Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search
Journal : Department of Naval Architecture

PENGARUH KUAT ARUS LISTRIK, TEMPERATUR DAN VARIASI SUDUT KAMPUH TERHADAP KEKUATAN IMPACT ALUMUNIUM 5083 PENGELASAN GTAW DENGAN GAS PELINDUNG HELIUM Akhmad Rosihan Adam; Sarjito Jokosisworo; Samuel Samuel
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.865 KB)

Abstract

Proses pengelasan dilakukan pada material aluminium 5083 yang banyak digunakan dalam industri perkapalan khususnya sebagai material konstruksi kapal aluminium. , karena mempunyai sifat mekanik (mechanical properties) dan ketahanan korosi yang baik. Pengelasan dengan las gas tungsten adalah proses pengelasan di mana busur terjadi karena adanya kontak antara elektroda tidak terumpan dengan benda kerja. Untuk melindungi elektroda dan benda kerja yang cair selama pengelasan dari pengaruh udara luar, gas lindung digunakan di dalam pengelasan ini. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil kekuatan impact dari variasi pengelasan yaitu besaran arus listrik, variasi sudut kampuh, dan temperatur sehingga dapat diketahui besar arus dengan variasi sudut kampuh las dan temperatur yang paling optimal. Pengelasan aluminium 5083 dilakukan dengan proses pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) dengan gas pelindung helium dan jenis sambungan pengelasan double v-butt joint dengan sudut 60° dan 80o. Dari hasil pengujian, kekuatan impact yang tertinggi terdapat pada suhu 20o C dan kuat arus 130 Amp, di sudut kampuh 60o yaitu sebesar 0,120 J/mm, sedangkan pada sudut kampuh 80o sebesar 0,156 J/mm2.Maka, pengelasan GTAW pada bahan aluminium 5083 keadaan optimal atau yang paling baik memberikan kekuatan impact tertinggi yang dihasilkan pada suhu 20oC dengan kuat arus 130 amp sebesar 0,156 J/mm2.Selain pengujian lapangan, juga dilakukan analisa pada suhu 20o menggunakan metode elemen hingga dengan hasil kekuatan impact maksimal 0,159 J/mm2 dengan selisih persentase sebesar 2,37% di Arus 130 Amp pada sudut kampuh 80o. Sedangkan pada sudut kampuh 60o kekuatan impact maksimal sebesar 0,133 J/mm2 dengan selisih persentase sebesar 1,52%.
ANALISA STABILITAS KAPAL RORO PASSANGER 5000GT MERAK-BAKAUHENI DENGAN VARIASI LEBAR DAN PANJANG BILGE KEEL Recha Hafida Ardiansyah; Samuel Samuel; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 3 (2014): Agustus
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.28 KB)

Abstract

Kapal roro 5000GT Merak-Bakauheni adalah kapal penyebrangan yang akan melakukan rute dari pelabuahn Merak ke Bakahuni juga sebaliknya. Kapal penyebrangan 5000GT ini mempunyai jumlah deck yang cukup banyak sehinnga bangunan atas kapal tampak lebih tinggi. Untuk cardeck ada 3, deck penumpak  ada 2 dan 1 helipad. Jadi kapal penyebrangan ini memerluhkan tinjaun lebih siknifikan mengenai keselamatan saat berayar salah sattunya adalah dengan menganalisa stabilitas kapal roro passanger 5000GT. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan software komputasi numerik atau software perkapalan untuk membantu perhitungan pada stabilitas dan equilibrium. Untuk Analisa stabilitas dilakukan melalui perhitungan nilai stabilitas terhadap kurva stabilitas pada sudut kemiringan -450 sampai 900. Analisis menggunakan pedoman standar  stabilitas yang dikeluarkan oleh IMO. Analisa juga dilakukan dengan menggunakan rumus pendekatan severe wind calculation yang dikeluarkan oleh IMO.Hasil analisa stabilitas menggunakan aturan IMO (International Maritim Organization) Dalam perhitungannya, kapal Roro Passanger 5000GT dengan bilge keel telah memenuhi semua kriteria IMO dalam 6 kondisi berbeda dan diperoleh hasil, kapal tersebut memiliki stabilitas yang baik. Kapal ini menggunkan penghitungan manual pengaruh luasan bilge keel dengan rumus pendekatan severe wind calculation sesuai dengan aturan IMO, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal perbedaanya dengan menggunakan bilge keel dan tanpa bilge keel. 
PERANCANGAN KAPAL WISATA KAPASITAS 30 PENUMPANG SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA DI KEPULAUAN SERIBU Chandra Ahmad Venzias; Samuel Samuel; Parlindungan Manik
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 3 (2014): Agustus
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.798 KB)

Abstract

Kepualauan Seribu merupakan salah satu tempat wisata bahari yang menonjol di Indonesia belahan Barat, dimana hamparan laut dan ratusan pulau disana sangat mempesona, banyak wisatawan Indonesia maupun wisatawan asing ingin merasakan dampak dari kecantikan wilayah tersebut. Untuk menikmati dan sebagai sarana transportasi didaerah tersebut maka diperlukan adanya kapal penunjang yang sesuai dengan perairan di Kepulauan Seribu.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ukuran kapal wisata berkapasitas 30 penumpang yang memiliki kecepatan, hambatan, serta stabilitas yang lebih baik dengan menggunakan metode perbandingan (Comparison method). Hasil dari metode perbandingan tersebut didapatkan ukuran LOA : 13 m, B : 4 m, T : 0,6 m, H : 1,4 m dan Cb : 0,63. Hasil perhitungan hidrostatik, kapal pariwisata di objek wisata Kepulauan Seribu mempunyai displacement = 12,52 ton, Cb = 0,63, LCB = 5,74 m. Hasil analisa stabilitas (Ship Stability) menunjukkan bahwa kapal memiliki nilai GZ maksimum terjadi pada kondisi VIII diikuti pada kondisi V. Dan nilai MG terbesar terjadi pada kondisi VIII yang menyebabkan kapal memiliki waktu tercepat untuk kembali ke posisi tegak.Sedangkan nilai MG terkecil terjadi pada kondisi II dan III yang menyebabkan kapal memiliki waktu paling lambat untuk kembali ke posisi tegak dibandingkan pada kondisi lain. Kapal ini menggunakan satu mesin outboard dengan daya yang dihasilkan sebesar 150 HP. Berdasarkan hasil analisa di dapatkan nilai hambatan sebesar 28,87 KN pada Vmax 15 knot. Dari segi Profil construction telah memenuhi standar kelas BKI tentang aturan konstuksi kapal kayu.
PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 3292 DWT RUTE PELAYARAN “JAKARTA-HONGKONG” Heri Triyanto; Berlian Arswendo Adietya; Samuel Samuel
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 2 (2015): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.926 KB)

Abstract

Kerjasama Perdagangan Antara Indonesia dan Hongkong telah terjalin cukup lama. Hongkong memandang Indonesia sebagai pasar potensial yang terus membesar. Hal tersebut karena Indonesia merupakan negara populasi terpadat di kawasan Asia Tenggara dan memiliki pertumbuhan kelas menengah cukup tinggi. bagi hongkong  Indonesia merupakan pasar yang potensial, dimana tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, populasi besar, daya beli masyarakatnya meningkat pesat, begitu juga dengan  Indonesia  posisi Hongkong juga sangat strategis karena menjadi pintu gerbang memasuki pasar China. Dengan pengalaman puluhan tahun di bidang trade financing, logistik, dan jasa perkapalan(1). Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan kapal pembanding untuk menghasilkan ukuran utama kapal rancangan melalui perhitungan regresi linear. Kapal pembanding yang digunakan berjumlah  7 unit. Ukuran utama kapal rancangan diolah hingga menjadi model kapal yang siap untuk dianalisa. Selanjutnya model kapal rancangan dianalisa menggunakan perangkat lunak perancangan dengan bantuan komputer. Kapal rancangan menggunakan mesin penggerak dengan daya yang dihasilkan sebesar 2029,52 HP untuk mencapai dan mempertahankan kecepatan dinas sebesar 12 knot pada tahanan kapal sebesar 100,51 kN dan memiliki kisaran periode oleng antara 6,9576s/d 8,9147detik. Kapal rancangan memenuhi criteria stabilitas yang ditetapkan oleh IMO dengan code A.749(18).
Analisa Peningkatan Performa Hambatan Kapal Katamaran MV. Laganbar menggunakan Centerbulb dan Bulbous Bow dengan Metode Computation Fluid Dynamic (CFD) Asep Kurniawan Nugraha; S Samuel; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1270.995 KB)

Abstract

Secara teoritis, stabilitas kapal katamaran lebih baik, tetapi muncul permasalahan lain yaitu hambatan. Hambatan katamaran lebih kompleks karena efek interaksi komponen hambatan dengan gelombang laut pada lambung kapal. Hal tersebut mengakibatkan bertambahnya hambatan gelombang akibat hempasan badan kapal oleh gelombang laut. Dari permasalahan tersebut munculah percobaan untuk menambahkan centerbulb dan bulbous bow pada kapal katamaran. Centerbulb dan bulbous bow berfungsi mengurangi hambatan gelombang yang terjadi pada lambung kapal katamaran. Analisa perhitungan hambatan total kapal katamaran dihitung menggunakan software CFD yaitu Tdyn 13.7.6.0 dan menggunakan variasi kecepatan (Fn = 0,28; Fn = 0,47; Fn = 0,65), penambahan dan posisi centerbulb serta jenis bulbous bow. Hasilnya, nilai hambatan total kapal terkecil terletak pada konfigurasi model 11 dengan Fn = 0,47 yaitu 3,45 kN mengurangi hambatan sebesar 29,33 %.
PERANCANGAN KAPAL BULK CARRIER 6200 DWT UNTUK RUTE PELAYARAN JAKARTA - PALNGKARAYA Ponco Bagio Pamungkas; Samuel Samuel; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 2 (2014): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.599 KB)

Abstract

Indonesia merupakan suatu wilayah kepulauan yang menjembatani dua benua yaitu Australia di sebelah selatan dan Asia di sebelah utara. Hal ini menjadikan wilayah perairan Indonesia sebagai jalur pelayaran yang sangat strategis. Ditambah lagi dengan kekayaan mineral yang terkandung di Indonesia berupa hasil tambang seperti batu bara, emas, bijih besi dan masih banyak lagi, dimana material-material tersebut termasuk dalam jenis muatan curah. Tentu saja hal tersebut membutuhkan sarana pendistribusian yang mumpuni serta dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat secara umum. Namun faktanya jumlah armada laut di Indonesia yang melayani kebutuhan pengangkutan muatan curah masih sangat sedikit.Dari hal-hal tersebut di atas, dalam penelitian ini merancang kapal curah (bulk carrier) yang sesuai dengan kebutuhan sarana transportasi armada laut di Indonesia. Perancangan ini menitikberatkan kepada keunggulan kapal curah (bulk carrier) dari kapal-kapal yang sudah ada. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, analisa hambatan kapal, stabilitas kapal, dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal.Dalam penelitan ini, didapatkan ukuran utama kapal LOA = 114,31 m,  LWL = 107,60 m, Lpp = 104,60m T = 6,50 m, H = 8,40 m, B = 15,80 m. Dari perhitungan hidrostatik, didapatkan displacement = 8615 ton, Cb = 0,76. Pada perhitungan stabilitas, hasil menunjukkan kapal bulk carrier mempunyai stabilitas yang baik karena titik M berada diatas titik G pada semua kondisi. Kemudian pada gambar rencana umum, kapal bulk carrier memiliki ruang muat  yang dapat menampung muatan sekitar 6058,658 ton. Hambatan yang dialami kapal bulk carrier pada kecepatan 12,5 knots (efisiensi 65%) sebesar 169,21 kN dan membutuhkan daya mesin induk 2244,93 HP
PERBANDINGAN PERFORMA HULLFORM LAMBUNG MONOHULL DAN MONOMARAN PADA KAPAL RO-RO 5000GT Sahat Parulian Sagala; Ahmad Fauzan Zakki; Samuel Samuel
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 2 (2016): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.337 KB)

Abstract

Konsep desain monomaran disebut The Dutch ballast-free Monomaran concept yang merupakan tindak lanjut dari kontes desain yang didukung oleh Dutch Maritime Network. Konsep desain monomaran menawarkan beberapa keuntungan bagi kapal ro-ro, terutama fitur unsinkability untuk meningkatkan keselamatan ro-ro. Konsep monomaran menghasilkan sarat yang relatif besar pada displacement kapal kosong  daripada kapal monohull konvensional sehingga kapal memiliki stabilitas yang baik dalam kondisi muatan kosong tanpa harus mengisi atau memberi ballast pada kapal. Namun, konsep monomaran memiliki luas permukaan basah (wetted surface area) yang lebih besar yang menyebabkan hambatan gesek lebih besar. Analisa performa hullform monomaran dilakukan pada kapal ro-ro 5000GT milik ASDP dengan empat variasi model. Permodelan hullform monomaran dilakukan dengan re-design terhadap kapal ro-ro monohull yang telah ada yang terdiri atas 2 model lambung round bottom dan 2 model lambung chine bottom dimana masing - masing model lambung didesain dengan kenaikan 25% dan 37,5% terhadap sarat penuh (T) kapal monohull pembanding. Pada penelitian ini ditunjukkan bahwa hambatan ro-ro monomaran 25%T chine bottom memiliki hambatan 315,01 kN dengan kenaikan 5,85% lebih besar dari monohull; monomaran 37,5%T chine bottom memiliki hambatan sebesar 331,41 kN dengan kenaikan 11,37% lebih besar dari ro-ro monohull. Pada perhitungan intact stabilitas, hullform ro-ro monomaran memiliki area kurva stabilitas yang lebih besar daripada ro-ro monohull dan mengindikasikan bahwa hullform monomaran memiliki intact stabilitas yang lebih baik daripada hullform monohull dengan kondisi  ro-ro monomaran tanpa ballast. Performa olah gerak (seakeeping) ro-ro monohull dan monomaran memiliki respon yang cenderung sama pada sudut datang gelombang Head Sea maupun Beam Sea.
ANALISA TINGKAT KEBISINGAN KAMAR MESIN PADA KAPAL KMP. MURIA Rindianti Wibowo; Samuel Samuel; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 4 (2014): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.923 KB)

Abstract

Kebisingan adalah suara yang tidak diharapkan yang dapat mengganggu kesehatan, kenyamanan dan dapat menyebabkan ketulian. Kebisingan dengan intensitas tinggi tanpa sadar dapat menyebabkan dampak yang serius bagi ABK KMP. Muria serta ketidaknyamanan bagi penumpang. Sehingga, pengukuran tingkat kebisingan harus dilakukan untuk mengetahui tingkat kebisingan yang terjadi di kapal, terutama di kamar mesin dan ruang akomodasi, sehingga dapat direncanakan alternative system yang tepat apabila tingkat kebisingan yang terjadi melebihi batas yang ditetapkan oleh IMO, ABS dan LR. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan Environment meter tingkat kebisingan di kamar mesin melebihi batas yang ditetapkan oleh IMO dan ABS sebesar 102,9 dB. Setelah melakukan proses perhitungan Transmission Loss yang dihasilkan oleh sebuah Barrier, untuk frekuensi kritis barrier dengan material plywood dapat mengurangi suara sebesar 34,39 dB, Glasswool 31,22 dB, Rockwool 39,58 dB, Poliuretan 37,01 dB. Untuk frekuensi kritis sebuah barrier dengan kombinasi dua material penyusun yaitu kombinasi Rockwool dengan plywood menghasilkan transmission loss sebesar 38,36 dB, Rockwool dengan glasswool sebesar 39,10 dB, dan kombinasi Rockwool dengan Poliuretan dapat mengurangi tingkat kebisingan hingga 42,39 dB.   Proses simulasi terhadap perencanaan penggunaan modifikasi Muffler yang telah terpasang pada exhaust gas outlet dengan  menggunakan Actran Student Edition  dapat disimpulkan bahwa semakin besar dimensi muffler, transmission loss yang dihasilkan juga akan semakin besar.
PENGARUH KUAT ARUS LISTRIK DAN SUDUT KAMPUH V TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN TEKUK ALUMINIUM 5083 PENGELASAN GTAW Ahmad Naufal; Sarjito Jokosisworo; Samuel Samuel
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.55 KB)

Abstract

Teknologi pengelasan merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam teknologi manufaktur. Pada proses penyambungan dengan menggunakan pengelasan banyak tahapan yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang optimal, mulai dari tahapan desain sampai tahapan pengerjaan. Tahapan desain yang dimulai dari pemilihan jenis pengelasan, sampai pada pemilihan sudut kampuh yang digunakan. Sedangkan pada tahapan pengerjaan akan dipilih kuat arus yang sesuai sampai pada posisi pengerjaan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa faktor arus listrik dan sudut kampuh las dalam proses pengelasan sangat berpengaruh dalam menentukan kualitas hasil pengelasan ditinjau dari kekuatannya. Pada arus 130 Amp dengan sudut kampuh 80º didapatkan keadaan yang optimal atau paling baik memberikan kekuatan tarik dan nilai regangan tertinggi diantara arus dan sudut kampuh lainnya, yaitu sebesar 150,4 N/mm2 dan regangan sebesar 0,70% begitu pula dengan kekuatan tekuk sebesar 591,38 N/mm². Selain pengujian, juga dilakukan analisa menggunakan software Ansys LS-Dyna dengan hasil kekuatan tarik spesimen 139000000 pa atau 139 N/mm2 untuk beban tarik maksimum 17893,33 N yang terjadi pada sambungan las. Pada beban tarik maksimum 18800 N hasil kekuatan tarik spesimen 153000000 pa atau 153 N/mm2. Untuk pengujian tekuk didapatkan hasil kekuatan tekuk spesimen 528000000 pa atau 528 N/mm2 untuk beban tekuk maksimum 3619 N yang terjadi pada sambungan las. Pada beban tekuk maksimum 4435,33 N hasil kekuatan tekuk spesimen 595000000 pa atau 595 N/mm2
Analisa Pengaruh Gas Pelindung Argon Grade A Dan Grade C Terhadap Kekuatan Impact Dan Tekuk Sambungan Butt Joint pada Aluminium 5083 Mahardika Adi Dewantara; Hartono Yudo; S Samuel
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 2 (2017): APRIL
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.342 KB)

Abstract

Pemilihan metode pengelasan yang efektif berguna untuk industri galangan. Khususnya galangan kapal aluminium. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua metode pengelasan menggunakan gas pelindung yang berbeda yaitu gas pelindung Argon grade A (Ultra High Purity) dan gas pelindung Argon grade C (Industrial Purpose). Material Alumunium yang digunakan adalah Al 5083. Pada pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) menggunakan jenis sambungan pengelasan single V-butt joint dengan sudut 60°. Tegangan dan arus yang digunakan adalah 22V dan 220 A dengan elektroda ER 5356. Pengujian di lakukan uji impact dengan menggunakan standar ASTM E 8M -00b. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada metode pengelasan MIG (Metal Inert Gas) menghasilkan pengelasan yang lebih sempurna atau lebih baik dengan memberikan nilai Tegangan Tarik maksimal yaitu 99,35 N/mm2 dan nilai Regangan sebesar 1,9%. Sedangkan pada metode FSW (Friction Stir Welding) hanya memperoleh nilai Tegangan Tarik maksimal yaitu 29,62 N/mm2 dan nilai Regangan sebesar 0,5%. Selain meggunakan hasil Uji Lab juga dilakukan analisa menggunakan software Ansys LS-Dyna dengan hasil kekuatan Tarik tertinggi pada pengelasan MIG (Metal Inert Gas) sebesar 72,6  N/mm2  . dan pada pengelasan FSW (Friction Stir Welding) sebesar 25,9 N/mm2 .
Co-Authors A.F. Zakki Abram Hasintongan Pane Abubakar Fathuddiin ACHMAD FAUZI Afriandy, Ariel Agung Juliarto Agung, Chris Petra Ahmad Fauzan Zakki Ahmad Firdhaus Ahmad Naufal Ahmad, Syaiful Tambah Putra Akbar, Rafi Akhmad Rosihan Adam Andi Trimulyono Ari Wibawa Budi Santosa Ariani, Betty Ario Restu Sratudaku Asep Kurniawan Nugraha Aulia Widyandari Aulia Widyandari Aulia Windyandari Bandi Sasmito Banjarnahor, Andrea Nanda Alfa Rizky Berlian Arswendo Adietya Bernadi Ramazini Brian, Brian Cahyanti, Febriella Hawa Caroline Victorine Katemba Chandra Ahmad Venzias Dandy Kurniawan, Dandy David Adhi Prasetyo, David Adhi Davit Hermanto Dedi Budi Purwanto Dian Hafiz Eko Sasmito Hadi Enky Pratama Agustian Ervin Ervin Fadhila Affianti, Maritza Fahrunisa, Ake Sita Fathuddiin, Abubakar Febrina Mantiri, Anneke Frestiqauli, Santi Glend, Glend Good Rindo Hari Santoso Hartono Yudo Heri Triyanto Herli Antoni Hidayatullah, Yusuf Hizni, Alina Hulu, Guslin Hutabarat, Marcelino Gabriel I. K. Suastika I.K.A.P. Utama Imam Pujo Mulyatno Joevero Risqy Suvica Jowis Novi B K Jowis Novi B.K K Kamal Kaban, Siswanta Kayza , Salwa Kesaulya, Feby Astrid Kharisma, Nanda Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Komar Priatna, Deden Koostanto, Harya Kumuda Kurniawan Teguh Martono Kusuma, Arsya Leo Andri Yulius Caesar Livia Livia M. Iqbal Mahardika Adi Dewantara Mailani, Mey Mey Maimunah, Maimunah Makri Makri, Makri Margaretha Tuti Susanti Mawaddah Harahap, Mawaddah Mikhael Andreas Bangun Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Luqman Hakim, Muhammad Luqman Nurhalimah , Siti Nurul Aida, Siti PANUNTUN, MAHENDRO AJI Parlindungan Manik Pasaribu, Alfeus P. S. Ponco Bagio Pamungkas Pusaka, Semerdanta Pusparini, Nur Nawaningtyas Putri, Nabilla Ditya Rafael, Rafael Rahma, Fadillah Aulia Rahmat Prio Aprijal Ramudi Sembiring Rayvan, Rayvan Recha Hafida Ardiansyah Reyhan, Ammar Rindianti Wibowo Rizal Aripin Rizky Rahadian, Wildan Ryvando, Ryvando Sahat Parulian Sagala Saputra, Bima Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Setiawan, Yohanes Ari Sholichin Sholichin, Sholichin Shosa, Andi Sinaga, Dedy Ridoly Sipangkar, Romulus Solihin Solihin Subagio, Hertanto W. Sulistiyono, Priyo Sultan Sultan Susilo Adjie Tumonglo, Esther Epin Ulil Amriardi Untung Budiarto Valentino Pasalbessy Vera Intanie Dewi Wasisto Haribowo, Wasisto Wicaksono, Ardhana Widiya Avianti Widyatmoko, Ari Wilma Amiruddin Wulandari, Ardila Yopi Tri Setiadi Yunior, Tri Rangga Zeinurrohman, Rangga Zelda, Zelda