Jurnalisme warga, yang dikenal sebagai jurnalisme partisipatif atau jurnalisme akar rumput, telah menjadi fenomena penting dalam era digital, didukung oleh kemajuan teknologi dan platform media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena "media gelandangan" sebagai sarana jurnalisme warga dalam memengaruhi kebijakan pemerintah Provinsi NTB. Media gelandangan merujuk pada penggunaan platform non-tradisional seperti media sosial dan blog oleh jurnalis warga untuk menyampaikan informasi secara langsung kepada publik. Penelitian ini menemukan bahwa jurnalisme warga memberikan perspektif alternatif yang signifikan, terutama pada isu-isu yang kurang terwakili oleh media arus utama. Namun, tantangan seperti kredibilitas, etika jurnalistik, dan penyebaran informasi yang salah juga menjadi perhatian. Studi ini merekomendasikan kolaborasi antara jurnalis warga dan pemerintah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyebaran informasi, sekaligus menekankan pentingnya literasi media dalam mengatasi tantangan di era digital.