Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal

Peran Pendidik Dalam Mengembangkan Motorik Halus dan Kasar Pada Anak Usia Dini di Kelompok Bermain Aprilia, Stevi; Awalia Saputri; Afifah Ariani; Hanif Faizol Akbar; M. Daffa Aramzi; Susilo, Heryanto; Tri ‘Ulya Qodriyati
Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Vol. 11 No. 2 (2025): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtni.v11i2.16131

Abstract

Abstract: This article aims to describe the role of educators in developing fine and gross motor skills in early childhood at KB Permata Hati using a qualitative approach. Data were collected through observation, interviews, and documentation of learning activities involving children aged 3-5 years. The findings indicate that educators play a strategic role in designing and implementing activities that stimulate children's motor development. Activities such as dancing, constructive play, drawing, and educational games are creatively used to balance children's small and large muscle growth. However, challenges such as limited media, narrow spaces, and lack of training in motor learning strategies were also found. These findings highlight the importance of training and institutional support to enable educators to create developmentally appropriate and engaging motor skill activities for young children. Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pendidik dalam mengembangkan motorik halus dan kasar anak usia dini di KB Permata Hati dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap kegiatan pembelajaran yang melibatkan anak usia 3-5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik memiliki peran strategis dalam merancang dan mengimplementasikan kegiatan yang menstimulasi perkembangan motorik anak. Aktivitas seperti menari, bermain konstruktif, menggambar, dan permainan edukatif digunakan secara kreatif untuk menyeimbangkan perkembangan otot besar dan kecil anak. Namun, ditemukan pula hambatan seperti keterbatasan media, ruang gerak, serta kurangnya pelatihan pendidik dalam strategi pembelajaran motorik. Temuan ini menegaskan pentingnya pelatihan dan dukungan kelembagaan agar pendidik dapat menciptakan kegiatan yang relevan dan menyenangkan guna mengoptimalkan tumbuh kembang motorik anak usia dini.
Mengubah Kain, Mengubah Nasib: Peran Instruktur Pelatihan Membatik Dalam Meningkatkan Keterampilan Masyarakat Marsetiani, Alya Yuniar; Hanissyah, Dhina Aura Putri; Khamila, Armeita Cahya; Kharisma, Alia Fadhila; Sausan, Nabila Azhara; Putri Dewi, Ratu Ghaniyyah Athallah; Susilo, Heryanto; Qodriyati, Tri 'Ulya
Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Vol. 11 No. 2 (2025): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtni.v11i2.16147

Abstract

Abstract: This research aims to deeply examine the role and challenges of instructors in the batik training program for people in the Keboan neighborhood, Mojokerto City. This program not only aims to preserve local culture but also serves as a means of empowering the community, especially women in the household, in improving skills and opening up economic opportunities. Data were collected through in-depth interviews, participatory observations, and documentation using a qualitative descriptive approach. The results of this study show that instructors play various important roles as facilitators, motivators, and innovators. Strategies implemented include forming small groups, teaching batik theory and practice, and participatory and reflective learning approaches. Motivation comes from appreciating work results, social empowerment, and an inclusive training atmosphere. Innovation takes the form of a variety of motifs, teaching methods, and the use of simple digital media. Key challenges included time constraints, differences in participants' backgrounds, and varying degrees of interest. Overall, this batik training plays a crucial role in enhancing the skills and social welfare of the local community. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam peran dan tantangan instruktur dalam program pelatihan membatik bagi masyarakat di Lingkungan Keboan, Kota Mojokerto. Program ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan budaya lokal, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, dalam meningkatkan keterampilan dan membuka peluang ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instruktur memainkan berbagai peran penting sebagai fasilitator, motivator, dan inovator. Strategi yang diterapkan mencakup pembentukan kelompok kecil, pengajaran teori dan praktik membatik, serta pendekatan pembelajaran partisipatif dan reflektif. Motivasi diberikan melalui apresiasi hasil karya, pemberdayaan sosial, dan penciptaan suasana pelatihan yang inklusif. Inovasi dilakukan dalam bentuk variasi motif, metode pengajaran, dan pemanfaatan media digital sederhana. Tantangan utama meliputi keterbatasan waktu, perbedaan latar belakang peserta, dan tingkat minat yang bervariasi. Secara keseluruhan, pelatihan membatik ini memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat setempat.
Peran Tutor dalam Menciptakan Lingkungan Belajar yang Bermakna bagi Anak Usia Dini Syahfrillina, Venny Zahra; Ningsih, Fitria; Azzahra, Syafira Putri; Kirphoko, Alexa Putri; Azahra, Nadine Naura Rizqina; Azzahra, Salma; Susilo, Heryanto; Qodriyati, Tri Ulya
Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Vol. 11 No. 2 (2025): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtni.v11i2.16155

Abstract

Abstract : This study aims to analyze and explain the role of tutors in creating a meaningful learning environment for early childhood at the Mamba’ul Huda Educational Foundation in Sidoarjo Regency. A meaningful learning environment is key to supporting children's growth and development, especially during the golden age. This research employs a qualitative approach with a descriptive method and data collection techniques including observation, interviews, and documentation. The findings reveal that tutors serve as adaptive facilitators, child development observers, emotional guides, classroom dynamics managers, and communication bridges between children, parents, and the institution. Additionally, tutors are able to implement individualized strategies and meaningful learning approaches tailored to the needs of the children. Despite facing challenges such as limited facilities, a small number of tutors, and diverse backgrounds of the children, tutors consistently demonstrate creativity and resilience in managing the learning process. This study concludes that the strategic role of tutors is crucial in creating early childhood education that is humanistic, contextual, and sustainable. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan peran tutor dalam menciptakan lingkungan belajar yang bermakna bagi anak usia dini di Yayasan Pendidikan Mamba’ul Huda Kabupaten Sidoarjo. Lingkungan belajar yang bermakna menjadi kunci dalam mendukung tumbuh kembang anak, terutama pada masa golden age. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tutor berperan sebagai fasilitator adaptif, pengamat perkembangan anak, pembimbing emosional, pengelola dinamika kelas, serta penghubung komunikasi antara anak, orang tua, dan lembaga. Selain itu, tutor mampu menerapkan strategi individualisasi dan pembelajaran bermakna yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. Meskipun menghadapi sejumlah tantangan seperti keterbatasan sarana, jumlah tutor yang minim, serta variasi latar belakang anak, tutor tetap menunjukkan kreativitas dan ketangguhan dalam mengelola proses belajar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran strategis tutor sangat penting dalam menciptakan pendidikan anak usia dini yang humanis, kontekstual, dan berkelanjutan.
Peningkatan Kompetensi Digital Pendidik Melalui Pelatihan Artificial Intelligence (AI) PAUD Aba Percontohan Bojonegoro Putri, Berliana Fairelia; Masniyah, Hannik; Rahmawati, Adelia; Septi Putri, Adinda Balqis; Ratu Keylla, Citra Puspita; Nisa, Khoirun; Susilo, Heryanto; Tri 'Ulya Qodriyati
Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Vol. 11 No. 2 (2025): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtni.v11i2.16159

Abstract

Abstract: Digital transformation in the education sector requires teachers to master the latest technology, including artificial intelligence (AI). Early childhood education as a basis for learning requires teachers who can adapt to technological advances in order to create innovative and interesting learning experiences for children. However, there are still many PAUD educators who have difficulty integrating digital technology into teaching and learning activities. To meet this need, PAUD ABA Perpilotan Bojonegoro in collaboration with Bojonegoro ICT Volunteers held a training on "Introduction and Utilization of Artificial Intelligence in PAUD Learning" on April 26, 2025. This training aims to improve the digital skills of teachers by understanding the basic concepts of AI, how AI works, the application of generative AI, and the use of various AI-based tools to support the development of teaching materials and learning media. With a composition of 70% practical and 30% theoretical, this training seeks to equip educators with skills appropriate to the 21st century, support educational transformation that is in line with technological developments, and improve the quality of learning in PAUD. Abstrak: Transformasi digital dalam sektor pendidikan mengharuskan para pengajar untuk menguasai teknologi terbaru, termasuk kecerdasan buatan (AI). Pendidikan anak usia dini sebagai dasar pembelajaran memerlukan pengajar yang dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi guna mewujudkan pengalaman belajar  inovatif serta menarik untuk anak-anak. Namun, masih terdapat banyak pendidik PAUD yang mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk memenuhi kebutuhan ini, PAUD ABA Percontohan Bojonegoro bekerja sama dengan Relawan TIK Bojonegoro mengadakan pelatihan "Pengenalan dan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Pembelajaran PAUD" pada tanggal 26 April 2025. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan digital para pengajar dengan memahami konsep dasar AI, cara kerja AI, penerapan AI generatif, serta penggunaan berbagai alat berbasis AI untuk mendukung pengembangan materi ajar dan media pembelajaran. Dengan komposisi 70% praktis dan 30% teori, pelatihan ini berusaha membekali para pendidik dengan keterampilan yang sesuai di abad ke-21, mendukung transformasi pendidikan yang selaras dengan perkembangan teknologi, dan meningkatkan mutu pembelajaran di PAUD.
Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Kualitas Pelatihan Tata Rias di Sanggar Kegiatan Belajar Kota Kediri Nilasari, Putri; Sheilla Aprisa Hazrahmana; Muzaroh Artikasari; Novita Salsabila Azzahra; Carissa Fidela Putri; Heryanto Susilo; Tri Qulya’ Qordriyanti
Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Vol. 11 No. 2 (2025): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtni.v11i2.16166

Abstract

Abstract: The beauty industry is experiencing rapid development, especially the Make Up Artist (MUA) profession which is now one of the most sought-after vocational skills. MUA training at the Kediri City Learning Activity Studio (SKB) is part of a life skills education program that aims to equip participants with practical skills that can be applied in the world of work. This study uses a descriptive qualitative approach, data is collected through observation, interviews, and documentation. The results of the study indicate that the demonstration method is effective in helping participants understand make-up techniques systematically through direct observation, practice, and feedback from tutors. Participants showed positive responses in the form of enthusiasm, active participation, and significant skill improvement. Tutors are also able to provide more targeted guidance thanks to direct interaction during the training process. The demonstration method is considered to be in accordance with the characteristics of non-formal education which emphasizes flexibility, active involvement of participants, and orientation towards practice. Abstrak: Industri kecantikan mengalami perkembangan pesat, khususnya profesi Make Up Artist (MUA) yang kini menjadi salah satu keterampilan vokasional yang banyak diminati. Pelatihan tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Kediri merupakan bagian dari program pendidikan kecakapan hidup (life skills) yang bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis yang dapat diterapkan di dunia kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode demonstrasi efektif dalam membantu peserta memahami teknik make up secara sistematis melalui pengamatan langsung, praktik, dan umpan balik dari tutor. Peserta menunjukkan respon positif berupa antusiasme, partisipasi aktif, serta peningkatan keterampilan yang signifikan. Tutor juga mampu memberikan bimbingan yang lebih tepat sasaran berkat interaksi langsung selama proses pelatihan. Metode demonstrasi dinilai sesuai dengan karakteristik pendidikan nonformal yang menekankan fleksibilitas, keterlibatan aktif peserta, dan orientasi pada praktik.
Peran Fasilitator Dalam Program Pelatihan Membatik Guna Meningkatkan Sumber Penghasilan Masyarakat Zacky Raffi Al Faridzi; Nur Laili Fitriyah; Ahsanun Nihayah; Zahra, Arifah Az; Aisyah Aprillia Rahmawati; Ayat Akhras Tamam; Susilo, Heryanto; Tri 'Ulya Qodriyati
Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Vol. 11 No. 2 (2025): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtni.v11i2.16175

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the role of facilitators in batik training programs as an effort to increase community income, using a case study of Batik Tulis Namiroh in Kampung Batik Jetis, Sidoarjo. A descriptive qualitative method was employed, with data collected through observation, interviews, and documentation. The results indicate that facilitators play a vital role as motivators, mentors, liaisons, and agents of change throughout the training process. Their presence significantly enhances participants' technical skills in batik-making, builds self-confidence, and encourages economic independence. The training not only contributes to the preservation of traditional batik culture but also creates new economic opportunities for local communities, particularly those from lower-income backgrounds. Therefore, the facilitator's role is a key factor in bridging local cultural potential with sustainable improvements in community welfare. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran fasilitator dalam program pelatihan membatik sebagai upaya meningkatkan sumber penghasilan masyarakat, dengan studi kasus pada Batik Tulis Namiroh di Kampung Batik Jetis, Sidoarjo. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitator memegang peranan penting sebagai motivator, pendamping, penghubung, dan agen perubahan dalam proses pelatihan membatik. Keberadaan fasilitator terbukti mampu meningkatkan keterampilan teknis peserta dalam membatik, membangun kepercayaan diri, serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Pelatihan ini tidak hanya berkontribusi dalam pelestarian budaya batik, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar, khususnya yang berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah. Dengan demikian, peran fasilitator menjadi faktor kunci dalam menjembatani potensi budaya lokal dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Peran Tutor Dalam Meningkatkan Keterampilan Barista Coffe Pada Kegiatan Ekstrakurikuler di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Budi Utama Melalui Observasi Lapangan Faradila, Aisya Nor; Anil K, Ajlisa Selly; Andhini, Revalina Nurasita; Ainiyah, Ulfatin; Fitriani, Intan; Susilo, Heryanto; Tri 'Ulya Qodriyati
Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Vol. 11 No. 2 (2025): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtni.v11i2.16222

Abstract

Abstract: This study aims to describe the contribution of tutors in improving barista skills in extracurricular activities at the Budi Utama Community Learning Center (PKBM) in Surabaya. Other objectives are to identify supporting and inhibiting factors, and to assess the training outcomes achieved by participants. The method used in this study is a descriptive qualitative approach, collecting data through interviews, field observations, and documentation. The research findings indicate that tutors play a crucial role as motivators, facilitators, and technical guides. In addition to providing theoretical explanations of coffee brewing techniques and how to use an espresso machine, tutors also interact directly with participants during practice sessions. This method has proven effective in improving technical understanding, building self-confidence, and developing participants' professional attitudes. Supporting factors identified include tutor enthusiasm, high participant interest, and the availability of adequate practice facilities. On the other hand, inhibiting factors include limited modern equipment, raw materials, and limited learning time because many participants also work. Nevertheless, this training successfully improved participants' skills, enabling them to serve standard beverages such as espresso and cappuccino. Some participants even have plans to open their own coffee businesses. In conclusion, non-formal education through PKBM plays an important role in developing vocational skills for the younger generation, with tutors as a key element in the success of the program. Abstrak: Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan kontribusi tutor dalam meningkatkan kemampuan barista pada kegiatan ekstrakurikuler di PKBM Budi Utama, Surabaya. Tujuan lainnya adalah untuk mengenali faktor-faktor yang mendukung serta yang menghambat, dan untuk menilai hasil pelatihan yang dicapai oleh para peserta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara, observasi di lapangan, dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa tutor memiliki peran yang sangat penting sebagai motivator, fasilitator, dan pembimbing teknis. Selain memberikan penjelasan teori tentang teknik penyeduhan kopi dan cara menggunakan mesin espresso, tutor juga berinteraksi langsung dengan peserta selama praktik. Metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman teknis, menciptakan kepercayaan diri, serta mengembangkan sikap profesional peserta. Faktor-faktor pendukung yang ditemukan meliputi semangat tutor, minat peserta yang tinggi, dan ketersediaan fasilitas praktik yang memadai. Di sisi lain, faktor penghambat meliputi keterbatasan alat modern, bahan baku, serta waktu belajar yang terbatas karena banyak peserta juga bekerja. Walaupun begitu, pelatihan ini berhasil meningkatkan keterampilan peserta, sehingga mereka dapat menyajikan minuman standar seperti espresso dan cappuccino. Beberapa peserta bahkan memiliki rencana untuk membuka usaha kopi secara mandiri. Kesimpulannya, pendidikan nonformal melalui PKBM memainkan peran penting dalam mengembangkan keterampilan vokasional bagi generasi muda, dengan tutor sebagai elemen kunci keberhasilan program.
Kompetensi Ustadzah Melalui Sertifikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Taman Pendidikan Al-Quran Al-Aqsa Romadoni, Fitri; Maesa Yunanda Tri Wijayanti; Serli Della Puspita; Salwa Airinnisa; Anisa Ika Febriyanti; Susilo, Heryanto; Tri Ulya Qodriyati
Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Vol. 11 No. 2 (2025): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtni.v11i2.16226

Abstract

Abstract: Quranic education plays an important role in shaping the character and morals of the young generation in Indonesia, especially in the Al-Aqsa Quranic Education Park (TPQ). However, the qualilty of learning in TPQ is often hampered by the less than optimal competence of the teaching staff. Therefore, improving the competence of teaching staff through training and certification is very important to ensure the quality of quality Quranic education.The research used to examine the improvement of the competence of female teachers at TPQ Al-Aqsa through certification to improve the quality of learning is descriptive qualitative. In qualitative studies, there are various methods for collecting data, such as observation, interviews, and documentation.This study aims to examine how training and certification programs can improve the competence of teaching staff and ultimately improve the quality off learning in TPQ AL-Aqsa. The result is that certification and training not only provide formal recognition, but also guarantee the quality of teaching of the Qur'an that is more effective and meets standards, producing students who understand the Qur'an better and have noble morals, while also answering the need for competent and professional teaching staff at TPQ Al-Aqsa. It is hoped that this study can contribute to improving the quality of islamic religious education in surabaya and its surroundings. Abstrak: Pendidikan Al-Quran memegang peranan penting dalam membentuk karakter dan akhlak generasi muda di Indonesia, khususnya di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Al-Aqsa. Namun, kualitas pembelajaraan di TPQ sering kali terkendala oleh kompetensi tenaga pendidik yang kurang optimal. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi tenaga pendidik melalui diklat dan sertifikasi menjadi sangat penting untuk menjamin mutu pendidikan Al-Quran yang berkualitias. Penelitian yang digunakan untuk mengkaji peningkatan kompetensi ustadzah di TPQ Al-Aqsa melalui sertifikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah kualitatif deskriptif, Dalam studi kualitatif, terdapat berbagai metode untuk mengumpulkan data, seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana progam diklat dan sertifikasi dapat meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan pada akhirnya meningkatkan kualitas pembelajaran di TPQ Al-Aqsa. Hasilnya adalah sertifikasi dan diklat tidak hanya memberikan pengakuan formal, tetapi juga menjamin kualitas pengajaran Al-Qur’an yang lebih efektif dan sesuai standar, menghasilkan santri yang lebih memahami Al-Qur’an dan memiliki akhlak mulia, sekaligus menjawab kebutuhan akan tenaga pendidik yang kompeten dan profesional di TPQ Al-Aqsa Harapannya, penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan agama islamdi surabaya dan sekitarnya.
Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi Terhadap Perkembangan Kognitif Peserta Didik di Kelas Inklusi PKBM Insan Cerdas Indonesia Puspitasari, Yuni; I Ketut Atmaja Johny Artha; Susilo, Heryanto
Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Vol. 11 No. 2 (2025): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtni.v11i2.16778

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to describe how differentiated instruction is used in inclusive classes in non-formal educational settings, particularly at PKBM Insan Cerdas Indonesia. It was discovered that differentiated learning was used thoroughly, beginning with initial assessment, planning, execution, and learning evaluation, using a descriptive qualitative method with in-depth interviewing techniques, observation, and documentation. These results demonstrate how well the differentiation method works to meet the learning requirements of students with a range of backgrounds and abilities. According to the research findings, there are three primary steps involved in implementing differentiated learning: preliminary assessment, lesson planning, and classroom implementation. The lesson plan is developed based on the results of the initial assessment, which includes talent mapping tools, psychological assessments, and Multiple Intelligence Research (MIR). Teachers, psychologists, guidance counselors, and parents work together during the planning phase. In order to meet the various requirements of students, differentiated learning stresses changes to the learning environment, procedures, products, and material. Better logical thinking abilities, a stronger conceptual comprehension, and students' confidence in voicing their thoughts and finishing projects are all results of using this method. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi pembelajaran berdiferensiasi pada kelas inklusi di satuan pendidikan nonformal, khususnya di PKBM Insan Cerdas Indonesia. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, ditemukan bahwa pembelajaran berdiferensiasi diimplementasikan secara menyeluruh mulai dari asesmen awal, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran. Temuan ini menunjukkan efektivitas pendekatan diferensiasi dalam mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik dengan latar belakang dan potensi yang beragam. Berdasarkan temuan penelitian, terdapat tiga langkah utama yang terlibat dalam penerapan pembelajaran terdiferensiasi: asesmen awal, perencanaan pembelajaran, dan implementasi di kelas. Rencana pembelajaran disusun berdasarkan hasil asesmen awal, yang mencakup alat pemetaan bakat, asesmen psikologis, dan Penelitian Kecerdasan Ganda (MIR). Guru, psikolog, konselor bimbingan, dan orang tua bekerja sama selama fase perencanaan. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan siswa, pembelajaran terdiferensiasi menekankan perubahan pada lingkungan belajar, prosedur, produk, dan materi. Kemampuan berpikir logis yang lebih baik, pemahaman konseptual yang lebih kuat, dan kepercayaan diri siswa dalam menyuarakan pemikiran dan menyelesaikan proyek merupakan hasil dari penerapan metode ini.
Peran Fasilitator Program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda Dalam Mendorong Kemandirian Ekonomi Salim, Tisya Fajriatus; Zudin, Indah Nabila; Susanti, Veronicaintan; Rahmawati, Rosyidah; Alhidayat, Maslakhatun Nisak; Jannah, Nadia Hidayahtul; Susilo, Heryanto; Qodriyati, Tri ‘Ulya; Widyaswari, Monica
Transformasi : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal Vol. 11 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtni.v11i1.17002

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the role of facilitators of the Youth Awareness and Pioneering Development Program (PKKP) in increasing the economic independence of youth organizations in Grobogan Regency. The main focus of the research includes strengthening entrepreneurial skills, increasing active participation, and instilling a responsible attitude in the management of community-based economic activities. The method used in this study is qualitative with a case study approach, which involves five informants from the facilitators and members of the Youth Organization. The results of the study show that PKKP facilitators play a strategic role in providing technical assistance, business skills training, and encouraging youth participation and social responsibility in running business units. This role has been proven to encourage the birth of local business initiatives such as fish farming and traditional food processing based on village potential. These findings confirm the importance of the existence of trained and responsive facilitators as the key to the success of the empowerment program. This study recommends strengthening the capacity of facilitators and integrating cross-sectoral programs to encourage youth economic sustainability in villages.Key Words: Facilitator, Karang Taruna,  economic independence, PKKP.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran fasilitator Program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan (PKKP) Pemuda dalam meningkatkan kemandirian ekonomi pemuda Karang Taruna di Kabupaten Grobogan. Fokus utama penelitian mencakup penguatan keterampilan wirausaha, peningkatan partisipasi aktif, dan penanaman sikap tanggung jawab dalam pengelolaan kegiatan ekonomi berbasis komunitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang melibatkan lima informan dari kalangan fasilitator dan anggota Karang Taruna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitator PKKP berperan strategis dalam memberikan pendampingan teknis, pelatihan keterampilan usaha, serta mendorong partisipasi dan tanggung jawab sosial pemuda dalam menjalankan unit usaha. Peran ini terbukti mendorong lahirnya inisiatif usaha lokal seperti budidaya ikan dan olahan pangan tradisional berbasis potensi desa. Temuan ini menegaskan akan pentingnya keberadaan fasilitator yang terlatih dan responsif terhadap kebutuhan lokal sebagai kunci keberhasilan program pemberdayaan. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kapasitas fasilitator dan integrasi program lintas sektor untuk mendorong keberlanjutan ekonomi pemuda di desa.Kata Kunci: Fasilitator, Karang Taruna,  kemandirian ekonomi, PKKP.
Co-Authors ., Supriyani Abdul Hafidz Achmad Rasyad Adelia Rahmawati Adhiansyah, Doni Ado, Yahya Raja Afandi, Faris Afifah Ariani Agastya Pawestri agustina, amelia fitri Ahsanun Nihayah Ainiyah, Ulfatin Aisyah Aprillia Rahmawati Akmalia Putri, Fina Alhidayat, Maslakhatun Nisak Ali Yusuf Ali Yusuf AMALIA, ENIK Amalina, Vika Aminullah, Rizal Anandita, Nafisha Andhini, Revalina Nurasita Anil K, Ajlisa Selly Anisa Ika Febriyanti Annisa, Fahira Nur Aprilia, Stevi Ardhana Reswari Arientha Libby Purnama Arini Dwi Cahyani Artha, I Ketut Atmaja Jhony Asih Setyani Asyari, Muhammad Dwiky Hasyim Atmaja Johny Artha, I Ketut Auliya Rahmah, Qorina Awalia Saputri Ayat Akhras Tamam Azahra, Nadine Naura Rizqina Azzahra, Salma Azzahra, Syafira Putri Bambang Dibyo Wiryono Bambang Wiryono Boriboon, Gumpanat Candra, Alfan Dwiki Carissa Fidela Putri Dany Nasrullah Desika Putri Mardiani Dewa Cakra, Dhimas Rangga Dian Fitriani Dina Rahmawati Dwi.A, Imelda Dwiyatmono, Muhammad Muzaki Eka Fajariyah, Helenda Eka Nur Kumalasari, Amelia Erny Roesminingsih Evania, Alma faizol, hanif Fajriatus, Tisya Faliha Riasah Faradila, Aisya Nor Ferdiansyah, M. Arif fitria ningsih Gatot Bayu Wibowo Gunarti Dwi Lestari Gunarti Dwi Lestari Hadina, Garini Hajar Safira Nahdliya Hanif Faizol Akbar Hanifah Sari Sofyan Hanissyah, Dhina Aura Putri Hardika Hardika Herdiyanti, Farah Ayu Herlina Mukti Hestyan, Alvian Pramadani I Ketut Atmaja Johny Artha, I Ilfi Nur Diana Indira, Nabila Intan Fitriani Ishvi Oktavenia Eriyanti I’anatul Fauriyah Jannah, Nadia Hidayahtul Khamila, Armeita Cahya Kharisma, Alia Fadhila Khoirun Nisa Kholisussa'di, Kholisussa'di Kiki Irafa Candra Kirphoko, Alexa Putri Libby Purnama, Arientha Lopa, Eliviana Berlian M. Daffa Aramzi Maesa Yunanda Tri Wijayanti MARDIANI, DESIKA PUTRI Mardliyah , Sjafiatul MARIA VERONIKA ROESMININGSIH Marsetiani, Alya Yuniar Masniyah, Hannik Maulana Rinaldi Maulidia, Vina Melasari, Yeti Diah Mustakim Mustakim Mustakim Muzaroh Artikasari Nadia Hidayahtul Jannah Nafa Oktanisfia Naila, Ika Derin Nasrullah, Dany Nilasari, Putri Nisa Azira, Meria Latifatun Novita Permatasari Novita Salsabila Azzahra Nur Laili Fitriyah Nuraini, Febritesna Nuratmila Rosada Janah Nusantara , Widya Nusantara, Widya Patrama, Muhammad Yayang Putra Prastyo, Danang Prihanta, Salvinia Salvy Purnama, Aldi Jaya Puspita, Rizka Arum Putri Dewi, Ratu Ghaniyyah Athallah Putri Puspita sari Putri, Berliana Fairelia Putri, Dian Rachmawati Qodriyanti, Tri Ulya Qodriyati, Tri 'Ulya Qodriyati, Tri ‘Ulya Qodriyati, Tri Ulya Qorina Auliya Rahmah Rahmawati, Lina Aulia Rahmawati, Rosyidah Ratu Keylla, Citra Puspita Raya Sulistyowati Regita Ayu Ambar wati Revalina Nurasita Andhini Revalinda Ike’istamaroh, Crisca Rivo Nugroho Robiatul Adawiyah ROFIK JALAL ROSYANAFI Romadoni, Fitri Salim, Tisya Fajriatus Salwa Airinnisa Saputri, Awalia Sausan, Nabila Azhara Selfi Lailiyatul Iftitah Septi Putri, Adinda Balqis Serli Della Puspita Sheilla Aprisa Hazrahmana Shobri Firman Susanto SJAFIATUL MARDLIYAH Sonnia Maharani Sri Dewi Intansari Susanti, Veronicaintan Syafiul Anam Syahfrilina, Venny Zahra Syahfrillina, Venny Zahra Syifa Amalia Putri Taufiq Harris Titah Lestari Widya Arifin Tri 'Ulya Qodriyati Tri Qulya’ Qordriyanti Tri Ulya Qodriyati Tri Widia Lestari Tri ‘Ulya Qodriyati Triyanti, Ainurrochma Tungga, Raphsodyan Sekar Ummah, Alfi Mashlahatil Utami, Faza Maulidia Veronica Intan Susanti virdaus, varia virdania WIDCHICA INDRIANI Widodo Widodo Widodo Widyaswari, Monica windasari windasari WIWIN YULIANINGSIH Wiwin Yulianingsih Yatim Riyanto YATIM RIYANTO Yulianto, Ibnu Eko Yuni Puspitasari, Yuni Yusvano, Denta Gara Zacky Raffi Al Faridzi Zahra, Arifah Az Zakariyah, M Fahmi Zuana, Megantara Zudin, Indah Nabila Zulkarnain Zulkarnain