Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul IPA yang berbasis etnosains dan mengevaluasi kelayakan modul yang telah dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan menerapkan model 4D. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, dokumentasi, dan penggunaan instrumen penelitian. Hasil dari penelitian pengembangan modul IPA berbasis etnosains menunjukkan bahwa modul ini telah dinyatakan sangat layak berdasarkan validasi ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa. Validasi ahli media memberikan persentase kelayakan sebesar 91%, validasi ahli materi sebesar 83%, dan validasi bahasa sebesar 92,1%, dengan semua persentase tersebut memenuhi kriteria sangat layak. Akumulasi hasil validasi dari ketiga ahli tersebut menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan mencapai persentase kelayakan rata-rata sebesar 89%, dengan kriteria sangat layak. Hasil ini mengindikasikan bahwa pengembangan modul IPA berbasis etnosains ini sangat cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran, dan dapat membantu peserta didik memahami materi mengenai organ gerak manusia dan hewan serta etnosains karawo Gorontalo. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya penggunaan pendekatan etnosains dalam penyusunan materi pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan dengan budaya lokal, seperti karawo Gorontalo, untuk meningkatkan pemahaman dan minat belajar peserta didik.