Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH JOGGING SEBAGAI OLAHRAGA AEROBIK INTENSITAS SEDANG TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER UNIVERSITAS UDAYANA Bagus Andika Pramana; Susy Purnawati; I Dewa Putu Sutjana; I Made Krisna Dinata
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i3.P08

Abstract

ABSTRAK Aktivitas fisik berupa olahraga aerobik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif yaitu memori. Mahasiswa merupakan populasi yang membutuhkan fungsi memori yang baik dalam proses belajar dan mengingat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh jogging sebagai olahraga aerobik intensitas sedang terhadap memori jangka pendek mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Universitas Udayana. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental pre-test and post-test one group design. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Korem Wirastya Denpasar pada tahun 2019. Sampel penelitian ini adalah 23 mahasiswa laki-laki Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2016-2018 yang dipilih secara simple random sampling. Pengambilan data berupa data skor memori jangka pendek menggunakan SPMT (Scenery Picture Memory Test). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rerata skor memori jangka pendek pada sampel sebelum perlakuan jogging (pre-test) yaitu 13,96 ± 1,72 dan sesudah perlakuan jogging (post-test) mengalami peningkatan sebesar 4,652 atau sekitar 33,31% yaitu menjadi 18,60 ± 1,62. Dari hasil uji t-berpasangan terhadap rerata skor memori jangka pendek pre-test dan post-test diperoleh nilai p = 0,0001 (p < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa jogging sebagai olahraga aerobik memiliki pengaruh terhadap memori jangka pendek mahasiswa. Kata kunci : jogging, memori jangka pendek
PREVALENSI SHIFT WORK SLEEP DISORDER PADA PEKERJA SHIFT MALAM DI BEBERAPA WARALABA DI DENPASAR SELATAN Ida Ayu Candra Sari; Susy Purnawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.759 KB)

Abstract

The practice of shift work may cause risk factors for occupational health and safety, one of which is a circadian rhythm sleep disorder, called as shift work sleep disorder (SWSD). This study was conducted to find out the prevalence of SWSD with reference to night-shift workers in several outlets of convenience-store in south Denpasar. The study was conducted with cross-sectional and carried out on 84 samples by visiting each outlet, interviewing the employees, then asking them to fill the questionnaires. Research instrument used are the Epworth Sleepiness Scale (ESS) and the Insomnia Severity Index. Based on the Epworth Sleepiness Scale (ESS) questionnaire, 33 (39.3%) samples indicate clinical sleepiness and 51 (60.7%) samples did not show clinical sleepiness. On the other hand, by using the Insomnia Severity Index questionnaire, it is obtained moderate and severe insomnia as many as 27 (32.1%) samples. There are 14 samples indicate moderate insomnia and clinical sleep disorders. From the data obtained, thus the prevalence SWSD in several convenience-stores in South Denpasar is 46 (54.76%) and still requires certain concern and needs to implement sleep hygiene.
GAMBARAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DENGAN KERJA SHIFT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD KARANGASEM Ni Nengah Nita Sulistyawati; Susy Purnawati; I Made Muliarta
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.114 KB)

Abstract

Profesi keperawatan sekarang ini dituntut agar mampu tingkatkan kualitas layanan kesehatan dan bisa memberikan pelayanan kesehatan selama 24 jam. Dalam mewujudkannya rumah sakit menerapkan sistem kerja shift.Sistem kerja shift memiliki dampak bagi kesehatan fisik dan psikis.Tuntutan kerja yang tinggi bagi profesi perawat khususnya perawat Isntalasi Gawat Darurat (IGD) dengan etos kerja yang berpacu pada waktudalam menangani kasus-kasus kegawatdaruratan medis. Hal ini bisa mengakibatkan terjadinya stres kerja. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran tingkat stres kerja perawat dengan kerja shift di ruang IGD RSUD Karangasem. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional yang dilaksanakan pada bulan September 2016 hingga September 2017. Sampel dipilih menggunakan total sampling yaitu libatkan seluruh perawat dengan kerja shift di ruang IGD RSUD Karangasem yang berjumlah 31 orang. Pengambilan data dilakukan secara langsung menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner OSI-RTM (Occupational Stress Inventory-Revised Edition). Penelitian ini tunjukkan rata-rata usia responden 28,5 tahun dengan usia maksisum 45 tahun dan usia minimum 22 tahun. 51,6% sampel adalah laki-laki, 61,3% sampel sudah menikah dan 48,4% bekerja selama 6 bulan-3 tahun. 87,1% perawat IGD RSUD Karangasem mengalami tingkat stres kerja sedang. Dapat disimpulkan bahwa gambaran tingkat stres kerja perawat IGD RSUD Karangasem yaitu mayoritas mengalami tingkat stres kerja sedang dengan tingkat stres kerja responden berdasarkan karakteristiknya yaitu terdistribusi merata laki-laki dan perempuan, responden belum menikah alami tingkat stres kerja sedang yang lebih tinggi dan mayoritas responden masa kerja 6 bulan – 3 tahun yang mengalami stres kerja sedang. Kata Kunci: Stres Kerja, Perawat, Kerja Shift, IGD, RSUD
GANGGUAN CEMAS PADA MAHASISWA SEMESTER I DAN VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Dyah Chandratika; Susy Purnawati
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.733 KB)

Abstract

Penting untuk dilakukan penelitian mengenai gangguan cemas pada mahasiswa kedokteran karena tingginya tingkat stres mahasiswa terutama pada tahun pertama perkuliahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan perbedaan skor gangguan cemas pada mahasiswa semester I dan VII serta untuk mengetahui perbedaan skor gangguan cemas antara mahasiswa laki-laki dan perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Desain penelitian ini adalah cross sectional analitik. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Sampel mengisi identitas, kuesioner L-MMPI, kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Kemudian dihitung prevalensi gangguan cemas tiap kelompok serta data dianalisis menggunakan uji t-independen. Terdapat 15 orang (25,0%) mahasiswa semester I dan 7 orang (11,7%) mahasiswa semester VII yang mengalami gangguan cemas. Dari hasil uji t-independen antara skor gangguan cemas mahasiswa semester I dan VII diperoleh nilai p = 0,001 (<0,05). Sedangkan  diperoleh p = 0,080 antara mahasiswa laki-laki dan perempuan pada semester I dan p = 0,744 antara mahasiswa laki-laki dan perempuan pada semester VII. Prevalensi gangguan cemas pada mahasiswa semester I yaitu 25,0% sedangkan 11,7% pada mahasiswa semester VII. Terdapat perbedaan bermakna antara skor gangguan cemas mahasiswa semester I dan VII. Tidak ditemukan perbedaan bermakna skor gangguan cemas antara laki-laki dan perempuan.  
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT GENGGAM DAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA LANSIA WANITA DI POSYANDU LANSIA DESA DAUH PURI KELOD DENPASAR BARAT Dewa Ayu Komang Trisya Artha Putri; Susy Purnawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.91 KB)

Abstract

Proses penuaan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan pada sistem tubuh, salah satunya adalah penurunan kekuatan otot. Penurunan kekuatan otot dapat menimbulkan penurunan kemampuan fungsional pada lansia karena kekuatan otot mempengaruhi hampir semua aktivitas sehari-hari. Pada akhirnya penurunan kemampuan fungsional tersebut dapat menyebabkan seorang lansia mengalami ketergantungan pada orang lain. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2016 yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot genggam dengan kemampuan fungsional pada lansia wanita di posyandu lansia Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Barat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dengan pengambilan sampel penelitian secara consecutive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 50 orang. Kekuatan otot genggam diukur dengan menggunakan alat hand-grip dynamometer, sedangkan kemampuan fungsional dinilai melalui wawancara dengan kuesioner Indeks Barthel. Hasil penelitian dengan menggunakan uji korelasi Spearman didapatkan nilai P=0,000 (P<0,05) dan r=0,893 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kekuatan otot genggam dengan kemampuan fungsional, korelasi ini bersifat positif yang sangat kuat. Dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot genggam dan kemampuan fungsional berkorelasi positif yang sangat kuat. Semakin rendah kekuatan otot genggam maka semakin rendah kemampuan fungsional, demikian pula sebaliknya. Oleh sebab itu, kekuatan otot genggam dapat dijadikan sebagai prediktor dalam menilai gangguan mobilitas pada lansia.
HUBUNGAN KONSUMSI KOPI TERHADAP PELUANG KELULUSAN UJIAN BLOK MAHASISWA PSSKPD ANGKATAN 2017 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Ni Luh Gede Ayu Candranita Dharmadi; Susy Purnawati; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i3.P04

Abstract

ABSTRAK Kopi merupakan salah satu minuman yang mengandung kafein dan dipercaya dapat meningkatkan kebugaran, meningkatkan performa kerja serta dapat menambah energi dan dapat menghilangkan perasaan mengantuk, sehingga kopi dikatakan dapat meningkatkan konsentrasi mahasiswa dalam hal belajar untuk mempersiapkan ujian blok. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan peluang kelulusan antara mahasiswa yang meminum kopi pada malam sebelum ujian blok dengan yang tidak meminum kopi. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pedekatan cross sectional dan dilakukan pada 65 orang mahasiswa PSSKPD angkatan 2017. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang meminum kopi sebelum ujian memiliki persentase kelulusan sebsar 57,5% dibandingkan dengan yang tidak meminum kopi dengan persentase sebesar 42,5%. Uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi kopi dengan peluang kelulusan mahasiswa PSSKPD 2017, serta mahasiswa yang meminum kopi memiliki peluang kelulusan 1,4 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak meminum kopi. Kata kunci : kafein, kopi, konsentrasi belajar, peluang kelulusan
HUBUNGAN DEPRESI, ANSIETAS DAN STRES TERHADAP NYERI LEHER PADA MAHASISWA ANGKATAN 2016 PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER UNIVERSITAS UDAYANA Bagus Budi Airlangga; Ketut Tirtayasa; Susy Purnawati; I Dewa Putu Sutjana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i2.P12

Abstract

ABSTRAK Bagaimana beradaptasi, menjaga nilai agar selalu bagus dan memikirkan masa depan dapat menyebabkan kecemasan bahkan depresi pada mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengalami stres yang bersumber dari berbagai macam hal, termasuk dalam kegiatan perkuliahan/akademik. Ketiga gangguan emosional tersebut dapat menyebabkan seseorang menderita nyeri leher. Berdasarkan penelitian, depresi dan ansietas secara signifikan berhubungan dengan peningkatan pada keluhan di leher. Orang – orang yang teridentifikasi dengan depresi dan kecemasan cenderung masuk ke dalam kelompok dengan tingkat keluhan di leher yang tinggi. Sedangkan stres dihubungkan dengan keluhan di leher diakibatkan oleh meningkatnya aktivitas listrik dalam otot yang menyebabkan otot menjadi menegang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara depresi, ansietas dan stres terhadap nyeri leher pada mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Universitas Udayana. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian analitik korelasi dengan menggunakan metode cross-sectional pada 128 responden. Simpulan dari penelitian adalah terdapat hubungan yang signifikan antara depresi, ansietas dan stres terhadap nyeri leher dengan hubungan antar variabel tergolong sedang. Kata Kunci: Mahasiswa, Depresi, Ansietas, Stres, Nyeri Leher
HUBUNGAN KEJADIAN HIPERTENSI DENGAN MILD CONGNITIVE IMPAIRMENT PADA LANJUT USIA DI DESA DAUH PURI KELOD, DENPASAR BARAT Made Indrayani; Susy Purnawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i4.P14

Abstract

ABSTRAK Mild Cognitive Impairment (MCI) merupakan salah satu gangguan kognitif, dengan gejala gangguan fungsi memori yang tidak sesuai dengan usianya, namun belum dapat dikatakan demensia. Prevalensi MCI di Indonesia mencapai 17,1%, dan meningkat pada kelompok usia lanjut, yaitu sekitar 32,4%. Mild Cognitive Impairment juga dikatakan meningkat seiring meningkatnya kejadian hipertensi. Penting untuk mengkaji hipertensi sebagai faktor risiko terjadinya MCI dalam upaya menekan morbiditas terutama pada lansia sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara lama riwayat dan derajat hipertensi dengan MCI pada lansia di wilayah Posyandu Desa Dauh Puri Kelod. Penelitian dengan desain studi cross-sectional ini, menggunakan consecutive non-random sampling dalam pengambilan sampel, dan didapatkan jumlah responden sebanyak 70 orang. Derajat hipertensi diklasifikasikan menggunakan JNC 7 dan fungsi kognitif diukur dengan menggunakan kuesioner MoCA-Ina. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis bivariat chi-square dalam SPSS. Didapatkan lansia dengan riwayat hipertensi < 5 tahun sebanyak 20 orang, 25% mengalami MCI. Sedangkan lansia dengan riwayat hipertensi ? 5 tahun sebanyak 50 orang, dan 84% mengalami MCI. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara lamanya hipertensi dengan MCI (PR 15,750; 95% IK 4,453-55,711). Lansia yang menderita hipertensi derajat 1, 2, dan 3, berturut-turut adalah 40, 19, dan 11 orang, dan mengalami MCI sebanyak 70%, 63%, dan 63,6%. Didapatkan hasil analisis statistik bivariat chi-square test p>0,05 (p = 0,841). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara derajat hipertensi dengan MCI di Posyandu Desa Dauh Puri Kelod. Kata kunci: Hipertensi, Mild Cognitive Impairment, MoCA-Ina
HUBUNGAN ANTARA PREVALENSI DEPRESI DENGAN TIPE LOCUS OF CONTROL (LOC) PADA PESERTA MEDITASI DI KOTA DENPASAR Cahya Rustina; Susy Purnawati
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Depresi merupakan penyebab utama gangguan mental dan dapat mempengaruhi setiap individu di dunia. Depresi berhubungan dengan kemampuan mengontrol diri atau locus of control (LOC). Terdapat dua tipe LOC yaitu internal (LOC-i) dan eksternal (LOC-e). Individu dengan LOC-e disebutkan mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian depresi. Di sisi lain, peningkatan LOC-i dikaitkan dengan penurunan tingkat depresi. Peningkatan LOC-i disertai dengan penurunan LOC-e pada individu itu sendiri. Peningkatan LOC-i didapatkan pada individu yang melakukan meditasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara prevalensi depresi dengan tipe LOC pada peserta meditasi di kota Denpasar yang dilakukan pada bulan Maret sampai November 2015. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan mengikutkan 180 responden. Responden mengisi kuesioner Beck’s Depression Inventory dan IPC-LOC. Depresi dan tipe LOC kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Spearman correlation. Hasil penelitian didapatkan hubungan bermakna antara depresi dengan tipe LOC ( R=0,6). Prevalensi depresi pada peserta meditasi di kota Denpasar adalah 35,56%. Mayoritas peserta meditasi berumur 36 sampai 45 tahun (32,2%), perempuan (78,9%), menikah (62,8%), pendidikan terakhir diploma/sarjana (73,9%), tidak mempunyai kebiasaan merokok (95,0%), tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi alkohol (96,7%), pendapatan keluarga/bulan >Rp 3.500.000,00 (47,8%), indeks massa tubuh normal (68,3%), dan LOC-e (57,2%). Disimpulkan terdapat hubungan bermakna antara depresi dengan tipe LOC, dengan prevalensi depresi lebih sedikit daripada yang tidak depresi pada peserta meditasi yang mayoritas berumur 36 sampai 45 tahun, perempuan, menikah, pendidikan terakhir diploma/sarjana, tidak mempunyai kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol, pendapatan keluarga/bulan >Rp 3.500.000,00, indeks massa tubuh
PERBANDINGAN DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA ANGKATAN 2013 DENGAN MAHASISWA D1 BEA CUKAI SEKOLAH TINGGI AKUTANSI NEGARA DENPASAR ANGKATAN 2013 Putu Asti Wulandari; Susy Purnawati
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.157 KB)

Abstract

Daya tahan kardiorespirasi dapat ditingkatkan dengan latihan dan bergantung padafrekuensi, intensitas,durasi serta waktu latihan. Mahasiswa Program Studi PendidikanDokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSPD FK UNUD)angkatan 2013memiliki pola latihan fisik yang berbeda dengan mahasiswa D1 Bea Cukai SekolahTinggi Akutansi Negara  (STAN)Denpasar Angkatan 2013 kemungkinanmempengaruhi tingkat daya tahan kardiorespirasi. Penelitian cross sectional dilakukanuntuk mengetahui gambaran latihan fisik dan perbedaan daya tahan pada keduakelompok tersebut dengan pengambilan sampel secara konsekutif. Daya tahankardiorespirasi diukur dengan Cooper tes lari 2.4km. Ditemukan perbedaan signifikanantara daya tahan kardiorespirasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FakultasKedokteran Universitas Udayana Angkatan 2013 dengan mahasiswa D1 Bea CukaiSTAN Denpasar Angkatan 2013. Daya tahan kardiorespirasi mahasiswa PSPD FKUNUD   Angkatan 2013 lebih rendah dibandingkan daya tahan kardiorespirasimahasiswa D1 Bea Cukai STAN Denpasar Angkatan 2013.
Co-Authors - Yuniar . Bandoro adiartha g Ainul Ghurri Akhmad alfajri Alex Pangkahila Alex Pangkahilla Anak Agung Gede Angga Puspa Negara Ardiyanti, Ni Putu Arfian Hamzah Ari Wibawa Asrul Sani Aulia, Zabrina Bagus Andika Pramana Bagus Budi Airlangga Bagus Komang Satriyasa Benediktus Nahak Bertha Melyana Cahya Rustina Chika Nabella Jamaluddin Cokorda Bagus Jaya Lesmana D A inten Dady Iskandar Darma, I Wayan Eka Wirahadi Desak Made Puja Astuti Desak Made Wihandani Dewa Agung Gina Andrini Dewa Ayu Eka Wahyuni Dewa Ayu Komang Trisya Artha Putri Dewa Ayu Sri Agung Suandewi Dewa Putu Gede Purwa Samatra Dewi, Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dhari, Ika Fitri Wulan Dimas Agusta Dinata, , I Made Krisna Dita Permatasari Driansha, Cindy Liora Dwi Halim Kevin Gautama Dyah Chandratika elisabeth yunilan Feratywi, Ayu Gabriela Queensanya Lienardy Ganesa Puput Dinda Kurniawan Gde Ngurah Idraguna Pinatih Herta Meisatama I D A P Inten Primayanti I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti I Dewa Putu Sutjana I Dewa Sutjana I Gede Wisnu Pramadita I Gusti Agung Wedanta Mahadewi I Gusti Ayu Rea Vera Wijaya I Gusti Ayu Widianti I Gusti Bagus Ari Pradnyana Putra I Gusti Ngurah Priambadi I Gusti Ngurah Priambadi, I Gusti Ngurah I Gusti Putu Ngurah Adi Santika I Kadek Dwi Arta Saputra I Made Adi Widiantara I Made Ady Wirawan I Made Jawi I Made Krisna Dinata I MADE MULIARTA . I Made Sutajaya I Nengah Sandi I Nyoman Adi Putra I Nyoman Adiputra I Nyoman Adiputra I Nyoman Agus Pradnya Wiguna I Nyoman Mangku Karmaya I Nyoman Sucipta I Nyoman Sutarja I Putu Adi Susanta I Putu Adiartha Griadhi I Putu Gde Surya Adhitya I Putu Gede Adiatmika I Putu Prisa Jaya . I Wayan Supriana I Wayan Weta I.A. Pascha Paramurthi Ida Ayu Candra Sari Ida Ayu Dewi Wiryanthini Ida Bagus A. Swamardika Ida Bagus Adnyana Manuaba Ida Bagus Ngurah Ida Sri Iswari indah adiputra Indah Sri Handari Adiputra Indah Sri Handari Adiputra, Luh Made Indra Lesmana Intan Fridayanti, Dewa Ayu Irhas Syah Iswita Ariestianti J. A. Pangkahila Joppi Huwae K tirtayasa Kade Ngurah Dwi Putra Negara Ketut Tirtayasa Khaerul Anam Kristanti, Dea Kusumaningrum, Cornelia Ayu Lilik Evitamala Limanda, Claudia Felicia Luh Ita Mahendrayani Luh Made Indah Sri Handari Adiputra LUH MADE INDAH SRI HANDARI ADIPUTRA Luh Putu Ratna Sundari Luh Putu Ratna Sundari Lusia Nasrani M. Ali Imron Made Hendra Satria Nugraha Made Indrayani MADE RATNA SARASWATI . Made Sudarma Makbullah - Manoharan, Thunissha Maria Imaculata Date Md Ayu Puspita Citra Novelia Merinda Ulfa Miranti Yolanda Anggita, Miranti Yolanda Moh. Ali Imron, Moh. Muh. Ali Imron Muh. Asri Muh. Irfan Muhammad Ali Imron Muhammad Irfan N. Adiputra N. Adiputra N. Adiputra N. Adiputra Nathasya Ferdyastari Ni Kadek Diah Satya Sai Shita Ni Kadek Yuni Lestari Ni Luh Gede Ayu Candranita Dharmadi Ni Luh Made Sintya Ni Luh Nopi Andayani Ni Made Intansari Tri Buana Ni Made Linawati Ni Nengah Nita Sulistyawati Ni Nyoman Devi Yani Prabashanti Ni Nyoman Suratmiti Ni Nyoman Utami Wijayaswari Pande Ni Putu Oktaryani Darma Ayu Ni Putu Sri Arnita Ni Wayan Tianing Nila Wahyuni Nila Wahyuni Novtiyas Maria Pombu Oktovianus Fufu Prasetya Sudarsana Mahaputra, Dewa Made Pricela Da Costa Prihastini, Komang Angga Primayani, I Dewa Ayu Inten Dwi Putra Pramanda, I Made Krishna Putu Anggitha Surya Paramitha Putu Astawa Putu Asti Wulandari Putu Ayu Meka Raini Putu Hemma Pardana Putri Putu Qonny Trisna Dewi Putu Santi Krishna Megasari Putu Satriya Yudha Permadi R. A.T. Kuswardhani Raharja, Made Agung Ria Indah Sari Gaghana S Indra Lesmana S. Indra Lesmana S. Indra Lesmana Suci Wahyu Ismiyasa Sugijanto - Sugijanto - Sugijanto - Sugijanto - Sugijanto Sugijanto Sulfandi Sulfandi Syavira Nooryana Tjokorda Gde Bagus Mahadewa Tri Wahyu Wulandari Trisina, Cindy Gracia Wahyuddin Wahyuddin Wahyuddin, Wahyuddin Wahyudin - Yogie Wiswadewa Yohanes Seran Yuliana Yuliana Yusuf Nasirudin