofia Nur Jenny Nugraheni Irawan Kadek Widya Gunawan Khabibah Solikhah Solikhah Krisna Susilowati Kusumawati, Rafika Nur Kuzana Alpra Lina Putri Rachmawati Lina Putri Rachmawati, Lina Machmuroch . Mahrorani, Siti Rizkina Martha Ratnawati Mohammad Khasan Mufna Rahmaini Millatina Muhamad Zainudin Mulia, Florine Munawir Yusuf Ni’matussholihah, Nadyah Noor Fitriana Annisa P Novia Asmaradita Novia Sari Novia Sari Nugraha Arif Karyanta Nugroho Pamungkas Nur Hafidha Hikmayani Nurasih Widyo Retno Nurfitriana, Aan Pasaribu, Aisyah Pertiwi Paulina Wijayanti Setiawan Piti Pitayani Piti Pitayani, Piti Pratista Arya Satwika Pratiwi Putri, Vicka Purwi Sundari Purwoko, Agus Putri, Azzahra Nadya Putri, Nawangsari Indah Kusuma Rafika Nur Kusumawati Rafika Nur Kusumawati Ramadhanti, Hanin Dhiya Redydian Adhitya Nugraha Resta Maharani Adila Putri Retno Dewi Utami Reviono , Revka Novia Intan Putri Rini Setyowati Risa Suryanti Safira, Flaviana Ursula Nadia Gusti Yunan Salmah Lilik Sapja Anantanyu, Sapja Sebayang, Jessica Segendig Kurniawan Seger Handoyo Sekar Mayasakti Selly Astriana Selly Astriana Selly Astriana Septi Kusumadewi Setyawan, Endika Rachel Setyowati, Rini Shafira, Dona Alloydya Shofwan Muis, Ahmad Stya Wati Ningrum Suci Murti Karini Suci Murti Karini Suni, Syahrizal Rahman Tamaulina Br Sembiring Tri Rejeki Andayani Tri Rejeki Andayani Tuti Hardjajani Widhi Nugrahaningtyas Widiantama, Luhuring Budi Yoshinta Enggar Sutra Yosy Wijaya Yulia Lanti Retno Dewi Yuliana, Nada Citra Zahrina Mardhiyah